MODAL
Kompetensi dasar:
1. Mengetahui definisi modal kerja
2. Mengetahui macam-macam modal kerja
3. Mengetahui ruang lingkup menejemen modal kerja
4. Mengetahui definisi biaya modal
5. Mengetahui pengertian struktur modal
6. Mengetahui pendekatan dalam teori struktur modal
7. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal
Indikator pencapaian:
1. Mampu mendefinisikan menejemen modal kerja mendefinisikan modal
kerja dari konsep gross working capital, net working capital, dan modal
kerja fungsional
2. Mampu menjelaskan komponen-komponen yang termasuk modal kerja
3. Mampu menyebutkan macam-macam modal kerja dalam suatu usaha
4. Mampu menyebutkan sumber-sumber pemenuhan modal kerja
5. Mampu menyebutkan penggunaan modal kerja
6. Mampu menjelaskan pengertian biaya modal
7. Mampu menjelaskan struktur modal
8. Mampu menjelaskan pendekatan dalam teori struktur modal
A. MODAL KERJA
Banyak pengertiam tentang modal yang ditanamkan dalam operasi
perusahaan, menurut Polak (dalam Riyanto :1995) mengartikan modal sebagai
“kekuasaan untuk menggunakan barang-barang modal”.
Modal terdiri atas modal kerja (working capital asset) dan modal tetap
(Fixed capital asset). Modal tetap (fixed capital asset) adalah jumlah modal dalam
bentuk investasi pada aktiva yang terikat untuk periode lama yang dapat
menyediakan kemudahan bagi operasi masyarakat. Modal kerja (working capital
asset) adalah modal yang menitik beratkan pada jumlah dana yang diperlukan
untuk mencukupi kebutuhan dalam menjalankan operasi perusahaan yang bersifat
ritun dan untuk jangka pendek.
Menurut riyanto (1995:57), ada tiga batasan modal kerja yang umum
digunakan.Masing-masing batasan tersebut berdasarkan konsep-konsep sebagai
berikut.
1) Konsep kuantitatif
Konsep ini menganggap bahwa modal kerja adalah jumlah aktoiva lancer
(gross working capital) dan menitik beratkan kepada kuantum yang
diperlukan untuk mencakupi kebutuhan pesusahaan dalam membiayai
operasinya yang bersifat rutin.Atau dengan kata lain, modal yang
menunjukkan jumlah data (find) yang tgersedia untuk tujuan operasi
jangka pendek.
2) Konsep kualitatif.
Konsep ini menitik beratkan pada kualitas modal kerja, dalam konsep ini
pengertian modal kerja adalah kelebihan aktiva lancer terhadap hutang
jangka pendek (net working capital), yaitu jumlah aktiva lancar yang
berasal dari pinjaman jangka panjang maupun para pemilik perusaahan.
Dengan kata lain, modal kerja adalah aktiva lancar yang dibiayai dari
jangka panjang dan dari pemilik sendiri. Konsep ini menunjukkan bahawa
adanya modal kerja berarti tersedianya aktiva lancar yang lebih besar dari
hutang lancar senhingga menunjukkan tingkat keamanan bagi kreditur
jangka pendek.
3) Konsep fungsional
Konsep ini menitik beratkan fungsi dari dana yang dimiliki dalam rangka
menghasilakn pendapatan (laba) dari perusahaan. Modal kerja dalam
konsep ini adalah keseluruhan modal yang digunakan untuk memperoleh
laba pada periode ini, tetapi sebagian modal atau dana juga digunakan
untuk memperoleh laba di masa yang akan datang. Modal kerja dalam
artian ini disebut modal kerja bruto (gross working capital) tetapi karena
nyatanya untuk memperoleh dan mempergunaakan harta lancar kadang-
kadang timbul kewajiban yang segera harus dibayar, maka sebenarnya
sebagian harta lancar yang dimiliki perusahaan akan dipergunakaan untuk
memenuhi atau membayar kewajiban-kewajiban, jadi praktis hanya
sebagian harta lancar yang benar-benar dioperasikan karena harta lancar
tersebut harus dikurangi kewajiban kewajiban yang harus dibayar.
