Anda di halaman 1dari 36

GURU PEMBIMBING MATA PELAJARAN

RISKI NANDA UTAMA EKONOMI

MAKALAH
“PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI”

DISUSUN OLEH :

NAMA : PERONICA CLARA

KELAS : XII IPS 1

SMAN 1 KAMPAR TIMUR


TAHUN PELAJARAN 2022/2023

2
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, penulis panjatkan puja dan puji syukur atas ke hadirat-Nya, yang
telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada penulis, sehingga
penulis dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.
Adapun makalah ini telah penulis usahakan semaksimal mungkin dan
tentunya dengan bantuan berbagai pihak, sehingga dapat memperlancar
pembuatan makalah ini. Untuk itu penulis tidak lupa menyampaikan bayak
terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam
pembuatan makalah ini.
Namun tidak lepas dari semua itu, penulis menyadar sepenuhnya bahwa
ada kekurangan baik dari segi penyusun bahasanya maupun segi lainnya. Oleh
karena itu dengan lapang dada dan tangan terbuka penulis membuka selebar-
lebarnya bagi pembaca yang ingin memberi saran dan kritik kepada penulis
sehingga penulis dapat memperbaiki makalah ini.
Akhirnya penyusun mengharapkan semoga dari makalah ini
dapat diambil hikmah dan manfaatnya sehingga dapat memberikan
inspirasi terhadap pembaca.

Kampar, 23 Oktober 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ........................................................................................ i

Daftar Isi ................................................................................................. ii

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .................................................................................. 1


B. Rumusan Masalah ............................................................................. 1
C. Tujuan ............................................................................................... 1

BAB II. PEMBAHASAN

A. Pengertian Akuntansi ........................................................................ 1


B. Bidang Spesialisasi Akuntansi .......................................................... 3
C. Mencatat Transaksi dalam Persamaan Dasar Akuntansi .................. 4
D. Pengertian dan Penggunaan Persamaan Dasar Akuntansi ................ 9
E. Rumus Persamaan Dasar Akuntansi.................................................
F. Pengertian Harta, Hutang dan Modal................................................ 10
G. Bentuk-Bentuk Persamaan Dasar Akuntansi ................................... 14
H. Menyusun Laporan Keuangan .......................................................... 24
I Laporan Rugi Laba .............................................................................

BAB III. PENUTUP

A. Kesimpulan ....................................................................................... 30
B. Saran ................................................................................................. 31

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................. 32

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Akuntansi adalah proses identifikasi, pengukuran, dan komunikasi dari
informasi-informasi ekonomi untuk menghasilkan pertimbangan dan
keputusan-keputusan dari pemakai informasi tersebut.
Dari pengertian akuntansi tersebut dapat disimpulkan bahwa kegiatan
akuntansi meliputi:
a) Pencatatan (recording)
b) Penggolongan (classifiying)
c) Peringkasan (summarizing)
d) Pelaporan (reporting)

B. Rumusan Masalah
a) Apa yang dimaksud Akuntansi dan apa saja yang termasuk dalam bisang
spesialisasi akuntansi
b) Apa yang dimaksud dengan Persamaan Dasar Akuntansi
c) Apa saja komponen-komponen dalam Persamaan Dasar Akuntansi
d) Bagaimana mencatat transaksi dan melaksanakan Laporan keuangan
dalam persamaan dasar akuntansi

C. Tujuan
Mahasiswa dapat mencatat transaksi keuangan ke dalam persamaan dasar
akuntansi, serta menyusun laporan keuangan dari persamaan dasar akuntansi.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Akuntansi
Dewasa ini akuntansi sudah digunakan demikian luas sehingga hampir
seluruh aspek kehidupan tidak ada yang terlepas dari kegiatan akuntansi selama
aspek tersebut berkaitan dengan uang. Oleh karena sudah demikian meluas
penggunaannya dalam kehidupan mamusia, kondisi tersebut meninbulkan
bermacam-macam pengertian akuntansi yang telah disesuaikan dengan kondisi
pihak yang memberikan pengertian tersebut, misalnya :
1) Akuntansi adalah bahasa dunia usaha (Accounting is the language of
business). Dalam hal ini akuntansi dianggap sebagai alat komunikasi
karena akuntansi dapat mengkomunikasikan informasi keuangan pada
suatu unit usaha kepada pihak-pihak yang membutuhkan.
2) Akuntansi adalah alat bagi manajemen (Accounting is tools of
management), maksudnya adalah akuntansi merupakan alat bagi pengelola
unit usaha untuk mengumpulkan informasi keuangan sebagai bahan
menyusun perencanaan, evalusasi dan pengawasan.
Seiring dengan perkembangan tehnologi dewasa ini, maka akuntansi dapat
pula diartikan sebagai “tehnologi pengolahan data keuangan” baik secara manual
maupun terkomputerisasi untuk menghasilkan informasi keuangan dalam bentuk
laporan-laporan yan disesuaikan dengan kepentingan pihak yang membutuhkan.
Di samping pengertian-pengertian tersebut, seorang pakar akuntansi
Indonesia Drs. Mulyadi, M.Sc., Ak, dalam buku Akuntansi Manajemen edisi 2
Bab1 halaman 1 memberikan pengertian akuntansi : “Akuntansi dapat dipandang
sebagai suatu sistem yang mengolah masukan berupa data operasi dan data
keuangan untuk menghasilkan keluaran berupa informasi akuntansi yang
dibutuhkan oleh pemakai”.
Menurut American Institutue of Certified Public Accountants (AICPA) :
Akuntansi adalah seni pencatatan, penggolongan, peringkasan yang tepat dan
dinyatakan dalam satuan mata uang, transaksi-transaksi dan kejadian-kejadian
yang setidak-tidaknya bersifat finalsial dan penafsiran hasil-hasilnya.

2
Dari pengertian-pengertian di atas, maka akuntansi dapat diartikan sebagai
rangkaian proses yang meliputi kegiatan – kegiatan pengidentifikasian,
pencatatan, pengelompokan, peringkasan, pelaporan, penganalisaan, dan
penafsiran tentang informasi keuangan yang terjadi pada suatu unit usaha
sehingga dapat dijadikan dasar untuk pengambilan keputusan oleh pihak-pihak
yang berkepentingan.

B. Bidang Spesialisasi Akuntansi


Mengingat penggunaan akuntansi sudah demikan luas dalam kehidupan
dan pengelolaan usaha kondisi ini juga mengakibatkan munculnya berbagai
macam spesialisasi di bidang akuntansi. Berdasarkan tujuannya, spesialisasi di
bidang akuntansi dapat dibedakan menjadi :
1) Akuntansi Keuangan (Finacial Accounting) adalah akuntansi yang tujuan
utamanya mengolah data keuangan untuk menghasilkan laporan keuangan
terutama untuk kepentingan pihak-pihak di luar perusahaan;
2) Akuntansi Biaya (Cost Accounting) adalah bidang akuntansi yang tujuan
utamamnya adalah mengolah informasi biaya untuk menghasilkan laporan
harga pokok dan informasi biaya opresional maupun biaya non operasional
sebagai dasar untuk menetapkan harga jual, menetapkan nilai persediaan,
pengawasan dan pengendalian biaya terutama untuk kepentingan pihak intern
peusahaan;
3) Akuntansi Manajemen (Management Accounting) adalah bidang akuntansi
yang tujuannya menyediakan dan mengolah informasi keuangan untuk
kebutuhan manajemen perusahaan sebagai dasar untuk menyusun
perencanaan, pengawasan, dan kebijakan lainnya yang segera harus diambil
dalam operasional unit usaha/perusahaan;
4) Akuntansi Pemeriksaan (auditing) adalah bidang ankuntansi yang bertujuan
untuk malakukan verifikasi kembali terhadap keabsahan dokumen dan
prosedur serta proses akuntansi yang telah dilaksanakan oleh pihak
manajemen/pengelola perusahaan, sehingga laporan keuangan/informasi
akuntansi yang disajikan oleh pihak manajemen sesuai dengan prinsip-prinsip
akuntansi yang berlaku umum, obyektif dan dapat dipercaya;

3
5) Akuntansi Perpajakan (tax accounting) adalah bidang akuntansi yang tujuan
utamanya menyiapkan laporan keuangan untuk keperluan fiscal/perpajakan
dan pengisian SPT.
6) Akuntansi Anggaran (budgeting) adalah bidang akuntansi yang tujuan
untamanya menyusun rencana kerja untu masa akan datang yang dilengkapi
dengan rincian taksiran biaya operasional dengan titik tolak data akuntansi
masa lalu.
7) Akuntansi Pemerintahan (gavernment accounting) adalah bidang akuntansi
yang dilaksanakan untuk mengelola anggaran pendapatan dan belanja negara
yakni aplikasi konsep-konsep dan standard-standar akuntansi umum sektor
privat pada sektor publik.
8) Sistem Akuntansi (accounting system) adalah bidang akuntansi yang bertujuan
untuk penetapan prosedur dan pengendalian data akuntansi seihinga proses
akuntansi dapat berjalan lancar, cepat, tepat, efektif dan efisien.

