Anda di halaman 1dari 26

AKUNTANSI KEUANGAN, AKUNTANSI MANAJEMEN, AKUNTANSI MANAJEMEN

SEKTOR PUBLIK DAN KARAKTERISTIKNYA

MAKALAH

Dosen pengampu :

Dr. Mukhzarudfa, S.E., M.Si.

Disususn Oleh :

Clarisa Pragita (C1C022091)

Fenni Wang (C1C022098)

Ragil Rahmad Hidatyat (C1C022013)

FALKUTAS EKONOMI DAN BISNIS

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

UNIVERSITAS JAMBI

2023
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi allah SWT yang telah memberikan penulis kemudahan sehingga penulis
dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Shalawat serta salam semoga terlimpah
curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-nantikan
syafa’atnya di akhirat nanti. Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan
nikmat sehat-Nya, baik itu berupa fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk
menyelesaikan pembuatan makalah dengan judul “Akuntansi Keuangan, Akuntansi Manajemen,
Akuntansi Manajemen Sektor Publik dan karakteristiknya”.
Dengan terselesaikannya makalah ini, penulis haturkan ucapan terimakasih kepada seluruh
pihak yang terlibat dalam penyusunan makalah ini. Terutama kepada Bapak Dr. Mukhzarudfa,
S.E, M.Si, selaku dosen pengampu mata kuliah “Akuntansi Manajemen”. Semoga makalah ini
bermanfaat bagi kami dan pembaca. Kami menyadari bahwa makalah ini masih terdapat
kekurangan dan kelemahan. Namun kami sebagai penyusun tetap mengharapkan kritik dan saran
yang bersifat konstruktif sehingga bisa menjadi acuan dalam penyusunan makalah selanjutnya.

Jambi, 16 Agustus 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................................... ii

DAFTAR ISI................................................................................................................................. iii

BAB I .............................................................................................................................................. 1

PENDAHULUAN ......................................................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang .................................................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................................... 2

1.3 Tujuan Penulisan ................................................................................................................ 2

BAB II ............................................................................................................................................ 3

PEMBAHASAN ............................................................................................................................ 3

2.1 Akuntasi Keuangan ............................................................................................................. 3

A. Definisi dan Karakteristik Akuntansi Keuangan ………………………………………....3

B. Standar Akuntansi Keuangan …………………………………………………………….4

C. Kerangka Konseptual Untuk Pelapor Keuangan …………………………………………5

D. Kerangka dasar penyajian dan penyusunan laporan keuangan …………………………..5

F. Pengguna dan Tujuan Laporan Keuangan ……………………………………………..…6

2.2 Akuntansi Manajemen …………………………………………………………………...6

A. Definisi Akuntansi Manajemen ………………………………………………………….6

B. Akuntansi Manajemen dan Akuntansi Keuangan ……………………………………….7

C. Empat Tahap Perkembangan Akuntansi Manajemen ……………………………………9

D. Trend Yang Menyebabkan Perubahan Akuntansi Manajemen ………………………...10

E. Peran Akuntansi Manajemen Dalam Perusahaan ……………………………………....11

F. Penerapan Akuntansi Manajemen di Perusahaan ……………………………………….11

iii
G. Akuntansi Biaya, Akuntansi Keuangan, Akuntansi Manajemen ……………………….12

H. Dampak Perkembangan Teknologi Terhadap Kebutuhan Manajemen …………...……12

I. Respon Akuntansi Manajemen Terhadap Kebutuhan Manajemen ………………….….14

J. Hasil Akuntansi Manajemen …………………………………………….……………...14

2.3 Akuntasi Manajemen Sektor Publik …………………………………………………...14

A. Definisi Akuntansi Manajemen Sektor Publik ………………………………………….14

B. Aktivitas Akuntansi Manajemen Sektor Publik …………………………………………15

C. Peran dan tujuan Akuntansi Manajemen Sektor Publik ………………………………...16

D. Ciri-ciri Organisasi Sektor Publik ………………………………………………………18

E. Sifat dan karakteristik Akuntansi Manajemen Sektor Publik …………………………...18

F. Akuntansi sebagai Alat Perencanaan Pengendalian Organisasi …………………………19

BAB III......................................................................................................................................... 21

PENUTUP .................................................................................................................................... 21
3.1 Kesimpulan ........................................................................................................................ 21

3.2 Saran................................................................................................................................... 21

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................................. 22

iv
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Akuntansi keuangan adalah salah satu bidang akuntansi yang bertujuan untuk menyajikan
laporan keuangan suatu satuan usaha atau organisasi tertentu untuk kepentingan pihak eksternal
(Supriyono, 1999). Standar Akuntansi Keuangan menyatakan bahwa laporan keuangan
merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan keuangan yang lengkap biasanya
meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan posisi keuangan (yang disajikan dalam
berbagai cara misalnya, laporan arus kas, atau laporan arus dana), catatan dan laporan lain serta
materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan. Laporan keuangan
untuk tujuan umum adalah laporan keuangan yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan
bersama sebagian besar pengguna laporan. Laporan keuangan untuk tujuan umum termasuk juga
laporan keuangan yang disajikan terpisah atau yang disajikan dalam dokumen publik lainnya
seperti laporan tahunan atau prospektus.

Akuntasi manajemen adalah system akuntansi yang berupa informasi yang hasilnya ditujukan
kepada pihak pihakinternal organisasi, seperti manajer keuangan, manajer produksi, manajer
pemasaran, dan sebagainya yang digunakan untukpengambilan keputusan sebuah organisasi
tersebut.

Akuntansi sektor publik adalah sistem akuntansi yang dipakai oleh lembagalembaga publik
sebagai salah satu pertanggungjawaban kepada publik. Sekarang terdapat perhatian yang
semakin besar terhadap praktek akuntansi yang dilakukan oleh lembaga-lembaga publik, baik
akuntansi sektor pemerintahan maupun lembaga publik nonpemerintah. Lembaga publik
mendapat tuntutan dari masyarakat untuk dikelola secara akuntabilitas, transparan dan
bertanggungjawab.

