Anda di halaman 1dari 30

MAKALAH

ANALISIS AKUNTANSI DAN KEUANGAN


MAKALAH INI DI SUSUN UNTUK MEMENUHI TUGAS
PENGANTAR BISNIS

Disusun Oleh :

Irma Ayu Kartini


10090317274
G

UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
PRODI MANAJEMEN PERIODE 2017/2018
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang,
kami curahkan puja dan puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah memberi
ridho, rahmat, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas makalah ini tepat waktu.
Dalam makalah ini menjelaskan tentang Analisis Akuntansi Dan Keuangan
makalah ini disusun secara maksimal dan bersumber dari beberapa buku
referensi. Makalah ini juga dibuat dalam rangka memperdalam materi Analisis
Akuntansi Dan Keuangan.
Terlepas dari itu, kami menyadari bahwa makalah ini masih ada kekurangan.
Baik dari segi susunan maupun dari segi bahasa. Hal itu karena terbatasanya
kemampuan kami, kurangnya pengetahuan dan pengalaman yang kami miliki.
Oleh karena itu kami dengan tangan terbuka menerima kritikan maupun saran
dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata,kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat khususnya
bagi kami dan bagi pembaca pada umumnya.

Bandung, Desember 2017

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .....................................................................................................ii

DAFTAR ISI....................................................................................................................iii

BAB 1 PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG ................................................................................................1

B. PERUMUSAN MASALAH........................................................................................1

C. TUJUAN....................................................................................................................1

BAB 2 PEMBAHASAN

A. MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA


B. PENDEKATAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA
C. PROSES TAHAPAN DALAM SUMBER DAYA MANUSIA
D. FUNGSI-FUNGSI DALAM MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA
E. TUJUAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA
F. MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA STRATEGIS

BAB 3 PENUTUP

A. KESIMPULAN
B. SARAN

DAFTAR
PUSTAKA...............................................................................................................iv
BAB 1
PENDAHULU

A. Latang Belakang

Akuntansi adalah ikhtisar dan analisis kondisi keuangan sebuah


perusahaan. Proses akuntansi menghasilkan laporan keuangan, yang
memberikan informasi paling rinci mengenai kinerja terakhir sebuah
perusahaan dan kondisi keuangannya. Manajer dari semua jenis
perusahaan menggunakan laporan keuangan untuk menilai kinerja dan
melakukan pengambilan keputusan bisnis. Laporan keuangan
memungkinkan perusahaan memonitor kinerja terakhir sehingga
perusahaan dapat mendeteksi tiap kekurangan tepat pada waktunya
untuk mengubah strategi yang diambil. Laporan keuangan juga dapat
memastikan apakah kondisi keuangannya telah cukup mampu untuk
mendukung ekspansi bisnis dalam waktu dekat.
Proses akuntansi itu sendiri dilakukan oleh para akuntan, baik
akuntan privat maupun akuntan publik. Akuntan privat memberikan jasa
akuntansi bagi perusahaan di mana mereka bekerja. Akuntan privat
tidak harus memiliki sertifikasi. Sedangkan akuntan publik memberikan
jasa akuntansi untuk berbagai perusahaan dengan mengenakan biaya.
Dibutuhkan lisensi untuk mempraktikkan akuntansi public.

Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud analisis akuntansi?


2. Apa yang dimaksud laporan keuangan?
3. Apa saja komponen-komponan yang ada dalam laporan keuangan?
4. Apa saja bagian-bagian laporan keuangan?
5. Apa kegunaan laporan keuangan?
6. Apa saja macam-macam laporan keuangan?
7. Apa tujuan laporan keuangan?
8. Bagaimana pelapor keuangan yang bertanggung jawab?
9. Bagaimana efek dari Peranan Sarbanes-Oxley Act (Undang-Undang
Sarbanes Oxley)
10. Bagaimana cara menginterprestasikan laporan keuangan?
11. Apa itu analisis rasio?

B. Tujuan

Untuk memahami dan mengerti materi tentang analisis aku tansi


dan keuangan serta memenuhi tugas yang sudah di berikan. Selaian itu
agar dapat di aplikasikan di dalam proses bekerja baik itu menjadi
karyawan, manajer maupun mempunyai usaha sendiri.
BAB 1

PEMBAHASAN

A. ANALISIS AKUNTANSI

Analisa berasal dari kata Yunani Kuno “analusis” yang memiliki arti
melepaskan. Analusis terbentuk dari 2 (dua) suku kata yaitu “ana” yang
berarti kembali dan “luein” yang berarti melepas. Sehingga pengertian dari
analisa atau analisi yaitu suatu usaha dalam mengamati secara detail pada
suatu hal ataupun benda dengan cara menguraikan komponen-komponen
pembentuknya atau menyusun komponen tersebut untuk dikaji lebih
lanjut. Kata analisa atau analisis sangat banyak digunakan dalam berbagai
bidang ilmu pengetahuan, baik itu ilmu bahasa, alam dan ilmu sosial.
Didalam semua kehidupan ini sesungguhnya semua dapat dianalisa, hanya
saja cara serta metode analisanya berbeda-beda pada tiap bagian
kehidupan. Dan untuk mengkaji suatu permasalahan, dikenal dengan suatu
metode yang sering disebut dengan metode ilmiah. Disini kita akan
membahas anilisis akuntansi. Adapun pengertian analisis menurut para ahli
yaitu sebagai berikut:

1. Menurut Wiradi
Menjelaskan Analisis merupakan sebuah aktivitas yang memuat
kegiatan memilah, mengurai, serta membedakan sesuatu untuk
digolongkan dan dikelompokkan menurut kriteria tertentu lalu dicari
ditaksir makna dan kaitannya.
2. Menurut Komaruddin
Menjeaskan Analisis merupakan suatu kegiatan berfikir untuk
menguraikan suatu keseluruhan menjadi komponen sehingga bisa
mengenal tanda-tanda komponen, hubungan satu dengan yang lain dan
fungsi masing-masing dalam satu keseluruhan yang terpadu.
3. Anne Gregory
Menjelaskan Analisis merupakan langkah pertama dari proses
perencanaan.
4. Syahrul
Menjelaskan Analisis berarti melakukan evaluasi terhadap kondisi
dari pos-pos atau ayat-ayat yang berkaitan dengan akuntansi serta
alasan-alasan yang memungkinkan tentang perbedaan yang muncul.
5. Dwi Prastowo Darminto
Menjelaskan Analisis diartikan sebagai penguraian suatu pokok
atas berbagai bagiannya dan penelaahan bagian itu sendiri, serta
hubungan antar bagian untuk memperoleh pengertian yang tepat dan
pemahaman arti keseluruhan.
6. Effrey Liker
Menjelaskan Analisa merupakan waktu untuk mengumpulkan
bukti, untuk menemukan sumber suatu masalah, yakni akarnya.
7. Hanif AL Fatta
Menjelaskan Analisa adalah tahap awal dalam pengembangan
sistem yang tahap fundamental yang sangat menentukan kualitas sistem
informasi yang dikembangkan.
8. Husein Umar
Menjelaskan Analisa merupakan suatu proses kerja dari rentetan
tahapan pekerjaan sebelum riset di dokumentasikan melalui tahapan
penulisan laporan.
9. Minto Rahayu
Menjelaskan Analisa merupakan suatu cara membagi suatu subjek
ke dalam komponen-komponen; yang artinya melepaskan,
menanggalkan, menguraikan sesuatu yang terikat padu.
10. Robert J. Schreiter, 1991
Menjelaskan Analisa merupakan “membaca” teks, yang
melikalisasikan tanda-tanda yang menempatkan tanda-tanda itu dalam
interaksi yang dinamis, serta pesan-pesan yang disampaikan.
Karena pada kesempatan kali ini kita akan membahas analisis akuntansi
untuk itu tidak ada salahnya jika kita mengetahui pengertian akuntansi juga,
yaitu sebagai berikut:

1. Abu Bakar A. dan Wibowo

Abu Bakar dan Wibowo merupakan pakar akuntansi Indonesia.


Menurut mereka, akuntansi memiliki pengertian sebagai prosedur
mengakui, pencatatan dan korespondensi bursa keuangan dari suatu unsur
atau organisasi. Maksudnya, akuntansi adalah sistem informasi yang
mengakui dan mencatat transaksi keuangan kemudian disajikan dalam
laporan keuangan. Selanjutnya laporan tersebut berguna sebagai sarana
korespondensi atau laporan bagi pihak-pihak berkepentingan dengan suatu
organisasi atau perusahaan dalam hal kegiatan bisnis dan keuangan.

2. American Accounting Association (AAA)

American Accounting Association merupakan lembaga di Amerika


Serikat yang bergerak dalam bidang riset, pengembangan serta pengajaran
akuntansi. Menurut AAA, akuntansi adalah proses identifikasi, pengukuran
dan pelaporan informasi ekonomi untuk memungkinkan adanya penilaian
dan keputusan yang jelas serta tegas bagi pengguna informasi tersebut.
Dalam pengertian ini, akuntansi berfungsi sebagai alat analisa data atau
transaksi keuangan yang berguna untuk proses pengambilan keputusan
bagi penggunanya.

3. American Institute of Certified Public Accountants (AICPA)

American Institute of Certified Public Accountants merupakan sebuah


organisasi profesional khusus akuntan yang berada di Amerika Serikat.
Akuntansi berdasar definisi dari AICPA adalah seni pencatatan,
penggolongan dan pengikhtisaran dengan cara tertentu dalam ukuran
moneter, transaksi dan kejadian-kejadian yang umumnya bersifat keuangan
termasuk menafsirkan hasil-hasilnya. Artinya, akuntansi merupakan seni
mencatat, menggolongkan dan menyusun ikhtisar kejadian atau transaksi
keuangan yang selanjutnya disajikan dalam laporan keuangan.
4. Arnold

Arnold merupakan salah satu pakar akuntansi. Menurutnya,


akuntansi adalah suatu sistem yang menyediakan informasi kepada siapa
saja yang harus membuat sebuah keputusan dan mengendalikan penerapan
keputusan tersebut. Maksud Arnold, akuntansi merupakan sistem penyedia
informasi keuangan yang berguna bagi siapa pun yang berkepentingan
untuk mengambil sebuah keputusan. Di mana selanjutnya pihak tersebut
juga bertanggung jawab untuk melakukan pengendalian atas pengambilan
dan penerapan keputusan tersebut.

5. Charles Thomas Horngren dan Walter T. Harrison

Charles Thomas Horngren merupakan seorang profesor akuntansi di


Stanford University. Sedangkan Walter T. Harrison adalah penulis buku-buku
akuntansi yang terkenal. Di dalam buku garapan kedua ahli tersebut,
akuntansi didefinisikan sebagai suatu sistem informasi yang mengukur
aktifitas bisnis, memproses data menjadi laporan dan mengkomunikasikan
hasilnya kepada para pengambil keputusan. Dari pengertian itu, akuntansi
difungsikan sebagai alat pengukur kinerja bisnis, pemroses data melalui
pengelompokkan dan pengikhtisaran transaksi keuangan. Selanjutnya data
tersebut disajikan dalam bentuk laporan yang berguna untuk
mempermudah dalam pengambilan keputusan pelaku bisnis.

6. Dr. M. Gede

Dr. M. Gede juga salah satu pakar akuntansi dari Indonesia. Menurut
beliau, akuntansi adalah ilmu pengetahuan terapan dan seni pencatatan di
mana pengolahannya dan analisa catatan tersebut dilakukan secara terus-
menerus berdasarkan aturan dan sistem tertentu, sehingga tersusun suatu
laporan keuangan sebagai bentuk pertanggungjawaban dari pimpinan
perusahaan atas kinerjanya.
Berdasar ahli akuntansi ini, akuntansi merupakan ilmu terapan dan
seni mencatat yang dilakukan secara kontinyu berdasar prinsip akuntansi.
Selanjutnya dari proses tersebut tersusun laporan keuangan yang
merupakan pertanggungjawaban kinerja pengelolaan perusahaan.

7. Financial Accounting Standards Board (FASB)

Financial Accounting Standards Board ini mengganti Accounting


Principle Board (APB). Financial Accounting Standards Board merupakan
badan otoritatif yang dibangun pada tahun 1959 oleh American Institute of
Certified Public Acoountants (AICPA). Menurut FASB, akuntansi adalah
kegiatan jasa yang berfungsi menyediakan informasi kuantitatif yang
kemudian digunakan untuk pengambilan keputusan ekonomi. Badan ini
menerbitkan pernyataan dan prinsip-prinsip akuntansi yang dipakai di
seluruh dunia.

