1. Bagaimana perusahaan dapat melakukan pemasaran langsung untuk
keunggulan kompetitif? Dalam mengimplementasikan konsep e-business, terlihat jelas bahwa meraih keunggulan kompetitif (competitive advantage) jauh lebih mudah dibandingkan mempertahankannya. Secara teoritis hal tersebut dapat dijelaskan karena adanya karakteristik sebagai berikut: ● Pada level operasional, yang terjadi dalam e-business adalah restrukturisasi dan redistribusi dari bit-bit digital (digital management), sehingga mudah sekali bagi perusahaan untuk meniru model bisnis dari perusahaan lain yang telah sukses. ● Berbeda dengan bisnis konvensional dimana biasanya sebuah kantor beroperasi 8 jam sehari, di dalam e-business (internet), perusahaan harus mampu melayani pelanggan selama 7 hari seminggu dan 24 jam sehari, karena jika tidak maka dengan mudah kompetitor akan mudah menyaingi perusahaan terkait. ● Berjuta-juta individu (pelanggan) dapat berinteraksi dengan berjuta-juta perusahaan yang terkoneksi di internet, sehingga sangat mudah bagi mereka untuk pindah-pindah perusahaan dengan biaya yang sangat murah (rendahnya switching cost). ● Fenomena jejaring (internetworking) memaksa perusahaan untuk bekerja sama dengan berbagai mitra bisnis untuk dapat menawarkan produk atau jasa secara kompetitif, sehingga kontrol kualitas, harga, dan kecepatan penciptaan sebuah produk atau jasa kerap sangat ditentukan oleh faktor-faktor luar yang tidak berada di dalam kontrol perusahaan dan Mekanisme perdagangan terbuka dan pasar bebas (serta teori perfect competition) secara tidak langsung telah terjadi di dunia internet, sehingga seluruh dampak atau dalil-dalil sehubungan dengan kondisi market semacam itu berlaku terjadi di dunia maya. Melihat kenyataan di atas, perusahaan harus memiliki kriteria-kriteria (critical success factors) dan ukuran-ukuran (performance indicators) yang dapat dijadikan sebagai barometer sukses tidaknya perusahaan dalam memiliki dan mempertahankan keunggulun kompetitif tertentu. Beberapa teori keunggulan kompetitif di dunia maya menganjurkan agar paling tidak 7 (tujuh) aspek harus menjadi perhatian dari sebuah perusahaan, yaitu masing-masing: 1. Customer Service 2. Price 3. Quality 4. Fulfillment Time 5. Agility 6. Time to Market 7. Market Reach
Kondisi ketujuh aspek tersebut akan sangat menentukan posisi
perusahaan di dalam kancah persaingan di dunia maya.