1
1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah maka, rumusan masalah adalah sebagai berikut :

1. Untuk menjelaskan seputar Akuntansi Keuangan.

2. Untuk menjelaskan seputar Akuntansi Manajemen.

3. Untuk menjelaskan seputar Akuntansi Manajemen Sektor Publik.

1.3 Tujuan Penulisan

Berdasarkan rumusan masalah diatas maka, tujuan penulisan adalah sebagai berikut ;

1. Untuk menjelaskan seputar Akuntansi Keuangan.

2. Untuk menjelaskan seputar Akuntansi Manajemen.

3. Untuk menjelaskan seputar Akuntansi Manajemen Sektor Publik.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Akuntasi Keuangan

A. Definisi dan Karakteristik Akuntansi Keuangan

Akuntansi menghasilkan informasi keuangan tentang sebuah entitas. Informasi


keuangan yang dihasilkan dalam proses akuntasi disebut laporan keuangan. Laporan
keuangan dapat digunakan untuk tujuan umum maupun tujuan khusus. Laporan keuangan
yang disusun berdasarkan standar merupakan bentuk laporan keuangan untuk tujuan
umum. Penyusunan laporan keuangan untuk tujuan umum dan di tunjuk untuk pihak
eksternal, merupakan bagian dari akuntansi keuangan.

Akuntansi keuangan adalah proses yang berakhir pada penyusunan laporan


keuangan yang berhubungan dengan perusahaan secara keseluruhan untuk digunakan
oleh pihak-pihak baik di dalam maupun di luar perusahaan tersebut. Dari berbagai
pendapat para ahli mengenai definisi akuntansi, dapat disimpulkan bahwa akuntansi
merupakan suatu kegiatan pelayanan jasa, suatu disiplin analisis dan suatu sistem
informasi.

1. Sebagai suatu kegiatan pelayanan jasa.


Akuntansi menyediakan informasi kuantitatif untuk membantu dalam pengambilan
keputusan ekonomi tentang pengadaan dan penggunaan sumber-sumber secara
menguntungkan dalam lingkungan perusahaan.
2. Sebagai suatu disiplin analisis.
Akuntansi menentukan kegiatan dan transaksi yang memberikan ciri ekonomi
melalui pengukuran, klasifikasi, peringkasan dan penyajian, serta menyediakan data
sedemikian rupa sehingga data yang ada saling berhubungan dan digabungkan
untuk dilaporkan sebagai keadaan keuangan dan hasil usaha perusahaan.

3
3. Sebagai suatu sistem informasi.
Akuntansi mengumpulkan dan mengkomunikasikan informasi ekonomi tentang
suatu perusahaan dan pihak lain untuk pengambilan keputusan sehubungan dengan
aktivitas tersebut.
B. Standar Akuntansi Keuangan

SAK yang sekarang berlaku di Indonesia juga telah terkonvergensi dengan IFRS
(Internasional Financing Reporting Standar). IFRS merupakan bagian akuntasi
internasional yang mengatur dan melaporkan informasi keuangan. Indonesia sendiri dapat
mengadopsi IFRS karena menjadi bagian dari IFAC (International Federation Of
Accountans) yang harus mematuhi SMO ( Statemen membershib obligation) yang
menjadikan IFRS sebagai standar akuntasi internasional.

Standar akuntasi yang berlaku di Indonesia ada 4 standar yang dapat disebut 4 pilar
standar akuntasi :

1. PSAK-IFRS
Digunakan untuk entitas yang memiliki akuntabilitas publik yag terdaftar dalam
proses pendaftaran di pasar modal. Standard ini mengadopsi IFRS tahun 2012
dan mengikuti standar internasional.
2. Standar Akuntasi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP)
Digunakan untuk entitas yang tidak memiliki akuntabilitas pubik signifikan
dalam menyusun laporan keuangan untuk tujuan umum.
3. Standar Akuntasi Keuangan Syariah (SAK Syariah)
Digunakan untuk entitas yang memiliki transaksi syariah.
4. Standar Akuntansi Pemerintah (SAP)
Digunakan untuk menyusun laporan keuangan intansi pemerintah baik pusat
maupun daerah.

4
C. Kerangka Konseptual Untuk Pelapor Keuangan

1. First Level : Basic Objectif.

Menyediakan informasi tentang pelaporan yang berguna untuk potensial


investor, dan kreditur dalam membuat keputusan sebagai penyedia modal.

2. Second Level
Menyediakan “bangunan” konseptual yang menjelaskan Karakteristik kualitatif
informasi akuntansi dan mendefinisikan elemen laporan keuangan.
3. Third Level
Konsep ini menjelaskan bagaimana perusahaan harus mengakui, mengukur,
dan melaporkan elemen finansial dan kegiatannya.
D. Kerangka dasar penyajian dan penyusunan laporan keuangan

Kerangka dasar penyajian dan penyusunan laporan keuangan atau kerangaka


konseptual, merupakan konsep konsep yang menjadi dasar pentyusunan dan penyajian
laporan keuangan untuk tujuan umum. Kerangka konseptual digunakan sebagai pedoman
penyusunan standar dalam mengembangkan standar dimasa mendatang dan sebagai
pedoman dalam menyelesaiakan permasalahan akuntansi yang belum di atur dalam
standar yang tekah ada.

Kerangka konseptual ditunjuk untuk :

1. Penyusunan standar akuntansi keuangan dalam pelaksanaan tugasnya.


2. Penyusunan laporan keuangan untuk menanggulangi masalah akuntasi yang belum
di atur dalam standar akuntasi keuangan.
3. Auditor dalam memberikan pendapat mengenai apakah laporan keuangan disusun
sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku.
4. Para pemakai dalam menafsirkan informasi yang disajikan dalam laporan
keuangan.

