Anda di halaman 1dari 6

Materi Kewirausahaan Organisasi Usaha

Materi Kewirausahaan Organisasi Usaha


1. Pengertian Organisasi
Struktur organisasi adalah hasil dari proses yang ditempuh oleh para manajer
untuk memecahkan empat bagian persoalan yang terdiri dari pembagian
pekerjaan (devision of labour), departemenisasi (departementalition), rentangan
kendali (span of control) dan delegasi (delegation).  Pengertian tersebut
memperlihatkan adanya satuan-satuan organisasi, hubungan-hubungan dan
saluran wewenang yang ada didalam organisasi.
2.  Bagan Organisasi
Bagan organisasi adalah gambaran struktur organisasi yang ditunjukkan dengan
kotak-kotak atau garis-garis yang disusun menurut kedudukan yang masing-
masing memuat fungsi tertentu dan satu sama lain dihubungkan dengan garis-
garis saluran wewenang.  Dibawah ini adalah control bagan dan struktur
organisasi suatu perusahaan yang dipimpin oleh seorang manajer dibantu oleh
tiga kepala bagian, yaitu kepala bagian produksi, kepala bagian keuangan, dan
kepala bagian personalia.
3. Bentuk Organisasi
Bentuk Organisasi Staff (Staff Organization)
Hanya terdapat pucuk pimpinan dan staf yang memberikan bantuan pemikiran
berupa saran atau nasehat kepada pucuk pimpinan.  Oleh karena itu dalam
organisasi staf tidak ada garis komando ke bawah karena tidak ada pejabat
pimpinan lini.

Ø  Pimpinan

Ø  Staf

Ø  Staf

Bentuk Organisasi Lini (Line Organization)


Bentuk organisasi lini disebut juga bentuk organisasi garis atau bentuk
organisasi komando.  Bentuk organisasi lini adalah suatu bentuk organisasi
dimana pucuk pimpinan (top manager atau chief executive) dipandang sebagai
kekuasaan tunggal.  Segala ketentuan, keputusan atau segala kebijakan ada di
tangan satu orang yaitu pucuk pimpinan.

Wewenang dari pucuk pimpinan dilimpahkan kepada satuan-satuan organisasi


dibawahnya untuk semua jenis atau bidang pekerjaan, menurut garis komando. 
Dari pucuk pimpinan sampai kepada bawahan (satuan-satuan organisasi lini)
berlangsung menurut garis komando.  Oleh karena itu dalam bentuk organisasi
lini / garis hanya dikenal unsur pimpinan dari pelaksana yang merupakan
pejabat lini.

Yang dimaksud dengan pimpinan adalah pimpinan tunggal atau pucuk pimpinan
organisasi.  Pelaksana adalah orang-orang atau unit-unit di dalam organisasi
yang secara langsung berhubungan dengan tercapainya suatu tujuan organisasi.

Berdasarkan uraian tersebut diatas dapat diketahui bahwa bentuk organisasi lini
mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :

1)    Bentuknya sederhana, dipergunakan oleh organisasi-organisasi yang relatif


masih kecil

2)    Bawahan hanya mengenal satu pimpinan, yaitu pucuk pimpinan

3)    Pucuk pimpinan merupakan sumber dari kekuasaan atau wewenang

4)    Bawahan seolah-olah hanya bertindak sebagai pelaksana perintah

5)    Hanya dikenal unsur pimpinan dan unsur pelaksana

6)    Dari pucuk pimpinan sampai ke bawah (para pelaksana) segala sesuatunya
berlangsung menurut garis komando

7)    Karena organisasi masih kecil maka jumlah karyawannya sedikit

8)    Dalam organisasi niaga, pemilik biasanya menjadi pimpinan tertinggi di


dalam organisasi
9)    Hubungan kerja antara pimpinan dan bawahan atau sebaliknya dan
hubungan kerja antar karyawan masih bersifat hubungan tatap muka atau face to
face sehingga semua anggota organisasi / karyawan masih kenal satu sama
lainnya.
10) Tingkat spesialisasi masih rendah

Bentuk organisasi lini mempunyai kelebihan sebagai berikut :

1)    Adanya kesatuan dalam pimpinan sehingga kesatuan perintah / komando


(unity of command) dapat dijamin

2)     Perintah (instruction) dapat disampaikan dengan cepat karena dapat


disampaikan secara langsung kepada bawahan

3)    Pengambilan keputusan cepat (quick decision making) karena pimpinan


tidak perlu membicarakannya dengan orang lain.  Seandainya dalam
pengambilan keputusan itu pimpinan menghendaki orang lain untuk
(berkonsultasi), pengambilan keputusan tetap dapat dilaksanakan dengan cepat
karena jumlah pejabat yang perlu diajak sangat terbatas (sedikit).

4)    Rasa solidaritas dan semangat korps (esprit decorps) dikalangan para
anggota organisasi pada umumnya tinggi, karena masih saling mengenal.