C. Mencatat Transaksi Dalam Persamaan Dasar Akuntansi


Transaksi atau transaksi keuangan adalah suatu peristiwa ekonomi atau
kejadian yang dapat dinilai dengan uang yang mengakibatkan perubahan terhadap
posisi harta, hutang dan modal suatu unit usaha/perusahaan. Dengan demikian
setiap unit usaha/perusahaan yang akan melaksanakan transaksi keuangan, maka
posisi/susunan keuangannya (harta, hutang dan modalnya) akan berubahan akibat
pengaruh transaksi tersebut. Pengaruh suatu transaksi terhadap harta, hutang dan
modal dapat dirumuskan sebagai berikut :
 Harta (+), Harta (-);
 Harta (+), Hutang (+)
 Harta (+), Modal (+)
 Harta (-), Hutang (-)
 Harta (-), Modal (-)
 Harta (-), Hutang (-),Modal (+)
 Harta (+), Harta (-), Modal (-)
 Harta (-), Hutang (-), Modal (-)

4
Unsur-unsur Laporan Keuangan
Laporan keuangan adalah laporan pertanggung jawaban pihak
pengelola/manajemen unit usaha kepada pihak-pihak yang berkepentingan.
Laporan keuangan terdiri dari :
a) Neraca;
b) Laporan Laba Rugi
c) Laporan Perubahan Ekuitas/Laporan Perubahan Laba Ditahan
d) Laporan Arus Kas
e) Catatan atas Laporan Keuangan/Penjelasan Pos-pos Laporan Keuangan.

Dalam uraian materi ini pembahasan dibatasi hanya pada bagian terpenting dari
Laporan Keuangan yaitu : Naraca, Laporan Laba Rugi, dan Laporan Perubahan
Ekuitas.
1. Neraca (Balance Sheet)
Neraca adalah unsur dari laporan keuangan yang memuat/melaporkan
mengenai posisi harta, hutang dan ekuitas/modal unit usaha pada tanggal
tertentu.
Neraca disusun dengan ketentuan sebagai berikut :
a) Judul laporan, lazimnya ditempatkan pada posisi tengah terdiri dari :
Nama Unit Usaha/Perusahaan;
Nama Laporan/Neraca
Tangal Necara
b) Isi laporan meliputi :
1) Harta/Aktiva adalah kekayaan yang dimiliki oleh suatu unit
usaha/perusahaan baik berwujud maupun tidak berwujud yang dapat
dinilai dengan uang. Aktivabiasanya disajikan disebelah kiri/debet
neraca jika neraca berbentuk T account, atau disajikan pada posisi
paling atas (urutan awal) pada neraca berbentuk laporan. Penyajian
aktiva di neraca diklasifikasi sebagai berikut :
 Aktiva lancar disusun berdasarkan urutan likwiditasnya, mulai dari
yang paling lancar sampai ke yang kurang lancar;
 Aktiva Investasi

5
 Aktiva Tetap disusun berdasarkan jangka waktu/umur pemakaiannya,
mulai dari umur pemakaian aktiva tetap yang paling lama sampai ke
aktiva tetap yang umurnya kurang lama
 Aktiva Tidak Berwujud
 Aktiva Lain-lain.
2) Hutang/Kewajiban adalah kewajiban unit usaha/perusahaan untuk
membayar/ menyerahkan sejumlah harta di masa yang akan datang
kepada pihak lain karena suatu kesepakatan. Dalam pengertian
akuntansi hutang/kewajiban dapat juga diartikan sebagai nilai
kekayaan perusahaan yang berasal dari bukan pemiliknya
(krediturnya), atau nilai kekayaan kreditur yang diinvestasikan di
dalam suatu unit usaha. Hutang/kewajiban biasanya disajikan disebelas
kanan/kredit neraca jika neraca berbentuk T account atau disajikan
pada urutan kedua (setelah aktiva) jika neraca berbentuk laporan.
Penyajian hutang/kewajiban di neraca diklasifikasi sebagai berikut :
 Hutang lancar/hutang jangka pendek disusun berdasarkan jatuh
tempo pelunasannya mulai dari hutang yang harus segera dilunasi
ke hutang yang kurang segera harus dilunasi.
 Hutang Jangka panjang.
 Hutang lain-lain.
3) Ekuitas/Modal adalah hak pemilik atas kekayaan unit
usaha/perusahaan yang nilainya sama dengan selisih jumlah
harta/aktiva dikurangi jumlah hutang/ kewajiban. Dalam pengertian
akuntansi ekuitas/modal dapat pula diartikan nilai kekayaan unit
usaha/perusahaan yang berasal dari pemiliknya atau nilai kekayaan
pemilik unit usaha yang diinvestasikan dalam unit usaha tersebut.
Modal/ekuitas biasanya disajikan dikredit neraca setelah kewajiban
dalam neraca berbentuk T account, atau disajikan pada urutan ke 3
(setelah kewajiban) jika neraca berbentuk laporan. Penyajian
modal/ekuitas di neraca diklasifikasi berdasarkan sifat kekekalnya
terinvestikan di dalam unit usaha.

6
4) Akun-akun tandingan (contra Account) disajikan sebagai pengurang
dari saldo akun induknya, seperti : akumulasi penyusutan sebagai
pengurang jumlah aktiva tetap.

c) Penutup laporan.
Sebagai penutup laporan Neraca harus ditandatangani oleh pihak
manajemen perusahaan, dan akuntantan publik apabila laporan keuangan
tersebut telah diaudit oleh akuntan publik.

2. Laporan Laba Rugi (Profit and Loss Statement)


Laporan Laba Rugi adalah bagian dari laporan keuangan yang melaporkan
tentang jumlah pendapatan dan jumlah beban serta saldo laba atau rugi yang
dialami oleh unit usaha/perusahaan selama suatu periode. Laporan Laba Rugi
disusun sebagai berikut :
a) Judul Laporan terdiri dari :
 Nama Unit Usaha/Perusahaan;
 Nama Laporan/Laporan Laba Rugi;
 Periode Laporan.
b) Isi laporan meliputi :
 Pendapatan meliputi penghasilan yang diperoleh melalui kegiatan
usaha maupun penghasilan yang diperoleh dari luar usaha selama suatu
periode;
 Beban meliputi seluruh biaya usaha terdiri dari : Harga Pokok
Produksi; Harga Pokok Penjualan; Biaya Pemasaran/Penjualan; Biaya
Umum dan Administrasi, dan biaya-biaya di luar usahal selama suatu
periode;
 Saldo Laba atau Saldo Rugi yakni selisih antara pendapatan dan
beban selama suatu periode. Terjadi saldo Laba jika jumlah
Pendapatan > jumlah Beban, dan saldo Rugi akan terjadi jika jumlah
Pendapatan < jumlah Beban.
Laporan Laba Rugi dapat disusun dengan bentuk “single step” atau
“multiple step”. Perbedaan di antara kedua bentuk tersebut terletak pada

7
tehnis pengelompokan dan pelaporan terhadap pendapatan dan beban
untuk menghasilkan Laba atau Rugi Bersih.
Pada single step pendapatan usaha dan pendapatan di luar usaha
digabungkan, kemudian dikurangi dengan hasil penggabungan beban
usaha dan beban di luar usaha untuk menghasilkan laba atau rugi bersih.
Sedangan pada multiple step jumlah pendapatan usaha dikurangi jumlah
beban usaha untuk menghasilkan laba atau rugi usahal, lalu ditambah atau
dikurangi dengan laba atau rugi di luar usaha untuk memperoleh laba atau
rugi bersih. Laba atau Rugi Di Luar Usaha adalah selisih antara
pendapatan di luar usaha dengan beban di luar usaha.
c) Penutup Laporan
Seperti halnya Neraca, Laporan Laba Rugi juga ditandatangani oleh pihak
manajemen dan akuntan publik jika laporan keuangan telah diaudit oleh
akuntanpublik.