Jadi berdasarkan pendapat para ahli diatas dapat dikatakan bahwa
modal kerja diperlukan tidak hanya untuk menerangkan jumlah kekayaan
bentuk lancar atau aktiva lancar akan tetapi juga kelebihan dari aktiva-
aktiva lancar terhadap pasiva-pasiva atau hutang jangka pendek.
4. Penggunaan data:
Pemakaian atau penggunaan modal kerja akan menyebabkan perubahan
bemtuk maupun penurunan jumlah aktiva lancar yang dimiliki oleh perusahaan.
Tetapi penggunaan aktiva lancar tidak salalu diikuti dangan berubahnya atau
turunnya jumlah modal kerja yang dimiliki oleh perusahaan.
Penggunaan-penggunaan aktiva lancar yang mengakibatkan turunnya
modal kerja adalah sebagai berikut :
a) Pembayaran biaya atau ongkos-ongkos operasi perusahaan, meliputi,
pembayaran upah, gaji, pembelian bahan atau barang yang diperlukan,
supplies kantor dan pembayaran biaya-biaya lainnya.
b) Adanya kerugian-kerugian dari pengguanaan modal kerja karena kerugian
di luar usaha harus dilaporkan tersendiri dalam laporan perubahan modal
kerja.
c) Adanya pembentukan modal atau pemisah aktiva lancar untuk tujuan-
tujuan tertentu dalam jangka panjang. Adanya pembentukan modal ini
berarti adanya perubahan bentuk aktiva dari aktiva lancar menjadi aktiva
tetap.
d) Adanya penambahan atau pembelian aktiva tetap, investasi jangka panjang
atau aktiva tidak lancar lainnya menyebabkan berkurangnya aktiva lancar
atau timbulnya hutang lancar yang berakibat berkurangnya modal kerja.
e) Pembayaran hutang yang meliputi hutang jangka panjang serta penarikan
atau pembelian kembali (untuk sementara maupun untuk seterusnya).
f) Pengambilan uang oleh pemilik untuk kepentingan pribadi (prive) atau
adanya pengambilan bagian keuntungan oleh pemilik.
C. STRUKTUR MODAL
b. Trade-off Theory
Menurut trade-off theory yang diungkapkan Myers (2001: 81),
“perusahaan akan berhutang sampai pada tingkat hutang tertentu, dimana
penghematan pajak (tax shields) dari tambahan hutang sama dengan biaya
kesulitan keuangan (financial distress)”. Biaya kesulitan keuangan
(financial distress) adalah biaya kebangkrutan (bankruptcy costs) atau
reorganization, dan biaya keagenan (agency costs) yang meningkat akibat
dari turunnya kredibilitas suatu perusahaan.
Trede – off theory dalam menentukan struktur modal yang optimal
memasukkan faktor antara lain pajak, biaya keagenan dan biaya kesulitan
keuangan tetapi tetap mempertahankan asumsi efisiensi pasar dan symetric
information sebagai imbangan dan manfaat penggunaan hutang. Tingkat
hutang yang optimal tercapai ketika penghematan pajak mencapai jumlah
yang maksimal terhadap biaya kesulitan keuangan. Trade-off theory
mempunyai implikasi bahwa manajer akan berpikir dalam kerangka trade-
off antara penghematan pajak dan biaya kesulitan keuangan dalam
penentuan strukturmodal. Perusahaan-perusahaan dengan tingkat
profitabilitas yang tinggi tentu akan berusaha mengurangi pajaknya dengan
cara meningkatkan rasio hutangnya, sehingga tambahan hutang akan
mengurangi pajak. Dalam kenyataannnya jarang manajer keuangan yang
berpikir demikkian. Donaldson (1961) melakukan pengamatan terhadap
perilaku struktur modal perusahaan di Amerika Serikat. Penelitian tersebut
menunjukkan bahwa perusahaan-perusahaan dengan tingkat profitabilitas
yang tinggi cenderung rasio hutangnya rendah. Hal ini berlawanan dengan
pendapat trade-off theory, karena teori ini tidak dapat menjelaskan korelasi
negatif antara tingkat profitabilitas dan rasio hutang.