8. Keputusan Menteri Keuangan

Menteri Keuangan juga memberikan definisi atas akuntansi melalui


Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 476 KMK 01 tahun
1991. Yaitu suatu proses pengumpulan, penganalisaan, pengklasifikasian,
pencatatan, peringkasan dan pelaporan terhadap suatu transaksi keuangan
dari kesatuan ekonomi untuk menyediakan sebuah informasi keuangan bagi
yang memerlukan informasi tersebut yang berguna dalam pengambilan
keputusan.

9. Kohler’s Dictionary

Kohler’s Dictionary for Accountans adalah kamus khusus untuk para


akuntan. Kamus ini disusun oleh Eric Louis Kohler tahun 1892-1976 yang
dipublikasi pertama kali pada tahun 1952. Di dalam kamus ini, akuntansi
memiliki pengertian sebagai suatu seni dalam pencatatan dari proses
transaksi keuangan.
10. Littleton

Littleton merupakan salah satu ahli akuntansi. Beliau menyatakan


bahwa tujuan utama dari akuntansi adalah melaksanakan perhitungan
periodik antara biaya dan hasil. Menurutnya, biaya dianggap sebagai usaha,
sedangkan hasil adalah prestasi. Jadi maksud dari pernyataan Littleton,
akuntansi adalah perhitungan komparasi antara biaya-biaya yang terjadi
sebagai sebuah usaha dengan pencapaian hasil yang merupakan prestasi
atas usaha tersebut.

Dapat disimpulkan bahwa analisis akuntansi adalah kegiatan yang dilakukan


sebelum seorang yang akan melakukan analisis keuangan atas laporan
keuangan perusahaan dan proses evaluasi sejauh mana angka akuntansi
perusahaan mencerminkan realitas ekonomi. Analisis akuntansi merupakan
persyaratan terpenting bagi analisisi keuangan yang efektif. Hal ini disebabkan
oleh kualitas analisis keuangan, dan kesimpulan yang dibuat, bergantung pada
kualitan informasi akuntansi yang digunakan, bahan mentah dari analisis ini.

Kemampuan Analisis Akuntansi adalah hal terpenting yang harus dimiliki


seorang analisis akuntan. setidaknya ada dua alasan mengapa seorang harus
memiliki kemampuan analisis akuntansi, yaitu :

1. Akuntansi akrual Memperbaiki akuntansi kas dengan mencerminkan


aktivitas usaha pada waktu yang lebih cepat
2. Laporan keuangan di buat untuk berbagai jenis pemakai dan kebutuhan
akan informasi.

Jika bicara soal akuntansi pasti tidak bisa lepas dengan laporan keuangan
untuk itu kita akan membahasnya.
B. LAPORAN KEUANGAN

Laporan keuangan adalah laporan yang berisi informasi keuangan


sebuah organisasi. Laporan keuangan yang diterbitkan oleh perusahaan
merupakan hasil proses akuntansi yang dimaksudkan sebagai sarana
mengkomunikasikan informasi keuangan terutama kepada pihak eksternal.
Menurut Soemarsono (2004: 34) “Laporan keuangan adalah laporan yang
dirancang untuk para pembuat keputusan, terutama pihak diluar
perusahaan, mengenai posisi keuangan dan hasil usaha perusahaan”.
Menurut PSAK No.1 Paragraf ke 7 (Revisi 2009), “ Laporan Keuangan adalah
suatu penyajian terstuktur dari posisi keuangan dan kinerja keuangan suatu
entitas.”

Laporan keuangan bagi pihak manajemen perusahaan berfungsi


sebagai laporan pertanggung jawaban keuangan pada pemilik modal. Bagi
pemilik modal, laporan keuangan berfungsi untuk megevaluasi kinerja
manajer perusahaan selama satu periode. Dengan adanya laporan
keuangan ini, manajer perusahaan akan bekerja semaksimal mungkin agar
kinerjanya dinilai baik.

Pada akhir periode, perusahaan akan membuat laporan keuangan. Akhir


periode bisa tiap akhir bulan atau tiap akhir tahun. Laporan keuangan untuk
disampaikan kepada pihak luar perusahaan umumnya dibuat tiap akhir
tahun. Pihak luar perusahaan antara lain:
A. Investor.
B. Karyawan.
C. Pemberi Pinjaman
D. Pemasok dan Kreditor usaha lainnya.
E. Pelanggan.
F. Pemerintah.
G. Masyarakat

Laporan keuangan memuat informasi yang bersifat keuangan seperti


jumlah aktiva, jumlah kewajiban, jumlah modal, jumlah pendapatan, jumlah
biaya dan arus kas. Informasi yang bersifat keuangan diambil dari ringkasan
transaksi yang terjadi selama satu periode.
C. KOMPONEN-KOMPONEN LAPORAN KEUNGAN

1. Neraca
Dalam sistem tatabuku dobel yang mula-mula diajarkan oleh pendeta
Italia Paciollo pada tahun 1494, neraca itu asal mulanya hanya dipergunakan
untuk menyatakan bahwa pembukuan perusahaan telah “ditutup” dan
membuktikan bahwa ada keseimbangan antara debit dan kredit. Baru pada
akhir abad ke 18, orang mulai menyusun suatu neraca berdasarkan urutan-
urutan yang kita kenal sekarang. Lazimnya aktiva dan pasiva disusun
berdasarkan urutan menurut likwiditas, artinya disusun menurut kemungkinan
untuk mentransformasikan aktiva-aktiva tersebut menjadi uang tunai.
Daftar yang memuat informasi secara terperinci semua aktiva, kewajiban
perusahaan serta modal pemilik pada waktu tertentu disebut neraca (balance
sheet). Waktu tertentu bisa akhir bulan, akhir triwulan, akhir tahun dan waktu
tertentu lainnya. Bentuk neraca ada dua bentuk yaitu bentuk skontro (account
form) dan bentuk laporan (report form). Dalam neraca bentuk skontro, Aktiva
disajikan disebelah kiri sedangkan kewajiban dan modal disajikan disebelah
kanan. Dalam neraca bentuk laporan, Aktiva disajikan paling atas sedangkan
kewajiban dan modal disajikan bawahannya.

