Anda di halaman 1dari 23

MINI RISET KEWIRAUSAHAAN

ANALISIS KONDISI USAHA MAKANAN DI MASA PASCA COVIS 19


(ERA NEW NORMAL HINGGA SEKARANG)

DOSEN PENGAMPU:

MUHAMMAD RIDHA HABIBI Z, SE,. M.Si., Ak.,CA.

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK 5

ABID AL ABYYU PUTRA 7213520043


ANDIKA BHAYANGKARA 7213220010
ANDIKA LAIA 7213520029
ANDICO JULIUS SIHOMBING 7213220021
BENEDIKTUS HASOLOAN PASARIBU 7213220027
CHRISTY AMELIA R SIBARANI 7212520004

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2021
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kami panjatkan kepada Tuhan Allah Yang Maha Kuasa atas berkat dankarunia-
Nya, penulisan makalah ini dapat kami selesaikan dengan tepat waktu.

Makalah Mini Riset ini kami susun demi memenuhi tugas mata kuliah Kewirausahaan dan
menjadi tambahan wawasan sekaligus pemahaman terhadap materi tersebut. Harapan kami,
semoga setelah penyelesaian penulisan Mini Riset ini kami dan juga pembaca semakin memahami
tentang bagaimana penulisan Mini Riset yang baik dan benar dan memahami materi yang berkaitan
dengan jurnal yang dikritik tersebut.

Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam
proses penulisan terkhusus kepada Dosen Pengampu Bapak Muhammad Ridha Habibi Z
,SE..,M.Si, Ak,Ca yang telah membimbingkami menyelesaikan tugas ini.

Kami menyadari bahwa hakikat manusia bukanlah kesempurnaan, maka wajar apabila ada
kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari pembaca serta bimbingan dari para dosen demi penyempurnaan di masa-masa
yang akan datang. Semoga di masa mendatang kami semakin mampu untuk menyempurnakan
makalah ini dan semoga makalah Mini Riset ini bermanfaat untuk semua.

Medan , 20 November 2023

Kelompok 5

i
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ...................................................................................................................................... 2

BAB I ................................................................................................................................................. 4

PENDAHULUAN ............................................................................................................................. 4

1.1 Latar Belakang ......................................................................................................................... 4

1.2 Rumusan Masalah .................................................................................................................... 5

1.3 Tujuan Makalah ....................................................................................................................... 5

1,4 Manfaat Makalah ..................................................................................................................... 5

BAB II............................................................................................................................................ 6

LANDASAN TEORI ..................................................................................................................... 6

2.1 Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) .......................................................................... 6

2.2 Usaha Mikro Kecil dan Menengah Sektor Kuliner .................................................................. 7

2.3 Pendapatan dalam kerangka piker UMKM.............................................................................. 8

BAB III .............................................................................................................................................. 9

METODOLOGI PENELITIAN ......................................................................................................... 9

ii
3.1 Desain Penelitian ...................................................................................................................... 9

3.2 Objek Penelitian ....................................................................................................................... 9

3.3 Metode Pengumpulan Data................................................................................................... 9

3.4 Metode Analisis Data ............................................................................................................... 9

3.5 Struktur Kuesioner ................................................................................................................. 10

BAB IV ............................................................................................................................................ 11

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................................................................ 11

4.1 Hasil Tabulasi Data ................................................................................................................ 11

4.2 Pembahasan Penelitian........................................................................................................... 12

BAB V PENUTUP........................................................................................................................... 16

A. KESIMPULAN ..................................................................................................................... 16

B. SARAN ................................................................................................................................. 16

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................................... 17

LAMPIRAN FOTO ......................................................................................................................... 17

LAMPIRAN .................................................................................................................................... 17

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sejalan dengan perkembangan dunia usaha, maka banyak berdiri- bentuk-bentukusaha


kecil, menengah sampai besar. Di era globalisasi saat ini, terutama saat krisis global sedang
melanda dunia diharapkan setiap bentuk usaha untuk maju dan bertahan dalam menjalankan
kegiatan bisnis. Salah satu usaha yang memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan
ekonomi bentuk di Indonesia adalah UKM (Usaha Kecil dan Menengah).

