Anda di halaman 1dari 64

BAB

6
BELANJA DAN BEBAN
SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH
Tujuan Pembelajaran :
Setelah mempelajari kegiatan belajar ini diharapkan Anda mampu untuk:
1. Mengidentifikasi belanja dan beban.
2. Mengidentifikasi belanja operasi.
3. Mengidentifikasi belanja modal.
4. Mengidentifikasi belanja pengakuan belanja
5. Mengidentifikasi pengakuan belanja.
6. Mengidentifikasi pengadaan barang dan jasa.
7. Mengidentifikasi pengukuran belanja.
8. Menjelaskan jenis belanja dan beban SKPD.
9. Mengidentifikasi jurnal yang diperlukan SKPD.
10. Menjelaskan transaksi belanja dan beban yang menjadi kewenangan PPKD.
11. Menjelaskan belanja dan beban PPKD.
12. Mengidentifikasi jurnal yang diperlukan PPKD.
Definisi Belanja dan Beban
Belanja danAkuntansi
Praktikum Beban
Pemerintah
Beban Operasi

Belanja Modal

Pengakuan Belanja

Pengakuan Beban
Pengakuan Belanja dan
Beban
Pengadaan Barang dan
Jasa

Pengukuran Belanja

BELANJA DAN
Jenis Belanja dan Beban
BEBAN SATUAN
Akuntansi Belanja dan SKPD
KERJA PERANGKAT
DAERAH Beban SKPD
Jurnal yang diperlukan

Transaksi Belanja dan


Beban PPKD
Transaksi dan Jurnal
Belanja dan Beban Belanja dan Beban yang
SKPD menjadi Kewenangan PPKD

Jurnal yang diperlukan

Praktikum SKPD

Praktikum Akuntansi Lembaga/Instansi Pemerintah


A. BELANJA DAN BEBAN PEMERINTAH
1. Definisi Belanja dan Beban
Pengertian Beban menurut Peraturan Pemerintah No. 71 Tahun 2010
Standar Akuntansi Pemerintah “Beban adalah penurunan manfaat ekonomi
atau potensi jasa dalam periode pelaporan yang menurunkan ekuitas, yang
dapat berupa pengeluaran atau konsumsi aset dan timbulnya kewajiban”.
Sedangkan Belanja menurut Peraturan Pemerintah No. 71 Tahun 2010 tentang
Standar Akuntansi Pemerintah, “Belanja adalah semua pengeluaran dari
Rekening Kas Umum Negara/Daerah yang mengurangi ekuitas dana lancar
dalam periode tahun anggaran bersangkutan yang tidak akan diperoleh
pembayarannya kembali oleh Pemerintah.
2. Belanja Operasi
Belanja Operasi adalah belanja yang dikeluarkan dari kas umum negara
dalam rangka menyelenggarakan kegiatan operasional (kegiatan sehari-hari)
Pemerintah yang memberi manfaat jangka pendek. Klasifikasi belanja operasi
Pemerintah terdiri dari:
a. Belanja Pegawai
Menurut PMK Nomer 112 Tahun 2012, belanja pegawai adalah
“kompensasi terhadap pegawai baik dalam bentuk uang atau barang, yang
harus dibayarkan kepada pegawai Pemerintah dalam maupun luar negeri
baik kepada Pejabat Negara, Pegawai Negari Sipil (PNS) dana pegawai
yang diperkejakan oleh Pemerintah yang belum berstatus PNS dan/atau
non-PNS sebagai imbalan atas pekerjaan yang telah dilaksanakan dalam
rangka mendukung tugas dan fungsi unit organisasi Pemerintah, kecuali
pekerjaan yang berkaitan dengan pembentukan modal dan/atau kegiatan
yang mempunyai output dalam kategori belanja barang.
b. Belanja Barang dan Jasa
Belanja barang adalah pengeluaran untuk pembelian barang dan/atau jasa
yang habis pakai untuk memproduksi barang dan/atau jasa yang dipasarkan
maupun yang tidak dipasarkan dalam pengadaan barang yang dimaksudkan
untuk diserahkan atau dijual kepada masyarakat/pemerintah daearah
(pemda) termasuk transfer uang diluar kriteria belanja perjalanan. Menutur
PMK Nomer 112 tahun 2012, belanja barang dapat dibagi menjadi:
1) Belanja barang dan jasa
Belanja barang dan jasa merupakan pengeluaran yang antara lain
dilakukan untuk membiayai keperluan kantor sehari-hari, pengadaan
barang yang habis pakai seperti alat tulis kantor,
pengadaan/penggantian investaris kantor, langganan daya dan jasa,
lain-lain pengeluaran untuk membiayai pekerjaan yang bersifat non-
fisik dan secara tidak langsung menunjang tugas pokok dan fungsi
kementrian/lembaga, pengadaan investaris kantor yang nilainya tidak
memenuhi batas minimal kapitalisasi yang diatur oleh Pemerintah pusat
dan pengeluaran jasa non-fisik seperti pengeluaran untuk biaya
pelatihan dan penelitian.
2) Belanja Pemeliharaan
Belanja Pemeliharaan menurut buletin teknis nomer 04 adalah
pengeluaran yang dimaksudkan untuk mempertahankan aset tetap atau
aset lainnya yang sudah ada didalam kondisi normal tanpa
memperhatikan besar kecilnya jumlah belanja. Belanja pemeliharaan
meliputi antara lain pemeliharaan tanah, pemeliharaan gedung, dan
bangunan kantor, rumah dinas, kendaraan bermotor dinas, perbaikan
peralatan dan saran gedung, jalan, jaringan irigasi, peralatan mesin, dan
lain-lain sarana yang beruhubugan dengan penyelenggaraan
Pemerintah.
3) Belanja perjalanan dinas
Belanja ini adalah pengeluaran yang dilakukan untuk membiayai
perjalanan dinas dalam rangka pelaksanaan tugas, fungsi, dan jabatan.
Rencana pengeluaran untuk perjalanan dinas yang tidak berkaitan
langsung dengan pembelian aset tetap/aset tidak berwujud, misalnya
perjalanan dinas untuk membeli barang persediaan, harus dianggarkan
sebagai belanja barang dalam DIPA
3. Belanja Modal
Menurut PSAP Nomer 02 Paragraf 37, belanja modal adalah pengeluaran
anggaran untuk peroleh aset tetap dan set lainnya yang memberi manfaat lebih
dari satu periode akuntansi. Belanja modal meliputi belanja modal untuk
perolehan tanah, gedung dan bangunan, peralatan dan mesin, jalan, irigasi, dan
jaringan serta aset tak berwujud.
a. Pengeluaran untuk Perolehan Awal Aset Tetap/Aset Tak Berwujud
Belanja Modal untuk perolehan aset tetap/aset tak berwujud meliputi harga
beli aset tetap/aset lainnya ditambah semua biaya lain yang dikeluarkan
sampai aset tetap/aset lainnya tersebut siap digunakan.
b. Pengeluaran setelah Perolehan Awal Aset Tetap
Belanja untuk pengeluaran sesudah perolehan aset tetap dapat juga
dimasukkan sebagai Belanja Modal, jika memenuhi kriteria berikut:
1) Pengeluaran tersebut mengakibatkan bertambahnya masa manfaat,
kapasitas, kualitas,dan volume aset yang telah dimilikki.
2) Pengeluaran tersebut memenuhi batasan minimal nilai kapasitsa aset
tetap
3) Belanja lain-lain
Menyimak PSAP Nomer 02 Paragraf38, belanja lain-lain adalah
pengeluaran anggaran untuk kegiatan yang sifatnya tidak biasa dan
tidak diharapkan berulang seperti penanggulangan bencana alam,
bencana sosial, dan pengeluaran tidak terduga lainnya yang sangat
diperlukan dalam rangka penyelenggaraan kewenangan pemerintah
pusat/daerah.

B. PENGAKUAN BELANJA DAN BEBAN


1. Pengakuan Belanja
Pengakuan merupakan penentuan terpebuhinya kriteria pencatatan suatu
transaksi. Suatu unsur diakui berati unsur tersebut menjadi bagian yang
melengkapi unsur aset, kewajiban, ekuitas, pendapata LRA, pendapatan LO,
belanja, beban, pembiayaan yang tersaji dalam laporan keuangan. Ketentuan
pengakuan belanja, antara lain:
a. Untuk pengeluaran kas dari rekening umum, belanja diakui pada saat
terjadi pengeluaran kas, baik untuk transaksi SKPD maupun PPKD dengan
pengesahan definitif dari BUD.
b. Unruk pengeluaran kas dari bendahara pengeluaran, belanja diakui pada
saat terjadi pertanggungjawaban atas pengelaran yang sudah diverifikasi
oleh PPK SKPD dan disahkan oleh Pengguna Anggaran (PA).
c. Untuk pengeluaran pada Badan Layanan Umum (BLU), belanja diakui
dengan mengacu pada peraturan perundangan yang mengatur mengenai
Badan Layanan Umum (BLU).
2. Pengakuan Beban
Ketentuan pengakuan beban, antara lain:
a. Timbul Kewajiban. Saat timbulnya kewajiban adalah saat terjadinya
peralihan hak dari pihak lain ke Pemerintah tanpa diikuti keluarnya kas dari
kas umum daerah.
b. Terjadi Konsumsi Aset. Terjadinya konsumsi aset adalah saat pengeluaran
kas kepada pihak lain yang tidak didahului timbulnya kewajiban dan/atau
konsumsi aset nonkas dalam kegiatan operasional pemerintah.
c. Terjadi penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa. Penurunan manfaat
ekonomi atau potensi jasa terjadi pada saat penurunan nilai aset
sehubungan dengan penggunaan aset bersangkutan atau dengan berlalunya
waktu.
3. Pengadaan Barang dan Jasa
Khusus untuk pengadaan barang dan jasa, ada dua metode pengakuan beban
yaitu:
a. Pendekatan Beban, pembelian atau pengadaa barang dan jasa dicatat
sebagai beban jika pembelian barang dan jasa tersebut dimaksudkan untuk
digunakan atau dikonsumsi segera mungkin.
b. Pendekatan Aset, pembelian atau pengadaan barang dan jasa dicatat
sebagai persediaan jika pembelian barang dan jasa tersebut dimaksudkan
untuk digunakan dalam satu periode anggaran atau sifatnya untuk berjaga-
jaga.
4. Pengukuran Belanja
Ketentuan pengukuran belanja, antara lain:
a. Belanja pada Pemerintah pusat diakui pada saat terjadinya pengeluaran dari
Rekening Kas Umum Negara. Pengakuan atas terjadinya belanja langsung
dilakukan ketika surat pemerintah pencaran dan langsung (SP2D-Ls) atas
belanja tersebut terbit.
b. Khusus pengeluaran melalui bendahara pengeluaran pengakuan belanjanya
terjadi pada saat pertanggungjawaban atas pengeluaran tersebut disahkan
oleh unit yang mempunyai fungsi perbendaharaan umum. Hal ini
dibuktikan dengan diterbitkannya SP2D ganti uang persediaan (SP2D-GU)
atas belanja tersebut. Di Pemerintahan Pusat, unit yang mempunyai fungsi
perbendaharaan umum adalah unit yang ditetapkan sebagai bendahraan
umum negara dan/atau sebagai kuasa bendahara umum negara.
c. Dalam hal badan layanan umum , belanja diakui dengan mengacu pada
peraturan perundangan yang mengatur mengenai badan layanan umum.
Selain itu, belanja merupakan semua bentuk pengeluaran kas dari
BUN/BUD yang tidak akan diperoleh pembayarannya kembali. Titik
dimana belanja diakui pada saat kas dikeluarkan dari rekening BUN/BUD,
bukan pada saat beban terjadi. Dengan demikian basis yang dipakai dalam
pengakuan belanja adalah basis kas.

