Anda di halaman 1dari 10

1.

1 PENGERTIAN EKONOMI MAKRO


Ekonomi makro adalah cabang dari ilmu ekonomi yang berkaitan
dengan permasalahan kebijaksanaan makro seperti stabilitas harga, tenaga
kerja, pertumbuhan ekonomi dan pencapaian keseimbangan neraca yang
berkesinambungan. Ilmu yang mempelajari bagaimana rumah tangga dan
perusahaan membuat keputusan dan berinteraksi di pasar.

Permasalahan kebijaksanaan makro mencakup masalah-masalah yang


berkaitan pengelolaan dan pengendalian perekonomian. Tugas pengendalian
perekonomian makro yaitu mengusahakan agar perekonomian bisa bekerja dan
tumbuh secara seimbang terhindar dari keadaan-keadaan yang bisa
mengganggu keseimbangan umum.
Tujuan-tujuan kebijakan makro ekonomi :
1. Menstabilkan kegiatan ekonomi
2. Mencapai tingkat penggunaan tenaga kerja (kesempatan kerja) penuh tanpa
inflasi
3. Menghindari masalah inflasi
4. Menciptakan pertumbuhan ekonomi yang teguh
5. Mewujudkan kekukuhan neraca pembayaran dan kurs valuta asing

Bentuk-bentuk kebijakan makro ekonomi

1. Kebijakan fiskal, meliputi langkahlangkah pemerintah membuat perubahan


dalam bidang perpajakan dan pengeluaran pemerintah dengan maksud
untuk mempengaruhi pengeluaran agregat dalam perekonomian.
2. Kebijakan Moneter, meliputi langkahlangkah pemerintah yang
dilaksanakan oleh bank sentral untuk mempengaruhi penawaran uang
dalam perekonomian atau mengubah suku bunga, dengan maksud untuk
mempengaruhi pengeluaran agregat.
3. Kebijakan segi penawaran bertujuan untuk mempertinggi efisiensi kegiatan
perusahaan-perusahaan sehingga dapat menawarkan barang-barangnya
dengan harga yang lebih murah atau dengan mutu yang lebih baik.

1.2 PERBEDAAN EKONOMI MAKRO DAN EKONOMI


MIKRO

1.3.1 Ekonomi Makro


Analisis-analisis dalam teori makroekonomi lebih global atau lebih
menyeluruh sifatnya. Dalam makro ekonomi yang perlu diperhatikan adalah
tindakan konsumen secara keseluruhan, kegiatan-kegiatan keseluruhan
pengusaha dan perubahan-perubahan keseluruhan kegiatan ekonomi. Analisis
dalam makroekonomi menerangkan tentang :
1. Bagaimana segi permintaan dan penawaran menentukan tingkat kegiatan
dalam perekonomian
2. Masalah-masalah utama yang selalu dihadapi setiap perekonomian.
3. Perekonomian kebijakan dan campur tangan pemerintah untuk mengatasi
masalah ekonomi yang dihadapi
1.3.2 Ekonomi Mikro
Analisis-analisis dalam teori mikro ekonomi pada umumnya meliputi
bagian-bagian kecil dari keseluruhan kegiatan perekonomian. Dalam teori
ekonomi makro ekonomi yang dianalisis adalah kegiatan seorang konsumen,
suatu perusahaan atau suatu pasar. Mikro ekonomi lebih menitikberatkan
kepada analisis mengenai masalah membuat pilihan untuk :
1. Mewujudkan efisiensi dalam penggunaan sumber-sumber daya
2. Mencapai kepuasan maksimum.

Perbedaan ekonomi mikro dan ekonomi makro


Dilihat dari Ekonomi Mikro Ekonomi Makro
Harga Harga ialah nilai dari suatu Harga adalah nilai dari
komoditas (barang tertentu saja) komoditas secara agregat
(keseluruhan)
Unit Pembahasan tentang kegiatan Pembahasan tentang kegiatan
analisis ekonomi secara individual. ekonomisecara keseluruhan.
Contohnya permintaan dan dan Contohnya pendapatan
penawaran, perilaku konsumen, nasional, pertumbu8han
perilaku produsen, pasar, ekonomi, inflasi,
penerimaan, biaya dan laba atau pengangguran, investasi dan
rugi perusahaan kebijakan ekonomi.

