Anda di halaman 1dari 11

OTOMATISASI TATA KELOLA KEPEGAWAIAN

Materi :
KD 3.1 4.1 Ruang Lingkup Administrasi Kepegawaian
Kelas : XI OTKP 2

A. Konsep Administrasi Kepegawaian


1. Pengertian Administrasi Kepegawaian
Administrasi kepegawaian merupakan bidang atau kegiatan yang berurusan langsung
dengan pegawai. Administrasi kepegawaian terdiri dari dua pokok pikiran, yaitu
administrasi dan kepegawaian.
a. Pengertian dan Ruang Lingkup Administrasi Secara Umum
Secara umum administras didefinisikan sebagai suatu keseluruhan proses kerja sama
antara dua orang atau lebih, yang didasari atas rasionalitas tertentu dalam rangka
mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya, dengan memanfaatkan sarana dan
prasarana tertentu secara berdaya guna dan berhasil guna.
Definisi administrasi tersebut mengandung paling sedikit tiga pemahaman berikut.
1. Administrasi merupakan suatu seni sekaligus sebagai suatu proses.
2. Administrasi memiliki unsur – unsur tertentu, yaitu dua orang atau lebih, orang –
orang tersebut bekerja sama dalam hubungan yang sifatnya formal dan hirarkis,
adanya tujuan yang ingin dicapai.
3. Administrasi sebagai proses kerja sama bukanlah merupakan hal baru karena
administrasi sesungguhnya timbul bersamaan dengan timbulnya peradaban
manusia.
Secara etimologi, kata ‘administrasi’ berasal dari bahasa latin ad dan ministro.
Kata ad berarti ‘ke’ atau ‘kepada’ dan kata ministro berarti ‘melayani’.
Istilah administrasi sama dengan tata usaha, artinya setiap kegiatan yang
mengadakan pencatatan berbagai keterangan yang penting di dalam
usaha/organisasi yang bersangkutan.
Dalam suatu kegiatan organisasi atau perusahaan, administrasi merupakan sub
system dari suatu system organisasi atau perusahaan yang bekerja sama dengan
sub system lain membentuk suatu tujuan.

Berdasarkan beberapa pengertian di atas, administrasi juga dapat didefinisikan dalam arti
sempit dan dalam arti luas :
a. Administrasi dalam Arti Sempit
Administrasi dalam arti sempit adalah kegiatan dan pencatatatn data informasi
secara sistematis. Dalam hal ini administrasi bertujuan menyediakan keterangan
serta memudahkan untuk memperoleh kembali secara keseluruhan dan dalam satu
hubungan satu sama lain.
b. Administrasi dalam Arti Luas
Administrasi dalam arti luas dapat didefinisikan sebagai kegiatan kerjasama yang
dilakukan sekelompok orang berdasarkan pembagian kerja sebagaimana ditentukan
dalam struktur dengan mendayagunakan sumber daya-sumber daya untuk mencapai
tujuan secara efektif dan efisien.

