Anda di halaman 1dari 22

Pengungkapan Dalam

Laporan Keuangan
Kelompok 3
Alip Ega Ardiansyah 0119101187
Deswita Maharani 0119101189
Mega Refiyani 0119101194
Prinsip Pengungkapan
Pengungkapan Laporan Keuangan

Pengungkapan (disclosure) dalam Laporan Keuangan merupakan penyajian informasi


yang diperlukan untuk berlangsungnya Pasar Modal yang efisien secara Optimum.

Tiga konsep pengungkapan yang umum dsulkan oleh Hendriksen (2002) :

Adequate Disclosure
a) (Pengungkapan Cukup)

b) Fair Disclosure
(Pengungkapan Wajar)

c) Full Disclosure
(Pengungkapan Penuh)
Metode Untuk Melakukan
Disclosure
Beberapa metode yang lazim digunakan menurut Hendriksen (2002) :

1. Bentuk dan cara pengaturan ikhtisar-ikhtisar keuangan

2. Istilah-istilah yang digunakan adalah penyajian secara terperinci

3. Info yang disajikan dalam ikhtisar keuangan yang bersangkutan dalam bentuk tanda kurung
(parenthefical information)

4. Catatan kaki (foot notes) atas ikhtisar dan perincian atau daftar tambahan

5. Supplementary statement (informasi tambahan yang disajikan dalam bentuk yang agak berbeda
diikhtisar keuangan dasar, misalnya nama dan ikhtisar laba rugi dengan indeks harga
konsumen).
Catatan Atas Laporan Keuangan
Catatan merupakan alat akuntan untuk merinci atau menjelaskan pos-pos yang
disajikan dalam batang tubuh laporan keuangan informasi yang berkaitan dengan pos-
pos spesifik dari laporan keungan dapat dijelaskandalam istilah kualitatif, dan data
pelengkap yang bersifat kuantitatif dapat disediakan unutk memperluas informasi
dalam laporan keuangan.
Kebijakan Akuntansi
Kebijakan akuntansi (accounting policies) suatu entitas adalah prinsip serta
metode akuntansi spesifik yang digunakan dan dianggap paling tepat untuk menyajikan
laporan keuangan entitas tersebut secara wajar.
Perusahaan yang gagal menerapakan kebijakan pelaporan berkualitas-tinggi dapat
menerima sanksi berat dari pasar
Catatan-catatan Umum

Catatan yang lebih umum adalah sebagai berikut:

• Persediaan
• Propeti,pabrik, dan peralatan

• Klain kreditor 
• Klaim pemegang ekuitas
• Kontinjensi dan komitmen

• Pajak yang ditangguhkan, pensiun dan leasing


• Perubahan prinsip akuntansi
Masalah Pengungkapan
1. Pengungkapan transaksi atau peristiwa khusus
Transaski pihak yang terkait terjadi apabila suatu perusahaan melakukan transaksi
dimana salah satu pihak yang melakukan transaksi itu mempunyai atau di mana pihak
yang tidak terlibat dalam transaksi pihak lainnya secara signifikan, atau dimana pihak
yang tidak terlibatdalam transaksi mempunyai kemampuan untuk memengaruhikebijakan
kedua pihak yang melakukan transaksi.
,

FASB statement no. • Sifat hubungan pihak yang terlibat


• Uraian tentang transaksi (termasuk transaksi diman
57 mengharuskan
tidak ada jumlah atau nominal yang terlibat) untuk
pengungkapan setiap periode diman laporan laba-rugi disajikan.
• Jumlah uang yang terlibat dalam transaksiuntuk setiap
berikut untuk
periode dimana laporan laba-rugi disajikan.
transaksi pihak • Jumlah yang terhutang dari atau kepada pihak terkait

tekait yang material: pada setiap tanggal neraca yang disajikan.


. 2. Peristiwa setelah tanggal Neraca (Peristiwa kemudian)

Catatan atas Laporan keuangan harus menjelaskan setiap peristiwa keuangan signifikan yang
terjadi setelah tanggal neraca formal, tetapi sebelum laporan keuangan akhir diterbitkan.

