Anda di halaman 1dari 14

PENGENALAN LINGKUNGAN MIKRO PASAR DIGITAL

Disusun oleh:
Gusti Ayu Putu Agung Mahadewi (1807531120)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS UDAYANA
2021
PEMBAHASAN

2.1 Pengenalan dan Analisa Lingkungan Pemasaran Digital


Lingkungan pasar digital sangat kompleks dan dinamis, perusahaan harus berhati-hati
dalam menganalisis konteks pasar seperti apa nantinya yang akan dioperasi perusahaan,
mengidentifikasi peluang-peluang serta rencana yang membuat perusahaan dapat bersaing
secara efektif. Pemahaman akan lingkungan perusahaan merupakan kunci dari analisis situasi,
dan membentuk suatu landasan yang kokoh untuk segala jenis rencana pemasaran khususnya
pemasaran digital. Berikut ini merupakan faktor-faktor yang harus dianalisis dalam
lingkungan pemasaran digital, di antaranya:
a. Konsumen (Consumers), proposisi digital serta komunikasi haruslah didasari pada
konsumen dimana karakteristik, tingkah laku, keinginan, dan kebutuhannya menjadi inti
sari para pemasar untuk melakukan analisis situasi awal.
b. Lingkungan pasar digital (Digital Marketplace) terdiri atas perantara (intermediaries),
orang yang berpengaruh (influencers), dan mitra yang potensial. Terdapat beberapa
faktor yang mempengaruhi analisa lingkungan pasar digital di antaranya alat pencari
(search engines), situs media penerbit, blog, situs tinjauan, dan jaringan sosial yang harus
dipertimbangkan.
c. Pesaing (Competitors), tolak ukur aktivitas proposisi dan komunikasi konsumen terhadap
para pesaing dapat mengidentifikasi peluang-peluang terhadap pendekatan baru dan
aktivitas lingkungan pasar digital perlu untuk dikembangkan lebih lanjut.
d. Lingkungan makro yang lebih luas, terdiri atas pengaruh sosial, peraturan-peraturan,
lingkungan, politik, dan teknologi.

Lingkungan pemasaran digital melibatkan dua elemen utama, yaitu (1) lingkungan
mikro (micro-environment) dan (2) lingkungan makro (macro-environment). Lingkungan
mikro atau yang lebih dikenal sebagai “the operating environment” berfokus kepada para
pelaku yang membentuk lingkungan transaksi dengan cepat. Para pelaku ini terdiri atas
konsumen yang memiliki keinginan dan kebutuhan yang harus dipuaskan, bersamaan dengan
para pesaing, perantara, dan supplier. Kelompok ini membentuk lingkungan digital dan
seorang pemasar digital perlu memahami tingkah laku dan implikasi perubahan dari kelompok

2
tersebut jika sebuah organisasi sedang mengembangkan strategi pemasaran digital yang
efektif. Sedangkan lingkungan makro atau yang umumnya disebut sebagai “the remote
environment” terdiri atas dorongan eksternal yang dapat secara signifikan berefek kepada
kesuksesan secara organisasi.

