Anda di halaman 1dari 9

SOAL 8

Diketahui :
 Harga perolehan mesin bordir yang dibeli pada tanggal 15 Mei 2008 = Rp. 8.000.000
 Mesin bordir tersebut diestimasi berumur 4 tahun
 Setelah dipakai selama 2 tahun, ternyata mesin bordir tersebut diketahui bisa
berumur 6 tahun
 Metode penyusutan adalah garis lurus
Ditanya :
1. Beban depresiasi mesin baik sebelum maupun sesudah perubahan taksiran umur
2. Nilai buku mesin pada saat dilakukan perubahan taksiran umur
Jawab :

1. Beban depresiasi mesin sebelum perubahan taksiran umur (Metode Garis Lurus).
Residu∗¿
Beban Depresiasi=Harga Perolehan−Nilai ¿
Estimasi Umur Ekonomis

*Tidak terdapat keterangan nilai residu di dalam soal, jadi dapat diabaikan. Sehingga:
Rp .8.000 .000
Beban Depresiasi=
4 Tahun

Beban Depresiasi=Rp . 2.000.000 /Tahun

Jadi, beban depresiasi mesin bordir sebelum perubahan taksiran umur


dengan menggunakan metode garis lurus adalah Rp. 2.000.000/Tahun.

Namun, untuk 31 Desember 2008, beban depresiasi yang dihitung tidak


sebesar Rp. 2.000.000, karena mesin bordir tersebut dibeli pada tanggal 15 Mei
2008, yang berarti penggunaan mesin tersebut pada tahun 2008 hanya 8 bulan (Mei
dimasukkan ke dalam perhitungan karena mesin tersebut dibeli tanggal 15, dimana
apabila pembelian dilakukan antara tanggal 1-15, maka dianggap penyusutan yang
terjadi adalah selama 1 bulan penuh). Sehingga depresiasi pada 31 Desember 2008
adalah sebesar:

Beban Depresiasi=Rp . 2.000.000 x 8/12

Beban Depresiasi=Rp . 1.333.333

Dan pada tahun 2009, beban depresiasi yang dihitung adalah tetap sebesar
Rp. 2.000.000. Untuk tahun 2010, beban depresiasi akan diakui sampai akhir bulan
April (Sebelumnya kita telah menganggap bahwa penyusutan mesin tersebut
terhitung dari bulan Mei), karena pada tanggal 15 Mei 2010 taksiran umur mesin
bordir tersebut diubah menjadi 6 tahun. Sehingga beban depresiasi mesin bordir
sebelum perubahan taksiran umur dari bulan Januari 2010 sampai akhir April 2010
adalah:
Beban Depresiasi=Rp . 2.000.000 x 4 /12

Beban Depresiasi=Rp . 666.667

Jadi, beban depresiasi sebelum perubahan taksiran umur adalah masing-


masing untuk tahun 2008 sebesar Rp. 1.333.333; tahun 2009 sebesar Rp. 2.000.000;
dan tahun 2010 sebesar Rp. 666.667, dimana beban depresiasi ini dihitung dari
tanggal 15 Mei 2008 sampai 15 Mei 2010.

2. Nilai buku mesin pada saat dilakukan perubahan taksiran umur


- Akumulasi penyusutan mesin bordir sebelum perubahan taksiran umur
Akumulasi Penyusutan=Beban Depresiasi x Jumlah Tahun Kegunaan Aktiva

Akumulasi Penyusutan=Rp.2 .000 .000 x 2Tahun

Akumulasi Penyusutan=Rp. 4.000.000

Atau, akumulasi penyusutannya dapat dicari dengan cara menjumlahkan beban


depresiasi dari tanggal 15 Mei 2008 sampai 15 Mei 2010 yaitu:

Akumulasi Penyusutan=Rp. 1.333 .333+ Rp. 2.000 .000+ Rp .666.667

Akumulasi Penyusutan=Rp. 4.000.000

- Menghitung nilai buku mesin bordir pada saat dilakukan perubahan taksiran
umur
Nilai Buku=Harga Perolehan− Akumulasi Penyusutan

Nilai Buku=Rp. 8.000 .000−Rp . 4.000 .000

Nilai Buku=Rp. 4.000.000

Jadi, nilai buku mesin bordir pada saat dilakukan perubahan taksiran umur
adalah Rp. 4.000.000.

