Anda di halaman 1dari 19

INVESTASI JANGKA PANJANG : OBLIGASI

Oleh :

Kelompok 3

Ni Nyoman Sri Radhika Krsna Dewi Dasi (1807531051)

Ni Komang Trisna Dewi (1807531062)

Florensia Deviana Purba (1807531086)

Ni Putu Tasya Tirana Charlist (1807531244)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS UDAYANA
TAHUN 2019

0
INVESTASI JANGKA PANJANG : OBLIGASI

I. Pengertian Investasi Jangka Panjang

Investasi jangka panjang adalah investasi yang dilakukan dalam jangka waktu lebih dari
satu tahun dan tidak dimaksudkan untuk memutarkan kelebihan uang kas. Tujuan investasi
jangka panjang adalah untuk melindungi, mempermudah, mempertahankan bisnis atau
hubungan perdagangan (investasi dagang). Investasisemacam ini akan tetap dipertahankan
selama hubungan usaha masih saling menguntungkan.
Investasi jangka panjang juga dilakukan dengan maksud untuk mengontrol kegiatan
perusahaan lain. Istilah kontrol atau pengendalian memacu pada kemampuan untuk
mengatur kebijakan finansial dan operasional dari suatu perusahaan untuk mendapatkan
manfaat dari kegiatan perusahaan tersebut. Investasi di dalam akuntansi meliputi semua
penanaman dana perusahaan atau penyertaan perusahaan pada perusahaan lain, yang tidak
ada hubungan langsung dengan operasi utama perusahaan.
Investasi jangka panjang dapat dilakukan perusahaan dalam bentuk obligasi atau saham.
Apabila diperbandingkan, kedua bentuk investasi tersebut mempunyai kelebihan dan
kekurangan. Investasi jangka panjang dalam obligasi memberikan jaminan yang pasti atas
penerimaan bunga selama kurun waktu tertentu. Bila tingkat bunga di pasaran menurun,
tingkat bunga obligasi tidak berubah karena tingkat bunganya sudah ditetapkan dalam
perjanjian awal.
 Tujuan Investasi Jangka Panjang yaitu :
1. Untuk memperoleh pendapatan yang tetap dalam setiap periode, antara lain seperti
bunga, royalti, deviden, atau uang sewa dan lain-lainnya.
2. Untuk membentuk suatu dana khusus, misalnya dana untuk kepentingan ekspansi,
kepentingan sosial.
3. Untuk mengontrol atau mengendalikan perusahaan lain, melalui pemilikan sebagian
ekuitas perusahaan tersebut.
4. Untuk menjamin tersedianya bahan baku dan mendapatkan pasar untuk produk yang
dihasilkan.
5. Untuk mengurangi persaingan di antara perusahaan-perusahaan yang sejenis.
6. Untuk menjaga hubungan antar perusahaan.

1
II. Perbedaan Investasi Obligasi dengan Investasi Saham

a) Perbedaan Dasar antara Investasi Saham dan Investasi Obligasi


Saham dan obligasi memiliki tujuan yang hampir sama yaitu diterbitkan untuk
mengumpulkan uang yang akan dimanfaatkan untuk memperluas operasi perusahaan
atau entitas. Perbedaannya adalah saat perusahaan menerbitkan saham, itu artinya
mereka menjual sebagian kepemilikan kepada pihak lain. Saat perusahaan menerbitkan
obligasi, itu artinya mereka menerbitkan utang dan Anda yang memiliki obligasi
berhak mendapatkan pembayaran kembali pokok utang ditambah dengan bunga.

b) Hal yang akan terjadi saat perusahaan Pailit


Perbedaan yang paling mencolok antara saham dan obligasi adalah saat perusahaan
mengalami kebangkrutan. Investor saham akan menjadi pihak yang paling terakhir
untuk mendapatkan dana mereka kembali saat perusahaan mengalami kebangkrutan.
Disisi yang lain, pemegang obligasi atau surat hutang akan menjadi orang yang
didahulukan untuk mendapatkan hak saat perusahaan pailit. Setelah semua pemegang
obligasi dan kreditor mendapatkan hak mereka barulah sisa uang akan dibagikan
kepada para pemegang saham. Bahkan dalam kondisi yang lebih buruk, pemegang
saham biasanya tidak akan mendapatkan apapun saat perusahaan bangkrut.

c) Investasi yang sebaiknya dipilih :


Jika Anda termasuk investor konservatif yang tidak terlalu suka dengan resiko tinggi,
maka berinvestasi di obligasi adalah pilihan yang aman. Obligasi juga lebih baik dipilih
untuk Anda yang mulai memasuki masa pensiun dan membutuhkan dana yang lebih
aman. Namun jika Anda masih muda dan masuk dalam kategori investor agresif, maka
saham bisa menjadi pilihan terbaik. Saham bisa memberikan imbal hasil yang sangat
menari dalam jangka panjang di atas 10 tahun.

