Anda di halaman 1dari 22

AKUNTANSI KEWAJIBAN

(Aplikasi pada SAPD SKPD Dan PPKD)

Kebijakan Akuntansi
Jurnal Standar pada SAPD SKPD
Jurnal Standar pada SAPD PPKD

tedi – last 04/18


KEBIJAKAN AKUNTANSI
PP No 71 Tahun 2010  Kewajiban :
Utang yang timbul dari peristiwa masa lalu yang
penyelesaiannya mengakibatkan aliran keluar sumber daya
ekonomi pemerintah daerah.

Kewajiban bersifat mengikat dan dapat dipaksakan secara


hukum sebagai konsekuensi atas kontrak atau peraturan
perundang-undangan, dan muncul sebagai akibat :
1. Melakukan pinjaman kepada pihak ketiga, atau
2. Perikatan dengan pegawai yang bekerja pada pemerintahan,
3. Kewajiban kepada masyarakat, atau
4. Alokasi/realokasi pendapatan ke entitas lainnya, atau
5. Kewajiban kepada pemberi jasa.
…lanjutan: KEBIJAKAN AKUNTANSI

Kewajiban dicatat menggunakan basis akuntansi akrual, dan


diklasifikasikan berdasarkan waktu jatuh tempo
penyelesaiannya, yaitu :
1. Kewajiban Jangka Pendek :
Kewajiban yang diharapkan dibayar dalam waktu paling lama
12 bulan setelah tanggal pelaporan, misalnya : Utang
Perhitungan Pihak Ketiga, Utang Bunga, Bagian Lancar Utang
Jangka Panjang, Pendapatan Diterima Dimuka, Utang Belanja,
Utang Jangka Pendek Lainnya.
2. Kewajiban Jangka Panjang :
Kewajiban yang diharapkan dibayar dalam waktu lebih dari 12
bulan setelah tanggal pelaporan, misalnya : Utang Dalam
Negeri Sektor Perbankan, Utang Dari Lembaga Bukan Bank,
Utang Obligasi, Utang Kepada Pemerintah Pusat, Utang
Jangka Panjang Lainnya.
…lanjutan: KEBIJAKAN AKUNTANSI

Catatan :
Kewajiban yang akan dibayar dalam waktu 12 bulan dapat
diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka panjang bila :
1. Jangka waktu aslinya adalah untuk periode lebih dari 12
bulan
2. Entitas bermaksud untuk mendanai kembali (refinance)
kewajiban tersebut atas dasar jangka panjang;
3. Maksud tersebut didukung dengan adanya suatu perjanjian
pendaan kembali (refinancing), atau adanya penjadwalan
kembali terhadap pembayaran, yang diselesaikan sebelum
pelaporan keuangan disetujui.
…lanjutan: KEBIJAKAN AKUNTANSI

Kewajiban diakui pada saat pemerintah harus/wajib mengeluarkan


sumber daya ekonomi di masa depan sebagai konsekuensi :
1. Transaksi dengan Pertukaran (exchange transactions), dimana
kewajiban diakui ketika pemerintah menerima barang/jasa sebagai
ganti janji untuk memberikan uang atau sumberdaya lain di masa
depan, misal utang atas belanja ATK.
2. Transaksi tanpa Pertukaran (non-exchange transactions), dimana
kewajiban diakui ketika pemerintah berkewajiban memberikan uang
atau sumber daya lain kepada pihak lain di masa depan secara cuma-
cuma, misal hibah atau transfer pendapatan yang telah dianggarkan.
3. Kejadian yang Berkaitan dengan Pemerintah (government-related
events), dimana kewajiban diakui ketika pemerintah harus
mengeluarkan sumber daya ekonomi sebagai akibat adanya interaksi
pemerintah dan lingkungannya, misal ganti rugi atas kerusakan pada
kepemilikan pribadi yang disebabkan aktivitas pemerintah daerah.
4. Kejadian yang Diakui Pemerintah (government-acknowledge events),
dimana kewajiban diakui ketika pemerintah daerah memutuskan untuk
merespon suatu kejadian yang tidak ada kaitannya dengan kegiatan
pemerintah yang kemudian menimbulkan konsekuensi keuangan bagi
pemerintah, misal pemerintah daerah memutuskan untuk
menanggulangi kerusakan akibat bencana alam di masa depan.
…lanjutan: KEBIJAKAN AKUNTANSI

Kewajiban pemerintah daerah dicatat sebesar nilai nominalnya.


