Anda di halaman 1dari 18

CRITICAL BOOK REVIEW

Disusun Guna Untuk Memenuhi Mata Kuliah Auditing

Dosen Pengampu: : Muhammad Ridha Habibi Z, SE., M.Si., Ak., CA.

Disusun Oleh:

Kelompok 6

Abid Al Abiyyu Putra 7213520043


Andika Bhayangkara 7213220010
Dwi Syahlani 7213220039
Fatimah Zahra 7213520041
Jordan Elifantino Panjaitan 7215020001

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kelompok kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkat dan rahmat-Nya kelompok kami dapat menyusun makalah tugas CBR Auditing
dengan baik dan benar, serta tepat pada waktunya.

Dalam penulisan makalah CBR ini berisi review beberapa bab dari beberapa buku
bahan ajar Auditing yang biasa digunakan di perguruan tinggi. Kelompok kami
memberikan review yaitu berupa tinjauan atas bab-bab yang direview atas dua buku bahan
ajar tersebut. Oleh karena itu, kelompok kami ingin menyampaikan ucapan terima kasih
kepada Bapak Muhammad Ridha Habibi Z, S., M.Si., Ak., CA selaku dosen pengampu
mata kuliah Auditing di Universitas Negeri Medan atas bimbingan beliau kepada kami para
mahasiswa dalam mempelajari mata kuliah Auditing.

Kelompok kami menyadari bahwa makalah tugas CBR Auditing kasih memiliki
banyak kekurangan, karena itu kami memohon kritik dan saran yang sifatnya membangun
guna perbaikan makalah selanjutnya. Akhir kata kelompok kami berharap makalah tugas
CBR Auditing ini bisa bermanfaat dan menambah pengetahuan bagi pembaca dan penulis
khususnya.

Medan, Oktober 2023

Kelompok 6
DAFTAR ISI
BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Secara umum, audit adalah suatu proses sistematik untuk memperoleh dan
menyebarkan bukti secara tujuan mengenai pernyataan tentang kejadian ekonomi,
dengantujuan untuk mewujudkan tingkat keselarasan antara pernyataan tersebut
dengan kriteria yangtelah ditetapkan, serta menyampaikan hasil-hasilnya kepada
pemakai yang berkepentingan.Bukti audit adalah setiap informasi yang digunakan
oleh auditor untuk menentukan apakah informasi yang sedang diaudit tersebut telah
disajikan sesuaidengan kriteria yang ada.
Merupakan hal yang sangat penting untuk memperoleh sejumlah bukti audit
yang cukup berkualitas agar dapat mencapai tujuan audit. Menurut Arens, dkk yang
diterjemahkan oleh tim Dejacarta (2003:17), Auditor harus memiliki kualifikasi
tertentu dalam memahami criteria yang digunakan serta harus kompeten (memiliki
kecakapan) agar mengetahui tipe dan banyaknya bukti audit yang harus
dikumpulkan untuk mencapai kesimpulan yang tepat setelah bukti-bukti audit
tersebut selesai diuji. Seorang auditor pun harus memiliki sikap mental yang
independen. Kompetensi yang dimiliki seseorang dalam melaksanakan proses audit
hanya bernilai sedikit saja jika ia tidak memilki sikap objektif pada saat
pengumpulan dan pengevaluasian bukti-bukti audit ini.
Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam makalah tugas CBR Auditing adalah:


1. Apa saja empat keptusan bukti audit yang diperlukan dalam penyusunan audit
program?
2. Bagaimana karakteristik merinci yang menentukan bukti persuasivitas audit?
3. Bagaimana mengidentifikasi dan menerapkan delapan jenis buktu yang
digunakan dalam bukti audit?
4. Bagaimana memahami tujuan dokumnetasi audit?
5. Bagaimana menyiapkan dokumentasi audit yang diselenggarakan?

Tujuan Penulisan

Adapun tujuan penulisan dalam makalah tugas CBR Auditing adalah:


1. Untuk mengetahui penjelasan empat keputusan bukti audit yang diperlukan
dalam penyusuna audit program
2. Untuk mengetahui karakteristik merinci yang menentukan bukti persuasivitas
audit
3. Untuk mengetahui penjelasan mengidentifikasi dan menerapkan delapan jenis
bukti yang digunakan dalam bukti audit
4. Untuk mengetahui tujuan dokumentasi audit
5. Untuk mengetahui penjelasan audit dokumentasi yang diselenggarakan

