LAPORAN KEUANGAN
Untuk Periode yang Berakhir 30 September Tahun 2016
UAPPA-W NUSA TENGGARA BARAT
Mataram
Telp. - Nusa Fax.
0370-621876 Tenggara Barat
0370- 642074
e-mail : helpdeskpta.mataram@gmail.com
LAPORAN KEUANGAN
UNIT AKUNTASI PEMBANTU PENGGUNA ANGGARAN
WILAYAH NUSA TENGGARA BARAT
PENGADILAN TINGGI AGAMA MATARAM
e-mail : helpdeskpta.mataram@gmail.com
KATA PENGANTAR
KATA
PENGANTAR LAPORAN KEUANGAN UAPPAW PENGADILAN TINGGI AGAMA MATARAM TAHUN 2016
Kata Pengantar
Sebagaimana diamanatkan Undang-undang RI Nomor 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara,
Menteri/ Pimpinan Lembaga sebagai Pengguna Anggaran/ Barang mempunyai tugas antara lain
menyusun dan menyampaikan Laporan Keuangan Kementerian Negara / Lembaga yang dipimpinnya.
Pengadilan Tinggi Agama Mataram adalah salah satu Entitas Akuntansi di bawah Mahkamah Agung
Republik Indonesia yang berkewajiban menyelenggarakan akuntansi dan laporan
pertanggungjawaban atas pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dengan
menyusun Laporan Keuangan berupa Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Operasional,
Laporan Perubahan Ekuitas dan Catatan atas Laporan Keuangan.
Penyusunan Laporan Keuangan Pengadilan Tinggi Agama Mataram mengacu pada Peraturan
Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan dan kaidah-kaidah
pengelolaan keuangan yang sehat dalam Pemerintahan, serta Peraturan Direktur Jenderal
Perbendaharaan Nomor PER-42/PB/2014 tentang Pedoman Penyusunan Laporan Keuangan
Kementerian Negara/Lembaga. Laporan Keuangan ini telah disusun dan disajikan dengan basis
akrual sehingga akan mampu menyajikan informasi keuangan yang transparan, akurat dan
akuntabel.
Laporan Keuangan ini diharapkan dapat memberikan informasi yang berguna kepada para pemakai
laporan khususnya sebagai sarana untuk meningkatkan akuntabilitas/pertanggungjawaban dan
transparansi pengelolaan keuangan negara pada Kantor Pengadilan Tinggi Agama Mataram.
Disamping itu, laporan keuangan ini juga dimaksudkan untuk memberikan informasi kepada
manajemen dalam pengambilan keputusan dalam usaha untuk mewujudkan tata kelola
pemerintahan yang baik (good governance).
| Kata Pengantar i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI LAPORAN KEUANGAN UAPPAW PENGADILAN TINGGI AGAMA MATARAM TAHUN 2016
Daftar Isi
Kata Pengantar........................................................................................................................................i
Daftar Isi.................................................................................................................................................ii
Daftar Tabel dan Lampiran.....................................................................................................................1
Pernyataan Tanggung Jawab.................................................................................................................iii
Ringkasan.............................................................................................................................................10
I. Laporan Realisasi Anggaran..............................................................................................................15
II. Neraca..............................................................................................................................................17
III. Laporan Operasional.......................................................................................................................19
IV. Laporan Perubahan Ekuitas.............................................................................................................21
V. Catatan atas Laporan Keuangan.......................................................................................................23
A. Penjelasan Umum....................................................................................................................23
A.1. Dasar Hukum...................................................................................................................23
A.2. Profil dan Kebijakan Teknis Pengadilan Tinggi Agama Mataram.......................................24
A.3. Pendekatan Penyusunan Laporan Keuangan....................................................................25
A.4. Basis Akuntansi................................................................................................................26
A.5. Dasar Pengukuran............................................................................................................27
A.6. Kebijakan Akuntansi.........................................................................................................27
B. Penjelasan atas Pos-pos Realisasi Anggaran............................................................................36
B.1. Pendapatan Negara dan Hibah.........................................................................................36
B.2. Belanja Negara.................................................................................................................37
C. Penjelasan atas Pos-pos Neraca...............................................................................................39
C.1. Aset Lancar......................................................................................................................39
C.5. Kewajiban Jangka Pendek................................................................................................41
C.6. Ekuitas..............................................................................................................................41
D. Penjelasan atas Pos-pos Laporan Operasional.........................................................................42
D.1. Pendapatan Penerimaan Negara Bukan Pajak..................................................................42
D.2. Beban Pegawai.................................................................................................................42
D.3. Beban Persediaan............................................................................................................42
D.4. Beban Barang dan Jasa....................................................................................................42
D.5. Beban Pemeliharaan........................................................................................................43
D.6. Beban Perjalanan Dinas...................................................................................................43
| Daftar Isi ii
DAFTAR ISI LAPORAN KEUANGAN UAPPAW PENGADILAN TINGGI AGAMA MATARAM TAHUN 2016
| Daftar Tabel 1
PERNYATAAN TANGGUNGJAWAB
Laporan Keuangan Pengadilan Tinggi Agama Mataram telah disusun berdasarkan sistem
pengendalian intern yang memadai, dan isinya telah menyajikan informasi pelaksanaan anggaran dan
posisi keuangan secara layak sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan.