Rangkuman
Pengertian modal kerja dapat dilihat dari konsep kuantitatif, konsep
kualitatif dan konsep fungsional.Modal kerja menurut konsep kuantitatif bahwa
modal kerja adalah jumlah aktoiva lancer (gross working capital) dan menitik
beratkan kepada kuantum yang diperlukan untuk mencakupi kebutuhan
pesusahaan dalam membiayai operasinya yang bersifat rutin.Atau dengan kata
lain, modal yang menunjukkan jumlah data (find) yang tgersedia untuk tujuan
operasi jangka pendek.Modal kerja menurut konsep kualitatif modal kerja adalah
kelebihan aktiva lancer terhadap hutang jangka pendek (net working capital),
yaitu jumlah aktiva lancar yang berasal dari pinjaman jangka panjang maupun
para pemilik perusaahan. Modal kerja dari konsep fungsional adalah keseluruhan
modal yang digunakan untuk memperoleh laba pada periode ini, tetapi sebagian
modal atau dana juga digunakan untuk memperoleh laba di masa yang akan
datang. Modal kerja dalam artian ini disebut modal kerja bruto (gross working
capital) tetapi karena nyatanya untuk memperoleh dan mempergunaakan harta
lancar kadang-kadang timbul kewajiban yang segera harus dibayar, maka
sebenarnya sebagian harta lancar yang dimiliki perusahaan akan dipergunakaan
untuk memenuhi atau membayar kewajiban-kewajiban, jadi praktis hanya
sebagian harta lancar yang benar-benar dioperasikan karena harta lancar tersebut
harus dikurangi kewajiban kewajiban yang harus dibayar.
Modal kerja dalam fungsi kerjanya pada sesuatu perusahaandapat digolongkan
dalam beberapa jenis. Modal kerja permanen (permanent working capital), yaitu
modal kerja yang terus tetap ada pada perusahaaan untuk dapat menjalankan
fungsinya atau dengan kata lain modal kerja yang secara terus menerus diperlukan
untuk kelancaran usaha, modal permanen dapat dibedakan menjadi modal kerja
primer (primary working capital) dan modal kerja normal ( normak working
capital). Modal kerja primer adalah jumlah modal kerja minimum yang harus ada
pada perusahaan untuk menjamin kontinuitas usahanya.Sedangkan modal kerja
normal adalah jumlah modal kerja yang diperlukan untuk menyelenggarakan luas
produksi yang normal. Modal kerja variable ( variable working capital), yaitu
modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah sesuai dengan perubahan keadaan,
modalm kerja variable dapat dibedakan menjadi modal kerja musiman (seasonal
working capital), modal kerja siklis (cyclical working capital) dan modal kerja
darurat (emergency working capital). Modal kerja musiman yaitu modal kerja
yang jumlahnya berubah-ubah disebabkan karena fluktuasi musim.Modal kerja
siklis yaitu modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah disebabkan karena
fluktuasi konyungtur.Dan modal kerja darurat yaitu modal kerja yang besarnya
berubah-ubah karena adanya keadaan darurat yang tidak diketahui sebelumnya.
