Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH ISU-ISU KONTEMPORER DALAM AKUNTANSI

SEKTOR PUBLIK
REVIEWN JURNAL DAN TELAAH KRITIS: SISTEM PENGANGGARAN
PENDIDIKAN TINGGI DARI OLD PUBLIC MANAGEMENT MENUJU NEW PUBLIC
MANAGEMENT

Dosen Pengampu;

Nur Handayani S.E., M.Si., Ak., CA.

Oleh Kelompok 9 6SA-AS1:

Sri Indriani Idris 1610109837

Deviya Indah Pusvita 1610109978

Irma Dwi Apriliyanti 1610110066

Ester Trivona Nauw 1610110083

Tatik 1610110129

Aurella Carolla Nina Molan 1610110182

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI INDONESIA


SURABAYA

2019
Judul Artikel : Sistem Penganggaran Pendidikan Tinggi dari Old Public Magement menuju
New Public Management
Penulis : A. Budi Santosa
Publikasi : 2 November 2014
Penelaah : Kelompok 9 Mata Kuliah Isu-isu Kontemporer dalam Akuntansi Sektor Publik
Tangal Telaah : 12 Maret 2019
A. Deskripsi Penelitian
1. Tujuan Umum Penelitian
Tujuan utama dari penelitian ini adalah membandingkan dan meneliti sistem
penggaran Perguruan Tinggi dari Old Public Management menuju New Public
Management serta melihat pelaksannya yang sudah efektif atau belum.
2. Hasil Penelitian
Pola Pengelolaan Keuangan BLU pada sebagian besar perguruan tinggi
khususnya yang berada di bawah kementerian agama selama ini sebenarnya telah
memberikan keleluasaan atau fleksibilitas dengan memperkenankan penggunaan
anggaran PNBP secara langsung. Namun dalam praktiknya penggunaan kembali
anggaran tersebut dari universitas masih sering terkendala oleh prosedur administrasi
yang berbelit.
3. Kesimpulan Penelitian
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pada salah satu perguruan tinggi BLU dibawah
kementerian agama menunjukan bahwa pelaksanaan sistem penganggaran berbasis
kinerja belum dilaksanakan secara konsisten.
B. Telaah Kritis Jurnal
1. Fokus Utama Penelitian
Fokus utama penelitian didasarkan pada sistem peggaran Perguruan Tinggi di
Indonesia yang mulai menuju New Public Management. Jadi peneliti disini lebih
memofokuskan pada pelaksaan sistem pengelolaan anggaran Perguruan Tinggi di
Indonesia.
2. Elemen yang Mempengaruhi Tingkat Kepercayaan Suatu Penulisan
a) Gaya Penulisan
1) Sistematika Penulisan

TUGAS ISU-ISU KONTEMPORER DALAM AKUTASI SEKTOR PUBLIK KEL 9 6SA-AS1 Page 1
Sistematika penulisan yang digunakan pada jurnal yang kami analisis sudah cukup
bagus, hal ini dibutkrikan dengan adanya judul jurnal, nama penulis, unit kerja
dan alamat lengkap, dan abstrak, pendahuluan, pembahasan, hasil dan kesipulan.
Jurnal yang kami ialah telaah kritis akan suatu sistem penggaran sehingga dalam
penulisannya tidak tercantum model penelitian apa yang digunakan didalamnya.
2) Tata Bahasa
Tata bahasa yang digunakan dalam jurnal ini sudah cukup baik dan mudah
dipahami, selain itu didalamnya juga dijalaskan kata-kata yang mungkin orang
awam belum mendengar sebelumnya.
b) Penulis
1) Kualifikasi Penulis
Penulis dalam jurnal ini sudah expert dibidangnya, hal ini dibuktikan bahwa
dalam jurnal dikatakan penulis adalah seorang Tenaga Kependidian di Universitas
Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta
c) Judul
1) Kelebihan
Judul yang digunakan berbed dengan judul lain dan jarang ditemui pada jurnal
lainnya. karena jurnal ini membahas sistem penggaran Perguruan Tinggi dari Old
Public Manamgement menuju New Public Management.
2) Kekurangan
Judul yang digunakan kurang mencermikan bahwa jurnal ini dimaksudan untuk
menilai pelakasaan sisem pengelolaan keuangan dan penggaran Perguruan Tinggi
yang ada di Indonesia.
d) Abstrak
1) Kelebihan
Abstrak yang ditulis dalam jurnal ini cukup jelas, karena menunjukan undang-
undang yang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara dan Nomor 25
tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional di bidang perencanaan dan
penggaran nasional. Hal tersebut mmiliki keterikatan dengan judul dan penelitian
sebelumnya.
2) Kekurangan

