Anda di halaman 1dari 12

Analisis Jabatan: Pengertian, Manfaat dan

Tahapan Penyusunannya
Pengertian Analisis Jabatan
Dalam Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 1 Tahun
2020 tentang Pedoman Analisis Jabatan dan Analisis Beban Kerja, analisis jabatan didefinisikan sebagai
sebuah proses pengumpulan, pencatatan, pengolahan dan penyusunan data jabatan menjadi informasi
jabatan.[1]

LAN atau Lembaga Administrasi Negara sebagai lembaga negara non kementerian yang salah satu
tugasnya adalah untuk meneliti, mengkaji dan melakukan inovasi manajemen ASN, mendefinisikan analisis
jabatan sebagai proses, metode, dan teknik untuk mendapatkan data jabatan, mengolahnya menjadi informasi
jabatan, dan menyajikannya untuk program-program kelembagaan, kepegawaian serta ketatalaksanaan, dan
memberikan layanan pemanfaatannya bagi pihak-pihak yang menggunakannya.

Lebih lanjut, Komarudin (1979) dalam Modul Analisis Jabatan Oleh Tri Priyo Sudjatmiko, dkk.
mendefinisikan analisis jabatan sebagai aktivitas atau proses untuk meneliti, memisah-misahkan dengan
metode tertentu, menghubungkan dalam suatu keseluruhan setiap komponen pekerjaan untuk menetapkan
pekerjaan dan tugas, guna mencapai tujuan tertentu.

Masih dalam sumber yang sama, F.A. Rompas memberikan definisi analisis jabatan sebagai suatu prosedur
atau proses untuk mengungkapkan keadaan fakta nyata secara sistematis mengenai suatu jabatan (job), agar
dapat diterapkan untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan oleh pimpinan organisasi.

Sugiyono dalam Jurnal Pentingnya Analisis Jabatan Dalam Meningkatkan Kompetensi Organisasi oleh
Wahdati, dkk. (2022) mengartikan analisis jabatan sebagai sebuah proses sistematis yang bertujuan untuk
mengetahui tentang pokok dari jabatan yang terdiri dari beberapa tugas, pekerjaan, kewenangan, dan
pertanggung jawaban, serta tentang ketentuan-ketentuan kualifikasi dari hal yang di cari seperti,
pengalaman, keahlian, kemampuan, pendidikan agar dapat mengerjakan tugasnya dengan baik dalam
jabatannya.

Dari pengertian-pengertian tersebut, dapat kita pahami bahwa analisis jabatan merupakan suatu proses,
metode, dan teknik untuk mendapatkan data jabatan, kemudian mengolahnya menjadi suatu informasi
jabatan, dan menyajikannya untuk program-program kelembagaan, kepegawaian serta ketatalaksanaan pada
suatu instansi pemerintahan.

Dasar Peraturan tentang Analisis Jabatan


Sebagaimana telah sedikit disinggung di atas, analisis jabatan merupakan salah satu perintah dari Undang –
Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara, yang mengamanatkan bahwa sebelum
menetapkan kebutuhan jumlah dan jenis jabatan PNS, setiap instansi harus terlebih dahulu menyusun
analisis jabatan dan analisis beban kerja.

Dalam perjalanannya, terdapat beberapa dasar hukum terkait dengan analisis jabatan, khususnya bagi jajaran
instansi pemerintah daerah, yaitu di antaranya adalah sebagai berikut:

1. Undang – Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara;


2. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 1 Tahun 2020 tentang
Pedoman Analisis Jabatan dan Analisis Beban Kerja;
3. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2012 Tentang Analisis Jabatan Di
Lingkungan Kementerian Dalam Negeri dan Pemerintah Daerah;

See also Surat Edaran Kepala BKN tentang Kewenangan Pelaksana Harian dan Pelaksana
Tugas dalam Aspek Kepegawaian
Selain peraturan tersebut, dalam penyusunan analisis jabatan pada instansi pemerintah daerah, masih
terdapat beberapa peraturan lain yang terkait seperti Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara tentang
Pedoman Umum Penyusunan Kebutuhan Pegawai Negeri Sipil, Peraturan Kepala Badan Kepegawaian
Negara tentang Pedoman Pelaksanaan Evaluasi Jabatan Pegawai Negeri Sipil, dan lain sebagainya.

