Anda di halaman 1dari 15

RTM 01

1. Apa yang dimaksud dengan akuntansi forensik?


Akuntansi forensik merupakan perwujudan ilmu akuntansi untuk kepentingan hukum.
Akuntan forensik menyelidiki insiden penipuan, penyuapan, pencucian uang dan
penggelapan dengan menganalisis catatan keuangan dan transaksi, menelusuri aset,
dan sebagainya.
Akuntansi forensik juga adalah tindakan menentukan, mencatat, menganalisis,
mengklasifikasikan, melaporkan, dan mengkonfirmasikan ke data keuangan historis
atau aktivitas akuntansi lainnya untuk penyelesaian sengketa hukum saat ini atau di
masa mendatang.

2. Apa yang dimaksud dengan audit investigatif?


Audit investigatif merupakan pengujian secara mendalam terhadap fakta-fakta dengan
tujuan untuk menentukan apakah telah terjadi tindak pidana, perdata, atau
pelanggaran disiplin dan juga mencari kebenaran, apakah terjadi kecurangan (fraud)
atau tidak.

3. Sebutkan dan jelaskan peran utama akuntansi forensik!


Akuntansi forensik memiliki peran utama dalam kasus investigasi penipuan, kasus
kelalaian dan klaim asuransi, seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa
akuntansi forensik merupakan perpaduan antara akuntansi, audit dan hukum, maka
seorang akuntan forensik dituntut untuk memiliki pengetahuan dan pemahaman yang
mendalam mengenai ketiga ilmu tersebut, selain itu seorang akuntan forensik juga
perlu dibekali dengan kemampuan dan pemahaman mengenai perilaku manusia dan
organisasi, pengetahuan tentang aspek yang mendorong dilakukannya kecurangan
(rationalization), pengeahuan mengenai alat bukti, pengetahuan mengenai kriminologi
serta viktimologi, dan yang terpenting seorang akuntan forensik harus memiliki
kemampuan untuk berpikir seperti pencuri (think as a theft).

4. Sebutkan dan jelaskan jenis akuntansi forensik!


Berikut jenis-jenis Akuntansi Forensik :
1. Pencurian keuangan (pelanggan, karyawan, atau orang luar)
2. Penipuan sekuritas (Securities fraud)
3. Kebangkrutan (Bankruptcy)
4. Gagal bayar hutang (Defaulting on debt)
5. Kerusakan ekonomi/ Economic damages (berbagai jenis tuntutan hukum untuk
memulihkan kerusakan)
6. Gugatan terkait M&A
7. Penggelapan atau penipuan pajak (Tax evasion or fraud)
8. Sengketa penilaian perusahaan (Corporate valuation disputes)
9. Klaim kelalaian professional (Professional negligence claims)
10. Pencucian uang (Money laundering)
11. Informasi privasi (Privacy information)
12. Proses perceraian (Divorce proceedings)

5. Jelaskan hubungan antara akuntansi forensik dengan audit investigasi.


Hubungan antara akuntansi forensik dengan audit investigasi, yaitu berkaitan erat
karena Audit Forensik dan audit investigasi merupakan tindakan menganalisa dan
membandingkan antara kondisi di lapangan dengan kriteria yang berfungsi sebagai
bukti pengadilan. Akuntan dan auditor forensik memiliki beberapa tujuan yang serupa
dengan akuntan dan auditor tradisional. Mereka memiliki peran, pengetahuan, dan
keterampilan yang berbeda. Investigasi akuntan forensik termasuk identifikasi
penipuan. Hal ini berbeda dengan investigasi Certified Public Accountant (CPA) yang
tidak bertanggung jawab untuk mengidentifikasi kecurangan.
RTM 02

1. Jelaskan Pengertian Fraud, berikut contohnya!


Dalam dunia akuntansi, fraud merupakan suatu tindakan kecurangan yang dilakukan
secara sengaja oleh satu orang atau lebih. Tindakan fraud ini bisa terjadi pada suatu
manajemen yang dilakukan secara langsung atau melalui pihak ketiga. Upaya ini juga
bisa dilakukan oleh pihak lain yang memiliki tanggung jawab atas pengelolaan pada
suatu perusahaan. Fraud atau penipuan didefinisikan sebagai seseorang dengan
sengaja menipu orang lain untuk mendapatkan sesuatu secara ilegal
Contoh Fraud :
- Penggelapan Laporan Keuangan
- Korupsi
- Penipuan Kriminila atau pencurian identitas

2. Jelaskan pengertian Akuntansi Forensik berikut contohnya!


Akuntansi forensik merupakan perwujudan ilmu akuntansi untuk kepentingan hukum.
Akuntan forensik menyelidiki insiden penipuan, penyuapan, pencucian uang dan
penggelapan dengan menganalisis catatan keuangan dan transaksi, menelusuri aset,
dan sebagainya.
Contohnya : Kasus korupsi merupakan contoh akuntansi forensik dalam sektor
publik.