Administrasi melingkupi seluruh kegiatan organisasi sari mulai pengaturan hingga


pengurusan sekelompok orang dengan berbagai pekerjaan dalam mencapai suatu tujuan.
Untuk memudahkan dalam mempelajarinya diperlukam unsur - unsur sebagai batasan
mempelajarinya. Adapun 8 unsur tersebut, yaitu:
a. Organisasi, merupakan wadah atau tempat terjadinya suatu kerja sama.
Manajemen,rangkaian perbuatan menggerakkan orang-orang dan mengerahkan
segenap fasilitas kerja agar tujuan kerjasama benar-benar tercapai
b. Manajemen, merupakan sebuah proses yang menggerakkan kegiatan dalam
administrasi sehingga tujuan yang sudah ditetapkan benar – benar dapat dicapai.
c. Kepegawaian, merupakan bidang yang berurus dengan sumber tenaga manusia, dan
harus ada dalam setiap usaha kerja sama.
d. Keuangan, merupakan bidang pembiayaan dalam setiap administrasi. Unsur ini pun
memunculkan ilmu administrsi keuangan dengan cakupan budgeting, accounting,
auditing, serta tindakan – tindakan lainnya terkait masalah keuangan.
e. Perlengkapan, merupakan bidang yang melayani kebutuhan kebendaan dan
kerumahtanggaan. Karena pentingnya bidang perlengkapan dalam setiap usaha kerja
sama, maka berkembanglah pengetahuan administrasi perlengkapan.
f. Tatausaha, rangkaian perbuatan menghimpun, mencatat, mengolah, menggandakan,
mengirim, dan menyimpan keterangan-keterangan yang diperlukkan dalam usaha
kerjasama
g. Hubungan masyarakat(Humas), merupakan rangkaian kegiatan menciptakan
hubungan baik dan dukungan dari masyarakat sekeliling terhadap usaha kerja sama
yang bersangkutan
h. Perwakilan, merupakan segi yang memberikan gambaran kepada pihak lain tentang
segala sesuatu yang berkenaan dengan usaha kerja sama tersebut, atau sebaliknya.

2. Pengertian Tenaga Kerja


Menurut UU Nomor 13 Tahun 2003 BAB I Pasal 1 Ayat 2 disebutkan tenaga kerja
adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang dan
jasa baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun untuk masyarakat.
Macam-macam tenaga kerja
a. Berdasarkan penduduknya
o Tenaga kerja
Seluruh jumlah penduduk yang dianggap dapat bekerja dan sanggup bekerja jika
tidak ada ada permintaan kerja. (Menurut UU Tenaga kerja Nomor 13 Tahun
2003 mereka berusia 15-64 tahun)
o Bukan tenaga kerja
Mereka yang dianggap tidak mampu dan tidak mau bekerja, meskipun ada
permintaan kerja. (Menurut UU Tenaga Kerja Nomor 13 tahun 2003, mereka
berusia < 15 tahun dan >64 tahun)
b. Berdasarkan batas kerja
o Angkatan kerja
Penduduk usia produktif yang berusia 15-64 tahun yang sudah mempunyai
pekerjaan tetapi sementara tidak bekerja, maupun yang sedang aktif mencari
pekerjaan
o Bukan angkatan kerja
Mereka yang berumur 10 tahun ke atas yang kegiatannya hanya bersekolah,
mengurus rumah tangga dan sebagainya. Contoh kelompok ini :
• Anak sekolah dan mahasiswa
• Para ibu rumah tangga dan orang cacat
• Para pengangguran sukarela
c. Berdasarkan kualitasnya
o Tenaga kerja terdidik
Tenaga kerja yang memiliki keahlian atau kemahiran dalam bidang tertentu
dengan cara sekolah atau pendidikan formal dan nonformal
o Tenaga kerja terlatih
Tenaga kerja yang memiliki keahlian dalam bidang tertentu dengan melalui
pengalaman kerja
o Tenaga kerja tidak terdidik dan tidak terlatih
Tenaga kerja kasar yang hanya mengandalkan tenaga saja

3. Pengertian Pegawai
Menurut Soedaryono dalam bukunya (Tata Laksana Kantor, 200 : 6), pegawai adalah
seseorang yang melakukan penghidupannya dengan bekerja dalam kesatuan organisasi,
baik kesatuan pemerintah maupun kesatuan kerja swasta.

Menurut Robbins (Perilaku Organisasi, Edisi 10 : 2006) pegawai adalah orang pribadi
yang bekerja pada pemberi kerja, baik sebagai pegawai tetap atau tidak, berdasarkan
kesepakatan kerja tertulis maupun tidak tertulis, untuk melaksanakan suatu pekerjan
dalam jabatan atau kegiatan tertentu yang ditetapkan oleh pemberi kerja.