Bila kewajiban tersebut dalam bentuk mata uang asing, maka
dijabarkan dan dinyatakan dalam mata uang rupiah
menggunakan kurs tengah bank sentral pada tanggal necara.

Pengukuran kewajiban :
1. Kewajiban jangka pendek.
a) Pengukuran Utang kepada Pihak Ketiga
Utang Kepada Pihak Ketiga terjadi ketika pemerintah
daerah menerima hak atas barang/jasa, tetapi belum
melakukan pembayaran.
b) Pengukuran Utang Transfer
Utang transfer adalah kewajiban suatu entitas pelaporan
untuk melakukan pembayaran kepada entitas lain sebagai
akibat ketentuan perundang-undangan. Utang transfer
diakui dan dinilai sesuai dengan peraturan yang berlaku.
…lanjutan: KEBIJAKAN AKUNTANSI

c) Pengukuran Utang Bunga


Utang bunga dicatat sebesar nilai bunga yang telah terjadi
dan belum dibayar dan diakui pada setiap akhir periode
pelaporan sebagai bagian dari kewajiban yang berkaitan.
c) Pengukuran Utang Perhitungan Fihak Ketiga (PFK)
Utang PFK dicatat sebesar saldo pungutan/potongan yang
belum disetorkan kepada pihak lain di akhir periode.
c) Pengukuran Bagian Lancar Utang Jangka Panjang
Bagian lancar utang jangka panjang dicatat sejumlah yang
akan jatuh tempo dalam waktu 12 bulan setelah tanggal
pelaporan.
c) Pengukuran Kewajiban Lancar Lainnya
Pengukuran kewajiban lancar lainnya disesuaikan dengan
karakteristik masing-masing pos tersebut. Contoh: (1)
biaya yang masih harus dibayar pada saat laporan
keuangan disusun ; (2) pendapatan diterima dimuka.
…lanjutan: KEBIJAKAN AKUNTANSI
2. Kewajiban atau utang jangka panjang pemerintah daerah diukur
berdasarkan karakteristiknya, yaitu :
a) Utang yang tidak diperjualbelikan
Utang yang tidak diperjualbelikan memiliki nilai nominal
sebesar pokok utang dan bunga sebagaimana yang tertera
dalam kontrak perjanjian dan belum diselesaikan pada tanggal
pelaporan, misal pinjaman dari World Bank.
b) Utang yang diperjualbelikan
Utang yang diperjualbelikan pada umumnya berbentuk
sekuritas utang pemerintah. Sekuritas utang pemerintah dinilai
sebesar nilai pari (original face value) dengan
memperhitungkan diskonto/premium yang belum diamortisasi.
Bila sekuritas utang pemerintah dijual sebesar nilai pari, maka
dinilai sebesar nilai parinya.
Bila sekuritas utang pemerintah dijual dengan harga diskonto,
maka nilainya akan bertambah selama periode penjualan
hingga jatuh tempo.
Bila sekuritas dijual dengan harga premium, maka nilainya akan
berkurang selama periode penjualan hingga jatuh tempo.
…lanjutan: KEBIJAKAN AKUNTANSI