3. Laporan Perubahan Modal


Laporan perubahan modal adalah laporan yang melapaorkan perubahan
modal/ekuitas unit usaha/perusahaan selama suatu periode sebagai akibat
adanya laba atau rugi, serta penambahan atau pengurangan investasi oleh
pemiliknya selama periode tertentu. Laporan Perubahan Modal disusun
sebagai berikut :
a) Judul Laporan terdiri dari :
 Nama Unit Usaha/Perusahaan;
 Nama Laporan/Laporan Perubahan Modal;
 Periode Laporan.
b) Isi laporan meliputi :
 Modal awal periode yaitu modal usaha ketika perusahaan tersebut baru
didirikan, atau modal pada awal periode kalau perusahaan tersebut
suadk beroperasi lebih dari 1 periode;
 Laba atau rugi selama periode bersangkutan yaitu laba atau rugi bersih
yang dilaporkan pada laporan Laba Rugi periode tersebut. Saldo laba

8
sebagai penambah modal sedangkan saldo rugi sebagai pengurang
modal;
 Penambahan dan atau pengurangan investasi oleh pemilik selama
periode yaitu sebagai penambah modal jika terdapat tambahan
investasi dan mengurangi modal jika terdapat penarikan/pengambilan
investasi oleh pemilik untuk mentukan saldo modal akhir periode.
c) Penutup Laporan
Seperti halnya Neraca dan Laporan Laba Rugi, Laporan Perubahan Modal
juga ditandatangani oleh pihak manajemen dan akuntan publik jika laporan
keuangan telah diaudit oleh akuntanpublik.

D. Pengertian dan Penggunaan Persamaan Dasar Akuntansi.


Persamaan dasar akuntansi adalah suatu persamaan untuk menggambarkan
seluruh nilai harta/aktiva yang dimiliki oleh suatu unit usaha dan asal
usul/sumber harta tersebut. Pada tahap ini persamaannya dinyatakan sebagai
berikut :
Harta Unit Usaha = Asal Usulnya/Sumbernya
Asal usul atau sumber harta/aktiva suatu unit usaha adalah dari bukan pemilik
(kreditur) dan dari pemilik (Investor). sehingga persamaan yang semula Harta
Unit Usaha = Asal Usulnya/Sumbernya, menjadi :
Harta Unit Usaha = Berasal dari Bukan Pemilik + Berasal dari Pemilik.
Selanjutnya harta perusahaan yang berasal dari “bukan pemilik/kreditur”
disebut “Hutang”, sedangkan harta perusahaan yang berasal dari
“pemilik/investor” disebut “Modal/Ekuitas”, sehingga akhirnya persamaan
menjadi :
Harta = Hutang + Modal
Persamaan “Harta = Hutang + Modal” disebut persamaan dasar akuntansi
(Accounting Equation). Prinsp persamaan ini digunakan dalam penyusunan
Laporan Keuangan perusahaan terutama untuk menyusun “Neraca”.

9
E. Rumus Persamaan Dasar Akuntansi
Rumus dasar tentang akuntansi yang secara matematis dapat dirumuskan sebagai
berikut:
Aktiva = Hak Kekayaan
Aktiva = Hutang + Modal
Aktiva – Hutang = Modal
H = Harta, yaitu semua milik (kekayaan) dari suatu perusahaan.
U = Utang, yaitu kewajiban perusahaan terhadap pihak lain.
M = Modal, yaitu hak pemilik perusahaan.

F. Pengertian Harta, Hutang dan Modal


1) Harta/Aktiva/Asset
Harta/Aktiva adalah kekayaan yang dimiliki oleh unit usaha/perusahaan
baik berwujud maupun tidak berwujud yang dapat dinilai dengan satuan
uang. Aktiva biasanya dikelompokkan menjadi Aktiva Lancar dan Aktiva
Tidak Lancar.
1. Aktiva Lancar (current asset) adalah aktiva-aktiva yang dalam
kondisi normal diharapkan dapat diuangkan dalam jangka waktu yang
tidak terlalu lama/jangka pendek (tidak lebih dari 1 tahun). Kelompok
aktiva ini adalah :
a) Kas/Uang Tunai (cash) termasuk uang perusahaan yang disimpan
di Bank yang siap digunakan untuk mendukung operasional
perusahaan;
b) Surat Berharga (marketable securities) yakni sertifikat deposito
bank, saham, dan obligasi yang dimiliki perusahaan untuk
investasi jangka pendek;
c) Piutang Wesel (notes receivable) yaitu tagihan perusahaan kepada
pihak lain yang telah dijamin kesanggupan pembayarannya oleh
pihak debitur dengan surat wesel;
d) Piutang Dagang adalah (account receivable) adalah tagihan
perusahaan kepada pihak debitur sebagai akibat transaksi penjualan
barang atau jasa dengan kredit;

10
e) Persediaan Barang Dagang (inventory) sisa barang dagang yang
siap dijual yang dimiliki perusahaan per tanggal neraca;
f) Pendapatan Yang Masih Harus Diterima (accruals receivable) yaitu
penghasilan-penghasilan perusahaan yang sudah menjadi hak per
tanggal neraca, tetapi pembayarannya belum diterima
g) Beban Dibayar Di Muka (prepaid expense) yaitu pengeluaran-
pengeluaran yang sudah dibayar kepada pihak lain oleh perusahaan
untuk memperoleh jasa, tetapi per tanggal neraca jasa tersebut
belum diterima atau belum dimanfaatkan;

2. Aktiva Tidak Lancar adalah aktiva-aktiva yang dimiliki oleh


perusahaan dengan tujuan tidak segera untuk diuangkan. Yang
termasuk kelompok aktiva ini adalah :
a) Investasi Jangka Panjang (invesment) yaitu investasi dalam surat
berharga (saham atau abligasi) untuk jangka waktu lebih dari 1
tahun dengan tujuan-tujuan tertentu;
b) Aktiva Tetap Berwujud (tangible fixed asset) adalah aktiva
perusahaan yang berwujud fisik yang digunakan untuk operasional
perusahaan dan mempunyai masa manfaat lebih dari 1 tahun ,
misal nya : tanah, bangunan, mesin-mesin, kendaraan, inventaris;
c) Aktiva Tetap Tidak Berwujud (intangible fixed asset) adalah aktiva
perusahaan yang secara fisik tidak ada wujudnya (abstrak) dan
mempunyai masa manfaat lebih dari 1 tahun, misalnya : Hak Paten,
Merk Dagang; Goodwill;
d) Beban Yang Ditangguhkan (deferred charges) yaitu pengeluaran
dengan nilai yang cukup material untuk beban perusahaan dan
mempunyai masa manfaat lebih dari 1 tahun sehingga
pembebannya dilakukan secara bertahap pada periode-periode
berikutnya, seperti : beban pendirian perusahaan; beban penelitian;
beban survey pasar;
e) Aktiva lain-lain yaitu aktiva/harta perusahaan yang tidak dapat
dikelompokkan sebagai aktiva lancar maupun aktiva tidak lancar,
misalnya : Bangunan dalam proses; Mesin Rusak; Uang Jaminan.