4. Pengertian Administrasi Kepegawaian


Administrasi kepegawaian adalah seluruh aktivitas atau kegiatan aktivitas untuk
memelihara, mengembangkan, mendapatkan maupun menggunakan para pegawai
sesuai dengan beban kerja untuk mencapai tujuan organisasi atau perusahaan yang telah
ditentukan sebelumnya.
a. Pengertian administrasi kepegawaian secara umum
Administrasi kepegawaian adalah seluruh aktivitas atau kegiatan yang berkaitan
dengan masalah penggunaan (tenaga kerja) untuk mencapai tujuan
Sedangkan, administrator bertujuan untuk menyusun dan mengendalikan selutuh
aktivitas untuk memelihara, mengembangkan, mendapatkan maupun menggunakan
para pegawai sesuai dengan beban kerja untuk mencapai tujuan organisasi atau
perusahaan yang telah ditentukan sebelumnya
b. Pengertian administrasi kepegawaian menurut para ahli
 Drs. Manullang
Administrasi kepegawaian adalah suatu ilmu yang mempelajari cara bagaimana
memberikan fasilitas untuk mengembangkan kemampuan dan rasa partisipasi
pekerja dalam kesatuan aktifitas demi tercapainya tujuan.
 Drs. F.X. Soedjadi, M.P.A
Administrasi kepegawaian adalah proses kegiatan yang harus dilakukan oleh
setiap pimpinan agar tercapainya tujuan organisasi seimbang dengan sifat,
hakikat, dan fungsi serta sifat dan hakikat para anggotanya
 Edwin B. Flippo
Manajemen personalia adalah perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan
pengendalian dari pengadaan, pengembangan, kompensasi, pengintegrasian,
pemeliharaan, dan pemberhentian karyawan dengan maksud terwujudnya tujuan
perusahaan individu, karyawan dan masyarakat
 Dale Yoder
Manajemen personalia adalah penyediaan kepemimpinan dan pengarahan para
karyawan dalam pekerjaan atau hubungan kerja
 Andrew F. Sikula
Administrasi kepegawaian adalah penempatan orang-orang ke dalam suatu
perusahaan
Administrasi kepegawaian selalu dikaitkan dengan pegawai atau karyawan. Dalam
proses administrasi kepegawaian membahas segala sesuatu yang berhubungan dengan
pegawai. Menurut Slamet Saksono (1995) “administrasi kepegawaian merupakan cabang
ilmu administrasi yang paling menentukan bagi kehidupan suatu organisasi. Administrasi
kepegawaian pada hakikatnya adalah manusia yang sekaligus juga objek atau tujuan
kegiatan dari organisasi itu sendiri”.
Pengertian administrasi kepegawaian menurut Widjaja (1986) dapat dirumuskan sebagai
berikut:
o Sebagai “ILMU” Mempelajari segenap proses penggunaan tenaga manusia
sejak penerimaan hingga pemberhentiannya.
o Sebagai “PROSES” Proses penyelenggaraan politik kepegawaian
(kebijaksanaan politik kepegawaian= personnel policy) atau program kerja/
tujuan berhubungan dengan tenaga kerja manusia yang digunakaan dalam
usaha kerja sama untuk mencapai tujuan tertentu.
o Sebagai “FUNGSI” Mengatur dan mengurus penggunaan tenaga kerja
manusia dalam suatu usaha kerja sama sekelompok manusia untuk mencapai
tujuan.
o Sebagai “SENI” Seni memilih pegawai baru serta menggunakan pegawai-
pegawai lama dengan cara sedemikian rupa, sehingga dari segenap tenaga
kerja manusia itu diperoleh hasil dan jasa yang maksimal baik mengenai
jumlah maupun mutunya.