C. AKUNTANSI BELANJA DAN BEBAN SKPD


Berdasarkan UU No. 8 Tahun 2006 Satuan Kerja Perangkat Daerah
adalah organisasi/lembaga pada Pemerintah Daerah yang bertanggungjawab
kepada Gubernur/Bupati/Walikota dalam rangka penyelanggaraan
Pemerintahan yang terdiri dari sekretatis daerah, dinas daerah, dan lemaga
teknis daerah, kecamatan dan satuan polisi pamong praja sesuai dengan
kebutuhan daerah.
1. Jenis Belanja dan Beban SKPD, antara lain:
a. Belanja dan Beban Pegawai
b. Belanja dan Beban Barang dan Jasa
c. Belanja dan Beban Hibah
d. Belanja dan Beban Bantuan Sosial
e. Belanja Modal
f. Beban Penyusutan
g. Beban Penyisihan Piutang
2. Jurnal yang diperlukan: 1) Jurnal Finansial, yaitu pencatatan berdasarkan
basis akrual pada Laporan Operasional dan Neraca; 2) Jurnal Pelaksanaan
Anggaran, yaitu pencatatan berdasarkan basis kas pada Laporan Realisasi
Anggaran.
a. Transaksi dan Jurnal Penerimaan, Penggunaan Pertanggungjawaban
Uang Persediaan
Contoh Studi Kasus 1:
Tanggal Transaksi
02-01-17 Pada awal periode Bendahara Pengeluaran SKPD Dinas
Pendapatan menerima kas sebagai uang persediaan dari BUD
yang digunakan untuk membiayai pengeluaran rutin SKPD
Dinas Pendapatan sebesar Rp. 50.000.000,. Jurnal
Pencatatannya:

Jurnal Finansial
Tanggal Keterangan Debit Kredit
02-01-17 Kas di Bendahara pengeluaran Rp. 50.000.000
R/K PPKD Rp. 50.000.000
Jurnal Pelaksanaan Anggaran
Tanggal Keterangan Debit Kredit
02-01-17 Tidak ada pencatatan karena
transaksi tsb tidak
menyebabkan kas
pemerintah berubah

Contoh Studi Kasus 2


Tanggal Transaksi
05-01-17 Uang persediaan digunakan untuk membiayai pengeluaran
sebagai berikut:
- Perjalanan Dinas Rp.13.000.000,00
- Pembayaran Listrik Rp.12.000.000.00
- Pembelian ATK Rp. 11.000.000,00
- Pmbyrn Konsumsi Rapat Rp. 10.000.000,00
Jurnal Finansial
Tanggal Keterangan Debit Kredit
05-01-17 Beban Perjalanan Dinas LO Rp. 13.000.000
Beban Jasa Kantor LO Rp. 12.000.000
Beban Bahan Pakai Habis LO Rp. 11.000.000
Beban Konsumsi Rapat LO Rp. 10.000.000
Kas di Bendahara Pengeluaran Rp. 46.000.000
Jurnal Pelaksanaan Anggaran
Tanggal Keterangan Debit Kredit
05-01-17 Beban Perjalanan Dinas LRA Rp. 13.000.000
Beban Jasa Kantor LRA Rp. 12.000.000
Beban Bahan Pakai Habis LRA Rp. 11.000.000
Beban Konsumsi Rapat LRA Rp. 10.000.000
Peruabahan LRA Rp. 46.000.000

Contoh Studi Kasus 3:


Tanggal Transaksi
08-01-17 Bendahara pengeluaran SKPD mempertanggungjawabkan
penggunaan uang persediaan sebesar Rp 46.000.000 dan
menerima Surat Perintah Pencairan Dana Ganti Uang ( SP2D
GU) sejumlah uang yang sama. Jurnal Pencatatanya:

Jurnal Finansial
Tanggal Keterangan Debit Kredit
08-01-17 Kas di Bendahara pengeluaran Rp. 46.000.000
R/K PPKD Rp. 46.000.000
Jurnal Pelaksanaan Anggaran
Tanggal Keterangan Debit Kredit
02-01-17 Tidak ada pencatatan karena
transaksi tsb tidak
menyebabkan kas
pemerintah berubah
Apabila pertanggungjawaban penggunaan uang persediaan sudah
mendekati akhir periode dan tidak membutuhkan lagi penggantian uang
persediaan, maka Bendahara Pengeluaran akan menerima Surat Perintah
Pencairan Dana (SP2D) nihil. Atas Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D) nihil
ini tidak perlu dilakukan pencatatan karena tidak ada penerimaan uang. Dengan
demikian dalam Laporan Neraca akhir periode SKPD X akan muncul akun Kas di
Bendahara Pengeluaran sebesar Rp. 4.000.000,00.

b. Transaksi dan Jurnal Belanja dan Beban yang didahului Adanya Tagihan

Contoh Studi Kasus 4:


Tanggal Transaksi
12-01-17 Bendahara Pengeluaran SKPD Dinas Pendapatan menerima
tagihan telepon, dan tagihan sewa proyektor masing-masing
sebesar Rp 2.500.000,00,- dan Rp 500.000,00,-
Jurnal Finansial
Tanggal Keterangan Debit Kredit
12-01-17 Beban jasa kantor Rp. 2.500.000
Beban sewa prlgkpn Kntr Rp. 500.000
Utg Blj Brg dan Jasa Rp. 3.000.000
Jurnal Pelaksanaan Anggaran
Tanggal Keterangan Debit Kredit
02-01-17 Tidak ada pencatatan karena
transaksi tsb tidak
menyebabkan kas pemerintah
berubah
Contoh Studi Kasus 5:
Tanggal Transaksi
17-01-17 Bendahara Pengeluaran SKPD Dinas Pendapatan melakukan
pembayaran atas tagihan telepon dan sewa proyektor tsb. Jurnal
Pencatatannya :

Jurnal Finansial
Tanggal Keterangan Debit Kredit
17-01-17 Utang Belanja Barang dan Jasa Rp. 3.000.000
Kas Bendahara Pgluaran Rp. 3.000.000
Jurnal Pelaksanaan Anggaran
Tanggal Keterangan Debit Kredit
17-01-17 Belanja Jasa Kantor LRA Rp. 2.500.000
Belanja Sewa Perlengkapan Rp. 500.000
Kantor LRA
Perubahan SAL Rp. 3.000.000

Contoh Studi Kasus 6:


Tanggal Transaksi
25-01-17 Seandainya pembayaran telepon dan sewa proyektor tersebut
tidak melewati tagihan terlebih dahulu melainkan langsung
dibayar, maka Jurnal yang dibuat adalah:

Jurnal Finansial
Tanggal Keterangan Debit Kredit
25-01-17 Beban Jasa Kantor Rp. 2.500.000
Beban Sewa Perlengkapan Rp. 500.000
Kantor LRA
Kas di Bendahara pglrn Rp. 3.000.000
Jurnal Pelaksanaan Anggaran
Tanggal Keterangan Debit Kredit
25-01-17 Belanja Jasa Kantor LRA Rp. 2.500.000
Beban Sewa Prlgkpn Kantor Rp. 500.000
LRA
Perubahan SAL Rp. 3.000.000

c. Transaksi dan Jurnal Belanja dan Beban Pegawai


1) Belanja dan BebanPegawai dibayar melalui Surat Pencairan Dana
Langsung (SP2D LS)
2) Dengan Konsep Surat Pemerintahan Pencairan Dana Langsung (SP2D LS),
kas disetor oleh Bendhawaran Umum Daerah (BUD) ke rekening masong-
masing pegawai, sehingga tidak melewati Bendahara Pengeluaran Satuan
Kerja Perangkat Daerah (SKPD).

Contoh Studi Kasus 7:


Tanggal Transaksi
30-01-17 Bendahara Pengeluaran SKPD Dinas Pendapatan menerima
SP2D LS untuk belanja pegawai dengan rincian:
- Gaji Pokok Rp. 80.000.000,-
- Tunjangan Keluarga Rp. 5.000.000,-
- Tunjangan Jaabatan Rp. 4.000.000,-
- Pot. PPh Ps. 21 oleh BUD 5% Rp. 89.000.000,-
Jurnal Finansial
Tanggal Keterangan Debit Kredit
30-01-17 Beban Gaji dan Tunjangan Rp. 89.000.000
RK PPKD Rp. 89.000.000
Pemotongan PPh Pasal 21
oleh BUD dicatat oleh
PPKD
Jurnal Pelaksanaan Anggaran
Tanggal Keterangan Debit Kredit
30-01-17 Belanja Gaji dan Tunjangan Rp. 89.000.000
Perubahan SAL Rp. 89.000.000

d. Transaksi dan Jurnal Belanja dan Beban Barang dan Jasa


Terdapat dua pendekatan pencatatan, yaitu:
1) Pendekatan Beban, yaitu mencatat beban pada saat pengadaan barang dan
jasa serta melakukan penyesuaian pada akhir periode untuk mencatat
adanya kemungkinan saldo barang dan jasa.
2) Pendekatan Aset, yaitu mencatat persediaan pada saat pengadaan barang
dan jasa serta melakukan penyesuaian pada akhir periode untuk mencatat
besarnya konsumsi barang dan jasa yang terjadi
Pendekatan beban cocok apabila barang dan jaa segera dikonsumsi, dan
pendekatan aset cocok apabila barang dan jasa dibeli untuk berjaga-jaga.