11
3. Hutang/Kewajiban/Liabilities
Hutang/Kewajiban adalah kewajiban unit usaha/perusahaan untuk
membayar/ menyerahkan sejumlah harta dimasa yang akan datang
kepada pihak lain karena suatu kesepakatan. Hutang dikelompokkan
menjadi Hutang Lancar (Current Liabilities) dan Hutang Jangka
Panjang (Long Term Liabilities)
a) Hutang Lancar (Current Liabilities) adalah hutang-hutang
perusahaan yang harus segera dilunasi (tidak lebih dari 1 tahun).
Kelompok hutang ini meliputi :

b) Hutang Dagang (Account Payable) adalah hutang yang timbul


sebagai akibat pembelian barang atau jasa secara kredit;
c) Hutang Wesel (Notes Payable) adalah hutang dagang yang telah
dijamin pembayaran oleh perusahaan dengan
menandatangi/mengaksep surat wesel;
d) Beban Yang Masih Harus Dibayar (Accruals Payable) adalah
beban-beban yang belum dibayar oleh perusahaan per tanggal
tetapi peruashaan telah menikmati jasa pihak lain, misalnya :
Hutang Gaji, Hutang Sewa, Hutang Listrik;
e) Hutang Pajak (Tax Payable) yaitu pajak-pajak yang belum disetor
perusahaan ke Kantor Kas Negara;
f) Pendapatan Diterima Di Muka (Deferred Revenue) yaitu
penerimaan dari pelanggan atas jasa perusahaan yang belum
diserahkan;
g) Hutang Jangka Panjang Yang Jatuh Tempo adalah bagian dari
hutang jangka panjang yang harus dibayar perusahaan dalam
jangka waktu kurang dari 1 tahun, misalnya : Angsuran Hutang
hipotik; Pelunasan Hutang Obligasi;
 Hutang Jangka Panjang (Long Term Liabilities) adalah hutang-
hutang yang jangka waktu pelunasannya lebih dari 1 tahun.
Kolompok hutang ini adalah :
 Hutang Hipotik (Montarge Notes Payable) yaitu hutang jangka
yang diperoleh perusahaan dengan jaminan aktiva tetap tidak

12
bergerak (tanah dan bangunan)
 Hutang Obligasi (Bond Payable) yaitu hutang jangka panjang
yang diperoleh perusahaan dari masyarakat umum dengan
menerbitkan surat obligasi.
 Hutang Lain-lain (Other Liabilities) adalah hutang-hutang yang
tidak masuk ke dalam hutang lancar maupun hutang jangka
panjang. Termasuk ke dalam kelompok hutang ini adalah :
Hutang kepada Pemegang Saham; Hutang Uang Jaminan.

4. Modal/Ekuitas
Ekuitas/Modal adalah hak pemilik atas kekayaan unit
usaha/perusahaan yang nilainya sama dengan selisih jumlah
harta/aktiva dikurangi dengan jumlah hutang/ kewajiban. Modal suatu
perusahaan pada awalnya seluruhnya berasal dari pemiliknya dan
setelah perusahaan beroperasi, modal juga berasal dari bagian laba
perusahaan yang tidak diambil oleh/dibagikan kepada pemiliknya.
Struktur modal suatu perusahaan berbeda antara yang satu dengan
yang lainnya sesuai dengan Badan Hukum perusahaan yang
bersangkutan misalnya :
 Perusahaan Perseorangan :
o Modal Tuan ……. (nama pemiliknya)
 Perusahaan Persekutuan Firma :
o Modal Tuan ……. (nama pemilik 1)
o Modal Tuan ……. (nama pemilik 2 dst)
 Perusahaan Pesekutuan Komanditer (CV) :
o Modal Tuan ……. (nama pemilik 1 dst)
o Modal Komanditer ….. (nama pemilik tidak
aktif/komanditer)
 Perusahaan Perseroan Terbatas (PT) :
o Modal Saham Prioritas;
o Disagio Saham Prioritas;
o Modal Saham Biasa;

13
o Agio Saham Biasa;
o Laba Ditahan
 Perusahaan Koperasi :
o Simpanan Pokok;
o Simpanan Wajib;
o Simpanan Wajib Khusus;
o Modal Hibah/Sumbangan
o Cadangan;
o SHU Tahun Berjalan

G. Bentuk-bentuk Persamaan dasar Akuntansi


Bentuk persmaan dasar akuntansi lazimnya dinyatakan dengan :
Harta = Hutang + Modal;

Bentuk ini dapat diubah ke bentuk lain, misalnya menjadi :


Hutang = Harta – Modal,
atau
Modal = Harta - Hutang.
Untuk penyusunan Laporan Keuangan bentuk persamaan dasar akuntansi
dapat diubah dari “Harta = Hutang + Modal, menjadi :
Harta + Beban + Prive = Hutang + Modal + Pendapatan,
atau
Harta = Hutang + (Modal + ((Pendapatan - Beban) – Prive))

Ilustrasi berikut ini akan memberikan pemahaman yang lebih jelas mengenai
rumusan-rumusan pengaruh transaksi keuangan tersebut di atas terhadap posisi keuangan
(harta, hutang, dan modal) pada suatu perusahaan : Ilustrasi 1 : Persamaan Dasar
Akuntansi Perusahaan Jasa.

Transaksi 1.
Ibu Neni menginvestasikan uang pribadinya sebesar Rp 1.000,00 untuk modal
mendirikan usaha salon dengan nama Salon Family Neni
Analisis : Harta Salon Family Neni berupa uang tunai bertambah (+) Rp

14
1.000,00Investasi (Modal) Ibu Neni pada Salon bertambah (+) Rp
1.000,00
Dalam persamaan dasar akuntansi transaksi ini dicatat sebagai berikut :
Harta/Aktiva = Hutang + Modal
T/S Kas Piutang Sewa di Perleng- Peralatan Neni
muka kapan
T1 1.000 1.000
S1 1.000 1.000

Transaksi 2.
Salon Family Neni membeli cat rambut, parfum, sampho, sabun seharga Rp 100,00 tunai
Analisis : Harta Salon Family Neni berupa cat rambut dll (perlengkapan) (+)
Rp 100,00

Harta Salon Family Neni berupa Kas berkurang (-) Rp 100,00


Pencatatannya dalam persamaan dasar akuntansi sebagai berikut :
Harta/Aktiva = Hutang + Modal
T/S Kas Piutang Sewa di Perleng- Peralatan Neni
muka kapan
S1 1.000 = 1.000
T2 (100) 100
S2 + 900 +100 = 1.000

Transaksi 3.
Salon Family Neni membeli dari Toko Berkah meja, helm pengriting rambut,
kursi, gunting seharga Rp 600,00 dibayar tunai Rp 200,00 sisanya diangsur 2 kali
angsuran bulan;
Analisis :
 Harta Salon Family Neni berupa meja dll (peralatan) bertambah (+) Rp 600,00
 Harta Salon Family Neni berupa Kas berkurang (-) Rp 200,00
 Kewajiban kepada pihak lain (hutang)Toko Berkah bertambah (+) Rp 400,00

15
Pencatatannya dalam persamaan dasar akuntansi sebagai berikut :
Harta/Aktiva = Hutang + Modal
T/S Kas Piutang Sewa di Perleng- Peralatan Neni
muka kapan
S2 900 + 100 = 1.000
T3 (200) + 600 + 400
S3 +700 + 100 + 600 = 400 + 1.000

