Anda di halaman 1dari 5

Tugas Personal ke-1

Week 2/ Sesi 3

Najwa Puteri Dianti - 2602271196


1. Jelaskan perbedaan antara e-business dan e-commerce? (Bobot 25%)

2. Perkembangan teknologi dan dunia digitalisasi yang sangat cepat memberikan dampak
pada pergeseran model bisnis dan hubungan antara penawaran (supply) dan permintaan
(demand) dalam perekonomian global. Produsen memproduksi barang tidak lagi
didasarkan pada pasokan barang atau jasa tetapi pada kebutuhan pelanggan. Pelanggan
menentukan kebutuhan mereka dan mencari barang dan jasa yang tepat. Jelaskan tentang
konsep supply-driven dan demand-driven? (Bobot 30%).

3. Beberapa saluran media tradisional seperti televisi, radion, dan surat kabar berperan
sebagai saluran media yang mendorong konten/ informasi kepada konsumen atau
pelanggan. Perkembangan digitalisasi dengan adanya Youtube, podcast, dan search
engine google serta media sosial merupakan media platform yang interaktif. Lakukan
Analisa bagaimana media sosial membantu perkembangan bisnis dalam perusahaan? dan
berikan implementasi nyata penggunaan media sosial dalam bisnis saat ini! (Bobot
45%).

Catatan: Berikan referensi/ sumber jawaban

Digital Marketing for Manager – R1


ANSWER

1. E-business secara umum merupakan kegiatan berbisnis secara online yang mencakup
transaksi jual beli dan pelayanan pelanggan serta kerja sama dengan rekan bisnis, baik
individu maupun instansi. Selai itu, e-commerce adalah transaksi bisnis berupa jual-beli
barang dan jasa melalui internet, termasuk transfer dan serah terima kepemilikan hak
dengan menggunakan platform online.

Maka dari itu, e-commerce merupakan bagian dari e-business. berikut adalah beberapa
poin perbandingan dari kedua poin tersebut:
• Jangkauan:
E-business memiliki cakupan yang lebih luas, mencakup modal, sumber daya
manusia, seluruh proses pemasaran, serta segala risiko yang muncul setelah
transaksi.
E-commerce terbatas pada proses jual-beli secara online melalui situs atau web.
• Fungsi:
E-commerce fokus pada transaksi jual-beli online, sedangkan e-business lebih
berorientasi pada edukasi dan pemahaman pelanggan tentang manfaat produk atau
jasa.
• Kompleksitas:
E-commerce hanya melibatkan aspek pemasaran, spesifikasi, dan analisis
penjualan.
E-business lebih kompleks, mencakup setiap aspek bisnis dari hulu ke hilir,
termasuk perencanaan produksi, manajemen risiko, pengembangan produk/jasa,
dan manajemen keuangan.

Referensi :
https://bakri.uma.ac.id/perbedaan-e-commerce-dan-e-
business/#:~:text=Saat%20menjalankan%20e%2Dcommerce%20maka,namun%20juga%20proses%20bisnis%20int
ernal.
https://store.sirclo.com/blog/perbedaan-e-business-dan-e-commerce/

Digital Marketing for Manager – R1


2. Supply-Driven (Pendorong Pasokan):

Definisi: Pendekatan supply-driven berfokus pada produksi barang dan jasa berdasarkan
ketersediaan sumber daya, kemampuan produksi, dan kebijakan perusahaan.

Proses: Produsen menciptakan produk terlebih dahulu dan kemudian mencoba


menjualnya ke pasar. Keputusan tentang apa yang diproduksi dan seberapa banyak
didasarkan pada pertimbangan internal perusahaan.

Tujuan Utama: Maksimalkan efisiensi produksi, memanfaatkan ekonomi skala, dan


mengendalikan biaya produksi.

Demand-Driven (Pendorong Permintaan):

Definisi: Pendekatan demand-driven menempatkan konsumen dan permintaan mereka di


pusat strategi bisnis. Produksi barang dan jasa dilakukan berdasarkan permintaan pasar.

Proses: Produsen mencari tahu apa yang diinginkan konsumen dan mencoba memenuhi
permintaan tersebut. Keputusan produksi didasarkan pada analisis pasar dan respons
terhadap kebutuhan dan preferensi pelanggan.

Tujuan Utama: Memberikan produk atau layanan yang diinginkan oleh pasar,
meningkatkan kepuasan pelanggan, dan merespons dengan cepat terhadap perubahan tren
atau permintaan.

Dalam era digitalisasi dan pergeseran ke arah ekonomi berbasis pengetahuan, pendekatan
demand-driven semakin mendapat perhatian. Teknologi informasi memungkinkan
produsen untuk lebih responsif terhadap perubahan dalam perilaku konsumen dan
memanfaatkan data untuk menyusun strategi bisnis yang lebih efektif.

Banyak perusahaan saat ini berusaha menggabungkan kedua pendekatan ini, mengadopsi
model bisnis yang lebih fleksibel dan responsif terhadap pasar, sambil tetap
memperhatikan efisiensi operasional. Dalam lingkungan bisnis yang terus berubah,
kemampuan untuk menggabungkan elemen supply-driven dan demand-driven dapat
menjadi kunci keberhasilan dalam memenuhi tuntutan pasar yang dinamis.

Referensi: https://media.neliti.com/media/publications/73606-ID-penggunaan-teknologi-internet-dalam-bisn.pdf

Digital Marketing for Manager – R1


3. Media sosial memiliki peran yang signifikan dalam perkembangan bisnis dalam berbagai
perusahaan. Berikut adalah analisis dan implementasi penggunaan media sosial dalam
bisnis:

• Meningkatkan Brand Awareness:

Media sosial memungkinkan perusahaan untuk membangun dan meningkatkan


brand awareness melalui berbagai platform.

Mampu mencapai audiens yang lebih luas dan beragam, termasuk target pasar
yang spesifik.

• Adanya interaksi langsung dengan pelanggan :

Media sosial menyediakan saluran langsung untuk berkomunikasi dengan


pelanggan. Respon cepat terhadap pertanyaan atau umpan balik pelanggan dapat
meningkatkan kepuasan pelanggan.

Feedback pelanggan yang dapat digunakan untuk meningkatkan produk atau


layanan.

• Adanya tools digital marketing:

Platform media sosial menyediakan alat analitik yang memungkinkan perusahaan


untuk melacak kinerja kampanye pemasaran secara real-time.

Kemampuan untuk mengukur tingkat keterlibatan, konversi, dan ROI membantu


perusahaan membuat keputusan pemasaran yang lebih baik.

• Targeting dan Positioning :

Media sosial memungkinkan perusahaan untuk mengumpulkan data tentang


perilaku pengguna dan minat mereka. Data ini dapat digunakan untuk membuat
kampanye yang lebih terarah dan personal.

Iklan yang ditargetkan secara efektif dapat meningkatkan konversi dan efisiensi
biaya.

Digital Marketing for Manager – R1


Contoh Implementasi Penggunaan Media Sosial:

- Penggunaan media sosial untuk mempromosikan sebuah campaign baik


menggunakan Influencer untuk mempromosikan campaign tersebut dengan postingan
menggunakan hashtag yang relevan, CTA tap ke link yang sesuai, dan memanfaatkan
iklan (Ads) untuk menjangkau audiens yang lebih luas. Menggunakan alat analitik
media sosial untuk memantau kinerja kampanye dan mengidentifikasi tren.
Referensi : http://repository.upi-yai.ac.id/3518/1/Buku%20Media%20Konvensional%20dan%20Media%20Online.pdf

Digital Marketing for Manager – R1

Anda mungkin juga menyukai