Kelas : XI AP
Kompetensi Dasar :
3.4. Menerapkan prosedur perencanaan penyusunan dan penetapan kebutuhan pegawai
4.4. Membuat perencanaan penyusunan dan penetapan kebutuhan pegawai
Indikator:
3.4.1. Menjelaskan perencanaan pegawai
3.4.2. Menjelaskan pengertian formasi pegawai
3.4.3. Mengemukakan tujuan penetapan formasi pegawai
3.4.4. Menguraikan prinsip-prinsip penyusunan formasi pegawai
3.4.5. Mengidentifikasi sistem penyusunan formasi
3.4.6. Menjelaskan proses penyusunan formasi
3.4.7. Menguraikan faktor-faktor penyusunan formasi
Materi :
1. Perencanaan Pegawai
Perencanaan pegawai atau tenaga kerja adalah serangkaian kegiatan menetapkan tujuan strategi
dan metode serta penyediaan anggaran untuk mendapatkan pegawai baru yang dibutuhkan oleh
perusahaan. Untuk merekrut pegawai baru ada beberapa hal yang diharus dicermati, seperti
formasi.
Persediaan pegawai adalah jumlah PNS yang dimiliki saat ini. Persediaan pegawai disebut
juga Bezetting
2. Pengertian Formasi
Formasi adalah jumlah dan susunan pangkat/jabatan yang diperlukan dalam suatu satuan
organisasi, baik pada organisasi negara ataupun diperusahaan untuk mampu melaksanakan tugas
pokok dalam jangka waktu tertentu.
Kehadiran pegawai atau karyawan dalam sebuah organisasi tetap memegang peranan penting yang
tidak tergantikan meskipun diera teknologi canggih saat ini. Pentingnya kehadiran pegawai dalam
perusahaan ini memerlukan perencanaan dalam penyusunan formasi pegawai.
Lalu bagaimana penyusunan formasi pegawai untuk swasta?, hal apasajakah yang harus
dipertimbangkan?. Untuk perusahaan swasta berukuran kecil perekrutan pegawai baru lebih
ditekankan pada kebutuhan perusahaan dan dana yang tersedia, namun untuk perusahaan berskala
besar, prinsip diatas juga dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan selain prinsip-prinsip yang
tentunya dimiliki perusaan sendiri.
Analisis Jabatan
Analisis kebutuhan pegawai dapat diperoleh melalui analisis jabatan untuk mengetahui secara konkrit
jumlah dan kualifikasi pegawai yang dibutuhkan oleh suatu unit organisasi untuk mampu
melaksanakan tugasnya secara berdayaguna, berhasilguna, dan berkesinambungan. Analisis jabatan
adalah suatu kegiatan mengumpulkan, menilai, dan mengorganisasikan informasi tentang jabatan.
Analisis jabatan meliputi:
1. Uraian jabatan atau uraian pekerjaan, yaitu informasi yang lengkap tentang tugas dan
berbagai aspek lain dari suatu jabatan atau pekerjaan.
2. Kualifikasi atau syarat-syarat jabatan, yaitu keterangan mengenai syarat-syarat yang
diperlukan oleh seorang pegawai untuk dapat melakukan tugas tertentu misalnya pendidikan
tertentu,
3. Peta jabatan, yaitu susunan nama dan tingkat jabatan struktural dan fungsional yang
tergambar dalam suatu struktur unit organisasi dari tingkat yang paling rendah sampai dengan
yang paling tinggi dan jenis jabatan fungsional serta jumlah yang diperlukan.
Metode
Dalam menghitung formasi, banyak metode yang dapat dipergunakan. Namun demikian, dalam
pedoman ini disajikan metoda yang sederhana yang memungkinkan dapat memberi kemudahan bagi
instasi menggunakannya. Metoda yang dipilih adalah metoda beban kerja yang diidentifikasi dari :
Hasil kerja
Objek kerja
Peralatan kerja
Tugas per tugas jabatan
Keterangan :
1. Institusi kabupaten/kota, institusi daerah provinsi dan institusi pusat menyusun usulan
formasi. Usulan formasi yang dibuat kemudian diajukan ke BKN.
2. BKN akan mempelajari usulan dan menyampaikan usulan ke Kementerian Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (BKN hanya bersifat tembusan saja). Kementerian
PAN dan RB akan melakukan analisis lagi sesuai dengan kebijakan nasional terhadap usul
yang disampaikan kabupaten dan kota.
3. Kementerian PAN dan RB juga meminta pertimbangan teknis keuangan dari Kementerian
Keuangan Negara. Karena pertambahan PNS akan berdampak pada beban anggaran negara.
4. Setelah Kementerian Keuangan Negara mencermati usulan dan melakukan kajian teknis
keuangan, maka usul dan saran Kementerian Keuangan Negara disampaikan ke Kementerian
PAN dan RB.
5. Kementarian PAN dan RB akan mengembalikan usulan ke pemerintah daerah baik
kota/kabupaten, provinsi maupun instansi vertikal. Pada tahap ini Kementerian PAN dan RB
sudah menetapkan kuota Pegawai Negeri Sipil baru sesuai hasil analisis Kementerian PAN
dan RB serta pertimbangan teknis Kementerian Keuangan Negara.
6. Kabupaten/Kota/Provinsi/Instansi Vertikal menyusun usulan formasi perubahan dengan
menyesuaikan kuota yang telah ditetapkan oleh Kementerian PAN dan RB kemudian
mengembalikan usulan perubahan tersebut ke Kementerian PAN dan RB.
7. Usulan perubahan yang dikirim dan diverifikasi lagi apakah usulan tersebut mengikuti usulan
yang lama atau tidak. Usulan perubahan hanya melakukan perubahan jumlah kebutuhan
pegawai atau mengeliminasi jabatan formasi yang tidak terlalu diprioritaskan. Selanjutnya
Kementerian PAN dan RB akan melakukan penetapan formasi.
Tugas/Latihan
1. Buatlah kelompok yng terdiri dari 3 orang
2. Tugas dari kelompok tersebut adalah :
a. Buatlah jenis usaha/perusahaan
b. Buatlah struktur organisasi serta fungsi dan tugas dari setiap bagian
3. Buatlah lowongan untuk jabatan yang masih kosong dan spesifikasi yang dibutuhkan