Anda di halaman 1dari 5

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Catatan merupakan alat akuntan untuk merinci atau menjelaskan pos-pos yang
disajikan dalam batang tubuh laporan keuangan. Informasi yang berkaitan dengan pos-pos
spesifik dari laporan keuangan dapat dijelaskan dalam istilah kualitatif, dan data pelengkap
yang bersifat kuantitatif dapat disediakan untuk memperluas informasi dalam laporan
keuangan. Walaupun catatan dapat bersifat teknis dan sulit dipahami, namun hal itu
memberikan informasi yang bermanfaat bagi pemakai laporan keuangan.
Kebijakan Akuntansi
Kebijakan akuntansi suatu entitas adalah prinsip serta metode akuntansi spesifik yang
digunakan dan dianggap paling tepat untuk menyajikan laporan keuangan entitas tersebut
secara wajar. Kebijakan tersebut merekomendasikan bahwa laporan yang menyebutkan
kebijakan akuntansi yang dipakai dan diikuti oleh entitas pelapor juga harus disajikan
sebagai bagian integral dari laporan keuangan. Pengungkapan ini harus diberikan sebagai
catatan awal atau dalam bagian Ikhtisar Kebijakan Akuntansi Signifikan yang terpisah
sebelum catatan atas laporan keuangan.
Analis memeriksa bagian ikhtisar kebijakan akuntansi dengan cermat untuk
menentukan apakah perusahaan menggunakan praktek akuntansi yang liberal atau
konservatif. Sebagai contoh, mengamortisasi aktiva tak berwujud selama 40 tahun atau
menyusutkan aktiva pabrik selama periode yang luar biasa panjang dianggap sebagai liberal.
Di lain pihak, penilaian persediaan dengan metode LIFO selama periode inflasi biasanya
dipandang sebagai praktek yang konservatif.
Catatan-catatan Umum
Banyak catatan atas laporan keuangan yang telah dibahas dalam seluruh buku. Catatan yang
lebih umum yaitu:
- Persediaan
- Properti, Pabrik, dan Peralatan
- Klaim Kreditor
- Klaim pemengang saham
- Kontijensi dan komitmen
- Pajak yang ditangguhkan, pensiun, dan leasing
- Perubahan Prinsip Akuntansi
MASALAH PENGUNGKAPAN
Pengungkapan Transaksi atau Peristiwa Khsusus
Transaksi pihak yang terkait, kesalahan dan ketidakwajaran, serta tindakan melawan
hukum merupakan masalah yang sinitif dan sulit. Akuntan / auditor yang bertanggung jawab

atas pelaporan jenis transaksi ini harus sangat berhati-hati untuk memastikan keseimbangan
antara hak perusahaan pelapor dan kebutuhan pemakai laporan keuangan.
Transaksi pihak yang terkait terjadi apabila suatu perusahaan melakukan transaksi di
mana salah satu pihak yang melakukan transaksi ini mempunyai kemampuan untuk
mempengaruhi kebijakan pihak lainnya secara signifikan, atau dimana pihak yang tidak
terlibat dalam transaksi mempunyai kemampuan untuk mempengaruhi kedua pihak yang
melakukan transaksi.
Seorang Akuntan diharapkan untuk melaporkan substansi ekonomi dan bukannya
format hukum dari transaksi tersebut serta membuat pengungkapan yang memadai. FASB
statement No. 57 mengharuskan pengungkapan transaksi pihak terkait yang material:
1) Sifat hubungan pihak yang terlibat.
2) Uraian tentang transaksi (termasuk transaksi di mana tidak ada jumlah atau jumlah
nominal yang terlibat) untuk setiap priode di mana laporan laba-rugi disajikan.
3) Jumlah uang yang terlibat dalam transaksi untuk setiap periode dimana laporan laba-rugi
disajikan.
4) Jumlah yang terhutang dari atau kepada pihak terkait pada setiap tanggal neraca yang
disajikan.
Kesalahan (errors) didefinisikan sebagai kesalahan yang tidak disengaja, sedangkan
ketidakwajaran (irregularities) adalah distorsi laporan keuangan yang disengaja. Tindakan
melawan hukum mencakup hal-hal seperti kontribusi politik yang ilegal, praktek suap,
pemberian komisi, serta pelanggaran hukum dan peraturan lainnya. Dalam situasi ini, seorang
akuntan/auditor harus mengevaluasi kelayakan pengungkapan dalam laporan keuangan.

Peristiwa Setelah Tanggal Neraca (Peristiwa Kemudian)


Catatan atas laporan keuangan harus menjelaskan setiap peristiwa keuangan
signifikan yang terjadi setelah tanggal neraca formal, tetapi sebelum laporan keuangan akhir
diterbitkan. Peristiwa ini sering disebut sebagai peristiwa setelah tanggal neraca, peristiwa
kemudian hingga tanggal neraca, atau secara singkat peristiwa kemudian.
Dua jenis peristiwa atau transaksi yang terjadi setelah tanggal neraca mungkin
memiliki pengaruh yang material terhadap laporan keuangan atau mungkin perlu
dipertimbangkan untuk menginterpretasi laporan keuangan secara akurat:
1. Peristiwa yang memberikan bukti tambahan tentang kondisi yang ada pada tanggal
neraca, yang mempengaruhi estimasi yang digunakan dalam penyiapan laporan
keuangan, oleh sebab itu mengakibatkan diperlukannya penyesuaiaan.
2. Peristiwa yang memberikan bukti tentang kondisi yang tidak ada pada tanggal neraca
tetapi muncul sesudah tanggal neraca dan tidak membutuhkan penyesuaian laporan

