“TEMUAN AUDIT”
Oleh
Kelompok 8
PRODI AKUNTANSI
UNIVERSITAS MAHASARASWATI
DENPASAR
2020
PEMBAHASAN
Temuan audit adalah himpunan data dan informasi yang dikumpulkan, diolah
dan diuji selama melaksanakan tugas audit atas kegiatan instansi tertentu yang disajikan
secara analitis menurut unsur- unsurnya yang dianggap bermanfaat bagi pihak-pihak
yang berkepentingan Temuan audit bisa memiliki berbagai macam bentuk dan ukuran.
Misalnya, temuan-temuan tersebut dapat menggambarkan:
Definisi audit internal menurut International Standards for the Professional Practice
of Internal Auditing (SPPIA) adalah suatu kegiatan assurance dan konsultasi (consulting)
yang independen dan objektif yang dirancang untuk menambah nilai dan meningkatkan
operasi suatu organisasi. Kegiatan-kegiatan tersebut membantu organisasi yang
bersangkutan mencapai tujuan-tujuannya dengan mengevaluasi dan memperbaiki
efektivitas proses manajemen risiko, pengendalian, dan tata kelola (governance) melalui
pendekatan yang teratur dan sistematik. Kegiatan assurance meliputi kegiatan penilaian
bukti-bukti oleh seorang auditor internal secara objektif sebagai dasar pemberian opini atau
kesimpulan yang independen mengenai suatu proses, sistem, dan sebagainya. Sifat dan
lingkup kegiatan assurance ditentukan oleh auditor internal. Namun di samping auditor
internal sebagai penilai, terdapat pihak lain yang terlibat dalam kegiatan assurance, yaitu
pemilik proses yang dinilai (process owner) dan pengguna hasil penilaian (the user).
Dengan demikian terdapat tiga pihak yang terlibat dalam penugasan. Kegiatan
konsultasi pada dasarnya adalah kegiatan pemberian saran/advise, dan biasanya dilakukan
berdasarkan permintaan khusus dari klien. Sifat dan lingkup kegiatan konsultasi tergantung
pada kesepakatan antara auditor internal dengan klien. Dalam kegiatan konsultasi terdapat
dua pihak yang terlibat, yaitu auditor internal sebagai pihak yang memberikan advise dan
klien yang meminta/menerima advise. Dalam melakukan kegiatan konsultasi ini, auditor
internal tetap dituntut untuk memelihara objektivitas dan tidak menerima limpahan
tanggungjawab fungsimanajerial dari klien.
Attribute standard memberikan arah tentang karakteristik dari organisasi serta pihak-
pihak yang menyelenggarakan kegiatan internal audit. Performance standard menjelaskan
tentang sifat dari kegiatan internal audit dan menyediakan kriteria tentang mutu (quality)
terhadap mana kinerja (performance) dari jasa jasa audit ini dapat dinilai. Sementara attribute
standard dan performance standard dapat diterapkan pada semua jasa internal audit,
implementation standard diterapkan pada pekerjaan-pekerjaan yang spesifik. Hanya ada satu
set Attribute dan Performance Standard, dilain pihak terdapat multiple set untuk standar
implementasi,masing-masing satu set untuk setiap kegiatan audit yang utama (major type of
internal audit activity). Standard implementasi ditetapkan untuk kegiatan-kegiatan dalam
pemeriksaan (assurance) (A) dan konsultasi (consulting) (B). Standard yang ditetapkan
merupakan bagian dari Kerangka Kerja Praktik Profesional (The Professionnal Practice
Framework).
1.3 Pendekatan untuk Mengontruksi Temuan dan Tongkat Signifikansi Temuan Audit
Dalam mengembangkan fakta-fakta dan rincian menjadi temuan audit yang signifikan
dan dapat dilaporkan memerlukan keahlian khusus berdasarkan pengalaman auditor, karena
bisa jadi suatu kesalahan fatal bagi orang awam adalah hal sepele bagi auditor. Oleh karena
itu auditor internal harus mempertimbangkan faktor-faktor berikut ini :
➢ Meninjau kembali kebijakan/keputusan dari manajemen yang bisa jadi tidak realistis.
Auditor internal harus mempertimbangkan kondisi, fakta, dan situasi ketika kelemahan
tersebut terjadi. Serta tidak mengkritik kebijakan manajemen maupun mengganti
pertimbangan manajemen.
➢ Auditor harus bertanggungjawab untuk memberikan bukti atas setiap temuan audit.
➢ Auditor internal harus tertarik pada perbaikan kinerja tetapi kinerja tersebut tidak mutlak
harus dikritik hanya karena kurang dari 100 %.
➢ Auditor internal harus meninjau temuan-temuan audit.
1.4 Elemen-elemen Temuan Audit
Auditor internal bukanlah orang yang maha tahu dan mereka tidak bisa
diharapkan untuk mengetahui semua hal tentang operasi yang sedang diaudit.