Contoh Studi Kasus 8:


Tanggal Transaksi
05-02-17 Bendahara Pengeluaran SKPD Dinas Pendapatan membeli alat
tulis kantor sebesar Rp. 15.000.000,00 dengan menggunakan
uang persediaan. Jurnal Pencatatannya :
Jurnal Finansial
Tanggal Keterangan Debit Kredit
05-02-17 Pendekatan Beban : Rp. 15.000.000
Beban Bahan Pakai Habis
Kas di Bendahara Pglrn Rp. 15.000.000
Jurnal Pelaksanaan Anggaran
Tanggal Keterangan Debit Kredit
05-02-17 Beban Jasa Kantor LRA Rp. 2.500.000
Beban Sewa Perlengkapan Rp. 500.000
Kantor LRA
Perubahan SAL Rp. 3.000.000
Pend. Aset Pers. Bahan Rp. 15.000.000
Baku Habis
Kas di Bendahara Pglrn Rp. 15.000.000

Contoh Studi Kasus 9:


Tanggal Transaksi
09-02-17 Seandainya berdasarkan hasil perhitungan phisik pada akhir
periode diketahui bahw persediaan Bahan Pakai Habis yang
masih ada di gudang sebesar Rp. 3.000.000,00 maka perlu
dilakukan penyesuaian

Jurnal Finansial
Tanggal Keterangan Debit Kredit
09-02-17 Pendekatan Beban: Rp. 3.000.000
Pers. Bahan Pakai Habis
Beban Bahan Pakai Hbs Rp. 3.000.000
Pendekatan Aset Rp. 12.000.000
Beban Bahan Pakai Habis
Pers. Bahan Pakai Hbs Rp. 12.000.000
Jurnal Pelaksanaan Anggaran
Tanggal Keterangan Debit Kredit
02-01-17 Tidak ada pencatatan karena
transaksi tsb tidak
menyebabkan kas
pemerintah berubah

e. Transaksi Belanja dan Beban Hibah dan Bantuan Sosial


1) Hibah dan Bantuan Sosial yang diberikan kepada pihak lain dapat
berbentuk tunai atau barang.
2) Apabila hibah dan Bantuan Sosial yang diberikan beripa tunai, maka
pencatatannya sama dengan pencatatan atas pembayaran belanja dan
beban yang lain
3) Apabila Hibah dan Bantuan Sosial yang diberikan berupa bunga barang,
maka ada dua pendekatan pencatatan, yaitu: Pendektan beban dan beban
hibah.

Contoh Studi Kasus 10:


Tanggal Transaksi
15-02-2017 Bendahara Pengeluaran SKPD Dinas Pendapatan membayar
hibah tunai sebesar Rp. 14.000.000 kepada kelompok
masyarakat dan Bantuan Sosial tunai sebesar Rp. 16.000.000
kepada organisasi sosial kemasyarakatan yang dibayar melalui
mekanisme SP2D LS. Jurnal Pencatatannya:

Jurnal Finansial
Tanggal Keterangan Debit Kredit
15-02-17 Beban Hibah Rp. 14.000.000
Beban Bantuan Sosial Rp. 16.000.000
R/K PPKD Rp. 30.000.000
Jurnal Pelaksanaan Anggaran
Tanggal Keterangan Debit Kredit
15-02-17 Beban Hibah Rp. 14.000.000
Beban Bantuan Sosial Rp. 16.000.000
Perubahan SAL Rp. 30.000.000

Contoh Studi Kasus 11:


Tanggal Transaksi
23-02-2017 Apabila Bendahara Pengeluaran SKPD Dinas Pendapatan
memberikan Hibah senilai Rp. 14.000.000,00 kepada kelompok
masyarakat dan Bantuan Sosial senilai Rp 16.000.000,00 kepada
organisasi sosial kemasyarakatan dalam bentuk barang. Jurnal
pencatatan saat pengadaan barang :
Jurnal Finansial
Tanggal Keterangan Debit Kredit
23-02-2017 Pendekatan Beban Rp 14.000.000
Beban Hibah
Beban Bantuan Sosial Rp 16.000.000
Utang Belanja Lain-lain Rp 30.000.000
Pendapatan Aset Rp. 30.000.000
Pers. Brg yg akan diberikan
Utang Belanja lain-lain Rp. 30.000.000
Jurnal Pelaksanaan Anggaran
Tanggal Keterangan Debit Kredit
23-01-17 Tidak ada pencatatan karena
transaksi tsb tidak
menyebabkan kas
pemerintah berubah

Contoh Studi Kasus 12:


Tanggal Transaksi
28-02-2017 Pada saat dilakukan pembayaran Utang lain-lain atas pengadaan
barang tersebut, dilakukan dengan mekanisme SP2D LS. Jurnal
Pencatatannya:
Jurnal Finansial
Tanggal Keterangan Debit Kredit
28-02-2017 Pendekatan Beban Rp. 30.000.000
Utang Belanja Lain-lain
R/K PPKD Rp. 30.000.000
Pendapatan Aset Rp. 30.000.000
Utang Belanja Lain-lain
R/KPPKD Rp. 30.000.000
Jurnal Pelaksanaan Anggaran
Tanggal Keterangan Debit Kredit
28-02-2017 Belanja Hiba Rp 14.000.000
Belanja Bantuan Sosial Rp. 16.000.000
Perubahan SAL Rp. 30.000.000
Contoh Studi Kasus 13:
Tanggal Transaksi
04-03-2017 Pada saat dilakukan penyerarah barang kepada pihak ketiga
misalnya untuk hibah senilai Rp 10.000.000,00 dan bantuan
sosial senilai Rp 13.000.0000,00 Jurnal pencatatannya

Jurnal Finansial
Tanggal Keterangan Debit Kredit
04-03-2017 Pendekatan Beban Rp. 7.000.000
Pers. Barang yg akan dibrkn
Beban Hibah Rp. 4.000.000
Beban Bantuan Sosial Rp. 3.000.000
PendekatanAset Rp. 10.000.000
Beban Hibah
Beban Bantuan Sosial Rp. 13.000.000
Pers. Brg yg ak dibrkm Rp 23.000.000
Jurnal Pelaksanaan Anggaran
Tanggal Keterangan Debit Kredit
04-03-17 Tidak ada pencatatan karena
transaksi tsb tidak
menyebabkan kas
pemerintah berubah
f. Transaksi dan Jurnal Belanja Modal
1) Belanja Modal merupakan pengeluaran untuk pengadaan aset tetap.
2) Pembayaran belanja modal biasanya dilakukan melalui mekanisme
pembayaran SP2D LS sehingga tidak melalui Kas di Bendahara
Pengeluaran SKPD.
3) Pemotongan PPN sebesae 10% dan PPh Pasal 22 sebesar 0,5% dilakukan
di pembukuannya PPKD.

Contoh Studi Kasus 14:


Tanggal Transaksi
10-05-2017Bendahara Pengeluaran SKPD Dinas Pendapatan menerima
beberapa SP2D LS untuk pembayaran berikut :
1. Pembelian Traktor Bsr Rp. 200.000.000,-
2. Pembelian Mobil Dinas Rp. 120.000.000,-
3. Pembelian Komputer Rp. 40.000.000,-
4. Pemb. Prltn Komunikasi Rp. 20.000.000,-
Pembayaran tersebut belum termasuk PPN 10% dan PPh Pasal
22 sebesar 0,5% Pemotongan PPN dan PPh Pasal 22 dilakukan
pada pembukuan PPKD.
Jurnal Penyesuaiannya :
Jurnal Finansial
Tanggal Keterangan Debit Kredit
10-03-17 Alat Alat Besar Darat Rp. 200.000.000
Alat Angkutan Darat Bemtr Rp. 120.000.000
Komputer Rp. 40.000.000
Alat Komunikasi Rp. 20.000.000
R/K PPKD Rp. 380.000.000

Pemotongan PPN dan PPh


Pasal 22 dilakukan pada
pembukuan PPKD
Jurnal Pelaksanaan Anggaran
Tanggal Keterangan Debit Kredit
10-03-17 Bnja Mdl Pengad. Alat Rp. 200.000.000
Besar Darat
Blnja Mdl Pengad. Alat Rp. 120.000.000
Angkut Darat
Blnja Mdl Pengad. Rp. 40.000.000
Komputer
Blnja Mdl Pengad. Alat Rp. 20.000.000
Komunikasi
Perubahan SAL Rp. 380.000.000

D. TRANSAKSI DAN JURNAL BELANJA DAN BEBAN PPKD


Berdasarkan UU No. 8 Tahun 2006 Pejabat Pengelolaan Keuangan
Daerah adalah kepada Badan/Dinas/Biro Keuangan/Bagian Keuangan yang
mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan APBD dan bertindak sebagai
Bendahara Umum Daerah. Sedangkan Berdasarkan UU No. 58 Tahun 2005
Pejabat Pengelolaan Keuangan Daerah yang selanjutnya disingkat PPKD
adalah kepala satuan kerja pengelolaan keuanga daerah yang mempunyai tugas
melaksanakan pengelollan APBD dan bertindak sebagai bendahara umum
daerah.

1. Transaksi Belanja dan Beban PPKD


a. PPKD merupakan satker yang memiliki fungsi akuntansi yang dilakukan
oleh Sekretariat.
b. Fungsi akuntansi tersebut bertugas untuk menjurnal, memposting, dan
menyusun laporan keuangan PPKD.
c. Laporan Keuangan yang sudah disusun oleh fungsi akuntansi PPKD
ditandatangani oleh PPKD selaku BUD.
2. Belanja dan Beban yang Menjadi Kewenangan PPKD, meliputi :
a. Belanja dan Beban Bunga
b. Belanja dan Beban Subsidi
c. Belanja dan Beban Hibah
d. Beban Bantuan Sosial
e. Beban Transfer Bagi Hasil
f. Beban Transfer Bantuan Keuangan
g. Belanja Tak terduga
3. Jurnal yang Diperlukan: 1) Jurnal Finansial, yaitu pencatatan berdasarkan
basis akrual pada Laporan Operasional dan Neraca, 2) Jurnal Pelaksanaan
Anggaran, yaitu pencatatan berdasarkan basis pada Laporan Realisasi
Anggaran.
a. Transaksi dan Jurnal Belanja dan Beban Sesuai Konsep Head
Office Branch Office (HOBO)

Contoh Kasus 15 :
Tanggal Transaksi
17-03-2017 Diterbitkan SP2D UP sebesar Rp. 5.000.000,00 untuk uang
persediaan SKPD X

Jurnal Finansial
Tanggal Keterangan Debit Kredit
17-03-2017 RK SKPD X Rp. 5.000.000
Kas di Kas Daerah Rp. 5.000.000
Jurnal Pelaksanaan Anggaran
Tanggal Keterangan Debit Kredit
17-03-17 Tidak ada pencatatan
karena transaksi tsb tidak
menyebabkan kas
pemerintah berubah

Contoh Kasus 16 :
Tanggal Transaksi
22-03-2017 Diterbitkan SP2D UP sebesar Rp. 4.000.000,00 untuk
pengganti uang persediaan SKPD X
Jurnal Finansial
Tanggal Keterangan Debit Kredit
22-03-2017 RK SKPD X Rp. 4.000.000
Kas di Kas Daerah Rp. 4.000.000
Jurnal Pelaksanaan Anggaran
Tanggal Keterangan Debit Kredit
22-03-2017 Tidak ada pencatatan
karena transaksi tsb tidak
menyebabkan kas
pemerintah berubah

Contoh Kasus 17 :
Tanggal Transaksi
26-03-2017 Diterbitkan SP2D LS sebesar Rp. 89.000.000,00 untuk
belanja pegawai SKPD X dan dipotong PPh Pasal 21
sebesar 5%
Jurnal Finansial
Tanggal Keterangan Debit Kredit
26-03-17 R/K SKPD X Rp. 89.000.000
Kas di Kas Daerah Rp. 89.000.000
Kas di Kas Daerah Rp. 4.450.000
Utang PPh Pusat Rp 4.450.000

Jurnal Pelaksanaan Anggaran


Tanggal Keterangan Debit Kredit
26-03-17 Tidak ada pencatatan
karena transaksi tsb tidak
menyebabkan kas
pemerintah berubah