Manfaat Penulisan
Manfaat penulisan makalah CBR Auditing adalah sebagai berikut:
1. Sebagai referensi dan rujukan untuk pengerjaan CBR berikutnya
2. Untuk melatih kemampuan berpikir kritis dan analitis dalam melakukan review
buku.
3. Untuk membiasakan diri dalam pengerjaan CBR dan dalam melakukan review
atas karya tulis akademik maupun non akademik

Identitas Buku

A. Buku Utama

Judul Buku : Auditing (Petunjuk Praktis Pemeriksaan Akuntan


oleh Akuntan Publik)
Penulis : Sukrisno Agoes
Penerbit : Salemba Empat
Tahun Terbit : 2017
Jumlah Halaman : 380 Halaman
B. Buku Pembanding

Judul Buku : Auditing and Assurance Services


Penulis : Messier, Glover, Prawitt
Penerbit : McGraw-Hill Companies, Inc.
Tahun Terbit : 2006
Jumlah Halaman : 888 Halaman
BAB II
PEMBAHASAN

1.1 Ringkasan Buku Utama (Bukti Audit dan Tes Transaksi)

A. Menurut SA 500
Auditor harus melakukan proses audit yang benar sesuai dengan kondisi untuk
menghasilkan laporan audit yang menyeluruh dan akurat. Laporan audit disusun
berdasarkan laporan auditor yang memuat saran, observasi, konfirmasi, dan
evaluasi kinerja. Kualitas dan relevansi laporan audit sangat penting bagi auditor
untuk mengevaluasi opini laporan. Auditor harus memastikan laporan audit
akurat dan dapat diandalkan, serta kualitas dan relevansi laporan didasarkan pada
opini profesional auditor. Faktor-faktor seperti kualitas laporan audit, waktu
pelaporan keuangan, dan rasio biaya dan nilai merupakan faktor penting bagi
auditor.

B. Sifat Bukti Audit (Audit Evidence)


Audit melibatkan pengumpulan informasi keuangan dan penyediaan
semua informasi yang relevan kepada auditor. Ini termasuk berita, laporan
keuangan, laporan keuangan, dan dokumen elektronik seperti lembar kerja dan
spreadsheet. Audit juga mencakup informasi elektronik seperti sertifikat, sistem
dana elektronik, fakta, konfirmasi, dan informasi lainnya. Audit harus relevan
dan efektif, dengan fokus pada peran dan tanggung jawab auditor. Audit internal
dari perusahaan independen lebih efektif karena memberikan lebih banyak
informasi tentang proses audit.
Menurut Konrath (2002: 114 & 115) ada enam tipe bukti audit, yaitu:
1. Physical evidence
2. Evidence obtain through confirmation
3. Documentary evidence
4. Mathematical evidence
5 Analytical evidence
6 Hearsay evidence

C. Compliance Test dan Substantive Test


Tes Ketaatan (Compliance Test) atau Test of Recorded Transactions adalah tes
terhadap bukti pembukuan yang mendukung transaksi yang dicatat perusahaan
untuk mengetahui apakah setiap transaksi yang terjadi sudah diproses dan dicatat
sesuai dengan sistem dan prosedur yang telah ditetapkan manajemen. Jika terjadi
penyimpangan dalam pemprosesan dan pencatatan transaksi, walaupun jumlah
(Rupiah) nya tidak material, auditor harus memperhitungkan pengaruh dari
penyimpangan tersebut terhadap efektivitas pengendalian intern.
Dalam melaksanakan Compliance Test, auditor harus memperhatikan hal-hal
berikut:
a. kelengkapan bukti pendukung (Supporting Documents)
b. Kebenaran perhitungan mathemathis (Footing, Cross Footing, Extension)
c. Otorisasi dari pejabat perusahaan yang berwenang
d. kebenaran nomor perkiraan yang didebet/kredit
e. Kebenaran posting ke buku besar dan sub buku besar.
Substantive Test adalah tes terhadap kewajaran saldo-saldo perkiraan laporan
keuangan (Laporan Posisi Keuangan dan Laporan Laba Rugi Komprehensif).
Prosedur pemeriksaan yang dilakukan dalam Substantive Test, antara lain :
 Inventarisasi aset tetap
 Observasi atas stock opname
 Konfirmasi piutang, utang dan Bank
 Subsequent collection dan subsequent payment
 Kas opname
 Pemeriksaan rekonsiliasi bank dan lain-lain
Jika pada waktu melakukan substantive test, auditor menemukan kesalahan-
kesalahan, harus dipertimbangkan apakah kesalahan tersebut jumlahnya material
atau tidak. jika permasalahannya material, auditor harus mengusulkan audit
adjusment secara tertulis (dalam bentuk daftar audit adjusment). jika usulan
adjusment tidak disetujui klien, dan auditor yakin usulan adjusment tersebut
benar, makan auditor tidak boleh memberikan unqualified opinion.

