Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH MATA KULIAH AKUNTANSI KEUANGAN

MENENGAH 2

Investasi

Oleh Kelompok 5:

Sri Indriani Idris 1610109837

Urfi Muzayyana 1610109836

Siti Fatima Putri 1610109995

Tatik 1610110129

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI INDONESIA SURABAYA

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

SURABAYA

2018
I. INVESTASI DALAM SEKURITAS HUTANG
Sekuritas hutang (debt securities) adalah instrumen yang menunjukkan hubungan
kreditor dengan suatu perusahaan. Yang termasuk sekuritas hutang meliputi: sekuritas
pemerintah A.S, sekuritas pemerintah daerah, obligasi perusahaan, hutang konvertibel,
kertas komersial atau warkat niaga. Piutang dagang dan piutang pinjaman bukan
merupakan sekuritas hutang karena tidak memenuhi definisi sekuritas.

Investasi dalam sekuritas hutang dikelompokkan menjadi tiga kategori terpisah untuk
tujuan akuntansi dan pelaporan, yaitu :
- Dimiliki sampai jatuh tempo (held to-maturity)
Yaitu sekuritas hutang yang menurut maksud dan kemampuan perusahaan akan
dimiliki sampai jatuh tempo
- Perdagangan (trading)
Yaitu sekuritas hutang yang dibeli dan dimiliki terutama untuk dijual dalam waktu
dekat untuk menghasilkan laba atas selisih harga jangka pendek.
- Tersedia untuk dijual (available for sale)
Yaitu sekuritas hutang yang tidak diklasifikasikan sebagai sekuritas yang dimiliki
sampai jatuh tempo atau perdagangan.

Biaya yang diamortisasi (amortized cost) adalah biaya perolehan/akuisisi yang


disesuaikan untuk memperhitungkan amortisasi diskonto atau premi, jika dianggap tepat.
Nilai Wajar (fair value) adalah jumlah yang digunakan bila instrumen keuangan
dipertukarkan dalam transaksi berjalan antara pihak-pihak yang berkeinginan, selain dari
penjualan terpaksa atau likuidasi.

Berikut ikhtisar identifikasi ketiga kategori Investasi dalam sekuritas hutang beserta
perlakuan akuntansi dan pelaporan yang disyaratkan untuk masing-masingnya :

Keuntungan atau
Pengaruh
Kategori Kerugian
Penilaian Lainnya
Kepemilikan yang
terhadap Laba
Belum Direalisasi
Bunga pada saat
dihasilkan;
Dimiliki sampai Biaya yang
Tidak diakui keuntungan atau
jatuh tempo diamortisasi
kerugian dari
penjualan

Bunga pada saat


dihasilkan;
Sekuritas Diakui dalam laba
Nilai wajar keuntungan atau
perdagangan bersih
kerugian dari
penjualan

Diakui sebagai laba


Bunga pada saat
komprehensif lainnya
dihasilkan;
Tersedia untuk dan sebagai
Nilai wajar keuntungan atau
dijual komponen terpisah
kerugian dari
dari ekuitas
penjualan
pemegang saham

1. Dimiliki Sampai Jatuh Tempo ( Held to-Maturity )


Perusahaan tidak boleh mengklasifikasikan sekuritas hutang sebagai sekuritas yang
dimiliki sampai jatuh tempo jika berniat untuk memiliki sekuritas tersebut selama
periode waktu yang tidak terbatas.

Perusahaan menghitung sekuritas yang dimiliki sampai jatuh tempo sebesar biaya
yang diamortisasi, bukan pada nilai wajarnya. Jika manajemen berniat untuk memiliki
sekuritas investasi tertentu sampai jatuh tempo dan tidak mempunyai rencana untuk
menjualnya, maka nilai wajar (harga jual) tidaklah relevan untuk mengukur dan
mengevaluasi arus kas yang berkaitan dengan sekuritas ini. Terakhir, karena sekuritas
yang dimiliki sampai jatuh tempo tidak disesuaikan ke nilai wajar, maka sekuritas ini
tidak meningkatkan volatilitas laba yang dilaporkan atau modal yang dilaporkan
seperti halnya sekuritas perdagangan dan sekuritas yang tersedia untuk dijual.