UKM boleh dikatakan salah satu solusi masyarakat untuk tetap bertahan dalam
menghadapi krisis. Di zaman sekarang ini sulitnya mencari pekerjaan menyebabkan banyak
orang, Hal inilah yang menyebabkan seseorang membuat bisnis. Usaha kecil tidak akan
besar tetapi usaha kecil menengah (UKM) pun sudah dapat mengurangi jumlah gejaladi
zaman sekarang ini.

Salah satu usaha bisnis UKM adalah usaha makanan yang berbentuk warung makan,
pedagang makanan kaki lima atau bahkan restoran. Sebagaimana yang kita tahu, bisnis
kuliner adalah yang paling terdampak akibat pandemi covid 19 yaitu ditandai dengan
menurunnya penjualan secara drastis, adapaun konsep dari min i riset kelompok kami ini
adalah untuk menemukan kira kira apakah ada perubahan yang signifikan dalam hal
penjualan dan usaha secara keseluruhan di masa paska covid 19 atau lebih sering disebut
sebagai era new normal

4
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas adapun yang menjadi rumusan masalah dalam
penulisan makalah mini riset ini adalah sebagai berikut:
1. Apakah terjadi kenaikan penjualan UKM kuliner di masa new normal hingga sekarang?
2. Apakah terjadi peningkatan laba bersih UKM kuliner di masa new normal hingga
sekarang?
3. Apalah terjadi peningkatan volume penjualan makanan UKM kuliner di masa new normal
hingga sekarang?
4. Apakah ada ekspektasi yang tinggi untuk keberlangsungan usaha UKM kuliner di masa
new normal hingga sekarang?
5. Apakah terjadi peningkatan ekuitas pemilik di UKM kuliner di masa new normal hingga
sekarang?

1.3 Tujuan Makalah


Penelitian ini dilakukan dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah kewirausahaan,
serta melatih penulis dalam menyusun laporan mini riset. Penelitian ini juga bertujuan untuk
mengetahui bagaimana perkembangan bisnis UKM kuliner di masa new normal hingga
sekatang.

1,4 Manfaat Makalah

Penelitian ini dapat bermanfaat untuk mengetahui bagaimana penelitian berdasarkan


pendekatan kualitatif. Selain itu untuk mengetahui bagaimana perkembangan bisnis UKM
kuliner di masa new normal hingga sekarang.

5
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM)

Usaha Kecil dan Menengah disingkat UKM adalah sebuah istilah yang mengacu ke
jenis usaha kecil yang memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp 200.000.000 tidak
termasuk tanah dan bangunan tempat usaha.. Usaha Mikro adalah usaha produktif milik
orang perorangan dan/atau badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria Usaha Mikro.
Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh
orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan
cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsungmaupun tidak
langsung dari Usaha Menengah atau Usaha Besar yang memenuhi kriteria Usaha Kecil
sebagaimana dimaksud dalam Undang- Undang ini. Usaha Menengah adalah usaha ekonomi
produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang
bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau
menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung denganUsaha Kecil atau Usaha Besar
dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunansebagaimana diatur dalam
Undang- Undang ini.
Menurut Pasal 6 UU No.20 Tahun 2008 tentang kreteria UMKM dalam bentuk
permodalan adalah sebagai berikut:
1. Kriteria Usaha Mikro adalah sebagai berikut:
i. memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah)
tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha atau
ii. memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp300.000.000,00 (tiga ratus juta
rupiah).
2. Kriteria Usaha Kecil adalah sebagai berikut:

6
i. memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah)
sampai dengan paling banyak Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) tidak
termasuk tanah dan bangunan tempat usaha atau
ii. memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp300.000.000,00 (tiga ratus juta
rupiah) sampai dengan paling banyak Rp2.500.000.000,00 (dua milyar lima ratus
juta rupiah).
3. Kriteria Usaha Menengah adalah sebagai berikut:
i. memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah)
sampai dengan paling banyak Rp10.000.000.000,00 (sepuluh milyar rupiah) tidak
termasuk tanah dan bangunan tempat usaha atau
ii. memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp2.500.000.000,00 (dua milyar lima
ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp50.000.000.000,00 (lima puluh
milyar rupiah).