Kewajiban disajikan dalam Neraca disisi pasiva, dan pengungkapannya


pada Catatan atas Laporan Keuangan memuat informasi :
1. Jumlah saldo kewajiban jangka pendek dan jangka panjang yang
diklasifikasikan berdasarkan pemberi pinjaman;
2. Jumlah saldo kewajiban berupa utang pemerintah berdasarkan jenis
sekuritas utang pemerintah dan jatuh temponya;
3. Bunga pinjaman yang terutang, dan tingkat bunga yang berlaku;
4. Konsekuensi penyelesaian kewajiban sebelum jatuh tempo;
5. Perjanjian restrukturisasi utang (meliputi : Pengurangan pinjaman ;
Modifikasi persyaratan utang ; Pengurangan tingkat bunga pinjaman
; Pengunduran jatuh tempo pinjaman ; Pengurangan nilai jatuh
tempo pinjaman, dan ; Pengurangan jumlah bunga terutang.
6. Jumlah tunggakan pinjaman yang disajikan dalam bentuk daftar
umur utang berdasarkan kreditur.
7. Biaya pinjaman dan perlakuan biaya pinjaman;
8. Jumlah biaya pinjaman yang dikapitalisasi pada periode ybs, berikut
tingkat kapitalisasi yang dipergunakan
JURNAL STANDAR KEWAJIBAN
(Aplikasi pada SAPD SKPD)

Kewenangan SKPD dalam Akuntansi Kewajiban


berdasarkan Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah (SAPD)
meliputi :
1. Utang Belanja (baik belanja barang/jasa, maupun
belanja modal),
2. Utang PFK.
3. Pendapatan Diterima Dimuka
…lanjutan: JURNAL STANDAR DI TINGKAT. SKPD

Pihak-pihak terkait dalam sistem akuntansi kewajiban :


1. Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK),  (tugas : Melakukan
pembelian/pengadaan barang/jasa berdasarkan kebutuhan
kegiatan dengan menggunakan nota pesanan/ dokumen lain yang
dipersamakan ; Menerima barang berdasarkan nota pesanan
dengan dibuktikan dengan Berita Acara Serah Terima Barang (BAST)
; Menyiapkan dokumen pembayaran).
2. Pejabat Penatausahaan Keuangan (SKPD),  (tugas : melaksanakan
fungsi akuntansi)
3. Pejabat Pengelola Keuangan Daerah (PPKD),  (Dalam hal
pengadaan barang/jasa oleh SKPD dilakukan dengan mekanisme
pembayaran LS, Fungsi akuntansi PPKD memiliki tugas :
Menyampaikan dokumen transaksi yang dilakukan dengan
mekanisme LS kepada SKPD, dan ; Melakukan pengecekan terhadap
transaksi konsolidasi antara PPKD dan SKPD.
4. Pengguna Anggaran (PA / KPA),  (tugas : Menandatangani laporan
keuangan yang telah disusun oleh Fungsi Akuntansi SKPD.
…lanjutan: JURNAL STANDAR DI TINGKAT SKPD

Dokumen-dokumen yang digunakan dalam sistem akuntansi


kewajiban di tingkat SKPD antara lain :
1. Peraturan Kepala Daerah tentang Kebijakan Akuntansi
Pemerintah Daerah;
2. Nota Pesanan;
3. Berita Acara Serah Terima;
4. Kuitansi;
5. Surat Perjanjian Kerja;
6. SP2D UP/GU/TU;
7. SP2D LS;
8. Surat Pernyataan Pengguna Anggaran tentang tanggungjawab
Pengguna Anggaran terhadap laporan keuangan SKPD.
…lanjutan: JURNAL STANDAR DI TINGKAT SKPD

Jurnal Standar pada SAPD SKPD :