ILUSTRASI
Robinson Co. membeli obligasi 8% Evermaster Corporation bernilai pari $100.000
pada 1 Jan 2006, dengan membayar $92.278. Jatuh tempo 1 Jan 2006, bunga 1 Juli
dan 1 Jan.
Pencatatan 1 Jan 2006:

Sekuritas yg Dimiliki Sampai Jatuh Tempo 92.278


Kas 92.278
Pencatatan 1 Juli 2006:
Kas 4.000
Sekuritas yg Dimiliki Sampai Jatuh Tempo 614
Pendapatan bunga 4.614
31 Desember 2006 :
Piutang bunga 4.000
Sekuritas yg Dimiliki Sampai Jatuh Tempo 645
Pendapatan Bunga 4.645

2. Perdagangan (Trading)
Sekuritas ini dilaporkan pada nilai wajar, dengan keuntungan dan kerugian
kepemilikan yang belum direalisasi (unrealized holding gains and loses) dilaporkan
sebagai bagian dari laba bersih.

Keuntungan atau kerugian kepemilikan (holding gain or loss) adalah perubahan


bersih dalam nilai wajar sekuritas dari satu periode ke periode lainnya, tidak termasuk
pendapatan dividen atau bunga yang telah diakui tetapi belum diterima. Jika sekuritas
sering diperdagangkan, FASB meyakini bahwa investasi tersebut harus dilaporkan
pada nilai wajar di neraca. Disamping itu, perubahan dalam nilai wajar (keuntungan
dan kerugian yang belum direalisasikan) harus dilaporkan didalam laporan laba rugi.
Pelaporan seperti itu tentang sekuritas perdagangan akan memberikan informasi yang
lebih relevan bagi pemegang saham yang ada maupun calon pemegang saham.

3. Tersedia untuk Dijual (Available for Sale)


Keuntungan dan kerugian yang belum direalisasi yang berkaitan dengan perubahan
nilai wajar sekuritas hutang yang tersedia untuk dijual dicatat dalam akun
keuntungan atau kerugian kepemilikan yang belum direalisasi. Jadi, perusahaan
melaporkan dalam neraca, sekuritas yang tersedia untuk dijual pada nilai wajar,
tetapi tidak melaporkan perubahan nilai wajar sebagai bagian dari laba bersih sampai
sekuritas itu dijual. Pendekatan ini mengurangi volatilitas laba bersih.

ILUSTRASI : Satu sekuritas


Graff Corp. membeli obligasi 10%, 5 tahun, senilai $100.000 pada 1 Jan 2006, bunga
per 1 Juli dan 1 Jan. Obligasi dijual $108.111, menghasilkan premi obligasi $8.111,
suku bunga efektif 8%.
1 Januari 2006:

Sekuritas yang Tersedia untuk Dijual 108.111


Kas 108.111
1 Juli 2006:
Kas 5.000
Sekuritas yang Tersedia untuk Dijual 676
Pendapatan Bunga 4.324
31 Desember 2006:
Piutang Bunga 5.000
Sekuritas yang Tersedia untuk Dijual 703
Pendapatan Bunga 4.297

Asumsi, akhir tahun nilai wajar obligasi $105.000. Setelah membandingkan nilai
wajar dengan jumlah tercatat, Graff mengakui kerugian kepemilikan yang belum
direalisasi sebesar $106.732-$105.000 yaitu $1.732. Kerugian dilaporkan sebagai laba
komprehensif lainnya dan sebagai komponen terpisah dari ekuitas pemegang saham;
dengan jurnal 31 Desember 2001:
Keuntungan/kerugian Kepemilikan yg Belum Direalisasi – Ekuitas 1.732
Penyesuaian Nilai Wajar Sekuritas (Tersedia untuk Dijual) 1.732

II. INVESTASI DALAM SEKURITAS EKUITAS


Sekuritas ekuitas (equity securities) digambarkan sebagai sekuritas yang menunjukkan
bagian kepemilikan seperti saham biasa, saham preferen, atau modal saham lainnya.
Sekuritas ekuitas juga mencakup hak untuk memperoleh atau melepaskan bagian
kepemilikan dengan harga yang sudah disepakati atau yang dapat ditentukan. Pada saat
sekuritas ekuitas dibeli, harga pokoknya mencakup harga beli sekuritas tersebut ditambah
komisi pialang dan ongkos lainnya yang berkaitan dengan pembelian itu.