2.2 Usaha Mikro Kecil dan Menengah Sektor Kuliner

Makanan adalah salah satu kebutuhan pokok manusia. Makanan yang dikonsumsi
manusia dianjurkan mengandung gizi yang sesuai dengankebutuhan tubuh. Indonesia yang
terkenal dengan keanekaragaman budayanya, juga memiliki keanekaragaman dalam
makanannya. Setiap suku di Indonesia mempunyai masakan khas yang berbeda dengan cita
rasa yang berbeda pula. Jika diolah secara profesional menjadi makanan khas dan sajian
kuliner yang lezat, kuliner Indonesia dapat meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat
dan menjadi identitas bangsa. Kuliner menjadi sangat penting sebagai budaya bangsa.
Indonesia memiliki banyak keanekaragaman makanan yang berbeda antar daerah, harus dijaga
agar tidak diklaim oleh negara lain.
Seperti halnya tarian, kuliner adalah bagian dari identitas Budaya Indonesia. Saat ini
banyak orang yang mulai meninggalkan kuliner traditional dan mulai terpengaruh dengan
budaya luar seperti jenis-jenis makanan yang kita konsumsi seperti KFC, steak, burger, dan
lain-lain. Masyarakat menganggap makanan tersebut hieginis, modern, dan praktis. Tanpa kita
sadari makananmakanan tersebut juga telah menjadi menu keseharian dalam kehidupan kita.
Hal ini mengakibatkan makin langkanya berbagai jenis makanan tradisional
7
2.3 Pendapatan dalam kerangka piker UMKM

Dalam kamus besar bahasa Indonesia pendapatan adalah hasil kerja (usaha atau
sebagainya).Sedangkan pendapatan dalam kamus manajemen adalah uang yang diterima oleh
perorangan, perusahaan dan organisasi lain dalam bentuk upah, gaji, sewa, bunga, komisi,
ongkos dan laba. Pendapatan seseorang juga dapat didefinisikan sebagai banyaknya
penerimaan yang dinilai dengan satuan mata uang yang dapat dihasilkan seseorang atau suatu
bangsa dalam periode tertentu. Reksoprayitno mendefinisikan “pendapatan dapat diartikan
sebagai total penerimaan yang diperoleh pada periode tertentu”. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa pendapatan adalah sebagai jumlah penghasilan yang diterima oleh
anggota masyarakat untuk jangka waktu tertentu sebagai balas jasa atau faktor-faktor
produksi yang telah disumbangkan. Soekartawi menjelaskan pendapatan akan mempengaruhi
banyaknya barang yang dikonsumsi, bahwa sering kali dijumpai dengan bertambahnya
pendapatan maka barang yang dikonsumsi bukan saja bertambah tetapi kualitas barang
tersebut ikut menjadi perhatian. Misalnya sebelum adanya penambahan pendapatan beras
yang dikonsumsi adalah kualitas yang kurang baik, akan tetapi setelah adanya penambahan
pendapatan maka konsumsi beras menjadi kualitas yang lebih baik. Tingkat pendapatan
merupakan salah satu kriteria maju tidaknya suatu daerah. Bila pendapatan suatu daerah
relatif rendah dapat dikatakan bahwa kemajuan dan kesejahteraan tersebut akan rendah pula.
Demikian pula hanya bila pendapatan masyarakat suatu daerah relatif tinggi maka tingkat
kesejahteraan dan kemajuan daerah tinggi pula.
Tinggi rendahnya pengeluaran sangat tergantung kepada kemampuan keluarga dalam
mengelola penerimaan atau pendapatannya. Selain itu pengalaman berusaha juga
mempengaruhi pendapatan. Semakin baiknya pengalaman berusaha seseorang maka semakin
berpeluang dalam meningkatkan pendapatan. Karena seseorang atau kelompok memiliki
kelebihan keterampilan dalam meningkatkan aktifitas sehingga pendapatan turut meningkat.
Usaha meningkatkan pendapatan masyarakat dapat dilakukan dengan pemberantasan
kemiskinan yaitu membina kelompok masyarakat dapat dikembangkan dengan pemenuhan
modal kerja, ketepatan dalam penggunaan modal kerja diharapkan dapat memberikan
kontribusi terhadap pengembangan usaha sesuai dengan yang diharapkan sehingga upaya
peningkatan pendapatan masyarakat dapat terwujud dengan optimal.
8
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Penelitian ini dilakukan untuk meneliti A n a l i s i s K o n d i s i U s a h a M a k a n a n d i