Ringkasan
Berdasarkan Pasal 55 ayat (2) Undang-Undang (UU) Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan
Negara dan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 171/PMK.05/2007 sebagaimana telah diubah
dengan 233/PMK.05/2011 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor
171/PMK.05/2007 tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat,
Menteri/Pimpinan Lembaga selaku Pengguna Anggaran/Pengguna Barang menyusun dan
menyampaikan Laporan Keuangan Kementerian Negara/Lembaga (LKKL) yang meliputi Laporan
Realisasi Anggaran, Neraca, dan Catatan atas Laporan Keuangan kepada Menteri Keuangan selaku
pengelola fiskal, dalam rangka penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP).
Laporan Keuangan UAPPA-W Pengadilan Tinggi Agama Mataram Tahun 2016 ini telah disusun dan
disajikan sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi
Pemerintahan (SAP) dan berdasarkan kaidah-kaidah pengelolaan keuangan yang sehat di lingkungan
pemerintahan. Laporan Keuangan ini meliputi :
Realisasi Pendapatan Negara pada TA 2016 adalah berupa Pendapatan Negara Bukan Pajak
sebesar Rp. 325.935.012 atau mencapai 98 persen dari estimasi pendapatannya sebesar
Rp.331.397.200.
Realisasi Belanja Negara pada TA 2016 adalah sebesar Rp. 1.037.893.600 atau mencapai 71
persen dari alokasi anggaran sebesar Rp.1.463.200.000.
Ringkasan Laporan Realisasi Anggaran TA 2016 dan 2015 dapat disajikan sebagai berikut.
Ringkasan 10
Ringkasan LAPORAN KEUANGAN UAPPAW PENGADILAN TINGGI AGAMA MATARAM TAHUN 2016
2. NERACA
Neraca menggambarkan posisi keuangan entitas mengenai aset, kewajiban, dan ekuitas dana per
30 September 2016 dan 2015 .
Neraca yang disajikan adalah hasil dari proses Sistem Akuntansi Instansi, sebagaimana yang
diwajibkan dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 171/PMK.05/2007 sebagaimana telah
diubah dengan 233/PMK.05/2011 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor
171/PMK.05/2007 tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat.
Nilai Aset per 30 September 2016 dicatat dan disajikan sebesar Rp. 124.348.750, yang terdiri
dari: Aset Lancar sebesar Rp124.348.750; Aset Tetap (bersih) sebesar Rp.0; Piutang Jangka
Panjang (bersih) sebesar Rp.0; dan Aset Lainnya sebesar Rp.0.
Nilai Kewajiban seluruhnya tersaji sebesar Rp124.348.750 yang terdiri dari Kewajiban Jangka
Pendek sebesar Rp124.348.750 dan Kewajiban Jangka Panjang sebesar Rp.0.
Nilai Ekuitas Dana disajikan sebesar Rp.0, yang terdiri dari Ekuitas Dana Lancar sebesar Rp.0 dan
Ekuitas Dana Investasi sebesar Rp.0.
Ringkasan Neraca per 30 September 2016 dan 2015 dapat disajikan sebagai berikut:
3. LAPORAN OPERASIONAL
Ringkasan 11
Ringkasan LAPORAN KEUANGAN UAPPAW PENGADILAN TINGGI AGAMA MATARAM TAHUN 2016
pos luar biasa, dan surplus(defisit) -LO, yang diperlukan untuk penyajian yang wajar.
Pendapatan-LO untuk periode sampai dengan 30 September 2016 adalah sebesar
Rp325.935.012, sedangkan jumlah beban adalah sebesar Rp1.037.893.600 sehingga terdapat
surplus(defisit) dari Kegiatan Operasional senilai Rp(711.958.588). Kegiatan Non Operasional dan
Pos-Pos Luar Biasa masing-masing surplus sebesar Rp0 dan surplus(defisit) sebesar Rp0 sehingga
entitas mengalami surplus(defisit) -LO sebesar Rp(711.958.588).