Contoh Kasus 18 :
Tanggal Transaksi
30-03-2017 Diterbitkan SP2D LS untuk belanja hibah sebesar Rp.
1.400.000,00 dan bantuan sosial sebesar Rp. 1.600.000,00
untuk belanja pegawai SKPD X.
Jurnal Finansial
Tanggal Keterangan Debit Kredit
30-03-17 R/K SKPD X Rp. 3.000.000
Kas di Kas Daerah Rp. 3.000.000
Jurnal Pelaksanaan Anggaran
Tanggal Keterangan Debit Kredit
30-03-17 Tidak ada pencatatan
karena transaksi tsb tidak
menyebabkan kas
pemerintah berubah

Contoh Kasus 19 :
Tanggal Transaksi
02-04-17 Diterbitkan beberapa SP2D LS untuk kepentingan SKPD X
dengan rincian:
- Pengadaan traktor Rp. 200.000.000,00
- Pengadaan Mobil Dinas Rp. 120.000.000,00
- Pengadaan Komputer Rp. 40.000.000,00
- Pengadaan Peralatan Kmnks Rp. 20.000.000,00
Harga belum termasuk PPN 10% dan PPh Pasal 22 sebesar
0,5% yang dipotong oleh BUD
Jurnal Finansial
Tanggal Keterangan Debit Kredit
02-04-17 R/K SKPD X Rp. 380.000.000
Kas di Kas Daerah Rp. 380.000.000
Kas di Kas Daerah Rp. 39.900.000
Utang PPN Pusat Rp. 1.900.000
Utang PPh Pusat Rp. 38.000.000
Jurnal Pelaksanaan Anggaran
Tanggal Keterangan Debit Kredit
02-04-17 Tidak ada pencatatan
karena transaksi tsb tidak
menyebabkan kas
pemerintah berubah

Contoh Kasus 20 :
Tanggal Transaksi
06-04-17 PPN dan PPh Pasal 22 yang dipotong oleh BUD merupakan
hak Pemerintah Pusat sehingga BUD harus menyetorkan ke
Pusat. Jurnal saat penyerahan PPN dan PPh Pasal 22 ke kas
negara adalah
Jurnal Finansial
Tanggal Keterangan Debit Kredit
02-04-17 Utang PPh Pusat Rp. 1.900.000
Utang PPN Pusat Rp. 38.00.0.000
Kas di Kas Daerah Rp. 39.900.000
Jurnal Pelaksanaan Anggaran
Tanggal Keterangan Debit Kredit
02-04-17 Tidak ada pencatatan
karena transaksi tsb tidak
menyebabkan kas
pemerintah berubah

b. Transaksi dan Jurnal Belanja dan Beban PPKD sebagai Entitas


Akuntansi
Contoh Kasus 21 :
Tanggal Transaksi
10-04-17 Pemda menerima tagihan atau pemberitahuan adanya belanja
bunga bank sebesar Rp. 2.500.000,00 dan bunga utang obligasi
sebesar Rp. 2.000.000,00. Jurnal Pencatatanya:
Jurnal Finansial
Tanggal Keterangan Debit Kredit
10-04-17 Beban Bunga Pinjaman Rp. 2.500.000
Beban Bunga Obligasi Rp. 2.000.000
Utang Jgk. Pndk Lnny Rp. 4.500.000
Jurnal Pelaksanaan Anggaran
Tanggal Keterangan Debit Kredit
10-04-17 Tidak ada pencatatan
karena transaksi tsb tidak
menyebabkan kas
pemerintah berubah

Contoh Kasus 22 :
Tanggal Transaksi
14-04-17 Pada saat utang bunga dibayar, Jurnal yang dibuat :
Jurnal Finansial
Tanggal Keterangan Debit Kredit
14-04-17 Utang Jangka Panjang Rp. 4.500.000
Kas di Daerah Rp. 4.500.000

Jurnal Pelaksanaan Anggaran


Tanggal Keterangan Debit Kredit
14-04-17 Belanja Bunga Bank Rp. 2.500.000
Belanja Bng. Obligasi Rp. 2.000.000
Perubahan SAL Rp. 4.500.000

Contoh Kasus 23 :
Tanggal Transaksi
21-04-17 Pemerintah memberikan subsidi kepada BUMD sebesar Rp.
1.750.000,00. Jurnal yang dibuat :
Jurnal Finansial
Tanggal Keterangan Debit Kredit
21-04-17 B. Subs. Kpd BUMD Rp. 1.750.000
Kas di Kas Daerah Rp. 1.750.000
Jurnal Pelaksanaan Anggaran
Tanggal Keterangan Debit Kredit
21-04-17 B. Subs. Kpd BUMD Rp. 1.750.000
Perubahan SAL Rp. 1.750.000

c. Transaksi atas Hibah dan Bantuan Sosial


1) Pendekatan pencatatan hibah dan bantuan sosial di PPKD sama dengan
metode pencatatan hibah dan bantuan sosial di SKPD.
2) Terdapat dua metode yang digunakan, yaitu : Pendekatan Beban, dan
Pendekatan Aset.

Contoh Kasus 24 :
Tanggal Transaksi
28-04-17 Pemerintah memberikan hibah sebesar Rp. 2.400.000,00 kepada
kelompok masyarakat dan bantuan tunai Rp. 2.600.000,00
kepada organisasi sosial kemasyarakatan.

Jurnal Finansial
Tanggal Keterangan Debit Kredit
28-04-17 B. Hibah kpd Masyarakat Rp. 2.400.000
B. Bansos kpd Orsosmas Rp. 2.600.000
Kas di Daerah Rp. 5.000.000
Jurnal Pelaksanaan Anggaran
Tanggal Keterangan Debit Kredit
28-04-17 B. Hibah kpd Masyarakat Rp. 2.400.000
B. Bansos kpd Orsosmas Rp. 2.600.000
Perubahan SAL Rp. 5.000.000

Contoh Kasus 25 :
Tanggal Transaksi
01-05-17 Pemerintah memberikan hibah sebesar Rp. 2.400.000,00 kepada
kelompok masyarakat dan bantuan tunai sebesar Rp.
2.600.000,00 kepada organisasi sosial kemasyarakatan. Jurnal
yang dibuat :
Jurnal Finansial
Tanggal Keterangan Debit Kredit
01-05-17 B. Hibah kpd Masyarakat Rp. 2.400.000
B. Bansos kpd Orsosmas Rp. 2.600.000
Kas di Daerah Rp. 5.000.000
Jurnal Pelaksanaan Anggaran
Tanggal Keterangan Debit Kredit
01-05-17 B. Hibah kpd Masyarakat Rp. 2.400.000
B. Bansos kpd Orsosmas Rp. 2.600.000
Perubahan SAL Rp. 5.000.000

Contoh Kasus 26 :
Tanggal Transaksi
04-05-17 Seandainya hibah dan bantuan sosial tersebut berupa barang,
maka ada dua pilihan pendekatan, yaitu pendeketan beban dan
pendekatan aset. Jurnal yang dibuat :
Jurnal Finansial
Tanggal Keterangan Debit Kredit
04-05-17 Pendekatan Beban Rp. 2.400.000
Beban Hibah kpd masy.
Beban Bansos kpd Orsosmas Rp. 2.600.000
Utang Belanja Lain lain Rp. 5.000.000
Pendekatan Aset Rp. 5.000.000
Pers. Brg diberikan pihak
ketiga
Utang Belanja Lain lain Rp. 5.000.000
Jurnal Pelaksanaan Anggaran
Tanggal Keterangan Debit Kredit
10-04-17 Tidak ada pencatatan karena
transaksi tsb tidak
menyebabkan kas pemerintah
berubah

Contoh Kasus 27 :
Tanggal Transaksi
09-05-17 Pada saat utang belanja lain-lain dibayar, maka Jurnal yang dibuat:

Jurnal Finansial
Tanggal Keterangan Debit Kredit
09-05-17 Utang belanja lain-lain Rp. 5.000.0000
Kas di Kas Daerah Rp. 5.000.000
Jurnal Pelaksanaan Anggaran
Tanggal Keterangan Debit Kredit
09-05-17 B. Hibah kpd Masyarakat Rp. 2.400.000
B. Bansos kpd Orsosmas Rp. 2.600.000
Perubahan SAL Rp. 5.000.000

Contoh Kasus 28 :
Tanggal Transaksi
11-05-17 Pada saat dilakukan penyerahan barang kepada pihak ketiga,
masing-masing senilai Rp. 2.000.000,00 dan Rp. 2.500.000,00.
Jurnal yang dibuat:

Jurnal Finansial
Tanggal Keterangan Debit Kredit
11-05-17 Pendekatan Beban Persed. Rp. 500.000
Brg Diberikan Pihak ketiga
B. Hibah kpd Masyarakat Rp. 400.000
B. Bansos kpd Orsosmas Rp. 100.000
Pendekatan Aset Rp. 2.000.000
Beban Hibah kpd Masy.
B. Bansos kpd Orsosmas Rp. 2.500.000
Pers. Brg Diberikan Pihak Rp. 4.500.000
ketiga
Jurnal Pelaksanaan Anggaran
Tanggal Keterangan Debit Kredit
10-04-17 Tidak ada pencatatan karena
transaksi tsb tidak
menyebabkan kas pemerintah
berubah

d. Transaksi Atas Transfer


Terdapat dua transfer, yaitu : Transfer dana bagi hasil, dan Transfer bantuan
keuangan

Contoh Kasus 29 :
Tanggal Transaksi
16-05-17 Pemerintah memeberikan transfer:
- Bagi hasil pajak daerah kpd Rp. 4.000.000,00
Pem. Kota
- Bantuan Keu. Ke Desa Rp. 1.500.000,00
- Bantuan kpd parpol Rp. 1.200.000,00
- Dana otonomi khusus Rp. 1.000.000,00

Jurnal Finansial
Tanggal Keterangan Debit Kredit
16-05-17 Beban Trans. Bg Hsl Pjk kpd Rp. 4.000.000
Pemkot
Beban Trans. Bantuan Rp. 1.500.000
Keuang. Desa
Beban Trans. Bantuan ke Rp. 1.200.000
parpol
Belanja Trans. Dana Otonomi Rp. 1.000.000
Khusus
Kas di Daerah Rp. 7.700.000
Jurnal Pelaksanaan Anggaran
Tanggal Keterangan Debit Kredit
16-05-17 Beban Trans. Bg Hsl Pjk kpd Rp. 4.000.000
Pemkot
Beban Trans. Bantuan Rp. 1.500.000
Keuang. Desa
Beban Trans. Bantuan ke Rp. 1.200.000
parpol
Belanja Trans. Dana Otonomi Rp. 1.000.000
Khusus
Perubahan SAL Rp. 7.700.000