5
Kerangka konseptual menurut PSAK terdiri atas

1. pengguna laporan keuangan


2. tujuan laporan keuangan
3. asumsi dasar
4. karakteristik kualitatif
5. konsep pengakuan dan pengukuran unsur laporan keuangan
6. konsep pemeliharaan modal

E. Pengguna dan Tujuan Laporan Keuangan

Pengguna laporan keuangan meliputi investor, calon investor, pemberi pinjaman,


karyawn, pemasok, kreditur lainnya, pelanggan, pemerintah, lembaga, dan masyarakat.
Pengguna tersebut menggunakan laporan keuangan untuk memenuhi kebutuhan
informasi yang berbeda, diantaranya sebagai berikut :

1. Investor : menilai entitas dan kemampuan entitas membayar deviden di masa


mendatang
2. Karyawan : kemampuan memberi balas jasa, manfaat pensiun, dan kesempatan kerja
3. Pelanggan : kemampuan entitas menjamin kelangsungan hidupnya
4. Pemerintah : menilai bagaimana alokasi sumber daya
5. Masyarakat : menilai trend dan perkembangan kemakmuran entitas

2.2 Akuntansi Manajemen

A. Definisi Akuntansi Manajemen

Akuntansi manajerial (managerial accounting) berkaitan dengan penyediaan


informasi untuk manajer (orang orang didalam organisasi yang mengarahkan dan
mengendalikan operasi organisasi). Pemahaman mengenai arti kata akuntansi,
manajemen dan akuntansi manajemen sebagai berikut :

 Akuntansi adalah menyajikan informasi sehingga informasi yang disajikan dapat


mengubah perilaku dan pengambilan keputusan.

6
 Manejemen adalah pencapaian tujuan organisasi secara efektif dan efisien melalui
perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengendalian atas berbagai
sumber daya yang dimiliki organisasi
 Akuntansi manajemen adalah proses identifikasi pengukuran, pengumpulan,
analisis, pencatatan interpretasi dan pelaporan berbagai kejadian ekonomi dalam
kegiatan usaha yang digunakan oleh manajemen dalam menjalankan fungsi
manajemen.

Akuntansi manajemen adalah salah satu bidang ilmu akuntansi yang mempelajari
bagaimana cara menghasilkan informasi keuangan untuk pihak manajemen suatu entitas
atau perusahaan yang selanjutnya akan digunakan untuk pengambilan keputusan. Tujuan
akuntansi manajemen adalah menyediakan informasi dalam rangka melakukan
perencanaan, pengevaluasian, perbaikan berkelanjutan, dan pengambilan keputusan.
Umumnya informasi yang dihasilkan sifatnya lebih dalam dan biasanya tidak
dipublikasikan. Hasil dari akuntansi manajemen berupa keputusan bidang keuangan.
Misalnya perusahaan mempunyai aset tanah yang belum dipakai, maka bidang akuntansi
manajemen akan membuat keputusan tanah itu akan dipakai sendiri untuk usaha atau
disewakan saja, mana yang akan lebih menguntungkan untuk perusahaan.

B. Akuntansi Manajemen dan Akuntasi Keuangan


 Akuntansi keuangan merupakan tipe akuntansi yang mengolah informasi
keuangan untuk memenuhi keperluan manajemen puncak dan pihak luar
organisasi, sedangkan
 Akuntansi manajemen merupakan tipe akuntansi yang mengolah informasi
keuangan untuk memenuhi keperluan manajemen dalam melaksanakan fungsi
perencanaan dan pengendalian organisasi.

Secara garis besar, akuntansi dibagi ke dalam akuntansi keuangan dan akuntansi
manajemen. Tujuan utama akuntansi keuangan adalah untuk menyajikan informasi
kepada pihak eksternal perusahaan, misalnya investor dan kreditor. Adapun tujuan
akuntansi manajemen adalah menyajikan informasi kepada pihak internal, yaitu
manajemen perusahaan. Sistem informasi akuntansi pada suatu organisasi juga memiliki
dua subsistem utama, yaitu sistem akuntansi keuangan dan sistem akuntansi manajemen.

7
Di lain pihak, sistem informasi akuntansi merupakan subsistem dari sistem informasi
manajemen perusahaan secara keseluruhan. Akuntansi keuangan dan akuntansi
manajemen memiliki kesamaan, yaitu :

 Keduanya dibangun atas dasar pertanggungjawaban manajemen sebagai wakil


perusahaan harus mempertanggungjawabkan keuangan dan operasional perusahaan
kepada semua pihak yang berkepentingan. Akuntansi keuangan berkaitan dengan
operasi perusahaan secara keseluruhan, sedangkan akuntansi manajemen berkaitan
dengan satuan- satuan pertanggungjawaban untuk menyediakan laporan
pertanggungjawaban yang lebih terinci.
 Akuntansi keuangan dan akuntansi pertanggungjawaban dibangun dalam suatu
sistem akuntansi umum, tidak dalam suatu sistem yang terpisah. Selain karena
penyelenggaraan dua sistem yang terpisah dilarang oleh pihak yang berwenang, hal
tersebut juga akan sangat mahal untuk diimplementasikan karena memerlukan
buku-buku akuntansi, waktu dan tenaga ekstra.