Laporan Perubahan Ekuitas menyajikan informasi kenaikan atau penurunan ekuitas tahun
pelaporan dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Ekuitas pada tanggal 01 Januari 2016 adalah
sebesar Rp0 dikurangi surplus(defisit)-LO sebesar Rp(711.958.588), kemudian ditambah dengan
koreksi-koreksi senilai Rp0 dan ditambah Transaksi Antar Entitas sebesar Rp711.958.588 sehingga
Ekuitas entitas pada tanggal 30 September 2016 adalah senilai Rp0.
Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK) menyajikan informasi tentang penjelasan atau daftar
terinci atau analisis atas nilai suatu pos yang disajikan dalam Laporan Realisasi Anggaran dan
Neraca. Termasuk pula dalam CaLK adalah penyajian informasi yang diharuskan dan dianjurkan
oleh Standar Akuntansi Pemerintahan serta pengungkapan-pengungkapan lainnya yang
diperlukan untuk penyajian yang wajar atas laporan keuangan.
Dalam penyajian Laporan Realisasi Anggaran untuk periode yang berakhir sampai dengan tanggal
30 September 2016, Pendapatan Negara dan Hibah dan Belanja Negara diakui berdasarkan basis
kas, yaitu diakui pada saat kas diterima atau dikeluarkan dari rekening kas negara. Sedangkan
Neraca, Laporan Operasional, dan Laporan Perubahan Ekuitas untuk periode yang berakhir
sampai dengan tanggal 30 September 2016 disusun dan disajikan dengan basis akrual.
Dalam penyajian Neraca untuk periode per 30 September 2016, nilai Aset, Kewajiban, dan
Ekuitas Dana diakui berdasarkan basis akrual, yaitu diakui pada saat diperolehnya hak atas dan
timbulnya kewajiban tanpa memperhatikan saat kas atau setara kas diterima atau dikeluarkan
dari rekening kas negara.
Ringkasan 12
I. LRA PERBANDINGAN
LAPORAN KEUANGAN UAPPA-W PENGADILAN TINGGI AGAMA MATARAM
Laporan Realisasi Anggaran TAHUN 2016
*Silahkan lihat Catatan atas Laporan Keuangan pada Bagian III yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
ini.
II. Neraca
PENGADILAN TINGGI AGAMA MATARAM
NERACA
PER 30 SEPTEMBER 2016 DAN 2015
(dalam satuan Rupiah)
ASET
Aset Lancar C.1
Persediaan C.1. 2. 0 0
KEWAJIBAN
Kewajiban Jangka Pendek C.5
EKUITAS
Ekuitas Dana Lancar C.6
*Silahkan lihat Catatan atas Laporan Keuangan pada Bagian III yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
ini.
| II. Neraca 16
III. LAPORAN OPERASIONAL
LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN TINGGI AGAMA MATARAM TAHUN
Laporan Operasional 2016
Kegiatan Operasional
Pendapatan
Beban
Beban Pegawai D. 2 0 0
Beban Persediaan D. 3
Beban Barang dan Jasa D. 4 648.947.000 704.892.000
Beban Pemeliharaan D. 5 0 0
Beban Lain-lain D. 11 0 0
Pendapatan PNBP 0 0
Beban Persediaan 0 0
Surplus (Defisit) Laporan Operasional (711.958.588) (789.268.864)
*Silahkan lihat Catatan atas Laporan Keuangan pada Bagian V yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
ini.
Ekuitas Awal E. 1 0 0
Lain-lain
Koreksi Lain-lain E. 7 0 0
Jumlah Lain-lain 0 0
Ekuitas Akhir 0 0
*Silahkan lihat Catatan atas Laporan Keuangan pada Bagian V yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
ini.
Akun Standar;
Visi Pengadilan Tinggi Agama Mataram adalah "Terwujudnya Pengadilan Tinggi Agama
Mataram Yang Agung". Adapun penjelasan atas visi tersebut adalah sebagai berikut:
Laporan Keuangan Tahun 2016 ini merupakan laporan yang mencakup seluruh aspek
keuangan yang dikelola oleh Pengadilan Tinggi Agama Mataram. Laporan Keuangan ini
dihasilkan melalui Sistem Akuntansi Instansi (SAI) yaitu serangkaian prosedur manual
maupun yang terkomputerisasi mulai dari pengumpulan data, pencatatan dan
pengikhtisaran sampai dengan sampai dengan pelaporan posisi keuangan dan operasi
keuangan pada Kementerian Negara/Lembaga.
