Oleh :
Kelompok 3
0
INVESTASI JANGKA PANJANG : OBLIGASI
Investasi jangka panjang adalah investasi yang dilakukan dalam jangka waktu lebih dari
satu tahun dan tidak dimaksudkan untuk memutarkan kelebihan uang kas. Tujuan investasi
jangka panjang adalah untuk melindungi, mempermudah, mempertahankan bisnis atau
hubungan perdagangan (investasi dagang). Investasisemacam ini akan tetap dipertahankan
selama hubungan usaha masih saling menguntungkan.
Investasi jangka panjang juga dilakukan dengan maksud untuk mengontrol kegiatan
perusahaan lain. Istilah kontrol atau pengendalian memacu pada kemampuan untuk
mengatur kebijakan finansial dan operasional dari suatu perusahaan untuk mendapatkan
manfaat dari kegiatan perusahaan tersebut. Investasi di dalam akuntansi meliputi semua
penanaman dana perusahaan atau penyertaan perusahaan pada perusahaan lain, yang tidak
ada hubungan langsung dengan operasi utama perusahaan.
Investasi jangka panjang dapat dilakukan perusahaan dalam bentuk obligasi atau saham.
Apabila diperbandingkan, kedua bentuk investasi tersebut mempunyai kelebihan dan
kekurangan. Investasi jangka panjang dalam obligasi memberikan jaminan yang pasti atas
penerimaan bunga selama kurun waktu tertentu. Bila tingkat bunga di pasaran menurun,
tingkat bunga obligasi tidak berubah karena tingkat bunganya sudah ditetapkan dalam
perjanjian awal.
Tujuan Investasi Jangka Panjang yaitu :
1. Untuk memperoleh pendapatan yang tetap dalam setiap periode, antara lain seperti
bunga, royalti, deviden, atau uang sewa dan lain-lainnya.
2. Untuk membentuk suatu dana khusus, misalnya dana untuk kepentingan ekspansi,
kepentingan sosial.
3. Untuk mengontrol atau mengendalikan perusahaan lain, melalui pemilikan sebagian
ekuitas perusahaan tersebut.
4. Untuk menjamin tersedianya bahan baku dan mendapatkan pasar untuk produk yang
dihasilkan.
5. Untuk mengurangi persaingan di antara perusahaan-perusahaan yang sejenis.
6. Untuk menjaga hubungan antar perusahaan.
1
II. Perbedaan Investasi Obligasi dengan Investasi Saham
2
AS,sekuritas pemerintah daerah,obligasi perusahaan, hutang konvertibel,kertas komersial
atau warkat niaga.
Investasi dalam sekuritas hutang dikelompokkan menjadi tiga kategori terpisah untuk
tujuan akuntansi dan pelaporan:
1) Dimiliki sampai jatuh tempo (held to -maturity): Sekuritas hutang yang menurut
maksud dan kemampuan perusahaan akan dimiliki sampai jatuh tempo.
2) Perdagangan (Trading): Sekuritas hutang yang dibeli dan dimiliki terutama untuk
dijual dalam waktu dekat untuk menghasilkan laba atas selisih harga jangka pendek.
3) Tersedia untuk dijual (available for sale) : Sekuritas hutang yang tidak
diklasifikasikan sebagai sekuritas yang dimiliki sampai jatuh tempo atau
perdagangan.
Keuntungan atau
Pengaruh Lainnya
Kategori Penilaian Kerugian Kepemilikan
terhadap Laba
yang Belum Direalisasi
3
Biaya yang diamortisasi (amortized cost) adalah biaya perolehan atau akuisisi yang
disesuaikan untuk memperhitungkan amortisasi diskonto atau premi ,jika dianggap tepat.
Nilai wajar (fair value) adalah jumlah yang digunakan bila instrumen keuangan
dipertukarkan dalam transaksi berjalan antara pihak-pihak yang berkeinginan,selain dari
penjualan terpaksa atau likuidasi.
B. SEKURITAS PERDAGANGAN
Sekuritas Perdagangan (trading securities) dimiliki dengan maksud akan dijual dalam
periode waktu yang singkat. “perdagangan” dalam konteks ini berarti pembelian dan
penjualan sering dilakukan,, dan sekuritas perdagangan digunakan untuk menghasilkan laba
dari selisih harga jangka pendek. Periode kepemilikan atas sekuritas ini biasanya kurang dari
3 bulan dan mungkin lebih sering diukur dalam hitungan hari atau jam.
