Anda di halaman 1dari 7

AKUNTANSI KEUANGAN II

PENGUNGKAPAN DALAM LAPORAN KEUANGAN

OLEH :

ANGGOTA KELOMPOK 5

1. KADEK SUITRI (1707312049) (01)


2. PUTU YUMETA DEWI ANJALI (1807311003) (04)
3. MADE BENDESA YOGISWARA (1807311016) (15)
4. NI KADEK DWI AYU UTAMI (1807311019) (18)
5. NI MADE MIA SARI DEWI (1807311020) (19)

PROGRAM DIPLOMA III AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS UDAYANA

2019
PENGUNGKAPAN DALAM LAPORAN KEUANGAN
PEMBAHASAN

12.1 Prinsip-Prinsip Pengungkapan


Pengungkapan Laporan Keuangan
Pengungkapan (disclosure) dalam laporan keuangan merupakan penyajian
informasi yang diperlukan untuk berlangsungnya Pasar Modal yang efisien secara
optimum. Banyaknya informasi yang diungkap tidak hanya tergantung pada keahlian
pembaca tetapi juga standar yang dianggap cukup.
Ada tiga konsep pengungkapan yang umum diusulkan yaitu Hendriksen (2002) :
a. Adequate Disclosure (pengungkapan cukup)
Konsep yang sering digunakan adalah pengungkapan yang cukup yaitu
pengungkapan minimum yang disyaratkan oleh peraturan yang berlaku, dimana
angka-angka yang disajikan dapat diinterpretasikan dengan benar oleh investor.
b. Fair Disclosure (pengungkapan wajar)
Pengungkapan tidak wajar secara tidak langsung merupakan tujuan etis agar
memberikan perlakuan yang sama kepada semua pemakai laporan dengan
menyediakan informasi yang layak terhadap pembaca potensial.
c. Full Disclosure (pengungkapan penuh)
Pengungkapan penuh menyangkut kelengkapan penyajian informasi yang
digunakan secara relevan. Pengungkapan penuh memiliki kesan penyajian
informasi secara melimpah sehingga beberapa pihak menganggapnya tidak baik.

Disclosure meliputi seluruh proses pelaporan keuangan. Ada beberapa metode


untuk melakukan disclosure. Pemilihan metode yang terbaik tergantung pada sifat
informasi yang akan disampaikan dan penting atau kurang pentingnya informasi
tersebut. Beberapa metode yang lazim digunakan adalah Hendriksen (2002) :
a. bentuk dan cara pengaturan ikhtisar-ikhtisar keuangan
b. istilah-istilah yang digunakan adalah penyajian secara terperinci
c. info yang disajikan dalam ikhtisar keuangan yang bersangkutan dalam bentuk
tanda kurung (parenthefical information)
d. catatan kaki (foot notes) atas ikhtisar dan perincian atau daftar tambahan
e. supplementary statement (informasi tambahan yang disajikan dalam bentuk yang
agak berbeda diikhtisar keuangan dasar, misalnya nama dan ikhtisar laba rugi
dengan indeks harga konsumen).

Prinsip pengungkapan penuh (full disclosure principle) atau prinsip keterbukaan


adalah menyajikan semua informasi dalam laporan keuangan yang dapat memengaruhi
pemahaman pembaca. Penafsiran atas prinsip ini sangat subyektif dan berpotensi
menyebabkan terlalu banyak informasi yang disajikan. Oleh karena itu, prinsip
materialitas digunakan agar hanya mengungkapkan informasi tentang peristiwa yang
mungkin berdampak material terhadap posisi atau hasil keuangan entitas.

1
Pengungkapan dapat mencakup hal-hal yang belum dapat dihitung secara tepat,
seperti sengketa pajak dengan Pemerintah atau litigasi dengan pihak lain.
Pengungkapan penuh juga berarti bahwa kita harus selalu melaporkan kebijakan
akuntansi yang ada, serta perubahan atas kebijakan tersebut (misalnya, perubahan
metode penilaian aset atau metode depresiasi), transaksi non-moneter yang terjadi,
hubungan dengan pihak afiliasi bisnis yang memiliki volume transaksi signifikan,
jumlah aset diagunkan, jumlah kerugian material yang disebabkan oleh biaya yang
lebih rendah dari nilai pasar, uraian tentang kewajiban penghentian pengoperasian aset,
fakta dan keadaan yang menyebabkan penurunan goodwill, dll.