2.2 Konsumen Digital


2.2.1 Perjalanan Konsumen (Customer Journey)
Perjalanan konsumen adalah sebuah istilah yang umumnya digunakan para pemasar
digital untuk menjelaskan ‘titik kontak’ atau berbagai jenis media yang dibayar, dimiliki,
dan diperoleh yang berpengaruh terhadap konsumen selama konsumen dapat mengakses
berbagai jenis website dan konten yang berbeda saat memilih produk dan jasa. Untuk
membantu pemasar digital dalam melakukan segmentasi perjalanan pembelian konsumen,
maka pemasar digital dapat menggunakan “peta perjalanan konsumen” yang mana teknik
ini sering digunakan untuk menjelaskan tingkah laku dan persona dari pengguna yang
berbeda.
Selain itu Google telah mengembangkan sebuah model retail spesifik untuk
memahami perjalanan konsumen secara luas dalam menentukan pembuatan keputusan
konsumen yang disebut dengan Zero Moment of Truth (ZMOT) (Lecinski, 2012). ZMOT
menjelaskan kombinasi antara pengaruh online dan offline dalam pembelian, dimana
penggunaan mesin pencari dan sosial media memberikan kesempatan yang lebih banyak
bagi konsumen untuk memperluas pertimbangan produk mereka.
Dalam proses pemahaman atas pengaruh perjalanan online konsumen, dapat dilakukan
segmentasi lingkungan pemasaran digital terlebih dahulu sehingga dapat diketahui
berbagai kelompok konsumen yang ada dan bagaimana para konsumen mencari produk
dan pelayanan baru serta berbagai jenis hasil pencarian yang berbeda yang dapat
mempengaruhi keputusan konsumen. Terdapat beberapa elemen utama di dalam
lingkungan pemasaran digital di antaranya:
1. Customer Segment. Analisis lingkungan pemasaran digital membantu pemasar
digital dalam mengidentifikasi target segmentasi bisnis online yang berbeda dengan
tujuan untuk memahami konsumsi media online konsumen, tingkah laku dan jenis
konten serta pengalaman berbeda yang diinginkan oleh konsumen.

3
2. Search Intermediaries. Perantara dalam pemasaran online ini dapat berupa mesin
pencari (search engine) yang membantu para konsumen untuk menelusuri
informasi dari produk yang mereka inginkan. Beberapa jenis mesin pencari yang
sering digunakan antara lain Google, Yahoo!, Bing dan Ask. Perusahaan perlu
mengetahui situs manakah yang paling efektif dalam memanfaatkan lalu lintas
pencarian dan bermitra dengan situs tersebut ataupun mencoba mendapatkan
bagian dari lalu lintas pencarian menggunakan mesin pencari dan bekerja sama
untuk mengembangkan teknik pemasaran yang dimiliki.
3. Intermediaries, influencers, and publisher sites. Situs media dan berbagai perantara
seperti influencer individu, jaringan sosial, pembaca umpan (aggregator), dan
afiliasi sering berhasil dalam menarik perhatian pengunjung situs melalui pencarian
konsumen atau datang secara langsung ke website perusahaan yang sudah memiliki
merek yang terkenal. Perusahaan perlu menilai media online dan partner distribusi
yang berpotensi dalam menarik perhatian konsumen di antaranya:
• Situs media atau portal berita utama seperti FT.com, The Times, Guardian atau
pureplay seperti Google News.