Ruang lingkup modal kerja meliputi perencanaan besarnya kebutuhan modal
kerja, sumber-sumber modal kerja, penggunaan dana dan analisis sumber dan
penggunaan modal kerja. Modal kerja bias bersumber dari sumber intern dan
ekstern. Modal yang berasal dari sumber intern adalah modal atau dana yang
dibentuk atau dihasilkan sendiri di dalam perusahaan.sedangkan sumber ekstern
adalah dana yang berasal dari para kreditur dan pemilik peserta atau pengambil
bagian dalam perusahaan. Dana yang berasal dari sumber ekstern adalah sumber
yang berasal dari para kreditur dan pemilik, peserta atau pengambil bagian di
dalam perusahaan. Dana yang berasal dari pemilik peserta atau pengambil bagian
di dalam perusahaan adalah merupakan dana yang akan tetap ditanamkan dalam
perusahaan, dana ini disebut dengan modal sendiri.
Pada umumnya sumber modal kerja suatu perusahaan dapat berasal dari dari
hasil operasi perusahaan, keuntungan dari penjualan surat-surat berharga
(investasi jangka pendek), keuntungan dari investasi jangka panjang, simpanan
wajib, pokok maupun berjangka, deposito dan lain sebagainya.
Pemakaian atau penggunaan modal kerja akan menyebabkan perubahan
bemtuk maupun penurunan jumlah aktiva lancar yang dimiliki oleh perusahaan.
Tetapi penggunaan aktiva lancar tidak salalu diikuti dangan berubahnya atau
turunnya jumlah modal kerja yang dimiliki oleh perusahaan.
Penggunaan-penggunaan aktiva lancar yang mengakibatkan turunnya modal
kerja adalah sebagai berikut : Pembayaran biaya atau ongkos-ongkos operasi
perusahaan, meliputi, pembayaran upah, gaji, pembelian bahan atau barang yang
diperlukan, supplies kantor dan pembayaran biaya-biaya lainnya. Adanya
kerugian-kerugian dari pengguanaan modal kerja karena kerugian di luar usaha
harus dilaporkan tersendiri dalam laporan perubahan modal kerja.Adanya
pembentukan modal atau pemisah aktiva lancar untuk tujuan-tujuan tertentu
dalam jangka panjang.Adanya pembentukan modal ini berarti adanya perubahan
bentuk aktiva dari aktiva lancar menjadi aktiva tetap.Adanya penambahan atau
pembelian aktiva tetap, investasi jangka panjang atau aktiva tidak lancar lainnya
menyebabkan berkurangnya aktiva lancar atau timbulnya hutang lancar yang
berakibat berkurangnya modal kerja.Pembayaran hutang yang meliputi hutang
jangka panjang serta penarikan atau pembelian kembali (untuk sementara maupun
untuk seterusnya).Pengambilan uang oleh pemilik untuk kepentingan pribadi
(prive) atau adanya pengambilan bagian keuntungan oleh pemilik.
Sumber dan penggunaan modal kerja suatu entitas ekonomi dapat dilihat dari
laporan sumber-sumber dan penggunaan modal kerja. Adapun langkah-langkah
untuk menusun laporan sumber dan penggunaan modal kerja; (1) menyusun
laporan perubahan modal kerja, yang menggambarkan perubahan dari masing-
masing unsur modal kerja antara dua titik;(2) mengelompokkan perubahan-
perubahan dari unsur-unsur non-current account antara dua titik waktu tersebut
kedalam golongan yang mempunyai efek memperbesar atau memperkecil modal
kerja;(3) mengelompokkan unsur-unsur dalam laporan laba rugi terutama laba
ditahan kedalam golongan perubahanny memberikan efek memperbesar atau
memperkecil modal kerja.
Laporan perubahan modal kerja dapat disajikan dalam dua bagian yaitu
(1) Bagian pertama menunjukkan perubahan yang terjadi untuk setiap jenisnya
atau elemen modal kerja dan perubahan modal kerja secara total; (2)Bagian kedua
menunjukkan sumber dan penggunaan modal kerja atau sebab-sebab terjadinya
perubahan modal kerja, bagian ini menggambarkan sumber-sumber tertentu dari
mana modal kerja diperoleh serta berbagai penggunaan dari modal kerja tersebut.
