Perencanaan Kepegawaian adalah suatu proses keadaan dan menentukan kebutuhan pegawai pada masa
sekarang dan masa yang akan datang agar organisasi tidak kekurangan atau kelebihan jumlah pegawai dengan
kualitas tertentu untuk mencapai tujuan organisasi.
Berdasarkan UU nomor 5 tahun 1014 tentang aparatur sipil negara ASN, Perencanaan pegawai adalah suatu
proses yang sistematis untuk memprediksi kondisi jumlah pegawai, jenis keahlian yang diinginkan di masa
depan.
Perencanaan Kepegawaian harus dilaksanakan dengan teliti dan sistematis, dengan alasan sebagai berikut:
1. Perubahan komposisi kepegawaian
Kondisi setiap perusahaan seringkali mengalami perubahan. Ada pegawai yang pensiun, mengundurkan
diri, meninggal, dipecat, sakit dan kecelakaan. dengan demikian, perusahaan harus dapat segera mencari
Pengganti dari pegawai dan juga mempunyai informasi untuk memenuhi kebutuhan pegawai.
2. Kebutuhan akan pegawai yang kompeten dengan jumlah yang tepat
Seorang manajer atau pimpinan yang menangani bidang kepegawaian harus dapat menyediakan pegawai
yang kompeten dengan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan.
Jumlah pegawai yang terlalu banyak, akan menyebabkan biaya pegawai meningkat seperti biaya untuk
gaji, makan, fasilitas dan lainnya.
Jumlah pegawai sedikit juga menjadi tidak efektif karena pekerjaan sangat banyak yang dapat
menurunkan produktivitas kerja.
3. Perubahan tingkat kinerja organisasi
Adakalanya kerja suatu organisasi atau perusahaan mengalami perubahan naik ataupun turun. Semakin
berkembangnya perusahaan membutuhkan banyak pegawai atau sebaliknya. Selain itu, dapat juga terjadi
perampingan struktur organisasi perusahaan sehingga terjadi pengurangan manajer pegawai.
4. Adanya peluang baru yang potensial
Banyaknya pembangunan infrastruktur membuka peluang bagi perusahaan untuk mengerjakan proyek
tersebut. Artinya terbuka juga merekrut pegawai pegawai baru.
5. Perencanaan sebagai dasar dari keberhasilan manajemen
Perencanaan merupakan langkah awal untuk mencapai keberhasilan. berikut beberapa manfaat dari
perencanaan kebutuhan pegawai:
a. memperbaiki kinerja pegawai
b. melakukan pengadaan pegawai baru secara ekonomis
c. memperoleh pegawai pada posisi yang tepat
d menciptakan iklim dan kondisi kerja yang serasi dan dinamis
e. menjadi dasar untuk kegiatan kepegawaian yang lain, seperti rekrutmen, diklat dan lain-lain.
Dalam aturan yang telah ditentukan, bahwa formasi pegawai ASN terdiri atas:
1. Formasi Pegawai ASN Pusat
Formasi Pegawai ASN Pusat ditetapkan setiap tahun oleh menteri PAN, setelah mendapat pertimbangan
tertulis dari kepala BKN.
2. Formasi Pegawai ASN Daerah
Formasi Pegawai ASN Daerah ditetapkan setiap tahun anggaran oleh kepala daerah masing-masing
setelah mendapat persetujuan tertulis dari menteri PAN dan pertimbangan tertulis dari kepala BKN.
Analisis Jabatan = Proses, metode atau teknik untuk memperoleh data jabatan yang diolah menjadi
informasi jabatan dan disajikan untuk kepentingan organisasi dan tata laksana.
Bentuk dan isi format analisis jabatan kemungkinan tidak sama antara organisasi yang satu dengan lainnya.
Hal itu tidak masalah, yang terpenting adalah analisis jabatan tidak dibuat atas dasar selera atau keinginan
tiap atasan karena akan membuat tidak adanya standar batasan terhadap jabatan yang sebenarnya
diinginkan oleh organisasi.
Contoh :
Diketahui
Jabatan : Pengetik Surat
Hasil Kerja : Hasil Tikan
Beban Kerja : 100 lembar hasil tikan
Standar kemampuan rata-rata pengetik : 56 lembar perhari
Ditanya
Jumlah Kebutuhan Pengetik Surat?
Jawab :
Jumlah Kebutuhan Pengetik Surat = 100 lembar x 1 orang
56 lembar
= 1,8 orang (dibulatkan menjadi 2 orang)
2) Objek Kerja
Metode ini digunakan untuk jabatan yang beban kerjanya bergantung pada jumlah objek yang
harus dilayani.
Rumus
Σ Objek Kerja x 1 orang
Standar kemampuan rata-rata
Contoh :
Diketahui
Jabatan : Resepsionis
Objek Kerja : Tamu
Beban Kerja : 100 orang tamu per hari
Standar kemampuan rata-rata resepsionis : 50 orang tamu perhari
Ditanya
Jumlah Kebutuhan Resepsionis?
Jawab :
Jumlah Kebutuhan Resepsionis = 100 orang x 1 orang
50 orang
= 2 orang
3) Peralatan Kerja
Metode ini digunakan untuk jabatan yang beban kerjanya bergantung pada peralatan kerja.
Rumus
Σ Peralatan Kerja x 1 orang
Rasio penggunaan alat kerja
Contoh :
Diketahui
Satuan alat kerja : Mobil Dinas
Jabatan : Pengemudi
Jumlah Alat : 10 mobil dinas
Rasio penggunaan alat kerja : 1 pengemudi : 1 mobil dinas
Ditanya
Jumlah Kebutuhan Pengemudi?
Jawab :
Jumlah Kebutuhan Pengemudi = 10 mobil x 1 orang
1
= 10 orang
Rumus
Σ Waktu Penyelesaian Tugas( WPT) x 1 orang
Waktu Kerja Efektif
Contoh :
Diketahui
Jabatan : Administrasi Umum
Waktu Kerja Efektif : 5 jam (300 menit)
1.510 menit
Ditanya
Jumlah Kebutuhan Pegawai yang dibutuhkan untuk jabatan Administrasi Umum
Jawab :
Jumlah Kebutuhan Pegawai yang dibutuhkan untuk jabatan Administrasi Umum
= 1.510 menit x 1 orang = 5.03
300 menit
= 5 orang
Akan tetapi ada juga pekerjaan yang yang harus dilaksanakan 24 jam, contohnya satuan
keamanan(satpam), petugas pemadam kebakarn, ini dapat merawat pasien di rumah sakit.
Hal ini dapat memengaruhi jumlah pegawai yang diperlukan. Sebagai contoh untuk menjafa keamana
perusahaan harus dilaksanakan selama 24 jam penuh, sedangkan setiap pegawai hanhya bekerja 8
jam/hari. Dengan demikian untuk pekerjaan satpam , dibutuhkan tiga orang pegawai.