TUGAS ISU-ISU KONTEMPORER DALAM AKUTASI SEKTOR PUBLIK KEL 9 6SA-AS1 Page 2
Dalam Junal ini belum dijelasakan secara lebih rinci masalah tentang sebab
sehingga terjadinya masalah yang ditulis pada jurnal.
3. Elemen yang Mempengaruhi Kekuatan Suatu Penelitian
a) Masalah dan Tujuan Penelitian
1) Masalah Penelitian
Masalah yang diangkat pada penelitian ini cukup sesuai dengan topik bahasan
yaitu masalah sistem penggaran Perguruan Tinggi. Akan tetapi, penulis tidak
menekankan bahwa hasil yang ingin dicapai pada penelitian ini adalah pelaksaan
pengeloaan anggaran sistem penggaran Perguruang Tiggi yang sudah tepat atau
belum.
2) Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian telah cukup sesuai dengan masalah yang diangkat dalam
penelitian ini, yaitu membandingkan sistem penggaran saat berorentasi Old
Public Management menuju New Public Managemet. Akan tetapi, penulis tidak
memaparkan bahwa tujuan yang ingin dicapai pada penelitian ini adalah
pelaksaan pengeloaan anggaran sistem penggaran Perguruang Tiggi yang suadah
sesuai atau belum.
b) Sistematika Penelitian
Sistematika penulisan artikel penelitian ini cukup sitematis, runtut dan padu.
Secara keseluruhan hamper tidak adabagiang yangtidak berkaitan, karena bagian dari
jurnal selau berhubungan satu sama lain. Penulisan jurnal ini telah memenuhi kriteria
logis dan konstisten.
c) Kerangka Teori
Jurnal yang berisi tentang analisa ini telah mengintergrasikan berbagai macam
teori untuk menjelaskan maksud dan tujuan dari penulisan ini. Alur pikir penulis juga
sudah cukup bagus saat memaparkan dan juga diperkuat degan beberpa teori dan
riset sebelumnya. Selain itu, jurnal ini juga menjelaskan teori yang ingin diutarakan
sebelum membahas topik permasalahan yang ada di jurnal ini.
d) Sasaran
Sasaran pada penilitian ini sudah cukup jelas yaiu ditunjukan untuk berbgai
Perguruan Tinggi yang ada di Indonesiadan dapat langsung diketahui oleh pembaca