Komponen-komponen neraca dapat digolongkan sebagai berikut :


a. Aktiva (Asset)
Committee on Terminology (1953 hal. 26) mendefinsikan aktiva
adalah “Sesuatu yang disajikan di saldo debet yang akan dipindahkan
setelah tutup buku sesuai dengan prinsip akuntansi (bukan karena saldo
negative yang akan dinilai sebagai utang), saldo debet ini merupakan hak
milik atau nilai yang dibeli atau pengeluaran yang dibuat untuk
mendapatkan kekayaan di masa yang akan datang”.

Aktiva dibagi menjadi dua kelompok yaitu aktiva lancar dan aktiva
tetap. Pengelompokkan aktiva ke dalam aktiva lancar dan aktiva tetap di
atur dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 1 tahun 2002
(PSAK No. 1 tahun 2002). Yaitu sebagai berikut:
1) Aktiva Lancar (Current Assets) adalah aktiva yang secara normal
ditranformasikan menjadi kas dalam jangka waktu setahun atau
sebelum berakhirnya siklus produksi (jika siklus ini melebihi jangka
waktu setahun). Yang termasuk kedalam aktiva lancar antara lain kas,
piutang usaha, wesel tagih, persediaan barang, suplai toko, suplai
kantor, biaya dibayar dimuka, pendapatan yang akan diterima,
investasi jangka pendek.
2) Aktiva Tetap (Fixed Assets) adalah aktiva yang dipergunakan dalam
perusahaan dan mempunyai kegunaan yang melebihi satu masa
pembukuan. Yang termasuk kedalam aktiva tetap antara lain
peralatan, kendaraan, bangunan/gedung dan tanah.

b. Kewajiban (Liabilities)
Definisi dari entity theory yaitu “Kewajiban adalah saldo kredit
atau jumlah yang harus dipindahkan dari saat tutup buku ke periode
tahun berikutnya berdasarkan pencatatanyang sesuai dengan prinsip
akuntansi (saldo kredit bukan akibat saldo negatif aktiva”.
Kewajiban dibagi menjadi dua kelompok yaitu kewajiban jangka
pendek dan kewajiban jangka panjang. Pengelompokkan kewajiban
jangka panjang diatur dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan
No. 1 tahun 2002 (PSAK No. 1 tahun 2002). Yaitu sebagai berikut:
1) Kewajiban Jangka Pendek adalah kewajiban-kewajiban yang akan
jatuh tempo dalam satu tahun atau dalam siklus kegiatan normal
perusahaan. Kewajiban/hutang lancar meliputi hutang dagang,
hutang wesel, hutang bank, hutang gaji, bunga dan lain-lain. Yang
termasuk kedalam kelompok kewajiban jangka pendek antara lain
utang usaha, wesel bayar, semua pendapatan yang diterima dimuka,
semua biaya yang belum dibayar dan kewajiban jangka panjang yang
akan jatuh tempo dua belas bulan setelah tanggal neraca.
2) Kewjiban Jangka Panjang adalah hutang yang jatuh temponya lebih
dari satu tahun digolongkan ke dalam kewajiban jangka panjang.
Contohnya adalah hutang obligasi, hutang bank dan lain-lain. Yang
termasuk kedalam kelompok kewajiban jangka panjang antara lain
hutang hipotek dan pinjaman obligasi.
c. Modal (Equity)
Modal (equity) adalah “suatu hak yang tersisa atas aktiva suatu
lembaga (entity) setelah dikurangi kewajibannya”. Dalam perusahaan
equity adalah modal pemilik. Definisi ini cenderung menganut propriety
theory.

2. Laporan Laba-Rugi
Laba-rugi yaitu laporan yang memuat informasi mengenai pendapatan
dan beban yang terjadi selama satu periode tertentu dalam suatu
perusahaan. Satu periode tertentu misalnya satu bulan, satu semester dan
satu tahun. Selisih antara pendapatan dengan beban disebut laba bersih
(net income) atau rugi bersih (net loss). Apabila pendapatan lebih besar dari
beban maka selisihnya disebut laba bersih, tetapi apabila pendapatan lebih
kecil dari beban maka selisihnya disebut rugi bersih.

Komponen-komponen laba-rugi adalah sebagai berikut :


 Penjualan.
 Harga pokok penjualan
 Laba bruto.
 Beban usaha.
 Laba usaha.
 Pendapatan dan beban lain-lain.
 Laba sebelum pos luar biasa.
 Pos luar biasa.
 Pengaruh kumulatif dari perubahan prinsip akuntansi.
 Laba sebelum pajak penghasilan.
 Pajak penghasilan
 Laba bersih

3. Laporan Perubahan Modal


Laporan perubahan modal yaitu laporan mengenai perubahan modal
pemilik suatu perusahaan selama satu periode misalnya satu bulan, satu
semester atau satu tahun. Dari laporan ini dapat diketahui apakah modal
pemilik bertambah atau berkurang bila dibandingkan dengan modal pemilik
sebelumnya. Adapun penyebabnya bertambahnya modal pemilik yaitu :
 Perusahaan memperoleh laba bersih.
 Adanya investasi tambahan dari pemilik perusahaan.
Sedangkan penyebab berkurangnya modal pemilik yaitu :
 Perusahaan menderita rugi.
 Adanya pengambilan pribadi (prive) oleh pemilik
Laporan perubahan modal harus memuat informasi berikut :
 Modal pada awal periode.
 Laba atau rugi selama satu periode.
 Tambahan modal dari investasi pemilik.
 Pembagian laba kepada pemilik.
 Laba atau rugi yang tidak dibagikan pada periode sebelumnya

4. Laporan Arus Kas


Laporan arus kas adalah laporan yang memuat informasi mengenai
ringkasan penerimaan dan pengeluaran kas suatu badan usaha yang terjadi
selama satu periode, setiap satu bulan atau suatu semester atau satu
tahun. Arus kas adalah arus masuk kas (Penerimaan kas) dan arus keluar kas
(Pengeluaran kas).Arus kas (Penerimaan dan pengeluaran kas)
dikelompokkan kedala tiga kelompok yaitu Arus kas dari aktivitas operasi,
arus kas dari aktivitas investasi dan arus kas dari aktivitas pendanaan.
Aktivitas operasi adalah aktivitas penghasil utama pendapatan
perusahaan dan aktivitas lain yang bukan merupakan aktivitas investasi dan
aktivitas pendanaan (PSAK No.2 tahun 2002). Aktivitas investasi adalah
perolehan dan pelepasan aktiva jangka panjang serta investasi lain yang
tidak temasuk setara kas(PSAK No.2 tahun 2002).
Aktivitas pendanaan adalah aktivitas yang mengakibatkan perubahan
dalam jumlah serta komposisi modal dan pinjaman perusahaan (PSAK No.2
tahun 2002).