Oleh karena karakteristik keputusan yang dibuat oleh pihak luar berbeda dengan
karakteristik keputusan yang dibuat oleh para manajer, maka hal ini mempunyai dampak
terhadap karakteristik sistem pengolahan informasi akuntansi yang menghasilkan
informasi keuangan. Perbedaannya terletak pada:

 Dasar pencatatan
Akuntansi keuangan menggunakan prinsip akuntansi yg lazim sebagai pedoman
dalam mengolah data keuangan untuk disajikan kepada pemakainya. Di lain pihak,
akuntansi manajemen tidak terikat dengan prinsip akuntansi yang lazim dalam
pengolahan informasinya, karena pemakainya adalah para manajer berbagai jenjang
organisasi, yg lebih mementingkan relevansi informasi dengan keputusan yg akan
mereka lakukan.
• Fokus informasi
Akuntansi keuangan digunakan untuk mengolah informasi keuangan masa lalu
untuk menggambarkan pertanggungjawaban dana yang dipercayakan oleh pihak
luar kepada manajemen suatu perusahaan. Di lain pihak, akuntansi manajemen di
samping menghasilkan informasi keuangan masa lalu, juga menyediakan informasi

8
keuangan masa yang akan datang sebagai salah satu dasar bagi manajemen dalam
pengambilan keputusan.
• Lingkup informasi
Akuntansi keuangan mengolah dan menyajikan informasi keuangan perusahaan
secara keseluruhan. Akuntansi manajemen mengolah dan menyajikan informasi
keuangan bagian-bagian suatu perusahaan untuk memenuhi keperluan manajer
tertentu perusahaan yang menjadi tanggungjawabnya saja.
• Sifat laporan yang dihasilkan
Laporan yang dihasilkan oleh akuntansi keuangan umumnya berupa ringkasan dan
berisi informasi yang teliti. Laporan keuangan yang dihasilkan oleh akuntansi
manajemen lebih rinci dan unsur taksiran lebih dominan dalam informasi yang
disajikan di dalamnya.
• Keterlibatan dalam perilaku manusia
Akuntansi keuangan lebih mementingkan pengukuran kejadian-kejadian ekonomi
sedangkan akuntansi manajemen lebih banyak bersangkutan dengan pengukuran
kinerja manajemen berbagai jenjang organisasi.
• Displin sumber yang melandasi
Akuntansi keuangan hanya bersumber pada satu disiplin sumber: ilmu ekonomi,
sedangkan akuntansi manajemen memiliki dua disiplin sumber ilmu ekonomi dan
psikologi sosial.
C. Empat tahap perkembangan akuntansi manajemen
 Sampai dengan tahun 1940-an merupakan era revolusi industri plus. Pada masa
ini yang didominasi oleh produk massal tekanannya pada pengendalian biaya.
ada dua isue utama dalam kurun waktu ini yaitu penetapan biaya per unit standar
dan laba yang diinginkan
 Sampai dengan 1980-an dirasakan perlu pemisahan biaya tetap dan variabel.
pemisahan ini diperlukan untuk menganalisis hubungan antara biaya, volume
dan laba (cost volume profit analysis) serta penetapan harga pokok dengan
metode pembebanan biaya langsung.
 Periode ketiga sampai dengan tahun 1990-an ditandai dengan munculnya
kebutuhan untuk menetapkan harga pokok secara akurat (proporsi biaya

9
operasional pabrik) sebagai jawaban dari kebutuhan ini muncllah activity based
costing atau ABC suatu metode penetapan harga pokok dengan dasar aktivitas
yang dikonsumsi oleh produk atau output.
 Paradigma abad 21 merupakan perkembangan yang revolusioner di mana
persaingan ketat dasar penetapan harga jual tidak ditentukan oleh harga pokok
tetapi harga jual menentukan harga pokok yaitu cost efektif dan laba terjaga atau
target costing.
D. Trend yang menyebabkan perubahan akuntansi manajemen
 Kemajuan teknologi informasi.
Manajemen mampu memproduksi produk dengan mudah, memperoleh informasi
yang diperlukan untuk menjalankan bisnis mereka dengan cepat. Di lain pihak,
akuntan manajemen mampu melakukan rekayasa informasi yang sebelumnya
tidak mungkin dilaksanakan dengan manual. Perkembangan teknologi informasi
mengakibatkan konsumen mudah melakukan akses terhadap mutu produk dan
jasa yang akan mereka beli. Konsumen akan memilih produk produsen yang
mampu menghasilkan produk dan jasa yang memiliki mutu tinggi dengan harga
yang murah.
 Implementasi just-in-time (JIT) manufacturing.
Perusahaan hanya memproduksi atas dasar permintaan, tanpa memanfaatkan
tersedianya persediaan dan tanpa menanggung biaya persediaan. JIT merupakan
usaha untuk mengurangi waktu penyimpanan (storage time) yang merupakan
salah satu akibat dari aktivitas-bukanpenambah nilai bagi konsumen (non-value-
added activities). JIT mempunyai dampak signifikan terhadap tingkat
persediaan, tata letak pabrik (plant layout), dan penyediaan jasa pendukung.
 Meningkatnya tuntutan mutu.
Untuk menghasilkan produk sesuai dengan spesifikasi mutu yang dijanjikan
kepada pelanggan dibutuhkan pengendalian menyeluruh atau total quality
control (TQC). TQC merupakan konsep pengendalian yang meletakkan
tanggung jawab pengendalian di pundak setiap karyawan yang terlibat dalam
proses pembuatan produk, sejak desain sampai proses produksi, sampai produk
mencapai pembeli.

