Anda di halaman 1dari 31

MAKALAH

PENGANTAR BISNIS

AKUNTANSI DAN LAPORAN KEUANGAN

Disusun oleh:

NENENG PILAWATI

19110160

Dosen Pembimbing:

LUKMAN HAKIM,SH,MH

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Pertiwi

2020
Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Mahakuasa karena telah memberikan


kesempatan pada penulis untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan hidayah-
Nya lah penulis dapat menyelesaikan makalah yangg berjudul “Akuntansi dan Laporan
Keuangan” tepat waktu.

Makalah ini disusun guna memenuhi tugas dari bapak Lukman Hakim,SH,MH
pada mata kuliah Pengantar Bisnis di STIE Pertiwi. Selain itu, penulis juga berharap agar
makalah ini dapat menambah wawasan bagi pembaca.

Penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Bapak


Lukman,SH,MH selaku dosen dari mata kuliah Pengantar Bisnis. Tugas yang telah
diberikan ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan terkait bidang yang ditekuni
penulis. Penulis juga mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang telah membantu
proses penyusunan makalah ini.

Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun akan penulis terima demi kesempurnaan makalah ini.

      
    

    
Karawang, Juni 2020
   

   
   
   Penulis

ii
Daftar Isi

Halaman Judul...........................................................................................................
Kata Pengantar..........................................................................................................ii
Daftar Isi.....................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang......................................................................................................1
B. Perumusan Masalah...............................................................................................1
C. Tujuan Makalah.....................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
A. Akuntansi..............................................................................................................2
B. Laporan Keuangan.................................................................................................12
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan............................................................................................................28
B. Saran......................................................................................................................28
Daftar Pustaka............................................................................................................29

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Akuntansi adalah pengukuran, penjabaran, atau pemberian kepastian mengenai
informasi yang akan membantu manajer, investor, otoritas pajak dan pembuat
keputusan lain untuk membuat alokasi sumber daya keputusan di dalam
perusahaan,organisasi, dan lembaga pemerintah. Akuntansi adalah seni dalam
mengukur, berkomunikasi dan menginterpretasikan aktivitas keuangan. Secara luas,
akuntansi juga dikenal sebagai "bahasa bisnis". Pencatatan harian yang terlibat dalam
proses akuntansi dikenal dengan istilah pembukuan. Praktisi akuntansi dikenal
sebagaiakuntan.
Laporan keuangan adalah catatan informasi keuangan suatu perusahaan pada
suatu periode akuntansi yang dapat digunakan untuk menggambarkan kinerja
perusahaan tersebut. Laporan keuangan adalah bagian dari proses pelaporan
keuangan.
B. PERUMUSAN MASALAH
Penulis dapat menulis beberapa perumusan masalah, diantaranya :
1. Apa yang dimaksud dengan akuntansi serta informasi lainnya ? 
2. Bagaimana struktur dasar akuntansi dan laporan keuangan ?
C. TUJUAN MAKALAH
Adapun tujuan yang ingin dicapai oleh penulis dalam makalah ini yaitu:
1. Mengesnal akuntansi
2. Mengetahui struktur dasar akuntansi dan laporan keuangan

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. AKUNTANSI
A.1Definisi Akuntansi 
Akuntansi adalah suatu proses yang diawali dengan mencatat,
mengelompokkan, mengolah, menyajikan data, serta mencatat transaksi yang
berhubungan dengan keuangan sehingga informasi tersebut dapat digunakan
oleh seseorang yang ahli di bidangnya dan menjadi bahan untuk mengambil
suatu keputusan. Seorang praktisi yang ahli dalam bidang ini disebut akuntan.
A.1.1 Akuntansi Menurut Kegunaan
Akuntansi merupakan aktifitas jasa yang berfungsi memberikan
informasi kuantitatif mengenai kesatuan-kesatuan ekonomi terutama
yang bersifat keuangan yang bermanfaat dalam pengambilan
keputusan.
A.1.2 Akuntansi Menurut kegiatan
Akuntansi adalah seni mencatat, mengklasifikasi dan mengikhtisarkan
transaksi-transaksi / kejadian yang sekurang-kurangnya bersifat
keuangan keuangan dengan cara menginterpretasikan hasil-hasilnya.
A.1.3 Akuntansi Menurut Para Ahli
a. ABP Statement No. 4 dalam Smith Skousen (1995 : 3)
Akuntansi adalah suatu aktivitas jasa. Fungsinya adalah
menyediakan informasi kuantitatif, terutama yang bersifat dalam
pengambilan keputusan ekonomis dalam menetapkan pilihan-
pilihan yang logis diantara berbagai tindakan alternatif.
b. American Institue of Certified Public Accounting (AICPA) (2003)
Akuntansi sebagai seni pencatat, penggolongan, dan
pengikhtisaran dengan cara tertentu dalam ukuran moneter,
transaksi, dan kejadian-kejadian yang umumnya bersifat keuangan
termasuk menafsirkan hasil-hasilnya.
c. American Acounting Association (AAA) dalam Soemarso SR.
(1996:5)
Akuntansi sebagai proses pengidentifikasian, pengukur dan
melaporkan informasi ekonomi untuk memungkinkan adanya

2
penilaian-penilaian dan keputusan yang jelas dan tegas bagi mereka
yang menggunakan informasi tersebut.
d. Charles T. Horngren dan Walter T. Harrison (Horngren Harrison,
2007:4)
Akuntansi adalah sistem informasi yang mengukur aktivitas
bisnis, memproses data menjadi laporan, dan mengkomunikasikan
hasilnya kepada para pengambil keputusan.
e. Warren dkk (2005:10)
Bahwa “ secara umum, akuntansi dapat didefinisikan sebagai
sistem informasi yang menghasilkan laporan kepada pihak-pihak
yang berkepentingan mengenai aktivitas ekonomi dan kondisi
perusahaan”
f. Littleton ( Muhammad, 2002:10)
Mengdefinisikan “ tujuan utama dari akuntansi adalah untuk
melaksanakan perhitungan periodik antara biaya(usaha) dan hasil
(prestasi). Konsep ini merupakan inti dari teori akuntansi dan
merupakan ukuran yang dijadikan sebagai rujukan  dalam
mempelajari akuntansi”
g. Rudianto
Akuntansi adalah sistem informasi yang menghasilkan laporan
kepada pihak-pihak yang berkepentingan mengenai aktivitas
ekonomi dan kondisi suatu badan usaha.
h. Suparwoto L (1990 : 2)
Mendefinisikan akuntansi sebagai suatu system atau tehnik
untuk mengukur dan mengelola transaksi keuangan dan
menyajikan hasil pengelolaan tersebut dalam bentuk informasi
kepada pihak-pihak intern dan ekstern perusahaan. Pihak ekstern
disini terdiri dari investor, kreditur pemerintah, serikat buruh dan
lain-lain.
i. Arnold
Definisi akuntansi dipandang sebagai suatu sistem untuk
menyediakan informasi (terutama keuangan) kepada siapa saja
yang harus membuat keputusan dan mengendalikan penerapan
keputusan tersebut