Sekuritas ini dilaporkan pada nilai wajar, dengan keuntungan dan kerugian
kepemilikan yang belum direalisasikan (unrealized holding gains and loses) dilaporkan
sebagai bagian dari laba bersih. Keuntungan atau kerugian kepemilikan (holding gain or
loss) adalah perubahan bersih dalam nilai wajar sekuritas dari satu periode ke periode
lainnya, tidak termasuk penndapatan dividen atau bunga yang telah diakui tetapi belum
diterima. Singkatnya FASB memutuskan untuk menyesuaikan sekuritas perdagangan ke
nilai wajar, pada setiap tanggal pelaporan. Selain itu, perubahan nilai juga dilaporkan.
4
C. SEKURITAS YANG TERSEDIA UNTUK DI JUAL
1. Investasi sekuritas hutang yang siap dijual kapan saja dilaporkan pada nilai wajarnya
(Fair Value).
2. Keuntungan dan kerugian berkaitan dengan perubahan dalam nilai wajar sekuritas
hutang dicatat pada akun keuntungan/ kerugian yang belum terealisasi (unrealized
holding gain or loss). Akun ini dilaporkan sebagai modal (Comprehensive
Income) sebagai komponen dari Ekuitas Pemegang Sahan (Stockholder’s Equity).
3. Perubahan dalam nilai wajar tidak dilaporkan sebagai bagian dari penghasilan (laba)
bersih sampai sekuritas tersebut dijual.
Obligasi (Bonds) merupakan salah satu jenis surat berharga atau sertifikat yang berisi
kontrak antara pemberi pinjaman (investor) dan yang diberi pinjaman (emiten).
Kontrak yang tertulis dalam obligasi berisi janji tertulis dari emiten / penerbit untuk
membayar sejumlah uang tertentu kepada investor, pada waktu tertentu di masa yang
akan dating (umumnya antara 5 – 10 tahun) dan juga membayar imbalan bunga dengan
jumlah tertentu pada setiap waktu tertentu.
Bagi perusahaan yang mengeluarkannya, obligasi pada hakikatnya adalah surat
pengakuan utang. Ia berbentuk surat dengan menentukan nilai nominal dan bunga yang
telah ditetapkan. Perusahaan mengeluarkan obligasi mengakui berutang kepada
pemegang obligasi.
5
dibutuhkan yang dikenal dengan istilah “jumlah emisi obligasi”. Penentuan
besar kecilnya jumlah penerbitan obligasi berdasarkan aliran arus kas
perusahaan, Kebutuhan, serta kinerja bisnis perusahaan.
2) Jangka waktu obligasi. Setiap obligasi mempunyai masa jatuh tempo atau
berakhirnya masa pinjaman (maturity). Secara umum masa jatuh tempo obligasi
adalah 5 tahun. Ada yang 1 tahun, adapula yang 10 tahun. Semakin pendek jangka
waktu obligasi maka akan semakin diminati oleh investor, karena dianggap
risikonya kecil.
3) Principal dan Coupon rate. Nilai prinsipal obligasi adalah sejumlah uang
yang disetujui oleh penerbit obligasi agar dibayarkan kepada pemegang
obligasi pada masa jatuh tempo. Jumlah ini biasa berhubungan dengan
redemption value, maturity value, par value or face value. Coupon rate juga
disebut nominal rate, adalah tingkat bunga yang disetujui penerbit untuk
dibayar kepada pemegang obligasi setiap tahun. Besarnya pembayaran bunga
setiap tahun kepada pemilik obigasi selama jangka waktu obligasi
dinamakan coupon. Tingkat persentase coupon dikali nilai prinsipal obligasi
menghasilkan besarnya coupon.
4) Jadwal pembayaran. Kewajiban pembayaran kupon obligasi oleh perusahaan
penerbit, dilakukan secara berkala sesuai dengan kesepakatan sebelumnya, bisa
dilakukan triwulan, semesteran, atau tahunan.
5) Diterbitkan oleh perusahaan atau pemerintah.