3. Beban depresiasi mesin bordir setelah perubahan taksiran umur (Metode Garis
Lurus)
Nilai Buku
Beban Depresiasi=
SisaUmur Manfaat
Rp. 4.000 .000
Beban Depresiasi=
6 Tahun−2Tahun
Rp . 4.000.000
Beban Depresiasi=
4 Tahun
Beban Depresiasi=Rp . 1.000.000
Jadi, beban depresiasi mesin bordir setelah perubahan taksiran umur dengan
metode garis lurus adalah Rp. 1.000.000/Tahun
Namun, pada tahun 2010, mesin tersebut penyusutannya mulai dihitung
sejak tanggal perubahan taksiran umur ekonomisnya yaitu pada tanggal 15 Mei
2010. Sehingga, pada tahun 2010 beban depresiasi mesin bordir tersebut diakui dari
bulan Mei sampai Desember (8 bulan), dengan perhitungan:
Beban Depresiasi=Rp . 1.000.000 x 8/12
Beban Depresiasi=Rp . 666.667

Untuk tahun 2011 sampai tahun 2013, beban depresiasinya adalah tetap
sebesar Rp. 1.000.000. Dan untuk tahun terakhir yaitu tahun 2014, tepatnya pada
tanggal 15 Mei 2014, beban depresiasinya dihitung sampai akhir bulan April 2014 (4
bulan), dengan perhitungan:

Beban Depresiasi=Rp . 1.000.000 x 4/12


Beban Depresiasi=Rp .333.333

Jadi, setelah perubahan taksiran umur ekonomis mesin bordir, beban


depresiasi mesin tersebut adalah masing-masing Rp. 666.667 untuk tahun 2010; Rp.
1.000.000 untuk tahun 2011 sampai 2013; dan Rp. 333.333 untuk tahun 2014,
dimana beban depresiasi ini dihitung dari tanggal 15 Mei 2010 sampai 15 Mei 2014.

Soal 9

PT. Melati meleasekan peralatan tanggal 1 Januari 2007 kepada PT. Kamboja. Pembayaran
dilakukan tiap awal tahun dengan masa lease 3 tahun, biaya pemeliharaan Rp 100.000 per
tahun. Dalam perjanjian tersebut dinyatakan:

1. Biaya perolehan peralatan dan nilai pasar wajarnya pada awal tahun 207 masing-
masing sebesar Rp 5.000.000 dan Rp 7.000.000.
2. Tingkat bunga ditentukan 12% per tahun.
3. Nilai residu dijamin diperkirakan Rp 100.000 dan umur ekonomisnya 4 tahun.
4. Nilai pasar wajar nilai residu pada akhir masa lease Rp 75.000
Diminta : Buatlah jurnal dan perhitungan serta skedul amortisasi lease PT. Melati

Diketahui :

a. Masa lease : 3 Tahun


b. Biaya Pemeliharaan : Rp 100.000/tahun
c. Biaya Perolehan Peralatan : Rp 5.000.000
d. Nilai Pasar Wajar : Rp 7.000.000
e. Tingkat Bunga : 12%
f. Nilai residu dijamin : Rp 100.000 (untuk 4 tahun)
g. Nilai residu akhir : Rp 75.000
Penyelesaian:

PT. Melati
Perhitungan Pembayaran Lease Dengan Nilai Residu Dijamin
Nilai pasar wajar peralatan yang dilease Rp 7.000.000,00
Kurangi: Nilai saat ini dari nilai residu (Rp 100.000 x 0,71178, Tabel
6-2) Rp 71.178,00
Nilai yang akan dipulihkan oleh lessor melalui pembayaran lease Rp 6.928.822,00
Tiga pembayaran lease awal tahun untuk menghasilkan pengembalian
12% (Rp 6.928.822 : 2,69005, Tabel 6-5) Rp 2.575.722,384

PT. MELATI
Skedul Amortisasi Lease
(Dasar Anuitas Jatuh Tempo, Nilai Residu yang Dijamin)
Pembayaran Bunga (12%)
Pemulihan
Lease Tahunan Biaya Executory atas Piutang Piutang Lease
Tanggal Piutang Lease
Plus Nilai Residu Lease
(a) (b) (c) (d) (e)
01/01/200
7         Rp 7.000.000,000
01/01/200
7 Rp 2.675.722,384 Rp 100.000,000 Rp - Rp 2.575.722,384 Rp 4.424.277,616
01/01/200
8 Rp 2.675.722,384 Rp 100.000,000 Rp 530.913,314 Rp 2.044.809,070 Rp 2.379.468,546
01/01/200
9 Rp 2.675.722,384 Rp 100.000,000 Rp 285.536,226 Rp 2.290.186,158 Rp 89.282,387
31/12/200
9 Rp 100.000,00 Rp - Rp 10.717,613 Rp 89.282,387 Rp -
a. Pembayaran lease tahunan yang disyaratkan oleh lease
b. Biaya executory dimasukan dalam pembayaran sewa
c. Saldo sebelumnya (e) x 10%, kecuali 01/01/2007
d. (a) dikurangi (b) dan (c)
(e) Saldo sebelumnya dikurangi (d)
*Dibulatkan hingga 3,727