10
 Meningkatnya diversifikasi dan kompleksitas produk, serta semakin pendeknya
daur hidup produk.
 Diperkenalkannya computer-integrated manufacturing.
E. Peran Akuntansi Manajemen dalam Perusahaan
Akuntansi manajemen mempunyai peran besar dalam perusahaan yaitu membantu
orang orang yang mempunyai tanggungjawab untuk melaksanakan cita cita atau tujuan
perusahaan. Orang orang yang dimaksud adalah pengambil keputusan mempunyai arah
ketika akan mengambil keputusan. Peran akuntansi sebagai sistem pengolah informasi
keuangan dalam perusahaan dibagi menjadi tiga tingkat perkembangan: pencatat skor
(score keeping), penarik perhatian manajemen (attention directing), dan penyedia
informasi untuk pemecahan masalah (problem solving).
F. Penerapan akuntansi manajemen di perusahaan
1. Penentuan HPP
Akuntansi manajemen berperan untuk memberi informasi tentang seberapa besar
harga pokok produksi yang dihasilkan perusahaan. Dengan mengetahui berapa besar
harga pokok produksi, maka perusahaan dapat dengan mudah menentukan laba
perusahaan, dan harga jual produk.
2. Analisis biaya volume laba
Akuntansi manajemen berperan untuk memberi informasi tentang biaya, volume
produksi, dan laba, agar dapat menentukan laba produk yang dihasilkan, serta
memberikan informasi mengenai berapa jumlah produk yang harus dijual agar
perusahaaan mengalami titik impas dan tidak menderita kerugian.
3. Biaya relevan untuk pengambilan keputusan
Akuntansi manajemen berperan untuk memberikan informasi tentang biaya
differensial yaitu biaya yang dibuat untuk memilih salah satu alternatif pilihan pada
perusahaan. Informasi ini merupakan informasi untuk masa depan karena memilih
alternatif untuk masa depan perusahaan.
4. Penentuan harga jual
Akuntansi manajemen berperan untuk memberikan infornasi harga jual
bermacam macam jenis produk yang dihasilkan perusahaan dengan menggunakan
beberapa pendekatan.

11
5. Penanaman modal
Akuntansi manajemen berperan untuk memberikan informasi tentang
penanaman modal yang sebaiknya dilakukan oleh perusahaaan jika mempunyai uang
lebih dengan menggunakan beberapa pendekatan
6. Sistem pengendalian manajemen
Peran utama akuntansi manajemen adalah menyediakan informasi akuntansi
yang akan digunakan para manajer dalam melakukan fungsi perencanaan dan
pengendalian organisasi.
7. Harga transfer
Peran utama akuntansi manajemen adalah menyediakan informasi akuntansi
berupa perhitungan nilai produk yang dipertukarkan antar akuntansi
pertanggungjawaban dalam perusahaan dengan menggunakan metode metode yang
adil
8. Balanced scorcard
Peran utama akuntansi manajemen adalah menyediakan informasi akuntansi
berupa pengukuran kinerja berdasarkan pada perspektif keuangan, bisnis internal,
pembelajaran dan pertumbuhan
G. Akuntansi biaya, akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen
Akuntansi biaya merupakan bagian dari akuntansi keuangan sekaligus juga bagian
dari akuntansi manajemen. Hubungan antara akuntansi biaya dengan akuntansi
manajemen adalah bagaikan dua sisi mata uang. Dalam akuntansi keuangan, peranan
akuntansi biaya adalah untuk menentukan dengan teliti harga pokok suatu produk dan
menilai persediaan untuk kepentingan penyajian dalam laporan keuangan. Sedangkan
dalam akuntansi manajemen, akuntansi biaya diharapkan dapat memberikan informasi
biaya yang akurat bagi manajemen dalam penyusunan rencana usaha perusahaan sebagai
contoh keputusan pemakaian bahan baku mengambil atau membeli dari luar.
H. Dampak perkembangan teknologi informasi terhadap kebutuhan manajemen akan
informasi akuntansi
1. Informasi Biaya Produk yang Cermat
Tujuannya: (1) konsumen tidak dibebani niaya-bukan-penambah nilai (non-
value-added costs) bagi mereka, (2) laba yang diperoleh perusahaan yang

12
memasuki persaingan global dan tajam adalah rendah sehingga hanya
perusahaan-perusahaan yang cost-effective saja yang mampu bertahan dan
berkembang dalam situasi persaingan semacam itu.
2. Informasi Biaya Overhead yang Cermat
Biaya overhead pabrik mencerminkan konsumsi sumber daya dalam pelaksanaan
aktivitas tertentu. Manajemen memerlukan informasi ini dalam setiap aktivitas
perusahaan untuk menghasilkan produk agar mereka mampu melakukan
perbaikan secara terus menerus terhadap value-added activities dan dapat
menghilangkan non-value-added activities. Dalam posisi ini manajemen akan
mampu menjadikan perusahaannnya cost-effective, salah satu daya saing
(competitive edge) yang harus dimiliki oleh perusahaan-perusahaan kelas dunia.
3. Informasi Biaya Daur Hidup Produk
Memungkinkan manajemen melakukan strategic cost analysis pada saat
mempertimbangkan peluncuran produk baru, penghentian produksi produk yang
ada, dan product profitability analysis.
I. Respon akuntansi manajemen terhadap kebutuhan manajemen akan informasi
akuntansi:
 Akuntansi manajemen melepaskan dominasi akuntansi keuangan dengan
memfokuskan perekayasaan informasi akuntansi untuk memenuhi kebutuhan
manajemen. Informasi biaya yang dihasilkan akuntansi manajemen tidak sekadar
ditujukan kepada manajemen untuk memenuhi kebutuhan pelaporan keuangan
(financial reporting) bagi pihak luar perusahaan, namun untuk memungkinkan
manajemen melakukan pengelolaan aktivitas (activity management) berdasarkan
informasi biaya.
 Akuntansi manajemen memanfaatkan teknologi komputer untuk merekayasa
informasi biaya produk yang lebih cermat. Pemanfaatan teknologi komputer ini
memungkinkan pembebanan biaya overhead (overhead cost assignment) kepada
produk menjadi jauh lebih cermat, sehingga memungkinkan manajemen
melakukan analisis kemampuan produk dalam menghasilkan laba (product
profitability analysis) dan keputusan penetapan harga jual (pricing decision)