III. Investasi dalam Sekuritas Hutang

Sekuritas hutang (debt securities) adalah instrumen yang menunjukkan hubungan


kreditor dengan suatu perusahaan. Sekuritas hutang meliputi sekuritas pemerintah

2
AS,sekuritas pemerintah daerah,obligasi perusahaan, hutang konvertibel,kertas komersial
atau warkat niaga.

Investasi dalam sekuritas hutang dikelompokkan menjadi tiga kategori terpisah untuk
tujuan akuntansi dan pelaporan:

1) Dimiliki sampai jatuh tempo (held to -maturity): Sekuritas hutang yang menurut
maksud dan kemampuan perusahaan akan dimiliki sampai jatuh tempo.
2) Perdagangan (Trading): Sekuritas hutang yang dibeli dan dimiliki terutama untuk
dijual dalam waktu dekat untuk menghasilkan laba atas selisih harga jangka pendek.
3) Tersedia untuk dijual (available for sale) : Sekuritas hutang yang tidak
diklasifikasikan sebagai sekuritas yang dimiliki sampai jatuh tempo atau
perdagangan.

Keuntungan atau
Pengaruh Lainnya
Kategori Penilaian Kerugian Kepemilikan
terhadap Laba
yang Belum Direalisasi

Bunga pada saat


Dimiliki
Biaya yang dihasilkan, keuntungan
sampai jatuh Tidak diakui
diamortisasi atau kerugian dari
tempo
penjualan.

Bunga pada saat


Sekuritas dihasilkan, keuntungan
Nilai wajar Diakui dalam laba bersih
perdagangan atau kerugian dari
penjualan.

Diakui sebagai laba


Bunga pada saat
komprehensif lainnya dan
Tersedia untuk dihasilkan, keuntungan
Nilai wajar sebagai komponen terpisah
dijual atau kerugian dari
dari ekuitas pemegang
penjualan.
saham

3
Biaya yang diamortisasi (amortized cost) adalah biaya perolehan atau akuisisi yang
disesuaikan untuk memperhitungkan amortisasi diskonto atau premi ,jika dianggap tepat.
Nilai wajar (fair value) adalah jumlah yang digunakan bila instrumen keuangan
dipertukarkan dalam transaksi berjalan antara pihak-pihak yang berkeinginan,selain dari
penjualan terpaksa atau likuidasi.

A. SEKURITAS YANG DIMILIKI SAMPAI JATUH TEMPO


Hanya sekuritas hutang yang dapat diklasifikasikan sebagai sekuritas yang dimiliki
sampai jatuh tempo. Investor atau perusahaan dapat mengklasifikasikan sekuritas hutang
sebagai dimiliki sampai jatuh tempo jika entitas yang melaporkan mempunyai:
1) Nilai positif untuk memegang sekuritas.
2) Kemapuan untuk memiliki sekuritas itu sampai jatuh tempo.
Perusahaan menghitung sekuritas yang dimiliki sampai jatuh tempo sebesar biaya yang
di amortisasi,bukan pada nilai wajarnya. Perusahaan harus mengamortisasi premi atau
diskonto dengan menggunakan metode bunga efektif kecuali jika metode lainnya seperti
garis lurus memberikan hasil yang sama.

B. SEKURITAS PERDAGANGAN
Sekuritas Perdagangan (trading securities) dimiliki dengan maksud akan dijual dalam
periode waktu yang singkat. “perdagangan” dalam konteks ini berarti pembelian dan
penjualan sering dilakukan,, dan sekuritas perdagangan digunakan untuk menghasilkan laba
dari selisih harga jangka pendek. Periode kepemilikan atas sekuritas ini biasanya kurang dari
3 bulan dan mungkin lebih sering diukur dalam hitungan hari atau jam.
Sekuritas ini dilaporkan pada nilai wajar, dengan keuntungan dan kerugian
kepemilikan yang belum direalisasikan (unrealized holding gains and loses) dilaporkan
sebagai bagian dari laba bersih. Keuntungan atau kerugian kepemilikan (holding gain or
loss) adalah perubahan bersih dalam nilai wajar sekuritas dari satu periode ke periode
lainnya, tidak termasuk penndapatan dividen atau bunga yang telah diakui tetapi belum
diterima. Singkatnya FASB memutuskan untuk menyesuaikan sekuritas perdagangan ke
nilai wajar, pada setiap tanggal pelaporan. Selain itu, perubahan nilai juga dilaporkan.