Elemen Penting dari Analisis Jabatan


Dalam memahami analisis jabatan, terdapat 2 (dua) elemen penting yang perlu untuk kita ketahui, yaitu
elemen Job Description atau Deskripsi Jabatan dan elemen Job Spesification atau Spesifikasi Jabatan.

Kedua elemen tersebut akan coba kita ulas bersama, sebagai berikut:

Job Description (Deskripsi Jabatan)


Job Description atau deskripsi jabatan merupakan suatu catatan yang sistematis mengenai tugas maupun
tanggung jawab pada suatu jabatan tertentu, yang ditulis berdasarkan fakta yang telah ada. Keberadaan
deskripsi jabatan tentu merupakan hal yang sangat penting utamanya untuk perbedaan pemahaman atau cara
pandang terhadap suatu jabatan.

Deskripsi jabatan juga perlu ada untuk dapat mengetahui batas-batas tanggung jawab maupun batas
wewenang pada setiap jabatan yang diduduki oleh aparatur.

Adapun beberapa hal yang harus dicantumkan di dalam Job Description atau deskripsi jabatan, adalah
sebagai berikut:

1. Identitas jabatan seperti nama dari jabatan, bagian jabatan dan kode jabatan yang ada di dalam organisasi
tempat bekerja;
2. Penjelasan mengenai jabatan yang diduduki;
3. Penjelasan mengenai tugas yang dikerjakan pada jabatan tersebut;
4. Penjelasan mengenai hubungan dengan jabatan lain;
5. Pengawasan apa yang perlu dilakukan;
6. Peralatan apa yang digunakan atau diperlukan pada jabatan tersebut; serta
7. Keadaan lingkungan tempat bekerja.
Job Specification (Spesifikasi Jabatan)
Job specification atau spesifikasi jabatan dapat kita pahami sebagai persyaratan yang harus dipenuhi oleh
aparatur yang akan menduduki suatu jabatan, agar dia dapat melaksanakan pekerjaan dalam jabatan tersebut
dengan maksimal.

Adapun beberapa hal yang perlu dimasukkan ke dalam Job specification atau spesifikasi jabatan, antara lain
adalah sebagai berikut:

1. Persyaratan mengenai minimal pendidikan, pelatihan dan pengalaman kerja yang dimiliki;
2. Persyaratan mengenai wawasan dan kemampuan apa saja yang dimiliki;
3. Persyaratan mengenai jenis kelamin dan umur; serta
4. Persyaratan mengenai kesehatan seperti keadaan fisik dan mental.

Tujuan dan Manfaat Analisis Jabatan


Drs. Suparjiyanta dalam Modul Analisis Jabatan Oleh Tri Priyo Sudjatmiko, dkk., menyebutkan bahwa
terdapat beberapa manfaat informasi jabatan bagi organisasi, khususnya dalam bidang manajemen sumber
daya manusia, antara lain sebagai berikut:

1. menetapkan dasar-dasar rasional pengupahan dan penggajian yang objektif;


2. menghapuskan persyaratan-persyaratan kerja yang dapat menyebabkan diskriminasi dalam pengadaan
karyawan;
3. merencanakan kebutuhan-kebutuhan sumber daya manusia di waktu yang akan datang dan sebagai basis
perencanaannya;
4. menentukan lamaran-lamaran dengan lowongan-lowongan pekerjaan yang tersedia;
5. menemukan dasar-dasar dan kebutuhan penyelenggaraan latihan baik bagi karyawan baru maupun
karyawan lama;
6. menemukan pola atau pokok-pokok sistem pengembangan karier karyawan yang tepat dan menyeluruh;
7. menetapkan standar-standar prestasi kerja yang realistis;
8. menempatkan karyawan pada pekerjaan-pekerjaan yang sesuai dengan keterampilannya secara efektif;
9. penataan jabatan dan pengembangan organisasi;
10. membantu kemudahan dalam memahami tugas terutama bagi pegawai baru;
11. memperbaiki aturan atau alur kerja; serta
12. memperlancar hubungan kerja sama dan saling pengertian antar pegawai dan antar satuan organisasi.