2. Bagaimana perusahaan dapat melakukan pemasaran interaktif yang efektif?
Dalam mencapai strategi pemasaran yang tepat dan terbaik untuk diterapkan, salah satunya perusahaan dapat melihat dari faktor bauran pemasaran. Hal tersebut penting karena bauran pemasaran merupakan salah satu pokok pertimbangan konsumen dalam melakukan keputusan pembelian suatu produk. Jika perusahaan tidak peka terhadap apa yang dibutuhkan oleh konsumen, maka dapat dipastikan bahwa perusahaan akan kehilangan banyak kesempatan untuk menyaring konsumen dan produk yang ditawarkan akan sia-sia. Pemasaran merupakan salah satu ilmu ekonomi yang telah lama berkembang. Dan sampai pada saat sekarang ini pemasaran sangat mempengaruhi keberhasilan suatu perusahaan untuk bisa bertahan didalam pangsa pasar, oleh karena itu diperlukan strategi pemasaran yang dapat memberikan pengaruh untuk menentukan berhasil atau tidaknya dalam memasarkan produknya. Apabila strategi pemasaran yang dilaksanakan perusahaan tersebut mampu memasarkan produknya dengan baik, hal ini akan berpengaruh terhadap tujuan perusahaan. Saluran terbaru dari pemasaran langsung adalah saluran elektronik, atau dengan istilah perdagangan elektronik yang menggambarkan satu varietas luas dari perangkat lunak atau sistem komputer elektronik. Seperti penggunaan internet dan pelayanan online. Pembeli konsumen yang paling populer melalui internet sudah sangat jauh hingga mencapai perangkat keras dan perangkat lunak komputer, tiket penerbangan, buku, musik. Transaksi bisnis melalui internet bervolume jauh lebih tinggi dan meliputi berbagai macam barang dan jasa. Internet adalah jaringan komputer Web global yang memungkinkan komunikasi global yang lebih cepat dan terdesentralisasi. para pengguna internet dapat menjelajahi internet dan menjelajahi teks, grafik, gambar, dan suara yang sepenuhnya terpadu. Pemakai dapat mengirim e-mail, bertukar pikiran, berbelanja barang-barang, serta mengakses berita, resep masakan, informasi seni, dan informasi bisnis 3. Bagaimana dari mulut ke mulut mempengaruhi keberhasilan pemasaran? salah satu strategi pemasaran yang paling ampuh untuk meyakinkan customer adalah dari mulut ke mulut. Kekuatan gaya marketing ini terletak pada cara persuasif yang Anda gunakan untuk meyakinkan customer. Ketika Anda mampu memberikan yang terbaik pada customer, maka satu customer ini akan menjadi loyal dan menyebarkan berita bagus tentang produk dan jasa Anda kepada customer-customer lain disekitarnya. Selain hal tersebut, gaya pemasaran ini tidak membutuhkan budget yang besar. Karena sifatnya lisan, maka strategi marketing dari mulut ke mulut ini harus bisa mempengaruhi emosi dan pikiran customer. Selanjutnya, strategi marketing dari mulut ke mulut ini harus dibuat mengakar di level batin terdalam customer. Gaya marketing lisan dari mulut ke mulut akan menjadi sangat efektif bila Anda lakoni dengan kekuatan empati, intuisi, dan sikap baik. Dari mulut ke mulut atau "word of mouth" (WoM) adalah bentuk pemasaran yang sangat kuat dan dapat mempengaruhi keberhasilan sebuah bisnis. Berikut adalah beberapa cara di mana dari mulut ke mulut dapat berkontribusi terhadap keberhasilan pemasaran:
1. Kepercayaan dan Kredibilitas: Informasi yang diteruskan dari mulut ke
mulut seringkali dianggap lebih kredibel dan dapat dipercaya daripada pesan pemasaran langsung. Orang cenderung lebih percaya rekomendasi dari teman, keluarga, atau kolega daripada iklan. 2. Efek Jaringan Sosial: Dalam era digital, media sosial memainkan peran besar dalam penyebaran informasi dari mulut ke mulut. Rekomendasi, ulasan, dan pengalaman pelanggan dapat dengan cepat menyebar melalui platform media sosial, menciptakan efek domino yang dapat mempengaruhi persepsi konsumen. 3. Pengaruh Kelompok: Orang cenderung mempercayai pandangan dan rekomendasi dari anggota kelompok atau komunitas mereka. Jika seseorang melihat bahwa orang lain dalam kelompok mereka menyukai atau merekomendasikan suatu produk atau layanan, mereka mungkin lebih cenderung untuk mencoba atau membeli juga. 4. Biaya Rendah: Dari mulut ke mulut sering kali tidak memerlukan biaya langsung. Jika pelanggan puas, mereka mungkin dengan sukarela berbicara tentang pengalaman positif mereka tanpa perlu imbalan finansial, yang dapat mengurangi biaya pemasaran. 5. Pertumbuhan Organik: Rekomendasi dari mulut ke mulut dapat menyebabkan pertumbuhan organik bisnis. Ketika pelanggan yang puas berbicara tentang produk atau layanan, ini dapat menarik perhatian calon pelanggan baru tanpa perlu upaya pemasaran langsung. 6. Keunikan dan Kesegaran Pesan: Pesan dari mulut ke mulut sering kali lebih unik dan segar daripada iklan konvensional. Orang cenderung lebih tertarik mendengarkan cerita atau pengalaman langsung dari orang lain, dan ini dapat membuat pesan menjadi lebih meyakinkan. 7. Responsif Terhadap Umpan Balik: Dari mulut ke mulut dapat memberikan umpan balik langsung dari pelanggan ke bisnis. Hal ini dapat membantu bisnis untuk secara cepat menanggapi masalah, meningkatkan kualitas produk atau layanan, dan membangun hubungan yang lebih kuat dengan pelanggan.