PT. Melati
Perhitungan Jumlah Lease oleh PT. Melati - Lease Jenis Penjualan
Piutang Lease Rp 7.000.000,00
Harga Jual Aktiva Rp 7.000.000,00
Harga Pokok Penjualan Rp 5.000.000,00
Laba Kotor Rp 2.000.000,00

Perhitungan :
a. Piutang lease didapatkan dari:
(Rp 2.575.722,384 x 2,69005 Tabel 6-5) + (Rp 100.000 x 0,71178, Tabel 6-2)
b. Laba Kotor didapatkan dari:
(Rp 7.000.000 – Rp 5.000.000)

Ayat Jurnal Pada Lease PT. Melati


#Jurnal 1
Harga Pokok Penjualan Rp 5.000.000
Piutang Lease Rp 7.000.000
Pendapatan Penjualan Rp 7.000.000
Persediaan Rp 5.000.000

(untuk mencatat lease jenis penjualan pada awal lease 01/01/2007)

#Jurnal 2
Kas Rp 2.675.722,384
Piutang Lease Rp 2.575.722,384
Beban/ Hutang Pemeliharaan Rp 100.000
(untuk mencatat penerimaan pembayaran lease pertama 01/01/2007)

#Jurnal 3
Piutang Bunga Rp 530.913,314
Pendapatan Bunga Rp 530.913,314
(untuk mengakui pendapatan bunga diperoleh selama tahun pertama 31/12/2007)

#Jurnal 4
Kas Rp 2.675.722,384
Piutang Bunga Rp 530.913,314
Piutang Lease Rp 2.044.809,070
Beban/ Hutang Pemeliharaan Rp 100.000,000
(untuk mencatat penerimaan pembayaran lease kedua 01/01/2008)
#Jurnal 5
Piutang Bunga Rp 285.536,226
Pendapatan Bunga Rp 285.536,226
(untuk mengakui pendapatan bunga diperoleh selama tahun ketiga 31/12/2008)

#Jurnal 6
Kas Rp 2.675.722,384
Piutang Bunga Rp 285.536,226
Piutang Lease Rp 2.290.186,158
Beban/ Hutang Pemeliharaan Rp 100.000,000
(untuk mencatat penerimaan pembayaran lease ketiga 01/01/2009)

#Jurnal 7
Persediaan Rp 75.000
Kas Rp 25.000
Piutang Lease Rp 100.000
(untuk mencatat penerimaan nilai residu pada akhir masa lease 31/12/2009)

SOAL NOMOR 10
PT. Trisya meleasekan peralatan tanggal 1 Januari 2006. Pembayaran dilakukan tiap awal
tahun dengan masa lease 3 tahun, biaya executory $7.000 tiap tahun. Dalam perjanjian
tersebut dinyatakan bahwa:
1. Nilai wajar peralatan tanggal 1 Januari 2006 sebesar $210.000 dan biaya perolehan
peralatan 1 Januari 2006 sebesar $170.000
2. Umur ekonomis 4 tahun dan nilai residu dijamin diestimasi $15.000
3. Pada masa lease nilai pasar wajar nilai residu $12.500
4. Tingkat bunga 10% pertahun
Diminta
1. Buatlah perhitungan dari PT. Trisya
2. Buatlah Skedul Amortisasi lease PT. Trisya
3. Buatlah Jurnal PT.Trisya
Jawab :
1. Perhitungan Pembayaran Lease oleh Lessor
PT. TRISYA
Perhitungan Pembayaran Lease oleh Lessor
Nilai Residu Dijamin
(Dasar Anuitas Jatuh tempo, Termasuk Nilai Residu)