PRAKTIKUM
SKPD DINAS PERHUBUNGAN
1. Neraca Awal
Neraca merupakan laporan keuangan yang menggambarkan posisi keuangan
pada satu tanggal tertentu. Neraca awal SKPD Dinas Perhubungan adalah
neraca yang menggambarkan asset, kewajiban dan ekuitas pada tanggal 1
Januari 2017, Neraca tersebut sudah menggambarkan neraca yang sesuai
dengan standar akuntansi pemerintahan yaitu akuntansi pemerintahan berbasis
akrual.
SKPD Dinas Perhubungan
NERACA
Per 1 Januari 2017
Piutang Retribusi 60.000.000 Kewajiban 0
Pers. Bahan Pakai Habis 90.000.000
Tanah untuk Bangunan 2.550.000.000
Gedung
Alat Angkutan Darat 1.350.000.000
Bermotor
Alat Kantor 300.000.000 Ekuitas 8.220.000.000
Alat Rumah Tangga 150.000.000
Komputer 600.000.000
Akm. Penyusutan (480.000.000)
Peralatan
Bangunan Gedung 3.000.000.000
Tempat kerja
Akm. Penyusutan (300.000.000)
Bangunan Gedung
Konstruksi dlm 900.000.000
Pengerjaan
Jumlah Aktiva 8.220.000.000 Jumlah Passiva 8.220.000.000

2. Transaksi Operasi
Transaksi yang terjadi selama tahun 2017 adalah sebagai berikut:
Tanggal Transaksi
3 Maret Bendahara penerimaan SKPD Dinas Perhubungan menerima kas
2017 untuk pembayaran piutang retribusi pengendalian lalu lintas yang
di tetapkan pada tahun 2017 sebesar Rp 45.000.000,00
10 Maret Bendahara pengeluaran SKPD Dinas Perhubungan menerima
2017 SP22D UP dari BUD sebesar Rp 60.000.000,00 sebagai uang
persediaan yang akan di gunakan untuk pengeluaran sehari hari
SKPD Dinas Perhubungan
26 Mret Bendahara pengeluaran SKPD dinas perhubungan menggunakan
2017 uang persediaan untuk pembelian alat tulis kantor sebesar Rp
45.000.000,00
1 April Dilakukan pembayaran belanja pegawai berupa gaji pokok dan
2017 tunjangan keluarga dengan SP2D LS sebesar Rp 6.600.000.000,00
yang di terima dari BUD atas pembayaran tersebut, BUD
memotong PPh pasal 21 atas gaji sebesar 5%
Bendahara pengeluaran SKPD Dinas Perhubunguan menggunakan
uang persediaan untuk alat tulis kantor sebesar Rp 45.000.000,00
15 April Bendahara pengeluaran SKPD Dinas perhubungan
2017 mempertanggungjawabkan uang persediaan yang di gunakan
sebesar Rp 45.000.000,00. Pada saat yang bersamaan bendahara
pengeluaran SKPD Dinas Perhubungan menerima SP2D GU dari
BUD sebagai pengganti uang persediaan yang telah d gunakan
sebesar Rp 45.000.000,00
5 Mei Bendahara Penerimaan SKPD Dinas Perhubungan menyetor kas
2017 sebesar Rp 45.000.000,00 ke Kas Daerah yang berasal dar
penerimaan retribusi pengendalian lalu lintas sebelumnya
22 Mei Bendahara Penerimaan SKPD Dinas perhubungan menerima kas
2017 untuk pembayaran retribusi terminal sebesar Rp 120.000.000,00
dari pemakai terminal
5 Juni Bendahara Penrimaan SKPD Dinas Perhubungan menyetor kas
2017 sebesar Rp 120.000.000,00 ke Kas Daerah yang berasal dari
penerimaan retribusi terminal sebelumnya
15 Juni Bendahara Penerimaan SKPD Dinas Perhubungan menerima kas
2017 untuk pembayaran retribusi pengujian kendaraan bermotor sebesar
Rp 90.000.000,00
21 Juni Bendahara penerimaan SKPD Dinas perhubungan menyetor kas
2017 sebesar Rp 90.000.000,00 ke Kas Daerah yang berasal dari
penerimaan retirbusi pengujian kendaraan bermotor.
Di buat Surat Ketetapan Retribusi Daerah untuk retribusi ijin
trayek sebesar Rp 150.000.000,00
30 Juni Bendahara Penerimaan SKPD Dinas Perhubungan menerima kas
2017 untuk pembayaran retribusi ijin trayek sebesar Rp 105.000.000,00
yang sudah di tetapkan sebelumnya
15 Juli Bendahara Penerimaan SKPD Dinas Perhubungan menyetor kas
2017 sebesar Rp 105.000.000,00 ke Kas Daerah yang berasal dari
penerimaan retribusi ijin trayek
20 Juli Di buat Surat Ketetapan Retribusi Daerah untuk retribusi
2017 pemakaian kekayaan daerah berupa sewa ruangan sebesar Rp
75.000.000,00
5 Agustus Bendahara Penerimaan SKPD Dinas Perhubungsn menerima kas
2017 untuk pembayaran retribusi pemakaian kekayaan daerah berupa
sewa ruangan sebesar Rp 60.000.000,00 yang sudah di tetapkan
sebelumnya
18 Dilakukan pengeluaran untuk pembangunan ruang kantor baru
Agustus dengan SP2D LS yang diterima dari BUD sebesar Rp
2017 750.000.000,00. Jumlah tersebut sudah termasuk PPN 10%. BUD
memotong PPN sebesar 10% dan PPh pasal 22 sebsar 0,5%
5 Dilakukan pengeluaran untuk pembeliaan komputer baru dengan
september SP2D LS yang diterima dari BUD sebesar Rp 330.000.000,00.
2017 Jumlah tersebut sudah termasuk PPN 10%. BUD memotong PPN
sebesar 10% dan PPh pasal 22 sebsar 0,5%.
13 Dilakukan pengeluaran untuk pembelian kendaraan operasional
September angkutan barang dengan SP2D LS yang diterima dari BUD
2017 sebesar Rp1.050.000.000,00. Jumlah tersebut sudah termasuk PPN
10%. BUD memotong PPN sebesar 10% dan PPh pasal 22 sebesar
0,5%.
26 Bendahara Penerimaan SKPD Dinas Perhubungan menyetor kas
September sebesar Rp 50.000.000 ke Kas Daerah yang berasal dari
2017 penerimaan retribusi pemakaian kekayaan daerah
5 Oktober Bendahara Penerimaan SKPD Dinas Perhubungan Menerima kas
2017 untuk pembayaran uang muka pembayaran retribusi tempat khusus
parkir sebesar Rp 135.000.000,00
20 Bendahara Penerimaan SKPD Dinas Perhubungan menyetor kas
Oktober sebesar Rp 135.000.000,00 ke Kas Daerah yang berasal dari
2017 penerimaan retrubusi tempat khusus parkir.
28 Bendahara pengeluaran SKPD Dinas Perhubungan menggunakan
Oktober uang untuk keperluan konsumsi rapat sebesar Rp 15.000.000,00
2017
5 Bendahara Pengeluaran SKPD Dinas Perhubungan menggunakan
November uang persediaan untuk pembayaran perjalanan dinas pegawai
2017 sebesar Rp 36.000.000,00
15 Pihak ketiga melakukan pembayaran retribusi parkir tepi jalan
November umum sebesar Rp 112.500.000,00 yang langsung di setor ke Kas
2017 Daerah.
29 Di keluarkan dana pembangunan termin terakhir konstruksi dalam
November pengerjaan sebesar Rp 600.000.000,00 dengan SP2D LS. Jumlah
2017 tersebut sudah termasuk PPN 10%.BUD memotong PPN sebesar
10% dan PPh pasal 22 sebesar 0,5%
5 Bangunan terminal sudah selesai di kerjakan dan dilakukan serah
Desember terima.
2017
3. Data Penyesuaian Akhir Periode
Jurnal penyesuaian merupakan jurnal untuk mencatat tramsaksi-transaksi yang
pada akhir periode dibuat agar informasi yang dilaporkan dalam laporan
keuangan lengkap dan sesuai dengan kondisi yang sebenarnya. Jurnal
Penyesuaian dibuat sesuai dengan data penyesuaian dan konsidi yang ada pada
neraca saldo.
Data penyesuaian akhir periode dari SKPD Dinas Perhubungan adalah sbb:
1. Persediaan Bahan Pakai Habis yang masih tersisa sebesar Rp.
97.500.000,00
2. Piutang Retribusi yang diperkirakan tidak dapat tertagih sebesar Rp.
4.500.000,00
3. Penyusutan pada periode 2017 adalah:
a. Penyusutan Alat Angkut Darat Bermotor sebesar Rp. 240.000.000,00
b. Penyusutan Alat Kantor sebesar Rp. 30.000.000,00
c. Penyusutan Alat Rumah Tangga sebesar Rp. 15.000.000,00
d. Penyusutan Komputer sebesar Rp. 93.000.000,00
e. Penyusutan Bangunan Gedung Tempat Kerja sebesar Rp.
262.500.000,00

4. Tugas yang Harus diselesaikan


Tahapan yang harus dilakukan adalah melakukan pencatatan sampai dengan
penyusutan laporan keuangan SKPD Dinas Perhubungan dengan urutan
sebagai berikut:
1. Membuat Jurnal Transaksi Operasi selama tahun 2017
2. Menyusun Neraca Saldo per 31 Desember 2017
3. Membuat Jurnal Penyesuaian per 31 Desember 2017
4. Menyusun Neraca Lajur per 31 Desember 2017
5. Menyusun Laporan Realisasi Anggaran (LRA) untuk tahun 2017
6. Membuat Jurnal Penutup pelaksanaan anggaran pada akhir tahun 2017
7. Menyusun Laporan Operasional (LO) untuk tahun 2017
8. Membuat Jurnal Penutup Finansial pada akhir tahun 2017
9. Menyusun Laporan Perubahan Ekuitas untuk tahun 2017
10. Menyusun Neraca per 31 Desember 2017 \

1. JURNAL TRANSAKSI
A. Jurnal Finansial
JURNAL FINANSIAL
Tgl Akun/Deskripsi Debit Kredit
03 Mar Kas di Bendahara Penerimaan 45.000.000
Piutang Retribusi 45.000.0000
(penerimaan retribusi daerah)

10 Mar Kas di Bendahara Pengeluaran 60.000.000


RK PPKD 60.000.000
(penerimaan SP2D UP)

26 Mar Beban Bahan Pakai Habis 45.000.000


Kas di Bend. Pengeluaran 45.000.000
(Pembeliaan Alat Tulis Kantor)

01-Apr Beban Gaji dan Tunjangan 660.000.000


RK PPKD 660.000.000
(pembayaran gaji dan
tunjangan)

15-Apr Kas di Bendahara Pengeluaran 45.000.000


RK PPKD 45.000.000
(penerimaan SP2D GU)

05-Mei RK PPKD 45.000.000


Kas di Bend. Penerimaan 45.000.000
(setoran ke kas daerah )

22 Mei Kas di Bend. Penerimaan 120.000.000


Penptn Retribusi Termn LO 120.000.000
(penerimaan retribusi Termn)

05 Jun RK PPKD 120.000.000


Kas Bend. Penerimaan 120.000.000
(Setoran ke kas daerah)

15-Jun Kas di Bend. Penerimaan 90.000.000


Pend. Retribusi Kend. LO 90.000.000
(Penerimaan retribusi daerah)

21-Jun RK PPKD 90.000.000


Kas di Bend. Penerimaan 90.000.000
(setoran ke kas daerah)