13
 Akuntansi manajemen berusaha mencerminkan konsumsi sumber daya dalam
setiap aktivitas untuk menghasilkan produk dengan menerapkan activity-based
cost system.
 Akuntansi manajemen menciptakan target costing untuk memungkinkan
manajemen menerapkan market-driven strategy dalam memasuki pasar dunia.
 Akuntansi manajemen menyajikan informasi product-life-cycle cost untuk
memungkinkan manajemen melakukan strategic cost analysis.
J. Hasil Akuntansi Manajemen
Akuntansi manajemen akan menghasilkan informasi yang berguna bagi pihak internal
perusahaan. Informasi akuntansi manajemen terutama digunakan oleh pimpinan
perusahaan untuk menunjang pelaksanaan dan pengawasan. Informasi informasi yang
dihasilkan itu adalah:
 Informasi akuntansi penuh
Informasi akuntansi penuh adalah seluruh informasi tentang aktiva, pendapatan
yang diperoleh, dan biaya baik masa lalu dan masa mendatang. Informasi ini
dapat digunakan untuk menilai kinerja manajer dalam perusahaan.
 Informasi akuntansi Deferensial
Informasi deferensial merupakan informasi yang dibuat untuk memilih salah satu
alternatif pilihan pada perusahaan. Akuntansi manajemen melakukan perhitungan
untuk menghasilkan informasi beberapa alternatif kegiatan tersebut.
 Informasi Pertanggungjawaban
Informasi pertanggungjawaban merupakan informasi aktiva, pendapatan, biaya
yang terjadi di pusat pertanggungjawaban yang ada dalam perusahaan.

2.3 Akuntasi Manajemen Sektor Publik

A. Definisi Akuntansi Manajemen Sektor Publik

Dari sudut pandang ilmu ekonomi, sektor publik dapat diartikan sebagai suatu entitas
yang aktivitasnya berhubungan dengan usaha untuk menghasilkan barang dan jasa
pelayanan publik dalam rangka memenuhi kebutuhan dan hak publik. Sederhananya
akuntansi pada sektor publik umumnya digunakan oleh organisasi sektor publik, seperti

14
masjid, rumah sakit, puskesmas, universitas/sekolah, partai politik, lembaga swadaya
masyarakat, pemerintah daerah hingga pemerintah pusat. Akuntansi manajemen sektor
public adalah penyedia informasi akuntansi yang akan digunakan oleh manajer public
dalam melakukan fungsi perencanaan dan pengendalian organisasi. Informasi akuntansi
diberikan sebagai alat atau sarana untuk membantu manajer menjalankan fungsi-fungsi
manajemen sehingga tujuan organisasi dapat tercapai.
Akuntansi manajemen dalam organisasi sektor publik berperan dalam
merencanakan strategi, memberikan informasi biaya, penilaian investasi, penganggaran,
dan penentuan biaya pelayanan, dan tarif pelayanan. Sehingga dengan adanya akuntansi
manajemen seluruh kegiatan dalam organisasi sektor publik dapat dikelola dengan baik
(Mardiasmo, 2002).
Akuntansi manajemen sektor publik berbeda dengan akuntansi keuangan sektor
publik. Akuntansi manajemen sektor publik berhubungan dengan pemberian informasi
kepada pihak intern organisasi, sedangkan Akuntansi Keuangan berhubungan dengan
pelaporan dan pengkomunikasian informasi kepada pihak eksternal organisasi. Akuntansi
Manajemen cenderung memberikan laporan yang sifatnya prospektif yaitu digunakan
untuk perencanaan di masa yang akan dating, sedangkan Akuntansi Keuangan
memberikan informasi yang bersifat laporan historis dan retrospektif, yaitu berupa
laporan kinerja masa lalu.

B. Aktivitas Akuntansi Manajemen Sektor Publik

Dalam pelaksanaannya, akuntansi manajemen sektor publik memiliki 3 aktivitas,


yaitu diantaranya :
1) Partisipasi dalam proses perencanaan meliputi beberapa hal, seperti
penyusunan kebijakan, formulasi rencana dan konsep dasar penganggaran yang
dinyatakan dalam satuan uang.
2) Inisiatif dan penyusunan tuntunan untuk pengambilan keputusan meliputi
beberapa hal, seperti penentuan, analisis, presentasi dan intepretasi terhadap
informasi yang relevan.

15
3) Kontribusi dalam proses monitoring dan kontrol terhadap kinerja. Pemberian
laporan berkala, baik organisasi secara keseluruhan maupun segmen yang ada.
Laporan ini juga berisi komparasi antara target dengan realisasi anggaran.

C. Peran dan tujuan Akuntansi Manajemen Sektor Publik

Peran utama akuntansi manajemen dalam organisasi sektor publik adalah


memberikan informasi akuntansi yang relevan dan handal kepada manajer untuk
melaksanakan fungsi perencanaan dan pengendalian organisasi. Fungsi manajemen
seperti perencanaan, pengkoordinasian, pengorganisasian dan pengendalian tidak dapat
dilakukan tanpa informasi yang memadai. Akuntansi manajemen dalam organisasi sektor
publik berperan dalam :
1) Perencanaan Strategi
Membuat alternatif-alternatif program yang dapat mendukung strategi organisasi,
dimana nantinya program-program tersebut diseleksi dan dipilih yang sesuai
dengan skala prioritas dan sumber daya yang dimiliki. Peran akuntansi manajemen
adalah memberikan informasi untuk menentukan berapa biaya program (cost of
program) dan berapa biaya suatu aktivitas (cost of activity), sehingga manager
dapat menentukan berapa anggaran yang dibutuhkan berkaitan dengan sumberdaya
yang dimiliki. Akuntansi Manajemen Sektor Publik selalu berkaitan dengan proses
pemilihan program, penentuan biaya dan manfaat program serta penganggaran,
selain itu juga berfungsi untuk memfasilitasi dihasilkannya anggaran sektor publik
yang efektif, efisien, dan ekonomis (value for money budjet).
2) Pemberian Informasi Biaya
Pada tahapan pemberian informasi biaya, informasi akuntansi manajemen
hendaknya dapat mendeteksi sumber pemborosan yang masih berpotensi untuk
diefisiensikan serta mencari metode atau teknik terbaik untuk menghemat biaya.
Dalam hal ini akuntansi manajemen sektor publik membutuhkan cost accounting
untuk pengambilan keputusan biaya serta untuk memberikan informasi mengenai
pengeluaran publik yang dapat digunakan oleh pihak internal (pemerintah) maupun
eksternal (masyarakat, LSM, dan lain sebagainya) untuk perencanaan,