5)    Pada umumnya disiplin masih tinggi dan disiplin itu mudah dipelihara

6)    Pengawasan dapat dilakukan secara langsung oleh pimpinan sehingga lebih
menghemat biaya

7)    Sederhana (simplicity)

Namun demikian organisasi lini juga mempunyai beberapa kelemahan, yaitu


sebagai berikut :

1)    Koordinasi (condition) sulit dilaksanakan karena masing-masing kepala


hanya merasa terikat kepada pimpinan tunggal.  Masing-masing kepala yang
setingkat tidak merasa saling terikat satu sama lain.
2)    Kurangnya tenaga ahli (lack of specialized skill)

3)    Kepercayaan bawahan tehadap pimpinan demikian besar sehingga


memungkinkan pimpinan bertindak ororiter

4)    Para bawahan kurang mendapat kesempatan untuk berkembang dan untuk
berekreasikarena segala sesuatunya sudah diatur dari atas / pimpinan

5)    Kurangnya koordinasi akan mengakibatkan tidak adanya kerja sama


diantara masing-masing pimpinan / kepala

6)    Karena segala sesuatunya sudah diatur dari atas pimpinan, apabila
pimpinan sudah tidak mampu lagi menjalankan tugasnya maka organisasi
terancam kelangsungan hidupnya.

7)    Dibawah ini ada tiga macam contoh bagan bentuk organisasi lini, yaitu
bagan bentuk organisasi lini sebuah perusahaan manufaktur, bagan bentuk
organisasi lini sebuah jawatan, dan bagan bentuk organisasi lini pada organisasi
militer.

Bentuk Organisasi Fungsi (Function Organization)


Organisasi fungsional diperkenalkan oleh seorang tokoh manajemen ilmiah
(scientific management), yaitu Frederick Winslow Taylor yang karena jasanya
dalam bidang manajemen mendapat julukan sebagai Bapak Manajemen Ilmiah
(The Father of Scientific Management)
Organisasi fungsional disusun berdasarkan sifat dan macam-macam fungsi
sesuai dengan kepentingan organisasi.  Tiap-tiap fungsi saling berhubungan
karena anara satu fungsi dan yang lainnya saling bergantung.  Dengan demikian
wewenang dalam organisasi fungsional dilimpahkan oleh pucuk pimpinan
kepada unit-unit (satuan organisasi) dibawahnya atas dasar fungsi, dan pimpinan
dari tiap (satuan organisasi) berhak untuk memerintah kepada semua pelaksana
yang ada dibawahnya sepanjang menyangkut bidang tugas masing-masing.
Organisasi fungsional mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :

Ø  Pada umumnya dipergunakan oleh organisasi-organisasi niaga (took serba


ada)
Ø  Disusun atas dasar sifat dan macam-macam fungsi sesuai dengan
kepentingan organisasi sehingga lebih menekankan pada pembagian fungsi

Ø  Wewenang dari pucuk pimpinan dilimpahkan kepada satuan-satuan


organisasi yang ada di bawahnya, dan pimpinan dari setiap satuan organisasi
tersebut berhak untuk memberi perintah kepada semua pelaksana yang ada
sepanjang perintah itu menyangkut bidang tugas masing-masing

Ø  Seorang bawahan dapat menerima perintah dari beberapa orang pimpinan

Ø  Bawahan bertanggung jawab kepada pimpinan yang memberikan perintah

Ø  Karena setiap pimpinan satuan organisasi dapat memberi perintah kepada


semua pelaksana sepanjang menyangkut bidang tugas masing-masing maka
organisasi fungsional tidak terlalu menekankan pada hierarki structural
Organisasi fungsional mempunyai beberapa kelebihan, antara lain sebagai
berikut:

Ø  Adanya pembagian pekerjaan (distribution of work) yang baik


Ø  Spesialisasi para pekerja dapat dikembangkan

Ø  Ada kesempatan bagi setiap pekerja untuk berkembang sesuai keahlian


masing-masing

Ø  Ada kerja sama dan fleksibilitas yang baik dari para pekerja

Ø  Solidaritas dari para pekerja yang menjalankan fungsi yang sama pada
umumnya tinggi

Ø  Ada moral dan disiplin yang tinggi

Ø  Memberi kesempatan para pegawai untuk ikut serta dalam pengambilan


keputusan

Ø  Masing-masing fungsi dipegang oleh orang-orang yang benar-benar ahli


dibidangnya
Ø  Tugas pucuk pimpinan lebih ringan karena adanya pembagian fungsi

Ø  Koordinasi antara pekerja dalam satu fungsi mudah dilaksanakan


Adapun kelemahan-kelemahan yang dimiliki organisasi fungsional adalah
sebagai berikut :

Ø  Terlalu ruwet (complicated)


Ø  Tidak ada kesatuan perintah sehingga membingungkan para pekerja

Ø  tidak adanya hubungan lurus secara langsung dari pimpinan

Ø  Kesalahan-kesalahan tidak dapat segera diatasi

Ø  Perselisihan diantara para pemimpin sering terjadi sebagai akibat kurangnya


koordinasi yang menyeluruh

Ø  Sulit untuk mendapatkan pimpinan yang mempunyai pengetahuan yang luas


karena persyaratan yang diperlukan sampai kepada tingkat-tingkat keahlian
tertentu.

sumber : http://pusat-sekolah.blogspot.co.id/2013/09/materi-kewirausahaan-
organisasi-usaha.html

Anda mungkin juga menyukai