See also Seleksi CPNS Jalur Sekolah Kedinasan Dibuka, Berikut Persyaratan Calon Praja
IPDN Tahun 2021

Dalam sumber lain, Muafi (2018) menyebutkan bahwa terdapat beberapa keuntungan dari analisis jabatan, di
antaranya adalah:

1. Analisis jabatan dapat menghasilkan data tentang kebutuhan kerja dan pribadi manusia untuk menentukan
jenis pekerja yang akan dipilih.
2. Informasi analisis jabatan berperan penting dalam memperkirakan nilai dan kompensasi pekerjaan yang
tepat. Di mana kompensasi pada umumnya tergantung pada keterampilan dan tingkat pendidikan
seseorang.
3. Penilaian prestasi, dapat dilakukan dengan cara membandingkan prestasi pegawai. Analisis jabatan
digunakan untuk menentukan aktivitas dan standar prestasi pekerjaan.
4. Adanya pelatihan suatu deskripsi jabatan harus memberikan keterangan tentang aktivitas keterampilan
dan pelatihan dalam pekerjaan.

Tahapan Penyusunan Analisis Jabatan


Persiapan

Pengumpulan
Data

Pengolahan Data

Penyajian
Informasi Jabatan
Persiapan
Pada tahap persiapan ini terdapat dua pokok kegiatan, yaitu identifikasi jabatan dan penyusunan daftar
pertanyaan. Kegiatan identifikasi jabatan dilakukan dengan pengenalan setiap jabatan yang berbeda dalam
organisasi.

Sementara itu kegiatan penyusunan daftar pertanyaan atau daftar cek, dimaksudkan menentukan informasi
yang harus diperoleh atau dikumpulkan, guna membatasi dan memfokuskan kegiatan sehingga hasilnya
dapat dipergunakan untuk kepentingan tertentu.

Pengumpulan Data
Pengumpulan data dapat dilakukan dengan beberapa teknis yang masing-masing teknis memiliki kelebihan
dan kelemahan masing-masing.

Teknik-teknik tersebut antara lain adalah pengamatan langsung (observasi), wawancara (interview), daftar
pertanyaan (kuesioner), daftar cek (cheklist), partisipasi kerja (work participation), laporan kerja (logs), dan
kombinasi dari beberapa teknis tersebut.

Pengolahan Data
Pengolahan data dilaksanakan dengan memilah-milah data yang relevan dan data yang tidak relevan dengan
analis jabatan.

Setelah data yang berguna atau relevan dengan keperluan analis jabatan terkumpul, kemudian diadakan
kajian (review) hasilnya yaitu, data jabatan yang telah disempurnakan.

Penyajian Informasi Jabatan


Dari tahap persiapan dan pengumpulan data, hingga pada pengolahan data, kegiatan analisis jabatan
menghasilkan informasi-informasi jabatan. Dengan informasi jabatan tersebut seorang analis dapat
menyusun berbagai bentuk informasi jabatan yang berguna bagi instansi pemerintahan.
Bentuk-bentuk tersebut antara lain deskripsi pekerjaan (job description), spesifikasi pekerjaan
(job spesification), dan standar prestasi kerja (job performance standard).