4
C. SEKURITAS YANG TERSEDIA UNTUK DI JUAL
1. Investasi sekuritas hutang yang siap dijual kapan saja dilaporkan pada nilai wajarnya
(Fair Value).
2. Keuntungan dan kerugian berkaitan dengan perubahan dalam nilai wajar sekuritas
hutang dicatat pada akun keuntungan/ kerugian yang belum terealisasi (unrealized
holding gain or loss). Akun ini dilaporkan sebagai modal (Comprehensive
Income) sebagai komponen dari Ekuitas Pemegang Sahan (Stockholder’s Equity).
3. Perubahan dalam nilai wajar tidak dilaporkan sebagai bagian dari penghasilan (laba)
bersih sampai sekuritas tersebut dijual.

Penjualan Sekuritas yang Tersedia untuk Dijual


Jika obligasi yang tercatat sebagai investasi dalam sekuritas yang tersedia untuk
dijual kemudian dijual sebelum tanggal jatuh tempo, maka harus dibuat ayat jurnal untuk
mengamortisasi diskonto atau premi pada tanggal penjualan dan menghapus biaya yang
diamortisasi atas obligasi yang dijual dari akun sekuritas yang tersedia untuk dijual.

IV. Investasi Saham Obligasi

Obligasi (Bonds) merupakan salah satu jenis surat berharga atau sertifikat yang berisi
kontrak antara pemberi pinjaman (investor) dan yang diberi pinjaman (emiten).
Kontrak yang tertulis dalam obligasi berisi janji tertulis dari emiten / penerbit untuk
membayar sejumlah uang tertentu kepada investor, pada waktu tertentu di masa yang
akan dating (umumnya antara 5 – 10 tahun) dan juga membayar imbalan bunga dengan
jumlah tertentu pada setiap waktu tertentu.
Bagi perusahaan yang mengeluarkannya, obligasi pada hakikatnya adalah surat
pengakuan utang. Ia berbentuk surat dengan menentukan nilai nominal dan bunga yang
telah ditetapkan. Perusahaan mengeluarkan obligasi mengakui berutang kepada
pemegang obligasi.

3.1 Karakteristik Obligasi :


1) Nilai obligasi (jumlah dana yang dipinjam). Dalam penerbitan obligasi,
maka perusahaan akan dengan jelas menyatakan jumlah dana yang

5
dibutuhkan yang dikenal dengan istilah “jumlah emisi obligasi”. Penentuan
besar kecilnya jumlah penerbitan obligasi berdasarkan aliran arus kas
perusahaan, Kebutuhan, serta kinerja bisnis perusahaan.
2) Jangka waktu obligasi. Setiap obligasi mempunyai masa jatuh tempo atau
berakhirnya masa pinjaman (maturity). Secara umum masa jatuh tempo obligasi
adalah 5 tahun. Ada yang 1 tahun, adapula yang 10 tahun. Semakin pendek jangka
waktu obligasi maka akan semakin diminati oleh investor, karena dianggap
risikonya kecil.
3) Principal dan Coupon rate. Nilai prinsipal obligasi adalah sejumlah uang
yang disetujui oleh penerbit obligasi agar dibayarkan kepada pemegang
obligasi pada masa jatuh tempo. Jumlah ini biasa berhubungan dengan
redemption value, maturity value, par value or face value. Coupon rate juga
disebut nominal rate, adalah tingkat bunga yang disetujui penerbit untuk
dibayar kepada pemegang obligasi setiap tahun. Besarnya pembayaran bunga
setiap tahun kepada pemilik obigasi selama jangka waktu obligasi
dinamakan coupon. Tingkat persentase coupon dikali nilai prinsipal obligasi
menghasilkan besarnya coupon.
4) Jadwal pembayaran. Kewajiban pembayaran kupon obligasi oleh perusahaan
penerbit, dilakukan secara berkala sesuai dengan kesepakatan sebelumnya, bisa
dilakukan triwulan, semesteran, atau tahunan.
5) Diterbitkan oleh perusahaan atau pemerintah.