12.2 Catatan Atas Laporan Keuangan


Tujuan Catatan merupakan alat akuntan untuk merinci atau menjelaskan pos-pos
yang disajikan dalam batang tubuh laporan keuangan. Informasi yang berkaitan dengan
pos-pos spesifik dari laporan keuangan dapat dijelaskan dalam istilah kualitatif, dan
data pelengkap yang bersifat kuantitatif dapat disediakan untuk memperluas informasi
dalam laporan keuangan. Catatan atas Laporan Keuangan merupakan komponen
laporan keuangan yang baru yang kedudukannya menggantikan Nota Perhitungan
Anggaran. Catatan atas Laporan Keuangan sebagaimana diatur dalam PSAP No. 04
belum memperoleh porsi pengaturan secara cukup dalam Kepmendagri 29/2002. Oleh
karena itu penyusunan Catatan atas Laporan Keuangan dapat langsung mengacu kepada
PSAP No. 04 sedangkan materi dari Nota Perhitungan Anggaran digunakan sebagai
salah satu bahan dalam penyusunan catatan ini. Tujuan Pernyataan Standar ini
mengatur penyajian dan pengungkapan yang diperlukan pada Catatan atas Laporan
Keuangan. Ruang Lingkup Pernyataan Standar ini harus diterapkan pada:
a. Laporan Keuangan untuk tujuan umum oleh entitas pelaporan;
b. Laporan Keuangan yang diharapkan menjadi Laporan Keuangan untuk tujuan
umum oleh entitas yang bukan merupakan entitas pelaporan.

Pengguna adalah masyarakat, legislatif, lembaga pengawas, pemeriksa, pihak yang


memberi  atau berperan dalam proses donasi, investasi, dan pinjaman, serta pemerintah.
Laporan keuangan meliputi laporan keuangan yang disajikan  terpisah atau bagian dari
laporan keuangan yang disajikan dalam dokumen  publik lainnya seperti laporan
tahunan.
Informasi dalam Catatan Atas Laporan Keuangan
a. kebijakan akuntansi
b. penjelasan pos-pos laporan keuangan,
c. pengungkapan lainnya, dan informasi tambahan yang diperlukan.

Catatan atas Laporan Keuangan harus mengungkapkan kejadian-kejadian


penting tahun pelaporan, seperti:
a. Penggantian manajemen pemerintahan selama tahun berjalan,
b. Kesalahan manajemen terdahulu yang telah dikoreksi manajemen baru
c. Komitemen atau kontijensi yang tidak dapat disajikan pada Neraca
d. Penggabungan atau pemekaran entitas tahun berjalan

2
e. Kejadian yang mempunyai dampak sosial

Kebijakan Akuntansi
Kebijakan akuntansi suatu entitas adalah prinsip serta metode akuntansi spesifik
yang digunakan dan dianggap paling tepat untuk menyajikan laporan keuangan entitas
tersebut secara wajar. APB Opinion No. 22, “Disclosure of Accounting Policies,”
menyimpulkan bahwa informasi tentang kebijakan akuntansi yang dipakai dan diikuti
oleh suatu entitas yang melaporkan adalah sangat pentingbagi pemakai laporan
keuangan dalam membuat keputusan ekonomi. Kebijakan itu merekomendasikan
bahwa laporan yang menyebutkan kebijakan akuntansi yang dipakai dan diikuti oleh
entitas pelapor juga harus disajikan sebagai bagian integral dari laporan keuangan.
Analisis memeriksa bagian ikhtisar kebijakan akuntansi dengan cermat untuk
menentukan apakah perusahaan menggunakan praktek akuntansi yang liberal atau
konservatif. Sebagai contoh, mengamortisasi aktiva tak berwujud selama 40 tahun
(waktu maksimum) atau menyusutkan aktiva pabrik selama periode yang luar biasa
panjang dianggap sebagai liberal. Di lain pihak, penilaian persediaan dengan metode
LIFO selama periode inflasi biasanya dipandang sebagai praktek yang konservatif.
Perusahaan yang gagal menerapkan kebijakan pelaporan berkualitas tinggi dapat
menerima sanksi berat di pasar. Sebagai contoh Microstrategy mengungkapkan akan
melaporkan ulang hasil-hasil tahun sebelumnya akibat pemakaian kebijakan yang
agresif atas pengakuan pendapatan, harga sahamnya jatuh lebih dari 60 persen dalam
satu hari. Para investor menganggap kualitas laba Microstrategy rendah.