Tujuan Lebih memfokuskan pada Lebih memfokuskan pada


analisis analisis tentang cara analisis tentang pengaruh
mengalokasikan sumber daya kegiatan ekonomi terhadap
agar dapat dicapai kombinasi perekonomian secara
yang tepat. keseluruhan
1.3 SEJARAH PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO
Ilmu ekonomi berasal dari kataoikon dan nomos yang berarti rumah
tangga dan kaidah atau aturan, yaitu ilmu yang mempelajaribagaimana sumber
daya yang langka digunakan untuk memenuhi kebutuhan manusia (suyuthi,
1989).

Sedangkan soelistyo (2001), mendefinisikan sebgai ilmu yang


mempelajari bagaimana orang dan masyarakat menentukan pilihan mengenai
pengunaan sumberdaya yang langka dan mempunyai kemungkinan penggunaan
alternatif untuk menghasilkan berbgai barang dan jasa serta
mendistribusikannya hanya untuk konsumsi berbagai bagai orang dan
kelompok orang yang terdapat dalam masyarakat, baik kini maupun masa yang
akan datang dan dengan menggunakan uang atau tidak.

Penelaahan ekonomi sudah dimulai sejak Arisoteles (350 SM), namun


telaah ekonomi pada saat itu lebih bersifat filisofis. Kemudian pada tahun 1270,
penelaahan ekonomi tersebut diusahakan untuk lebih dikembangkan lagi oleh
Thomas Aquinas (1270) dengan beberapa tambahan pemikiran yang bersumber
dari buku injil. Pada tahun 1758, Fransqois Quesnay (1758) mencoba untuk
menjelaskan lebih jauh, namun demikian sampai tahap ini
perkembangan penelaahan belum sampai membentuk satu disiplin ilmu itu
sendiri.

Pada tahun 1776 muncul tokoh baru, yaitu Adam Smith (1723-1790),
dengan bukunya yang berjudul “An inquiry Into the Nature
and Causes of the Wealth of Nation” berhasil mengangkat penelaahan ekonomi
menjadi suatu disiplin baru yang disebut” Ilmu Ekonomi”. Tahun tersebut
sering di anggap sebagai tahun kelahiran ilmu ekonomi, dan Adam Smith
disebut Bapak Ilmu Ekonomi. Ilmu ekonomi berkembang terus, gagasan Adam
Smith tersebut menjadi dasar bagi akhli ekonomi berikutnya yaitu Thomas
Malthus (1798), David Ricardo (1817), dan John Stuart Mill. Ahli-ahli ekonomi
tersebut di kelompokkan sebagai ahli ekonomi KLASIK yang
mendasarkan pada bekerjanya mekanisme pasar. Tradisi klasik ini seterusnya
dikembangkan oleh Mazhab Austria dan diteruskan oleh Leon Walres, Alfred
Marshal (1890) dan lain-lain pada tahun 1890-an. Tradisi klasik ini
menghasilkan perkembangan bagian teori ekonomi yang dikenal sebagai
“TEORI EKONOMI MIKRO”. Depresi ekonomi yang hebat terjadi pada tahun
1929-1933 melahirkan ekonomi baru asal inggris Yaitu John Maynard Keynes
(1883-1946) dengan bukunya yang terkenal “General Theory of Employment,
Interest and Money” ditulis tahun 1936 menjadi cikal bakal bagi perkembangan
“TEORI EKONOMI MAKRO”. Sesudah Keynes berkembanglah tunas-tunas
baru yang tidak sepenuhnya Klasik dan Keynesian, seperti kelompok “Post
Keynesian Economists” dengan tokohnya antara lain: John Robinson, Paul
Davidson, Sidney Weintraub, Kelompok Allan Meltzer, kelompok “Rational
Expectations” dengan tokohnya antara lain: Robert Lucas, Mark Willes, Robert
Barro, dan sebagainya.