• Situs media khusus/ vertikal, sebagai contoh Econsultancy, ClickZ.com,


Marketing Land yang mana situs-situs tersebut merupakan media khusus untuk
business-to-business dalam pemasaran.
• Situs perbandingan harga (atau lebih dikenal sebagai aggregation), contohnya
adalah Moneysupermarket, Kelkoo, Gocompare, Shopping.com, Confused.com,
Mysupermarket.com, dan sebagainya.
• Super-affiliates. Afiliasi memperoleh pendapatan dari pedagang yang mereka
referensikan dengan menjadi komisi yang dibayarkan berdasarkan proporsi
penjualan atau jumlah tetap.
• Afiliasi khusus atau Blogger. Kedua partner tersebut umumnya dikelola secara
individu akan tetapi mereka dapat sangat berpengaruh, dimana afiliasi yang
lebih kecil dan kumpulan blogger sangat berperan penting dalam pemasaran
digital secara kolektif.
4. Destination sites and platforms. Ini merupakan situs yang dicoba oleh pemasar
untuk menarik perhatian pengunjung, termasuk situs transaksional seperti retail,
4
pelayanan finansial, perjalanan, manufaktur, dan perusahaan lain ataupun situs-
situs non transaksional seperti merek atau situs pembangunan hubungan. Situs
destinasi juga termasuk kehadiran pada situs sosial lain seperti Facebook dan
Twitter pada aplikasi mobile.
2.2.2 Analisis Konsumen
Tingkah laku konsumen dapat dipertimbangkan dari dua perspektif:
1. Analisis permintaan. Hal ini melibatkan pemahaman potensial dan volume
pengunjung.
2. Tingkah laku konsumen digital. Seorang pemasar harus memahami kebutuhan,
karakteristik, dan pengalaman digital atau tingkah laku dari target konsumen.
2.2.3 Analisis Permintaan
Analisis permintaan dapat mengurangi anggapan dan meningkatkan efektivitas
kampanye komunikasi pemasaran digital. Menilai permintaan pelayanan digital melalui
pengamatan pada faktor-faktor umum dapat memungkinkan pemasar untuk menetapkan
tujuan strategis yang lebih realistis untuk setiap segmen sasaran, tetapi untuk melakukan
hal tersebut, pemasar digital juga perlu menilai volume dan pangsa konsumen yang:
• Memiliki akses menuju saluran digital;
• Menggunakan pelayanan online spesifik yang mampu berefek pada keputusan
pembelian, seperti situs perbandingan harga, jaringan sosial, dan blog spesialis;
• Terpengaruh dengan menggunakan saluran digital tetapi membeli dengan saluran lain
sebagai bagian dari tingkah laku multichannel pembeli;
• Pembelian atau menggunakan layanan menggunakan saluran digital.

2.2.4 Pilihan Konsumen dan Pengaruh Digital


Pilihan konsumen merupakan langkah krusial dalam proses pembelian dan media
digital saat ini memainkan sebuah peran penting dalam keputusan pembelian. Banyak
konsumen yang menganggap internet merupakan tempat pertama untuk mencari informasi
dan menginformasikan konsumen tentang apa yang akan mereka beli. Jadi internet
merupakan bagian penting dalam proses penelitian karena pengguna internet saat ini
menghabiskan waktu yang lebih lama untuk melakukan pengamatan mengenai produk
online. Selain itu internet juga digunakan pada setiap tahap proses penelitian dari

5
pemindaian awal menuju perbandingan yang lebih detail dan pemeriksaan terakhir sebelum
pembelian.
Implikasi pertumbuhan dalam penggunaan media digital dalam proses pemilihan
produk online berarti pasar digital perlu memastikan apakah produk dan jasa yang mereka
harapkan untuk dipasarkan melalui saluran digital dipresentasikan dengan baik.
Selanjutnya, permintaan akan informasi akan semakin meningkat mengingat jumlah
penggunaan ponsel cerdas dan perangkat seluler lain yang juga semakin meningkat.

2.2.5 Transaksi Konsumen


Proporsi pengguna internet yang akan membeli berbagai tipe produk online yang
berbeda sangat didasarkan pada karakteristik dan profil demografis konsumen, kategori
produk, dan pengalaman masa lalu konsumen. Terdapat banyak prediksi tentang
perkembangan ritel online dan bagaimana hal tersebut dapat memicu permintaan online.
Kenyamanan tetap menjadi pendorong terbesar bagi pembeli online untuk lebih memilih
berbelanja di dalam toko dan tidak melihat kebutuhan untuk berbelanja online adalah
hambatan dalam proses adopsi.

2.2.6 Perilaku Konsumen Online dan Implikasi bagi Pemasaran


Setiap pelanggan memiliki perilaku yang berbeda yang dimulai dari karakteristik
pelanggan tersebut. Sebagai seorang pemasar, kita harus memahami perilaku setiap
pelanggan untuk menentukan cara yang paling tepat untuk mengetahui bagaimana
karakteristik pelanggan dapat mempengaruhi pemilihan saluran pemasaran digital.