4. Keputusan apa yang dihadapi perusahaan dalam merancang dan mengelola
tenaga penjualan? ● Mengevaluasi anggota saluran Secara berkala, produsen harus mengevaluasi kinerja perantara berdasarkan standar seperti pencapaian kuota penjualan, tingkat persediaan rata-rata, waktu pengiriman kepada pelanggan, penanganan barang rusak dan hilang, dan kerjasama dalam program promosi dan pelatihan. ● Mengubah susunan saluran Miland Lele menciptakan kisi-kisi untuk memperlihatkan bagaimana saluran-saluran pemasaran telah berubah untuk komputer pribadi dan pakaian perancang pada tahap yang berbeda dalam siklus hidup produk tersebut: 1) Tahap perkenalan 2) Tahap pertumbuhan cepat 3) Tahap kematangan 4) Tahap penurunan Selain itu perusahaan menghadapi sejumlah keputusan penting dalam merancang dan mengelola tenaga penjualan. Beberapa keputusan utama termasuk:
1. Struktur Organisasi Penjualan
2. Ukuran Tim Penjualan 3. Profil dan Kriteria Perekrutan 4. Pelatihan dan Pengembangan 5. Pengukuran Kinerja 6. Insentif dan Kompensasi 7. Manajemen Hubungan Pelanggan (CRM) 8. Penetapan Target Penjualan 9. Strategi Penjualan
5. Bagaimana tenaga penjualan dapat meningkatkan keterampilan penjualan,
negosiasi, dan pemasaran hubungan mereka? Negosiasi memegang peranan krusial dalam penjualan personal, di mana penjual dan pembeli sepakat mengenai harga, kuantitas, dan persyaratan lainnya. Pada tahap negosiasi, kedua belah pihak saling berunding untuk mencapai kesepakatan, menuntut salesperson memiliki keterampilan negosiasi yang mumpuni. Khususnya ketika zona kesepakatan sudah terbentuk, yakni saat hasil perundingan diterima baik oleh penjual maupun pembeli.
Strategi memiliki peran penting dalam kesuksesan penjualan melalui
negosiasi. Strategi negosiasi adalah komitmen terhadap pendekatan menyeluruh yang berpotensi mencapai tujuan perundingan. Beberapa salesperson mengadopsi strategi keras atau lembut sesuai dengan gaya masing-masing.
Seorang negosiator juga memanfaatkan taktik perundingan, manuver yang
disesuaikan dengan kondisi tertentu. Taktik harus sejalan dengan strategi yang diterapkan dalam negosiasi. Sebagai contoh, jika ada pihak yang lebih kuat, taktik BATNA (Best Alternative to a Negotiated Agreement) dapat diterapkan untuk mengidentifikasi alternatif jika penyelesaian tidak tercapai, menghindari tekanan untuk menerima syarat yang merugikan dari pihak yang lebih kuat.
Taktik lainnya dapat berupa tanggapan yang bertujuan untuk mempengaruhi
perundingan, dan seorang negosiator perlu cerdas dalam mengidentifikasi taktik lawan serta merumuskan taktik balasan untuk menghindari kerugian. Dengan demikian, keahlian dalam strategi dan taktik perundingan menjadi kunci dalam mencapai kesuksesan dalam penjualan personal.