Anda di halaman 1dari 2

Manajemen modal kerja berkaitan dengan investasi pada aktiva lancar dan hutang lancar,

terutama mengenai bagaimana menggunakan dan komposisi keduanya akan mempengaruhi


risiko. Manajemen modal kerja yang efektif sangat penting untuk pertumbuhan kelangsungan
perusahaan jangka panjang. Pada dasarnya modal kerja berbeda dengan aktiva tetap,
khususnya dalam waktu yang diperlukan untuk memperbaruhi aktiva tersebut, aktiva akan
memerlukan waktu lebih dari satu periode atau satu tahun, sedangkan investasi modal kerja
biasanya akan berputar kurang dari satu periode normal operasi perusahaan. siklus operasi
perusanaan terdiri dari : pengadaan bahan, proses produksi, dan penjualan (distribusi).
1. Pengertian modal kerja
Modal kerja diperlukan perusahaan untuk membiayai kegiatan operasional perusahaan.
Perusahaan yang tidak memiliki modal kerja yang cukup, tidak dapat membayar kewajiban
jangka pendek tepat pada waktunya dan akan menghadapi masalah likuiditas. Investasi modal
kerja merupakan proses terus menerus selama perusahaan beroperasi.
Pada umumnya ada dua pengertian modal kerja, yaitu :
1. Gross Working Capital (Modal Kerja Bruto)
Modal kerja dalam pengertian ini mengacu pada konsep kuantitatif, yang
mendasarkan pada kuantitas dari dana yang tertanam dalam unsur-unsur aktiva lancar
dan aktiva ini merupakan aktiva yang sekali berputar kembali dalam bentuk semula.
Jadi modal kerja menurut pengertian ini adalah keseluruhan dari jumlah aktiva lancar.
2. Net Working Capital (Modal Kerja Neto)
Modal kerja dalam pengertian ini didasarkan atas konsep kualitatif, yaitu dikaitkan
dengan besarnya jumlah hutang lancar atau hutang yang segera harus dibayar. Jadi
modal kerja menurut pengertian ini adalah Sebagian dari aktiva lancar yang benarbenar dapat digunakan untuk membiayai operasi perusahaan tanpa mengganggu
likuiditasnya, yaitu yang merupakan kelebihan aktiva lancar diatas hutang lancarnya.
W.B. Taylor mengklasifikasikan modal kerja menjadi dua yaitu :
a. Modal kerja permanen (permanent working capital) adalah modal kerja yang harus tetap
ada pada perusahaan untuk dapat menjalankan fungsinya, atau dengan kata lain modal kerja
yang secara terus menerus diperlukan untuk kelancaran usaha. Modal kerja ini dapat
dibedakan menjadi dua yaitu :

1). Modal kerja primer (primery working capital) adalah jumlah modal kerja minimum yang
harus ada pada perusahaan untuk menjamin kontinuitas usahanya.
2). Modal kerja normal (normal working capital) adalah jumlah modal kerja yang diperlukan
untuk menyelenggarakan luas produksi yang normal (dinamis).
b. Modal kerja variable (variable working capital) adalah modal kerja yang jumlahnya
berubah-ubah sesuai dengan perubahan keadaan. Modal kerja ini dapat dibagi menjadi tiga
yaitu :
1). Modal kerja musiman (seasonal working capital) adalah modal kerja yang jumlahnya
berubah-ubah disebabkan karena fluktuasi musiman.
2). Modal kerja siklis (cyclical working capital) adalah modal kerja yang jumlahnya berubahubah disebabkan karena fluktuasi konjungtur.
3). Modal kerja darurat (emergency working capital) adalah modal kerja yang jumlahnya
berubah-ubah disebabkan karena adanya keadaan darurat yang tidak diketahui sebelumnya.
Misalnya adanya pemogokan buruh, banjir, perubahan keadaan ekonomi yang mendadak).

Anda mungkin juga menyukai