Sampai dimana satu perusahaan (investor) memperoleh bagian atas saham biasa
perusahaan lain (investee) biasanya menentukan perlakuan akuntansi untuk investasi
tersebut sesudah akuisisi. Investasi oleh satu perusahaan dalam saham biasa perusahaan
lain dapat diklasifikasikan menurut persentase saham dengan hak suara investee yang
dimiliki investor :
 Kepemilikan kurang dari 20% (metode nilai wajar)
Investor mempunyai hak pasif
 Kepemilikan antara 20% dan 50% (metode ekuitas)
Investor mempunyai pengaruh yang signifikan
 Kepemilikan lebih dari 50% (laporan konsolidasi)
Investor mempunyai hak mengendalikan
Tingkatan hak atau pengaruh ini serta metode penilaian dan pelaporan yang harus
diterapkan pada investasi tersebut ditampilkan secara grafis sebagai berikut:
Persentase 0% <-------------------> 20% <----------------> 50% <-------------
>100%
Kepemilikan

Tingkat Kecil atau Signifikan Kendali


Pengaruh Tidak ada

Metode Metode Metode


Konsolidasi
Penilaian Nilai Wajar Ekuitas

Akuntansi dan pelaporan untuk sekuritas ekuitas tergantung pada tingkat pengaruh dan
jenis sekuritas yang terlibat seperti diperlihatkan dibawah ini:

Kategori Penilaian Keuntungan atau Pengaruh


Kerugian Kepemilikan Lainnya terhadap Laba
yang Belum Direalisasi

Kepemilikan kurang
dari 20%
1. Tersedia untuk dijual Nilai wajar Diakui dalam laba Dividen yang diumum
komprehensif lainnya kan; keuntungan dan
dan sebagai komponen kerugian dari
penjualan
terpisah dari ekuitas
pemegang saham

2. Perdagangan Nilai wajar Diakui dalam laba Dividen yang diumum


bersih kan; keuntungan dan
kerugian dari penjualan

Kepemilikan antara Ekuitas Tidak diakui Bagian proporsional


20% dan 50% dalam laba bersih
investee (disesuaikan
dengan amortisasi yang
tepat).

Kepemilikan lebih Konsolidasi Tidak diakui Tidak dapat diterapkan


dari 50%

 Kepemilikan kurang dari 20%


Apabila seorang investor memiliki hak kurang dari 20%, maka diasumsikan bahwa
investor itu mempunyai pengaruh yang kecil atau tidak mempunyai pengaruh
terhadap investee. Dalam hal ini, jika harga pasar tersedia, maka investasi itu dinilai
dan dilaporkan setelah akuisisi dengan menggunakan metode nilai wajar (fair value
method). Metode nilai wajar mengharuskan perusahaan mengklasifikasikan sekuritas
ekuitas pada saat akuisisi sebagai sekuritas yang tersedia untuk dijual atau sekuritas
perdagangan. Karena sekuritas ekuitas tidak mempunyai tanggal jatuh tempo, maka
sekuritas ini tidak dapat diklasifikasikan sebagai sekuritas yang dimiliki sampai jatuh
tempo.

 Kepemilikan antara 20% dan 50%


Perusahaan investor dapat memiliki hak kurang dari 50% dalam perusahaan investee
dan karenanya tidak memiliki kendali hukum. Akan tetapi, investasi dalam saham
dengan hak suara kurang dari 50% masih dapat memberi investor kemampuan untuk
menerapkan pengaruh yang signifikan terhadap kebijakan operasi dan keuangan
pembatalannya (investee). Pengaruh yang signifikan (significant influence) dapat
ditunjukkan dalam beberapa cara. Contoh-contohnya adalah: perwakilan dalam
dewan direksi, partisipasi dalam proses pembuatan kebijakan, transaksi antar
perusahaan yang material, pertukaran personil manajerial, atau ketergantungan
teknologi.

Dalam hal terdapat “pengaruh yang signifikan” (biasanya investasi sebesar 20% atau
lebih), investor diharuskan untuk memperhitungkan investasi itu dengan metode
ekuitas (equity method).

Metode Ekuitas
Dalam metode ekuitas diketahui adanya hubungan ekonomi yang nyata antara
investor dan investee. Investasi pada awalnya dicatat pada biaya saham yang
diperoleh tetapi kemudian disesuaikan pada setiap periode untuk memperhitungkan
perubahan aktiva bersih investee. Yaitu: jumlah tercatat investee secara periodik
ditambah atau dikurangi dengan bagian proporsional investor atas laba atau rugi
investee dan dikurangi dengan semua dividen yang diterima investor dari investee.
Metode ekuitas mengakui bahwa laba investee akan menambah aktiva bersih
investee, dan bahwa kerugian serta dividen investee mengurangi aktiva bersih
tersebut.
Kerugian Investee Melebihi Jumlah Tercatat
Jika bagian investor atas kerugian investee melebihi jumlah tercatat investasi,
biasanya investor harus menghentikan penerapan metode ekuitas dan tidak mengakui
kerugian tambahan.