j. C. West Churman
3
Mendefinisikan akuntansi “sebagai pengalaman tertulis yang
berguna untuk pengambilan keputusan.
A.2Sejarah Perkembangan Akuntansi
Akuntansi sebenarnya sudah ada sejak manusia itu mulai bisa
menghitung dan membuat suatu catatan, yang pada awalnya dulu itu dengan
menggunakan batu, kayu, bahkan daun menurut tingkat kebudayaan manusia
waktu itu. Pada abad XV terjadilah perkembangan dan perluasan perdagangan
oleh pedagang-pedagang Venesia. Perkembangan perdagangan ini
menyebabkan orang waktu itu memerlukan suatu sistem pencatatan yang lebih
baik, sehingga dengan demikian akuntansi juga mulai berkembang.
Setelah itu perkembangan akuntansi juga ditandai dengan adanya
seorang yang bernama Lucas Pacioli pada tahun 1494, ahli matematika
mengarang sebuah buku yang berjudul Summa de Aritmatica, Geometrica,
Proportioni et Propotionalita, di mana dalam suatu bab berjudul Tractatus de
Computies et Scriptoris yang memperkenalkan dan mengajarkan sistem
pembukuan berpasangan yang disebut juga dengan sistem kontinental.
Sistem berpasangan adalah sistem pencatatan semua transaksi ke
dalam dua bagian, yaitu debet dan kredit. Kemudian kedua bagian ini diatur
sedemikian rupa sehingga selalu seimbang. Cara seperti ini menghasilkan
pembukuan yang sistematis dan laporan keuangan yang terpadu, karena
perusahaan mendapatkan gambaran tentang laba rugi usaha, kekayaan
perusahaan serta hak pemilik.
Pertengahan abad ke 18 terjadi revolusi industri di Inggris yang
mendorong pula perkembangan akuntansi, di mana waktu itu para manajer
pabrik misalnya, ingin mengetahui biaya produksinya. Sebab dengan
mengetahui berapa besar biaya produksi mereka dapat mengawasi efektifitas
proses produksi dan menetapkan harga jual. Sejalan dengan itu berkembanglah
akuntansi dengan bidang khusus yaituakuntansi biaya. Akuntansi biaya
memfokuskan diri pada pencatatan biaya produksi dan penyediaan informasi
bagi manajemen.
Akuntansi di Indonesia pada awalnya menganut sistem kontinental,
seperti yang dipakai di Belanda saat itu. Sistem ini disebut juga dengan tata
buku yang sebenarnya tidaklah sama dengan akuntansi, di mana tata buku
menyangkut kegiatan-kegiatan yang bersifat konstruktif dari proses
pencatatan, peringkasan, penggolongan dan aktivitas lain yang bertujuan
menciptakan informasi akuntansi berdasarkan pada data. Sedangkan akuntansi
4
menyangkut kegiatan-kegiatan yang bersifat konstruktif dan analitikal seperti
kegiatan analisis dan interpretasi berdasarkan informasi akuntansi. Sehingga
dapat disimpulkan bahwa pembukuan merupakan bagian dari akuntansi.
Perkembangan selanjutnya tata buku sudah mulai ditinggalkan orang.
Di Indonesia perusahaan atau orang semakin banyak menerapkan sistem
akuntansi Anglo Saxon. Berkembangnya sistem akuntansi Anglo Saxon di
Indonesia disebabkan adanya penanaman modal asing di Indonesia yang
membawa dampak positif terhadap perkembangan akuntansi, karena sebagian
besar penanaman modal asing menggunakan sistem akuntansi Amerika Serikat
(Anglo Saxon). Penyebab lain sebagian besar mereka yang berperan dalam
kegiatan perkembangan akuntansi menyelesaikan pendidikannya di Amerika,
kemudian menerapkan ilmu akuntansi itu di Indonesia.
Profesor Robert Sterling, seotang ahli akuntansi dari amerika membagi
perkembangan akuntansi menjadi tiga tahap :
Tahap Perencanaan, dalam tahap ini input yang digunakan adalah hasil
aspirasi masyarakat yang dilakukan oleh Dewan dan Eksekutif, kemudian
aspirasi tersebut dijabarkan dalam Usulan Kegiatan/Aktivitas Unit Kerja
masing pada entitas pemerintah yang bersangkutan yang akan diproses dengan
Standar Analisa Belanja (SAB) sehingga aktivitas yang diusulkan
mencerminkan target kinerja dan anggaran usulan masyarakt yang menjadi
prioritas daerah yang bersangkutan. Hasil akhir Rencana Anggaran Satuan
Kerja di Unit Kerja diwujudkan pada RAPBD yang kemudian diproses untuk
mendapatkan justifikasi oleh Dewan sebagai output perencanaan berupa
APBD.
Tahap Pelaksanaan, inputnya adalah output dari tahap perencanaan
yaitu berupa APBD. Kemudian dalam tahap pelaksanaan ini prosesnya adalah
APBD yang sudah ditetapkan kemudian dilaksanakan menggunakan sistem
akuntansi yang sudah disesuaikan untuk menghasilkan informasi yang berguna
bagi semua pihak yang berkepentingan atas pelaksanaan APBD oleh Eksekutif
baik berupa laporan triwulanan maupun laporan tahunan sebagai laporan
pertanggungjawaban Kepada Daerah.
Tahap Pengendalian, inputnya berupa laporan Pelaksanaan APBD
kemudaian diproses sebagai dasar evaluasi terhadap laporan tersebut sekaligus
dapat digunakan sebagai penilaian pertanggunjawaban Kepala Daerah yang
outputnya berupa kebutusan hasil evaluasi maupun penerimaan atau penolakan
terhadap laporan Pertanggungjawaban Kepala Daerah.
5
A.3Bidang Akuntansi
Dengan pesatnya pertumbuhan ekonomi dan semakin kompleksnya
masalah perusahaan yang didorong kemajuan teknologi, bertambahnya
peraturan pemerintah terhadap kegiatan perusahaan, maka para Akuntan
dituntut untuk mengkhususkan keahliannya dalam Bidang Akuntansi.
A.3.1 Akuntansi Keuangan (Financial Accounting)
Akuntansi keuangan disebut juga Akuntansi Umum (General
Accounting), yaitu Akuntansi yang berhubungan dengan pencatatan
transaksi perusahaan dan penyusunan laporan keuangan secara berkala
yang berpedoman kepada prinsip Akuntansi. Laporan keuangan itu
bisa digunakan sebagai informasi intern maupun ekstern perusahaan.
A.3.2 Akuntansi Pemeriksaan (Auditing Accounting)
Akuntansi pemeriksaan merupakan kegiatan Akuntansi yang
berhubungan dengan pemeriksaan keuangan atau Akuntansi umum.
Akuntansi publik melakukan pemeriksaan terhadap catatan-catatan
yang mendukung laporan keuangan dengan menyatakan kelayakan dan
dapat dipercayainya suatu laporan.
A.3.3 Akuntansi Manajemen (Management Accounting)
Titik sentral dalam Akuntansi manajemen adalah informasi
untuk pihak-pihak di dalam perusahaan. Kegunaan Akuntansi
manajemen antara lain, mengendalikan kegiatan perusahaan,
memonitor arus kas, dan menilai alternatif dalam pengambilan
keputusan. Misalnya dalam hal penetapan harga jual, pembelajaan,
metode produksi dan investasi. Bidang Akuntansi ini juga mengolah
masalah-masalah khusus yang dihadapi para manajer perusahaan dari
berbagai jenjang organisasi dengan menggunakan data historis maupun
data tafsiran.
A.3.4 Akuntansi Biaya (Cost Accounting)
Akuntansi biaya adalah Bidang Akuntansi yang menekankan
kegiatan pada penetapan biaya dan kontrol atas biaya. Terutama yang
berhubungan dengan biaya produksi suatu barang. Di samping itu salah
satu fungsi utama Akuntansi biaya adalah pengumpulan dan
menganalisa data mengenai biaya, baik yang telah maupun yang akan
terjadi untuk digunakan oleh pemimpin perusahaan sebagai alat kontrol
atas kegiatan yang telah dilakukan serta alat untuk membuat rencana di
masa mendatang.
6
A.3.5 kuntansi Perpajakan (Tax Accounting)
Bidang Akuntansi perpajakan mencakup penyusunansurat
pemberitahuan pajak serta mempertimbangkan konsekuensi perpajakan
dari transaksi usaha yang direncanakan.
A.3.6 Akuntansi Anggaran (Budgeting Accounting)
Akuntansi anggaran adalah Bidang Akuntansi yang
berhubungan dengan penyusunan rencana keuangan mengenai kegiatan
perusahaan untuk suatu jangka waktu tertentu di masa mendatang serta
analisa dan pengontrolannya.
A.4Pemakai Akuntansi
A.4.1 Pemakai Intern
Yang dimaksud dengan pemakai (pihak) intern adalah pihak
yang menyelenggarakan usaha, seperti rumah tangga konsumen (RTK)
dan rumah tangga produksi (RTP) yang dalam hal ini adalah pimpinan
perusahaan (manajer) yang bertanggung jawab dalam pengambilan
suatu keputusan.
Setiap rumah tangga konsumen dan rumah tangga produksi
memerlukan informasi keuangan untuk mencapai tujuan yang
diharapkan, yaitu mencapai laba maksimal dengan pengorbanan
tertentu. Oleh karena itu memerlukan suatu cara pencatatan yang
sistematis agar dapat menaganlisis transaksi keuangan menjadi
informasi ekonomi yang berguna. Dapatkah Anda memberi contoh
rumah tangga konsumen? Baiklah, contohnya pemilik toko, setiap hari
membuat catatan tentang pengeluaran uang dan pemasukan uang.
Dengan adanya kegiatan pencatatan (akuntansi) tadi maka pemilik toko
dapat mengetahui informasi keadaan keuangan dari usahanya pada saat
tertentu.
Kemudian bagaimana dengan contoh rumah tangga produksi?
Sebenarnya peranan akuntansi jauh lebih penting, lebih-lebih lagi
dalam usaha yang sudah berbadan hukum, misalnya manajer produksi
memerlukan akuntansi sewaktu ia ingin mengetahui berapa besar harga
pokok barang, jumlah biaya produksi barang yang dihasilkan.
A.4.2 Pemakai Ekstern
Yang dimaksud dengan pihak ekstern adalah pihak-pihak yang
berkepentingan dengan suatu usaha atau perusahaan, tetapi merupakan
pihak luar perusahaan. Contohnya, bank sebagai pemberi kredit
7
(pinjaman). Jadi bank perlu memastikan apakah debiturnya
(perusahaan) yang diberikan fasilitas kredit ini dapat melunasi seluruh
pinjamannya pada waktu yang telah ditetapkan, sehingga bank
terhindar dari permasalahan kredit macet. Bagaimana pihak bank
mendapatkan data atau informasi yang berhubungan dengan
perusahaan sebagai debiturnya? Bank memperoleh data dan informasi
berdasarkan catatan akuntansi yang dibuat berupa laporan keuangan
dari perusahaan yang mendapatkan kredit tadi.
Dengan mengulangi lagi membaca materi pemakai akuntansi
ini akan memudahkan Anda untuk memahami dan membedakan pihak
ekstern yang menggunakan informasi akuntansi. Sekarang mari kita
lanjutkan dengan sejarah singkat dari akuntansi.
a. Pemilik/investor dan calon pemilik
Pemilik memerlukan akuntansi untuk memenuhi posisi
maju/mundurnya perusahaan, sehingga ia dapat menentukan
apakah akan mempertahankan perusahaannya, menjual atau
menanam modalnya di perusahaan lain. Calon pemilik dapat
menentukan apakah dia akan menanamkan modalnya pada
perusahaan itu.
b. Kreditor dan calon kreditor
Informasi akuntansi berguna untuk menilai kemampuan perusahaan
dalam mengembalikan pinjaman, sehingga dapat dijadikan
pedoman apakah akan di tambah pinjamannya atau justru akan
ditarik pinjaman yang telah diberikan. Bagi calon kreditor berguna
untuk menilai resiko yang akan terjadi sebelum pinjaman
diputuskan ataru diberikan.
c. Pemerintah
Informasi akuantansi bagi pemerintah sangan berguna untuk tujuan
pajak dan pengaturannya, pemeriksaan terhadap kebenaran jumlah
pajak yang dilaporkan, dan sebagai lat penilai apakah perusahaan
mematuhi peraturan yang telah ditetapkan, serta pemantauan
perkembangan perusahaan melalui Biro Pusat Statistik.
d. Karyawan
Informasi ekonomi bagi karyawan akan berguna untuk mengetahui
kelangsungan hidupnya, maju mundurnya perusahaan yang