6
V. Jenis – Jenis Obligasi
Obligasi memiliki beberapa jenis yang berbeda, yaitu:
1. Dilihat dari sisi penerbit:
a. Corporate Bonds adalah obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan, baik yang
berbentuk badan usaha milik negara (BUMN), atau badan usaha swasta.
b. Government Bonds adalah obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah pusat.
c. Municipal Bonds adalah obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah daerah untuk
membiayai proyek-proyek yang berkaitan dengan kepentingan publik (public
utility).
7
c. Callable Bonds adalah obligasi yang memberikan hak kepada emiten untuk
membeli kembali obligasi pada harga tertentu sepanjang umur obligasi tersebut.
d. Putable Bonds adalah obligasi yang memberikan hak kepada investor yang
mengharuskan emiten untuk membeli kembali obligasi pada harga tertentu
sepanjang umur obligasi tersebut.
8
2) Keuntungan atas penjualan obligasi (capital gain). Disamping penghasilan berupa
kupon, pemegang obligasi dapat memperjualbelikan obligasi yang dimilikinya.
Jika ia menjual lebih tinggi dibandingkan dengan harga belinya maka tentu saja
pemegang obligasi tersebut mendapatkan selisih yang disebut dengan capital gain.
Jual beli obligasi tersebut dapat dilakukan di pasar sekunder melalui para dealer
atau pialang obligasi.
B. Kekurangan/Resiko Obligasi :
1) Interest - Rate Risk. Harga dari sebuah obligasi akan berubah pada arah yang
berlawanan dari perubahan tingkat bunga. Jika tingkat suku bunga naik, maka
harga obligasi akan turun. Begitu pula sebaliknya, jika suku bunga turun
maka harga obligasi akan naik. Jika seorang investor harus menjual obligasi
sebelum jatuh tempo, peningkatan tingkat suku bunga bermakna bahwa
investor akan mengalami capital loss (misal investor menjual obligasi dibawah
harga beli). Risiko ini merupakan risiko yang pada umumnya dialami oleh investor
pada pasar obligasi.
2) Reinvestment Risk. Variabilitas pada tingkat reinvestment akibat adanya
perubahan pada tingkat bunga pasar.
3) Call Risk. Sebagian perusahaan menetapkan untuk menarik atau membeli obligasi
yang diterbitkannya pada harga dan waktu tertentu. Hal ini menyebabkan
investor akan mengalami call risk dimana pada tanggal tertentu perusahaan
penerbit obligasi akan menarik kembali obligasinya.
4) Default Risk. Default Risk juga berkaitan dengan risiko gagal bayar, artinya risiko
penerbit obligasi yang mengalami kebangkrutan. Akibat adanya risiko ini,
obligasi yang memiliki Default Risk dalam perdagangan di pasar obligasi
mempunyai harga yang rendah dibandingkan dengan U.S Treasury securities.
Dilain pihak, obligasi ini dalam perdagangan di pasar obligasi memiliki yield
yang lebih besar dari treasury bond.
5) Inflation Risk. Peningkatan Inflation risk atau purchasing power risk
disebabkan oleh bervariasinya nilai aliran kas yang diterima oleh investor
akibat dampak adanya security due inflasi.
9
VII. Harga Perolehan Investasi Obligasi
Seperti halnya dengan saham , di samping harga yang dibayarkan kepada penjual,
termasuk dalam harga perolehan obligasi adalah biaya-biaya lain yang diperlukan untuk
mendapatkannya, misalnya komisi makelar. Obligasi yang dibeli dicatat pada harga
perolehannya. Apabila obligasi dibeli antara dua saat pembayaran bunga, maka bunga yang
sudah berjalan akan diperhitungkan dalam harga jual. Tetapi bunga ini tidak boleh
dimasukkan sebagai komponen harga perolehan. Untuk menggambarkan investasi dalam
obligasi, asumsikan bahwa pada tanggal 1 maret 2011 sebuah perusahaan membeli 100
lembar obligasi perusahaan XYZ yang bernilai nominal Rp100.000 per lembar. Harga
perolehan adalah Rp 9.024.000 atau Rp 90.240 perlembar. Obligasi ini akan jatuh tempo
pada tanggal 1 April 2016, berbunga 12% setahun. Bunga dibayar dua kali setahun tiap-
tiap tanggal 1 april dan 1 Oktober. Jumlah yang harus dibayarkan untuk pembelian obligasi
ini dihitung sebagai berikut :
Oleh karena bunga obligasi dibayar seiap tanggal 1 April dan 1 Oktober maka
pembayaran terakhir sebelum terjadinya pembelian adalah pada tanggal 1 Oktober – 1 bulan.
