Anda di halaman 1dari 11

BAB 17

Investasi

A. Investasi Dalam Sekuritas Utang


Sekuritas hutang (debt securities) adalah instrumen yang menunjukkan hubungan
kreditor dengan suatu perusahaan. Yang termasuk sekuritas hutang meliputi: sekuritas
pemerintah A.S, sekuritas pemerintah daerah, obligasi perusahaan, hutang konvertibel,
kertas komersial atau warkat niaga. Piutang dagang dan piutang pinjaman bukan
merupakan sekuritas hutang karena tidak memenuhi definisi sekuritas.
Investasi dalam sekuritas hutang dikelompokkan menjadi tiga kategori terpisah untuk
tujuan akuntansi dan pelaporan, yaitu:
1. Dimiliki sampai jatuh tempo (held to-maturity)
Yaitu sekuritas hutang yang menurut maksud dan kemampuan perusahaan akan
dimiliki sampai jatuh tempo
2. Perdagangan (trading)
Yaitu sekuritas hutang yang dibeli dan dimiliki terutama untuk dijual dalam waktu
dekat untuk menghasilkan laba atas selisih harga jangka pendek.
3. Tersedia untuk dijual (available for sale)
Yaitu sekuritas hutang yang tidak diklasifikasikan sebagai sekuritas yang dimiliki
sampai jatuh tempo atau perdagangan.
Investasi utang dikategorikan sebagai kontrak pembayaran pada tanggal tertentu dari
utang pokok atau bunga dari sisa pinjaman. Perusahaan mengukur investasi dalam utang
pada kos yang diamortisasi atau fair value. Biaya yang diamortisasi (amortized cost)
adalah biaya perolehan / akuisisi yang disesuaikan untuk memperhitungkan amortisasi
diskonto atau premi jika dianggap tepat. Nilai Wajar (fair value) adalah jumlah yang
digunakan bila instrumen keuangan dipertukarkan dalam transaksi berjalan antara pihak-
pihak yang berkeinginan, selain dari penjualan terpaksa atau likuidasi.
Berikut ikhtisar identifikasi ketiga kategori Investasi dalam sekuritas hutang beserta
perlakuan akuntansi dan pelaporan yang disyaratkan untuk masing-masingnya:
Keuntungan atau
Pengaruh
Penilaian Kerugian
Kategori Lainnya
Kepemilikan yang
terhadap Laba
Belum Direalisasi

Bunga pada saat


dihasilkan;
Dimiliki sampai Biaya yang
Tidak diakui keuntungan atau
jatuh tempo diamortisasi
kerugian dari
penjualan

Bunga pada saat


dihasilkan;
Sekuritas Diakui dalam laba
Nilai wajar keuntungan atau
perdagangan bersih
kerugian dari
penjualan

Diakui sebagai laba


Bunga pada saat
komprehensif lainnya
dihasilkan;
dan sebagai
Tersedia untuk dijual Nilai wajar keuntungan atau
komponen terpisah
kerugian dari
dari ekuitas
penjualan
pemegang saham