SAI terdiri dari Sistem Akuntansi Instansi Berbasis Akrual (SAIBA) dan Sistem Informasi
Manajemen dan Akuntansi Barang Milik Negara (SIMAK-BMN). SAI dirancang untuk
menghasilkan Laporan Keuangan Satuan Kerja yang terdiri dari Laporan Realisasi Anggaran,
Laporan Operasional, Laporan Perubahan Ekuitas, dan Neraca. Sedangkan SIMAK-BMN
adalah sistem yang menghasilkan informasi aset tetap, persediaan, dan aset lainnya untuk
penyusunan neraca dan laporan barang milik negara serta laporan manajerial lainnya.
Laporan Keuangan Badan Peradilan Agama Tahun 2016 ini merupakan laporan konsolidasi
dari seluruh satuan kerja yang bertanggung jawab atas anggaran yang diberikan, yang
secara struktural berada di bawah Pengadilan Tinggi Agama Mataram.
Jumlah satuan kerja di lingkup Pengadilan Tinggi Agama Mataram adalah satker. Dari
jumlah tersebut, yang menyampaikan laporan keuangan dan dikonsolidasikan sejumlah
satker (100%). Rincian satuan kerja tersebut dapat dilihat pada tabel berikut:
Pengadilan Tinggi Agama Mataram menerapkan basis akrual dalam penyusunan dan
penyajian Neraca, Laporan Operasional, dan Laporan Perubahan Ekuitas serta basis kas
untuk penyusunan dan penyajian Laporan Realisasi Anggaran. Basis akrual adalah basis
akuntansi yang mengakui pengaruh transaksi dan peristiwa lainnya pada saat transaksi dan
peristiwa itu terjadi, tanpa memperhatikan saat kas atau setara kas diterima atau
dibayarkan. Sedangkan basis kas adalah basis akuntansi yang yang mengakui pengaruhi
transaksi atau peristiwa lainnya pada saat kas atau setara kas diterima atau dibayar. Hal ini
sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) yang telah ditetapkan dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan.
Pengukuran adalah proses penetapan nilai uang untuk mengakui dan memasukkan setiap
pos dalam laporan keuangan. Dasar pengukuran yang diterapkan Pengadilan Tinggi Agama
Mataram dalam penyusunan dan penyajian Laporan Keuangan adalah dengan
menggunakan nilai perolehan historis.
Aset dicatat sebesar pengeluaran/ penggunaan sumber daya ekonomi atau sebesar nilai
wajar dari imbalan yang diberikan untuk memperoleh aset tersebut. Kewajiban dicatat
sebesar nilai wajar sumber daya ekonomi yang digunakan pemerintah untuk memenuhi
kewajiban yang bersangkutan.
Pengukuran pos-pos laporan keuangan menggunakan mata uang rupiah. Transaksi yang
menggunakan mata uang asing dikonversi terlebih dahulu dan dinyatakan dalam mata uang
rupiah.
Penyusunan dan penyajian Laporan Keuangan Tahun 2016 telah mengacu pada Standar
Akuntansi Pemerintahan (SAP). Kebijakan akuntansi merupakan prinsip-prinsip, dasar-
dasar, konvensikonvensi, aturan-aturan, dan praktik-praktik spesifik yang dipilih oleh
suatuentitas pelaporan dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan.Disamping itu,
dalam penyusunannya telah diterapkan kaidah-kaidah pengelolaan keuangan yang sehat di
lingkungan pemerintahan.
(2.) Pendapatan LO
Pendapatan-LO diakui pada saat timbulnya hak atas pendapatan dan /atau
Pendapatan direalisasi, yaitu adanya aliran masuk sumber daya ekonomi.
Akuntansi pendapatan-LO dilaksanakan berdasarkan azas bruto, yaitu dengan
membukukan penerimaan bruto, dan tidak mencatat jumlah nettonya (setelah
dikompensasikan dengan pengeluaran).
Pendapatan disajikan menurut klasifikasi sumber pendapatan.
(3.) Belanja
Belanja adalah semua pengeluaran dari Rekening Kas Umum Negara yang
mengurangi Saldo Anggaran Lebih dalam peride tahun anggaran yang
bersangkutan yang tidak akan diperoleh pembayarannya kembali oleh
pemerintah.