TUGAS ISU-ISU KONTEMPORER DALAM AKUTASI SEKTOR PUBLIK KEL 9 6SA-AS1 Page 3
hanya dengan dengan membaca judul jurnal ini dan juga sasara ini lebih diperjelas
pada bab pendahuluan.
e) Pertimbangan Etik
Petimbangan etik sudah tertera dengan jelas karena penelitian diawali dengan
menjelaskan maksud penelitian secara lisan maupun tulisan, setelah itu penulis
melakukan intervensi yang berbasis masyrakat yang dikombinasikan dengan
program pendidikan unuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman tentang
praktek terbaik dengan tujuan penelitian yang sudah diutarakan.
f) Data Analisis dan Hasil
1) Analisis yang digunakan
Tujuan utama dari penelitian ini adalah membandingkan dan meneliti
sistem penggaran Perguruan Tinggi dari Old Public Management menuju New
Public Management serta melihat pelaksannya yang sudah efektif atau belum. Di
Indonesia, reformasi bidang penganggaran diawali dengan terbitnya Undang-
undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara Undang-undang Nomor
25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional merupakan
produk undang-undang yang menjadi tonggak sejarah reformasi di bidang
perencanaan dan penganggaran nasional. Di lingkungan perguruan tinggi
Indonesia perubahan sistem manajemen anggaran mulai diterapkan terutama
setelah dilaksanakannya otonomi dalam pengelolaan lembaga pendidikan tinggi,
yaitu sejak diterbitkannya Peraturan Pemerintah tentang Perguruan Tinggi sebagai
BHMN, BLU, bahkan yang terakhir ini mengarah pada PTN-BH. Perubahan
tersebut dimaksudkan agar pengeloaan keuangan lebih berorientasi pada kinerja,
transparan dan akuntabel, serta meningkatnya good governance.
Manajemen perguruan tinggi negeri beberapa tahun terakhir ini terus
mengalami pergeseran khususnya dalam sistem pengelolaan keuangannya.
Sejalan dengan adanya keputusan Mahkamah Agung yang membatalkan Undang-
undangtentang BHP pada tanggal 31 Maret 2010, berakibat pengelolaan keuangan
pendidikan tinggi cenderung mengarah pada model BLU. Namun setelah
disahkannya Undang-undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi
pola pengelolaan keuangan pendidikan tinggi mulai bergerak ke arah Perguruan

TUGAS ISU-ISU KONTEMPORER DALAM AKUTASI SEKTOR PUBLIK KEL 9 6SA-AS1 Page 4
Tinggi Negeri-Badan Hukum (PTN-BH). Beberapa perguruan tinggi yang
sebelumnya menyandang status BHMN dan BLU mulai beralih status menjadi
PTN-BH, mereka adalah UI, UGM, ITB dan IPB (Kedaulatan Rakyat, 25 Oktober
2013). Perubahan arah pengelolaan keuangan tersebut tidak tanpa alasan, namun
dimaksudkan agar pengeloaan keuangan lebih berorientasi pada kinerja,
transparan dan akuntabel, yang muaranya tentu pada meningkatnya good
governance.
2) Hasil Penelitian
Pola Pengelolaan Keuangan BLU pada sebagian besar perguruan tinggi
khususnya yang berada di bawah kementerian agama selama ini sebenarnya telah
memberikan keleluasaan atau fleksibilitas dengan memperkenankan penggunaan
anggaran PNBP secara langsung. Namun dalam praktiknya penggunaan kembali
anggaran tersebut dari universitas masih sering terkendala oleh prosedur
administrasi yang berbelit. Tuntutan akuntabilitas publik yang semakin besar
dalam tata kelola BLU dirasakan menambah beban pekerjaan tersendiri. Jalur
koordinasi dan informasi yang masih lemah berakibat pada eksklusivitas
pekerjaan dan pengetahuan anggaran yang hanya dipegang oleh staf-staf teknis di
bidang penganggaran saja. Lemahnya sumber daya pada bagian perencanaan
dalam penyusunan anggaran terindikasi dari berulangnya revisi anggaran dan
penyusunan data pendukung perencanaan anggaran yang kurang akurat, hal ini
dapat berakibat pada terhambatnya proses pencairan anggaran. Sejauh mana
perkembangan penerimaan dan belanja APBN setelah penerapan BLU, sektor apa
yang memberikan sumbangan yang besar atau yang kurang berkontribusi setelah
penerapan BLU juga belum banyak diketahui.
Kesimpulan hasil penelitian ini menunjukan bahwa pada salah satu
perguruan tinggi BLU dibawah kementerian agama menunjukan bahwa
pelaksanaan sistem penganggaran berbasis kinerja belum dilaksanakan secara
konsisten:
i. Renstra universitas belum dijadikan acuan dalam penyusunan anggaran,
bahkan indikator kinerja yang semestinya diwujudkan dalam sebuah kontrak
kinerja juga belum ada. Padahal keharusan adanya penetapan kinerja ini telah