1. Dimiliki Sampai Jatuh Tempo (Held to Maturity)


Perusahaan tidak boleh mengklasifikasikan sekuritas hutang sebagai sekuritas yang
dimiliki sampai jatuh tempo jika berniat untuk memiliki sekuritas tersebut selama
periode waktu yang tidak terbatas. Perusahaan menghitung sekuritas yang dimiliki
sampai jatuh tempo sebesar biaya yang diamortisasi, bukan pada nilai wajarnya. Jika
manajemen berniat untuk memiliki sekuritas investasi tertentu sampai jatuh tempo dan
tidak mempunyai rencana untuk menjualnya, maka nilai wajar (harga jual) tidaklah
relevan untuk mengukur dan mengevaluasi arus kas yang berkaitan dengan sekuritas
ini. Terakhir, karena sekuritas yang dimiliki sampai jatuh tempo tidak disesuaikan ke
nilai wajar, maka sekuritas ini tidak meningkatkan volatilitas laba yang dilaporkan atau
modal
yang dilaporkan seperti halnya sekuritas perdagangan dan sekuritas yang tersedia untuk
dijual.
2. Perdagangan (Trading)
Sekuritas ini dilaporkan pada nilai wajar, dengan keuntungan dan kerugian
kepemilikan yang belum direalisasi (unrealized holding gains and losses) dilaporkan
sebagai bagian dari laba bersih. Keuntungan atau kerugian kepemilikan (holding gain
or loss) adalah perubahan bersih dalam nilai wajar sekuritas dari satu periode ke
periode lainnya, tidak termasuk pendapatan dividen atau bunga yang telah diakui tetapi
belum diterima. Jika sekuritas sering diperdagangkan, FASB meyakini bahwa investasi
tersebut harus dilaporkan pada nilai wajar di neraca. Disamping itu, perubahan dalam
nilai wajar (keuntungan dan kerugian yang belum direalisasikan) harus dilaporkan
didalam laporan laba rugi. Pelaporan seperti itu tentang sekuritas perdagangan akan
memberikan informasi yang lebih relevan bagi pemegang saham yang ada maupun
calon pemegang saham.
3. Tersedia Untuk Dijual (Available for Sale)
Keuntungan dan kerugian yang belum direalisasi yang berkaitan dengan perubahan
nilai wajar sekuritas hutang yang tersedia untuk dijual dicatat dalam akun keuntungan
atau kerugian kepemilikan yang belum direalisasi. Jadi, perusahaan melaporkan dalam
neraca, sekuritas yang tersedia untuk dijual pada nilai wajar, tetapi tidak melaporkan
perubahan nilai wajar sebagai bagian dari laba bersih sampai sekuritas itu dijual.
Pendekatan ini mengurangi volatilitas laba bersih.

B. Investasi Dalam Sekuritas Ekuitas


Sekuritas ekuitas (equity securities) digambarkan sebagai sekuritas yang menunjukkan
bagian kepemilikan seperti saham biasa, saham preferen, atau modal saham lainnya.
Sekuritas ekuitas juga mencakup hak untuk memperoleh atau melepaskan bagian
kepemilikan dengan harga yang sudah disepakati atau yang dapat ditentukan. Pada saat
sekuritas ekuitas dibeli, harga pokoknya mencakup harga beli sekuritas tersebut ditambah
komisi pialang dan ongkos lainnya yang berkaitan dengan pembelian itu.
Sampai dimana satu perusahaan (investor) memperoleh bagian atas saham biasa
perusahaan lain (investee) biasanya menentukan perlakuan akuntansi untuk investasi
tersebut sesudah akuisisi. Investasi oleh satu perusahaan dalam saham biasa perusahaan
lain dapat diklasifikasikan menurut persentase saham dengan hak suara investee yang
dimiliki investor:
1. Kepemilikan kurang dari 20% (metode nilai wajar)
Investor mempunyai hak pasif
2. Kepemilikan antara 20% dan 50% (metode ekuitas)
Investor mempunyai pengaruh yang signifikan
3. Kepemilikan lebih dari 50% (laporan konsolidasi)
Investor mempunyai hak mengendalikan

Tingkatan hak atau pengaruh ini serta metode penilaian dan pelaporan yang harus
diterapkan pada investasi tersebut ditampilkan secara grafis sebagai berikut:
Persentase0% <-------------------> 20% <----------------> 50% <>100%
Kepemilikan

Tingkat Kecil atau Signifikan Kendali


Pengaruh Tidak ada

Metode Metode Metode Konsolidasi


Penilaian Nilai Wajar Ekuitas

Akuntansi dan pelaporan untuk sekuritas ekuitas tergantung pada tingkat pengaruh dan
jenis sekuritas yang terlibat seperti diperlihatkan dibawah ini:
Keuntungan atau
Pengaruh Lainnya
Kategori Penilaian Kerugian Kepemilikan
Terhadap Laba
yang Belum Direalisasi
Kepemilikan kurang dari 20%
1. Tersedia Nilai Wajar Diakui dalam laba Dividen yang
untuk dijual komprehensif lainnya dan diumumkan; keuntungan
sebagai komponen dan kerugian dari
terpisah dari ekuitas penjualan
pemegang saham
2. Perdagangan Nilai Wajar Diakui dalam laba bersih Dividen yang
diumumkan; keuntungan
dan kerugian dari
penjualan
Kepemilikan antara 20% dan 50%
Ekuitas Tidak diakui Bagian proporsional
dalam laba bersih
investee (disesuaikan
dengan amortisasi yang
tepat).
Kepemilikan lebih dari 50%
Konsolidasi Tidak diakui Tidak dapat diterapkan