Akan tetapi, jika potensi kerugian investor tidak terbatas sampai jumlah investasi
awalnya (dengan jaminan kewajiban investee atau komitmen lain untuk memberikan
dukungan keuangan lebih lanjut), atau jika tampaknya investee dapat dipastikan
segera kembali ke operasi yang menguntungkan, maka tepat jika investor mengakui
kerugian tambahan.

 Kepemilikan lebih dari 50%


Jika satu perusahaan memperoleh hak suara lebih dari 50% – yaitu hak
mengendalikan (controlling interest) – dalam perusahaan lain, maka perusahaan
investor disebut sebagai perusahaan induk dan perusahaan investee disebut sebagai
perusahaan anak. Investasi dalam saham biasa perusahaan anak disajikan sebagai
investasi jangka panjang dalam laporan keuangan tersendiri yang dibuat oleh
perusahaan induk.

Apabila perusahaan induk memperlakukan perusahaan anak sebagai suatu investasi,


maka yang biasanya dibuat adalah laporan keuangan konsolidasi (consolidated
financial statements). Laporan keuangan konsolidasi memperlakukan perusahaan
induk dan anak sebagai satu entitas ekonomi.
III. MASALAH PELAPORAN LAINNYA
a. Penyajian Investasi Dalam Laporan Keuangan
Untuk sekuritas yang diklasifikasikan sebagai tersedia-untuk-dijual dan secara
terpisah untuk sekuritas digolongkan sebagai dimiliki-hingga-jatuh-tempo,
perusahaan harus menjelaskan :
1. Nilai wajar agregat, keuntungan kepemilikan bruto yang belum direalisasi,
kerugian bruto yang belum direalisasi, dan basis biaya yang diamortisasi oleh
jenis sekuritas utama (hutang dan sekuritas).
2. Informasi mengenai jatuh tempo kontraktual sekuritas hutang. Perusahaan dapat
mengelompokkan informasi jatuh tempo, misalnya (a) dalam satu tahun, (b)
setelah satu tahun hingga lima tahun, (c) setelah lima tahun hingga sepuluh
tahun, dan (d) setelah sepuluh tahun.

Pengungkapan yang Diperlukan Menurut Metode Ekuitas


Signifikansi investasi bagi posisi keuangan dan hasil operasi investor akan
menentukan luas pengungkapannya. Pengungkapan berikut dalam laporan
keuangan investor biasanya dapat diterapkan pada metode ekuitas.

1. Nama setiap investee dan persentase kepemilikan saham biasa.


2. Kebijakan akuntansi investor berkaitan dengan investasi dalam saham biasa.
3. Selisih, jika ada, antara jumlah dalam akun investasi dan jumlah ekuitas
yang mendasarinya di dalam aktiva bersih perusahaan investee.
4. Nilai agregat dari setiap investasi yang diidentifikasikan berdasarkan pada
kutipan harga pasar (jika ada).
5. Ketika investasi yang dihitung dengan metode ekuitas itu material secara
keseluruhan, dalam hubungannya dengan posisi finansial dan hasil operasi
investor, perusahaan mungkin perlu menyajikan ikhtisar informasi yang
berhubungan dengan aktiva, kewajiban, dan hasil operasi perusahaan
investee, baik secara individual atau dalam kelompok, secara layak.

Penyesuaian Reklasifikasi
Perubahan keuntungan dan kerugian kepemilikan yang belum direalisasi yang
berkaitan dengan sekuritas yang tersedia untuk dijual dan dilaporkan sebagai bagian
dari laba komprehensif lainnya. Perusahaan mempunyai opsi untuk menampilkan
komponen-komponen laba komprehensif lainnya tersebut dalam :
 Laporan laba-rugi dana laba komprehensif gabungan
 Laporan laba komprehensif yang terpisah yang dimulai dengan laba bersih
 Laporan ekuitas pemegang saham

Pelaporan perubahan keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi dalam laba
komprehensif bersifat langsung kecuali jika sekuritas dijual selama tahun berjalan.
Dalam hal ini, terjadi perhitungan ganda apabila keuntungan atau kerugian yang
direalisasi dilaporkan tidak hanya sebagai bagian dari laba bersih tetapi juga
diperlihatkan sebagai bagian dari laba komprehensif lain dalam periode berjalan
atau dalam periode sebelumnya.