3.2 Beberapa hal yang mempengaruhi harga obligasi adalah :


1) Nominal, yaitu harga obligasi sebagaimana pada waktu penerbitan.
2) Tingkat bunga, yaitu tingkat bunga yang umum berlaku dalam masyarakat sebagai
pembanding kupon (bunga) obligasi.
3) Periode pembayaran bunga, yaitu periode waktu dimana penerbit melakukan
pembayaran kupon. Biasanya 3 bulanan atau 6 bulanan.
4) Jangka waktu jatuh tempo yaitu jangka waktu sejak obligasi diterbitkan sampai
dilunasi oleh penerbitnya.

6
V. Jenis – Jenis Obligasi
Obligasi memiliki beberapa jenis yang berbeda, yaitu:
1. Dilihat dari sisi penerbit:
a. Corporate Bonds adalah obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan, baik yang
berbentuk badan usaha milik negara (BUMN), atau badan usaha swasta.
b. Government Bonds adalah obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah pusat.
c. Municipal Bonds adalah obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah daerah untuk
membiayai proyek-proyek yang berkaitan dengan kepentingan publik (public
utility).

2. Dilihat dari sistem pembayaran bunga:


a. Zero Coupon Bonds adalah obligasi yang tidak melakukan pembayaran bunga
secara periodik. Namun, bunga dan pokok dibayarkan sekaligus pada saat jatuh
tempo.
b. Coupon Bonds adalah obligasi dengan kupon yang dapat diuangkan secara
periodic sesuai dengan ketentuan penerbitnya.
c. Fixed Coupon Bonds adalah obligasi dengan tingkat kupon bunga yang telah
ditetapkan sebelum masa penawaran di pasar perdana dan akan dibayarkan
secara periodik.
d. Floating Coupon Bonds adalah obligasi dengan tingkat kupon bunga yang
ditentukan sebelum jangka waktu tersebut, berdasarkan suatu acuan (benchmark)
tertentu seperti average time deposit (ATD) yaitu rata-rata tertimbang tingkat
suku bunga deposito dari bank pemerintah dan swasta.

3. Dilihat dari hak penukaran/opsi:


a. Convertible Bonds adalah obligasi yang memberikan hak kepada pemegang
obligasi untuk mengkonversikan obligasi tersebut ke dalam sejumlah saham
milik penerbitnya.
b. Exchangeable Bonds adalah obligasi yang memberikan hak kepada pemegang
obligasi untuk menukar saham perusahaan ke dalam sejumlah saham perusahaan
afiliasi milik penerbitnya.

7
c. Callable Bonds adalah obligasi yang memberikan hak kepada emiten untuk
membeli kembali obligasi pada harga tertentu sepanjang umur obligasi tersebut.
d. Putable Bonds adalah obligasi yang memberikan hak kepada investor yang
mengharuskan emiten untuk membeli kembali obligasi pada harga tertentu
sepanjang umur obligasi tersebut.

4. Dilihat dari segi jaminan atau kolateralnya:


a. Secured Bonds adalah obligasi yang dijamin dengan kekayaan tertentu dari
penerbitnya atau dengan jaminan lain dari pihak ketiga. Dalam kelompok ini,
termasuk didalamnya adalah:
a) Guaranteed Bonds adalah Obligasi yang pelunasan bunga dan pokoknya
dijamin dengan penangguangan dari pihak ketiga.
b) Mortgage Bonds adalah obligasi yang pelunasan bunga dan pokoknya
dijamin dengan agunan hipotik atas properti atau asset tetap
c) Collateral Trust Bonds adalah obligasi yang dijamin dengan efek yang
dimiliki penerbit dalam portofolionya.
d) Unsecured Bonds adalah obligasi yang tidak dijaminkan dengan kekayaan
tertentu tetapi dijamin dengan kekayaan penerbitnya secara umum.

5. Dilihat dari segi nilai nominal:


a. Konvensional Bonds adalah obligasi yang lazim diperjualbelikan dalam satu
nominal, Rp 1 miliar per satu lot.
b. Retail Bonds adalah obligasi yang diperjual belikan dalam satuan nilai nominal
yang kecil, baik corporate bonds maupun government bonds.

VI. Kelebihan dan Kekurangan Obligasi


A. Kelebihan Obligasi :
1) Memberikan pendapatan tetap (fixed income) berupa kupon. Dimana pemegang
obligasi akan mendapatkan pendapatan bunga secara rutin selama waktu
berlakunya obligasi. Bunga yang ditawarkan obligasi, umumnya lebih tinggi
daripada bunga yang diberikan deposito.