2.2.7 Karakteristik Pelanggan


Pemahaman variabel perilaku konsumen dapat membantu kita membuat segmentasi
profil pelanggan. Penelitian telah mengidentifikasi dua poin utama yang terbukti sangat efektif
dalam mengidentifikasi variabel konsumen, antara lain:
a. Variabel demografi.
b. Variabel psikografis dan perilaku.

6
Menurut Arnold dkk (2005), latar belakang pengalaman online terdiri dari beberapa
konsep penting yang dapat mempengaruhi konsumen secara positif atau negatif untuk
terlibat dengan penawaran digital, antara lain:
1. Information Processing (IP). Cara konsumen menghadapi data dan informasi yang
tersedia dapat mempengaruhi perilaku masa depan mereka.
2. Perceived ease of use. Semakin mudah penggunaan website atau mobile site maka
besar kemungkinan pelanggan memiliki pengalaman online yang positif (Cheung
dkk, 2005).
3. Perceived usefulness. Penawaran digital harus disesuaikan dengan kebutuhan sehari-
hari pelanggan seperti berbelanja, pemesanan tiket pesawat, hingga perbankan
(Arnold dkk, 2005).
4. Perceived benefits. Jika pelanggan merasa akan diberi keuntungan (benefit) dengan
terlibat dengan penawaran digital, maka hal ini mungkin akan memberi dukungan
pada merek online (Arnold dkk, 2005).
5. Perceived control. Jika seorang pelanggan adalah pengguna ahli dalam teknologi
digital, maka mereka akan merasa mereka dapat berjalan sukses di lingkungan digital
ini.
6. Skill. Keterampilan yang dimaksud mengacu pada kemampuan pelanggan dalam
menggunakan teknologi untuk mencapai target mereka (Klein dan Ford, 2002).
Seseorang dapat meningkatkan kemampuan menggunakan teknologinya dengan cara
mengakses website lebih sering.
7. Trust and risk. Kepercayaan dan risiko memegang peran penting dalam perilaku
online seorang pelanggan.
8. Enjoyment. Kenikmatan adalah hasil pengalaman online yang positif.
Delapan faktor latar belakang ini dapat mempengaruhi bagaimana pelanggan
berpikir (keadaan kognitif) dan bagaimana perasaan pelanggan (keadaan afektif) terkait
pengalaman online mereka dan hasil perilaku yang muncul.

7
2.2.8 Proses Pembelian
Menurut Kotler dkk (2001), proses pembelian terdiri dari berbagai tahap dan setiap
tahap menunjukkan hasil tertentu baik dari persepsi penjual maupun persepsi pembeli.
Tahapan-tahapan tersebut antara lain:
1. Awareness (Kesadaran)
2. Interest (Ketertarikan)
3. Evaluation (Evaluasi)
4. Trial (Percobaan)
5. Adoption (Adopsi/Pemakaian)
Rangkaian tahapan yang menunjukkan hasil ini dikenal sebagai hierarki model
respons dan telah dipertimbangkan di pasar digital. Chaffey dan Smith (2012)
mendeskripsikannya sebagai berikut:
1. Problem Recognition
Di tahap ini, konsumen belum sadar akan adanya suatu produk dan tugas perusahaan
adalah memperkenalkan dan menciptakan kesadaran konsumen akan produk
perusahaan baik berupa produk atau jasa yang disediakan.
2. Information Search
Pada tahap ini, konsumen sudah sadar akan kebutuhan terhadap suatu produk/jasa
perusahaan. Tugas perusahaan adalah memosisikan merek perusahaan dan
memperkenalkan manfaat dan merek perusahaan kepada konsumen. Mempengaruhi
konsumen melalui pemasaran search engine dan pemasaran afiliasi merupakan
langkah terpenting pada tahap ini.
3. Evaluation
Pada tahap ini, konsumen akan melakukan evaluasi penjual dan tugas perusahaan
adalah mengarahkan pelanggan ke perusahaan mereka melalui website. Website adalah
alat yang sangat efektif untuk mendeskripsikan produk perusahaan beserta manfaat
atau kelebihan produk perusahaan terkait.
4. Decision
Pada tahap ini, konsumen akan menentukan produk mana yang akan dibeli dan tugas
perusahaan adalah membantu konsumen dalam membuat keputusan pembelian. Salah
satu fitur website yang terbaik adalah kemampuan mereka untuk menyediakan konten