Transaksi 4.
Ibu Neni diijinkan oleh mertuanya menggunakan ruangan bagian depan rumahnya
untuk usaha salon dengan sewa Rp 450,00 untuk 3 bulan dibayar 1 bulan
kemudian;
Analisis :
 Harta Salon Family Neni yaitu hak menggunakan tempat (Sewa Di Muka)
bertambah (+) Rp 450,00
 Kewajiban kepada pihak lain (hutang) Ibu Mertua bertambah (+) Rp 450,00
Pencatatannya dalam persamaan dasar akuntansi sebagai berikut :
Harta/Aktiva
Modal
T/S Kas Piutang Sewa di Perleng- Peralatan = Hutang +
Neni
muka kapan
S3 +700 + 100 + 600 = 400 + 1.000
T4 + 450 +450
S4 700 +450 +100 +600 = 850 + 1.000

Transaksi 5.
Salon Family Neni mengirim faktur penagihan kepada Ibu Ayu atas
pekerjaan riaspenganten yang telah diselesaikan seharga Rp 500,00
Analisis :
 Harta Salon Family Neni yaitu hak menagih kepada Debitur (Piutang) (+) Rp 500,00
 Investasi (Modal Ibu Neni) di usaha salonnya bertambah (+) Rp
500,00

16
Pencatatannya dalam persamaan dasar akuntansi sebagai berikut :

Harta/Aktiva
Modal
T/S Kas Piutang Sewa di Perleng- Peralatan = Hutang +
Neni
muka kapan
S4 +700 + 450 + 100 + 600 = 850 + 1.000
T5 +500 +500
S5 700 + 500 + 450 + 100 + 100 = 850 + 1.500

Transaksi 6.
Salon Family Neni menerima tunai jasa salon Rp 600,00 dan penjualan botol
bekas Rp100,00
Analisis :
 Harta Salon Family Neni yaitu kas bertambah (+) Rp 700,00
 Investasi (Modal Ibu Neni) di usaha salonnya bertambah (+) Rp 700,00

Pencatatannya dalam persamaan dasar akuntansi sebagai berikut :


Harta/Aktiva
Modal
T/S Kas Piutang Sewa di Perleng- Peralatan = Hutang +
Neni
muka kapan
S5 +700 + 500 + 450 + 100 + 600 = 850 + 1.500
T6 +700 +700
S6 1.400 +500 + 450 + 100 + 600 = 850 + 2.200

Transaksi 7.
Salon Family Neni menerima pembayaran dari Ibu Ayi atas transaksi 5 Rp
300,00Analisis :
 Harta Salon Family Neni yaitu kas bertambah (+) Rp 300,00
 Harta Salon Family Neni berupa Piutang berkurang (-) Rp 300,00

17
Pencatatannya dalam persamaan dasar akuntansi sebagai berikut :
Harta/Aktiva
Modal
Sewa di Perleng- = Hutang +
T/S Kas Piutang Peralatan Neni
muka kapan
S6 1.400 + 500 + 450 + 100 + 600 = 850 + 2.200
T7 + 300 - 300
S7 1.700 + 200 + 450 + 100 + 600 = 850 + 2.200

Transaksi 8.
Salon Family Neni membayar hutang sewa kepada Ibu Mertua Rp 450,00 dan
angsuran 1hutang dagang kepada Toko Berkah Rp 200,00
Analisis :
 Harta Salon Family Neni yaitu kas berkurang (-) Rp 650,00
 Hutang Salon Family Neni berupa hutang sewa dan hutang dagang (-) Rp 650,00

Pencatatannya dalam persamaan dasar akuntansi sebagai berikut :


Harta/Aktiva
Modal
T/S Kas Piutang Sewa di Perleng- Peralatan = Hutang +
Neni
muka kapan
S7 +1.700 + 200 + 450 + 100 + 600 = 850 + 2.200
T8 - 650 - 650
S8 1.050 + 200 + 450 + 100 + 600 = 200 + 2.200

Transaksi 9.
Salon Family Neni membayar Gaji Karyawan Rp 150,00 biaya keamanan
lingkungan Rp50,00
Analisis :
 Harta Salon Family Neni yaitu kas berkurang (-) Rp 200,00
 Modal Salon Family Neni berkirang (-) Rp 200,00

18
Pencatatannya dalam persamaan dasar akuntansi sebagai berikut :
Harta/Aktiva
Modal
Sewa di Perleng- = Hutang +
T/S Kas Piutang Peralatan Neni
muka kapan
S8 1.050 + 200 + 450 + 100 + 600 = 200 + 2.200
T9 - 200 - 200
S9 850 + 200 + 450 + 100 + 600 = 200 + 2.000

Transaksi 10.
Ibu Neni mengambil dari salon untuk pribadi uang tunai Rp 100,00 dan parfum
Rp10,00
Analisis :
 Harta Salon Family Neni yaitu kas (-) Rp 100,00, perlengkapan (-) Rp 10,00
 Modal Salon Family Neni berkurang (-) Rp 110,00
Pencatatannya dalam persamaan dasar akuntansi sebagai berikut :
Harta/Aktiva
Modal
Sewa di Perleng- = Hutang +
T/S Kas Piutang Peralatan Neni
muka kapan
S9 850 + 200 + 450 + 100 + 600 = 200 + 2.000
T10 - 100 - 10 - 110
S10 750 + 200 + 450 + 90 + 600 = 200 + 1.890

Transaksi 11.
Ibu Neni melakukan inventarisasi dengan hasil sbb :
Sewa tempat usaha telah kedaluwarsa selama 1 bulan dengan sewa Rp 150,00
Sisa perlengkapan yang masih ada Rp 40,00
Peralatan disusutkan Rp 60,00
Analisis :
 Harta Salon Family Neni yaitu Sewa di muka (-) Rp 150,00, perlengkapan (-)
Rp 50,00yakni Rp 90,00 – Rp 40,00, dan nilai peralatan susut Rp 60,00
 Modal Salon Family Neni berkurang (-) Rp 260,00

19
Pencatatannya dalam persamaan dasar akuntansi sebagai berikut :
Harta/Aktiva
Modal
Sewa di Perleng- = Hutang +
T/S Kas Piutang Peralatan Neni
muka kapan
S10 750 + 200 + 450 + 90 + 600 = 200 + 1.890
T11 - 150 - 50 -60 - 260
S11 750 + 200 + 300 + 40 + 540 = 200 + 1.630

Jika transaksi 1 sampai dengan 11 pada Salon Ani dicatat dalam satu Tabel
Persamaan Dasar akuntansi, maka akan tampak sebagai berikut :

Salon Neni
Persamaan Dasar Akuntansi
Untuk Periode : ………………..
Harta/Aktiva
Modal
Sewa di Perleng = Hutang +
T/S Kas Piutang Peralatan Ani
muka Kapan
T1 1.000 1.000
T2 - 100 100
S2 900 +100 = 1.000
T3 - 200 + 600 + 400
S3 700 + 100 + 600 = 400 + 1.000
T4 + 450 +450
S4 700 +450 +100 +600 = 850 + 1.000
T5 +500 +500
S5 700 + 500 + 450 + 100 + 100 = 850 + 1.500
T6 +700 +700
S6 1.400 +500 + 450 + 100 + 600 = 850 + 2.200
T7 + 300 - 300
S7 1.700 + 200 + 450 + 100 + 600 = 850 + 2.200
T8 - 650 - 650

20
S8 1.050 + 200 + 450 + 100 + 600 = 200 + 2.200
T9 - 200 - 200
S9 850 + 200 + 450 + 100 + 600 = 200 + 2.000
T10 - 100 - 10 - 110
S10 750 + 200 + 450 + 90 + 600 = 200 + 1.890
T11 - 150 - 50 -60 - 260
S11 750 + 200 + 300 + 40 + 540 = 200 + 1.630

Ilustrasi 2 : Persamaan Dasar Akuntansi pada Perusahaan Dagang


Secara prinsip semua ketentuan pencatatan transaksi keuangan ke dalam
persamaan dasar akuntansi pada perusahaan jasa berlaku juga pada perusahaan
dagang. Perlakukan khusus diperlukan untuk mencatat transaksi keuangan yang

berhubungan dengan mutasi sediaan barang dagang. Akuntansi memberikan 2


alternatif untuk hal itu yakni : dengan metode periodik, dan metode
perpetual/terus menerus.
Metode Periodik :
Dalam metode periodik mutasi barang dagang dicatat sebagai berikut :
Mutasi masuk (membeli barang dagang) dicatat sebesar harga pokok (harga
perolehan), sedangkan mutasi keluar (menjual barang dagang) belum dicatat;
Akhir periode dilakukan inventarisasi pisik terhadap barang dagang untuk
mendapatkan nilai barang dagang yang belum terjual (sediaan akhir). Nilai
sediaan akhir dipergunakan untuk menghitung “Harga Pokok Penjualan selama
suatu periode” dengan rumus : barang dagang awal (+) pembelian (-) sediaan
akhir. Harga Pokok Penjualan dicatat pada akhir periode sebagai (-) barang
dagang dan (-) modal/ekuitas.
Seluruh hasil penjualan dicatat sebagai penambah (+) aktiva dan penambah
(+) modal.