1. Kepemilikan kurang dari 20%


Apabila seorang investor memiliki hak kurang dari 20%, maka diasumsikan bahwa
investor itu mempunyai pengaruh yang kecil atau tidak mempunyai pengaruh terhadap
investee. Dalam hal ini, jika harga pasar tersedia, maka investasi itu dinilai dan
dilaporkan setelah akuisisi dengan menggunakan metode nilai wajar (fair value
method). Metode nilai wajar mengharuskan perusahaan mengklasifikasikan sekuritas
ekuitas pada saat akuisisi sebagai sekuritas yang tersedia untuk dijual atau sekuritas
perdagangan. Karena sekuritas ekuitas tidak mempunyai tanggal jatuh tempo, maka
sekuritas ini tidak dapat diklasifikasikan sebagai sekuritas yang dimiliki sampai jatuh
tempo.
2. Kepemilikan antara 20% dan 50%
Perusahaan investor dapat memiliki hak kurang dari 50% dalam perusahaan investee
dan karenanya tidak memiliki kendali hukum. Akan tetapi, investasi dalam saham
dengan hak suara kurang dari 50% masih dapat memberi investor kemampuan untuk
menerapkan pengaruh yang signifikan terhadap kebijakan operasi dan keuangan
pembatalannya (investee). Pengaruh yang signifikan (significant influence) dapat
ditunjukkan dalam beberapa cara. Contoh-contohnya adalah: perwakilan dalam dewan
direksi, partisipasi dalam proses pembuatan kebijakan, transaksi antar perusahaan yang
material, pertukaran personil manajerial, atau ketergantungan teknologi.
Dalam hal terdapat “pengaruh yang signifikan” (biasanya investasi sebesar 20% atau
lebih), investor diharuskan untuk memperhitungkan investasi itu dengan metode ekuitas
(equity method). Dalam metode ekuitas diketahui adanya hubungan ekonomi yang
nyata antara investor dan investee. Investasi pada awalnya dicatat pada biaya saham
yang
diperoleh tetapi kemudian disesuaikan pada setiap periode untuk memperhitungkan
perubahan aktiva bersih investee. Yaitu jumlah tercatat investee secara periodik
ditambah atau dikurangi dengan bagian proporsional investor atas laba atau rugi
investee dan dikurangi dengan semua dividen yang diterima investor dari investee.
Metode ekuitas mengakui bahwa laba investee akan menambah aktiva bersih investee,
dan bahwa kerugian serta dividen investee mengurangi aktiva bersih tersebut.
Kerugian investee melebihi jumlah tercatat jika bagian investor atas kerugian
investee melebihi jumlah tercatat investasi, biasanya investor harus menghentikan
penerapan metode ekuitas dan tidak mengakui kerugian tambahan. Akan tetapi, jika
potensi kerugian investor tidak terbatas sampai jumlah investasi awalnya (dengan
jaminan kewajiban investee atau komitmen lain untuk memberikan dukungan keuangan
lebih lanjut), atau jika tampaknya investee dapat dipastikan segera kembali ke operasi
yang menguntungkan, maka tepat jika investor mengakui kerugian tambahan.
3. Kepemilikan lebih dari 50%
Jika satu perusahaan memperoleh hak suara lebih dari 50% – yaitu hak
mengendalikan (controlling interest) – dalam perusahaan lain, maka perusahaan
investor disebut sebagai perusahaan induk dan perusahaan investee disebut sebagai
perusahaan anak. Investasi dalam saham biasa perusahaan anak disajikan sebagai
investasi jangka panjang dalam laporan keuangan tersendiri yang dibuat oleh
perusahaan induk. Apabila perusahaan induk memperlakukan perusahaan anak sebagai
suatu investasi, maka yang biasanya dibuat adalah laporan keuangan konsolidasi
(consolidated financial statements). Laporan keuangan konsolidasi memperlakukan
perusahaan induk dan anak sebagai satu entitas ekonomi.