8
berguna untuk kemantapan kerja, pertimbangan naik turunnya gaji
dan jaminan social.
e. Pelanggan
Informasi ekonomi berguna untuk mengevaluasi hubungan usaha
hubungan usaha dengan perusahaan, dan menentukan kelanjutan
hubungan di masa mendatang.

A.5Prinsip Akuntansi
A.5.1 Prinsip Pengakuan Pendapatan
Persoalan penting yang dihadapi perusahaan adalah kapan pendapatan
harus diakui. Jika telah terealisasi atau dapat di realisasikan.
Pendapatan dikatakan telah direalisasi jika produk (barang dan jasa)
telah dipertukarkan dengan kas. Ketika terjadi penjualan, pendapatan
diakui pada saat penjualan. Dasar penjualan ini melibatkan transaksi
pertukaran antara penjual dan pembeli. harga jual adalah pengukuran
objektif atas jumlah pendapatan yang diakui
A.5.2 Prinsip Penandingan, Dalam mengakui beban
pendekatan yang dipakai adalah biarkan beban mengikuti pendapatan.
Beban diakui bukan pada saat upah dibayarkan, atau ketika pekerjaan
dilakukan, atau pada saat produk diproduksi, tetapi ketika pekerjaan
(jasa) atau produk secara actual memberikan kontribusi terhadap
pendapatan. Jadi pengakuan beban berkaitan dengan pengakuan
pendapatan.
A.5.3 Prinsip Pengungkapan Penuh, Dalam memutuskan informasi apa yang
akan dilaporkan
praktek yang umum adalah menyediakan informasi yang mencukupi
untuk mempengaruhi penilaian dan keputusan pemakai. Prinsip ini
sering disebut prinsip pengungkapan penuh mengakui bahwa sifat dan
jumlah informasi yang dimasukkan dalam laporan keuangan
mencerminkan serangkaian trade-off
A.5.4 Prinsip Biaya, Prinsip biaya menyatakan bahwa asset harus dicatat
pada biayanya. Biaya digunakan karena biaya tersebut relevan dan
andal. Biaya disebut relevan karena menunjukan harga yang dibayar,
asset yang dikorbankan, dan kesepakatan yang dibuat pada tanggal
perolehan. Biaya disebut andaal karena keterukuran yang efektif,
berdasarkan fakta, dan dapat diverifikasi. Biaya juga merupakan hasil
9
dari transaksi pertukaran. Biaya adalah dasar yang digunakan dalam
menyusun laporan keuangan.