21-Jun Piutang Retribusi 150.000.000


Pend. Retribusi Ijin Trayek LO 150.000.000
( SK Retribusi Daerah)

30-Jun Kas di Bend. Penerimaan 105.000.000


Piutang Retribusi 105.000.000
(Penerimaan Retribusi Daerah)

8-Jul RK PPKD 105.000.000


Kas di Bend. Penerimaan 105.000.000
(setoran ke kas daerah)
20-Jul Piuutang Retribusi 75.000.000
Pend. Ret. Pem.Kek. Daerah LO 75.000.000
(Surat Ketetapan Retribusoi)

05-Ags Kas di Bend. Penerimaan 60.000.000


Piutang Retribusi 60.000.000
(penerimaan sewa ruangan)

18-Ags Bangunan Gedung Tmpt. Kerja 75.000.000


RK PPKD 75.000.000
(pembangunan ruang kantor
baru)

5-Sep Komputer 330.000.000


RK PPKD 330.000.000
(pengadaan komputer baru)

13-Sep Alat Angkutan Darat Bermotor 1.050.000.000


RK PPKD 1.050.000.000
(Pengadaan alat angkutan baru)

26-Sep RK PPKD 60.000.000


Kas di Bend. Penerimaan 60.000.000
(setoran ke kas daerah)

05-Okt Kas di Bend. Penerimaan 135.000.000


Pend. Diterima dimuka lain 135.000.000
(penerimaan U.M Retribusi
Parkir)
20-Okt RK PPKD 135.000.000
Kas di Bend. Penerimaan 135.000.000
(setoran ke kas daerah)

28-Okt Beban Makanan dan Minuman 15.000.000


Kas di Bend. Pengeluaran 15.000.000
(Pembelian makanan dan
minuman)

05-Nov Beban Perjalana Dinas 36.000.000


Kas di Bend. Pengeluaran 36.000.000
(Pembayaran perjalanan Dinas)

15-Nov RK PPKD 112.500.000


Pend. Ret. Parkir TJU LO 112.500.000
(Penerimaan Parkir Tepi Jalan
Umum)

29-Nov Kontruksi dlm Pengerjaan 600.000.000


RK PPKD 600.000.000
(pembayaran termin terakhir)

15 Des Bangunan Gedung Tempat 1.500.000.000


Kerja
Kontuksi dlm pgrjaan 1.500.000.000
(serah terima bangunan tempat
kerja)
JUMLAH 4.078.500.000 4.078.500.000

B. JURNAL PELAKSANAAN ANGGARAN


JURNAL PELAKSANAAN ANGGARAN
Tgl Akun/Deskripsi Debit Kredit
03-Mar Perubahan SAL 45.000.000
Pend. Ret. Penglrn. Lain LRA 45.000.000
(penerimaan retribusi daerah)
26-Mar Belanja Bahan Pakai Habis 45.000.000
Perubahan SAL 45.000.000
(pembelian bahan pakai habis)

01-Apr Belanja Gaji dan Tunjangan 660.000.000


Perubahan SAL 660.000.000
(pembayaran gaji dan
tunjangan)

22-Mei Perubahan SAL 120.000.000


Pend. Ret. Terminal LRA 120.000.000
(penerimaan retribusi terminal)
15-Jun Perubahan SAL 90.000.000
Pend.Ret. Pengjian. Kend. LRA 90.000.000
(Penerimaan retribusi daerah)

30-Jun Perubahan SAL 105.000.000


Pend.Ret.Ijin Trayek LRA 105.000.000
(penerimaan retribusi daerah)

5 Ags Perubahan SAL 60.000.000

Pend.Ret.Pem.Kek. Daerah LRA 60.000.000

(penerimaan sewa ruangan)

18 Ags Belanja Modal Peng. Gdg Tpt 750.000.000


Kerja
Perubahan SAL 750.000.000
(Pembangunan ruang kantor
baru)

5-Sept Belanja Modal Pengadaan 330.000.000


Komp.
Perubahan SAL 330.000.000
( Pengadaan komputer baru)

13- Belanja Modal Peng. Alat 1.050.000.000


Sept Darat bermotor
Perubahan SAL 1.050.000.000
(pengadaan alat angkutan baru)

05-Okt Perubahan SAL 135.000.000


Pend. Ret. TKP LRA 135.000.000
(penerimaan u.m retribusi
parkir)
28-Okt Belanja Makanan dan 15.000.000
Minuman
Perubahan SAL 15.000.000
(pembelian makanan dan
minuman)

05-Nov Belanja Perjalanan Dinas 36.000.000


Perubahan SAL 36.000.000
(pembayaran perjalanan dinas)

15-Nov Perubahan SAL 112500.000


Pend.Ret.Parkir Tepi jln Um 112.500.000
LRA
(Penerimaan parkir TJU)

29-Nov Belanja Mdl Peng.Gdg Tpt Krj 600.000.000


Perubahan SAL 600.000.000
(pembayaran termin terakhir)

JUMLAH 1.828.500.000 1.828.500.000

2. POSTING KE BUKU BESAR


Kas di Bendahara Penerimaan 11102
Tgl Uraian Ref Debit Kredit Saldo D/K
3-Mar Penerimaan 45.000.000 45.000.000 D
Retribusi Daerah
5-Mei Setoran ke Kas 45.000.000 -
Daerah
22-Mei Penerimaan 120.000.000 120.000.000 D
Retribusi Terminal
5-Jun Setoran ke Kas 120.000.000 -
Daerah
15-Jun Penerimaan 90.000.000 90.000.000 D
Retribusi Daerah
21-Jun Setoran ke kas 90.000.000 -
Daerah
30-Jun Penerimaan 105.000.000 105.000.000 D
Retribusi Daerah
8-Jul Setoran ke Kas 105.000.000 -
Daerah
5-Ags Penerimaan 60.000.000 60.000.000 D
Retribusi Daerah
26-Sep Setoran Ke Kas 60.000.000 -
Daerah
05-Okt Penerimaan u.m 135.000.000 135.000.000 D
Retribusi Parkir
20-Okt Setoran ke Kas 135.000.000 -
Daerah

Kas di Bendahara Pengeluaran 11103


Tgl Uraian Ref Debit Kredit Saldo D/K
10-Mar Penerimaan SP2D 60.000.000 60.000.000 D
26-Mar Pembeliaan ATK 45.000.000 15.000.000 D
15-Apr Penerimaan SP2D 45.000.000 60.000.000 D
DU
28-Apr Pembeliaan 15.000.000 45.000.000 D
Konsumsi
5-Nov Perjaalanan Dinas 36.000.000 9.000.000 D

Piutang Retribusi 111302


Tgl Uraiam Ref Debit Kredit Saldo D/K
1-Jan Saldo awal 60.000.000 D
3-Mar Penerimaan Ret. 45.000.000 15.000.000 D
Daerah
21-Jun SK Ret. Daerah 150.000.000 165.000.000 D
30-Jun Penerimaan Ret. 105.000.000 60.000.000 D
Daerah
20-Jul SK Ret. Daerah 75.000000 135.000.000 D
05-Ags Penerimaan Ret. 60.000.000 75.000.000 D
Daerah

Persediaan Bahan Pakai Habis 11501


Tgl Uraian Ref Debit Kredit Saldo D/K
01-Jan Saldo Awal 90.000.000 D
Tanah untuk Bangun Gedung 13101
Tgl Uraian Ref Debit Kredit Saldo D/K
01-Jan Sado Awal 2.550.000.000 D

Alat Angkutan Darat Bermotor 13102


Tgl Uraian Ref Debit Kredit Saldo D/K
01-Jan Saldo Awal 1.350.000.000 D
13-Sep Pengadaan Alat 1.050.000.000 2.400.000.000 D
Angkutan Baru

Alat Kantor 13103


Tgl Uraian Ref Debit Kredit Saldo D/K
01-Jan Saldo Awal 300.000.000 D

Alat Rumah Tangga 13104


Tgl Uraian Ref Debit Kredit Saldo D/K
01-Jan Saldo Awal 150.000.000 D

Komputer 13105
Tgl Uraian Ref Debit Kredit Saldo D/K
01-Jan Saldo Awal 600.000.000 D
05-Sep Pengadaan 330.000.000 930.000.000 D
Komp. Baru

Akm. Penyusutan Peralatan 13701


Tgl Uraian Ref Debit Kredit Saldo D/K
01-Jan Saldo Awal 480.000.000 K
Bangunan Gedung Tempat Kerja 13261
Tgl Uraian Ref Debit Kredit Saldo D/K
1-Jan Saldo Awal 3.000.000.000 D
18- Pembangunan 750.000.000 3.750.000.000 D
Ags ruang baru
05- Serah Terima 1.500.000.000 5.250.000.000 D
Des Terminal

Akm. Penyusutan Bangunan Gedung 13702


Tgl Uraian Ref Debit Kredit Saldo D/K
01-Jan Saldo Awal 300.000.000 K

Kontruksi dalam Pengerjaan 13203


Tgl Uraian Ref Debit Kredit Saldo D/K
1-Jan Saldo Awal 900.000.000 D
29- Pembayaraan 600.000.000 1.500.000.000 D
Nov Termin terakhir
05- Serat Terima 1.500.000.000 -
Des Terminal

Pendapatan diterima dimuka Lainnya 13203


Tgl Uraian Ref Debit Kredit Saldo D/K
05-Okt Uang muka 135.000.000 135.000.000 K
retribusi parkir

Ekuitas 31101
Tgl Uraian Ref Debit Kredit Saldo D/K
01-Jan Saldo Awal 8.220.000.000 8.220.000.000 K
Perubahan SAL 31102
Tgl Uraian Ref Debit Kredit Saldo D/K
3- Perubahan Ret.Daerah 45.000.000 45.000.0000 D
Mar
26- Pembelian Alat 45.000.000 - D
Mar Tulis Kantor
01- Pembayaran 660.000.000 660.000.000 K
Apr Gaji da
Tunjangan
22- Penerimaan Ret. 120.000.000 540.000.000 K
Mei Daerah
15- Penerimaan Ret. 90.000.000 450.000.000 K
Jun Daerah
30- Penerimaan Ret. 105.000.000 345.000.000 K
Jun Daerah
05- Penerimaan 60.000.000 285.000.0000 K
Ags Sewa Ruangan
18- Pembangunan 750.000.000 1.035.000.000 K
Ags ruang kantor
baru
05- Pembelian 330.000.000 1.365.000.000 K
Sep Komputer
13- Pengad. Alat 1.050.000.000 2.415.000.000 K
Sep Angkutan Baru
05- Penerimaan Ret. 135.000.000 2.280.000.000 K
Okt Daerah
28- Belanja Konsms 15.000.000 2.295.000.000 K
Okt
05- Perjalanan Dinas 36.000.000 2.331.000.000 K
Nov
15- Penerimaan Ret. 112.500.000 2.218.000.000 K
Nov Daerah
29- Pembyrn. 600.000.000 2.818.000.000 K
Nov Terrmin terakhir