Pengetahuan tentang temuan audit yang dapat dilaporkan merupakan masalah lain,
karena auditor internal mempertentangkan kelayakan status quo. Mereka mencari sistem
atau transaksi yang tidak memenuhi standar operasi yang berlaku. Tetapi auditor
internal bisa mengharapkan adanya tantangan dan mereka harus mengetahui lebih
banyak tentang temuan-temuan audit mereka. Fakta-fakta yang ditemukan auditor
internal haruslah meyakinkan, kriterianya harus dapat diterima, dan logika yang
digunakan juga harus meyakinkan.
Pembaca laporan harus diberikan informasi umum yang memadai agar dapat
memahami sepenuhnya alasan-alasan mengapa auditor yakin bahwa temuan-temuan
tersebut harus dilaporkan. Latar belakang juga dapat mengidentifikasi orang-orang
yang berperan, hubungan organisasi, bahkan tujuan dan sasaran yang menjadi perhatian.
Hal tersebut harus bisa menjelaskan secara umum lingkungan yang melingkupi operasi
dan situasi yang menyebabkan auditor melaporkan temuan tersebut.
1. Kriteria Pengembangan temuan audit harus mencakup dua elemen penting dalam
konsep kriteria:
a. Tujuan dan sasaran, dapat mencakup standar-standar operasi yang
mencerminkan apa yang diinginkan manajemen untuk dicapai oleh operasi
yang diaudit.
b. Kualitas pencapaian.
Adanya prosedur yang salah atau tidak adanya prosedur yang layak bisa
menjadi alasan mengapa dibutuhkan tindak perbaikan. Dibutuhkan keahlian yang
memadai untuk menulis hal ini tanpa menimbulkan kesalahpahaman bagi
pembaca. Hanya hal-hal penting yang seharusnya dilaporkan, hindari rincian-
rincian yang tidak perlu. Misalnya saja auditor tidak menemukan adanya
prosedur operasi tertulis sebagai perbandingan kondisi yang terjadi, tetapi praktik
operasi melanggar praktik bisnis yang baik. Karyawan hanya menghabiskan
setengah hari untuk pekerjaan mereka. Pengawasan lemah dan penggunaan
meteran tidak diperiksa. Auditor membuat standar mereka sendiri berdasarkan
prosedur administratif yang dapat diterima dan informasi yang dikumpulkan dari
organisasi lain pada bidang yang sama. Audit yang mereka lakukan kemudian
didedikasikan untuk menunjukkan akibatakibat prosedur yang tidak memadai dan
merekomendasikan cara-cara untuk memperbaikinya.
2. Kondisi
3. Penyebab
Penyebab menjelaskan mengapa terjadi deviasi dari kriteria yang ada,
mengapa sasaran tercapai, dan mengapa tujuan tidak terpenuhi. Identifikasi
penyebab merupakan hal penting untuk memperbaikinya. Setiap temuan audit
dapat ditelusuri penyimpangannya dari apa yang diharapkan. Masalah dapat
diatasi hanya jika penyimpangan ini diidentifikasi dan penyebabnya diketahui.
Menentukan penyebab merupakan latihan pemecahan masalah dan
prosesnya mengikuti langkah-langkah klasik berikut:
a. Kumpulkan fakta-fakta.
b. Identifikasi masalah.
c. Jelaskan hal-hal utama dari masalah.
d. Uji penyebab-penyebab yang mungkin.
e. Tetapkan tujuan-tujuan potensi tindakan perbaikan.
f. Bandingkan tindakan-tindakan alternatif dengan tujuan dan secara tentatif
pilih yang terbaik.
g. Pikirkan keadaan-keadaan buruk yang dipicu oleh tindakan perbaikan
yang telah dipilih.
h. Pertimbangan “bagaimana seandainya”.
i. Apakah terdapat kondisi-kondisimitigasi.
j. Rekomendasikan kontrol untuk memastikan bahwa tindakan terbaik
benar-benar telah dilakukan.
4. Dampak
Dampak menjawab pertanyaan “lalu kenapa”. Anggaplah semua fakta
telah disajikan, lalu kenapa/ siapa atau apa yang dirugikan, seberapa buruk? Apa
konsekuensinya? Akibat-akibat yang merugikan haruslah signifikan, bukan
hanya penyimpangan dari prosedur. Dampak merupakan elemen yang dibutuhkan
untuk meyakinkan klien dan manajemen pada tingkat lebih tinggi bahwa kondisi
yang tidak diinginkan jika dibiarkan terus terjadi akan berakibat buruk dan
memamakan biaya yang lebih besar daripada tindakan yang dibutuhkan untuk
memeprbaiki masalah tersebut.
Untuk temuan-temuan keekonomisan dan efisiensi, dampak biasanya
diukur dalam dolar atau rupiah. Dalam temuan-temuan efektivitas, dampak
biasanya meupakan ketidakmampuan untuk menyelesaikan hasil akhir yang
diinginkan atau diwajibkan. Dampak adalah hal yang membuat yakin dan sangat
diperlukan untuk suatu temuan audit. Jika tidak disajikan ke manajemen dengan
memadai maka kecil kemungkinannya akan diambil indak perbaikan.