8
dalam jumlah besar. Dengan ini, konsumen dapat melihat secara langsung spesifikasi
setiap produk dan membantu mereka untuk mengidentifikasi produk terbaik.
5. Action (sale or use of service)
Tahap ini merupakan tahap dimana konsumen sudah memutuskan untuk membeli dan
tugas perusahaan adalah memfasilitasi metode pembayaran yang paling efektif
sehingga konsumen tidak merasa sulit melakukan pembelian. Website sebaiknya
menyediakan mekanisme pembayaran kartu kredit dengan opsi untuk memesan
melalui telepon atau surat. Perusahaan juga harus memperhatikan fitur jaminan
keamanan, pilihan pengiriman, dan penawaran pengiriman gratis kepada konsumen
untuk meningkatkan motivasi konsumen berbelanja.
6. Post-purchase
Tahap ini merupakan tahap akhir setelah konsumen melakukan pembelian yaitu tahap
evaluasi pasca pembelian dan memberikan feedback terkait produk perusahaan terkait.
Tugas perusahaan adalah memperhatikan feedback dari setiap konsumen, mendukung
penggunaan produk, dan mempertahankan bisnis perusahaan, terlebih jika ada
feedback dari konsumen yang kurang bagus. Feedback memiliki peran yang sangat
penting bagi perusahaan mengevaluasi produk mereka dan meningkatkan produk
perusahaan.
2.3 Pesaing
Salah satu fokus utama dari seorang pemasar adalah memahami bagaimana untuk memuaskan
pelanggan lebih baik daripada pesaing sehingga sangat penting bagi seorang pemasar untuk
memahami pesaing yang ada, baik dari kompetisi di pasar hingga mengamati perilaku pesaing.

2.3.1 Bentuk dan Sifat Pasar Kompetitif Online


Bentuk dan sifat pasar kompetitif online dapat terbentuk karena adanya beberapa
kekuatan yang dapat dianalisis dari 5 kekuatan Porter (Porter’s Five Force) yakni daya tawar
pembeli, daya tawar pemasok, ancaman produk pengganti, ancaman pendatang baru, serta
intensitas persaingan. Peran internet sangat berpengaruh dalam bentuk dan sifat pasar
kompetitif online. Berikut adalah efek dari internet yang dianalisis melalui 5 kekuatan Porter.
a. Daya tawar pembeli