Dengan demikian, pada saat pembelian adalah pada tanggal berjalan adalah 5 bulan, yakni
dari tanggal 1 Oktober 20011 sampai dengan 1 Maret 20012. Bunga setiap 5 bulan, seperti
perhitungan diatas, adalah Rp500.000. jumlah ini merupakan hak penjual dan harus
ditambahkan pada harga obligasi. Ayat jurnal yang dibuat untuk transaksi ini adalah :
Investasi pada Obligasi Rp 9.024.000
Pendapatan Bunga Rp 500.000
Bank Rp 9.524.000
10
Pada tanggal 1 April 20011 perusahaan XYZ membayarkan bunga setengah
tahunnya. Untuk 100 lembar obligasi yang dipegang perusahaan dalam contoh ini akan
diperoleh bunga sebesar = 6/12 x 12% x Rp10.000.000 = Rp600.000. ayat jurnal yang dibuat
adalah sebagai berikut:
Bank Rp 600.000
Pendapatan Bunga Rp 600.000
Pada tanggal 1 Oktober 20011, bunga sebesar Rp 600.000 akan diterima lagi dari
perusahaan XYZ dan ayat jurnal yang sama dengan yang diatas harus dibuat untuk itu. Pada
tanggal 31 Desember 20011 ; saat perusahaan yang memiliki obligasi akan menyusun
laporan keuangannya, bunga yang sudah berjalan untuk obigasi yang dimiliki adalah untuk
periode oktober sampai dengan 31 Desember 20011 (3 bulan). Jimlahnya adalah: 3/12 x
12% x Rp 10.000.000 = Rp 300.000. Ayat jurnal penyesuaian yang perlu dibuat untuk bunga
yang sudah berjalan adalah sebagai berikut:
Bunga yang harus diterima Rp 300.000
Pendapatan Bunga Rp 300.000
11
1) Nilai wajar agregat, keuntungan kepemilikan bruto yang belum direalisasi, kerugian
bruto yang belum di realisasi, dan basis biaya yang diamortisasi oleh jenis sekuritas
utama (hutang dan sekuritas).
2) Informasi mengenai jatuh tempo kontraktual sekuritas hutang. Perusahaan dapat
mengelompokkan informasi jatuh tempo, misalnya (a) dalam satu tahun, (b) setelah
satu tahun hingga lima tahun, (c) setelah lima tahun hingga sepuluh tahun, dan (d)
setelah sepuluh tahun.
12
2. Penurunan Nilai
Setiap investasi harus dievaluasi pada setiap tanggal pelaporan untuk menentukan
apakah investasi itu mengalami penurunan nilai. Jika penurunan nilai itu dianggap
tidak temporer,maka dasar biaya dari setiap sekuritas diturunkan sampai kedasar biaya
yang baru. Jumlah penurunan itu diperhitungkan sebagai kerugian yang direalisasi dan
karenannya dimasukkan dalm laba bersih.
Untuk sekuritas hutang pengujian penurunan nilai ditujukan untuk menentukan
apakah kemungkinan besar bahwa investor tidak akan bisa menagih seluruh jumlah
yang terutang menurut persyaratan kontraktual.Untuk sekuritas ekuitas setiap kali nilai
yang dapat direaliasi jumlahnya lebih rendah dari pada jumlah tercatat investasi maka
harus dipertimbangakan bahwa telah terjadi penurunan nilai. Ayat jurnal untuk
mencatat penurunan nilai:
Kerugian atas penurunan nilai xxx
Penyesuaian nilai wajar sekuritas tersedia untuk dijual xxx
Keuntungan atau kerugian kepemilikan yang
belum direalisasi-ekuitas xxx
Sekuritas tersedia untuk dijual xxx
Kenaikan dan penurunan nilai wajar sesudahnya atas sekuritas yang tersedia
untuk dijual yang sudah melkemah nilainya ini akan dicantumkan sebagai laba
komperhensif lainya.
13
DAFTAR PUSTAKA
Kieso, Weygandt, dan Warfield. 2011. Intermediate Accounting: IFRS Edition, Volume 2.
