Week 2/ Sesi 3
2. Perkembangan teknologi dan dunia digitalisasi yang sangat cepat memberikan dampak
pada pergeseran model bisnis dan hubungan antara penawaran (supply) dan permintaan
(demand) dalam perekonomian global. Produsen memproduksi barang tidak lagi
didasarkan pada pasokan barang atau jasa tetapi pada kebutuhan pelanggan. Pelanggan
menentukan kebutuhan mereka dan mencari barang dan jasa yang tepat. Jelaskan tentang
konsep supply-driven dan demand-driven? (Bobot 30%).
3. Beberapa saluran media tradisional seperti televisi, radion, dan surat kabar berperan
sebagai saluran media yang mendorong konten/ informasi kepada konsumen atau
pelanggan. Perkembangan digitalisasi dengan adanya Youtube, podcast, dan search
engine google serta media sosial merupakan media platform yang interaktif. Lakukan
Analisa bagaimana media sosial membantu perkembangan bisnis dalam perusahaan? dan
berikan implementasi nyata penggunaan media sosial dalam bisnis saat ini! (Bobot
45%).
1. E-business secara umum merupakan kegiatan berbisnis secara online yang mencakup
transaksi jual beli dan pelayanan pelanggan serta kerja sama dengan rekan bisnis, baik
individu maupun instansi. Selai itu, e-commerce adalah transaksi bisnis berupa jual-beli
barang dan jasa melalui internet, termasuk transfer dan serah terima kepemilikan hak
dengan menggunakan platform online.
Maka dari itu, e-commerce merupakan bagian dari e-business. berikut adalah beberapa
poin perbandingan dari kedua poin tersebut:
• Jangkauan:
E-business memiliki cakupan yang lebih luas, mencakup modal, sumber daya
manusia, seluruh proses pemasaran, serta segala risiko yang muncul setelah
transaksi.
E-commerce terbatas pada proses jual-beli secara online melalui situs atau web.
• Fungsi:
E-commerce fokus pada transaksi jual-beli online, sedangkan e-business lebih
berorientasi pada edukasi dan pemahaman pelanggan tentang manfaat produk atau
jasa.
• Kompleksitas:
E-commerce hanya melibatkan aspek pemasaran, spesifikasi, dan analisis
penjualan.
E-business lebih kompleks, mencakup setiap aspek bisnis dari hulu ke hilir,
termasuk perencanaan produksi, manajemen risiko, pengembangan produk/jasa,
dan manajemen keuangan.
Referensi :
https://bakri.uma.ac.id/perbedaan-e-commerce-dan-e-
business/#:~:text=Saat%20menjalankan%20e%2Dcommerce%20maka,namun%20juga%20proses%20bisnis%20int
ernal.
https://store.sirclo.com/blog/perbedaan-e-business-dan-e-commerce/
Definisi: Pendekatan supply-driven berfokus pada produksi barang dan jasa berdasarkan
ketersediaan sumber daya, kemampuan produksi, dan kebijakan perusahaan.
Proses: Produsen mencari tahu apa yang diinginkan konsumen dan mencoba memenuhi
permintaan tersebut. Keputusan produksi didasarkan pada analisis pasar dan respons
terhadap kebutuhan dan preferensi pelanggan.
Tujuan Utama: Memberikan produk atau layanan yang diinginkan oleh pasar,
meningkatkan kepuasan pelanggan, dan merespons dengan cepat terhadap perubahan tren
atau permintaan.
Dalam era digitalisasi dan pergeseran ke arah ekonomi berbasis pengetahuan, pendekatan
demand-driven semakin mendapat perhatian. Teknologi informasi memungkinkan
produsen untuk lebih responsif terhadap perubahan dalam perilaku konsumen dan
memanfaatkan data untuk menyusun strategi bisnis yang lebih efektif.
Banyak perusahaan saat ini berusaha menggabungkan kedua pendekatan ini, mengadopsi
model bisnis yang lebih fleksibel dan responsif terhadap pasar, sambil tetap
memperhatikan efisiensi operasional. Dalam lingkungan bisnis yang terus berubah,
kemampuan untuk menggabungkan elemen supply-driven dan demand-driven dapat
menjadi kunci keberhasilan dalam memenuhi tuntutan pasar yang dinamis.
Referensi: https://media.neliti.com/media/publications/73606-ID-penggunaan-teknologi-internet-dalam-bisn.pdf
Mampu mencapai audiens yang lebih luas dan beragam, termasuk target pasar
yang spesifik.
Iklan yang ditargetkan secara efektif dapat meningkatkan konversi dan efisiensi
biaya.