Belanja diakui pada saat terjadi pengeluaran kas dari KUN.
Khusus pengeluaran melalui bendahara pengeluaran, pengakuan belanja terjadi
pada saat pertanggungjawaban atas pengeluaran tersebut disahkan oleh Kantor
Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN).
Belanja disajikan menurut klasifikasi ekonomi/jenis belanja dan selanjutnya
klasifikasi berdasarkan organisasi dan fungsi akan diungkapkan dalam Catatan
atas Laporan Keuangan.
(4.) Beban
Beban adalah penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa dalam periode
pelaporan yang menurunkan ekuitas, yang dapat berupa pengeluaran atau
konsumsi aset atau timbulnya kewajiban.
Beban diakui pada saat timbulnya kewajiban; terjadinya konsumsi aset;
terjadinya penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa.
Beban disajikan menurut klasifikasi ekonomi/jenis belanja dan selanjutnya
klasifikasi berdasarkan organisasi dan fungsi diungkapkan dalam Catatan atas
Laporan Keuangan.
(5.) Aset
Aset adalah sumber daya ekonomi yang dikuasai dan/atau dimiliki oleh
pemerintah sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat
ekonomi dan/atau sosial di masa depan diharapkan dapat diperoleh, baik oleh
pemerintah maupun oleh masyarakat, serta dapat diukur dalam satuan uang,
a. Aset Lancar
Aset Lancar mencakup kas dan setara kas yang diharapkan segera untuk
direalisasikan, dipakai, atau dimiliki untuk dijual dalam waktu 12 (dua
belas) bulan sejak tanggal pelaporan.
Tagihan Penjualan Angsuran (TPA) dan Tuntutan Ganti Rugi (TGR) yang
akan jatuh tempo 12 (dua belas) bulan setelah tanggal neraca disajikan
sebagai Bagian Lancar TPA/TGR.
b. Aset Tetap
Piutang Jangka Panjang adalah piutang yang akan jatuh tempo atau akan
direalisasikan lebih dari 12 bulan sejak tanggal pelaporan. Termasuk
dalam Piutang Jangka Panjang adalah Tagihan Penjualan Angsuran (TPA),
Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR) yang
jatuh tempo lebih dari satu tahun.
TGR adalah suatu proses yang dilakukan terhadap pegawai negeri atau
bukan pegawai negeri bukan bendahara dengan tujuan untuk menuntut
penggantian atas suatu kerugian yang diderita oleh negara sebagai
akibat langsung ataupun tidak langsung dari suatu perbuatan yang
melanggar hukum yang dilakukan oleh pegawai tersebut atau kelalaian
dalam pelaksanaan tugasnya.
d. Aset Lainnya
Aset Lainnya adalah aset pemerintah selain aset lancar, aset tetap, dan
piutang jangka panjang. Termasuk dalam Aset Lainnya adalah Aset Tak
Berwujud, dan Aset Lain-lain.
Aset Tak Berwujud merupakan aset yang dapat diidentifikasi dan tidak
mempunyai wujud fisik serta dimiliki untuk digunakan dalam
menghasilkan barang atau jasa atau digunakan untuk tujuan lainnya
termasuk hak atas kekayaan intelektual.
(6.) Kewajiban
Kewajiban adalah utang yang timbul dari peristiwa masa lalu yang
penyelesaiannya mengakibatkan aliran keluar sumber daya ekonomi
pemerintah.
(7.) Ekuitas
Ekuitas merupakan merupakan selisih antara aset dengan kewajiban dalam satu
periode. Pengungkapan lebih lanjut dari ekuitas disajikan dalam Laporan
Perubahan Ekuitas.
Dalam Rangka Penyusutan Barang Milik Negara berupa Aset Tetap pada
Entitas Pemerintah Pusat. Secara umum tabel masa manfaat adalah
sebagai berikut:
Pendapatan Uang Meja (Leges) dan Upah Pada Panitera 17.300.000 4.212.000 24,35
Badan Pengadilan (Peradilan)
Adapun perbandingan realisasi PNBP TA 2016 dan 2015 disajikan dalam tabel dibawah
ini :
Tabel 7 Perbandingan Realisasi PNBP per 30 September TA 2016 dan 2015
(dalam satuan Rupiah)
Rp %
3. Pendapatan Uang Meja (Leges) dan Upah Pada 4.212.000 9.651.000 (5.439.000) -56,36
Panitera Badan Pengadilan (Peradilan)
Realisasi Pendapatan Negara dan Hibah Triwulan III Tahun Anggaran 2016 mengalami
penurunan sebesar Rp184.251.752 atau 36,11% dari realisasi pendapatan TA 2015. Adapun
yang mengalami penurunan adalah Pengadilan Tinggi Agama Mataram, Pengadilan Agama
Sumbawa Besar, Praya, Mataram, Selong, Bima, Dompu, dan Taliwang. Sementara yang
mengalami kenaikan adalah Pengadilan Agama Giri Menang. Kenaikan dan penurunannya
disebabkan oleh jumlah perkara yang masuk ke masing-masing Satuan Kerja tersebut, karena
pendapatan yang diterima oleh seluruh Satker tergantung jumlah perkaranya.