Dua jenis peristiwa atau transaksi yang terjadi setelah tanggal neraca mungkin memiliki pengaruh
yang material terhadap laporan keuangan atau mungkinperlu dipertimbangkan untuk menginterpretasi
laporan keuangan itu secara akurat :

1. Peristiwa yang memberikan bukti tambahan tentang kondisi yang ada pada tanggal neraca, yang
memengaruhi estimasi yang digunakan dalam penyiapan laporan keuangan, dan, oleh sebaba itu,
mengakibatkan diperlukannya penyesuaian.

2. Peristiwa yang memberikan bukti tentang kondisi yang tidak ada pada tanggal neraca tetapi
muncul sesudah tanggal neraca dan tidak mebutuhkan penyesuaian laporan keuangan.
. 3. Pelaporan untuk perusahaan yang terdiversifikasi
Perusahaan selalu ragu untuk mengungkapkan data segmental karena alasan-alasan
berikut :

1. Tanpa dilengkapi oleh pengetahuan usaha yang mendalam serta pemahaman atas
faktor-faktor penting seperti lingkungan kompetitif dan kebutuhan investasi modal
2. Myngkin merugikan perusahaan pelapor
3. Mungkin mencegah manajemen untuk mengambil risiko usaha yang cermat
4. Variasi yang luas
5. Investor melakukan investasi pada perusahaan secara keseluruhan
6. Beberapa masalah teknis tertentu
. Tujuan Pelaporan Informasi segmental

Adapun tujuan pelaporan informasi segmental adalah untuk memberikan informasi


tentang berbagai jenis aktiva bisnis yang dilakukan perusahaan dan berbagai lingkungan
ekonomi dimana perusahaan beroperasi, agar membantu pemakai laporan keuangan
untuk:

(a)   Memahami dengan lebih baik kinerja perusahaan

(b)   Menilai dengan lebih baik prospek arus kas bersih dimasa depan

(c) Membuat lebih banyak pertimbangan yang cermat tentang perusahaan secara


keseluruhan.
. 4. Pelaporan Interim

Laporan interim adalah laporan yang mencakup periode kurang dari setahun.

Pengecualian yang dapat diterima dalam periode pelaporan interim:

1. Perusahaan dapat menggunakan metode laba kotor untuk penetaan harga persediaan interim

2. Jika persediaan LIFO dilikuidasi pada tanggal interim dan diperkirakan akan diganti kembali
sebelum akhir tahun, maka HPP harus mencakup biaya penggantian dasar LIFO yang dilikuidasi
dan tidak mempengaruhi likuidasi interim

3. Penurunan harga pasar persediaan tidak dapat ditangguhkan setelah periode interim kecuali
dianggap bersifat sementara dan tidak ada kerugian yang diperkirakan untuk tahun fiskal
tersebut.

4. Varians yang direncanakan menurut sistem biaya standar yang diperkirakan akan diserap sampai
akhir tahun biasanya harus ditangguhkan.
. Masalah Unik dari Pelaporan Interim

Adapun masalah unik dari pelaporan interim yang berkembang yakni berkaitan dengan
pos-pos berikut:

1. Biaya iklan dan biaya sejenis

2. Beban yang akan disesuaikan pada akhir tahun

3. Pajak penghasilan

4. Pos-pos luarbiasa

5. Laba persaham (EPS)

6. Faktor musiman
Laporan Auditor dan Manajemen
1. Laporan Auditor
Standar-standar pelaporan auditor yaitu sebagai berikut:

1. Menyatakan sesuai dengan prinsip yang berlaku

2. Harus mengidentifikasi situasi dimana prinsip-prinsip semacam itu tidak dianut secara
konsisten

3. Pengungkapan informatif

4. Harus mencakup suatu pernyaaan pendapat tentang laporan keuangan secara


keseluruhan
.
2. Laporan Manajemen

 Pembahasan dan Analisis manajemen. Bagian pemabahasan dan analisis manajemen (MD&A)
mencakup tiga aspek keuangan dari bisnis perusahaan-likuiditas, sumber daya modal, dan hasil
operasi.