A.6Tujuan / Manfaat Akuntansi


A.6.1 Tujuan Akuntansi
Tujuan utama akuntansi adalah menyajikan informasi ekonomi dari
suatu entitas kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Yang dimaksud
dengan Entitas adalah badan usaha/perusahaan/organisasi yang
mempunyai kekayaan sendiri.
Informasi ekonomi yang dihasilkan oleh akuntansi berguna bagi pihak-
pihak di dalam organisasi itu sendiri (internal) maupun pihak-pihak di
luar organisasi (eksternal). Pihak manajemen merupakan contoh
pemakai informasi dari kalangan internal. Informasi akuntansi ini oleh
manajemen dimanfaatkan untuk perencanaan, pengendalian dan
evaluasi aktivitas usaha yang dilaksanakan.
Dari sisi pengguna informasi dari kalangan eksternal, terbagi menjadi
dua yaitu :
a. pemakai eksternal yang berkepentingan langsung terhadap
informasi akuntansi contoh : investor dan kreditor.
b. pemakai eksternal yang tidak berkepentingan langsung misalnya
Analis Ekonomi, Pegawai dan Lembaga-lembaga Pemerintah.
A.6.2 Manfaat Akuntansi
a. Untuk mendapatkan informasi ekonomi (informasi keuangan
perusahaan)
b. Untuk memberikan pertanggungjawaban manajemen kepada
pemilik perusahaan
c. Untuk mengetahui perkembangan perusahaan dari tahun ke tahun
A.7Profesi Akuntansi
Perkembangan profesi akuntansi sejalan dengan jenis jasa akuntansi yang
diperlukan oleh masyarakat yang makin lama semakin bertambah
kompleksnya. Gelar akuntan adalah gelar profesi seseorang dengan bobot
yang dapat disamakan dengan bidang pekerjaan yang lain. Misalnya bidang
hukum atau bidang teknik. Secara garis besar Akuntan dapat digolongkan
sebagai berikut:
A.7.1 Akuntan Publik (Public Accountant)

10
Akuntan publik adalah akuntan independen yang memberikan jasa-
jasanya atas dasar pembayaran tertentu. Mereka ini bekerja bebas dan
umumnya mendirikan suatu kantor akuntan. Seorang akuntan publik
dapat melakukan pemeriksaan (audit), misalnya terhadap jasa
perpajakan, jasa konsultasi manajemen, dan jasa penyusunan sistem
manajemen.
A.7.2 Akuntan Intern (Internal Accountant)
Akuntan intern adalah akuntan yang bekerja dalam suatu perusahaan
atau organisasi. Akuntan intern ini disebut juga akuntan perusahaan.
Jabatan tersebut yang dapat diduduki mulai dari Staf biasa sampai
dengan Kepala Bagian Akuntansi atau Direktur Keuangan. Tugas
mereka adalah menyusun sistem akuntansi, menyusun laporan
keuangan kepada pihak-pihak eksternal, menyusun laporan keuangan
kepada pemimpin perusahaan, menyusun anggaran, penanganan
masalah perpajakan dan pemeriksaan intern.
A.7.3 Akuntan Pemerintah
Akuntan pemerintah adalah akuntan yang bekerja pada lembaga-
lembaga pemerintah, misalnya di kantor Badan Pengawas Keuangan
dan Pembangunan (BPKP), Badan Pengawas Keuangan (BPK).
A.7.4 Akuntan Pendidik
Akuntan pendidik adalah akuntan yang bertugas dalam pendidikan
akuntansi, melakukan penelitian dan pengembangan akuntansi,
mangajar, menyusun kurikulum pendidikan akuntansi di perguruan
tinggi.

B. STRUKTUR DASAR AKUNTANSI DAN LAPORAN KEUANGAN


B.1Pengertian Laporan Keuangan Dan Isinya
Laporan keuangan adalah catatan informasi keuangan suatu
perusahaan pada suatu periode akuntansi yang dapat digunakan untuk
menggambarkan kinerja perusahaan tersebut. Laporan keuangan adalah bagian
dari proses pelaporan keuangan. Laporan keuangan yang lengkap biasanya
meliputi :
a. Neraca
b. Laporan laba rugi
11
c. Laporan perubahan ekuitas
d. Laporan perubahan posisi keuangan yang dapat disajikan berupa laporan
arus kas atau laporan arus dana
e. Catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian
integral dari laporan keuangan

B.2Tujuan Laporan Keuangan


Tujuan laporan keuangan adalah untuk menyediakan informasi yang
menyangkut posisi keuangan , kinerja, dan perubahan posisi keuangan suatu
perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan
keputusan ekonomi.
Tujuan laporan keuangan digolongkan sebagai berikut :
B.2.1 Tujuan Khusus
Tujuan khusus dari laporan keuangan adalah menyajikan laporan posisi
keuangan, hasil usaha dan perubahan posisi keuangan lainnya secara
wajar dan sesuai dengan GAAP.
B.2.2 Tujuan Umum
Adapun tujuan umum dari laporan keuangan disebutkan sebagai
berikut :
a. Memberikan informasi yang terpercaya tentang sumber-sumber
ekonomi dan kewajiban perusahaan.
b.  Memberikan informasi yang terpercaya tentang sumber kekayaan
bersih yang berasal dari kegiatan usaha dalam mencari laba.
c. Memberikan informasi keuangan yang dapat digunakan untuk
menaksir potensi perusahaan dalam menghasilkan laba.
d. Memeberikan informasi yang diperlukan lainnya tentang
perubahan harta dan kewajiban.
e. Mengungkapkan informasi relevan lainnya yang dibutuhkan para
pemakai laporan.
B.2.3 Tujuan Kualitatif
Adapun tujuan kualitatif yang dirumuskan APB Statements No. 4
adalah sebagai berikut :
a. Relevance yaitu memilih informasi yang benar-benar dapat
membantu pemakai laporan dalam proses pengambilan keputusan.