8
2) Keuntungan atas penjualan obligasi (capital gain). Disamping penghasilan berupa
kupon, pemegang obligasi dapat memperjualbelikan obligasi yang dimilikinya.
Jika ia menjual lebih tinggi dibandingkan dengan harga belinya maka tentu saja
pemegang obligasi tersebut mendapatkan selisih yang disebut dengan capital gain.
Jual beli obligasi tersebut dapat dilakukan di pasar sekunder melalui para dealer
atau pialang obligasi.

B. Kekurangan/Resiko Obligasi :
1) Interest - Rate Risk. Harga dari sebuah obligasi akan berubah pada arah yang
berlawanan dari perubahan tingkat bunga. Jika tingkat suku bunga naik, maka
harga obligasi akan turun. Begitu pula sebaliknya, jika suku bunga turun
maka harga obligasi akan naik. Jika seorang investor harus menjual obligasi
sebelum jatuh tempo, peningkatan tingkat suku bunga bermakna bahwa
investor akan mengalami capital loss (misal investor menjual obligasi dibawah
harga beli). Risiko ini merupakan risiko yang pada umumnya dialami oleh investor
pada pasar obligasi.
2) Reinvestment Risk. Variabilitas pada tingkat reinvestment akibat adanya
perubahan pada tingkat bunga pasar.
3) Call Risk. Sebagian perusahaan menetapkan untuk menarik atau membeli obligasi
yang diterbitkannya pada harga dan waktu tertentu. Hal ini menyebabkan
investor akan mengalami call risk dimana pada tanggal tertentu perusahaan
penerbit obligasi akan menarik kembali obligasinya.
4) Default Risk. Default Risk juga berkaitan dengan risiko gagal bayar, artinya risiko
penerbit obligasi yang mengalami kebangkrutan. Akibat adanya risiko ini,
obligasi yang memiliki Default Risk dalam perdagangan di pasar obligasi
mempunyai harga yang rendah dibandingkan dengan U.S Treasury securities.
Dilain pihak, obligasi ini dalam perdagangan di pasar obligasi memiliki yield
yang lebih besar dari treasury bond.
5) Inflation Risk. Peningkatan Inflation risk atau purchasing power risk
disebabkan oleh bervariasinya nilai aliran kas yang diterima oleh investor
akibat dampak adanya security due inflasi.

9
VII. Harga Perolehan Investasi Obligasi

Seperti halnya dengan saham , di samping harga yang dibayarkan kepada penjual,
termasuk dalam harga perolehan obligasi adalah biaya-biaya lain yang diperlukan untuk
mendapatkannya, misalnya komisi makelar. Obligasi yang dibeli dicatat pada harga
perolehannya. Apabila obligasi dibeli antara dua saat pembayaran bunga, maka bunga yang
sudah berjalan akan diperhitungkan dalam harga jual. Tetapi bunga ini tidak boleh
dimasukkan sebagai komponen harga perolehan. Untuk menggambarkan investasi dalam
obligasi, asumsikan bahwa pada tanggal 1 maret 2011 sebuah perusahaan membeli 100
lembar obligasi perusahaan XYZ yang bernilai nominal Rp100.000 per lembar. Harga
perolehan adalah Rp 9.024.000 atau Rp 90.240 perlembar. Obligasi ini akan jatuh tempo
pada tanggal 1 April 2016, berbunga 12% setahun. Bunga dibayar dua kali setahun tiap-
tiap tanggal 1 april dan 1 Oktober. Jumlah yang harus dibayarkan untuk pembelian obligasi
ini dihitung sebagai berikut :

Harga Obligasi Rp 9.024.000


Bunga Yang Sudah Berjalan
5/12 x 12% x Rp10.000.000 Rp 500.000
Jumlah Yang Dibayarkan Rp 9.524.000

Oleh karena bunga obligasi dibayar seiap tanggal 1 April dan 1 Oktober maka
pembayaran terakhir sebelum terjadinya pembelian adalah pada tanggal 1 Oktober – 1 bulan.
Dengan demikian, pada saat pembelian adalah pada tanggal berjalan adalah 5 bulan, yakni
dari tanggal 1 Oktober 20011 sampai dengan 1 Maret 20012. Bunga setiap 5 bulan, seperti
perhitungan diatas, adalah Rp500.000. jumlah ini merupakan hak penjual dan harus
ditambahkan pada harga obligasi. Ayat jurnal yang dibuat untuk transaksi ini adalah :
Investasi pada Obligasi Rp 9.024.000
Pendapatan Bunga Rp 500.000
Bank Rp 9.524.000