RK PPPKD 31301
Tgl Uraian Ref Debit Kredit Saldo D/K
10- Penerbitan SP2D 60.000.000 60.000.000 K
Mar UP
01- Pembayaran Gaji 660.000.000 720.000.000 K
Apr dan Tunjgn
15- Penerbitan SP2D 45.000.000 765.000.000 K
Apr GU
05- Setoran ke Kas 45.000.000 K
Mei Derah
05- Setoran ke Kas 120.000.000 K
Jun Derah
21- Setoran ke Kas 90.000.0 510.000.000 K
Jun Derah 00
08- Setoran ke Kas 105.000.000 405.000.000 K
Jul Derah
18- Pembangunan 750.000.000 1.155.000.000 K
Ags ruang baru
600 Pengadaan 330.000.000 1.485.000.000 K
5- Komp. Baru
Sep
13- Pengadaan Alat 1.050.000.000 2.535.000.000 K
Sep Angkt. Baru
26- Setoran ke Kas 60.000.000 2.475.000.000 K
Sep Daerah
20- Setoran ke Kas 135.000.000 2.340.000.000 K
Okt Daerah
15- Penerimaan Ret. 112.500.000 2.277.000.000 K
Nov Parkir
29- Pembayaran 600.000.000 2.827.500.000 K
Nov Termin terakhir

Pend. Ret. Parkit Tepi Jalan Umum 41201


Tgl Uraian Ref Debit Kredit Saldo D/K
15- Penerimaan Ret. 112.500.000 112.500.000 K
Nov Daerah

Pend. Ret. Pengujian Kendaraan Bermotor LRA 41202


Tgl Uraian Ref Debit Kredit Saldo D/K
15- Penerimaan Ret. 90.000.000 90.000.0000 K
Jun Daerah

Pend. Ret. Pemakaian Kekayaan Daerah LRA 41203


Tgl Uraian Ref Debit Kredit Saldo D/K
05- Penerimaan Ret. 60.000.000 60.000.0000 K
Ags Daerah

Pend. Ret. Terminal LRA 41204


Tgl Uraian Ref Debit Kredit Saldo D/K
22- Penerimaan Ret. 120.000.000 120.000.000 D
Mei Daerah

Pend. Ret. Temat Khusus Parkir LRA 41205


Tgl Uraian Ref Debit Kredit Saldo D/K
05- Penerimaan Ret. 135.000.000 135.000.000 K
Okt Daerah

Pend. Ret. Ijin Trayek LRA 41206


Tgl Uraian Ref Debit Kredit Saldo D/K
05- Penerimaan Ret. 105.000.000 105.000.000 D
Okt Daerah

Pend. Ret. Pengendalian Lalu Lintas LRA 41207


Tgl Uraian Ref Debit Kredit Saldo D/K
03- Penerimaan Ret. 45.000.000 45.000.000 K
Mar Daerah

Belanja Gaji dan Tunjangan 51101


Tgl Uraian Ref Debit Kredit Saldo D/K
01- Pembayaran Gaji 660.000.000 660.000.000 D
Apr dan Tunjangan

Belanja Beban Pakai Habis 51103


Tgl Uraian Ref Debit Kredit Saldo D/K
26- Pembelian Alat 45.000.000 45.000.000 D
Mar Tulis Kantor

Belanja Makanan dan Minuman 51105


Tgl Uraian Ref Debit Kredit Saldo D/K
28- Belanja 15.000.000 15.000.000 D
Okt Konsumsi
Belanja Perjalanan Dinas 51106
Tgl Uraian Ref Debit Kredit Saldo D/K
28- Perjalanan Dinas 36.000.000 36.000.000 D
Okt

Belanja Modal Pengadaan Komputer 52101


Tgl Uraian Ref Debit Kredit Saldo D/K
05- Pembelian 330.000.000 330.000.000 D
Sep Komputer

Belanja Modal Pengadaan Alat Angkutan Darat Bermotr 52102


Tgl Uraian Ref Debit Kredit Saldo D/K
13- Pengadaan Alat 1.050.000.000 1.050.000.000 D
Sep Angkutan Baru

Belanja Modal Pengadaan Bangunan Gdg. Tempat Kerja 52103


Tgl Uraian Ref Debit Kredit Saldo D/K
18- Pembangunan 750.000.000 750.000.000 D
Ags ruang kntr baru
29- Pembayaran 600.000.000 1.350.000.000 D
Nov termin terakhir

Pendapatan Retribusi Parkir Tepi Jalan Umum LO 81201


Tgl Uraian Ref Debit Kredit Saldo D/K
15- Penerimaan Ret. 112.500.000 112.500.000 K
Nov

Pend. Ret. Pemakaian Kekayaan Daerah LO 81203

Tgl Uraian Ref Debit Kredit Saldo D/K


20- Surat Ketetapan 75.000.000 75.000.000 K
Jul Retribusi
Pend. Retribusi Terminal LO 81204
Tgl Uraian Ref Debit Kredit Saldo D/K
22- Penerimaan 120.000.000 120.000.000 K
Mei Retribusi
Pend. Retribusi Ijin Trayek LO 81205
Tgl Uraian Ref Debit Kredit Saldo D/K
21- SK Reribusi 150.000.000 150.000.000 K
Jun Daerah
Beban Gaji dan Tunjangan 91101
Tgl Uraian Ref Debit Kredit Saldo D/K
01- Pembayaran Gaji 660.000.000 660.000.000 D
Apr
Beban Gaji dan Tunjangan 91101
Tgl Uraian Ref Debit Kredit Saldo D/K
26- Pembeian Alat 45.000.000 45.000.000 D
Mar Tulis Kantor
Beban Gaji dan Tunjangan 91101
Tgl Uraian Ref Debit Kredit Saldo D/K
28- Pembelian 15.000.000 15.000.000 D
Okt Konsumsi
Beban Gaji dan Tunjangan 91101
Tgl Uraian Ref Debit Kredit Saldo D/K
05- Pembayaran 36.000.000 36.000.000 D
Nov
SKPD DINAS PERHUBUNGAN KOTA SEMARANG
NERACA LAJUR
Per 31 Desember 2017
(dalam ribuan rupiah)
Neraca Saldo Jurnal Neraca Saldo LRA LO Neraca
Nama Akun Penyesuaian Disesuaikan
Debit Kredit Debit Kredit Debit Kredit Debit Kredit Debit Kredit Debit Kredit
Kas di Bend. 0 - - - -
Penerimaan
Kas di Bend. 9.000 9.000 - 9.000
Pengeluaran
Piutang 75.000 75.000 - 75.000
Retribusi
Pers. Bahan 90.000 7.500 97.500 - 97.500
Pakai Habis
Tanah untuk 2.550.000 2.550.000 - 2.550.00
Bangunan 0
Gedung
Alat Angkutan 2.400.000 2.400.000 - 2.400.00
Darat Bermotor 0
Alat Kantor 300.000 300.000 - 300.000
Alat Rumah 150.000 150.000 - 150.000
Tangga
Komputer 930.000 930.000 - 930.000
Akm. Pnystn 480.000 378.00 858.000 - 858.000
Peralatan 0
Bangunan Gdg 5.250.000 5.250.000 - 5.250.00
Tempat Kerja 0
Akm 300.000 262.50 - 562.500 - 562.500
Penyusutan 0
Bangunan Gdg
Tempat Kerja
Pend. Diterima 135.000 90.000 - 45.000 - 45.000
Dimuka
lainnya
Ekuitas 8.220.000 - 8.220.000 8.220.000
Perubahan SAL 2.818.500 - 2.818.500 2.818.500.
RK PPKD 2.827.500 - 2.827.500 2.827.500
Pend. Ret. 112.500 - 112.500 112.500
Parkir Tepi
Jalan Umum
LRA
Pend. Ret. 90.000 - 90.000 90.000
Pengujian
Kend.
Bermotor LRA
Pend. Retribusi 60.000 - 60.000 60.000
Pemakaian
Kekayaan
Daerah LRA
Pend. Retribusi 120.000 - 120.000 120.000
Terminal LRA
Pend. Ret. 135.000 - 135.000 135.000
TKP LRA
Pend. Ret. 105.000 - 105.000 105.000
Ijin Trayek
LRA
Pend. Ret. 45.000 - 45.000 45.000
Pengendalia
n Lalu Lintas
LRA
Belanja Gaji 660.000 660.000 - 660.000 -
dan
Tunjangan
Belanja 45.000 45.000 - 45.000 -
Bahan Pakai
Habis
Belanja 15.000 15.000 - 15.000 -
Makanan
dan
Minuman
Jumlah 12.474.00 15.448.50 97.500 640.50 12.481.50 15.999.00 720.000 667.500 - - 11.761.5 15.331.50
dipindahkan 0 0 0 0 0 00 0
Jumlah 12.474.00 15.448.50 97.500 640.50 12.481.50 15.999.00 720.000 667.500 - - 11.761.5 11.761.50
dipindahkan 0 0 0 0 0 00 0
Belanja 36.000 36.000 36.000
Perjalanan
Dinas
Belanja 330.000 330.000 330.000
Modal Peng.
Komp.
Belanja 1.050.000 1.050.000 - 1.050.000
Modal Peng.
Alat
Angkutan
Drt
Bermotor
Belanja 1.350.000 1.350.000 - ``1.350.00
Modal Peng. 0
Bang Gdg
Tmpt Kerja
Pndpt. Ret. 112.500 - 112.500 - 112.500
Parkir TJU
LO.
Pend. Ret. 90.000 - 90.000 - 90.000
Pengujian
Kend.
Bermotor
LO
Pendapatan 75.000 - 75.000 - 75.000
Ret.
Pemakaian
Kekayaan
Daerah LO
Pend. Ret. 120.000 - 120.000 - 120.000
Terminal LO
Pend. Ret. 150.000 - 150.000 150.000
Ijin Trayek
LO
Beban Gaji 660.000 660.000 - 660.00 -
dan 0
Tunjangan
Beban 45.000 7.500 37.500 - 37.500 -
Bahan Pakai
Habis
Beban 150.00 15.000 - 15.000 -
Makanan
dan
Minuman
Beban 36.000 36.000 - 36.000 -
Perjalanan
Dinas
Pend. Ret. 90.000 90.000 90.000
Tempt
Khusus
Parkir LO
Penyisihan 4.500 4.500 4.500
Piutang
Pendp.
Beban 4.500 4.500 4.500
Penysh
Piutang
Pend.
B.pnystn 378.00 378.000 - 378.000
0
Prltn
B.pnystn 262.50 - 262.500 - 262.500
0
Bangunan
Gedung
Surplus 2.818.500 2.818.50
(Defisit) 0
LRA
Surplus 756.000 756.000
(Defisit) LO
JUMLAH 15.996.000 15.996.000 742.500 742.500 16.461.000 16.641.000 3.486.000 3.486.000 1.193.500 1.193.500 15.336.000 15.336.000
SKPD DINAS PERHUBUNGAN KOTA SEMARANG
LAPORAN REALISASI ANGGARAN
Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2017
Pendapatan
Pend. Ret. Parkir Tepi Jalan Umum LRA 112.500.000
Pend. Ret. Pengujian Kendaraan Bermotor LRA 90.000.000
Pend. Ret. Pemakaian Kek. Daerah LRA 60.000.000
Pendapatam Retribusi Terminal LRA 120.000.000
Pend. Retribusi Tempat Khusus Parkir LRA 135.000.000
Pendapatan Retribusi Ijin Trayek LRA 105.000.000
Pend. Retribusi Pengendalian Lalu Lintas LRA 45.000.000
TOTAL PENDAPATAN 667.500.000
Belanja
Belanja Operasi
Belanja Gaji dan Tunjangan 660.000.000
Belanja Bahan Pakai Habis 45.000.000
Belanja Makanan dan Minuman 15.000.0000
Belanja Perjalanan Dinas 36.000.000
Jumlah Belanja Operasi 756.000.000
Belanja Modal
Belanja Modal Pengadaaan Komputer 330.000.000
Belanja Modal Pengadaan Alat Angkutan Darat Bermotor 1.050.000.000
Belanja Modal Pengadaan Bangunan Gedung Tempat Kerja Baru 1.350.000.000
Jumlah Belanja Modal 2.730.000.000
TOTAL BELANJA 3.846.000.000
SURPLUS (DEFISIT LRA) (2.818.500.000)
SKPD DINAS PERHUBUNGAN KOTA SEMARANG
JURNAL PENUTUP PELAKSANAAN ANGGARAN