12
b. Understandability yaitu informasi yang dipilih untuk disajikan
bukan saja yang penting tetapi juga harus informasi yang
dimengerti para pemakainya.
c. Verifiability hasil akuntansi itu harus dapat diperiksa oleh pihak
lain yang akan menghasilkan pendapat yang sama. Dengan kata
lain ukurannya harus ada.
d. Neutrality yaitu laporan akuntansi itu netral terhadap pihak-pihak
yang berkepentingan. Informasi dimaksudkan untuk pihak umum
bukan pihak-pihak tertentu saja.
e. Timeliness yaitu laporan akuntansi hanya bermanfaat untuk
pengambilan keputusan apabila diserahkan pada saat yang tepat.
f. Comparability yaitu informasi akuntansi harus dapat saling
dibandingkan artinya akuntansi harus memiliki prinsip yang sama
baik untuk suatu perusahaan maupun perusahaan lain.
g. Completeness yaitu informasi akuntansi yang dilaporkan harus
mencakup semua kebutuhan yang layak dari para pemakai.
Dua belas tujuan laporan keuangan menurut laporan “Trueblood
Committee” adalah sebagai berikut :
a. Menyediakan informasi untuk pembuatan keputusan-keputusan
ekonomi.
b. Menyajikan informasi terutama pada para pemakai yang memiliki
otoritas, kemampuan atau sumber-sumber yang terbatas dalam
memperoleh informasi dan mereka menyandarkan diri pada
laporan keuangan sebagai sumber utama informasi tentang
kegiatan ekonomi perusahaan.
c. Menyediakan informasi yang dapat dipakai oleh para investor dan
kreditor untuk memprediksi, membandingkan dan mengevaluasi
aliran kas potensial untuk mereka dalam ukuran jumlah, waktu dan
hubungannya dengan ketidak pastian.
d. Menyediakan informasi kepada para pemakai untuk prediksi,
perbandingan dan evaluasi earning power perusahaan.
e. Menyediakan informasi yang dapat dipakai dalam menilai
kemampuan manajemen untuk memanfaatkan pemakaian sumber-
sumber secara efektif dalam mencapai tujuan perusahaan.
f. Menyediakan informasi factual dan interpretatif tentang transaksi-
transaksi dan kejadian-kejadian yang lain digunakan untuk
13
prediksi, perbandingan dan evaluasi earning power perusahaan.
Dasar anggapan yang mendasari interpretasi, evaluasi, prediksi
atau estimasi akan diungkapkan.
g. Menyediakan laporan posisi keuangan yang dapat dipakai untuk
prediksi, pembandingan dan evaluasi earning power perusahaan.
Laporan tersebut akan menyediakan informasi yang berhubungan
dengan transaksi perusahaan dan kejadian-kejadian lainnya yang
merupakan bagian siklus earning tidak lengkap. Nilai saat ini
(current value) juga akan dilaporkan jika terdapat perbedaan yang
signifikan dengan harga perolehan historical (historical cost).
Aktiva dan hutang akan dikelompokkan atau dipisahkan oleh
ketidakpastian relatif dari jumlah dan waktu realisasi prospektif
atau likuidasi.
h. Menyediakan laporan earning periodik yang bermanfaat untuk
prediksi, perbandingan evaluasi earning power perusahaan. Hasil
bersih siklus earning yang komplit dan hasil kegiatan perusahaan
dalam perkembangan yang diakui kearah penyelesaian siklus yang
belum selesai akan dilaporkan. Perubahan dalam nilai yang
digambarkan dalam laporan keberhasilan posisi keuangan juga
akan dilaporkan, tetapi secara terpisah, sejak mereka membedakan
ukuran kepastian realisasinya.
i. Menyediakan laporan kegiatan keuangan yang bermanfaat untuk
prediksi, perbandingan dan evaluasi earning power perusahafakan.
Laporan ini akan melaporkan sebagian besar aspek-aspek faktual
transaksi perusahaan yang mempunyai atau diharapkan mempunyai
konsekuensi kas yang signifikan. Laporan ini akan melaporkan
data yang memerlukan judgment minimal dan interpretasi oleh
pihak penyusun.
j. Menyajikan informasi yang bermanfaat untuk proses prediktif.
Peramalan keuangan akan disajikan jika peramalan tersebut akan
meningkatkan realibilitas prediksi para pemakai.
k. Lembaga pemerintahan dan organisasi tidak bertujuan laba adalah
untuk menyediakan informasi yang bermanfaat untuk menilai
efektifitas pengelolaan sumber-sumber dalam mencapai tujuan
organisasi. Pengukuran prestasi akan dikuantitaskan dalam ukuran
tujuan-tujuan yang diidentifikasikan.
14
l. Melaporkan kegiatan perusahaan yang mempengaruhi masyarakat.
Dalam hal ini adalah pengaruh yang dapat ditentukan, dijelaskan
atau diatur dan sifatnya penting untuk menentukan peranan
perusahaan dalam lingkungan sosialnya
Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca
(menggambarkan informasi posisi keuangan), laporan laba rugi
(menggambarkan informasi kinerja), laporan perubahan posisi keuangan (yang
dapat disajikan dalam berbagai cara), catatan catatan dan laporan lain serta
materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan.
B.3Asumsi Dasar
a. Dasar Akrual
Pada dasar akrual pengaruh transaksi dan peristiwa lain diakui pada saat
kejadian (dan bukan pada saat kas atau setara kas diterima atau dibayar)
dan dicatat dalam catatan akuntansi serta dilaporkan dalam laporan
keuangan pada periode yang bersangkutan.
b. Kelangsungan Usaha (Case Basis)
Laporan keuangan biasanya disusun atas dasar asumsi kelangsungan usaha
perusahaan, yang berarti perusahaan akan tetap melanjutkan usahanya di
masa depan. Ini berarti bahwa perusahaan diasumsikan tidak bernaksud
atau berkeinginan untuk melikuidasi atau mengurangi secara material skala
usahanya.

B.4Karakteristik Kualitatif Laporan Keuangan


a. Dapat Dipahami
b. Relevan
c. Keandalan
d. Dapat Dibandingkan
B.5Unsur Laporan Keuangan
B.5.1 Unsur posisi keuangan
a. Aktiva
Aktiva adalah sumber daya yang dikuasai oleh perusahaan sebagai
akibat dari peristiwa masa lalu dan diharapkan akan memberi
manfaat ekonomi bagi perusahaan di masa depan
b. Kewajiban

15
Kewajiban merupakan hutang perusahaan masa kini yang timbul
dari peristiwa masa lalu, yang penyelesaiannya diharapkan akan
mengakibatkan arus keluar dari sumber daya perusahaan yang
mengandung manfaat ekonomi
c. Ekuitas
Ekuitas adalah hak residual (residual interest) atas aktiva
perusahaan setelah dikurangi seluruh kewajiban (aktiva bersih).
B.5.2 Unsur kinerja keuangan
a. Penghasilan (income)
Penghasilan adalah kenaikan manfaat ekonomi selama suatu
periode akuntansi dalam bentuk pemasukan atau penambahan
aktiva atau penurunan kewajiban yang mengakibatkan kenaikan
ekuitas yang tidak berasal dari kontribusi (setoran) penanam modal
b. Beban (expense)
Beban adalah penurunan manfaat ekonomi selama satu periode
akuntansi dalam bentuk arus keluar atau berkurangnya aktiva atau
terjadinya kewajiban yang mengakibatkan penurunan ekuitas yang
tidak menyangkut pembagian kepada penanam modal.
B.6Pengakuan Unsur Laporan Keuangan
B.6.1 Biaya historis
Pada dasar pengukuran ini, aktiva dicatat sebesar pengeluaran kas (atau
setara kas) yang dibayarkan atau sebesar nilai wajar dari imbalan yang
diberikan untuk memperoleh aktiva tersebut pada saat perolehan.
Sedangkan kewajiban dicatat sebesar jumlah yang diterima sebagai
penukar kewajiban atau (dalam keadaan tertentu) dalam jumlah kas
(atau setara kas) yang diharapkan akan dibayarkan untuk memenuhi
kewajiban dalam pelaksanaan usaha normal.
B.6.2 Biaya kini (current cost)
Pada dasar pengukuran ini , aktiva dinilai dalam jumlah kas (atau
setara kas) yang seharusnya dibayar bila aktiva yang sama atau setara
aktiva diperoleh sekarang. Sedangkan kewajiban dinyatakan dalam
jumlah kas (atau setara kas) yang tidak didiskontokan yang mungkin
akan diperlukan untuk menyelesaikan kewajiban sekarang.
B.6.3 Nilai realisasi/penyelesaian
Pada dasar pengukuran ini, aktiva dinyatakan dalam jumlah kas (atau
setara kas) yang dapat diperoleh sekarang dengan menjual aktiva
16
dalam pelepasan normal. Sedanglan kewajiban dinyatakan sebesar nilai
penyelesaian, yaitu jumlah kas (atau setara kas) yang tidak
didiskontokan yang diharapkan akan dibayarkan untuk memenuhi
kewajiban dalam pelaksanaan usaha normal.
B.6.4 Nilai sekarang (present value)
Pada dasar pengukuran ini, aktiva dinyatakan sebesar arus kas masuk
bersih di masa depan yang didiskontokan ke nilai sekarang dari pos
yang diharapkan dapat memberikan hasil dalam pelaksanaan usaha
normal. Sedangkan kewajiban dinyatakan sebesar arus kas keluar
bersih di masa depan yang didiskontokan ke nilai sekarang yang
diharapkan akan diperlukan untuk menyelesaikan kewajiban dalam
pelaksanaan usaha normal.
B.7Jenis Dan Bentuk Laporan Keuangan
B.7.1 Jenis laporan keuangan
B.7.1.1Neraca
Neraca adalah laporan keuangan yang memberikan informasi
mengenai posisi keuangan (aktiva, kewajiban, dan ekuitas)
perusahaan pada saat tertentu. Neraca mempunyai tiga unsur
laporan keuangan, yaitu :
a. Aktiva adalah sumber daya yang dikuasai perusahaan, yang
terdiri dari :
1. Aktiva lancar, yaitu aktiva yang manfaat ekonominya
diharapkan akan diperoleh dalam waktu satu tahun atau
kurang (siklus operasi normal), misalnya kas, surat
berharga, persediaan, piutang dan persekot biaya.
2. Investasi jangka panjang, yaitu penanaman modal yang
biasanya dilakukan dengan tujuan untuk memperoleh
penghasilan tetap atau untuk menguasai perusahaan lain
dan jangka waktunya lebih dari satu tahun, misalnya
investasi saham, investasi obligasi.
3. Aktiva tetap, yaitu aktiva yang memiliki substansi (ujud)
fisik, digunakan dalam operasi normal perusahaan dan
memberikan manfaat ekonomi lebih dari satu tahun.
Contohnya adalah gedung, tanah, kendaraan, mesin dan
peralatan.