5. Catatan Atas Laporan Keuangan


Catatan atas laporan keuangan memuat penjelasan mengenai pos yang
ada dalam neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan modal dan laporan
arus kas. Catatan atas laporan keuangan dimaksudkan untuk membantu
pemakai laporan keuangan dalam memahami laporan keuangan sehingga
laporan keuangan dapat bermanfaat bagi pemakai laporan untuk
pengambilan keputusan.

D. BAGIAN-BAGIAN LAPORAN KEUANGAN

Beberapa bagian laporan keuangan diantaranya yaitu sebagai berikut:


1. Neraca (Balance Sheet) menyajikan aktiva pada sisi sebelah kiri,yang
merupakan alokasi dari dana,kewajiban dan ekuitas pada sebelah kanan
yang merupakan sumber dana perusahaan.
2. Laporan Laba Rugi (Income Statement) Laporan yang mengikhtisarkan
pendapatan dan pengeluaran perusahaan selama satu periode
akuntansi,biasanya setiap satu kuartal atau satu tahun.
3. Laporan Laba Ditahan (Statement of Shareholders Equity) menyajikan
perubahan-perubahan pada pos-pos ekuitas untuk mengidentifikasi alasa
perubahan klaim pemegang ekuitas atas aktivanya.
4. Laporan Arus Kas (Statement of Cash Flow) Tujuan dari pembuatan
laporan arus kas ini adalah:
 Memberikan informasi mengenai penerimaan dan pembayaran kas
perusahaan selama periode tertentu.
 Memberikan informasi mengenai efek kas dari tiga kategori aktivitas
yaitu aktivitas investasi,aktivitas pendanaan,aktivitas operasi.

E. PENGGUNA LAPORAN KEUANGAN

Menurut Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan


dalam Standar Akuntansi Keuangan ( SAK) paragraf ke 9 ( Revisi 2009),
dinyatakan bahwa pengguna laporan keuangan meliputi investor sekarang
dan investor potensial, karyawan, pemberi pinjaman, pemasok dan kreditor
usaha lainnya, pelanggan, pemerintah serta lembaga-lembaga lainnya dan
masyarakat. Mereka menggunakan laporan keuangan untuk memenuhi
beberapa kebutuhan informasi yang berbeda. Beberapa kebutuhan ini
meliputi :
1) Investor

Penanam modal berisiko dan penasehat mereka berkepentingan


dengan risiko yang melekat serta hasil pengembangan dari investasi yang
mereka lakukan. Mereka membutuhkan informasi untuk membantu
menentukan apakah harus membeli, menahan, atau menjual investasi
tersebut. Pemegang saham juga tertarik pada informasi yang
memungkinkan mereka untuk menilai kemampuan perusahaan untuk
membayar deviden.

2) Karyawan

Karyawan dan kelompok-kelompok yang mewakili mereka tertarik


pada informasi mengenai stabilitas dan profitabilitas perusahaan. Mereka
juga tertarik dengan informasi yang memungkinkan mereka untuk menilai
kemampuan perusahaan dalam memberikan balas jasa, manfaat pensiun,
dan kesempatan kerja.

3) Pemberi Pinjaman

Pemberi pinjaman tertarik dengan informasi keuangan yang


memungkinkan mereka untuk memutuskan apakah pinjaman serta
bunganya dapat dibayar pada saat jatuh tempo.

4) Pemasok dan kreditor usaha lainnya

Pemasok dan kreditor usaha lainnya tertarik dengan informasi yang


memungkinkan mereka untuk memutuskan apakah jumlah yang terutang
akan dibayar pada saat jatuh tempo.

5) Pelanggan

Para pelanggan berkepentingan dengan informasi mengenai


kelangsungan hidup perusahaan terutama kalau mereka terlibat dalam
perjanjian jangka panjang atau tergantung pada perusahaan.
6) Pemerintah

Pemerintah dan berbagai lembaga yang berada dibawah


kekuasannya berkepentingan dengan alokasi sumber daya dan karena itu
berkepentingan dengan aktivitas perusahaan. Mereka juga membutuhkan
informasi untuk mengatur aktivitas perusahaan, menetapkan kebijakan
pajak sebagai dasar untuk menyusun statistik pendapatan nasional dan
statistik lainnya.

7) Masyarakat

Laporan keuangan dapat membantu masyarakat dengan


menyediakan informasi kecenderungan (trend) dan perkembangan
terakhir kemakmuran perusahaan serta rangkaian aktivitasnya.

F. MACAM-MACAM ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

Ada dua macam laporan keuangan yaitu sebagai berikut:


1. Analisis Time Series dan Cross Sectional
 Analisis Trend atau time series adalah analisis rasio perusahaan untuk
beberapa periode. Membandingkan rasio sekarang (present ratio)
dengan rasio-rasio dari waktu yang lalu (rasio historis) atau dengan
rasio-rasio yang diperkirakan untuk waktu-waktu yang akan datang
pada perusahaan yang sama. Analisis trend dapat melihat apakah
prestasi perusahaan itu meningkat atau menurun selama periode
tertentu, mengestimasi kemungkinan terjadi peningkatan atau
penurunan pada kondisi keuangan tertentu
 Analisis Cross Sectional, dengan analisis ini analis membandingkan
rasio-rasio perusahaan (company ratio) dengan rata-rata rasio
perusahaan sejenis atau industri (rasio rata-rata/rasio standard)
untuk waktu yang sama.
2. Analisis Commond Size dan Analisis Index
 Analisis Commond Size, untuk membuat perbandingan elemen-
elemen laporan keuangan dengan command base-nya. Laporan
keuangan neraca pada sisi aktiva didasarkan pada total aktiva
sehingga total aktiva sama dengan 100%. Elemen-elemen lain dari
aktiva dibandingkan dengan total aktiva. Elemen-elemen kewajiban
dan modal sendiri didasarkan pada total kewajiban dan modal
sendiri. Laporan laba rugi commond base-nya penjualan, elemen-
elemen laporan laba rugi dibandingkan dengan penjualan.
 Analisis Index, memilih tahun dasar sebagai commond base-nya
elemen-elemen laporan keuangan pada periode lain dibandingkan
dengan elemen-elemen laporan keuangan yang sama dengan tahun
dasar tersebut.