10
Pada tanggal 1 April 20011 perusahaan XYZ membayarkan bunga setengah
tahunnya. Untuk 100 lembar obligasi yang dipegang perusahaan dalam contoh ini akan
diperoleh bunga sebesar = 6/12 x 12% x Rp10.000.000 = Rp600.000. ayat jurnal yang dibuat
adalah sebagai berikut:
Bank Rp 600.000
Pendapatan Bunga Rp 600.000

Pada tanggal 1 Oktober 20011, bunga sebesar Rp 600.000 akan diterima lagi dari
perusahaan XYZ dan ayat jurnal yang sama dengan yang diatas harus dibuat untuk itu. Pada
tanggal 31 Desember 20011 ; saat perusahaan yang memiliki obligasi akan menyusun
laporan keuangannya, bunga yang sudah berjalan untuk obigasi yang dimiliki adalah untuk
periode oktober sampai dengan 31 Desember 20011 (3 bulan). Jimlahnya adalah: 3/12 x
12% x Rp 10.000.000 = Rp 300.000. Ayat jurnal penyesuaian yang perlu dibuat untuk bunga
yang sudah berjalan adalah sebagai berikut:
Bunga yang harus diterima Rp 300.000
Pendapatan Bunga Rp 300.000

VIII. Perlakuan Akuntansi pada saat Obligasi Dilunasi atau Dijual


Dana yang disisihkan untuk pelunasan obligasi disebut sinking fund. Dalam surat
perjanjian utang biasanya disebutkan bahwa perusahaan harus menyisihkan suatu dana
yang nantinya digunakan untuk menyetorkan atau melunasi obligasi, pada saat jatuh
tempo. Dalam keadaan demikian, perusahaan diharuskan menyisihkan uang secara
berkala untuk dana ini.

IX. Masalah Pelaporan Lainnya


1. Penyajian Investasi dalam Laporan Keuangan
Perusahaan harus menyajikan akun individual untuk tiga kategori investasi,
baik pada neraca atau pada catatan terpisah. Untuk sekuritas yang diklasifikasikan
sebagai tersedia untuk dijual dan secara terpisah untuk sekuritas yang digolongkan
sebagai dimiliki hingga jatuh tempo perusahaan harus menjelaskan :

11
1) Nilai wajar agregat, keuntungan kepemilikan bruto yang belum direalisasi, kerugian
bruto yang belum di realisasi, dan basis biaya yang diamortisasi oleh jenis sekuritas
utama (hutang dan sekuritas).
2) Informasi mengenai jatuh tempo kontraktual sekuritas hutang. Perusahaan dapat
mengelompokkan informasi jatuh tempo, misalnya (a) dalam satu tahun, (b) setelah
satu tahun hingga lima tahun, (c) setelah lima tahun hingga sepuluh tahun, dan (d)
setelah sepuluh tahun.

Kategori Investasi Penilaian Klasifikasi


Sekuritas perdagangan Nilai wajar Aktiva lancer
(hutang dan ekuitas)
Dimiliki hingga jatuh tempo Biaya amortisasi Lancar atau tidak lancar
(hutang) bergantung pada tanggal
jatuh tempo sekuritas
individual
Hutang yang tersedia untuk Nilai wajar Bergantung pada situasi
dijual lancar atau tidak lancar
bergantung pada jatuh tempo
serta ekspektasi penjualan
dan penebusan pada tahun
berikutnya
Ekuitas yang tersedia untuk Nilai wajar Bergantung pada situasi
dijual Lancar atau tidak lancar
bergantung pada ekspektasi
penjualan pada rahun
berikutnya

Dalam mengklasifikasikan investasi , bukti-bukti harus mendukung maksud yang


diungkapkan manajemen , seperti sejarah aktivitas investasi perusahaan, berbagai kejadian
yang terjadi setelah tanggal neraca, dan sifat dan tujuan investasi.
 Penyesuaian Reklasifikasi
Pelaporan perubahan keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi dalam laba
komprehensif bersifat langsung kecuali jika sekuritas dijual selama tahun berjalan. Dalam
situasi ini, terjadi perhitungan ganda apabila keuntungan atau kerugian yang direalisasi
dilaporkan tidak hanya sebagai bagian dari laba bersih tetapi juga diperlihatkan sebagai
bagian dari laba komprehensif lain dalam periode berjalan atau dalam periode sebelumnya.
Untuk memastikan bahwa keuntungan dan kerugian tidak dihitung dua kali pada saat
penjualan terjadi, diperlukan suatu penyesuaian reklasifikasi (reclassification adjustment).