17
4. Aktiva yang tidak terwujud, yaitu aktiva yang tidak
memiliki substansi fisik dan biasanya berupa hak istimewa
yang memberikan manfaat ekonomi bagi perusahaan untuk
jangka waktu lebih dari satu tahun. Misalnya patent,
goodwill,royalty, copyright, franchise dan license
b. Kewajiban yang merupakan utang perusahaan masa kini, yang
terdiri dari :
1. Kewajiban lancar, yaitu kewajiban yang penyelesaiannya
diharapkan akan mengakibatkan arus keluar dari sumber
daya perusahaan (yang memiliki manfaat ekonomi) dalam
jangka waktu satu tahun atau kurang termasuk dalam
kategori kewajiban ini misalnya utang dagang, utang wesel,
utang gaji dan upah, utang pajak, dan utang biaya.
2. Kewajiban jangka panjang, yaitu kewajiban yang
penyelesaiannya diharapkan akan mengakibatkan arus
keluar dari sumber daya perusahaan (yang memiliki
manfaat ekonomi) dalam jangka waktu lebih dari satu
tahun. Misalnya utang obligasi, utang hipotik, utang bank
atau kredit investasi.
3. Kewajiban lain-lain, yaitu kewajiban yang tidak dapat
dikategorikan ke dalam salah satu macam kewajiban di
atas, misalnya utang pada direksi, utang pada pemegang
saham.
c. Ekuitas, yaitu bagian hak pemilik dalam perusahan yang
merupakan selisih antara aktiva dan kewajiban yang ada.,
ekuitas terdiri dari :
1. Ekuitas yang berasal dari setoran para pemilik, misalnya
modal saham (termasu agio saham bila ada).
2. Ekuitas yang berasal dari hasil operasi, yaitu laba yang
tidak dibagikan kepada para pemilik , misalnya deviden.
B.7.1.2Laporan Laba Rugi
Laporan laba rugi menggambarkan informasi mengenai potensi
(kemampuan) perusahan dalam mengahsilkan laba selama periode
tertentu (kinerja). Laba-rugi yaitu laporan yang memuat informasi
mengenai pendapatan dan beban yang terjadi selama satu periode
tertentu dalam suatu perusahaan. Satu periode tertentu misalnya
18
satu bulan, satu semester dan satu tahun. Selisih antara pendapatan
dengan beban disebut laba bersih (net income) atau rugi bersih (net
loss). Apabila pendapatan lebih besar dari beban maka selisihnya
disebut laba bersih, tetapi apabila pendapatan lebih kecil dari beban
maka selisihnya disebut rugi bersih.
Komponen-komponen laba-rugi adalah sebagai berikut :
a. Penjualan
b. Harga pokok penjualan
c. Laba bruto
d. Beban usaha
e. Laba usaha
f. Pendapatan dan beban lain-lain
g. Laba sebelum pos luar biasa
h. Pos luar biasa
i. Pengaruh kumulatif dari perubahan prinsip akuntansi
j. Laba sebelum pajak penghasilan
k. Pajak penghasilan
l. Laba bersih
Laporan laba rugi memiliki unsur :
a. Penghasilan (income), ada dua macam penghasilan yaitu
1. Pendapatan (revenues), yaitu penghasilan yang
timbul dalam pelaksanaan aktivitas yang biasa dan
yang dikenal dengan sebutan berbeda, seperti
penjualan barang dagangan, penghasilan jasa (fee),
pendapatan bunga, pendapatan deviden, royaltis dan
sewa.
2. Keuntungan (gains), yaitu pos lain yang memenuhi
definisi penghasilan dan mungkin timbbul atau tidak
timbul dalam pelaksanaan aktivitas perusahaan yang
rutin misalnya pos yang timbul dalam pengalihan
aktiva lancar, revaluasi sekuritas, kenaikan jumlah
aktiva jangka panjang.
b. Beban (expense), dapat terdiri dari :
1. Beban yang timbul dalam pelaksanaan aktivitas perusahaan
yang biasa (yang biasanya berbentuk arus kas keluar atau
berkurangnya aktiva seperti kas persediaan, aktiva tetap),
19
yang meliputi misalnya harga pokok penjualan, gaji dann
upah, penyusutan.
2. Kerugian, yang mencerminkan pos lain yang memenuhi
definisi beban yang timbul atau tidak timbul dari aktivitas
perusahaan yang jarang terjadi, seperti misalnya rugi karena
bencana kebakaran , banjir atau pelepasan aktiva tidak
lancar.
B.7.1.3Laporan Perubahan Modal
Laporan perubahan modal yaitu laporan mengenai perubahan
modal pemilik suatu perusahaan selama satu periode misalnya satu
bulan, satu semester atau satu tahun. Dari laporan ini dapat
diketahui apakah modal pemilik bertambah atau berkurang bila
dibandingkan dengan modal pemilik sebelumnya. Adapun
penyebabnya bertambahnya modal pemilik yaitu :
a. Perusahaan memperoleh laba bersih.
b. Adanya investasi tambahan dari pemilik perusahaan.
Sedangkan penyebab berkurangnya modal pemilik yaitu :
a. Perusahaan menderita rugi
b. Adanya pengambilan pribadi (prive) oleh pemilik
Laporan perubahan modal harus memuat informasi berikut :
a. Modal pada awal periode
b. Laba atau rugi selama satu periode
c. Tambahan modal dari investasi pemilik
d. Pembagian laba kepada pemilik
e. Laba atau rugi yang tidak dibagikan pada periode sebelumnya
B.7.1.4Laporan Arus Kas
Laporan arus kas adalah laporan yang memuat informasi mengenai
ringkasan penerimaan dan pengeluaran kas suatu badan usaha yang
terjadi selama satu periode, setiap satu bulan atau suatu semester
atau satu tahun. Arus kas adalah arus masuk kas (Penerimaan kas)
dan arus keluar kas (Pengeluaran kas).
Arus kas (Penerimaan dan pengeluaran kas) dikelompokkan kedala
tiga kelompok yaitu Arus kas dari aktivitas operasi, arus kas dari
aktivitas investasi dan arus kas dari aktivitas pendanaan.