G. TUJUAN LAPORAN KEUANGAN

Menurut PSAK No.1 Paragraf ke 7 (Revisi 2009), “tujuan laporan


keuangan adalah memberikan informasi mengenai posisi keuangan, kinerja
keuangan dan arus kas entitas yang bermanfaat bagi sebagian besar
kalangan pengguna laporan dalam pembuatan keputusan ekonomi”.
Laporan keuangan juga menunjukkan hasil pertanggungjawaban
manajemen atas penggunaan sumber daya yang dipercayakan kepada
mereka. Menurut PSAK No.1 Paragraf ke 7 (Revisi 2009), “dalam rangka
mencapai tujuan laporan keuangan, laporan keuangan menyajikan
informasi mengenai entitas yang meliputi: asset, liabilitas, ekuitas,
pendapatan dan beban termasuk keuntungan dan kerugian, kontribusi dari
dan distribusi kepada pemilik dalam kapasitasnya sebagai pemilik dan arus
kas”. Informasi tersebut, beserta informasi lainnya yang terdapat dalam
catatan atas laporan keuangan, membantu pengguna laporan dalam
memprediksi arus kas masa depan dan khususnya, dalam hal waktu dan
kepastian diperolehnya kas dan setara kas.

H. PELAPORAN KEUANGAN YANG BERTANGGUNG JAWAB


1. Peranan Auditor dalam Memastikan Pelaporan yang Benar

Laporan keuangan tahunan perusahaan-perusahaan terbuka


diharuskan untuk diaudit oleh kantor akuntan publik independen, yang
dikenal dikenal dengan auditor independen. Peranan auditor tersebut
adalah untuk mensertifikasikan bahwa laporan keuangan akurat dan
sesuai dengan panduan pelaporan yang berlaku umum. Cap persetujuan
seorang auditor sama sekali tidak berkaitan dengan kinerja sebuah
perusahaan. Meskipun begitu, beberapa auditor ternyata telah
mensertifikasi laporan-laporan keuangan yang menyesatkan. Mengingat
adanya konflik kepentinganyang dapat terjadi, auditor tidak dapat selalu
dipercaya untuk memastikan bahwa perusahaan telah dengan benar
melaporkan informasi-informasi keuangan kepada para pemegang
sahamnya. Beberapa perusahaan melakukan respons dengan
mengungkapkan lebih banyak rincian mengenai kondisi keuangannya
untuk menunjukkan bahwa perusahan tersebut tidak memiliki hal-hal
yang harus disembunyikan.

2. Peranan Dewan Direksi dalam Memastikan Pelaporan yang Benar


Karena dewan direksi sebuah perusahaan mewakili para
pemegang saham, maka dewan direksi bisa mencegah perusahaan
memberikan laporan keuangan yang menyesatkan. Meskipun begitu,
beberapa dewan tidak secara efektif mewakili para pemegang saham
perusahaan. Sebagai contoh, suatu masalah dapat timbul ketika para
anggota dewan dikompensasikan dengan saham perusahaan. Seperti
halnya para manajerpuncak perusahaan yang memiliki saham, para
anggota dewan dapat memperoleh keuntungan dari pelaporan
keuangan yang menyesatkan yang menaikkan harga saham secara
sengaja karena mereka juga dapat menjual saham mereka selagi saham
tersebut diberi harga tinggi dengan sengaja. Anggota dewan mungkin
lebih bersedia untuk menerapkan pengungkapan dengan benar jika
mereka tidak diperkenankan menjual saham yang mereka miliki selagi
menjabat sebagai anggota dewan. Jika terpaksa harus memiliki
sahamnya dalam jangka panjang, para dewan memiliki kemungkinan
lebih besar membuat keputusan-keputusan yang menguntungkan
kinerja perusahaan dalam jangka panjang.
I. PERANAN SARBANES-OXLEY ACT (UNDANG-UNDANG SARBANES OXSLEY)

 Sebuah kantor akuntan publik diperkenankan untuk memberikan jasa-


jasa nonaudit ketika mengaudit satu klien hanya jika komite audit klien
menyetujui jasa tersebut lebih dulu sebelum audit dimulai. Hal ini
dimaksudkan untuk mencegah perusahaan meminta dilakukannya
pekerjaan nonaudit tambahan sebagai usaha untuk membujuk auditor
menyetujui laporan keuangannya.
 Kantor akuntan publik tidak diperkenankan mengaudit perusahaan yang
direktur utama (CEO), direktur keuangan (CFO), atau para manajer
perusahaan lainnya dengan peranan serupa pernah bekerja di kantor
akuntan publik tersebut dalam jangka waktu satu tahun sebelum audit
dilaksanakan. Hal ini mencegah dilakukannyaaudit oleh oleh auditor
yang mungkin masih memiliki hubungan erat dengan perusahaan.
 Anggota dewan perusahaan yang ditugaskan mengawasi jalannya audit
untuk memastikan audit tersebut dilakukan dengan benar hendaknya
tidak menerima biaya konsultasi atau penasihat ataupun kompensasi
lainnya dari kantor akuntan publik. Hal ini untuk mencegah anggota
komite audit menerima imbalan untuk mengabaikan tugas pengawasan
yang seharusnya mereka lakukan.
 CFO dan manajer perusahaan lainnya harus menyerahkan laporan
pengendalian internal bersama-sama dengan laporan tahunan. Laporan
pengendalian internal harus menjelaskan pengendalian-pengendalian
yang dibuat perusahaan untuk memastikan bahwa pelaporan
keuangannya telah dilakukan secara akurat.
 CEO dan CFO harus memberikan setifikasi bahwa laporan yang telah
diaudit mencerminkan operasi dan kondisi keuangan perusahaan secara
wajar. Hal ini mencegah mereka di kemudian hari mengatakan bahwa
mereka tidak mengetahui adanya trik-trik akuntansi yang digunakan
untuk menggembungkan laba.
 Tiap karyawan yang menyesatkan investor atau menyembunyikan
barang bukti akan dikenakan denda dalam jumlah sangat besar atau
hukuman penjara. Hal ini untuk memastikan bahwa karyawan
perusahaan pasti mendapat hukuman atas peran yang mereka mainkan
dalam mendistorsikan laporan-laporan akuntansi.
Undang-undang di atas seharusnya menghasilkan akuntansi yang
lebih akurat. Namun. UU tersebut mengharuskan perusahaan-perusahaan
terbuka untuk menyelesaikan masalah-masalah administratif yang
substansial dan meningkatkan biaya pelaporan yang mereka keluarkan.
Konsekuensinya, beberapa perusahaan terbuka memutuskan untuk kembali
ke bentuk kepemilikan tertutup untuk menghindari biaya pelaporan yang
tinggi. Oleh karena itu, para investor diminta untuk berhati-hati ketika
melakukan pengambilan keputusan investasi yang didasarkan atas
informasi keuangan yang diberikan oleh perusahaan.