Pagu Realisasi %
Belanja Pegawai 0 0 0,00
Belanja Barang 1.463.200.000 1.037.893.600 70,93
Belanja Modal 0 0 0,00
Total Belanja Bruto 1.463.200.000 1.037.893.600 70,93
Pengembalian Belanja 0 0 0
Total Belanja Netto 1.463.200.000 1.037.893.600 70,93
Komposisi anggaran dan realisasi belanja dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 9 Komposisi Anggaran dan Realisasi Belanja per 30 September TA 2016
(dalam satuan Rupiah)
Sumber: Laporan Keuangan Sistem Akuntansi Kuasa Pengguna Anggaran (SAKPA) 2016 & 2015
Realisasi belanja negara yang mengalami kenaikan pada Triwulan III TA 2016
dibandingkan dengan akhir periode 2015 antara lain Pengadilan Agama Sumbawa Besar,
Praya, Selong, dan Giri Menang. Sementara yang mengalami penurunan yaitu Pengadilan
Agama Mataram, Bima, Dompu, Taliwang, dan Pengadilan Tinggi Agama Mataram.
Perbandingan realisasi belanja TA 2016 dan 2015 dapat dilihat pada tabel berikut:
Realisasi Realisasi Belanja Barang pada lingkup Pengadilan Tinggi Agama Mataram per 30
Belanja
Barang: Rp September TA 2016 dan TA 2015 adalah sebesar Rp1.037.893.600 dan Rp1.299.455.628.
1.037.893.600
Realisasi belanja negara untuk Pengadilan Agama Sumbawa Besar, Praya, Selong, dan Giri
Menang mengalami kenaikan dibandingkan dengan TA 2015 periode yang sama.
Kenaikan tersebut selain disebabkan oleh kenaikan pagu belanja TA 2016, juga
disebabkan meningkatnya aktivitas sidang keliling maupun sidang dengan pembebasan
biaya perkara (prodeo).
Tabel 12 Rincian Aset Lancar per 30 Juni per 30 September 2016 dan 2015
(dalam satuan Rupiah)
Uraian TA 2016 TA 2015
Persediaan 0 0
Kas di Saldo Kas di Bendahara Pengeluaran per 30 September 2016 dan 2015 masing-masing sebesar
Bendahara
Pengeluaran: Rp124.348.750 dan Rp0 yang merupakan kas yang dikuasai, dikelola dan dibawah
Rp
124.348.750
tanggungjawab Bendahara Pengeluaran yang berasal dari Uang Persediaan yang belum
dipertanggungjawabkan atau disetorkan kembali ke kas negara per tanggal neraca. Rincian Kas
di Bendahara Pengeluaran disajikan dalam tabel di bawah :
Masing-masing satker memiliki saldo UP kecuali Pengadilan Agama Taliwang karena satker
tersebut melaksanakan belanja dengan cara pembayaran Langsung.
C.1.2. Persediaan
Persediaan: Persediaan per 30 September 2016 dan 2015 masing-masing adalah sebesar Rp0 dan Rp0.
Rp0
Persediaan merupakan jenis aset dalam bentuk barang atau perlengkapan (supplies) pada
tanggal neraca yang diperoleh dengan maksud untuk mendukung kegiatan operasional dan
untuk dijual, dan/atau diserahkan dalam rangka pelayanan kepada masyarakat.
Rincian Persediaan per 30 September 2016 dan 31 Desember 2015 adalah sebagai berikut:
2 Amunisi 0 0
4 Suku Cadang 0 0
6 Bahan Baku 0 0
9 Persediaan lainnya 0 0
Total 0 0
Kewajiban Nilai Kewajiban Jangka Pendek per 30 September 2016 dan 2015 masing-masing adalah
Jangka Pendek:
Rp124.348.750 sebesar Rp124.348.750 dan Rp0. Kewajiban Jangka Pendek merupakan kelompok
kewajiban yang diharapkan segera diselesaikan dalam waktu kurang dari 12 (dua belas)
bulan setelah tanggal pelaporan.