12.3 Pengungkapan Transaksi Atau Kejadian Khusus


Transaksi pihak yang terkait, kesalahan danj ketidakwajaran, serta tindakan
melawan hukum merupakan masalah yang sensitif dan sulit. Akuntan/auditor yang
bertanggung jawab atas pelaporan jenis transaksi ini harus sangat berhati-hati untuk
memastikan keseimbangan antara hak perusahaan pelapor dan kebutuhan pemakai
laporan keuangan.
Transaksi pihak yang terkait terjadi apabila suatu perusahaan melakukan transaksi
dimana salah satu pihak yang melakukan transaksi itu mempunyai kemampuan untuk
mempengaruhi kebijakan pihak lainnya secara signifikan, atau dimana pihak yang tidak
terlibat dalam transaksi mempunyai kemampuan untuk mempengaruhi kebijakan kedua
pihak yang melakukan transaksi.
Seorang akuntan diharapkan untuk melaporkan substansi ekonomi dan bukannya
format hukum dari transaksi tersebut serta membuat pengungkapan yang memadai.
FASB Statement No. 57 mengharuskan pengungkapan berikut untuk transaksi pihak
terkait yang material :
a. Sifat hubungan pihak yang terlibat.
b. Uraian tentang transaksi untuk setiap periode dimana laporan laba rugi disajikan. 
c. Jumlah uang yang terlibat dalam transaksi untuk setiap periode di mana laporan
laba rugi disajikan
d. Jumlah yang terhutang dari atau kepada pihak terkait pada setiap tanggal neraca
yang disajikan

Banyak perusahaan terlibat dalam transaksi pihak terkait. Namun, kesalahan,


ketidakseimbangan, dan aksi illegal adalah kasus luar biasa alih-alih kasus umum
dalam transaksi seperti ini.
3
Kesalahan (errors) didefinisikan sebagai kesalahan yang tidak disengaja,
sedangkan ketidakwajaran adalah distorsi laporan keuangan yang disengaja. Jika
kesalahan ditemukan, maka laporan keuangan harus dikoreksi.
Tindakan melawan hukum mencakup hal-hal seperti kontribusi politik yang illegal,
praktek suap, pemberian komisi, serta pelanggaran hukum dan peraturan lainnya.
Dalam situasi ini, seorang akuntan/auditor harus mengevaluasi kelayakan
pengungkapan dalam laporan keuangan.

12.4 Laporan Interim


Salah satu sumber informasi lainnya bagi investor adalah laporan interim. Laporan
interim adalah laporan yang mencakup periode kurang dari satu tahun. Bursa saham,
SEC, dan profesi akuntansi telah mengambil peranan yang aktif dalam
mengembangkan pedoman untuk penyajian informasi interim. SEC memerintahkan
perusahaan tertentu untuk melaporkan Form 10 Q, yang mengharuskan
perusahaan  mengungkapkan data kuartalan yang sama dengan yang diungkapkan
dalam laporan tahunan. SEC juga mengharuskan perusahaan untuk mengungkapakan
informasi kuartalan tertentu dalam catatan atas laporan keuangan tahunan.
Akan tetapi, karena sifat jangka pendek dari informasi dalam laporan ini terdapat
kontroversi tentang pendekatan umum yang harus digunakan. Satu pihak (yang
mempunyai pandangan terpisah) percaya bahwa setiap periode interim harus
diperlakukan sebagai periode akuntansi yang terpisah. Transaksi akuntan harus
dilaporkan pada saat terjadinya, dan pengakuan beban tidak boleh berubah dengan
periode waktu yang dicakup.
Pihak lainnya (yang mempunyai pandangan terpadu) percaya bahwa laporan
interim merupakan bagian integral dari laporan tahunan, dan penangguhan serta akrual
harus mempertimbangkan apa yang akan terjadi selama satu tahun penuh.