J. MENGINTERPRETASIKAN LAPORAN KEUANGAN


1. Laporan Laba Rugi

Laporan laba rugi (income statement) menunjukkan pendapatan,


biaya, dan laba perusahaan selama periode tertentu. Perusahaan pada
umumnya mengukur setiap pos laporan laba rugi sebagai persentase dari
total penjualan. Laporan laba rugi berisi :

 Penjualan bersih (net sales), yang menunjukkan total penjualan setelah


penyesuaian semua potongan harga yang diberikan.
 Harga pokok penjualan (cost of goods sold) adalah biaya bahan baku
yang digunakan untuk memproduksi barang jadi yang telah dijual.
 Laba kotor (gross profit) sama dengan penjualan bersih dikurangi harga
pokok penjualan. Laba kotor mengukur sampai sejauh mana pendapatan
dari penjualan produk mampu melebihi biaya bahan baku yang
digunakan untuk memproduksinya.
 Beban operasi (operating expenses) terdiri atas beban penjualan serta
beban umum dan administrasi.
 Laba sebelum bunga dan pajak (earnings before interest and taxes) sama
dengan laba kotor dikurangi beban operasi.
 Laba sebelum pajak (earnings before taxes) sama dengan laba sebelum
bunga dan pajak dikurangi beban bunga.
 Laba setelah pajak (earnings after taxes) sama dengan laba sebelum
pajak dikurangi pajak.
2. Neraca

Neraca (balance sheet) melaporkan nilai buku dari seluruh aktiva,


kewajiban, dan ekuitas pemilik dari sebuah perusahaan pada tanggal
tertentu. Aktiva (asset) adalah semua yang dimiliki oleh sebuah
perusahaan. Dan semua yang terutang oleh sebuah perusahaan disebut
kewajiban (liability). Perusahaan pada umumnya mendanai sebagian
aktivanya dengan dana pemilik, yang disebut dengan ekuitas pemilik.
Sedangkan sebagian sisanya didanai dengan dana pinjaman, yang
menimbulkan terjadinya kewajiban. Hubungan ini diuraikan melalui
persamaan akuntansi dasar (basic accounting equation) berikut ini :

Aktiva = Kewajiban + Ekuitas


Pemilik

Aktiva lancar (current assets) adalah aktiva-aktiva yang dapat


diubah menjadi kas dalam waktu kurang dari satu tahun. Aktiva ini
meliputi kas, sekuritas, piutang, dan persediaan. Aktiva tetap (fixed
assets) adalah aktiva yang digunakan oleh perusahaan dalam waktu
lebih dari satu tahun. Aktiva ini antara lain meliputi pabrik dan peralatan
perusahaan.

Penyusutan atau depresiasi (depreciation) mewakili pengurangan


nilai aktiva tetap yang mencerminkan penyusutan aktiva dari waktu ke
waktu. Kewajiban lancar (jangka pendek) meliputi utang usaha (accounts
payable) yang mencerminkan uang yang terutang oleh perusahaan
akibat pembelian bahan baku, dan wesel bayar (notes payable) yang
mencerminkan pinjaman-pinjaman jangka pendek yang diterima
perusahaan dari pihak kreditor seperti misalnya bank. Kewajiban jangka
panjang (utang) adalah pinjaman yang tidak akan dilunasi dalam waktu
kurang dari satu tahun.

Ekuitas pemilik (owner’s equity) meliputi nilai pari/nominal (atau


nilai yang dinyatakan) dari seluruh saham biasa yang diterbitkan,
tambahan modal disetor, dan saldo laba. Tambahan modal disetor
mencerminkan jumlah uang yang diterima dari penerbit saham biasa
yang melebihi nilai nominal. Saldo laba (laba ditahan) mencerminkan
akumulasi laba perusahaan yang diinvestasikan kembali ke dalam aktiva
perusahaan daripada dibagikan ke para pemegang saham sebagai
dividen.

K. ANALISIS RASIO

Manajer keuangan sebuah perusahaan dapat menggunakan laporan


keuangan untuk menilai kondisi keuangan perusahaan tersebut. Bagian
yang penting dari penilaian ini adalah analisis rasio (ratio analysis), yaitu
evaluasi atas hubungan yang terjadi antara berbagai variabel dalam laporan
keuangan. Perusahaan dapat menilai karakteristik keuangannya dengan
membandingkan antara rasio keuangan yang dimilikinya dan rasio
keuangan perusahaan lainnya dalam industri yang sama. Dengan cara ini,
perusahaan dapat mengetahui bagaimana perbedaan kondisi keuangannya
jika dibandingkan dengan perusahaan lainnya dengan jenis bisnis yang
sama. Perusahaan juga dapat menila rasio-rasionya selama beberapa waktu
untuk mengetahui apakah karakteristik keuangannya membaik atau
memburuk. Rata-rata industri dapat menjadi benchmark (tolak ukur) atas
apa yang dianggap normal bagi perusahaan.