Referensi:
Modul Universitas Terbuka ADPG4445 Analisis Jabatan Oleh Tri Priyo Sudjatmiko, dkk.

https://menpan.go.id/site/berita-terkini/langkah-penyusunan-anjab-dan-abk-dalam-penentuan-jabatan

Pentingnya Analisis Jabatan Dalam Meningkatkan Kompetensi Organisasi oleh Anisya Wahdati, Farida
Octaviani, Shanty Komalasari, diakses melalui
laman: http://ejournal.uigm.ac.id/index.php/EG/article/view/2095

https://bkppd.pohuwatokab.go.id/v03/bacablog/9

[1] Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 1 Tahun 2020
tentang Pedoman Analisis Jabatan dan Analisis Beban Kerja, dapat diakses melalui
laman: https://jdih.menpan.go.id/dokumen-hukum/PERATURAN%20MENTERI/jenis/982?PERATURAN
%20MENTERI

Share:

Article Rating

Subscribe

Login

{}[+]
This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

0 COMMENTS

Related Posts

Netralitas Pegawai ASN Dalam Pelaksanaan Pemilu dan Pilkada


Serentak Tahun 2024

UU Nomor 20 Tahun 2023 tentang Aparatur Sipil Negara


Permenpan RB Nomor 14 Tahun 2023 tentang Pengadaan Pegawai


Pemerintah Dengan Perjanjian Kerja Untuk Jabatan Fungsional


Peraturan BKN Nomor 3 Tahun 2023 tentang Angka Kredit,


Kenaikan Pangkat dan Jenjang Jabatan Fungsional


Tata Cara Pindah Mutasi Pegawai Negeri Sipil Antar Daerah


SE Menteri PAN dan RB Nomor 8 Tahun 2023 tentang Penilaian,


Penetapan, dan Integrasi Angka Kredit Pejabat Fungsional
Dalam Masa Transisi Berdasarkan Permenpan Nomor 1 Tahun 2023

Postingan Terbaru
 Perencanaan dan Pengelolaan Anggaran Kas dalam APBD
 Resolusi Tahun Baru: Harapan dan Tantangan
 PP Nomor 1 Tahun 2024 tentang Harmonisasi Kebijakan Fiskal Nasional
 Netralitas Pegawai ASN Dalam Pelaksanaan Pemilu dan Pilkada Serentak Tahun 2024
 Mencari Ruang untuk Tumbuh dan Berkembang
 Satuan Tugas Sapu Bersih Pungutan Liar (Satgas Saber Pungli)
 Tantangan Terbesar adalah Konsistensi

Kategori
 Akuntansi Pemerintahan (14)
 Aset dan Persediaan (5)
 Download (78)
 Hibah dan Bantuan Sosial (5)
 Kepegawaian (35)
 Kepemimpinan (1)
 Kesatuan Bangsa dan Politik (2)
 Opini (5)
 Partai Politik dan Pemilu (9)
 Pemerintahan Umum (10)
 Pengadaan Barang / Jasa (3)
 Pengawasan (6)
 Perencanaan dan Keuangan (39)
 SPIP (2)
 Tata Naskah Dinas (2)
 Teknologi Informasi (1)
 Tulisan Singkat (6)
 Umum (31)
 Wawasan Kebangsaan (1)
Komentar Terbaru
 Dani Suluh on Membuat Laporan Realisasi Keuangan yang Mudah Dimengerti, Menarik dan Informatif
untuk Atasan
 Nadya ulfa on Membuat Laporan Realisasi Keuangan yang Mudah Dimengerti, Menarik dan Informatif
untuk Atasan
 Dani Suluh on Membuat Laporan Realisasi Keuangan yang Mudah Dimengerti, Menarik dan Informatif
untuk Atasan
 muhammad reza on Membuat Laporan Realisasi Keuangan yang Mudah Dimengerti, Menarik dan
Informatif untuk Atasan
 Abiq on Membuat Laporan Realisasi Keuangan yang Mudah Dimengerti, Menarik dan Informatif untuk
Atasan
© Dani Suluh Permadi 2019 - 2024 --Themes by Raylight--

Anda mungkin juga menyukai