Nilai pasar wajar peralatan yang dilease bagi lessor $210.000


Dikurangi : Nilai sekarang dari nilai residu
( $15000 x 0,75132 ) Tabel 6-2 $11.269,8
Jumlah yang akan dipulihkan oleh lessor melalui pembayaran lease $198.730,2
Tiga pembayaran lease awal-tahun untuk menghasilkan pengembalian 10%
( $198730,2 : 2,73554 ) Tabel 6-5 $72.647,52
Lease Jenis Penjualan

PT. Trisya
Lease Penjualan
Nilai Residu yang Dijamin

Piutang Lease $210.000


[$72.647,52 x 2,73554 (Tabel 6-5)]
+ [$15.000 x 0,75132 (Tabel 6-2)]
Harga Jual Aktiva $210.000
Harga Pokok Penjualan $170.000
Laba Kotor $40.000
($210.000 - $170.000)

Keterangan :
a. Piutang lease diperoleh dari :
[$72.647,52 x 2,73554 (Tabel 6-5)] + [$15.000 x 0,75132 (Tabel 6-2)]
b. Harga Pokok Penjualan diperoleh dari biaya perolehan peralatan sebesar $170.000
c. Laba Kotor diperoleh dari : ($210.000 - $170.000)

2. Skedul Amortisasi Lease PT. Trisya

PT. TRISYA
SKEDUL AMORTISASI LEASE
DASAR ANUITAS JATUH TEMPO, NILAI RESIDU YANG DIJAMIN
Pembayaran
Bunga (10%) Pemulihan
Lease
Tanggal Biaya Executory Piutang Lease
Tahunan Plus atas Piutang Lease Piutang Lease
Nilai Residu
(a) (b) (c) (d) (e)
01/01/2006 $210.000
01/01/2006 $79.647,52 $7.000 - $72.647,52 $137.352,48
01/01/2007 $79.647,52 $7.000 $13.735,25 $58.912,27 $78.440,21
01/01/2008 $79.647,52 $7.000 $7.844,02 $64.803,50 $13.636,71
31/12/2008 $15.000 - $1.363,29* $13.636,71 $0
$253.942,56 $21.000 $22.942,56 $210.000
Keterangan :

a) Pembayaran lease tahunan yang disyaratkan oleh lease dengan nilai sebesar
$79.647,52 diperoleh dari $72.647,52 + $7.000 (biaya executory)
b) Biaya executory dimasukkan dalam pembayaran sewa
c) Diperoleh dari saldo sebelumnya pada kolom (e) x 10%, kecuali tanggal 1 Januari
2006
d) Diperoleh dari (Pembayaran lease tahunan plus nilai residu – biaya executory –
bunga (10%) atas piutang lease) atau (a) dikurangi (b) dan (c)
e) Saldo sebelumnya dikurangi (d)

(*) Dibulatkan hingga 25 sen

3. Ayat Jurnal Ayat Jurnal PT. Trisya


#Jurnal 1
Harga Pokok Penjualan $170.000
Piutang Lease $210.000
Pendapatan Penjualan $210.000
Persediaan $170.000
(Untuk mencatat lease jenis penjualan pada awal lease 1 Januari 2006)

#Jurnal 2
Kas $79.647,52
Piutang Lease $72.647,52
Beban/ Hutang Pajak Properti $ 7.000
(Untuk mencatat penerimaan pembayaran lease pertama 1 Januari 2006)

#Jurnal 3
Piutang Bunga $13.735,25
Pendapatan Bunga $13.735,25
(mengakui pendapatan bunga yg diprleh selama thn pertama 31-12-06)

#Jurnal 4
Kas $79.647,52
Piutang Bunga $13.735,25
Piutang Lease $58.912,27
Beban/ Hutang Pajak Properti $ 7.000
(Untuk mencatat penerimaan pembayaran lease kedua 1 Januari 2007)

#Jurnal 5
Piutang Bunga $7.844,02
Pendapatan Bunga $7.844.02
(Untuk mengakui pendapatan bunga yang diperoleh selama tahun kedua 31
desember 2007)

#Jurnal 6
Kas $ 79.647,52
Piutang Bunga $ 7.844,02
Piutang Lease $64.803,50
Beban/ Hutang Pajak Properti $ 7.000
(Untuk mencatat penerimaan pembayaran lease Ketiga 1 Januari 2008)
#Jurnal 7
Persediaan $12.500
Kas $ 2.500
Piutang Lease $15.000
(Untuk mencatat penerimaan nilai residu pada akhir masa lease 31 Desember 2008)

Anda mungkin juga menyukai