masa Pasca Covid-19 (New Normal hingga sekarang) 2020 - sekarang

3.2 Objek Penelitian

Objek dari penelitian adalah UKM yang bergerak dalam menjual makanan, baik UKM
warung makanan, UKM kaki lima, UKM restoran. Kelompok kami meneliti sebanyak 40
Responden/ 40 UKM

3.3 Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan dengan cara mendatangi langsung ke UKM yaitu


mewawancarai dan memberikan pertanyaan langsung terhadap manajemen UKM atau
pemilik dari UKM makanan tersebut dengan memberikan kuesioner yang diperlukan

3.4 Metode Analisis Data

Teknik analisis data yang dilakukan adalah dengan pendekatan kualitatif berbasis eksploratif
dan deskriptif terhadap objek penelitian yaitu UKM yang diteliti tersebut.

9
3.5 Struktur Kuesioner

Adapun struktur kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut

Analisis Kondisi Usaha Makanan di masa Pasca Covid-19


(New Normal hingga sekarang) 2020- sekarang
Identitas Responden
Nama/Inisial :
Usia :
Alamat usaha :

Jawaban
No Pertanyaan
STS TS N S SS
1 Usaha anda mengalami kenaikan pengunjung dibandingkan ketika Era Covid-
19 sebelumnya
2 Laba bersih anda cenderung stabil/meningkat di masa new normal
3 Volume dagang/volume penjualan makanan di usaha anda meningkat di masa
new Normal hingga sekarang
4 Anda memiliki ekspektasi lebih untuk keberlangsungan usaha makanan anda
di era new normal hingga sekarang
5
Modal/Ekuitas usaha anda meningkat di era New Normal hingga sekarang

10
BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Tabulasi Data

Hasil Tabulasi Data


25

20

15

10

A. Catatan Penelitian

0
UD-Usaha Perabot Jepara merupakan bentuk dari usaha keluarga dari Bapak
STS TS N S SS

Usaha anda mengalami kenaikan pengunjung dibandingkan ketika Era Covid-19 sebelumnya
Laba bersih anda cenderung stabil/meningkat di masa new normal
Volume dagang/volume penjualan makanan di usaha anda meningkat di masa new Normal hingga sekarang
Anda memiliki ekspektasi lebih untuk keberlangsungan usaha makanan anda di era new normal hingga sekarang
Modal/Ekuitas usaha anda meningkat di era New Normal hingga sekarang

11
4.2 Pembahasan Penelitian

Dari hasil wawancara, UD Usaha Perabot Jepara merupakan salah satu salon yang
masih bertahan di era pandemi Covid-19. Dan juga telah bertahan dan berhasil
mempertahankan pendapatan selama hampir 10 tahun. Di masa new normal Covid-19,
pelanggan UD Usaha Perabot Jepara tetap ada dan permintaan akan furniture tetap berjalan,
hal ini wajar saja karena permintaan dan penawaran terhadap barang perabotan relative tidak
berubah terhadap kondisi pandemic. Promosi atas usaha ini adalah melalui mekanisme dari
mulut ke mulut, Usaha juga melayani barang Konsyinyasi dari para Consignor Furniture baik
yang perorangan atau yang sudah berskala UKM, karena harga relatif lebih murah dan
pelayanan yang baik maka UD Usaha Perabot Jepara cukup dikenal di kawasan sekitaran
Medan Selayang dan sekitarnya.