 Tanggung jawab manajemen terhadap laporan keuangan. SEC telah mempertimbangkan untuk
mengharuskan perusahaan membuat laporan tentang tanggung jawab manajemen, termasuk
tanggung jawabnya atas dan penilaian atas, sistem pengendalian internal.
Masalah Pelaporan Yang Dihadapi Saat Ini

1. Pelaporan tentang peramalan dan Proyeksi Keuangan


Dalam tahun-tahun terakhir ini, tuntutan masyarakat investor akan informasi yang
lebih banyak dan baik berfokus pada pengungkapan ekspektasi perusahaan di masa depan.
Pengungkapan tersebut mengambil salah satu dari dua bentuk:

1. Peramalan keuangan

2. Proyeksi keuangan
.

Argumen-argumen yang mendukung penerbitan peramalan :

1. Kepuasan investasi berdasarkan ekpektasi atau harapan dimasa depan; karena itu,
informasi tentang masa depan memudahkan pengambilan keputusan yang lebih baik.

2. Peramalan sudah diedarkan secara informal, tapi tak terkendali

3. Situasinya kini berubah dengan cepat


.
Argumen-argumen yang menolak penerbitan peramalan:

1. Tidak seorangpun yang dapat mengetahui masa depan.

2. Organisasi hanya akan berusaha untuk memenuhi peramalan yang telah


diterbitkannya

3. Jika peramalan terbukti tidak akurat, maka akan muncul berbagai tuduhan dan
mungkin tindakan hukum.

4. Pengungkapan peramalan akan merugikan organisasi karena memberikan onformasi


tidak hanya keada investor tetapi juga kepada para pesaing (asing dan lokal)
. 2. Kecurangan Pelaporan Keuangan

Kecuarangan pelaporan keuangan didefinisikan sebagai “tindakan disengaja atau


lalai, berupa tindakan atau peniadaan, yang menghasilkan laporan keuangan yang
menyesatkan secara material”

Tekanan situasional terhadap perusahaan atau pribadi manager juga mungkin


menyebabkan kecurangan pelaporan keuangan. Contoh-contohnya mencakup:

1. Penurunan yang mendadak atas pendapatan atau pangsa pasar

2. Tekanan anggaran yang tidak realistis.

3. Tekanan keuangan yang berasal dari rencana bonus.


.
Peluang untuk membuat pelaporan keuangan yang curang timbul dalam situasi
dimana kecurang tersebut mudah dilakukan dan upaya deteksi suoit dilaksanakan.
Peluagn-peluang tersebut sering timbul dari:

1. Tidak adanya dewan direksi atau komie audit

2. Pengendalian akuntansi internal yanglemah atau tidak ada.

3. Transaksi yang rumit atau tidak biasa

4. Estimasi akuntansi yang memerlukan pertimbangan subyektif yang sigifikan

5. Staf audit internal yang tidak efektif.


Kesimpulan
Prinsip pengungkapan mengharuskan pelaporan keuangan menyebutkan setiap fakta keuangan yang
cukup signifikan untuk mempengaruhi pertimbangan setiap fakta keuangan yang cukup signifikan untuk
mempengaruhi pertimbangan pembaca yang menerima informasi tersebut. Implementasi dari prinsip
pengungkapan penuh amatlah sukar, karena biaya pengungkapan mungkin cukup besar dan manfaatnya
sukar ditentukan. Persyaratan pengungkapan telah meningkat karena:

1. makin rumitnya lingkungan bisnis,

2, kebutuhan akan informasi yang tepat waktu, serta

3. penggunaan akuntansi sebagai alat engendali dan pemantauan.

Kecurangan pelaporan keuangan adalah perilaku yang disengaja atau kecerobohan, baik berupa
tindakan maupunp enghapusan, yangmenyebabkan laporannya terjadikarena pengendalan internal yang
buruk, perilaku buruk manajemen terhadap etika, dan sebagainya.
Thank you 

Anda mungkin juga menyukai