D. Cara Pemilihan Sampel


Audit melibatkan pengumpulan informasi keuangan dan penyediaan
semua informasi yang relevan kepada auditor. Ini termasuk berita, laporan
keuangan, laporan keuangan, dan dokumen elektronik seperti lembar kerja
dan spreadsheet. Audit juga mencakup informasi elektronik seperti sertifikat,
sistem dana elektronik, fakta, konfirmasi, dan informasi lainnya. Audit harus
relevan dan efektif, dengan fokus pada peran dan tanggung jawab auditor.
Audit internal dari perusahaan independen lebih efektif karena memberikan
lebih banyak informasi tentang proses audit.
Auditor menggunakan berbagai metode pengambilan sampel,
termasuk pengambilan sampel secara acak/judgment, pengambilan sampel
blok, dan pengambilan sampel statistik. Random sampling menggunakan
data publik untuk menentukan sebaran sampel, sedangkan block sampling
melibatkan transaksi pada periode tertentu seperti Januari, Juni, dan
Desember. Pengambilan sampel statistik dilakukan secara real-time,
memastikan sampel representatif dan pengendalian internal yang lebih baik
di perusahaan besar. Metode-metode ini membantu auditor membuat
keputusan yang lebih tepat dan meningkatkan proses audit mereka.

2.2 Ringkasan Buku Pembanding

BAB 4 Bukti Audit dan Dokumentasi Audit


Bukti audit adalah semua informasi yang digunakan oleh auditor
untuk sampai di kantor, kesimpulan yang mendasari opini audit, termasuk
informasi yang terkandung dalam catatan akuntansi yang mendasari laporan
keuangan dan informasi lainnya. Memahami sifat dan karakteristik bukti
adalah dasar untuk efektif mengaudit dan merupakan bagian penting dari
alat konseptual yang kami harap dapat membantu memperolehnya. Pada
audit tipikal, sebagian besar pekerjaan auditor melibatkan perolehan dan
evaluasi bukti menggunakan prosedur seperti pemeriksaan catatan dan
konfirmasi untuk menguji presentasi yang adil dari laporan keuangan. Untuk
melakukan tugas ini secara efektif dan efisien, seorang auditor harus benar-
benar memahami aspek penting dari bukti audit.

Bab 5 Perencanaan Audit dan Jenis-Jenis Tes Audit


Audit dimulai dengan penunjukan awal atau pengangkatan kembali
auditor oleh klien. Selanjutnya, audior melakukan sejumlah kegiatan yang
masuk ke pengembangan keseluruhan strategi audit. Kemudian meninjau
jenis utama dari tes audit dan mencakup prosedur analitis. Prosedur analitik
diperlukan untuk dilakukan sebagai bagian dari perencanaan audit dan
sebagai bagian dari penyelesaian audit. Mereka juga sering berguna untuk
memberikan bukti audit substantif selama pelaksanaan audit proses bisnis
dan akun terkait. Modul Tingkat Lanjut menyajikan rasio yang berguna
untuk analisis laporan keuangan.

BAB III

KELEBIHAN DAN KELEMAHAN BUKU

2.1 Buku Utama

A. Kelebihan Buku
 Ada penjelasan dan kegunaan bukti audit menurut SA 500
 Terdapat penjelasan serta macam macam bukti audit
 Ada penjelasan tentang dan perbandingan antara compliance test dan
substantive test
 Terdapat contoh tes transaksi bukti audit yaitu tes transaksi pengeluaran
kas

B. Kelemahan Buku
 Tidak terdapat kesimpulan di dala buku ini, dimana kesimpulan
merupakan garis besar dari sebuah bab.
 Kurangnya contoh dari sebuah penjelasan
 Materinya sedikit kurang lengkap dibandingkan dengan buku
pembandingnya

3.2 Buku Pembanding

A. Kelebihan Buku
 Lebih banyak cara proses dan cara pengaplikasian audit
 Terdapat juga latihan latihan soal yang membuat para pembaca lebih
mengerti

B. Kelemahan Buku
 Teori teori yang di dalam buku ini kurang lengkap dibandingkan buku
utama
 Penulisan dan tata letaknya kurang rapi
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Bukti audit adalah penilaian auditor atas informasi yang diperoleh untuk
mendukung opini audit atas kewajaran laporan keuangan. Bukti audit harus cukup
dan tepat untuk memberikan keyakinan yang memadai bagi auditor bahwa laporan
keuangan telah disajikan secara wajar sesuai dengan prinsip akuntansi yang
berlaku umum. Auditor dapat memperoleh bukti audit dari berbagai sumber, baik
dari dalam maupun luar entitas yang diaudit. Bukti audit dari dalam entitas yang
diaudit dapat berupa catatan akuntansi, dokumen pendukung, dan keterangan dari
manajemen. Bukti audit dari luar entitas yang diaudit dapat berupa konfirmasi
saldo dengan pihak ketiga, prosedur analitis, dan inspeksi fisik aset.