B. Ruang Lingkup Kegiatan Administrasi Kepegawaian


Ruang lingkup administrasi kepegawaian mencakup segala aktivitas berikut :
a. Inventarisasi pegawai
b. Pengusulan formasi pegawai
c. Pengusulan pengangkatan, kenaikan pangkat, kenaikan berkala dan mutasi
pegawai
d. Mengatur usaha kesejahteraan pegawai
e. Mengatur pembagian tugas bila ada salah satu pegawai yang ijin, sakita, cuti atau
pensiun.
Apabila kita perhatikan ruang lingkup proses penataan pegawai, maka dapat kita
simpulkan bahwa pembahasan administrasi kepegawaian mencakup permasalahan –
permasalahan sebagai berikut :
a. Pengadaan pegawai
b. Pengangkatan dan penempatan pegawai
c. Kenaikan atau promosi jabatan pegawai
d. Pemindahan pegawai
e. Pengembangan pegawai
f. Peningkatan kesejahteraan pegawai
g. Pemutusan hubugan kerja
h. Penilaian pelaksanaan pekerjaan
i. Buku dan formasi administrasi kepegawaian

C. Prinsip-Prinsip Kepegawaian
Prinsip-prinsip kepegawaian ada berbagai macam, yaitu:
1. Prinsip Kemanusiaan
Prinsip kemanusiaan sudah cukup dilaksanakan dengan baik karena telah diberikan
waktu cuti dan tunjangan untuk anak dan istri. Pangkat yang lebih tinggi pun tidak
bertindak sewenang-wenang, artinya para PNS bisa pulang sesuai jadwal pulang
kantor.
2. Prinsip Demokrasi
Kadang belum terlaksana dengan baik. Memang bawahan mempunyai sarana untuk
berpendapat, namun biasanya tetap saja kurang diperhatikan oleh pejabat atasan.
Tetapi, rencana saluran untuk keberatan berjalan lumayan baik.
3. The Right Man on the Right Place
Seringkali prinsip ini tidak berjalan dengan baik. Hal ini dikarenakan banyak sekali
pegawai yang tidak bekerja sesuai dengan keahliannya, kecuali dalam pekerjaan
tertentu yang memang harus ditangani oleh orang yang ahli, misalnya bagian teknik
yang mungkin orang yang tidak berpendidikan itu tidak bisa melakukannya. Banyak
sekali pegawai-pegawai yang dulu kuliahnya di bidang A menjadi bekerja di bidang
B. Contohnya, A kuliah di jurusan teknik geologi, tetapi bekerja di bidang
kesekretariatan di kecamatan yang kerjaannya mengurusi surat-surat. Jelas posisi ini
sangat tidak tepat. Oleh karena itu, posisi yang tidak tepat ini menjadikan pegawai
tersebut tidak menggunakan keahlian yang seharusnya dia pakai dalam pekerjaannya
sehingga keahlian itu tidak digunakan secara efektif.
4. Equal Pay for Equal Work
Pekerja menilai sistem pembagian gaji itu adil apabila menerima gaji yang sama besar
dengan performa pekerjaan yang telah mereka lakukan. Untuk mengetahui digaji
secara adil atau tidak, haruslah dilakukan analisis keadaan kantor si pegawai, seperti
banyaknya staff yang ada, jabatan apa saja yang ada, gaji yang diterima oleh tiap
orang, dan kenaikan (gaji/jabatan) atas prestasi yang telah dilakukan. Hal itu
kemudian dibandingkan dengan gaji pegawai lainnya di kantor tersebut sehingga bisa
diperhitungkan apakah gaji yang diberikan adil atau tidak.
5. Prinsip Kesatuan Arah
Prinsip kesatuan arah ini berlandaskan Pembukaan UUD 1945 alinea ke IV. Dalam
alinea tersebut, tugas yang diamanatkan pemerintah adalah agar menjadi bangsa yang
mempunyai satu kesatuan yang utuh. Dengan adanya prinsip kesatuan arah itu,
diharapkan bisa mencapai kesejahteraan masyarakat Indonesia secara menyeluruh.
Namun, pelaksanaannya belum tercapai karena kesejahteraan masyarakat belum
merata sehingga sangat harus dikoordinasi lebih baik lagi agar dapat mencapai prinsip
kesatuan arah dan tercipta kesejahteraan.
6. Prinsip Kesatuan Tujuan
Maksudnya adalah tujuan organisasi yang dimuat dalam visi misi dari perusahaan
harus jelas. Hal itu digunakan sebagai acuan gerak dan program kerja. Kesatuan
tujuan ini adalah kunci pokok keberhasilan suatu perusahaan.
7. Prinsip Komando
Komando berarti ada pimpinan yang mengarahkan dan lebih baik komandonya