Rincian Kewajiban Jangka Pendek pada lingkup Pengadilan Tinggi Agama Mataram per 30
September 2016 disajikan pada tabel di bawah :
Tabel 15. Rincian Kewajiban Jangka Pendek per 30 September 2016 dan 2015
(dalam satuan Rupiah)
Uang Muka dari Saldo Uang Muka dari KPPN per 30 September 2016 dan 2015 masing-masing adalah
KPPN:
Rp 124.348.750 sebesar Rp124.348.750 dan Rp0. Uang Muka dari KPPN merupakan uang persediaan (UP)
atau tambahan uang persediaan (TUP) diberikan KPPN sebagai uang muka kerja yang
masih berada pada atau dikuasai oleh Bendahara Pengeluaran pada tanggal pelaporan.
Uang Muka dari KPPN adalah akun pasangan dari Kas di Bendahara Pengeluaran yang ada
di kelompok akun Aset Lancar.
C.6. Ekuitas
Ekuitas: Ekuitas per 30 September 2016 dan 2015 adalah masing-masing sebesar Rp0 dan Rp0.
Rp 0
Ekuitas adalah kekayaan bersih entitas yang merupakan selisih antara aset dan kewajiban.
Rincian lebih lanjut tentang Ekuitas disajikan dalam Laporan Perubahan Ekuitas.
Tabel 16. Rincian Pendapatan PNBP per 30 September TA 2016 dan 2015
(dalam satuan Rupiah)
Tabel 17. Rincian Beban Jasa per 30 September TA 2016 dan TA 2015
(dalam satuan Rupiah)
Uraian TA 2016 TA 2015 Naik(Turun) %
Beban Honor Operasional Satker 150.000 0 150.000 0
Beban Bahan 0 42.395.000 (42.395.000) -100
Beban Barang Operasional Lainnya 0 34.966.000 (34.966.000) -100
Beban Jasa Profesi 0 2.400.000 (2.400.000) -100
Beban Barang Non Operasional Lainnya 434.097.000 484.131.000 (50.034.000) -10,33
Beban Jasa Konsultan 214.700.000 0 214.700.000 0
Beban Jasa Lainnya 0 141.000.000 (141.000.000) -100
Total Beban Jasa 648.797.000 704.892.000 (56.095.000) -7,96
Tabel 18. Rincian Beban Perjalanan Dinas per 30 September TA 2016 dan TA 2015
(dalam satuan Rupiah)
Uraian TA 2016 TA 2015 Naik(Turun) %
Beban Perjalanan Biasa 382.031.600 134.871.100 247.160.500 183,26
Beban Perjalanan Dinas Dalam Kota 6.915.000 184.545.750 (177.630.750) -96,25
Beban Perjalanan Dinas Paket Meeting dalam Kota 0 275.146.778 (275.146.778) -100
Total Beban Jasa 388.946.600 594.563.628 (205.617.028) -34,58
Koreksi Nilai Koreksi Nilai Persediaan mencerminkan koreksi atas nilai persediaan yang diakibatkan
Persediaan :
Rp0 karena kesalahan dalam penilaian persediaan yang terjadi pada periode sebelumnya.
Koreksi nilai persediaan untuk periode yang berakhir pada 30 September 2016 dan 2015
adalah masing-masing sebesar Rp0 dan Rp0.
Tidak terdapat kejadian penting setelah tanggal neraca yang layak untuk diungkapkan
pada Laporan Keuangan ini.
Tidak terdapat informasi terhadap neraca akrual yang dapat diungkapkan pada Laporan
Keuangan Triwulan III Tahun Anggaran 2016 ini.
1. PT. BRI (Persero) Tbk. Cab. Selong A/C 015701000574307 a.n. BPg 169 Pengadilan Agama
Selong yang digunakan sebagai Penampung DIPA BADILAG dengan saldo akhir per tanggal
30 September 2016 sebesar Rp0.
2. PT. BRI (Persero) Tbk. Cab. Selong A/C 015701001274308 a.n. RPL 169 Pengadilan Agama
Selong, Penampung biaya perkara/titipan pihak ke-3, Rp217.974.671.
3. BRI Cabang Mataram A/C 0052-01-001040-30-3 atas nama BPG 038 PENGADILAN TINGGI
AGAMA MATARAM, penampung DIPA Badilag, Rp 0,00.