Biaya modal merupakan biaya yang harus dikeluarkan atau dibayar oelh
perusahaan untuk mendapatkan modal yang digunakan untuk investasi
perusahaan.
Konsep biaya modal penting dalam pembelajaran perusahaan, karena
dapat dipakai untuk menentukan besarnya biaya yang secara riil harus ditanggung
oleh perusahaan untuk memperoleh modal dari berbagai sumber.Konsep
perhitungan biaya modal dapat dilakukan dengan menggunakan konsep rata-rata
tertimbang (wacc atau weighted average cost of capital) dari keseluruhan modal
yang digunakan oleh perusahaan.
Biaya penggunaan modal dapat berasal dari berbagai sumber seperti
hutang perniagaan, hutang wesel, hutang jangka pendek, hutang dari obligasi,
modal dari saham preferen, laba ditahan (RE), dan emisi aham baru.
Biaya modal secara keseluruhan menggunakan konsep weighted average
cost of capital (WACC).
Tambahan modal akan mengakibatkan kenaikan marginal cost of capital
(MCC), sehingga WACC-nya naik, apabila tambahan modal tersebut begitu
besarnya sehingga perusahaan harus melakukan emisi saham baru. Agar supaya
tambahan modal tidak menaikan WACC,maka tambahan modal harus
memperhatikan besarnya laba ditahan pada periode tersebut.
Struktur modal didefinisikan sebagai komposisi dan proporsi utang jangka
panjang dan ekuitas (saham prefen dan saham biasa) yang ditetapkan perusahaan.
Struktur modal menunjukkan proporsi atas penggunaan hutang untuk
membiayai investasinya, sehingga dengan menegtahiu struktur modal, investor
dapat mengetahui keseimbangan antara resiko dan tingkat pengembalian
investasinya.
Kebutuhan dana berasal dari dalam atau sering disebut modal sendiri
adalah modal yang berasal dari perusahaan itu sendiri cadangan laba yang berasal
dari pemilik seperti modal saham. Modal inilah yang menjadi tanggungan
terhadap keseluruhan resiko perusahaan dan dijadikan jaminan bagi kreditor.
Sedangkan dana yang berasal dari luar adalah modal yang berasal dari kreditur
(penyandang dana), modal inilah yang merupakan utang bagi perusahaan yang
bersangkutan.
Tujuan dari manajemen struktur modal atau capital structure management
adalah menggabungkan sumber-sumber dana yang digunakan perusahaan untuk
membiayai operasi. Dengan kata lain tujuan ini dapat dilihat sebagai pencairan
gabungan dana yang akan meminimumkan biaya modal dan dapat
memaksimalkan harga saham. Struktur modal yang demikian, dapat kita sebut
sebagai struktur modal yang optimal.
Konsep penting manajemen modal adalah masalah sumber dana dan
penggunaan dana. Dana dapat dipenuhi dengan sumber intern ataupun sumber
ekstern perusahaan.Dana tersebut dialokasikan untuk membelanjai aktiva
perusahaan. Pada hakekatnya, pemenuhan dan pengalokasikan dana menyangkut
masalah keseimbangan finansial dalam perusahaan, yaitu, mengadakan
keseimbangan finansial antar aktiva dengan pasiva tersebut dengan sebaik-
baiknya. Keseimbangan finansial dapat dicapai apabila perusahaan tersebut
dalam menjalankan fungsinya tidak menghadapi gangguan-gangguan finansial
yang disebabkan ketidak adanya keseimbangan antara jumlah midal yang tersedia
dengan modal yang ditumbuhkan.
Beberapa alat atau metode dapat digunakan untuk menentukan suatu
pilihan yang berkaitan dengan struktur modal antara lain (a) analisis EBIT-EPS,
(b) perbandingan rasio-rasio leverage, dan (c) analisis arus kas perusahaan.