12
Dari segi pembagian kerja , pembagian kerja manajerial terjadi pada pihak Bapak
A.Tarihoran sebagai pengelola utama atas usaha tersebut, beliau juga bertugas untuk
menjamin persediaan bahan baku sekaligus untuk menerima pesanan dan juga sebagai
penghubung usaha dengan pihak luar baik berupa partner ataupun pelanggan. Kemudian,
Istrinya yaitu Ibu K.Situngkir bertugas untuk mencatatkan transaksi sekaligus mengelola
kuangan dari usaha tersebut, pengelolaan keuangan dijalankan dengan melakukan
pembukuan secara bulanan dengan menyimpan segala bukti transaksi yang ada. Kemudian
dari segi pembagian kerja Teknis, pengelolaan kayu menjadi furniture biasanya dilakukan
oleh Yamin yang juga mempertagunggjawabkan pengrekrutan buruh harian Lepas. Tidak
setiap waktu pengelolaan kayu dilakukan, pengelolaan kayu dilakukan berorientasi pada
pesanan dan permintaan sehingga Bapak A.Tarihoran memutuskan untuk mempekerjakan
buruh harian lepas pada bidang pengelolaan kayu dengan dikoordinatorkan oleh pegawai
tetapnya yaitu Yamin yang bertanggungjawab terhadap buruh harian lepas beserta
pengiriman pesanan.

Dari segi Pemasaran, Usaha ini menekankan pada promosi mulut ke mulut, karena
usaha ini sudah cukup dikenal karena harga yang kompetitif, usaha ini juga menerima barang
konsinyasi dari consignor dan sesekali menkonsinyasikan barangnya ke pasar lain untuk
menghemat biaya pemasaran.Usaha ini juga menerima jasa reparasi furniture. Pemasaran
Furniture bahkan diakui mencapai antar kabupaten atau kotamadya.

Dari segi bahan baku, Bapak A. Tarihoran cukup mengenal supplier kayu yang bisa
diandalkannya untuk memenuhi kebutuhan pengelolaan Kayu, biasanya pemesanan terhadap
kayu yang belum jadi itu dikerjakan setelah Pemesanan furniture dikalkulasikan sehingga
jumlah kayu yang dipesan dapat diketahui.

Dari segi produk, usaa menawarkan furniture berbahan dasar kayu baik berupa meja,
kursi, lemari, rak dll. Jasa reparasi furniture kayu juga diterima. Model furniture mengikuti
model jepara walau tidak terlalu orisinal, namun usaha ini berhasil memperlihatkan kekhasan
produk furniturenya itu.

13
Sebagaimana UKM lainnya, UD Usaha Perabot Jepara tidak memperhatikan aspek
fungsional perusahaan/bisnis yang meliputi manajemen keuangan, manajemen produksi
ataupun manajemen sumber daya manusia. Namun, sebenarnya UD Usaha Perabot Jepara
sudah menerapkan dasar – dasar dari aspek fungsional teknis yang dibutuhkan, Bapak
A.Tarihoran melihat dirinya sebagai praktisi bisnis bukan akademisi sehingga ilmu bisnis
didapati dari hasil praktek dan kerja di lapangan, dari pengalaman nyata di lapangan itulah
ilmu bisnis didapatkan dan dapat dipraktekkan dengan seksama.

Adapun beberapa catatan yang kami dapatkan dari UD-Usaha Perabot Jepara ini
adalah:

• Pada bagian keuangan UD-Usaha Perabot Jepara, Ibu K.Situngkir memakai google sheet
untuk mencatatkan keuangan sederhana .Hal ini dia dapatkan dari Anaknya yang
mengajarinya cara memakai Aplikasi Tersebut. Hal ini dimaksudkan untuk menghemat
biaya buku kas dan biaya pena.
• Bapak A. Tarihoran sebagai kepala Usaha juga memantau mutu dan kualitas pengelolaan
kayu bahkan sesekali ikut dalam upaya mengelola kayu menjadi furniture.
• Ibu K.Situngkir mempersiapkan dana darurat dalam artian dana yang bisa digunakan
apabila pesanan konsumen di luar ekspetasi sehingga mereka memiliki dana untuk
memperbesar modal pembelian bahan baku kayu dari supplier.

UD-Usaha Perabot Jepara bisa dibilang merupakan usaha UKM yang memahami
bagaimana bisnis itu seharusnya berjalan, Bapak A.Tarihoran menekankan pada praktek
bisnis yang jauh lebih dibutuhkan sebagai ilmu dalam menjalankan bisnis, perlu adanya
implementasi dari ilmu ilmu bisnis yang telah dipelajari untuk memastikan ilmu tersebut
benar benar berguna dan hidup.