C. Penyajian Dalam Laporan Keuangan


1. Penyajian Investasi Dalam Laporan Keuangan
Untuk sekuritas yang diklasifikasikan sebagai tersedia-untuk-dijual dan secara terpisah
untuk sekuritas digolongkan sebagai dimiliki-hingga-jatuh-tempo, perusahaan harus
menjelaskan:
a) Nilai wajar agregat, keuntungan kepemilikan bruto yang belum direalisasi, kerugian
bruto yang belum direalisasi, dan basis biaya yang diamortisasi oleh jenis sekuritas
utama (hutang dan sekuritas).
b) Informasi mengenai jatuh tempo kontraktual sekuritas hutang. Perusahaan dapat
mengelompokkan informasi jatuh tempo, misalnya (a) dalam satu tahun, (b) setelah
satu tahun hingga lima tahun, (c) setelah lima tahun hingga sepuluh tahun, dan (d)
setelah sepuluh tahun.

Pengungkapan yang diperlukan menurut metode ekuitas

Signifikansi investasi bagi posisi keuangan dan hasil operasi investor akan menentukan
luas pengungkapannya. Pengungkapan berikut dalam laporan keuangan investor
biasanya dapat diterapkan pada metode ekuitas.

1) Nama setiap investee dan persentase kepemilikan saham biasa.


2) Kebijakan akuntansi investor berkaitan dengan investasi dalam saham biasa.
3) Selisih, jika ada, antara jumlah dalam akun investasi dan jumlah ekuitas yang
mendasarinya di dalam aktiva bersih perusahaan investee.
4) Nilai agregat dari setiap investasi yang diidentifikasikan berdasarkan pada kutipan
harga pasar (jika ada).
5) Ketika investasi yang dihitung dengan metode ekuitas itu material secara
keseluruhan, dalam hubungannya dengan posisi finansial dan hasil operasi investor,
perusahaan mungkin perlu menyajikan ikhtisar informasi yang berhubungan dengan
aktiva, kewajiban, dan hasil operasi perusahaan investee, baik secara individual atau
dalam kelompok, secara layak.

Penyesuaian Reklasifikasi

Perubahan keuntungan dan kerugian kepemilikan yang belum direalisasi yang berkaitan
dengan sekuritas yang tersedia untuk dijual dan dilaporkan sebagai bagian dari laba
komprehensif lainnya. Perusahaan mempunyai opsi untuk menampilkan komponen-
komponen laba komprehensif lainnya tersebut dalam:

1. Laporan laba-rugi dana laba komprehensif gabungan


2. Laporan laba komprehensif yang terpisah yang dimulai dengan laba bersih
3. Laporan ekuitas pemegang saham

Pelaporan perubahan keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi dalam laba
komprehensif bersifat langsung kecuali jika sekuritas dijual selama tahun berjalan.
Dalam hal ini, terjadi perhitungan ganda apabila keuntungan atau kerugian yang
direalisasi dilaporkan tidak hanya sebagai bagian dari laba bersih tetapi juga
diperlihatkan sebagai bagian dari laba komprehensif lain dalam periode berjalan atau
dalam periode sebelumnya. Untuk memastikan bahwa keuntungan dan kerugian tidak
dihitung dua kali pada saat penjualan terjadi diperlukan suatu penyesuaian reklasifikasi
(reclassification adjustment).