12
2. Penurunan Nilai
Setiap investasi harus dievaluasi pada setiap tanggal pelaporan untuk menentukan
apakah investasi itu mengalami penurunan nilai. Jika penurunan nilai itu dianggap
tidak temporer,maka dasar biaya dari setiap sekuritas diturunkan sampai kedasar biaya
yang baru. Jumlah penurunan itu diperhitungkan sebagai kerugian yang direalisasi dan
karenannya dimasukkan dalm laba bersih.
Untuk sekuritas hutang pengujian penurunan nilai ditujukan untuk menentukan
apakah kemungkinan besar bahwa investor tidak akan bisa menagih seluruh jumlah
yang terutang menurut persyaratan kontraktual.Untuk sekuritas ekuitas setiap kali nilai
yang dapat direaliasi jumlahnya lebih rendah dari pada jumlah tercatat investasi maka
harus dipertimbangakan bahwa telah terjadi penurunan nilai. Ayat jurnal untuk
mencatat penurunan nilai:
Kerugian atas penurunan nilai xxx
Penyesuaian nilai wajar sekuritas tersedia untuk dijual xxx
Keuntungan atau kerugian kepemilikan yang
belum direalisasi-ekuitas xxx
Sekuritas tersedia untuk dijual xxx

Kenaikan dan penurunan nilai wajar sesudahnya atas sekuritas yang tersedia
untuk dijual yang sudah melkemah nilainya ini akan dicantumkan sebagai laba
komperhensif lainya.

13
DAFTAR PUSTAKA

Kieso, Weygandt, dan Warfield. 2011. Intermediate Accounting: IFRS Edition, Volume 2.
Wiley. New York

Agung Prabhu, Mei 2015, Pengertian dan Jenis – Jenis Obligasi. https://forum-
ukm.blogspot.com/2015/05/pengertian-dan-jenis-jenis-obligasi-bond.html

Joni, 28 Juni 2012, Akuntansi Keuangan dan Obligasi.


https://www.slideshare.net/joni201112281/akuntansi-keuangan-hutang-obligasi

14
PEMBAHASAN SOAL

L17-5 Pada tanggal 1 Januari 2006, Phantom Company membeli obligasi 9% Spiderman
Products, Inc. senilai $200.000 dengan harga $185.589. Bunga dibayar setiap tanggal 31
Desember dan obligasi itu jatuh tempo tanggal 31 Desember 2008. Investasi ini akan
memberikan hasil 12% bagi Phantom Company. Obligasi ini dikasifikasikan sebagai
dimiliki sampai jatuh tempo.

Diminta :

(a) Siapkan skedul pendapatan bunga dan amortisasi diskonto obligasi selama 3 tahun,
dengan menerapkan metode garis lurus.
(b) Siapkan skedul pendapatan bunga dan amortisasi diskonto obligasi selama 3 tahun,
dengan menerapkan metode bunga efektif
(c) Buatlah ayat jurnal untuk penerimaan bunga per 31 Desember 2007 dan amortisasi
diskonto menurut metode garis lurus
(d) Buatlah ayat jurnal untuk penerimaan bunga per 31 Desember 2007 dan amortisasi
diskonto menurut metode bunga efektif

JAWABAN :

(a) Skedul (Jadwal) Pendapatan Bunga dan Amortisasi Diskonto Obligasi


Metode Garis Lurus
Obligasi 9% yang dibeli untuk memberikan hasil 12%

Kas yang Pendapatan Amortisasi Jumlah Tercatat


Tanggal
Diterima Bunga Diskonto Obligasi Obligasi
01/01/06 - - - $185.589
31/12/06 $18.000 $22.804 $4.804 $190.393
31/12/07 $18.000 $22.804 $4.804 $195.197
31/12/07 $18.000 $22.803 $4.803 $200.000
$54.000 $68.411 $14.411
 Catatan :
- Kas yang diterima = $200.000 x 9% = $18.000
- Amortisasi Diskonto Obligasi = ($200.000 - $185.589) : 3 = $4.804
- Pendapatan Bunga = (Kas yang diterima + Amortisasi Diskonto Obligasi)

15
(b) Skedul (Jadwal) Pendapatan Bunga dan Amortisasi Diskonto Obligasi
Metode Bunga Efektif
Obligasi 9% yang dibeli untuk memberikan hasil 12%