Untuk memastikan bahwa keuntungan dan kerugian tidak dihitung dua kali pada
saat penjualan terjadi diperlukan suatu penyesuaian reklasifikasi (reclassification
adjustment).

b. Penurunan Nilai
Setiap investasi harus dievaluasi setiap tanggal pelaporan untuk menentukan
apakah investasi itu mengalami penurunan nilai (impairment) yang bersifat tidak
temporer. Jika penurunan itu dianggap tidak temporer, maka dasar biaya dari setiap
sekuritas diturunkan sampai ke dasar biaya yang baru. Jumlah penurunan itu
diperhitungkan sebagai kerugian yang direalisasi, dan karenanya dimasukkan dalam
laba bersih.

Untuk sekuritas hutang, pengujian penurunan nilai ditujukan untuk menentukan


apakah “kemungkinan besar bahwa investor tidak akan bisa menagih seluruh
jumlah yang terhutang menurut persyaratan kontraktual.”

Untuk sekuritas ekuitas, pedomannya tidak sepasti itu. Setiap kali nilai yang dapat
direalisasi jumlahnya lebih rendah daripada jumlah tercatat investasi, maka harus
dipertimbangkan bahwa telah terjadi penurunan nilai. Faktor-faktor yang terlibat
adalah berapa lama dan sejauh mana nilai wajar berada dibawah biaya, kondisi
keuangan dan prospek jangka pendek emitennya, serta niat dan kemampuan
perusahaan investor untuk mempertahankan investasinya agar memungkinkan ia
untuk melakukan pemulihan nilai wajar yang telah diantisipasi.

c. Transfer Di Antara Kategori


Tranfer diantara setiap kategori diperhitungkan sebesar nilai wajar. Jadi, jika
sekuritas yang tersedia untuk dijual ditransfer ke investasi yang dimiliki sampai jatuh
tempo, maka investasi baru ini (yang dimiliki sampai jatuh tempo) dicatat pada
tanggal transfer sebesar nilai wajar kategori yang baru. Demikian pula jika investasi
yang dimiliki sampai jatuh tempo ditransfer menjadi investasi yang tersedia untuk
dijual, maka investasi yang baru ( yang tersedia untuk dijual ) dicatat pada nilai
wajarnya. Aturan nilai wajar ini memastikan bahwa perusahaan tidak mungkin
menghindari pengakuan nilai wajar hanya dengan mentransfer sekuritas ke kategori
dimiliki sampai jatuh tempo.

Dampak Transfer Dampak Transfer


Jenis Transfer Dasar Pengukuran Terhadap Ekuitas Terhadap Laba
Pemegang Saham* Bersih*
Sekuritas di transfer Keuntungan atau
sebagai nilai wajar kerugian yang belum Keuntungan atau
Transfer dari pada tanggal direalisasi pada kerugian yang belum
perdagangan ke transfer, yang tanggal transfer terealisasi pada
tersedia untuk di jual merupakan dasar menambah atau tanggal transfer di
biaya baru untuk mengurangi ekuitas akui dalam laba
sekuritas itu pemegang saham
Sekuritas di transfer Keuntungan atau
sebagai nilai wajar kerugian yang belum Keuntungan atau
Transfer dari pada tanggal direalisasi pada kerugian yang belum
tersedia untuk di jual transfer, yang tanggal transfer direalisasi pada
ke perdagangan merupakan dasar menambah atau tanggal transfer di
biaya baru untuk mengurangi ekuitas akui dalam laba
sekuritas itu pemegang saham
Dampak Transfer Dampak Transfer
Jenis Transfer Dasar Pengukuran Terhadap Ekuitas Terhadap Laba
Pemegang Saham* Bersih*
Komponen terpisah
dari ekuitas
pemegang saham
Transfer dari dimilki
Sekuritas di transfer bertambah atau
sampai jatuh tempo
sebesar nilai wajar berkurang sebesar Tidak ada
ke tersedia untuk di
pada tanggal transfer keuntungan atau
jual**
kerugian yang belum
direalisasi pada
tanggal transfer
Keuntungan atau
kerugian yang belum
di realisasi pada
Transfer dari tanggal transfer
Sekuritas di transfer
tersedia untuk di jual yang dicatat sebagai
sebesar nilai wajar Tidak ada
ke dimilki sampai komponen terpisah
pada tanggal transfer
jatuh tempo dari ekuitas
pemegang saham di
amortisasi sepanjang
sisa umur sekuritas
*Asumsikan bahwa jurnal penyesuaian untuk melaporkan perubahan nilai wajar selama
periode belum dicatat.
**Statement No. 115 : menyatakan bahwa jenis-jenis transfer ini jarang terjadi