tunggal agar fokus pada tujuan perusahaan. Pada pelaksanaannya, prinsip komando
berjalan dengan baik karena pimpinan dari setiap bidang memang tunggal dan tidak
boleh pimpinan bidang A menyuruh bawahan bidang B.
8. Prinsip Efisiensi dan Produktivitas Kerja
Prinsip ini harus jelas karena berhubungan dengan prinsip the Right Man on the Right
Place. Efisiensi tidak tercapai apabila pekerjaan yang harusnya bisa dilakukan oleh
sedikit pegawai suatu perusahaan, tapi pekerjaan itu dilakukan lebih dari yang
seharusnya. Oleh karena dilakukan banyak orang, tentu tidak akan mencapai
produktivitas kerja secara maksimal.
9. Prinsip Disiplin
Pelaksanaan prinsip ini sudah berjalan dengan baik, namun memang terkadang
banyak Pegawai Negeri Sipil yang masih sering telat datang ke kantor.
10. Prinsip Wewenang dan Tanggung Jawab (Job Description)
Prinsip ini harus jelas karena berhubungan dengan prinsip Komando. Wewenang dan
tanggung jawab setiap pegawai harus jelas agar bisa menjadi rujukan dalam
pelaksanaan tugasnya di perusahaan pegawai itu bekerja dan mereka juga harus
memahaminya dengan baik.
D. Fungsi Administrasi Kepegawaian
Fungsi administrasi kepegawaian dapat dilihat dari dua segi :
a. Fungsi umum
1) Perencanaan pegawai
Perencanaan pegawai dapat didefinisikan sebagai proses penentuan kebutuhan
pegawai pada masa yang akan datang berdasarkan perubahan-perubahan yang
terjadi dan persediaan tenaga kerja yang ada.
2) Pengorganisasian pegawai
Pengorganisasian pegawai adalah suatu langkah untuk menetapkan,
menggolongkan dan mengatur berbagai macam kegiatan yang dipandang perlu,
penetapan tugas dan wewenang dalam rangka untuk mencapai tujuan.
3) Pengarahan pegawai
Ada banyak teori dan keyakinan tentang apa yang memotivasi pegawai.
Namun, ada beberapa aturan yang dapat diikuti setidak-tidaknya untuk
membantu memotivasi pegawai dan meningkatkan kepuasan kerja, yaitu sebagai
berikut :
 Jelaskan kepada para pegawai apa yang dimaksud dengan kinerja efektif
 Pastikan bahwa ada hubungan yang jelas antara kinerja dengan penghargaan
(imbalan) dan setiap hubungan yang seperti itu dikomunikasikan kepada para
pegawai
 Pastikan bahwa semua pegawai diperlakukan secara adil dan penilaian
tentang kinerja adalah objektif
 Kembangkan jenis-jenis penghargaan yang berbeda, tidak semua orang dapat
dinaikkan pangkatnya (dipromosikan) atau perlu dinaikan pangkatnya
 Doronglah semangat seluwes mungkin di dalam lingkungan kerja dan
kembangkan gaya manajemen yang mudah diserap dan mampu diubah-ubah
untuk menyesuaikan orang dan lingkungan
 Kembangkan sebuah sistem manajemen kinerja atau setidaknya tetapkan
sasaran yang dapat dicapai tetapi dapat terus berkembang
 Perhitungkan semua faktur lingkungan dan social
4) Pengendalian pegawai
Pengawasan merupakan sebagaian dari pengendalian merupakan proses
pengukuran dan pengendalian tingkat efektifitas kerja pegawai dan tingkat
efisiensi penggunaan sarana prasarana kerja
5) Pengadaan pegawai
Salah satu fungsi kepegawaian adalah pengadaan pegawai. Dalam pengadaan
pegawai ini harus dilihat apakah ada formasi yang lowong,disamping itu perlu
pula dilihat kebutuhan sumber daya manusia, banyaknya kebutuhan dan
jenisnya pekerjaan
Sedangkan perekrutan merupakan proses penarikan sejumlah calon yang
memiliki potensi untuk ditarik melalui berbagai macam kegitan.
b. Fungsi teknis
Administrasi kepegawaian pada hakikatnya melakukan dua fungsi :
1) Fungsi managerial
Fungsi managerial berkaitan dengan pekerjaan pikiran atau menggunakan
pikiran, meliputi perencanaan, pengoragnisasian, pengarahan, dan pengendalian
pegawai
2) Fungsi operatif (teknis)
Berkaitan dengan kegiatan-kegiatan yang dilakukan dengan fisik, meliputi
pengadaan, pengembangan, kompensasi, integrasi, pemeliharaan dan pensiunan
pegawai