12.5 Pelaporan Peramalan dan Proyeksi Keuangan


Dalam tahun-tahun terakhir ini, tuntutan masyarakat investor akan informasi yang
lebih banyak dan baik berfokus pada pengungkapan ekspetasi perusahaan di masa
depan. Pengungkapan tersebut mengambil salah satu dari dua bentuk.
a. Peramalan Keuangan.
Peramalan keuangan adalah satu set laporan keuangan prospektif yang
menyajikan perkiraan posisi keuangan, hasil operasi, dan arus kas entitas, sesuai
dengan pengetahuan serta keyakinan terbaik dari pihak yang bertanggung jawab
atas laporan keuangan tersebut. Peramalan keuangan didasarkan atas asumsi pihak
yang bertanggung jawab yang mencerminkan kondisi-kondisi yang diyakininya
akan terjadi dan arah tindakan yang diperkirakan akan diambil.
b. Proyeksi Keuangan
Proyeksi keuangan adalah laporan-laporan keuangan prospektif yang
menyajikan perkiraan posisi keuangan, hasil operasi, dan arus kas entitas dengan
satu atau lebih asumsi hipotesis, sesuai dengan pengetahuan serta keyakinan
terbaik dari pihak yang bertanggung jawab atas laporan keuangan tersebut.
Proyeksi keuangan didasarkan atas asumsi pihak yang bertanggung jawab yang
mencerminkan kondisi-kondisi yang diyakininya akan terjadi dan arah tindakan
yang diperkirakan akan diambil dengan memandang satu atau lebih asumsi
hipotesis.

4
Perbedaan antara peramalan keuangan dan proyeksi keuangan adalah bahwa
peramalan keuangan mencoba memberikan informasi tentang apa yang diharapkan
terjadi, sedangkan proyeksi keuangan dapat memberikan informasi tentang apa yang
mungkin terjadi, walaupun tidak harus sesuatu yang diharapkan terjadi.

Argumen-argumen yang mendukung penerbitan peramalan :


a. Keputusan investasi berdasarkan ekspetasi atau harapan di masa depan, karena itu
informasi tentang masa depan memudahkan pengambilan keputusan yang lebih
baik
b. Peramalan sudah diedarkan secara informal, tetapi tidak terkendali, seringkali
menyesatkan, dan tidak tersedia secara merata kepada seluruh investor. Situasi
yang membingungkan ini harus dikendalikan
c. Situasinya kini berubah dengan cepat sehingga informasi historis tidak lagi
memadai untuk keperluan prediksi.

Argumen-argumen yang menolak penerbitan peramalan :


a. Tidak seorangpun yang dapat mengetahui masa depan. Oleh sebab itu meskipun
peramalan memberikan kesan kebenaran tentang masa depan namun tetap terbukti
salah pada akhirnya
b. Organisasi hanya akan berusaha untuk memenuhi peramalan yang telah
diterbitkannya, dan tidak berusaha untuk mencapai hasil terbaik demi kepentingan
pemegang saham
c. Jika peramalan terbukti tidak akurat, maka akan muncul berbagai tuduhan dan
mungkin tindakan hokum
d. Pengungkapan peramalan akan merugikan organisasi karena memberikan
informasi tidak hanya kepada investor, tetapi juga kepada para pesaing (asing dan
lokal)

SEC telah mengindikasikan bahwa perusahaan diperbolehkan (tidak diharuskan)


untuk memasukkan peramalan laba dalam pelaporan yang diajukan kepada SEC. untuk
mendorong manajemen mengungkapkan jenis informasi ini, SEC telah menerbitkan
peraturan perlindungan (safe-harbor rule). Peraturan tersebut memberikan perlindungan
kepada perusahaan yang menyajikan peramalan yang salah selama proyeksi tersebut
disiapkan atas dasar yang masuk akal dan diungkapkan dengan maksud yang baik.
Akan tetapi, safe harbour rule tidak bekerja dengan baik dalam prakteknya.

5
DAFTAR PUSTAKA

Soemarso S, R. 2008. Akuntansi Suatu Pengantar. Jakarta : Salemba Empat

Negara, Aditya. 2015. Akuntansi Keuangan 2 Pengungkapan dalam laporan keuangan.


https://www.academia.edu/23716644/Akuntansi_Keuangan_2_Pengungkapan_dalam_lapora
n_keuangan (Diakses Rabu, 13 Nopember 2019 pukul 15.03)

Erma, Alita. 2014. Pengungkapan Dalam Laporan Keuangan.


http://ekonomikomiko.blogspot.com/2014/05/pengungkapan-dalam-laporan-keuangan.html
(Diakses Rabu, 13 Nopember 2019 pukul 15.26)

Anda mungkin juga menyukai