d. Kontroversi Nilai Wajar


Pelaporan sekuritas investasi itu bersifat kontroversial. Sejumlah kalangan meyakini
bahwa semua sekuritas harus dilaporkan pada nilai wajar; yang lain meyakini bahwa
semuanya harus dinyatakan pada biaya yang diamortisasi. Yang lain lagi lebih
menyukai pendekatan sekarang.
Pengukuran Berdasarkan Niat
Sekuritas hutang diklasifikasikan sebagai sekuritas yang dimiliki sampai jatuh tempo,
tersedia untuk dijual dan perdagangan. Akibatnya, tiga sekuritas hutang yang identik
bisa saja dilaporkan dengan tiga cara yang berbeda dalam laporan keuangan.
Sebagian akuntan berpendapat perlakuan seperti ini membingungkan. Selain itu,
kategori dimiliki sampai jatuh tempo hanya didasarkan pada niat semata, yang
merupakan evaluasi subjektif. Hal yang tidak dianggap subjektif adalah harga pasar
instrumen hutang itu. Dengan kata lain, ketiga klasifikasi ini bersifat subjektif,
sehingga akan dihasilkan klasifikasi yang arbitrer.

Perdagangan Keuntungan
Sekuritas hutang tertentu dapat diklasifikasikan sebagai sekuritas yang dimiliki
sampai jatuh tempo dan dilaporkan pada biaya yang diamortisasi; sementara
sekuritas hutang dan ekuitas lainnya dapat diklasifikasikan sebagai sekuritas yang
tersedia untuk dijual dan dilaporkan pada nilai wajarnya dengan keuntungan atau
kerugian yang belum direalisasi dilaporkan sebagai laba komprehensif lainnya.

Dalam kedua kasus itu, perusahaan bisa terlibat dalam “perdagangan keuntungan”
(juga disebut sebagai “cherry picking”, “snacking” atau “menjual yang terbaik dan
menyimpan sisanya”) . Dalam perdagangan keuntungan, perusahaan menjual “ yang
menang” (yang harganya naik), melaporkan keuntungan dalam laba, dan menyimpan
yang kalah.

Kewajiban Tidak Dinilai Secara Wajar


Jika sekuritas investasi harus dilaporkan pada nilai wajarnya maka kewajibannya
juga harus demikian menurut banyak akuntan. Menurut mereka dengan mengakui
perubahan nilai pada satu sisi aktiva saja, akan terjadi tingkat volatilitas yang tinggi
dalam jumlah laba dan ekuitas pemegang saham.

Lebih jauh lagi menurut para akuntan, institusi keuangan akan terlibat dalam
manajemen aktiva dan kewajiban (bukan hanya manajemen aktiva saja). Dengan
memperhatikan hanya satu sisi saja, dapat menyebabkan pembuatan keputusan yang
tidak ekonomis sebagai akibat akuntansi ini.

Subjektivitas Nilai Wajar


Sebagian orang mempertanyakan relevansi ukuran nilai wajar untuk investasi dalam
sekuritas, dengan mendukung pelaporan berdasarkan biaya yang diamortisasi.
Mereka berkeyakinan bahwa biaya yang diamortisasi akan memberikan informasi
yang relevan karena memusatkan perhatian pada keputusan untuk memperoleh
aktiva, pengaruh keputusan tersebut pada laba yang akan direalisasi dari waktu ke
waktu dan nilai akhir aktiva yang dapat dipulihkan.

Mereka berpendapat bahwa nilai wajar mengabaikan konsep-konsep ini dan


sebaliknya memusatkan perhatian pada pengaruh transaksi serta peristiwa yang tidak
melibatkan perusahaan, dengan mencerminkan peluang keuntungan dan kerugian
yang pengakuan dalam laporan keuangan, menurut pandangan mereka, tidak tepat
sampai hal itu direalisasi.

Anda mungkin juga menyukai