Rasio-rasio keuangan biasanya diklasifikasikan menurut karakteristik-


karakteristik yang menjadi ukuran, antara lain :

1. Ukuran Likuiditas

Ukuran likuiditas adalah rasio yang menggambarkan kemampuan


perusahaan dalam menyelesaikan atau memenuhi semua kebutuhan
jangka pendek. Dua ukuran likuiditas yang umum digunakan adalah :

 Rasio Lancar, kemampuan untuk membayar kewajiban yang segera


harus dipenuhi denganaktiva lancar. Apabila rasio lancar ini 1 : 1
atau 100 %, berarti aktiva lancar dapat menutupi semua hutang
lancar.

Rasio Lancar = Aktiva


Lancar/Kewajiban Lancar
 Rasio Cepat (quick ratio), rasio ini menunjukan kemampuan aktiva
lancar yang paling likuid mampu menutupi hutang lancar. Semakin
besar rasio ini maka semakin baik, rasio ini disebut juga dengan acid
test ratio. Angka rasio ini tidak harus 100 % atau 1 : 1.

Rasio Cepat = Kas+Sekuritas yg dpt


Diperjualbelikan+Piutang/Kewajiban Lancar

2. Ukuran Efisiensi

Rasio-rasio efisiensi mengukur seberapa efisien perusahaan telah


mengelola aktiva-aktivanya. Berikut dua rasio efisiensi yang cukup
populer :

 Perputaran Persediaan. Perusahaan lebih suka menghasilkan


tingkat penjualan yang tinggi dengan investasi yang rendah pada
persediaan karena akan semakin sedikit modal yang terikat.

Perputaran Persediaan = HPP/Persediaan

 Perputaran Aktiva. Perusahaan lebih menyukai mendukung tingkat


penjualan yang tinggi dengan jumlah aktiva yang relatif rendah
sehingga artinya perusahaan dapat memanfaatkan aktiva yang
telah diinvestasikan secara efektif.

Perputaran Aktiva = Penjualan


Bersih/Total Aktiva

3. Ukuran Pengungkit Keuangan

Pengungkit (leverage) keuangan mencerminkan tingkat sejauh


mana perusahaan menggunakan dana pinjaman untuk mendanai aktiva-
aktivanya. Berikut beberapa rasio pengungkit keuangan :
 Rasio Utang terhadap Ekuitas, merupakan salah satu ukuran
jumlah pendanaan jangka panjang yang diberikan oleh utang relatif
terhadap ekuitas.

Rasio Utang terhadap Ekuitas = Utang jk


Panjang/Ekuitas Pemilik

 Kelipatan Pembayaran Bunga. Rasio kelipatan pembayaran bunga


(times interest earned ratio) mengukur kemampuan perusahaan
untuk menutup pembayaran bunganya.

Kelipatan Pembayaran Bunga = EBIT/Beban Bunga Tahunan

4. Ukuran Profitabilitas

Ukuran profitabilitas menunjukkan kemampuan sebuah


perusahaan selama satu periode tertentu untuk mendapatkan laba
melalui semua kemampuan dan sumber daya yang ada, seperti tingkat
penjualan, aktiva, atau ekuitas perusahaan. Rasio-rasio yang mengukur
hubungan ini akan dibahas sebagai berikut :

 Margin Laba Bersih. Ukuran laba bersih sebagai persentase dari


penjualan disebut margin laba bersih (net profit margin). Rasio ini
mengukur perbandingan setiap penjualan yang nantinya menjadi
laba bersih.

Margin Laba Bersih = Laba


Bersih/Penjualan Bersih

 Pengembalian atas Aktiva (ROA). Pengembalian atas aktiva (return


on assets) sebuah perusahaan mengukur pengembalian (laba bersih)
perusahaan sebagai persentase dari total jumlah aktiva yang
dimanfaatkan oleh perusahaan.

ROA = Laba
Bersih/Total Aktiva
 Pengembalian atas Ekuitas (ROE). Pengembalian atas ekuitas (return on
equity) mengukur pengembalian bagi para pemegang saham biasa
sebagai persentase dari investasi mereka pada perusahaan.

ROE = Laba
Bersih/Ekuitas Pemilik
BAB 2
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Laporan keuangan merupakan alat yang penting untuk memperoleh


informasi sehubungan dengan posisi keuangan dan hasil-hasil yang telah
dicapai oleh perusahaan. Laporan keuangan merupakan salah satu sumber
informasi yang cukup penting untuk mengambil keputusan yang bersifat
ekonomi.

Analisa laporan keuangan mencakup pengaplikasian berbagai alat


dan teknik analisa pada laporan keuangan dan data keuangan dalam
rangka untukmemperoleh ukuran-ukuran dan hubungan yang berarti dan
berguna dalam proses pengambilan keputusan.

B. SARAN

Demikian makalah ini saya susun dengan sebaik-baiknya apabila


ada tata bahasa maupun kesalahan dalam penulisan serta kekurangan
lainnya, saya mohon maaf. Untuk itu kritik dan saran dari pembaca
sekalian sangat dibutuhkan untuk agar saya bisa menulis makalah
dengan lebih baik lagi.
DAFTAR PUSTAKA

Anggawirya, Erhans.2000. Akuntansi 1. Jakarta: Ercontara Rajawali.

Baridwan, Zaki. 2004. Intermediate Iccounting (edisi 8). Yogyakarta: BPFE


Universitas Gajah Mada

D. Hartanto, Akuntansi untuk Usahawan (Jakarta: Fakultas Ekonomi Universitas


Indonesia), hlm. 251.
Erhans Anggawirya, Akuntansi 1, (Jakarta: Ercontara Rajawali, 2000), hlm. 29.

Henry. 2009. Teori Akuntansi. Jakarta: Prenada Media Group

Hery. 2012. Mengenal dan Memahami Teori Laporan Keuangan. Yogyakarta:


CAPS

Harahap, Sofyan Syafri.1993 Teori Akuntansi. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Hartanto, D.1981. Akuntansi untuk Usahawan. Jakarta: Fakultas Ekonomi


Universitas Indonesia.

Madura, Jeff. Introduction To Busines:s Pengantar Bisnis Edisi 4. 2011. Jakarta :


Salemba Empat

Riyanto, Bambang. Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan Edisi 4. 2010.


Yogyakarta : BPFE-Yogyakarta.

Sofyan Syafri Harahap, Teori Akuntansi, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1993),
hlm. 98.
Z
RA. Supriyono, Teori Akuntansi, (Yogyakarta: BPFE, 1985), hlm. 148.

Anda mungkin juga menyukai