ILUSTRASI

Contoh 1 : Perhitungan Fihak Ketiga


Pada tanggal 15 April 2015, Bendahara Pengeluaran SKPD
Pendidikan melakukan pemotongan pajak atas pembelian
barang dan jasa (UP/GU/TU) senilai Rp 4.000.000,00.
Pada tanggal 17 April 2015, Bendahara Pengeluaran SKPD
Pendidikan melakukan penyetoran pajak atas pembelian barang
dan jasa (UP/GU/TU) senilai Rp 4.000.000,00.
Fungsi Akuntansi SKPD mencatat :
ilustrasi
Contoh 4 :Pendapatan Diterima Dimuka
Pada tanggal 1 September 2015, Dinas Pendidikan menerima
pendapatan iur pendidikan untuk 1 tahun (1 September 2015
s/d 31 Agustus 2016) sebesar Rp36.000.000,00.
Pada Tanggal 31 Desember 2015, Dinas Pendidikan mencatat
penyesuaian atas pendapatan diterima dimuka tersebut.
maka, PPK-SKPD mencatat :
JURNAL STANDAR KEWAJIBAN
(Aplikasi pada SAPD PPKD)

Akuntansi kewajiban di tingkat PPKD terdiri atas


penerimaan utang, pembayaran utang, dan
reklasifikasi utang jangka panjang yang dibagi menjadi
2 bagian yaitu :
1.Akuntansi kewajiban, dan;
2.Akuntansi pembiayaan.

Catatan :
Disamping itu, PPKD sebagai entitas akuntansi juga membukukan
kewajiban/utang jangka pendek seperti halnya SKPD.
…lanjutan: JURNAL STANDAR DI TINGKAT PPKD

Pihak-pihak yang terkait pada Sistem Akuntansi Pemerintah


Daerah PPKD yang berkenaan dengan akuntansi kewajiban
adalah :
1. Fungsi Akuntansi PPKD,  (tugas : melaksanakan fungsi
akuntansi, yaitu mencatat, posting, dan
menyusun/menyiapkan laporan keuangan).
2. Bendahara Umum Daerah (BUD)  (tugas : Menyiapkan
dokumen transaksi penerimaan, pembayaran dan reklasifikasi
utang ; Menyiapkan bukti memorial untuk pencatatan
akuntansi oleh Fungsi Akuntansi PPKD yang sebelumnya
disahkan oleh Kepala SKPKD.
3. PPKD  (bertanggungjawab menandatangani laporan
keuangan Pemerintah Daerah sebelum diserahkan kepada
BPK).
…lanjutan: JURNAL STANDAR DI TINGKAT PPKD

Dokumen-dokumen yang digunakan sebagai sumber pencatatan


pada sistem akuntansi kewajiban PPKD antara lain :
1. Peraturan Kepala Daerah tentang Kebijakan Akuntansi
Pemerintah Daerah;
2. Surat Perjanjian Utang;
3. Nota Kredit;
4. SP2D-LS

Catatan :
Pengakuan dan pembayaran kewajiban jangka pendek di tingkat PPKD
sebagai entitas akuntansi menggunakan dokumen seperti halnya yang
berlaku pada SKPD
…lanjutan: JURNAL STANDAR DI TINGKAT PPKD
Jurnal Standar pada SAPD PPKD :
ILUSTRASI

Contoh :
Tgl 3 Mei 2015, Pemerintah Kota Nyantong menerima pinjaman
dari Bank “BARA” senilai Rp 300.000.000,00 dengan tingkat
bunga 12% pertahun. Bunga dibayar tiap tanggal 3 Mei dan 3
November. Jatuh tempo pinjaman pada 2 Mei 2020.
Berdasarkan transaksi tersebut, Fungsi Akuntansi PPKD
mencatat :
ilustrasi
Contoh 2 :
Tgl 31 Desember 2015, PPKD melakukan reklasifikasi bagian
lancar utang jangka panjang kepada Bank “BARA” yang akan
jatuh tempo tahun 2016 senilai Rp 60.000.000,00.

maka, Fungsi Akuntansi PPKD mencatat :


.

Sumber :
Peraturan Menteri Dalam Negeri No 64 Th 2013

Anda mungkin juga menyukai