4. BRI Cabang Mataram A/C 0052-01-001217-30-8 atas nama RPL 038 PTA Mataram Utk PDT
Bya Perkara, penampung Biaya Perkara, Rp1.862.129.
5. PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) KCP. TALIWANG A/C 1066.01.000046.30.2 a.n. BPg101
Pengadilan Agama Taliwang [04], Penampung DIPA BADILAG, Rp0.
6. PT. BANK NEGARA INDONESIA (Persero) Tbk. KCP Taliwang A/C 0390831212 a.n. RPL101 PA
TALIWANG Untuk PDT yang digunakan sebagai Penampung Biaya Perkara/Titipan Pihak ke-
3 dengan saldo akhir per tanggal 30 September 2016 sebesar Rp33.454.434.
7. BNI Cabang Mataram a.n. BPg 038 Pengadilan Agama Mataram A/C 0216320095 Rp0.
8. Bank Mandiri Syariah a.n. RPL 038 PA Mataram Utk Pdt A/C 7090721075 Rp190.041.160.
9. PT. BRI CABANG SUMBAWA a.n. RPL101 PA SUMBAWA BESAR UTK BIAYAPERKARA A/C
009301000871309, Rp123.407.000.
10. PT. BRI Cabang Sumbawa Besar a.n BPg101 Pengadilan Agama Sumbawa (04) A/C
009301000481308, Rp0.
11. BRI Praya a.n BPg 038 Pengadilan Agama Praya A/C 0191.01.000493.30-5, Rp0.
12. BRI Praya a.n RPL 038 PA PRAYA UTK PDT BIAYA PERKARA A/C 019101000682302,
Rp162.461.047.
13. BRI Cabang Bima a.n BPG 071 PA BIMA 04 A/C 0079-01-000532-30-1, Rp0.
14. BRI Cabang Bima a.n BPN 071 PA BIMA A/C 0079-01-000445-30-0, Rp76.170.045.
15. PT BRI (Persero) Tbk. Cabang Mataram a.n BPG 038 PENGADILAN AGAMA GIRI MENANG
A/C 0052-01-001035-30-8, Rp0.
16. PT BANK NTB Cabang Gerung a.n PENGADILAN AGAMA GIRI MENANG A/C
022.21.00001.08-2, Rp92.388.420.800.
17. BRI Cabang Dompu a.n BPG 071 PA DOMPU 04 A/C 027201000126302, Rp115.
18. BRI Cabang Dompu a.n RPL 071 PA Dompu Utk Biaya Perkara A/C 0272-01-017248-50-1,
Rp69.258.956.
1. Pengadilan Tinggi Agama Mataram Revisi DIPA ke-1 tanggal 6 Januari 2016, yaitu revisi
nama KPA.
2. Pengadilan Tinggi Agama Mataram Revisi DIPA ke-2 tanggal 24 Juni 2016, yaitu ralat rencana
penarikan dan revisi estimasi pendapatan.
3. Pengadilan Tinggi Agama Mataram Revisi POK, yaitu revisi belanja perjalanan dinas.
Tidak terdapat informasi terhadap ralat SPM/ SP2D/ SSBP/ SSPB yang dapat
diungkapkan pada Laporan Keuangan Semester I Tahun Anggaran 2016 ini.
Pejabat pengelola keuangan Pengadilan Tinggi Agama Mataram Tahun Anggaran 2016 adalah
sebagai berikut:
1. H. MAHSYAR, SH. (Kuasa Pengguna Anggaran)
Laporan-laporan Pendukung 47
A. RINCIAN NILAI PEROLEHAN, AKUMULASI
PENYUSUTAN, DAN NILAI BUKU ASET
TETAP
Laporan-laporan Pendukung 48
Pengadilan Tinggi Agama Mataram
Rincian Nilai Perolehan, Akumulasi Penyusutan, dan Nilai Buku Aset Tetap
Laporan-laporan Pendukung 49
B. INFORMASI PENDAPATAN DAN
BELANJA SECARA AKRUAL
Laporan-laporan Pendukung 50
C. DAFTAR REKENING KEMENTRIAN /
LEMBAGA 2016
Laporan-laporan Pendukung 52
Laporan-laporan Pendukung 53
D. MONITORING PENUTUPAN
REKENING KEMENTRIAN / LEMBAGA
2016
No Satker Nomor Rekening Tanggal Penutupan Saldo yang Disetor Tanggal dan Surat Bank Keterangan
- - - - - - -