Metode Perpetual :
Dalam metode perpetual mutasi sediaan barang dagang dicatat sebagai berikut :
Mutasi masuk dan keluar (saat membeli dan saat menjual) barang dagang
dicatat sebesar harga perolehan/harga pokok;

21
Hasil penjualan dicatat sebagai penambah (+) aktiva (kas atau piutang) sebesar
harga jual dan pengurang (-) aktiva (barang dagang) sebesar harga
perolehan/harga pokok dan selisih dicatat sebagai (+) penambah modal (laba).

Contoh :
Berikut ini adalah transaksi pada UD Berkah selama suatu periode :
 Tuan Barkah menyetor uang tunai Rp 1.000,00; barang dagang Rp 2.000,00;
perlengkapan Rp 500,00 dan peralatan Rp 1.500,00 untuk modal usaha
dagang;
 UD Berkah mmembeli barang dagang dari Toko Rahmat Rp 3.000,00 dengan
kredit;

 UD Berkah menjual tunai barang dagang seharga Rp 3.000,00 dengan harga


pokok Rp 2.400,00 dan kardus-kardus bekas Rp 100,00
 UD Berkah menjual barang dagang seharga Rp 2.000,00 dengan kredit yang
harga pokoknya Rp 1.600,00;
 UD Berkah membayar beban gaji Rp 150,00; beban keamanan Rp 50,00
 Akhir periode Tuan Barkah melakukan inventarisasi fisik dengan hasil : sisa
barang dagang yang belum terjual Rp 1.000,00; sisa perlengkapan Rp 400,00
dan peralatan disusutkan 200,00

Pencatatan transaksi-transaksi tersebut di atas ke dalam persamaan dasar


akuntansi adalah sebagai berikut :
UD Jaya Berkah
Persamaan Dasar Akuntansi (Metode Periodik)
Untuk Periode : ………………..
Harta/Aktiva
Perleng Modal
Barang = Hutang +
T/S Kas Piutang - Peralatan Neni
Dagang
kapan
T1 1.000 2.000 500 1.500 = 5.000
T2 + 3.000 + 3.000

22
S2 1.000 + 5.000 + 500 + 1.500 = 3.000 + 5.000
T3 +3.10 +3.100
0
S3 4.100 + 5.000 + 500 + 1.500 = 3.000 + 8.100
T4 + 2.000 +2.000
S4 4.100 + 2.000 + 5.000 + 500 + 1.500 = 3.000 + 10.100
T5 - 200 - 200
S5 3.900 + 2.000 + 5.000 + 500 + 1.500 = 3.000 + 9.900
T6 - 4.000 - 100 - 200 - 4.300
S6 3.900 + 2.000 + 1.000 + 400 + 1.300 = 3.000 + 5.600

UD Jaya Berkah
Persamaan Dasar Akuntansi (Metode Perpetual)
Untuk Peripde : ………………..
Harta/Aktiva
Modal
Barang Perleng- Peralata = Hutang +
T/S Kas Piutang Neni
Dagang kapan n
T1 1.000 2.000 500 1.500 = 5.000
T2 + 3.000 + 3.000
S2 1.000 + 5.000 + 500 + 1.500 = 3.000 + 5.000
T3 +3.10 - 2.400 +700
0
S3 4.100 + 2.600 + 500 + 1.500 = 3.000 + 5.700
T4 + 2.000 - 1.600 + 400
S4 4.100 + 2.000 + 1.000 + 500 + 1.500 = 3.000 + 6.100
T5 - 200 - 200
S5 3.900 + 2.000 + 1.000 + 500 + 1.500 = 3.000 + 5.900
T6 - 100 - 200 - 300
S6 3.900 + 2.000 + 1.000 + 400 + 1.300 = 3.000 + 5.600

Catatan :
Perhatikan perbedaan pencatatan transaksi 3, 4, dan 6.

23
Dalam metode periodik pada transaksi 3 dan 4 Barang Dagang tidak dikurangi,
tetapi baru dikurangi pada transaksi 6 dikurangi sebesar Rp 4.000,00 yang
diperoleh dari perhitungan :
Persediaan awal Rp 2.000,00
Pembelian Rp 3.000,00
Persediaan akhir (Rp 1.000,00) (+)
Harga Pokok Penjualan Rp 4.000,00

Dalam metode perpetual pada transaksi 3 dan 4 (saat menjual) Barang Dagang
langsung dikurangi sedangkan pada transaksi 6 tidak dikurangi lagi.

H. Menyusun laporan keuangan dari persamaan dasar akuntansi


1) Meringkas Transaksi dalam Laporan Keuangan
Laporan Keuangan merupakan produk akhir dari kegiatan akuntansi
yang terdiri dari : Neraca, Laporan Laba Rugi, dan Laporan Perubahan
Modal. Dalam proses penyusunannya biasanya diawali dengan menyusun
Laporan Laba Rugi, lalu Laporan Perubahan Modal, dan kemudian baru
Neraca. Prosesnya dilakukan demikian karena Laba atau Rugi akan
mempengaruhi Modal Akhir, dan Modal Akhir berpengaruh terhadap Pasiva
di Neraca. Langkah-langkah penyusunannya sebagai berikut :

2) Menyusun Laporan Laba Rugi :


 Buat judul laporan terdiri dari Nama Perusahaan, Nama Laporan, dan
periode laporan;
 Inventarisir seluruh transaksi yang mempengaruhi modal (yang menambah
dan mengurangi modal);
 Pisahkan transaksi yang menambah dan mengurangi modal yang
berhubungan dengan pemilik (penyetoran modal dan pengambilan
pribadi);
 Jumlahkan nilai transaksi yang menambah modal yang bukan berasal dari
pemilik dan dilaporkan sebagai “Pendapatan”;
 Jumlahkan nilai transaksi yang mengurangi modal yang bukan berasal dari

24
pemilik dan laporkan sebagai “Beban”;
 Selisihkan Pendapatan dengan Beban untuk memperoleh saldo Laba atau
Rugi. Terjadi saldo Laba jika Pendapatan > Beban, dan terjadi saldo Rugi
jika Pendapatan < Beban.