E. Azas pegawai
Dalam menjalankan tugasnya, pegawai ASN harus berdasarkan pada asas :
1. Azas Kepastian Hukum
setiap penyelenggaraan kebijakan dan manajemen ASN mengutamakan landasan
Peraturan Perundang- undangan, kepatutan, dan keadilan.
2. Azas profesionalitas
adalah azas yang mengutamakan keahlian yang berlandaskan kode etik dan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
3. Azas proporsionalitas
adalah azas yang mengutamakan keseimbangan antara hak dan kewajiban pegawai
ASN.
4. Azas keterpaduan
adalah pengelolaan pegawai ASN didasarkan pada satu sistem pengelolaan yang
terpadu secara nasional.
5. Azas delegasi
adalah asas yang sebagian kewenangan pengelolaan pegawai ASN dapat
didelegasikan pelaksanaannya kepada kementerian, lembaga pemerintah
nonkementerian, dan pemerintah daerah.
6. Azas netralitas,
setiap pegawai ASN tidak berpihak kepada segala bentuk pengaruh manapun dan
tidak memihak kepada kepentingan siapapun.
7. Azas akuntabilitas,
setiap kegiatan dan hasil akhir dari kegiatan pegawai ASN harus dapat
dipertanggungjawabkan kepada masyarakat sesuai dengan ketentuan Peraturan
Perundang-undangan.
8. Azas efektif dan efisien,
penyelenggaraan manajemen ASN harus sesuai target atau tujuan serta tepat waktu
sesuai dengan perencanaan yang ditetapkan.
9. Azas keterbukaan,
penyelenggaraan manajemen ASN bersifat terbuka untuk publik.
10. Azas nondiskriminatif,
dalam penyelenggaraan manajemen ASN, KASN tidak membedakan perlakuan
berdasarkan gender, suku, agama, ras, dan golongan.
11. Azas persatuan dan kesatuan,
dalam azas ini, pegawai ASN sebagai perekat Negara Kesatuan Republik Indonesia.
12. Azas keadilan dan kesetaraan,
dalam azas ini, pengaturan penyelenggaraan ASN harus mencerminkan rasa keadilan
dan kesamaan untuk memperoleh kesempatan fungsi dan peran sebagai pegawai
ASN.
13. Azas kesejahteraan,
penyelenggaraan ASN diarahkan untuk mewujudkan peningkatan kualitas hidup
pegawai ASN.

Untuk meningkatkan SDM Pegawai Negeri Sipil, maka diperlukan pendidikan dan
pelatihan bagi aparatur negara sebagai investasi manusia yang tidak bisa dan tidak harus
dilaksanakan oleh suatu organisasi, tidak hanya meningkatkan efektifitas dan efisiensi
kerja, tetapi juga dalam rangka mempercepat pemantapan perwujudan perilaku yang
diinginkan (Siagian, 1983:32).