TUGAS ISU-ISU KONTEMPORER DALAM AKUTASI SEKTOR PUBLIK KEL 9 6SA-AS1 Page 5
diperintahkan melalui Surat Edaran Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara
Nomor SE/31/M.PAN/12/2004 tanggal 13 Desember 2004 tentang pentingnya
penetapan kinerja, Instruksi Presiden No. 5 Tahun 2004 tentang
pemberantasaan korupsi, dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur
Pemerintah/PAN Nomor 29 tahun 2010 tentang Penetapan Kinerja dan
Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah (sumber: wawancara dari para
pengguna anggaran serta telaah dokumen pada bagian perencanaan dan
keuangan pada Desember 2012).
ii. Belum ada evaluasi dan penghitungan terhadap perkembangan penerimaan dan
belanja APBN setelah 5 (lima) tahun menerapkan BLU, sektor apa yang
memberikan sumbangan yang besar atau yang kurang berkontribusi setelah
penerapan BLU belum diketahui, bahkan ada kecenderungan penerimaan BLU
semakin menurun (sumber: wawancara pada bagian perncanaan dan keuangan,
September 2012);
iii. Revisi perencanaan dan kegiatan anggaran Tahun 2012 terjadi hingga 10
(sepuluh) kali sehingga banyak kegiatan yang terlambat menumpuk pada akhir
tahun (sumber: dokumen revisi ke 10 RKAKL tahun 2012);
iv. Pada tahun 2012 penyerapan anggaran sampai pada akhir semester satu hanya
mencapai 28,13% yaitu Rp 54.803.729.483,- dari anggaran universitas sebesar
Rp 194.798.483.000,- hingga akhir semester dua ternyata hanya mencapai
80.87% yaitu Rp 168.412.387.244,- dari Rp 208.243.483.000,- (sumber:
laporan semester I tanggal 30 Juni 2012 dan laporan semester II tanggal 31
Desember 2012);
v. Kurangnya upaya untuk memaksimalkan potensi dalam meningkatkan
pendapatan BLU. Peluang perolehan BLU sekarang ini bahkan lebih kecil lagi
karena adanya BOPTN (biaya operasional pendidikan tinggi negeri) dan
penerapan UKT (uang kuliah tunggal) yang membatasi pendapatan dari SPP
(sumber: wawancara dengan sebagian pejabat di lingkungan perguruan tinggi
negeri, September 2012).

TUGAS ISU-ISU KONTEMPORER DALAM AKUTASI SEKTOR PUBLIK KEL 9 6SA-AS1 Page 6
g) Pembahasan Temuan Hasil Penelitian
1) Kelebihan
Hasil dari peneliian ini telah dipaparkan dan dijelaskan dengn cukup baik,
disertai dengan data yang mendukung bahwasannya sistem pengelolaan keuangan
perguruan belum disesuaikan dengan skala prioritas dan preferensi Perguruan
Tinggi dengan memperhatikan prinsip ekonomis, efesiensi dan efektivitas.
isi dalam jurnal ini secara penulisan sudah cukup relevan dengan
penulisan jurnal ilmiah. Pembahasan dalam jurnal juga sesuai dengan tema yang
diangkat.
2) Kekurangan
Pembahasan hasil penelitian terlalu sedikit jika dibandingkan dengan teori
atau penjelasan yang berkaitan dengan penggaran. Sehingga pembaca harus
mengulang berkali-kali untuk memahami hasil penelitian pada jurnal ini. Dalam
jurnal ini, terdapat beberapa referensi yang lebih dari 10 tahun.
h) Literature review atau referensi
Untuk sebuah karya tulis ilmiah, daftar pustaka atau referensi tulisan sangatlah
penting sebagai syarat kelengkapan karya tulis. Referensi yang akan kami analisis
adalah tentang referensi dalam sebuah karya tulis yang berupa jurnal.
Fungsi daftar pustaka atau referensi dalam sebuah karya tulis adalah sebagai
berikut:
i. Membantu pembaca mengenal ruang lingkup studi penulis,
ii. Memberi informasi kepada pembaca untuk memperooleh pengetahuan yang
lebih lengkap dan mendalam daripada kutipan yang digunakan oleh penulis, dan
iii. Membantu pembaca memilih referensi dan materi dasar untuk studinya.
Oleh karena itu, penulisan referensi dalam jurnal tersebut sudah termasuk baik.
Dan referensi dalam jurnal tersebut sudah memenuhi unsur-unsur dalam daftar
pustaka atau referensi yang meliputi nama penulis, tahun terbit karya ilmiah yang
bersangkutan, judul dari sebuah karya ilmiah, dan data publikasi yang berisi
tempat (kota) dan nama penerbit karya yang dikutip.