2. Penurunan Nilai
Setiap investasi harus dievaluasi setiap tanggal pelaporan untuk menentukan apakah
investasi itu mengalami penurunan nilai (impairment) yang bersifat tidak temporer. Jika
penurunan itu dianggap tidak temporer, maka dasar biaya dari setiap sekuritas
diturunkan sampai ke dasar biaya yang baru. Jumlah penurunan itu diperhitungkan
sebagai kerugian yang direalisasi, dan karenanya dimasukkan dalam laba bersih. Untuk
sekuritas hutang, pengujian penurunan nilai ditujukan untuk menentukan apakah
“kemungkinan besar bahwa investor tidak akan bisa menagih seluruh jumlah yang
terhutang menurut persyaratan kontraktual.”
Untuk sekuritas ekuitas, pedomannya tidak sepasti itu. Setiap kali nilai yang dapat
direalisasi jumlahnya lebih rendah daripada jumlah tercatat investasi, maka harus
dipertimbangkan bahwa telah terjadi penurunan nilai. Faktor-faktor yang terlibat adalah
berapa lama dan sejauh mana nilai wajar berada dibawah biaya, kondisi keuangan dan
prospek jangka pendek emitennya, serta niat dan kemampuan perusahaan investor
untuk mempertahankan investasinya agar memungkinkan ia untuk melakukan
pemulihan nilai wajar yang telah diantisipasi.
3. Transfer Di Antara Kategori
Tranfer diantara setiap kategori diperhitungkan sebesar nilai wajar. Jadi, jika
sekuritas yang tersedia untuk dijual ditransfer ke investasi yang dimiliki sampai jatuh
tempo, maka investasi baru ini (yang dimiliki sampai jatuh tempo) dicatat pada tanggal
transfer sebesar nilai wajar kategori yang baru. Demikian pula jika investasi yang
dimiliki sampai jatuh tempo ditransfer menjadi investasi yang tersedia untuk dijual,
maka investasi yang baru (yang tersedia untuk dijual) dicatat pada nilai wajarnya.
Aturan nilai wajar ini memastikan bahwa perusahaan tidak mungkin menghindari
pengakuan nilai wajar hanya dengan mentransfer sekuritas ke kategori dimiliki sampai
jatuh tempo.
Dampak Transfer Dampak Transfer
Jenis Transfer Dasar Pengukuran Terhadap Ekuitas Terhadap Laba
Pemegang Saham* Bersih*

Sekuritas di Keuntungan atau


transfer sebagai kerugian yang belum Keuntungan atau
Transfer dari nilai wajar pada direalisasi pada kerugian yang belum
perdagangan ke tanggal transfer, tanggal transfer terealisasi pada
tersedia untuk di jual yang merupakan menambah atau tanggal transfer di
dasar biaya baru mengurangi ekuitas akui dalam laba
untuk sekuritas itu pemegang saham

Sekuritas di Keuntungan atau


transfer sebagai kerugian yang belum Keuntungan atau
Transfer dari nilai wajar pada direalisasi pada kerugian yang belum
tersedia untuk di jual tanggal transfer, tanggal transfer direalisasi pada
ke perdagangan yang merupakan menambah atau tanggal transfer di
dasar biaya baru mengurangi ekuitas akui dalam laba
untuk sekuritas itu pemegang saham

Komponen terpisah
dari ekuitas
pemegang saham
Transfer dari dimilki
Sekuritas di transfer bertambah atau
sampai jatuh tempo
sebesar nilai wajar berkurang sebesar Tidak ada
ke tersedia untuk di
pada tanggal transfer keuntungan atau
jual**
kerugian yang belum
direalisasi pada
tanggal transfer

Keuntungan atau
Transfer dari kerugian yang belum
Sekuritas di transfer
tersedia untuk di jual di realisasi pada
sebesar nilai wajar Tidak ada
ke dimilki sampai tanggal transfer yang
pada tanggal transfer
jatuh tempo dicatat sebagai
komponen terpisah
Dampak Transfer Dampak Transfer
Jenis Transfer Dasar Pengukuran Terhadap Ekuitas Terhadap Laba
Pemegang Saham* Bersih*

dari ekuitas
pemegang saham di
amortisasi sepanjang
sisa umur sekuritas
*Asumsikan bahwa jurnal penyesuaian untuk melaporkan perubahan nilai wajar
selama periode belum dicatat.
**Statement No. 115: menyatakan bahwa jenis-jenis transfer ini jarang terjadi