20
Aktivitas operasi adalah aktivitas penghasil utama pendapatan
perusahaan dan aktivitas lain yang bukan merupakan aktivitas
investasi dan aktivitas pendanaan (PSAK No.2 tahun 2002).
Aktivitas investasi adalah perolehan dan pelepasan aktiva jangka
panjang serta investasi lain yang tidak temasuk setara kas(PSAK
No.2 tahun 2002).
Aktivitas pendanaan adalah aktivitas yang mengakibatkan
perubahan dalam jumlah serta komposisi modal dan pinjaman
perusahaan (PSAK No.2 tahun 2002).
B.7.1.5Catatan Atas Laporan Keuangan
Catatan atas laporan keuangan memuat penjelasan mengenai pos
yang ada dalam neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan modal
dan laporan arus kas. Catatan atas laporan keuangan dimaksudkan
untuk membantu pemakai laporan keuangan dalam memahami
laporan keuangan sehingga laporan keuangan dapat bermanfaat
bagi pemakai laporan untuk pengambilan keputusan.
B.7.2 Bagian Laporan Keuangan
B.7.2.1Neraca (Balance Sheet), menyajikan aktiva pada sisi sebelah
kiri,yang merupakan alokasi dari dana,kewajiban dan ekuitas pada
sebelah kanan yang merupakan sumber dana perusahaan.
B.7.2.2Laporan Laba Rugi (Income Statement), Laporan yang
mengikhtisarkan pendapatan dan pengeluaran perusahaan selama
satu periode akuntansi,biasanya setiap satu kuartal atau satu tahun.
B.7.2.3Laporan Laba Ditahan (Statement of Shareholders
Equity), menyajikan perubahan-perubahan pada pos-pos ekuitas
untuk mengidentifikasi alasa perubahan klaim pemegang ekuitas
atas aktivanya.
B.7.2.4Laporan Arus Kas (Statement of Cash Flow), Tujuan dari
pembuatan laporan arus kas ini adalah:
a. Memberikan informasi mengenai penerimaan dan pembayaran
kas perusahaan selama periode tertentu.
b. Memberikan informasi mengenai efek kas dari tiga kategori
aktivitas yaitu aktivitas investasi,aktivitas pendanaan,aktivitas
operasi.
B.7.3 Bentuk Laporan Keuangan
B.7.3.1Neraca, memiliki dua bentuk penyajian :
21
a. Rekening (skontro)
Pada bentuk ini unsur aktiva disajikan pada sisi kiri (debit),
sedangkan unsur kewajiban dan ekuitas disajikan pada sisi
kanan (kredit)
b. Laporan (stafel)
Pada bentuk ini baik aktiva maupun ekuitas disajikan secara
urut dari atas ke bawah, yang dimulai dari aktiva , kewajiban
dan terakhir ekuitas.
B.7.3.2Laba rugi, memiliki dua bentuk penyajian yaitu :
a. Single step
Pada bentuk ini semua penghasilan yang diperoleh dari
berbagai kegiatan /aktivitas dikelompokkan menjadi satu
kelompok yang disebut kelompok penghasilan, sedangkan
untuk semua beban dikelaompokkan ke dalam satun kelompok
yang disebut beban. Penghasilan bersih (laba) merupakan
selisih antara kelompok penghasilan dan total kelompok beban.
b. Multiple step
Pada bentuk ini penghasilan bersih (laba) dihitung secara
bertahap sesuai dengan aktivitas perusahaan. Dengan demikian,
semua penghasilan dan beban disajikan sesuai dengan
kegiatan/aktivitas, yaitu kegiatan usaha, di luar usaha dan luar
biasa.
B.8Unsur-Unsur Laporan Keuangan
B.8.1 Akun harta (assets)
a. Harta lancar, adalah harta yang berupa uang kas/bank dan harta
yang sangat mudah dijadikan uang atau umur pemakaiannya
kurang dari satu tahun. Yang termasuk harta lancar adalah:
1. Kas adalah uang tunai yang siap digunakan dan bebas
digunakan setiap saat baik yang ada dalam perusahaan maupun
saldo rekening giro perusahaan yang terdapat dalam bank.
2. Surat-surat berharga (efek) surat-surat yang dimiliki perusahaan
untuk diperjual-belikan. Gunanya untuk memanfaatkan dana
kas/bank yang dipakai.
3. Wesel tagih adalah piutang yang diperkuat dengan promes.
4. Piutang adalah tagihan pada pihak lain baik perorangan
maupun badan usaha.
22
5. Persedian barang dagang adalah persediaan barang yang
tersedia untuk dijual (dalam perusahaan dagang), persediaan
bahan baku, barang dalam proses dan barang jadi (dalam
perusahaan manufaktur).
6. Perlengkapan adalah barang-barang yang digunakan untuk
kegiatan perusahaan dan diperkirakan habis dipakai dalam
setahun. Misalnya
7. perlengkapan kantor, perlengkapan toko. (biasanya juga disebut
bahan habis pakai).
8. Beban yang dibayar di muka biaya yang telah dibayar tetapi
manfaat dari pembayaran belum diperoleh atau digunakan.
Seperti asuransi dibayar di muka, sewa dibayar di muka dan
iklan dibayar di muka.
b. Penyertaan (investasi), adalah investasi jangka panjang dalam
bentuk saham, obligasi atau surat berharga lainnya. Investasi
bertujuan memperoleh keuntungan pada masa yang akan datang,
atau dengan tujuan untuk menguasai perusahaan lainnya. Investasi
umumnya dalam bentuk saham dan obligasi
c. Harta tetap, adalah harta berwujud yang digunakan untuk operasi
perusahaan dan mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun,
seperti tanah, bangunan, mesin-mesin, peralatan dan sebagainya.
d. Harta tak berwujud, adalah harta yang tidak mempunyai wujud
fisik, tetapi merupakan hak-hak istimewa yang menguntungkan
perusahaan dalam menghasilkan pendapatan. Contoh harta tak
berwujud antara lain:
1. Hak paten, yaitu hak istimewa atas suatu barang yang diberikan
oleh pemerintah kepada perusahaan.
2. Hak cipta, yaitu hak karena menciptakan sesuatu yang
diberikan oleh pemerintah kepada perusahaan. Misalnya hak
cipta lagu.goodwill, adalah nama baik perusahaan yang melekat
pada perusahaan itu sendiri. Dengan goodwill maka barang
yang diproduksi dipercaya dan dibeli oleh masyarakat
B.8.2 Akun Kewajiban
Kewajiban adalah pengorbanan ekonomis yang harus dilakukan oleh
perusahaan pada masa yang akan datang. Pengorbanan untuk masa