TUGAS ISU-ISU KONTEMPORER DALAM AKUTASI SEKTOR PUBLIK KEL 9 6SA-AS1 Page 7
i) Kesimpulan dan saran
1) Kelebihan
Dalam jurnal yang kami analisis kesimpulan dan dibuat sangat sesuai dengan
hasil penelitian, akan tetapi jurnal ini tidak mencamtukna sara dari penulis.
Kesimpulan cukup mewakili hasil meta-analisis, meskipun kesimpulan yang
dibuat adalah hasil penilitian yang mana dalam jurnal tidak tertera hasil penelitian
serta tetap membutuhkan penyesuaian di masing-masing Perguruan Tinggi.
2) Kekurangan
Jurnal tidak mencantumkan sub saran secara khusus, selain itu sub
kesimpulan hany berisi hasil penelitian yang didalam sub bab sebelumnya tidak
dibahas sehingga pembaca agak kesulitan mencari keberadaan kesimpulan dan
saran.
Berikut beberapa langkah dalam menyusun kesimpulan dan saran. Sebagai
langkah pertama, penulis menguraikan garis besar permasalahan dan kemudian
memberi ringkasan tentang segala sesuatu yang telah diuraikan pada bab-bab
sebelumnya. Pada langkah berikutnya, penulis harus menghubungkan setiap
kelompok data dengan permasalahan untuk sampai pada kesimpulan tertentu.
Langkah terakhir dalam menyusun kesimpulan adalah menjelaskan mengenai arti
dan akibat-akibat tertentu dari kesimpulan-kesimpulan itu secara teoritik maupun
praktis.
Seusai menutup kesimpulan penulis dapat memberikan saran atau
rekomendasi guna penelitian lebih lanjut maupun saran-saran yang lebih praktis
atau berfaedah secara riel. Seperti halnya Kesimpulan, dalam menyusun Saran
hendaknya penulis tidak menyarankan sesuatu yang tidak mempunyai dasar atau
keterkaitan dengan pembahasan yang dikemukakan. Dengan kata lain, Saran
hanyalah berisi alternatif yang diajukan penulis agar permasalahan yang ada dapat
dipecahkan sebaik-baiknya di waktu mendatang.
C. Kesimpulan
Kesimpulan dari telaah kritis terhadap jurnal dengan judul Sistem Penganggaran dari Old
Public Management menuju New Public Management adalah bahwa artikel tersebut telah

TUGAS ISU-ISU KONTEMPORER DALAM AKUTASI SEKTOR PUBLIK KEL 9 6SA-AS1 Page 8
sesuai dengan kaidah penulisan artikel dalam jurnal dan dapat digunakan sebagai acuan.
Adapun rekomendasi terhadap artikel ini adalah:
1. Judul artikel sebaiknya dibuat dengan bahasa yang lebih mudah dimengerti, sehingga
tidak hanya kalangan akademis saja yang dapat memahami, namun dapat dipahami secara
luas oleh siapapun yang membaca.
2. Abstrak harus memuat penyebab masalah atau latar belakang masalah yang singkat,
namun jelas.
3. Pembahasan harus dibuatkan sub bab tersendiri sehingga kesimpulan bukan hanya berisi
hasil penilitian tetpi juga berisi secara kesulurhan tapik yang dibahas.
4. Referensi yang digunakan harus diperbaharui, dan minimalkan referensi yang umurnya
telah lebih dari 10 tahun.
5. Saran diletakkan di sub yang terpisah dengan bagian discussion, sehingga pembaca
mudah menemukan dan memahami isinya.

TUGAS ISU-ISU KONTEMPORER DALAM AKUTASI SEKTOR PUBLIK KEL 9 6SA-AS1 Page 9

Anda mungkin juga menyukai