Sebagai contoh dampak yang signifikan, auditor internal dapat
menunjukkan melalui sampel mereka bahwa telah terjadi kehilangan pendapatan
sebesar $2 juta per tahun. Mereka juga menunjukkan bahwa tarif air sangat tinggi
secara tidak beralasan sehingga terjadi kelebihan pendapatan setidaknya $1.5 juta
setiap tahun.
5. Kesimpulan
Kesimpulan (conclusion) harus ditunjang oleh fakta-fakta; namun harus
merupakan pertimbangan professional, bukan berisi rincian yang tidak perlu.
Dalam membuat kesimpulan, auditor internal jelas memiliki peluang untuk
memberikan kontribusi kepada organisasi. Jika auditor internal secara konsisten
menyajikan kesimpulan yang bisa menghasilkan kinerja yang baru dan tingkatan
kinerja yang lebih tinggi, menguranggi biaya dan meningkatkan kualitas
ptroduksi, menghilangkam [ekerjaan yang tidak dibutuhkan, mendayagunakan
kekuatan teknologi, meningkatkan kepuasan pelanggan, merningkatkan jasa, dan
meningkatkan posisi kompetitif organisasi, maka audit internal jelas bernilai.
Kesimpulan dapat menekankan pemahaman auditor atas usaha organisasi dan
hibungan fungsi yang diaudit terhadap perusahaan secara keseluruhan.
Kesimpulan dapat dan seharusnya menyajikan tindakan potensial dan
menunjukan bahwa manfaat memperbaiki kesalahaaan akan melebihi biayanya.
Besarnya kerugian yang ditunjukan pada bagian dampak merupakan
dasar dibutuhkannya tindakan perbaikan. Misalnya temuan menuntun auditor
untuk menyimpulkan bahwa prosedur-prosedur harus diperbaiki. Meteran di atas
usia tertentu harus diawasi, dan yang tidak memenuhi standar harus diganti
Instruksi dan pengawasan harus diberikan kepada pengawas sehingga kinerja
mereka bisa ditingkatkan.
6. Rekomendasi
Rekomendasi (recommendation) menggambarkan tindakan yang mungkin
dipertimbangkan manajemen untuk memperbaiki kondisi-kondisi yang salah dan
untuk memperkuat kelemahan dalam sistem kontrol. Rekomendasi harus positif
dan bersifat spesifik. Rekomendasi juga harus mengidentifikasi siapa yang akan
terbaik.
Akan tetapi rekomendasi audit membawa bibit-bibit bahaya. Jika
manajemen diberi tahu mengenai tindakan yang direkomendasikan auditor, maka
tindakan tersebut bisa berbalik merugikan auditor. Mengidentifikasi kondisi yang
tidak memuaskan adalah tanggung jawab audit. Memperbaikinya merupakan
tanggung jawab manajemen.
Lebih disukai bila auditor internal mengusulkan metode tindakan
perbaikan untuk pertimbangan manajemen. Rekomendasi audit seharusnya tidak
dilakukan secara membabi buta, tetapi dipertimbangkan bersama-sama dengan
tindakantindakan lain yang mungkin dilakukan. Auditor internal tidak mendikte
manajemen: dan pada akhirnya, manajemenlah, bukan auditor internal yang harus
melakukan tindakan perbaikan.
Saran yang paling memuaskan untuk menyelesaikan temuan audit adalah
membahsnya dengan manajemen operasional sebelum laporan audit tertulis
diterbitkan. Pada saat itu harus dicapai kesepakatan mengenai fakta-fakta
dan beberapa tindakan perbaikan untuk memperbaiki kekurangan. Kemudian,
laporan formal bisa berisi pernyataan ini: ―kami membahas temuan-temuan kami
dengan manajemen; dan sebgai hasilnya, tindakan telah diambil yang kami yakin
telah diperhitungkan untuk memperbaiki kondisi yang telah dijelaskan).‖
Pendekatan ini mengambil apa pun dari auditor, dan membangun hubungan dalam
pemecahan masalah antara auditor dan lien.
Kami yakin bahwa bentuk laporan ini lebih disukai untuk seperangkat
rekomendasi audit yang kelihatanya menekankan klien dan meempatkan
auditor sebagai atasan, makhluk maha tahu yang mengeluarkan pernyataan yang
di[ahat di batu granit. Misalnya:
Kami telah mebahas temuan dan kesimpulan kami dengan manajemen.
Sebagai hasilnya. Manajemen mengambil tindakan untuk mengganti 25.000
meteran lama atau yang tidak beroprasi dengan biaya $1 juta. Manajemen puas
dengan tindakan ini karena akan menghasilkan tambahan pendapatan $2 juta
setahun dan pada saat yang sama, mengurangi pendapatan tarif air sebesar $1,5
juta setiap tahun.
Juga, manajemen mengambil langkah untuk mengutus sebuah tim ke
beberapa organisasi utilitas, untuk memepelajari metode yang diterapkan dalam
memeriksa meteran, mengawasi pemeriksaan meteran, dan mengawasi meteran
untuk medeteksi meteran yang mulai rusak.