F. Tujuan Administrasi Kepegawaian


Efisiensi, efektifitas, dan produktivitas organisasi untuk mencapai tingkat setinggi-
tingginya ialah tujuan utama administrasi. Untuk mencapai tujuan administrasi,
dibutuhkan peran sumber daya manusia serta peran sumber daya bukan manusia
(Makmur, 2008:60).
Tujuan administrasi kepegawaian yaitu sebagai berikut:
1. Memperkuat sistem perencanaan dan pengembangan pegawai serta
pemenuhan/rekrutmen sesuai dengan tingkat kebutuhan yang tersedia.
2. Mengembangkan sistem manajemen informasi kepegawaian.
3. Meningkatkan kualitas sumber daya aparatur dalam meningkatkan kompetensi sesuai
tugas pokok dan fungsi yang dilaksanakan melalui pendidikan dan latihan, pendidikan
formal, dan keterampilan teknik dan fungsional aparatur pemerintah.
4. Terwujudnya penataan pegawai sesuai kompetensi jabatan dan syarat jabatan dengan
memperhatikan pola karir.
5. Peningkatan pembinaan pegawai untuk meningkatkan akuntabilitas dan kesejahteraan
pegawai.
6. Peningkatan kinerja pelayanan kepegawaian dalam rangka meningkatkan kapasitas
pemerintah daerah guna mewujudkan tata pemerintahan yang baik atau good
governance.
G. Ruang Lingkup Administrasi Kepegawaian
Dalam instansi pemerintah, administrasi kepegawaian tidak lepas dari kegiatan
administrasi secara keseluruhan. Lingkup kegiatan administrasi kepegawaian antara lain
penerimaan, penempatan, pengembangan, dan pemberhentian tenaga kerja dalam rangka
memenuhi kebutuhan organisasi sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.
Dengan demikian, sasaran dan ruang lingkup kegiatan ini sekaligus memberikan
pengertian administrasi kepegawaian.
Kegiatan-kegiatan dalam administrasi kepegawaian adalah sebagai berikut:
1. Staffing, meliputi penyaringan, interviu, pengangkatan, analisis pekerjaan, uraian
pekerjaan, promosi, mutasi, dan perluasan pekerjaan
2. Pembinaan, meliputi bimbingan, penilaian kepegawaian, inventarisasi, kontrol
pemindahan, pelayanan kesehatan, pencegahan kecelakaan, kesejahteraan pegawai,
dan sebagainya.
3. Hubungan Kepegawaian, meliputi hubungan serikat kerja dengan organisasi serikat
kerja lainnya atau hubungan anatara serikat kerja dengan perusahaan, perundingan
kontrak kerja, keluhan buruh, perwasitan (apabila terjadi perselisihan), dan
sebagainya.
4. Latihan dan Pengembangan, meliputi job training, latihan kepeminpinan,
pengembangan kepemimpinan, latihan khusus atau latihan kerja sebelum menduduki
suatu jabatan, dan sebagainya.
5. Kompensasi, meliputi gaji atau upah, tunjangan, bonus, pembagian laba, hadiah, dan
sebagainya.
6. Komunikasi Kepegawaian, meliputi buku petunjuk, saluran komunikasi, pengendalian
gosip, keluh kesah, mendengarkan keluhan, survey tingkah laku modal, dan
pengharapan.
7. Organisasi, meliputi penyusunan struktur organisasi, penggunaan saluran organisasi
formal dan informal, dan mengatasi akibat yang ditimbulkan dari perubahan
organisasi.
8. Administrasi, meliputi penjelasan dan penafsiran mengenai otoritas, konsultasi,
partisipasi, gaya kepemimpinan, dan sebagainya.
9. Kebijaksanaan Kepegawaian dan Pelaksanaannya, meliputi penentuan, kebijaksanaan,
strategi, dan perencanaan kebutuhan tenaga.
10. Tinjauan, Perhitungan, Penelitian, meliputi program laporan dan pencatatan, evaluasi
kebijaksanaan dan program, pengujian teori, inovasi, percobaan, serta analisis biaya
dan keuntungan.

Anda mungkin juga menyukai