23
yang akan datang ini terjadi akibat kegiatan usaha. Kewajiban ini
dibedakan atas utang lancar dan utang jangkan panjang.
a. Utang lancar , utang lancar adalah kewajiban yang harus dilunasi
dalam jangka waktu kurang dari satu tahun. Utang lancar antara
lain:
1. Wesel bayar, adalah utang yang disertai promes.
2. Utang usaha atau utang dagang, adalah kewajiban yang timbul
karena pembelian jasa atau barang secara kredit.
3. Biaya yang masih harus dibayar, adalah beban yang sudah
terjadi tetapi belum dibayar. Misalnya utang sewa, utang gaji
dan utang bunga.
3. Pendapatan diterima di muka, adalah kewajiban yang
disebabkan perusahaan menerima lebih dahulu uang sedangkan
penyerahan jasa atau barang belum dilakukan.
b. Utang jangka panjang utang jangka panjang adalah kewajiban yang
jangka waktu pelunasannya lebih dari satu tahun. Utang ini timbul
karena pelunasan perusahaan untuk membeli peralatan-peralatan
baru atau mesin-mesain baru. Yang termasuk utang jangka panjang
antara lain:
1. Utang bank, adalah pinjaman modal kerja dari bank untuk
perluasan usaha.
2. Utang hipotik, adalah pinjaman dari bank dengan jaminan
aktiva tetap.
3. Utang obligasi, adalah utang yang disebabkan perusahaan
menerbitkan dan menjual surat-surat berharga.
4. Utang lain-lain utang lain-lain adalah utang yang tidak
termasuk utang lancar maupun utang jangka panjang. Misalnya
utang kepada direksi dan utang kepada pemegang saham.
B.8.3 Akun Modal
Modal adalah selisih antara harta dengan kewajiban dan merupakan
hak pemilik perusahaan atas sebagian harta perusahaan. Akuntansi
modal pada perusahaan perseorangan disertai nama pemilik, akuntansi
modal pada persekutuan disertai dengan nama sekutu. Pada perusahaan
perseroan terbatas, akuntansi modal disebut dengan modal saham.
B.8.4 Akun Pendapatan
Pendapatan adalah hasil atau penghasilan yang diperoleh perusahaan.
24
Pendapatan dibedakan atas:
a. Pendapatan usaha, adalah pendapatan yang berhubungan langsung
dengan kegiatan usaha.
b. Pendapatan di luar usaha, adalah pendapatan yang tidak
berhubungan langsung dengan kegiatan usaha. Misalnya
pendapatan sewa, pada perusahaan dagang menyewakan sebagian
ruang yang tidak dipakai untuk kegiatan usaha, tetapi disewakan
kepada pihak lain.
B.8.5 Akun Beban
Beban adalah pengorbanan yang terjadi selama melaksanakan kegiatan
usaha untuk memperoleh pendapatan. Beban dapat dibedakan atas:
a. Beban usaha, adalah pengorbanan yang langsung berhubungan
dengan kegiatan usaha.
b. Beban lain-lain, adalah pengorbanan yang tidak langsung
berhubungan dengan kegiatan pokok usaha. Misalnya beban bunga.
Beban (biaya) yang dibayar oleh perusahaan pada saat tertentu atas
pinjaman yang diperoleh dari bank.
B.9Asumsi Dasar Akuntansi
Sebagai suatu sistem, maka di dalam akuntansi dikenal beberapa dasar
anggapan (asumsi). Ada 10 asumsi dasar akuntansi menurut paul grady (aicpa)
yaitu:
1. Suatu masyarakat dan susunan pemerintahan yang menjamin hak milik
pribadi (asociety and government structure honering property right)
2. Kesatuan usaha yang spesifik (specific business entities)
3. Kontinuitas usaha (going concern)
4. Penggunaan unit moneter di dalam rekening-rekening (monetary
expression in accounts)
5. Konsistensi antara periode-periode untuk kesatuan usaha yang sama
(consistency between periods for the same entity)
6. Perbedaan dalam akuntansi di antara kesatuan-kesatuan yang bebas
(diversity in accounting among independent entities)
7. Konservatif (conservatism)
8. Ketergantungan data dari pengendalian intern (dependability of data
through internal control.
9. Cukup berarti (materiality)

25
10. Batas waktu dalam penyusunan laporan keuangan membutuhkan taksiran-
taksiran (timeliness in financiall reporting requires estimates)
Dari ke-10 asumsi dasar tersebut di atas, yang paling lazim dipakai sebagai
sebagai Asumsi dasar yang mendasari struktur akuntansi adalah :
a. Kesatuan Usaha Khusus (Separate Entity/Economic Entity)
Dalam konsep ini perusahaan dipandang sebagai sebagai suatu unit usaha
yang berdiri sendiri, terpisah dari pemiliknya.
b. Kontinuitas Usaha (Going Concern/Continuity)
Asumsi ini menganggap bahwa suatu perusahaan itu akan hidup terus,
dalam arti diharapkan tidak akan terjadi likuidasi di masa yang akan
datang.
c. Pengunaan Unit Moneter Dalam Pencatatan
Asumsi ini menganggap mata uang adalah alat pengukur yang stabil
d. Tepat Waktu (Time-Period/Periodicity)
Kegiatan perusahaan berjalan terus antar periode menimbulkan masalah
pengakuan dan pengalokasian ke dalam perode-periode tertentu di mana
dibuat laporan keuangan, untuk itu laporan keuangan harus dibuat tepat
pada waktunya.

26
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
    Akuntansi adalah suatu aktivitas jasa (mengidentifikasikan, mengukur,
mengkalsifikasikan dan mengikhtisarkan) kejadian atau transaksi ekonomi yang
menghasilkan informasi kuantitatif terutama yang bersifat keuangan yang digunakan
dalam pengambilan keputusan. Fungsi akuntansi untuk menguhubungkan data
ekonomi ke dalam bermacam-macam bentuk perusahaan baik perseorangan maupun
lembaga. Dari suatu laporan akuntansi kita dapat melihat keuangan dari perusahaan
tersebut.
    Laporan keuangan adalah catatan informasi keuangan suatu perusahaan pada suatu
periode akuntansi yang dapat digunakan untuk menggambarkan kinerja perusahaan
tersebut. Tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang menyangkut
posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang
bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan.
    Dari pembahasan yang telah disampaikan, penulis dapat menyimpulkan bahwa
akuntansi sangat penting baik diperusahaan, dan banyak sekali pihak-pihak yang
berkempentingan dengan akuntansi. Selain itu laporang keuangan sangat penting juga
untuk perusahaan karena berisi catatan keuangan dari suatu perusahaan tersebut.
B. Saran
    Siklus akuntansi dijalankan dengan benar agar tidak terjadi kesahalan pada
pencatatan yang dapat membuat kerugian perusahaan.

27
Daftar Pustaka

Anggawirya, Erhans.2000. Akuntansi 1. Jakarta: Ercontara Rajawali.


Harahap, Sofyan Syafri.1993 Teori Akuntansi. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Hartanto, D.1981. Akuntansi untuk Usahawan. Jakarta: Fakultas Ekonomi Universitas
Indonesia.
Http://id.wikipedia.org/wiki/Laporan_keuangan.
Ikatan Akuntan Indonesia.1984. Prinsip Akuntansi Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta.
Jauhari, Heri.2007. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: Pustaka Setia
R, Soemarso S.2009. Akuntansi Suatu Pengantar. Jakarta: Salemba Empat.
Supriyono, RA.1985. Teori Akuntansi. Yogyakarta: BPFE.
Sofyan Syafri Harahap, Teori Akuntansi, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1993), hlm.
98. Ibid.  hlm. 99.

28

Anda mungkin juga menyukai