Melalui analisis ini EBIT-EPS manajemen dapat melihat dampak dari
berbagai alternative pendanaan terhadap EPS ( earning per share) pada tingkat
EBIT ( earning before interest and tax) yang bervariasi. Yang dimaksud dengan
EPS adalah laba bersih sesudah pajak atau earning after tax (EAT) dibagi jumlah
lembar saham perusahaan yang beredar.
Teory yang terkait dengan truktur modal (1) modugliani-miller; (2) trade-
off theory; (3) pecking order theory; dan (4) equity market timing.
Indifference point memberikan masukan penting kepada manajemen
dalam memelilih alternative pembelanjaan, jika expected EBIT lebih dari
indifference point, sebaiknya perusahaan menggunakan hutang. Perlu dicatat
bahwa keputusan ini bias salah jika actual EBIT tidak nesar yang diharapkan.
Oleh karena itu didalam mengambil keputusan, manajemen harus memperhatikan
juga deviasi standard (tingkat variabilitas) EBIT perusahaan. Expected dan
devisiasi standard EBIT dapat dicari dengan mengembangangkan sejumlah
scenario tentang EBIT dimasa mendatang beserta dengan probabilitas terjadinya,
jika deviasi standard EBIT relative besar, manajemen harus lebih hati hati karena
expacted EBIT menjadi kurang dapat dipercaya. Sebaiknya manajemen
memutuskan untuk menggunakan hutang hanya bila expected EBIT cukup jauh di
atas andifference point.
Tujuan dari analisis leverage adalah untuk menentukan efek dari setiap
alternative pendanaan terhadap rasio-rasio leverage ( penggunaan hutang ).
Manajemen kemudian dapat membandingkan rasi-rasio yang ada pada saat ini dan
sejenis.Rasiop leverage terdiri atas (1) rasio hutang; (2) rasio jaminan.
Rasio hutang menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi
kewajiban jangka panjang, sedangkan rasio jaminan menunnjukan kemampuan
untuk membayar bunga dan pokok pinjaman yang jatuh tempo.
Dalam menentukan struktur modal perusahaan.Manajemen dapat juga
menerapkan analisis subyektif (judgment) bersama dengan analisis kuantitatif
yang telah dibahas didepan. Berbagai faktor yang dipertimbangkan dalam
pembuatan keputusan tentang struktur modal (a) kelangsungan hidup jangka
panjang; (b) konsevatisme manajemen; (c) pengawasan; (d) struktur aktiva; (e)
resiko bisnis; (f) tingkat pertumbuhan; (g) pajak dan; (h) cadangan kapasitas
pinjaman.
Soal latihan :
1. Jelaskan pengertian modal kerja dari konsep kualitatif.
2. Sebutkan dan jelaskan sumber-sumber modal kerja.
3. Sebutkan dan jelaskan, digunakan untuk apa saja modal kerja yang dimiliki
perusahaan.
4. Jelaskan pengertian biaya modal.
5. Sebutkan sumber modal yang biasa digunakan oleh suatu entitas ekonomi.
6. Jelaskan pengertian dari struktur modal.
7. Jelaskan pendekatan dalam teori struktur modal.
Referensi
Brigham, E. F. & Gapenski L. 1996. Intermediate Financial Management. Fifth
Edition. Floroda: The Dryden Press.
Foster, G. 1996. Financial Statement Analysis. Second Edition. New Jersey:
Prencite Hall International.
Gitosudarmo, Indriyo, dan Basri. 2000. Manajemen Keuangan. Yogyakarta:
BPFE.
Husnan, Suad. 1988. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan. Yogyakarta: Liberty.
Riyanto, B. 2010. Dasar-Dasar Pembelajaran Perusahaan. Edisi 4. Yogyakarta:
BPFE.
Zulian, Y. B. 2001. Manajemen Keuangan. Edisi 1.Yogyakarta: Ekonisia.