3) Menyusun Laporan Perubahan Modal :


 Buat judul laporan seperti halnya judul Laporan Laba Rugi;
 Laporkan setoran awal/investasi awal pemilik sebagai “Modal Awal”;
 Laporkan Laba atau Rugi yang dilaporkan dalam Laporan Laba Rugi;
 Laporkan pengambilan pribadi pemilik sebagai pengurang Laba atau
sebagai penambah Rugi;

 Laba setelah dikurangi pengambilan pribadi, atau rugi setelah


ditambah pengambilan pribadi dijumlahkan dengan modal awal untuk
memperoleh Modal Aklhir;

4) Menyusun Neraca :
 Buat judul laporan seperti halnya judul Laporan Laba Rugi, tetapi
perlu diingat ada perbedaan sifat waktu laporan antara Laporan Laba
Rugi dengan Neraca, yaitu Laba Rugi menggambarkan Pendapatan
dan Beban “selama suatu periode”, sedangan Neraca menggambarkan
posisi harta, hutang dan modal pada saat tertentu saja. Artinya Laba
Rugi berada di antara 2 titik periode, sedangkan neraca hanya berada
pada 1 titik periode;
 Laporkan Aktiva di sisi kiri (debet) neraca jika neraca disusun dalam
bentuk T account mulai dengan aktiva lancar dan kemudian aktiva
tidak lancar, atau laporkan aktiva pada urutan pertama (paling atas)
dengan klasifikasi yang sama jika neraca disusun dalam bentuk
Laporan;
 Laporkan Hutang di sisi kanan (kredit) neraca dimulai dengan hutang
lancar dilanjutkan dengan hutang jangka panjang, jika neraca disusun
dalam bentuk T account, dan dilaporkan pada urutan kedua dengan
klasifikasi yang sama jika neraca disusun dalam bentuk Laporan;

25
 Laporkan Modal/Ekuitas di sisi kanan (kredit) neraca dimulai dengan
komponen modal yang paling kekal dan diteruskan dengan pos-pos
modal yang kurang kekal, jika neraca disusun dalam bentuk T account,
dan dilaporkan pada urutan ketigaa dengan klasifikasi yang sama jika
neraca disusun dalam bentuk Laporan;

Untuk lebih memahami uraian-uraian pada bagian a. di atas, maka berikut


ini diberikan contoh penyusunan laporan keuangan dari persamaan dasar
akuntansi Perusahaan Jasa (Salon Ani) dan persamaan dasar akuntansi Perusahaan
Dagang (UD Berkah) sebagai berikut :

Salon Family Neni


Persamaan Dasar Akuntansi
Untuk Periode : ………………..
Harta/Aktiva
Modal
Sewa di Perleng- = Hutang +
T/S Kas Piutang Peralatan Neni
muka Kapan
T1 1.000 1.000
T2 - 100 100
S2 900 +100 = 1.000
T3 - 200 + 600 + 400
S3 700 + 100 + 600 = 400 + 1.000
T4 + 450 +450
S4 700 +450 +100 +600 = 850 + 1.000
T5 +500 +500
S5 700 + 500 + 450 + 100 + 100 = 850 + 1.500
T6 +700 +700
S6 1.400 +500 + 450 + 100 + 600 = 850 + 2.200
T7 + 300 - 300
S7 1.700 + 200 + 450 + 100 + 600 = 850 + 2.200
T8 - 650 - 650
S8 1.050 + 200 + 450 + 100 + 600 = 200 + 2.200
T9 - 200 - 200
S9 850 + 200 + 450 + 100 + 600 = 200 + 2.000
T10 - 100 - 10 - 110
S10 750 + 200 + 450 + 90 + 600 = 200 + 1.890
T11 - 150 - 50 -60 - 260
S11 750 + 200 + 300 + 40 + 540 = 200 + 1.630

26
Laporan Keuangan Perusahaan Jasa
Salon Family Neni
Laporan Laba Rugi
Untuk Periode Yang Berakhir …………….
Keterangan Debet Kredit
Penadatan Jasa Salon (transaksi 5 & 6) Rp 1.100,00
Pendapatan Lain-Lain (transaksi 6) Rp 100,00
Jumlah Pendapatan Rp 1.200,00
Beban Usaha :
Beban Gaji (transaksi 9) Rp 150,00
Beban Keamanan (transaksi 9) Rp 50,00
Beban Sewa (transaksi 11) Rp 150,00
Beban Perlengkapan (transaksi 11) Rp 50,00
Beban Penyusutan (transaksi 11) Rp 60,00
Jumlah Beban Usaha (Rp 460,00)
Laba bersih Rp 740,00

Salon Family Neni


Laporan Perubahan Modal
Untuk Periode Yang Berakhir …………….
Keterangan
Modal awal (transaksi 1) Rp 1.000,00
Laba periode berjalan Rp 740,00
Pengambilan pribadi/prive (transaksi 10) (Rp 110,00)
Tambahan investasi Rp -
Jumlah penambah modal Rp 630,00
Modal Akhir Rp 1.630,00

Salon Family Neni


Neraca
Per…………….
Aktiva Passiva
Kas Rp 750,00 Hutang Dagang Rp 200,00
Piutang Rp 200,00 Modal Ibu Ani Rp1.630,00
Sewa Di Muka Rp 300,00
Perlengkapan Rp 40,00
Jumlah Aktiva Lancar Rp1.290,00

Peralatan Rp 600,00
Akumulasi Penyusutan (Rp 60,00)
Jumlah Aktiva Tetap Rp 540,00
Total Aktiva Rp1.830,00 Total Kewajiban & Rp1.830,00
Modal

27
UD Jaya Berkah
Persamaan Dasar Akuntansi (Metode Periodik)
Untuk Periode : ………………..
Harta/Aktiva
Modal
Barang Perleng- = Hutang +
T/S Kas Piutang Peralatan Neni
Dagang kapan
T1 1.000 2.000 500 1.500 = 5.000
T2 + 3.000 + 3.000
S2 1.000 + 5.000 + 500 + 1.500 = 3.000 + 5.000
T3 +3.10 +3.100
0
S3 4.100 + 5.000 + 500 + 1.500 = 3.000 + 8.100
T4 + 2.000 +2.000
S4 4.100 + 2.000 + 5.000 + 500 + 1.500 = 3.000 + 10.100
T5 - 200 - 200
S5 3.900 + 2.000 + 5.000 + 500 + 1.500 = 3.000 + 9.900
T6 - 4.000 - 100 - 200 - 4.300
S6 3.900 + 2.000 + 1.000 + 400 + 1.300 = 3.000 + 5.600

Laporan Keuangan Perusahaan Dagang


UD Jaya Berkah UD Jaya Berkah
Laporan Laba Rugi Lapor Perubahan Modal
Untuk Periode yang berakhir ………… Untuk Periode yang berakhir ………….
Keterangan Jumlah (RP) Keterangan Jumlah (RP)
Penjualan 5.000,00 Modal awal 5.000,00
Harga Pokok Laba periode 600,00
Penjualan : berjalan
Sediaan Awal 2.000,00 Pengambilan (0,00)
/Prive
Pembelian 3.000,00 Jumlah penambah 600,00
modal
Barang Siap 5.000,00 Modal Akhir 5.600,00
Dijual
Sediaan Akhir (1.000,00)
Harga Pokok ( 4.000,00)
Penjualan
Laba Kotor 1.000,00
UD Jaya Berkah
Beban-Beban Neraca
Usaha : Per ……………………..
Keterangan Jumlah (RP)
Beban Gaji 150,00
Beban Keamanan 50,00 Aktiva
Beban 100,00 Kas 3.900,00
Perlengkapan Piutang 2.000,00
Beban 200,00 Sediaan Barang 1.000,00
Penyusutan Dagang
Perlengkapan 400,00
28
Jumlah Beban (500,00) Jumlah Aktiva 7.300,00
Usaha Lancar
Laba Bersih 500,00 Peralatan 1.500,00
Usaha
Akumulasi (200,00)
Penyusutan
Hal-hal Di Luar Jumlah Aktiva 1.300,00
Usaha Tetap
Total Aktiva 8.600,00
Pendapatan Lain- 100,00
lain
Beban Lain-lain (0,00 ) Passiva
Laba di Luar 100,00 Hutang Dagang 3.000,00
Usaha
Modal Ibu Ani 5.600,00
Laba Bersih Seb. 600,00 Total Kewajib & 8.600,00
Pajak Modal

I. Laporan Rugi Laba

1. Pendapatan dari Penjualan (Revenue From Expense)


Pendapatan dari penjualan adalah seluruh jumlah tagihan kepada langganan
baik atas penjualan tunai maupun atas penjualan kredit. Untuk mendapatkan
penjualan bersih maka retur dan pengurangan harga serta potongan penjualan
dikurangi dari total penjualan:
Penjualan bersih = total penjualan – retur penjualan & pengurangan harga –
potongan penjualan

2. Harga Pokok Penjualan (Cost of Good Sold) = HPP


a. Persediaan awal = P.Aw
b. Persediaan akhir = P.Ak
c. Pembelian = Pemb (pembelian tunai + kredit)
d. Retur pembelian dan pengurangan harga = RPPH
e. Potongan pembelian = Pot. Pemb
f. Beban angkut pembelian=B.Ang.Pemb
HPP = P.Aw + Pemb-P.Ak
Pembelian = Total pembelian-(RPPH + Pot.Pemb) + B.Angk.Pemb

29
3. Laba Kotor (Gross Profit) = LK
Laba kotor adalah perbedaan antara penjualan dengan harga pokok.
Laba kotor = Penjualan bersih-harga pokok penjualan.