3. Jelaskan pengertian Audit Investigatif berikut contohnya!


Audit investigatif merupakan pengujian secara mendalam terhadap fakta-fakta dengan
tujuan untuk menentukan apakah telah terjadi tindak pidana, perdata, atau
pelanggaran disiplin dan juga mencari kebenaran, apakah terjadi kecurangan (fraud)
atau tidak.
Contohnya : Menganalisis kasus pencurian identitas atau penipuan identitas.

4. Jelaskan kaitan antara Fraud, Akuntansi Forensik dan Audit Investigatif!


Kaitannya Fraud dengan Akuntansi Forensik dan Audit Investigatif , yaitu akuntansi
forensik mengacu pada pandangan komprehensif penyelidikan fraud. Ini termasuk
mencegah fraud dan menganalisis kontrol anti fraud. Akuntansi forensik akan
mencakup audit catatan akuntansi untuk mencari bukti fraud.. Investigasi fraud untuk
membuktikan atau menyanggah kecurangan akan menjadi bagian dari akuntansi
forensik. Ini juga termasuk pengumpulan informasi non finansial, seperti wawancara
dari semua pihak terkait untuk penipuan, bila berlaku. Akuntansi forensik termasuk
menulis laporan kepada manajemen atau pengadilan.
RTM 03
1. Menurut anda, siapa saja yang berpotensi melakukan kecurangan?
Menurut saya, semua orang bisa berpotensi melakukan kecurangan dan terjadi karena
ada faktornya entah dari diri sendiri atau dari luar. Pihak yang melakukan kecurangan
pun pasti akan menutupi kesalahannya.

2. Apa yang dimkasud dengan segi tiga kecurangan?


Segi tiga kecurangan atau Fraud Triangle merupakan teori yang dikembangkan oleh
Donald R Cressey dalam mengamati penyebab terjadinya kecurangan. Disebut
dengan fraud triangle adalah karena dalam proses kecurangan yang terjadi, ada tiga
tahap penting yang memengaruhi seseorang untuk melakukan kecurangan.
Analisis fraud triangle memiliki tiga tahapan untuk mendeteksi penyebab kecurangan
pada seorang pekerja. Tahapan tersebut adalah tekanan, peluang, dan pembenaran.
Ketiga tahapan fraud triangle adalah sifatnya saling berkaitan.

3. Jelaskan secera lengkap elemen tekanan, kesempatan dan rasionalisasi yang


dapat menimbulkan tindakan kecurangan!
1. Elemen Tekanan
Tekanan yang berbeda yang memotivasi individu untuk melakukan kecurangan demi
kepentingan diri sendiri. Sebagian besar ahli kecurangan percaya bahwa tekanan
dapat dibagi menjadi :
1. Tekanan keuangan
Tekanan keuangan umumnya terkait dengan kecurangan yang menguntungkan pelaku
secara langsung, termasuk beberapa hal berikut: Sifat serakah, Gaya hidup, Utang,
Kredit, Kerugian keuangan secara pribadi, Kebutuhan keuangan yang tidak terduga
2. Tekanan untuk melakukan perbuatan jahat
Tekanan untuk melakukan perbuatan jahat adalah jenis tekanan terburuk unruk
melakukan kecurangan. Contohnya seorang pegawai melakukan penggelapan karena
memiliki kerergantungan obat.
3. Tekanan terkait pekerjaan
Faktor-faktor yang dapat menyebabkan adanya tekanan terkait pekerjaan :
1) Sedikitnya pengakuan terhadap kinerja
2) Adanya perasaan tidak puas terhadap pekerjaan
3) Ketakutan akan kehilangan pekerjaan
4) Keinginan mendapatkan promosi
5) Upah yang tidak sesuai
4. Tekanan lainnya
Sebagian besar dari kita menghadapi tekanan dalam hidup kita. Kita memiliki
kebutuhan keuangan tertentu, kita membuat investasi bodoh atau bersifat spekulatif,
kita dihadapkan pada kebiasaan tertentu yang bahkan membuat kita ketagihan dan
lain-lain