9
Daya tawar pembeli berbicara tentang seberapa besar pembeli dapat mempengaruhi harga
dari suatu produk. Dengan adanya internet, daya tawar pembeli menjadi semakin kuat
karena pembeli dapat menyerap lebih banyak informasi mengenai produk atau jasa yang
ditawarkan serta informasi mengenai perusahaan pesaing.
b. Daya tawar pemasok
Daya tawar pemasok sangat berhubungan erat dengan seberapa besar pemasok dapat
mempengaruhi harga suatu produk. Berbeda dengan daya tawar pembeli, karena internet
daya tawar pemasok menjadi semakin lemah dan memberikan banyak peluang bagi
perusahaan.
c. Ancaman produk pengganti
Ini mengacu pada kemungkinan pelanggan menemukan produk pengganti. Ancaman ini
dapat terjadi pada perusahaan yang baru hingga yang telah lama berdiri. Dengan adanya
internet ancaman produk pengganti menjadi semakin tinggi dan kemungkinan pelanggan
menemukannya sangat besar, dimana pelanggan dapat menemukan banyak sekali pilihan
produk pengganti hanya dalam satu tombol.
d. Ancaman pendatang baru
Dalam hal ini, kita berbicara tentang seberapa mudah pesaing memasuki pasar suatu
usaha. Dengan adanya internet, semua bidang usaha dapat memasuki pasar dengan
mudah. Barrier untuk memasuki dunia bisnis menjadi berkurang sehingga memperbanyak
kompetitor baru untuk masuk ke pasar.
e. Intensitas persaingan
Seiring dengan berkembangnya pasar digital, beberapa sektor pasar terjadi peningkatan
jumlah perusahaan. Sifat persaingan antar perusahaan perdagangan online sangat
ditentukan oleh jumlah pemain di pasar dan kerabat mereka, ukuran, struktur biaya dan
harga, biaya switching yang akan dihadapi pelanggan jika mereka berubah, tujuan
strategis dan hambatan keluar.
Dengan menggunakan model lima kekuatan untuk menganalisis struktur dan sifat
kompetisi, pemasar digital dapat memperoleh pemahaman tentang pasar. Oleh karena itu,
langkah selanjutnya bagi para pemasar digital adalah mengembangkan pemahaman tentang
pesaing mereka dan bagaimana mereka akan menanggapinya.

10
2.3.2 Analisis Pesaing dan Benchmarking
Competitor benchmarking adalah istilah yang digunakan untuk perbandingan
terstruktur dari pendekatan pemasaran digital dari layanan organisasi dalam pasar.
Tujuannya adalah untuk mengidentifikasi ancaman yang ditimbulkan oleh perubahan pada
penawaran pesaing, tetapi juga untuk mengidentifikasi peluang untuk meningkatkan
layanan web perusahaan sendiri dengan melihat pendekatan inovatif dalam perusahaan
yang tidak bersaing. Pembandingan layanan memiliki perspektif berbeda yang melayani
tujuan berbeda:
1. Kemampuan internal seperti sumber daya, struktur dan proses vs pelanggan eksternal
menghadapi fitur situs.
2. Berbagai aspek siklus hidup pelanggan: akuisisi pelanggan, konversi ke penyimpanan.
3. Kualitatif ke kuantitatif: dari penilaian kualitatif oleh pelanggan melalui survei dan
kelompok fokus hingga analisis kuantitatif oleh auditor data independen di seluruh
akuisisi pelanggan.
4. Dalam sektor dan di luar sektor: membuat tolak ukur terhadap situs serupa dalam
sektor dan meninjau di luar sektor ke sektor yang cenderung lebih maju, seperti
penerbit online, jejaring sosial, dan situs merek.
5. Ukuran finansial ke non finansial melalui peninjauan intelijen kompetitif sumber
seperti laporan perusahaan atau penyerahan pajak, informasi tambahan mungkin
tersedia berdasarkan omset dan keuntungan yang dihasilkan oleh saluran digital.
6. Dari pengalaman pengguna hingga evaluasi ahli. Riset benchmarking harus
mengambil dua perspektif alternatif, dari ulasan pelanggan aktual tentang konten dan
kegunaan hingga evaluasi ahli.

Hal-hal yang wajib direview oleh perusahaan dalam menentukan tolak ukur atau
benchmarking adalah sebagai berikut:
➢ Pesaing lokal terkenal
➢ Pesaing internasional terkenal
➢ Perusahaan online baik lokal maupun internasional

Selain menilai pesaing berdasarkan kriteria kinerja, ada baiknya juga


mengategorikan mereka berdasarkan kemampuan mereka untuk merespons. Dapat

11
dilihat dari kecepatan dimana perusahaan mampu mengubah arah strategis dan
menanggapi permintaan pelanggan baru, kemampuan untuk menghubungkan atau
mempromosikan produk dan menghasilkan bisnis baru di pasar baru, serta siklus hidup
produk. Sangat penting bagi pemasar digital untuk dapat mengidentifikasi dan
memahami pesaing mereka dan dengan demikian dapat menyimpulkan apa strategi dan
kegiatan masa depan mereka.