16
pengendalian, dan pengambilan keputusan. Proses penentuan biaya meliputi lima
aktifitas, yaitu :
 Cost finding (pemerintah mengakumulasi data mengenai biaya yang
dibutuhkan untuk menghasilkan produk atau jasa pelayanan).
 Cost recording (dilakukan setelah cost finding berhasil yang meliputi
kegiatan pencatatan data kedalam system akuntansi organisasi).
 Cost analyzing (melakukan analisis biaya yang telah di catat, yaitu
mengidentifikasi jenis dan perilaku biaya, perubahan biaya, dan volume
kegiatan. Manajemen organisasi harus dapat menentukan pemicu biaya agar
dapat dilakukan strategi efisiensi biaya).
 Strategic cost reduction (melakukan strategi penghematan biaya agar
tercapai value for money).
 Cost reporting (memberikan informasi biaya secara lengkap kepada
pimpinan dalam bentuk internal report yang kemudian diagregasikan ke
dalam satu laporan yang akan disampaikan kepada pihak eksternal).
3) Penilaian Investasi
Dalam hal ini akuntansi manajemen berperan untuk menilai kelayakan investasi
secara ekonomi dan finansial, misalkan saja dalam mengidentifikasi biaya, risiko,
dan manfaat atau keuntungan dari suatu investasi.
4) Penganggaran
Pada tahapan penganggaran akuntansi manajemen sektor publik diharapkan mampu
berperan dalam memfasilitasi terciptanya anggaran publik yang lebih efektif terkait
dengan 3 fungsi anggaran antara lain alat alokasi sumber daya publik, distribusi,
serta stabilitas. Karena itulah akuntansi manajemen menjadi tools dalam
pengalokasian serta pendistribusian sumber dana publik kepada masyarakat secara
tepat, efisien, adil, serta merata.
5) Penentuan Biaya Pelayanan dan Tarif Pelayanan
Akuntansi manajemen digunakan untuk menentukan berapa biaya yang dikeluarkan
untuk memberikan pelayanan tertentu dengan tarif yang akan dibebankan kepada
pemakai jasa pelayanan public, termasuk menghitung subsidi yang diberikan.
Penentuan biaya pelayanan (cost of service) dan penentuan tarif pelayanan

17
(charging for service) merupakan satu rangkaian yang keduanya sama-sama
membutuhkan informasi akuntansi. Dengan informasi akuntansi manajemen,
sumber-sumber inefisiensi di organisasi dapat dideteksi dan dihilangkan.
6) Penilaian Kinerja
Pada tahapan penilaian kinerja, akuntansi manajemen berperan dalam pembuatan
indikator kinerja kunci (key performance indicator) dan satuan ukur untuk masing-
masing aktivitas yang dilakukan. Penilaian kinerja merupakan bagian dari sistem
pengendalian. Penilaian kinerja dilakukan untuk mengetahui tingkat efisiensi dan
efektivitas organisasi dalam mencapai tujuan yang sudah ditetapkan.
Disamping itu, Pemerintah menetapkan tiga tujuan untuk akuntansi manajemen
sektor publik, yaitu:
 Menetapkan prasyarat untuk memantau keuangan pemerintah.
 Mendistribusikan sumber daya sesuai prioritas-prioritas politik.
 Menciptakan efisiensi yang baik saat menggunakan sumber daya negara.

D. Ciri-ciri Organisasi Sektor Publik

Adapun ciri-ciri dari organisasi sektor publik, diantaranya :


 Dijalankan tidak untuk mencari keuntungan finansial.
 Dimiliki secara kolektif oleh publik.
 Kepemilikkan atas sumber daya tidak digambarkan dalam bentuk saham yang
dapat diperjualbelikan.
 Keputusan-keputusan yang terkait dengan kebijakan maupun operasi
didasarkan pada konsensus, kalau organisasi pemerintah melalui suatu badan
legislatif.
E. Sifat dan karakteristik Akuntansi Manajemen Sektor Publik
Akuntansi manajemen sektor publik diarahkan untuk mencapai hasil tertentu, yang
harus memiliki manfaat bagi publik. Sifat organisasi sektor publik adalah tidak mencari
laba, karena tujuannya adalah memberikan pelayanan kepada masyarakat dan
meningkatkan kesejahteraan. Akuntansi sektor publik bergerak dalam lingkungan yang
sangat kompleks. Komponen lingkungan yang mempengaruhi organisasi sektor publik
diantaranya :

18
1) Faktor Ekonomi, faktor ekonomi yang mempengaruhi organisasi sektor publik
antara lain, pertumbuhan ekonomi, tingkat inflasi, pertumbuhan pendapatan
perkapita (GNP/GDP), struktur produksi, tenaga kerja, arus modal dalam negeri,
cadangan devisa, nilai tukar mata uang, utang dan bantuan luar negeri,
infrastruktur teknologi, kemiskinan dan kesenjangan ekonomi, sektor informal.
2) Faktor Politik, faktor publik mempengaruhi antara lain, hubungan Negara dan
masyarakat, legitimasi pemerintah, tipe rezim yang berkuasa, ideologi Negara,
elit politik dan massa, jaringan internasional, kelembagaan.
3) Faktor Kultural, diantaranya adalah keragaman suku, ras, agama, bahasa, dan
budaya, system nilai di masyarakat, historis, sosiologi masyarakat, karakterisktik
masyarakat, tingkat pendidikan.
4) Faktor Demografi, diantaranya adalah pertumbuhan penduduk, struktur usia
penduduk, migrasi, dan tingkat kesehatan.