4. Beban Operasi (Operational Expense)


Beban operasi adalah semua beban yang dikeluarkan yang berhubungan
langsung dengan kegiatan utama perusahaan.

5. Laba dari Operasi (Income from Operation)


Laba dari operasi adalah selisih antara Harga Pokok Penjualan dengan beban
operasi.

6. Pendapatan Lain-lain (Other Income)


Adalah pendapatan yang diperoleh dari sumber lain di luar kegiatan utama
perusahaan contohnya pendapatan bunga, pendapatan sewa, deviden dan laba dari
penjualan aktiva tetap.

7. Laba Bersih
Laba bersih adalah hasil yang terakhir yang diperoleh dari penjumlahan
antara laba operasi dengan laba di luar operasi. Laba operasi diperoleh dari harga
pokok dikurangi biaya operasi dan laba di luar operasi (hasil pengurangan antara
pendapatan lain-lain dengan biaya lain-lain)

30
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan

Akuntansi dapat diartikan sebagai rangkaian proses yang meliputi kegiatan-


kegiatan mengidentifikasikan, pencatatan, pengelompokan, peringkasan, pelaporan,
penganalisaan, dan penafsiran tentang informasi keuangan yang terjadi pada suatu unit
usaha sehingga dapat dijadikan dasar untuk pengambilan keputusan oleh pihak-pihak
yang berkepentingan.
Persamaan dasar akuntansi adalah suatu persamaan untuk menggambarkan
seluruh nilai harta/aktiva yang dimiliki oleh suatu unit usaha dan asal usul/sumber harta
tersebut. Harta bersaldo normal di debet (bertambah) dan jika di kredit berkurang,
sedangkan pendapatan bersaldo normal di kredit (bertambah) dan jika di debet
berkurang, biaya mengurangi modal sedangkan pendapatan menambah modal.

 Unsur yang laporan keuangan adalah : Necara, Laporan Laba Rugi,


Laporan Perubahan Modal, Laporan Arus Kas, dan Catatan-catatan Atas
Laporan Keuangan;
 Persamaan dasar akuntansi adalah suatu persamaan untuk menggambarkan
nilai kekayaan suatu perusahaan pada satu sisi, dan menggambarkan
sumber/asal usul dari kekakayaan tersebut pada sisi lain;
 Persamaan dasar akuntansi digunakan untuk mengetahui pengaruh suatu
transaksi terhadap posisi keuangan (harta, hutang dan modal) perusahaan
dan merupakan konsep dasar untuk penyusunan neraca;
 Harta adalah kekayaan perusahaan berwujud maupun tidak berwujud yang
dapat dinilai dengan uang;
 Hutang adalah kewjiban untuk mebayar sejumlah uang di masa yang akan
datang;
 Modal/Ekuitas adalah hak milik dari pemilik atas kekayaan perusahaan
yang jumlahnya sebesar selisih antara jumlah seluruh nilai harta
perusahaan dikurangi jumlah seluruh nilaui hutang hutang perusahaan;
 Persamaan dasar akuntansi dirumuskan dengan : Harta = Hutang + Modal;
 Pencatatan transaki keuangan ke dalam persamaan dasar akuntansi baik

31
pada perusahaan jasa maupun perusahaan dagang menggunakan prinsip
dasar yang sama;
 Perlakuan khusus diperlukan untuk mencatat mutasi barang dagang ke
dalam persamaan dasar akuntansi pada perusahaan dagang;
 Pencatatan mutasi barang dagang pada perusahaan dagang dapat dilakukan
dengan metode periodik, dapat pula dilakukan dengan metode perpetual.
 Laporan Keuangan merupakan hasil akhir dari rangkaian proses kegiatan
akuntansi yang terdiri dari Neraca, Laporan Laba Rugi, Laporan
Perubahan Modal, Laporan Arus Kas, dan Catatan atas Laporan
Keuangan;

 Ringkasan informasi yang dilaporkan dalam laporan keuangan meliputi :


 dalam neraca dilaporan secara ringkas mmengenai harta, hutang dan
modal perusahaan pada saat tertentu
 dalam laporan laba rugi dilaporkan secara ringkas mengenai pendapatan,
beban dan saldo laba atau rugi yang dialami perusahaan selama periode
tertentu;
 dalam laporan perubahan modal dilaporkan secara ringkas mengenai
modal dan hal-hal yang mempengaruhi modal selama periode tertentu;
 Dalam proses penyusunannya, penyusunan laporan keuangan dimulai dari
Laporan Laba Rugi, kemudian Laporan Perubahan Modal, kemudian baru
disusun Neraca..

B. Saran
Setelah mempelajari materi ini secara tuntas, maka mahasiswa diharapkan
mampu melaksanakan kegiatan : Memahami Dasar-dasar Akuntansi; Mencatat
Transaksi ke dalam Persamaan Dasar Akuntansi, dan Menyusun Laporan
Keuangan dari Persamaan Dasar Akuntansi secara baik dan benar.

32
DAFTAR PUSTAKA

Afief Mohamad Ishak, 2004, Komputer Akuntansi Mengolah Data Akuntansi


dengan DacEasy Accounting 4 dan MYOB Accounting 10, Rahayu Media
Pustaka, Jakarta.
Hendi Sumantri, Drs. 1994 Dasar-dasar Akuntansi SMK, Armico, Bandung.
Ikatan Akuntan Indonesia, 1996, Standar Akuntansi Keuangan (SAK), Percetakan
Negara, Jakarta.
Depdiknas, Kurikulum SMK Edisi 2004; Jakarta
Mardiasmo, Prof, Dr, MBA, Ak, 2004, Perajakan Edisi Revisi, Andi, Yogyakarta
Moelyati, Dra, dkk. 2002 Siklus Akuntansi, Yudhistira, Jakarta.
Muhamad Gade, 1998, Akuntansi Pemerintahan Edisi 2000, LPFEUI, Jakarta
Mulyadi, 1997 Akuntansi Manajemen, STIE YPKN, Yogyakarta
Niswonger and Fess, 1969, Accounting Principles, 10th ed. South-Western
Publishing Co, Cincinnati, Ohio
SR, Sumarso, 1990, Akuntansi Suatu Pengantar, Rineka Cipta, Jakarta.
Depdiknas, Standar Kompetensi Nasional (SKN) 2004, Jakarta
Afief Mohamad Ishak, 2004, Komputer Akuntansi Mengolah Data Akuntansi dengan
DacEasy Accounting 4 dan MYOB Accounting 10, Rahayu Media Pustaka, Jakarta.

Hendi Sumantri, Drs. 1994 Dasar-dasar Akuntansi SMK, Armico, Bandung.

Ikatan Akuntan Indonesia, 1996, Standar Akuntansi Keuangan (SAK), Percetakan Negara,
Jakarta.

Depdiknas, Kurikulum SMK Edisi 2004; Jakarta

Mardiasmo, Prof, Dr, MBA, Ak, 2004, Perajakan Edisi Revisi, Andi, Yogyakarta Moelyati,
Dra, dkk. 2002 Siklus Akuntansi, Yudhistira, Jakarta.

Muhamad Gade, 1998, Akuntansi Pemerintahan Edisi 2000, LPFEUI, Jakarta

Mulyadi, 1997 Akuntansi Manajemen, STIE YPKN, Yogyakarta

33

Anda mungkin juga menyukai