Nama : Amniatizzakia
NIM : 2002110036
Mata Kuliah : Audit Manajemen Sektor Publik (C)
Materi : Temuan Audit, Bukti Audit, dan Kertas Kerja Audit
Pertemuan Ke- :4
1. Temuan Audit
Temuan audit adalah masalah-masalah yang penting (material) yang ditemukan
selama audit- berlangsung dan masalah tersebut pantas untuk dikemukakan dan
dikomunikasikan dengan entitas yang diaudit karena mempunyai dampak terhadap
perbaikan dan peningkatan kinerja-ekonomi, efisiensi, dan efektivitas entitas yang
diaudit.
Prosedur Analitis
Prosedur analitis menggunakan perbandingan - perbandingan dan hubungan-
hubungan untuk mengetahui apakah suatu angka atau data merupakan angka
atau data yang logis. Prosedur analitis pada garis besarnya dapat dilakukan
dengan lima cara:
a. Membandingkan data keuangan yang ada di laporan keuangan tahun
yang diaudit dengan tahun sebelumnya.
b. Membandingkan data keuangan yang ada di laporan keuangan
perusahaan yang diaudit dengan data perusahaan yang sejenis untuk
tahun/periode yang sama.
c. Membandingkan data keuangan yang ada di laporan keuangan dengan
anggarannya.
d. Membandingkan data yang di laporan keuangan dengan data atau
informasi yang diketahui auditor atau hasil perhitungan auditor.
e. Membandingkan data keuangan yang ada di laporan keuangan dengan
data non-keuangan yang ada kaitannya (relationship)
Dokumen
Menurut sumbernya, bukti dokumenter dapat dibagi menjadi 2 golongan,
yaitu:
a. Bukti dokumenter yang dibuat oleh pihak luar yang independen yang
dikirimkan langsung kepada auditor, misalnya konfirmasi yang
merupakan penerimaan jawaban tertulis dari pihak yang independen di
luar klien yang berisi verifikasi ketelitian yang diminta oleh auditor.
b. Bukti dokumenter yang dibuat oleh pihak luar yang independen yang
disimpan dalam arsip klien, misalnya rekening koran bank, faktur dari
penjual order pembelian dari pelanggan dan lain-lain. Untuk menentukan
tingkat kepercayaan terhadap jenis bukti dokumenter ini.. audit or harus
mempertimbangkan apakah dokumen tersebut dapat dengan mudah
diubah atau dibuat oleh karyawan dalam organisasi klien.
Observasi
Observasi adalah penggunaan penglihatan dan indera lain untuk
menilai atau memeriksa kegiatan-kegiatan tertentu, misalnya jika di
catatan kepegawaian ada 15 personil di bagian akuntansi, auditor dapat
berkunjung ke bagian akuntansi untuk melihat apakah ada 15 orang yang
bekerja di bagian akuntansi. Jika kurang dari 15 orang, perlu ditanyakan
apakah ada personil yang cuti atau sedang keluar kantor, Demikian juga,
jika di catatan tidak ada barang setengah Jadi (work in proccess), auditor
dapat berkunjung ke pabrik untuk melihat bagaimana proses produksi di
perusahaan, untuk memastikan tidak adanya barang setengah jadi. Juga,
misalnya menurut catatan dan informasi di perusahaan mesin yang dibeli
perusahaan, kapasitasnya dapat menghasilkan 1.000 unit produk perjam.
Untuk memeriksa hal diatas, auditor dapat meminta untuk melakukan
observasi beroperasinya mesin tersebut.
Pengerjaan Kembali
Pengerjaan kembali adalah mengulangi apa yang telah dilakukan
atas suatu data atau informasi. Misalnya suatu faktur penjualan, jumlah
rupiah di faktur tersebut Rp. 5 juta. Auditor akan menghitung kembali
dengan mengalikan kuantitas barang yang dijual dengan harga per unit
dari barang tersebut, kemudian menguranginya jika ada diskon dan
sebagainya, sehingga diperoleh angka Rp. 5 juta.
3. Kertas Kerja
Berdasarkan SAS 41, working Papers (AU 339.03), menguraikan kertas kerja
(working papers) sebagai catatan yang di simpan olch auditor tentang prosedur audit yang
diterapkan, pengujian ayng dilaksanakan, informasi yang diperoleh, dan kesimpulan
tentang masalah yang dicapai dalam audit. Kertas kerja memberikan :
Dukungan utama bagi laporan audit
Cara untuk melakukan koordinasi dan supervisi audit
Bukti bahwa audit dilaksanakan sesuai dengan GAAS