4. Kontroversi Nilai Wajar


Pelaporan sekuritas investasi itu bersifat kontroversial. Sejumlah kalangan meyakini
bahwa semua sekuritas harus dilaporkan pada nilai wajar; yang lain meyakini bahwa
semuanya harus dinyatakan pada biaya yang diamortisasi. Yang lain lagi lebih
menyukai pendekatan sekarang.
a. Pengukuran Berdasarkan Niat
Sekuritas hutang diklasifikasikan sebagai sekuritas yang dimiliki sampai jatuh
tempo, tersedia untuk dijual dan perdagangan. Akibatnya, tiga sekuritas hutang yang
identik bisa saja dilaporkan dengan tiga cara yang berbeda dalam laporan keuangan.
Sebagian akuntan berpendapat perlakuan seperti ini membingungkan. Selain itu,
kategori dimiliki sampai jatuh tempo hanya didasarkan pada niat semata, yang
merupakan evaluasi subjektif. Hal yang tidak dianggap subjektif adalah harga pasar
instrumen hutang itu. Dengan kata lain, ketiga klasifikasi ini bersifat subjektif,
sehingga akan dihasilkan klasifikasi yang arbitrer.
b. Perdagangan Keuntungan
Sekuritas hutang tertentu dapat diklasifikasikan sebagai sekuritas yang dimiliki
sampai jatuh tempo dan dilaporkan pada biaya yang diamortisasi; sementara
sekuritas hutang dan ekuitas lainnya dapat diklasifikasikan sebagai sekuritas yang
tersedia untuk dijual dan dilaporkan pada nilai wajarnya dengan keuntungan atau
kerugian yang belum direalisasi dilaporkan sebagai laba komprehensif lainnya.
Dalam kedua kasus itu, perusahaan bisa terlibat dalam “perdagangan keuntungan”
(juga disebut sebagai “cherry picking”, “snacking” atau “menjual yang terbaik dan
menyimpan sisanya”). Dalam perdagangan keuntungan, perusahaan menjual “yang
menang” (yang harganya naik), melaporkan keuntungan dalam laba, dan menyimpan
yang kalah.
c. Kewajiban Tidak Dinilai Secara Wajar
Jika sekuritas investasi harus dilaporkan pada nilai wajarnya maka kewajibannya
juga harus demikian menurut banyak akuntan. Menurut mereka dengan mengakui
perubahan nilai pada satu sisi aktiva saja, akan terjadi tingkat volatilitas yang tinggi
dalam jumlah laba dan ekuitas pemegang saham. Lebih jauh lagi menurut para
akuntan, institusi keuangan akan terlibat dalam manajemen aktiva dan kewajiban
(bukan hanya manajemen aktiva saja). Dengan memperhatikan hanya satu sisi saja,
dapat menyebabkan pembuatan keputusan yang tidak ekonomis sebagai akibat
akuntansi ini.
d. Subjektivitas Nilai Wajar
Sebagian orang mempertanyakan relevansi ukuran nilai wajar untuk investasi
dalam sekuritas, dengan mendukung pelaporan berdasarkan biaya yang diamortisasi.
Mereka berkeyakinan bahwa biaya yang diamortisasi akan memberikan informasi
yang relevan karena memusatkan perhatian pada keputusan untuk memperoleh
aktiva, pengaruh keputusan tersebut pada laba yang akan direalisasi dari waktu ke
waktu dan nilai akhir aktiva yang dapat dipulihkan. Mereka berpendapat bahwa nilai
wajar mengabaikan konsep-konsep ini dan sebaliknya memusatkan perhatian pada
pengaruh transaksi serta peristiwa yang tidak melibatkan perusahaan, dengan
mencerminkan peluang keuntungan dan kerugian yang pengakuan dalam laporan
keuangan, menurut pandangan mereka, tidak tepat sampai hal itu direalisasi.

Anda mungkin juga menyukai