keuangan. Berikut ini beberapa peristiwa yang memerlukan pengungkapan (tetapi tidak
perlu penyesuaian):
a) Penjualan obligasi atau modal saham; pemecahan saham atau dividen saham
b) Penggabungan usaha yang tertunda atau terpengaruh
c) Penyelesaiaan tuntutan hukum jika peristiwa yang menyebabkan tuntutan tesebut
terjadi setelah tanggal neraca.
d) Kerugian karena kebakaran atau banjir atas pabrik atau persediaan.
e) Kerugian atas piutang usaha karena kondosi (seperti kerugian utama pelanggan) yang
timbul setelah tanggal neraca.
f) Keuntungan atau kerugian atas sekuritas tertentu yang mudah dipasarkan.

Pelaporan untuk Perusahaan yang Terdiverisifikasi (Kolongmerat)


Dalam

beberapa

dekade

terakhir

banyak

perusahaan

bisnis

cenderung

mendiversifikasikan operasi mereka. Sebagai akibat dari usaha diversifikasi tersebut, para
investor dan analisis investasi telah mencari lebih banyak informasi tentang rincian dibalik
laporan keuangan kolongmerat. Berikut ini adalah ilustrasi dari informasi keuangan
segmental tentang perusahaan peralatan kantor dan suku cadang mobil.
PERUSAHAAN PERALATAN KANTOR DAN SUKU CADANG MOBIL
DATA LAPORAN LABA RUGI
(DALAM JUTAAN)

Penjualan bersih
Biaya Manufaktur:
Persediaan, awal
Bahan dan jasa
Gaji
Persediaan, akhir
Beban penjualan dan administrasi
Total beban operasi
Laba sebelum pajak
Pajak penghasilan
Laba bersih

Konsolidasi

Peralatan

Suku

$78,8

Kantor
$18,0

Cadang Mobil
$60,8

12,3
38,9
12,9
(13,3)
50,8
12,1
62,9
15,9
(9,3)
$6,6

4,0
10,8
3,8
(3,9)
14,7
1,6
16,3
1,7
(1,0)
$0,7

8,3
28,1
9,1
(9,4)
36,1
10,5
46,6
14,2
(8,3)
$5,9

Perusahaan selalu merasa ragu untuk mengungkapkan data segmental karena alasanalasan berikut :
(1) Tanpa dilengkapi oleh pengetahuan usaha yang mendalam serta pemahaman atas faktorfaktor penting seperti lingkungan kompetitif dan kebutuhan investasi modal, seorang
investor mungkin menganggap informasi segmental tidak berarti atau bahkan menarik
kesimpulan yang tidak tepat tentang laba segmen yang dilaporkan.

(2) Pengungkapan tambahan mungkin merugikan perusahaan pelapor karena membantu para
pesaing, serikat pekerja, pemasok, dan badan-badan pemerintah tertentu.
(3) Pengungkapan tambahan mungkin mencegah manajemen untuk mengambil risiko usaha
yang cermat karena segmen yang melaporkan kerugian atau laba yang kurang
memuaskan mungkin menyebabkan rasa tidak puas pemegang saham terhadap
manajemen.
(4) Variasi yang luas diantara perusahaan-perusahaan dalam memilih segmen, alokasi biaya,
dan masalah akuntansi lainnya telah membatasi manfaat informasi segmental.
(5) Para investor melakukan investasi pada perusahaan secara keseluruhan dan bukan pada
beberapa segmen tertentu, sehingga kinerja salah satu segmen bukan merupakan masalah
jika kinerja secara keseluruhan dianggap memuaskan.
(6) Beberapa masalah teknis tertentu, seperti klasifikasi segmen serta alokasi pendapatan dan
biaya segmen merupakan hal yang tidak dapat dihindari.
Tujuan Pelaporan Informasi Segmental
Tujuan dari pelaporan data keuangan segmental adalah untuk memberikan informasi
tentang berbagai jenis aktvitas bisnis yang dilakukan perusahaan dan berbagai lingkungan
ekonomi di mana perusahaan beroperasi, agar membantu pemakai laporan keuangan untuk:
a) Memahami dengan lebih baik kinerja perusahaan.
b) Menilai dengan lebih baik prospek arus kas bersih di masa depan.
c) Membuat lebih banyak pertimbangan yang cermat tentang perusahaan sercara
keseluruhan.
Prinsip-Prinsip Dasar
Sebuah perusahaan mungkin memenuhi tujuan pelaporan segmental dengan
memberikan seperangkat laporan keuangan yang lengkap dan rinci dalam berbagai cara,
misalnya oleh produk atau jasa, oleh geografis, oleh entitas hukum, atau oleh jenis pelanggan.
Akan tetapi untuk menyediakan semua informasi tersebut dalam setiap laporan keuangan
adalah hal tidak mungkin.
Mengidentifikasi Segmen Operasi
Suatu segmen operasi merupakan komponen perusahaan:
a. Yang bergerak dalam kegiatan usaha yang menghasilkan pendapatan dan menimbulkan
beban.

b. Yang hasil operasinya dikaji secara teratur oleh pembuat keputusan utama perusahaan
untuk menilai kinerja segmen dan mengalokasikan sumber daya kepada segmen tersebut.
c. Yang informasi keuangannya tersedia dan dihasilkan oleh atau didasarkan pada sistem
pelaporan keuangan internal.

Anda mungkin juga menyukai