2. Elemen Kesempatan
faktor utama yang dapat meningkatkan kesempatan yang dimiliki seseorang untuk
melakukan kecurangan dalam organisasi :
1. Kurangnya pengendalian untuk mendeteksi dan/atau mencegah kecurangan
2. Ketidakmampuan untuk menilai kualitas kerja
3. Kegagalan melakukan sanksi tegas terhadap pelaku kecurangan
4. Kurangnya akses terhadap informasi
5. Pengabaian, sikap apatis dan tidak adanya kapasitas yang sesuai
6. Kurangnya upaya melakukan jejak audit

3. Elemen Rasionalisasi
Rasionalisasi yang umum digunakan oleh pelaku kecurangan antara lain: a. Pelaku
menganggap bahwa yang dilakukan sudah merupakan hal biasa/wajar dilakukan oleh
orang lain pula.
b. Pelaku merasa berjasa terhadap organisasi dan seharusnya ia menerima lebih
banyak dari yang telah diterimanya.
c. Pelaku menganggap tujuannya baik yaitu untuk mengatasi masalah, nanti akan
dikembalikan.
Rasionalisasi terjadi karena seseorang mencari pembenaran atas aktifitasnya yang
mengandung fraud. Rasionalisasi merupakan bagian dari fraud triangle yang paling
sulit diukur.
RTM 04

1. Jelaskan bagaimana strategi perusahaan dalam memerangi fraud!


Strategi anti fraud merupakan wujud komitmen manajemen dalam mengendalika
fraud yang diterapkan dalam bentuk sistem pengendalian fraud. Struktur strategi anti
fraud secara utuk menggabungkan prinsip dasar dari Manajemen Risiko khususnya
pengendalian internal dan tata kelola yang baik.
Ada 4 (empat) aktivitas perusahaan untuk memerangi kecurangan yang dapat
dilakukan oleh perusahaan, yaitu:
1. Pencegahan kecurangan/fraud
2. Metode pendeteksian kecurangan/fraud
3. Tindakan investigasi setelah dicurigai adanya kecurangan/fraud
4. Tindak lanjut secara hukum terhadap pelaku kecurangan/fraud

2. Jelaskan bagaimana melakukan pencegahan fraud!


Cara Pencegahan Fraud

Cara perusahaan melindungi diri dari pencurian data adalah sebagai berikut:

1. secara teratur memperbarui perangkat lunak antivirus


2. membatasi akses fisik ke data pemegang kartu
3. mengembangkan dan memelihara sistem dan aplikasi pengaman khusus
4. mengenkripsi transmisi data pemegang kartu saat melewati jaringan
publik/terbuka.
5. melacak dan memantau semua akses ke sumber daya jaringan dan data
pemegang kartu secara terus menerus.
Cara  perusahaan  melindungi diri  dari dari tindak penggelapan adalah sebagai
berikut:

1. Melakukan audit eksternal terhadap Laporan Keuangan


2. Membuat dan menetapkan kode etik karyawan.
3. Melakukan manajemen sertifikasi atas Laporan Keuangan.
4. Melakukan penelaahan Manajemen keuangan dan karyawan.
5. Mengembangkan program dukungan karyawan.
6. Memberikan pelatihan mengenai fraud bagi manajemen/eksekutif.
7. Menyediakan tips anti-fraud secara online bagi karyawan.
8. Memberikan pelatihan anti-fraud bagi karyawan.
9. Melakukan audit internal secara mendadak.
10. Menyediakan hadiah bagi pelapor tindak penggelapan.
3. Jelaskan bagaimana implementasi mendorong budaya jujur, terbuka, dan
saling dukung dalam rangka mencegah fraud.
Impelemtasi agar mendorong budaya yang jujur, terbuka, dan saling mendukung
untuk mencegah fraud adalah sebagai berikut :
1. Menyusun dan mengkomunikasikan Kode etik yang mudah dipahami dan
dihormati yang selanjutnya adalah memantau keefektifan implementasi kode etik dan
menegakkan aturan bagi yang melanggar
2. Memilih mempekerjakan orang-orang yang jujur melalui penyaringan latar
belakang perilaku dan riwayat penyimpangan serta mendidik pegawai tentang
kesadaran bahya fraud dan program anti fraud di perusahaan (fraud awareness).
3. Menyediakan program yang membantu masalah finansial, psikologi atau sosial
pegawai
4. Menciptakan lingkungan kerja yang positif. Untuk memahami lingkungan kerja
yang positif, berikut ini adalah contoh karakteristik budaya yang dapat menyebabkan
terjadinya fraud sehingga dapat menyusun program pencegahannya, yaitu:
a) Manajer yang tidak peduli atau tidak menaruh perhatian pada kejujuran
b) Bayaran remunerasi yang tidak memadai terutama untuk memenuhi kebutuhan
c) Tidak ada pengakuan yang adil dan objektif atas kinerja
d) Anggaran yang disediakan tidak beralasan/tidak masuk akal
e) Harapan atau gaya hidup pegawai yang tinggi mendorong pegawai melakukan
fraud untuk membiayai harapan dan gaya hidup
f) Manajemen yang otokratis
g) Loyalitas perusahaan yang rendah
h) Fokus manajemen perusahaan jangka pendek
i) Peraturan yang keras dan sanksi yang berlebihan
j) Lingkungan kerja yang tidak ramah
k) Kesempatan yang rendah dalam mendapatkan pendidikanm pelatihan, promosi dan
pengembangan diri.
RTM 05
1. Sebutkan dan jelaskan indikator kecurangan!
Indikator Kecurangan memiliki sifat yang bervariasi dan mencakup hal-hal seperti
anomali akuntansi, transaksi atau peristiwa yang tidak dapat dijelaskan, elemen
transaksi yang tidak biasa, perubahan atau karakteristik perilaku seseorang, atau
hanya karakteristik yang umumnya terkait dengan penipuan yang diketahui, terutama
skema individu atau kelompok skema tertentu.

2. Jelaskan bagaimana mendorong lingkungan yang beretika


Saat kita berada di satu tempat, tentunya selalu ada aturan atau yang disebut etika
yang harus diikuti. Seperti halnya di tempat kerja, Etika komunikasi di tempat kerja
tidak jauh berbeda dengan kehidupan sehari-hari. Tentunya karyawan yang harus
memperhatikan dengan siapa dia berbicara. Bahasa resmi yang digunakan saat
berkomunikasi dengan rekan kerja harus digunakan saat berkomunikasi dengan
atasan. Misalnya, ini juga berlaku saat berkomunikasi dengan pelanggan. Sekalipun
usia pelanggan tergolong muda, bukan berarti mereka bisa menggunakan bahasa dan
bahasa asal, tapi etis, karena bagaimanapun orang itu adalah pelanggan yang harus
dilayani.  Beretika seharusnya sudah diterapkan sejak dini.

3. Jelaskan bagaimana langkah- langkah pencegahan kecurangan!


Berikut Langkah-Langkah Pencegahan Kecurangan :
1. Menciptakan dan mengembalikan budaya yang menghargai kejujuran dan nilai-
nilai etika yang tinggi salah satu tanggung jawab organisasi adalah menumbuhkan
budaya yang menghargai kejujuran dan nilai-nilai etika tinggi hendaknya mencakup
hal-hal sebagia berikut : Setting the at the top, merekrut dan mempromosikan
karyawan yang tepat, pelatihan, disiplin. Indicator yang digunakan dalam penelitian
ini adalah :
a. “Setting the at the top” Penelaahan peraturan perundang-undangan, tujuannya untuk
memperoleh pengertian mengenai peraturan- peraturan yang bersifat umum yang
ditetapkan pada semua instansi atau organisasi.
b. Merekrut dan mempromosikan karyawan yang tepat Diadakan penyeleksian staf
anggota inspektorat dimana seorang yang mempunyai kualitas audit yang baik itu
ditempatkan sesuai dengan bidang keahliannya.
c. Pelatihan Auditor internal diharuskan mengikuti pelatihan-pelatihan yang diadakan
pada inspektorat yang dimana kualitas profesionalisme seorang auditor bertahan dan
meningkat.
d. Disiplin Auditor harus mentaati peraturan-peraturan yang telah dibuat oleh instansi
pemerintah agar kinerja audit berjalan dengan lancar.