Kas yang Pendapatan Amortisasi Jumlah Tercatat


Tanggal
Diterima Bunga Diskonto Obligasi Obligasi
01/01/06 - - - $185.589,00
31/12/06 $18.000 $22.270,68 $4.270,68 $189.859,68
31/12/07 $18.000 $22.783,16 $4.783,16 $194.642,84
31/12/07 $18.000 $23.357,16 $5.357,16 $200.000,00
$54.000 $68.411 $14.411
 Catatan :
- Kas yang diterima = $200.000 x 9% = $18.000
- Pendapatan Bunga = (Nilai Buku Awal x 12%)
Misal = $185.589,00 x 12% = $22.270,68
- Amortisasi Diskonto Obligasi = (Pendapatan Bunga – Kas yang Diterima)

(c) Jurnal untuk penerimaan bunga dan amortisasi diskonto per 31 Desember 2007
menurut metode garis lurus :
31 Des 2007 Kas $18.000
Investasi yang dimiliki sampai jatuh tempo $ 4.804
Pendapatan Bunga $22.804

(d) Jurnal untuk penerimaan bunga dan amortisasi diskonto per 31 Desember 2007
menurut metode bunga efektif :
31 Des 2007 Kas $18.000,00
Investasi yang dimiliki sampai jatuh tempo $ 4.783,16
Pendapatan Bunga $22.783,16

16
L17-6 Informasi berikut tersedia untuk Barkley Company per 31 Desember 2007,
mengenai investasinya :

Sekuritas Biaya Nilai Wajar


3.000 lembar Saham Biasa Myers $40.000 $48.000
Corporation
1.000 lembar Saham Preferen Cole $25.000 $22.000
Incorporated
$65.000 $70.000

Diminta :

(a) Buatlah ayat jurnal penyesuaian (jika ada) untuk tahun 2007, dengan asumsi sekuritas
itu diklasifikasikan sebagai perdagangan.
(b) Buatlah ayat jurnal penyesuaian (jika ada) untuk tahun 2007, dengan asumsi sekuritas
itu diklasifikasikan sebagai tersedia-untuk-dijual.
(c) Bahaslah bagaimana jumlah yang dilaporkan dalam laporan keuangan dipengaruhi oleh
ayat jurnal dalam (a) dan (b).

JAWABAN :

Portofolio Sekuritas Hutang


31 Desember 2007
Keuntungan/
Sekuritas Biaya Nilai Wajar Kerugian yang
belum direalisasi
3.000 lembar Saham Biasa Myers $40.000 $48.000 $8.000
Corporation
1.000 lembar Saham Preferen $25.000 $22.000 ($3.000)
Cole Incorporated
$65.000 $70.000 $5.000

(a) Ayat Jurnal Penyesuaian (Perdagangan)


31 Des 2007 Penyesuaian Nilai Wajar Sekuritas $5.000
(Perdagangan)
Keuntungan atau Kerugian yang $5.000
belum direalisasikan – pendapatan

17
(b) Ayat Jurnal Penyesuaian (Tersedia untuk dijual)
31 Des 2007 Penyesuaian Nilai Wajar Sekuritas $5.000
(Tersedia untuk dijual)
Keuntungan atau Kerugian yang $5.000
belum direalisasikan – ekuitas

(c) * Jumlah yang dilaporkan dalam laporan keuangan dipengaruhi oleh ayat jurnal
penyesuaian sebagai perdagangan :

Saldo akun Penyesuaian Nilai Wajar Sekuritas merupakan suatu debet, maka saldo
tersebut akan ditambahkan ke Biaya Akun Sekuritas Perdagangan untuk mendapatkan
nilai wajar sekuritas perdagangan tersebut. Nilai wajar sekuritas adalah jumlah yang
akan di laporkan di neraca. Di samping itu, perubahan nilai wajar dalam bentuk
keuntungan atau kerugian yang belum direalisasikan harus dilaporkan di dalam
laporan laba rugi dalam bentuk pendapatan. Oleh karena hal ini lah, mengapa jumlah
yang dilaporkan dalam laporan keuangan dipengaruhi oleh ayat jurnal penyesuaian ini.

* Jumlah yang dilaporkan dalam laporan keuangan dipengaruhi oleh ayat


jurnal penyesuaian sebagai tersedia untuk dijual :

Berbeda halnya dengan ayat jurnal sebagai perdagangan, dalam ayat jurnal sebagai
tersedia untuk dijual perubahan nilai wajar dalam bentuk keuntungan atau kerugian
yang belum direalisasikan akan dilaporkan di dalam laporan laba rugi sebagai bagian
dari penghasilan komprehensif lain. Tentu saja jumlah yang dilaporkan dalam laporan
keuangan akan tetap dipengaruhi oleh ayat jurnal penyesuaian ini.

18

Anda mungkin juga menyukai