Wiley. New York
Agung Prabhu, Mei 2015, Pengertian dan Jenis – Jenis Obligasi. https://forum-
ukm.blogspot.com/2015/05/pengertian-dan-jenis-jenis-obligasi-bond.html
14
PEMBAHASAN SOAL
L17-5 Pada tanggal 1 Januari 2006, Phantom Company membeli obligasi 9% Spiderman
Products, Inc. senilai $200.000 dengan harga $185.589. Bunga dibayar setiap tanggal 31
Desember dan obligasi itu jatuh tempo tanggal 31 Desember 2008. Investasi ini akan
memberikan hasil 12% bagi Phantom Company. Obligasi ini dikasifikasikan sebagai
dimiliki sampai jatuh tempo.
Diminta :
(a) Siapkan skedul pendapatan bunga dan amortisasi diskonto obligasi selama 3 tahun,
dengan menerapkan metode garis lurus.
(b) Siapkan skedul pendapatan bunga dan amortisasi diskonto obligasi selama 3 tahun,
dengan menerapkan metode bunga efektif
(c) Buatlah ayat jurnal untuk penerimaan bunga per 31 Desember 2007 dan amortisasi
diskonto menurut metode garis lurus
(d) Buatlah ayat jurnal untuk penerimaan bunga per 31 Desember 2007 dan amortisasi
diskonto menurut metode bunga efektif
JAWABAN :
15
(b) Skedul (Jadwal) Pendapatan Bunga dan Amortisasi Diskonto Obligasi
Metode Bunga Efektif
Obligasi 9% yang dibeli untuk memberikan hasil 12%
(c) Jurnal untuk penerimaan bunga dan amortisasi diskonto per 31 Desember 2007
menurut metode garis lurus :
31 Des 2007 Kas $18.000
Investasi yang dimiliki sampai jatuh tempo $ 4.804
Pendapatan Bunga $22.804
(d) Jurnal untuk penerimaan bunga dan amortisasi diskonto per 31 Desember 2007
menurut metode bunga efektif :
31 Des 2007 Kas $18.000,00
Investasi yang dimiliki sampai jatuh tempo $ 4.783,16
Pendapatan Bunga $22.783,16
16
L17-6 Informasi berikut tersedia untuk Barkley Company per 31 Desember 2007,
mengenai investasinya :
Diminta :
(a) Buatlah ayat jurnal penyesuaian (jika ada) untuk tahun 2007, dengan asumsi sekuritas
itu diklasifikasikan sebagai perdagangan.
(b) Buatlah ayat jurnal penyesuaian (jika ada) untuk tahun 2007, dengan asumsi sekuritas
itu diklasifikasikan sebagai tersedia-untuk-dijual.
(c) Bahaslah bagaimana jumlah yang dilaporkan dalam laporan keuangan dipengaruhi oleh
ayat jurnal dalam (a) dan (b).
JAWABAN :
17
(b) Ayat Jurnal Penyesuaian (Tersedia untuk dijual)
31 Des 2007 Penyesuaian Nilai Wajar Sekuritas $5.000
(Tersedia untuk dijual)
Keuntungan atau Kerugian yang $5.000
belum direalisasikan – ekuitas
(c) * Jumlah yang dilaporkan dalam laporan keuangan dipengaruhi oleh ayat jurnal
penyesuaian sebagai perdagangan :
Saldo akun Penyesuaian Nilai Wajar Sekuritas merupakan suatu debet, maka saldo
tersebut akan ditambahkan ke Biaya Akun Sekuritas Perdagangan untuk mendapatkan
nilai wajar sekuritas perdagangan tersebut. Nilai wajar sekuritas adalah jumlah yang
akan di laporkan di neraca. Di samping itu, perubahan nilai wajar dalam bentuk
keuntungan atau kerugian yang belum direalisasikan harus dilaporkan di dalam
laporan laba rugi dalam bentuk pendapatan. Oleh karena hal ini lah, mengapa jumlah
yang dilaporkan dalam laporan keuangan dipengaruhi oleh ayat jurnal penyesuaian ini.
Berbeda halnya dengan ayat jurnal sebagai perdagangan, dalam ayat jurnal sebagai
tersedia untuk dijual perubahan nilai wajar dalam bentuk keuntungan atau kerugian
yang belum direalisasikan akan dilaporkan di dalam laporan laba rugi sebagai bagian
dari penghasilan komprehensif lain. Tentu saja jumlah yang dilaporkan dalam laporan
keuangan akan tetap dipengaruhi oleh ayat jurnal penyesuaian ini.
18