Auditor harus menggunakan pertimbangan profesionalnya dalam


menentukan jenis dan jumlah bukti audit yang diperlukan untuk memberikan
keyakinan yang memadai. Pertimbangan tersebut harus didasarkan pada penilaian
risiko kesalahan penyajian material dan tingkat keyakinan yang diinginkan.Setelah
mengumpulkan bukti audit, auditor harus mengevaluasi bukti tersebut untuk
menentukan apakah bukti tersebut cukup dan tepat untuk mendukung opini audit.
Auditor harus mempertimbangkan kualitas bukti audit, sumber bukti audit, dan
risiko kesalahan penyajian material.

Auditor harus mendokumentasikan kesimpulan bukti audit dalam kertas


kerja audit. Kesimpulan bukti audit harus didasarkan pada bukti audit yang telah
dikumpulkan dan dievaluasi.Kesimpulan bukti audit merupakan hal yang penting
dalam audit karena merupakan dasar bagi auditor untuk memberikan opini atas
kewajaran laporan keuangan. Oleh karena itu, auditor harus mengumpulkan dan
mengevaluasi bukti audit dengan cermat dan profesional.

Berikut adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam kesimpulan bukti
audit:
* Bukti audit harus cukup dan tepat.
* Bukti audit harus relevan dengan tujuan audit.
* Bukti audit harus dapat diandalkan.
* Kesimpulan bukti audit harus didasarkan pada semua bukti audit yang telah
dikumpulkan dan dievaluasi.

Jika auditor tidak dapat memperoleh bukti audit yang cukup dan tepat,
maka auditor tidak dapat memberikan opini wajar tanpa pengecualian atas
kewajaran laporan keuangan.

4.2 Saran
Berikut adalah beberapa saran bukti audit:
 Dapatkan bukti audit yang cukup dan tepat. Bukti audit harus cukup untuk
memberikan keyakinan yang memadai bagi auditor bahwa laporan keuangan telah
disajikan secara wajar sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum. Bukti
audit juga harus tepat untuk mendukung tujuan audit.
 Dapatkan bukti audit dari berbagai sumber. Bukti audit dapat diperoleh dari
berbagai sumber, baik dari dalam maupun luar entitas yang diaudit. Auditor harus
menggunakan pertimbangan profesionalnya untuk menentukan sumber bukti audit
yang dapat diandalkan.
 Evaluasi bukti audit dengan cermat. Auditor harus mengevaluasi bukti audit yang
telah dikumpulkan untuk menentukan apakah bukti tersebut cukup dan tepat untuk
mendukung opini audit. Auditor harus mempertimbangkan kualitas bukti audit,
sumber bukti audit, dan risiko kesalahan penyajian material.
 Dokumentasikan bukti audit dengan baik. Auditor harus mendokumentasikan bukti
audit yang telah dikumpulkan dan dievaluasi dalam kertas kerja audit. Dokumentasi
bukti audit harus jelas, lengkap, dan akurat.
Berikut adalah beberapa saran tambahan untuk meningkatkan kualitas bukti audit:
 Gunakan teknologi untuk mengumpulkan dan mengevaluasi bukti audit. Teknologi
dapat membantu auditor untuk mengumpulkan dan mengevaluasi bukti audit secara
lebih efisien dan efektif.
 Bekerjas sama dengan manajemen untuk mengumpulkan bukti audit. Manajemen
bertanggung jawab untuk menyediakan dokumentasi dan informasi yang diperlukan
auditor untuk melaksanakan audit.
 Tetap skeptis dalam mengumpulkan dan mengevaluasi bukti audit. Auditor harus
tetap skeptis dan tidak boleh mengandalkan semata-mata pada dokumentasi dan
informasi yang disediakan oleh manajemen.
Auditor harus menggunakan pertimbangan profesionalnya dalam menerapkan saran-
saran di atas. Saran-saran di atas tidak dimaksudkan untuk menggantikan standar
auditing yang berlaku.
DAFTAR PUSTAKA

Agoes Sukrisno. (2017). Auditing. Jakarta: Salemba Empat.

Eilifsem. (2013). Auditing and Assurance Services. London: McGraw Hill.

Anda mungkin juga menyukai