Akuntansi sektor publik biasanya digunakan oleh lembaga pemerintah daerah dan
pusat, dimana karakteristik akuntansi sector public ini berfokus pada dua hal, yaitu :

 Fokus pada sifat lembaga, fokusnya adalah khusus organisasi non profit yang
tidak menghasilkan laba seperti lembaga pemerintahan.
 Fokus pada tujuan lembaga, hanya menyediakan informasi pelayanan pada
publik, dimana pelayanan ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan
masyarakat.

F. Akuntansi sebagai Alat Perencanaan Pengendalian Organisasi

Perencanaan organisasi sangat penting dilakukan untuk mengantisipasi keadaan


dimasa yang akan datang. Dalam organisasi sektor publik, lingkungan yang
mempengaruhi sangat heterogen. Faktor politik dan ekonomi sangat dominan dan
mempengaruhi tingkat kestabilan organisasi. Informasi akuntansi diperlakukan untuk
membuat prediksi-prediksi dan estimasi mengenai kejadian ekonomi yang akan datang
dikaitkan dengan keadaan ekonomi dan politik saat ini. Dan juga diperlukannya
pengendalian yang efektif agar tujuan organisasi dapat berjalan secara ekonomis, efisien,

19
dan efektif. Jones and Pendlebury (1996) membagi proses perencanaan dan pengendalian
manajerial pada organisasi sektor publik menjadi lima tahap yaitu :

 Perencanaan tujuan dan sasaran dasar.


Dengan adanya tujuan dan sasaran dasar organisasi maka akan diketahui dengan
jelas organisasi harus dibawa ke arah mana dan tujuan apa yang harus dicapai.
 Perencanaan operasional.
Memberikan rincian tentang kegiatan apa yang diperlukan untuk mencapai tujuan
organisasi.
 Penganggaran.
Membantu organisai untuk mengalokasikan dan mendistribusikan sumber dana
publik secara ekonomis, efisien, efektif, adil, dan merata.
 Pengendalian dan pengukuran.
Cara dalam mengawasi pelaksanaan kegiatan dalam organisasi untuk
meminimalisir dan mendeteksi adanya kecurangan
 Pelaporan, analisis, dan umpan balik.

20
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dari kajian teori yang telah dijelaskan diatas, dapat disimpulkan bahwa akuntansi keuangan,
akuntansi manajemen, dan akuntansi manajemen sektor public itu berbeda, dapat kita lihat dari
definisi nya saja, di mana akuntansi keuangan adalah proses yang berakhir pada penyusunan
laporan keuangan yang berhubungan dengan perusahaan secara keseluruhan untuk digunakan
oleh pihak-pihak baik di dalam maupun di luar perusahaan tersebut. Sedangkan akuntansi
manajemen adalah salah satu bidang ilmu akuntansi yang mempelajari bagaimana cara
menghasilkan informasi keuangan untuk pihak manajemen suatu entitas atau perusahaan yang
selanjutnya akan digunakan untuk pengambilan keputusan. Berbeda lagi dengan akuntansi
manajemen sektor public, yang dapat definisikan sebagai penyedia informasi akuntansi yang
akan digunakan oleh manajer public dalam melakukan fungsi perencanaan dan pengendalian
organisasi

Sebagai kalangan akademis, terutama mahasiswa akuntansi pasti sudah dianggap sebagai
intelektual muda, Maka dari itu sudah sepatutnya kita sebagai seorang mahasiswa di bidang
akuntansi dapat mengetahui seputar bidang Akuntansi Keuangan, Akuntansi Manajemen, dan
Akuntansi Sektor Publik.

3.2 Saran

Dengan adanya pembahasan diatas, diharapkan pembaca dapat memahami lebih lanjut
mengenai akuntansi keuangan, akuntansi manajemen, dan akuntansi manajemen sektor public
dan dapat menerapkannya di dunia perkuliahan nantinya. Selain itu, penulis membutuhkan kritik
dan saran yang membangun dari para pembaca dengan harapan sebagai bahan evaluasi untuk
kedepannya.

21
DAFTAR PUSTAKA

Astuti, Wati Aris & Syrtikanti. (2021). AKUNTANSI KEUANGAN Pemahaman Perhitungan dan
Pencatatan Akuntansi Keuangan. Bandung: Rekayasa Sains.

Hantono, dkk. (2021). Akuntansi Sektor Publik. Bandung: Penerbit Media Sains Indonesia.

Majid, Jamaluddin. (2019). Akuntansi Sektor Publik. Sulawesi Selatan: Pusaka Almaida.

Mardiasmo. (2018). Akuntansi Sektor Publik Edisi Terbaru. Yogyakarta: Penerbit Andi.
Martani Dwi, dkk. (2016). Akuntansi Keuangan Menengah Berbasis PSAK, Edisi 2-buku 1.
Jakarta: Selemba Empat.

Mulyadi. (2001). Akuntansi Manajemen Edisi 3 : Konsep, Manfaat Dan Rekayasa. Jakarta:
Salemba Empat.

Mukhzarudfa & Wirmie Eka Putra. (2019). Akuntansi Manajemen Sebuah Pengantar. Jambi:
Salim Media Indonesia.

Rachmina Dwi, Sari Wulan Sinta. (2019). Akuntansi Manajemen. Jakarta Selatan: Polimedia
Publishing.

Sujarweni, V. Wiratna. (2016). Akuntansi Manajemen Teori Dan Aplikasi. Yogyakarta: Pustaka
Baru Press.

22

Anda mungkin juga menyukai