Dari segi lingkungan internal tidak banyak masalah yang dihadapi karena pembagian
kerja mengikuti prinsip organisasi mekanik , namun dalamn konteks lingklungan eksternal,
masalah yang dihadapi tengtu banyak yaitu masalah waktu tempu pemesanan, ketersediaan
bahan baku dengan harga murah, dinamika jumlah permintaan konsumen, pesaing dll.

14
Namun masalah eksternal ini adalah masalah yang biasa dihadapi, dalam artian bukan
masalah yang baru lagi.

Pertanyaan Wawancara :

1. Bagaimana sistem manajerial yang Bapak lakukan pada usaha Bapak?

Jawaban : Dilakukan secara sederhana, Saya sebagai kepala dan pengelola utama, Istri
sebagai pengelola keuangan, Yamin mengkoordinatorkan produksi dan
pemasaran sekaligus menjadi penanggungjawab buruh harian lepas. Sedangkan
tugas pengelolaan kayu diberikan kepada buruh harian lepas.

2. Bagaimana cara Bapak mempromosikan usaha Bapak?

Jawaban : Dengan cara promosi Mulut ke mulut, Konsinyasi dan sebagainya

3. Bagaimana pengaruh lingkungan eksternal dan juga saingan terhadap usaha Bapak?

Jawaban : Kalau soal saingan Saya rasa saingan terdekat adalah usaha furniture yang
terletak di Jalan Cempaka, namun saya rasa persaingan itu tidak terlalu terasa
karena sasaran pemasaran kami yang beda dan model furniture yang berbeda
pula.

4. Bagaimana pengaruh lingkungan internal terhadap usaha Bapak? Apakah ada kendala
dari lingkungan internal?

Jawaban : Saya rasa tidak ada kendala internal karena saya tidak memiliki kesulitan untuk
mengorganisasikan dan mengarahkan usaha ini

5. Apakah ada harapan Bapak untuk memperluas usaha?

Jawaban : Daripada memperluas usaha dalam artian mendirikan cabang baru yang butuh
biaya besar dan penuh dengan ketidakpastian, saya lebih memilih untuk
melakukan ekstentisifikasi dan intensifikasi saja.
15
BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Dari hasil pengamatan serta penelitian yang kami lakukan dapat disimpulkan
bahwasannya strategi bisnis yang digunakan oleh Bapak A. tarihoran adalah seperti
mengembangkan jenis produk agar semakin kreatif dan inovatif agar konsumen semakin
tertarik, mempertahankan pelayanan yang prima kepada setiap konsumen agar semakin
loyal, dan juga melakukan ekstentisifikasi dan intensifikasi saja seperi yang telah dikatakan
oleh pemilik usaha.

Dengan cara ini mungkin dapat meningkatkan usaha perabot Jepara ini dapat
berkembang dengan adanya strategi pemasaran melalui mulut ke mulut, konsinyasi yang
dilakukan oleh Bapak A. Tarihoran. Karena ini juga merupakan salah satu cara yang dipilih
agar perkembangan bisnis yang dilakukan dapat berkembang dengan besar.

B. SARAN

Saran yang dapat kami sampaikan untuk Bapak A. Tarihoran agar usaha mikro yang
dilakukan dapat berkembang dengan besar adalah agar lebih meningkatkan strategi bisnis
yang dilakukan, salah satunya agar dapat melakukan promosi tidak hanya dari mulut ke
mulut dan konsinyasi saja tetapi juga dapat memanfaatkan teknologi dengan menampilkam
usaha perabut Jepara di iklan- iklan social media ataupun di tempat – tempat yang mudah
dibaca orang.

16
DAFTAR PUSTAKA

• Halim, Abdul. (2020). Pengaruh Usaha Mikro, Kecil dan Menengah terhadap pertumbuhan
ekonomi kabupaten mamuju. Jurnal Ilmiah Ekonomi Pembangunan. Volume 1(2).157-172.
• Sulastri, Lilis. 2016. Manajemen usaha kecil dan menengah. Bandung: La good’s publishing
.

17

Anda mungkin juga menyukai