2. Penerapan dan Evaluasi Proses Pengendalian anti Fraud


Fraud tidak akan terjadi tanpa persepsi adanya kesempatan dan menyembunyikan
perbuatannya organisasi hendaknya proaktif mengurangi kesempatan dengan
mengidentifikasi dan mengukur resiko fraud, pengurangan resiko fraud, implementasi
dan monitoring pengendalian intern. a. Mengidentifikasi dan mengukur resiko
kecurangan Deteksi fraud mencakup identifikasi indikator- indikator kecurangan yang
memerlukan tindak lanjut auditor internal untuk melakukan investigasi. Beberapa hal
yang harus dimilki oleh auditor internal agar pendeteksian fraud lebih lancar antara
lain :
1. Memiliki keahlian dan pengetahuan yang memadai dalam
mengidentifikasi indikator terjadinya fraud
2. Memiliki sikap kewaspadaan yang tinggi terhadap kemungkinan
kelemahan pengendalian intern dengan melakukan serangkaian pengujian
untuk menemukan indikator terjadinya fraud.
3. Memiliki keakuratan kecermatan dalam mengevaluasi indikator- indikator
fraud tersebut.
b. Pengurangan resiko kecurangan
1. Memastikan ketaatan terhadap kebijakan, rencana dan prosedur yang telah
ditetapkan oleh manajemen.
2. Memastikan seberapa jauh harta perusahaan dipertnggungjawabkan dan
dilindungi dari kemungkinan terjadinya segala bentuk pencurian, kecurangan dan
penyalahgunaan.
3. Memastikan bahwa pengelolaan data yang dikembangkan dalam
organisasi dapat dipercaya
4. Menilai mutu pekerjaan setiap bagian dalam melaksanakan tugas
yang diberikan oleh manajemen.
5. Menyarankan perbaikan-perbaikan operasional dalam rangka
meningkatkan efisiensi dan efektifitas
c. Implementasi dan monitoring pengendalian interen Auditor dalam melaksanakan
pemeriksaan dan pengawasan selalu mengandalkan kemampuan teknis yaitu
pengetahuan akuntansi dan auditing yang dibantu dengan kemampuan penyidikan.

4. Pengembangan Proses Pengawasan Oversight Process


Untuk mencegah dan menangkal kecurangan secara efektif, entitas hendaknya
memiliki fungsi pengawasan yang tepat, pengawasan dalam berbagai jenis dan bentuk
ini dapat dilaksnakan oleh berbagai pihak ini dapat dilaksanakan oleh berbagai pihak
antar lain Komite Audit, Manajemen, Internal Auditor.
a. Komite Audit Auditor harus dapat menentukan sifat dari kondisi yang perlu
dilaporkan dan mengidentifikasikan masalah pengendalian yang paling penting untuk
jajaran manajemen dengan menguraikan situasi yang menyebabkan, atau yang akan
menyebabkan suatu kesalahan atau ketidak beresan dalam kelangsungan organisasi
yang signifikan untuk segera dilakukan tindakan korektif yang dapat mengurangi
resiko dan kerugian potensial.
b. Manajemen Berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan, auditor harus
membuat kesimpulan mengenai efektivitas pengendalian organisasi disertai ungkapan
mengenai kekuatan, kelemahan, dan rekomendasi perbaikannya, sebagai salah satu
bahan penyusunan laporan audit kinerja.
c. Internal Auditor Jumlah staf auditor yang diperlukan, agar diperoleh pemanfaatan
yang optimal dari kecakapan staf auditor sehingga terhindarkan ketidakefisien audit,
serta jumlah waktu yang dibutuhkan, guna jaminan ketepatan waktu kerja.

Salah satu cara yang paling efektif untuk mencegah timbulnya fraud adalah melalui
peningkatan system pengendalian intern internal control system selain melalui
struktur atau mekanisme pengendalian intern. Dalam hal ini, yang paling bertanggung
jawab atas pengendalian intern adalah pihak manajemen suatu organisasi. Dalam
rangka pencegahan fraud, maka berbagi upaya harus dikerahkan untuk membuat para
pelaku fraud tidak berani melakukan fraud. Apabila fraud terjadi, maka dampak effect
yang timbul diharapkan dapat diminimalisir. Auditor internal bertanggungjawab
untuk membantu pencegahan fraud dengan jalan melakukan pengujian test atas
kecukupan dan keefektivan system pengendalian intern, dengan mengevaluasi
seberapa jauh resiko yang potensial potential risk telah diidentifikasi.
4. Jelaskan bagaimana langkah- langkah mendeteksi fraud/kecurangan!
Berikut Langkah-Langkah Mendeteksi Kecurangan :
1. Memeriksa jajaran manajerial

Kasus penggelapan, kecurangan laporan keuangan sering kali melibatkan pihak di


jajaran manajerial atau pengambil keputusan. Karena itu, jajaran manajemen harus
diselidiki untuk mengetahui tujuan mereka melakukan kecurangan.