Tanggal AKUN Debit Kredit


31-Des-17 Pendapatan Retribusi Pakir Tepi Jalan Umum LRA 112.500.000
Pendapatan Retribusi Pengujian Kendaraan Bermotor LRA 90.000.000
Pendapatan Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah LRA 60.000.000
Pendapatan Retribusi Terminal LRA 120.000.000
Pendapatan Retribusi Tempat Khusus Parkir LRA 135.000.000
Pendapatan Retribusi Ijin Trayek LRA 105.000.000
Pendapatan Retribusi Pengendalian Lalu Lintas LRA 45.000.000
Surplus/Defisit LRA 2.818.500.000
Belanja Gaji dan Tunjangan 660.000.000
Belanja Bahan Pakai Habis 45.000.000
Belanja Makanan dan Minuman 15.000.000
Belanja Perjalanan Dinas 36.000.000
Belanja Modal Pengadaan Komputer 330.000.0000
Belanja Modal Pengadaan Alat Angkutan Darat Bermotor 1.050.000.000
Belanja Modal Pengadaan Bangunan Gedung Tempat Kerja 1.350.000.000
(Menutup akun pendapatan dan belanja)
31-Des-17 Ekuitas 2.818.500.000
Surplus/Defisit LRA 2.818.500.000
(Menutup akun Surplus/Defisit LRA ke Ekuitas SAL)
31-Des-17 Perubahan SAL 2.818.500.000
Ekuitas 2.818.500.000
(Menutup akun Perubahan SAL ke Ekuitas)

JUMLAH 9.123.000.000 9.123.000.000

SKPD DINAS PERHUBUNGAN KOTA SEMARANG


LAPORAN OPERASIONAL
Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2017

Pendapatan
Pendapatan Retribusi Parkir Tepi Jalan Umum LO 112.500.000
Pendapatan Retribusi Pengujian Kendaraan Bermotor LO 90.000.000
Pendapatan Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah LO 75.000.000
Pendapatan Retribusi Terminal LO 120.000.000
Pendapatan Retribusi Ijin Trayek LO 150.000.000
Pendapatan Retribusi Tempat Khusus Parkir LO 90.000.000
Total Pendapatan 637.500.000
Beban
Beban Gaji dan Tunjangan 660.000.000
Beban Bahan Pakai Habis 37.500.000
Beban Makanan dan Minuman 15.000.000
Beban Perjalanan Dinas 36.000.000
Beban Penyisihan Piutang Pendapatan 4.500.000
Beban Penyusutan Peralatan 378.000.000
Beban Penyusutan Bangunan Gedung 262.500.000
Total Beban 1.393.500.000
Surplus/Defisit LO (756.000.000)

SKPD DINAS PERHUBUNGAN KOTA SEMARANG


JURNAL PENUTUP FINANSIAL
Tgl AKUN Debit Kredit
31 Des 17 Pendapatan Retribusi Parkir Tepi Jalan Umum LO 112.500.000
Pendapatan Retribusi Pengujian Kendaraan Bermotor 90.000.000
LO
Pendapatan Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah LO 75.000.000
Pendapatan Retribusi Terminal LO 120.000.000
Pendapatan Retribusi Ijin Trayek LO 150.000.000
Pendapatan Retribusi Tempat Khusus Parkir LO 90.000.000
Surplus/Defisit LO 756.000.000
Beban Gaji dan Tunjangan 660.000.000
Beban Bahan Pakai Habis 37.500.000
Beban Makanan dan Minuman 15.000.000
Beban Perjalanan Dinas 36.000.000
Beban Penyisihan Piutang Pendapatan 4.500.000
Beban Penyusutan Peralatan 378.000.000
Beban Penyusutan Bangunan Gedung 262.500.000
(Menutup akun pendapatan dan belanja)
31 Des 17 Ekuitas 56.000.000
Surplus/Defisit LO 756.000.000
(Menutup akun Surplus/Defisit LO ke Ekuitas)
JUMLAH 2.149.500.000 2.194.500.000

SKPD DINAS PERHUBUNGAN KOTA SEMARANG


LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2017
Ekuitas Awal Rp. 8.220.000.000,00
Ekuitas (Jurnal Penutup LRA) -
Ekuitas (Jurnal Penutup LO) (Rp. 756.000.000,00)
RK PPKD Rp. 2.827.500.000,00
- Rp. 2.071.500.000,00
Ekuitas Akhir Rp. 10.291.500.000,00
SKPD DINAS PERHUBUNGAN KOTA SEMARANG
NERACA
Per 31 Desember 2017
AKTIVA PASSIVA
Kas di Bendahara - Utang
Penerimaan
Kas di Bendahara Rp. 9.000.000,00
Pengeluaran
Piutang Pajak Daerah Rp. 75.000.000,00 Pendapatan Diterima Rp. 45.000.000,00
Dimuka Lainnya
Penyisihan Piutang (Rp. 4.500.000,00)
Pendapatan
Piutang Pajak Daerah Rp. 70.500.000,00
Bersih
Pers. Bahan Pakai Habis Rp. 97.500.000,00
Tanah untuk Bgunn Gdg Rp. 2.550.000.000,00
Alat Angkutan Darat Rp. 2.400.000.000,00
Bermotor
Alat Kantor Rp. 300.000.000,00
Alat Rumah Tangga Rp. 150.000.000,00
Komputer Rp. 930.000.000,00 Ekuitas Rp. 10.291.500.000,00
Total Peralatan Rp. 3.780.000.000,00
Akm. Peny. Peralatan (Rp. 858.000.000,00)
Nilai Buku Peralatan Rp. 2.922.000.000,00
Bangunan Gdg Tmpt Krj Rp. 5.250.000.000,00
Akm. Peny. Bgnn Gdg (Rp. 562.500.000,00)
Nilai Buku Gedung Rp. 4.687.500.000,00

TOTAL AKTIVA Rp. 10.336.500.000,00 TOTAL PASSIVA Rp. 10.336.500.000,00


RANGKUMAN

1. Belanja adalah semua pengeluaran dari rekening kas umum Negara/Daerah yang mengurangi Ekuitas dana lancar dalam Periode Tahun
Anggaran persangkutan yang tidak akan diperoleh pembayarannya kembali oleh Pemerintah.
2. Belanja Operasi adalah Belanja yang dikeluarkan dari Kas Umum Negara dalam rangka menyelenggarakan kegiatan operasional
(kegiatan sehari-hari) Pemerintah yang memberi manfaat jangka pendek. Klasifikasi belanja operasi Pemerintah terdiri dari : 1)
Belanja Pegawai, 2) Belanja Barang dan Jasa.
3. Pengakuan merupakan penentuan terpenuhinya kriteria pencatatan suatu transaksi. Suatu unsur diakui berarti unsur tersebut menjadi
bagian yang melengkapi unsur aset, kewajiban, ekuitas, pendapatan LRA, pendapatan LO, belanja, beban, pembiayaan yang tersaji
dalam Laporan Keuangan.
4. Pengakuan belanja,yaitu untuk : 1) Pengeluaran kas dari rekening umum belanja di akui pada saat terjadi pengeluaran kas, baik untuk
transaksi SKPD maupun PPKD dengan pengesahan definitif dari BUD, 2) Pengeluaran kas dari bendahara pengeluaran, belanja di akui
pada saat terjadi pertanggungjawaban atas pengeluaran yang sudah di verifikasi oleh PPKSKPD dan di sahkan oleh Pengguna
Anggaran ( PA ), 3) Pengeluaran pada Badan Layanan Umum ( BLU ), belanja di akui dengan mengacu kepada peraturan perundangan
yang mengatur mengenai Badan Layanan Umum (BLU).
5. Pengakuan Beban, di akui saat: 1) Timbul Kewajiban; 2) Terjadi Konsumsi aset; 3) terjadi penurunan manfaat ekonomi atau potensi
jasa . Penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa terjadi pada saat penurunan nilai aset sehubungan dengan penggunaan aset
bersangkutan atau dengan berlalunya waktu.
6. Khusus pengadaan barang dan jasa, ada dua metode pengakuan beban yaitu: 1) Pendekatan beban; 2) Pendekatan aset.
7. Belanja di ukur sebesar jumlah pengeluaran kas yang keluar dari rekening kas umum ataus rekening bendahara pengeluaran
berdasarkan azas bruto. Sedangkan beban di ukur sebesar beban yang terjadi selama periode pelaporan.
8. Jurnal yang di perlukan, yaitu: 1) jurnal finansial, yaitu pencatatan berdasarkan basis akrual pada laporan operasional dan neraca; 2)
jurnal pelaksanaan anggaran, yaitu pencatatan berdasarkan basis kas pada LRA.
9. Jenis belanja dan beban SKPD, yaitu: 1) belanja dan beban pegawai; 2) belanja dan beban barang dan jasa; 3) belanja dan beban hibah;
4) belanja dan beban bantuan sosial; 5) belanja modal; 6) beban penyusutan; 7) beban penyisihan piutang’
10. Pencatatan transaksi dan jurnal belanja dan beban barang dan jasa, meliputi: 1) pendekatan beban, yaitu mencatat beban pada saat
pengadaan barang dan jasa serta melakukan penyesuaian pada akhir periode untuk mencatat adanya kemungkinan saldo barang dan
jasa; 2) pendekatan aset, yaitu mencatat persediaan pada saat pengadaan barang dan jasa serta melakukan penyesuaian pada akhir
periode untuk mencatat besarnya konsumsi barang dan jasa yang terjadi.
11. PPKD merupakan satker yang memiliki fungsi akuntansi yang di lakukan oleh sekretariat. Belanja dan beban yang menjadi
kewenangan PPKD, yaitu: 1) belanja dan beban bunga; 2) belanja dan beban subsidi; 3) belanja dan beban hibah; 4) beban bantuan
sosial; 5) beban transfer bagi hasil; 6) beban transfer bantuan keuangan; 7) belanja tak terduga.

Anda mungkin juga menyukai