1.4 PERMASALAHAN KEBIJAKSANAAN MAKRO


Masalah makro ekonomi utama yang akan selalu dihadapi sesuatu
Negara :
1. Masalah pertumbuhan ekonomi
2. Masalah ketidakstabilan kegiatan ekonomi
3. Masalah pengangguran
4. Masalah kenaikan harga-harga (inflasi)
5. Masalah neraca perdagangan dan neraca pembayaran
Permasalahan kebijaksanaan makro mencakup dua masalah pokok :

1.4.1 Masalah jangka pendek (masalah stabilisasi) berkaitan dengan


bagaimana pengendalian ekonomi nasional dari waktu ke waktu agar terhindar
dari tiga penyakit utama makro. Yaitu :
1. Inflasi adalah suatu keadaan dimana terdapat kecenderungan kenaikan
harga secara terus menerus. Inflasi merupakan masalah karena tiga (3)
alasan, yaitu :
1) Mengakibatkan redistribusi pendapatan di antara anggota masyarakat
2) Menyebabkan penurunan efisiensi
3) Menyebabkan perubahan output dan kesempatan kerja dalam
masyarakat

2. Pengangguran terjadi karena jumlah angkatan kerja melebihi tingkat


kesempatan kerja yang tersedia. Berdasarkan tingkat pengangguran, dapat
diketahui apakah perekonomian berada pada tingkat kesempatan kerja
penuh (full employment) atau tidak.

3. Ketimpangan neraca pembayaran Neraca pembayaran adalah neraca yang


memuat ikhtisar dari segala transaksi yang terjadi antara penduduk suatu
negara dengan penduduk negara lain selama jangka waktu tertentu.

1.4.2 Masalah jangka panjang (masalah pertumbuhan) berkaitan bagaimana


mengendalikan perekonomian agar ada keserasian antara pertumbuhan
penduduk, pertambahan produksi, dan tersedianya dana untuk investasi.
Permasalahan ekonomi makro jangka panjang menyangkut persoalan
pertumbuhan di bidang ekonomi. Pada dasarnya menyangkut :

1. keserasian antara pertumbuhan penduduk,


2. pertambahan kapasitas produksi,
3. tersedianya dana untuk investasi

Jika terjadi keserasian antar ketiga hal di atas maka pertumbuhan ekonomi
sebuah negara akan mengalami kondisi yang optimal

1.5 MACAM-MACAM PASAR DALAM EKONOMI


MAKRO

Dalam ekonomi makro terdapat 3 (tiga) pasar yang saling berhubungan yaitu:

1. Pasar Barang dan Jasa ialah bertemunya permintaan barang dan jasa
dengan penawaran akan menentukan harga barang dan jasa.
2. Pasar Uang (pasar modal) ialah bertemunya permintaan masyarakat akan
uang (kartal dan giral) dengan penawaran uang (jumlah uang yang
beredar), akan menentukan tingkat harga uang (bunga).
3. Pasar Tenaga Kerja ialah bertemunya permintaan tenaga kerja (dari
sektor perusahaan dan pemerintah) dengan penawaran tenaga kerja (jumlah
angkatan kerja), akan menentukan harga tenaga kerja (upah). Yang perlu
diperhatikan bahwa penawaran tenaga kerja total terhadap perekonomian,
sangat tergantung kepada keputusan yang diambil oleh sektor rumah
tangga. Keputusan tersebut mencakup kapan masuk angkatan kerja, berapa
jam mereka harus bekerja dsb.
1.6 INTERAKSI PASAR DIDALAM EKONOMI MAKRO
1. Pasar Barang dan Jasa
Perusahaan adalah pihak yang menyediakan berbagai macam barang dan
jasa yang dibutuhkan oleh konsumen. Sektor rumah tangga, pemerintah
dan luar negeri sebagai konsumennya. Misalnya, perusahaan tekstil dan
produk tekstil menghasilkan berbagai macam kain, pakaian, kaos, jaket,
permadani, sepatu dll. Pembelinya adalah masyarakat sebagai sektor rumah
tangga, pemerintah dan sebagian lagi warga asing (sektor luar negeri) yang
mengimpor barang-barang tersebut. Di pasar barang dan jasa, juga terjadi
jual-beli antar perusahaan. Misalnya perusahaan tekstil, membeli benang
dan kancing dan perusahaan lain. Seperti YKK memasok resluiting ke
berbagai perusahaan pakaian jadi. Saat ini Indonesia menjadi pengekspor
tekstil dan pakaian jadi, makanan, minuman tetapi juga menjadi pengimpor
kendaraan, pesawat terbang, alat fotografi dan kedokteran.
2. Pasar Uang (pasar modal)
Individu dari sektor rumah tangga yang sudah mapan, mengalokasikan
pendapatannya tidak hanya untuk konsumsi, tetapi juga untuk ditabung dan
spekulasi di pasar uang (financial market). Di pasar uang rumah tangga
dapat membeli saham maupun obligasi dari perusahaan maupun
pemerintah. Artinya, sektor rumah tangga menawarkan dana kepada pihak-
pihak yang membutuhkan, yakni perusahaan dan pemerintah, dengan
harapan akan memperoleh pendapatan berupa deviden atau bunga. Bila
perusahaan menyatakan dirinya go publik, berarti melakukan permintaan
dana baik ke sektor rumah tangga, pemerintah maupun sektor luar negeri.
Saham merupakan instrumen keuangan yang menyatakan pemiliknya untuk
mendapatkan hak atas bagian laba perusahaan. Bagian laba yang
dibayarkan perusahaan setiap periode kepada pemiliknya disebut dengan
deviden. Naik turunnya nilai saham sangat dipengaruhi oleh kinerja
perusahaan, sedangkan obligasi merupakan surat perjanjian sanggup bayar
(surat hutang), yang dikeluarkan oleh perusahaan/pemerintah pada saat
meminjam uang.
3. Pasar Tenaga Kerja
Sektor rumah tangga adalah pihak yang menjadi penyedia tenaga kerja.
Yang meminta tenaga kerja adalah perusahaan, pemerintah dan luar negeri.
Dewasa ini pasar tenaga kerja telah menjadi pasar internasional. Sebagai
contoh Singapura, Malaysia, Arab Saudi dan beberapa negara di Eropa
banyak melakukan permintaan terhadap tenaga kerja Indonesia. Sedangkan
Indonesia meminta tenaga kerja ahli dan Jepang, Amerika, Inggris, Jerman
untuk menjadi konsultan. Tenaga kerja tidak hanya berupa kemampuan
fisik, tetapi juga keterampilan, keahlian dan mental. Untuk itu tenaga kerja
dibagi menjadi 3 kelompok sebagai berikut.
1) Tenaga kerja terdidik adalah tenaga kerja yang mempunyai keahlian
tinggi dan pendidikan yang tinggi sehingga menguasai keahlian di
bidang bidang tertentu. Contoh ekonom, akuntan, dokter, dosen,
insinyur, dll.
2) Tenaga kerja terampil adalah tenaga kerja yang mempunyai
keterampilan atau keahlian yang diperoleh melalui pendidikan ataupun
pengalaman kerja. Contoh baby sitter, montir, tukang kayu dll.
3) Tenaga kerja kasar adalah tenaga kerja yang hanya mengandalkan
kemampuan fisik dimana mereka tidak memiliki pendidikan atau
berpendidikan rendah sehingga tidak mempunyai keahlian dalam suatu
bidang pekerjaan. Contoh kuli-kuli bangunan atau pelabuhan.
TUGAS MATA KULIAH EKONOMI MAKRO

Oleh :

Sri Indriani Idris SA4/1610109837/NO. 04

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI INDONESIA

PROGRAM STUDI STRATA 1 AKUNTANSI


SURABAYA

2017

Anda mungkin juga menyukai