2.4 Pemasok
Pemasok secara umum memiliki kata lain yaitu "penjual" baik itu perseorangan,
perusahaan/negara yang bertugas dalam hal mengantarkan kebutuhan barang dan jasa
perusahaan yang menjalankan aktivitasnya di rantai pasokan. Dalam pasar digital, rantai
pasokan dapat mengambil banyak bentuk yang berbeda tergantung dengan produk yang
dipasarkan.
Adapun aspek yang paling penting dalam memantau pemasok dalam konteks pemasaran
digital yaitu berhubungan dengan pengaruh yang dimiliki pemasok dalam hal nilai kualitas
produk atau jasa yang dikirimkan sampai ke konsumen akhir.
Hal penting yang termasuk ke dalam pengaruh pemasok yakni berada pada harga produk,
ketersediaan, dan fitur. Kemudian internet sudah memiliki dampak penting dalam beberapa
sektor bisnis yang sejauh ini telah terjadi dalam susunan alur yang baru untuk rantai pemasok
dan jenis pemasok baru, yang menawarkan jasa pemasok ke industri digital secara
keseluruhan. Tindakan pemasok baru sebagai penengah dan menawarkan jangkauan
pelayanan spesialis yang luas: pengembangan website, pengelolaan teknologi, dan
pengintegrasian.
2.4.1 Perantara Pasar Online
Perantara pemasaran adalah perusahaan (firma) yang dapat membantu sebuah
perusahaan untuk mempromosikan, menjual, dan mengantarkan barang atau jasanya.
Dalam konteks internet, perantara pasar online dapat dibedakan dengan situs-situs tujuan
yang secara khusus merupakan situs penjual yang dimiliki oleh manufaktur atau penjual
kecil yang menawarkan informasi produk tetapi istilah ini umumnya merujuk ke situs
pedagang atau merek. Situs perantara online menyediakan informasi mengenai situs tujuan
dan merupakan sarana untuk menghubungkan pengguna internet dengan informasi produk.

12
Perantara online yang terkenal adalah Google, MSN, dan Yahoo! dan biasanya dikenal
sebagai portal yang merupakan suatu penerbit online yang bertugas sebagai akses masuk
informasi dan jasa yang tersedia melalui penyedia mesin pencari, direktori, dan jasa lainnya
seperti berita atau email gratis. Perantara konsumen lainnya seperti Kelkoo
(www.kelkoo.com) dan Bizrate (www.bizrate.com) menyediakan perbandingan harga
untuk produk-produk. Kebanyakan koran seperti The Times, Guardian, The Telegraph dan
penerbit majalah, dan Emap (www.greatmagazines.co.uk), sekarang juga menyediakan
versi dalam bentuk online dalam publikasi mereka.
Perantara online adalah sebuah bisnis yang mendukung bisnis dan konsumen,
sehingga mereka dapat menyajikan pertukaran informasi B2B dan B2C. Situs lelang adalah
jenis lain dalam komunitas online. Layanan Google ORKUT (www.orkut.com) adalah
sebuah contoh dari jaringan sosial individu, sementara LinkedIn (www.linkedin.com) dan
Ecademy (www.ecademy.com) adalah contoh jaringan bisnis.

13
DAFTAR PUSTAKA

Chaffey, Dave dan Ellis-Chadwick, Fiona. 2016. Digital Marketing (Strategy, Implementation,
and Practice). Edisi 6. United Kingdom: Pearson
Economic 123.2020.KELOMPOK 2.docx - MAKALAH PENGENALAN LINGKUNGAN MIKRO
PASARDIGITAL.https://www.coursehero.com/file/69501804/KELOMPOK-2docx/(diakses
pada tanggal 15 februari 2021 pukul 15.34 WITA)

14

Anda mungkin juga menyukai