2. Adanya keterkaitan dengan pihak eksternal

Salah satu cara yang sering digunakan dalam melakukan kecurangan adalah dengan
memberikan bantuan pada organisasi baik yang nyata atau fiktif. Untuk itu harus
dideteksi adanya hubungan antara organisasi dengan lembaga keuangan, organisasi
dengan individu, eksternal auditor, lembaga pemerintahan, atau investor.

3. Sifat organisasi

Sebuah kecurangan sering kali tidak terendus karena adanya struktur organisasi yang
digunakan untuk menyembunyikan kecurangan tersebut. Misalnya struktur organisasi
yang terlalu kompleks atau tidak adanya internal audit dalam sebuah departemen.
Untuk itu peneliti harus mengetahui seluk beluk organisasi termasuk pemilik
perusahaan.

4. Laporan keuangan dan karakteristik operasional

Melakukan pemeriksaan di antaranya rekening pendapatan, aset, kewajiban,


pengeluaran atau ekuitas. Tanda kecurangan yang sering kali terdeteksi adalah adanya
perubahan dalam laporan keuangan.

5. Auditor Internal

Merupakan aktivitas konsultasi yang independen dan obyektif untuk menambah nilai
dan memperbaiki operasional organisasi. Tujuan dari auditor internal adalah untuk
membantu pihak manajemen dalam pertanggungan jawab dengan memberikan
analisis, saran, penilaian tentang kegiatan yang diaudit.
6. Auditor eksternal

Auditor eksternal diperlukan untuk mendeteksi kecurangan dalam organisasi serta


melakukan analisis jika auditor internal mengalami kesulitan.
RTM 06

1. Jelaskan kapan saatnya melakukan investigasi fraud!


Ketika faud yang telah didapat lalu diidentifikasi memang benar-benar terjadi.
Investigasi fraud biasanya mencakup hal yang sama dengan penipuan audit kecuali
investigasi biasanya melibatkan lebih banyak bukti nonfinansial, seperti kesaksian
dari wawancara, daripada audit penipuan. Jadi investigasi fraud termasuk dalam audit
fraud tetapi melampaui itu dalam mengumpulkan bukti forensik nonfinansial

2. Jelaskan metode investigasi fraud dan berikan contoh!


Metode Investigasi Fraud :
1. Bukti testimoni yang dikumpulkan dari individu-individu.

3. Jelaskan bagaimana melakukan investigasi penyembunyian!


Investigasi penyembunyian atau serig disebut investigasi concealment biasanya
dilakukan dengan cara memanipulasi dokumen, seperti, tagihan pembelian, tagihan
penjualan, credit memo, slip deposito cek, tagihan dan lain-lain. Selain
itu,concealment dapat dilakukan dengan menghapus bukti dokumen. Terdapat
beberapa tahapan dalam investigasi concealment, yakni :
A. Memahami Aspek Bukti Dokumen
Teknik dasar dalam invetigasi concealment adalah menemukan cara memperoleh
dokumen fisik dan catatan computer yang telah dimanipulasi atau dirubah. Jika
dihadapkan pilihan antara keterangan saksi mata dan bukti dokumen , maka para ahli
akan lebih percaya pada bukti dokumen. Hal ini dikarenakan dokumen tidak mungkin
salah, tidak perlu dilakukan pembuktian silang dan dibingungkan oleh ucapan
pengacara, serta berisi cerita atau catatan yang konsisten. Dasar dari teknik investigasi
penyembunyian berhubungan dengan cara mengumpulkan dokumen yang telah
dimanipulasi.
B. Memperoleh Bukti Dokumen Prosedur dari kebanyakan teknik investigasi
penyembunyian berhubungan dengan akses dan mengumpulkan fakta dokumen. Cara
terbaik untuk memperoleh bukti dokumen adalah dengan menggunakan data
komputer untuk akuntansi atau database lainnya. Dalam tradisional audit, bukti
dokumen diperoleh melalui sampling, terutama untuk data non elektronik. Metode
lain yang bisa dilakukan untuk melakukan investigasi terhadap penyembunyian
adalah dengan melakukan audit serta penelusuran elektronik. Dalam hal audit yang
dilakukan adalah dengan melakukan pengujian dokumen. Sementara dalam hal
penelusuran elektronik yang dilakukan adalah dengan menggunakan software audit
dan melakukan analisis digital.

Anda mungkin juga menyukai