Anda di halaman 1dari 8

Chapter 8

Audit Finding

A. Sifat-sifat Temuan Audit

Temuan audit bisa memiliki berbagai macam bentuk dan ukuran. Misalnya, temuan-
temuan tersebut dapat menggambarkan:

1. Tindakan-tindakan yang seharusnya diambil, tetapi tidak dilakukan,


seperti
 pengiriman yang dilakukan tetapi tidak ditagih.
2. Tindakan-tindakan yang dilarang, seperti pegawai yang mengalihkan sewa
dari

 perlengkapan perusahaan ke perusahaan kontrak pribadi untuk kepentingannya


sendiri.
3. Tindakan-tindakan tercela, seperti membayar barang dan perlengkapan pada
tarif 
yang telah diganti dengan tariff yang lebih rendah pada kontrak yang lebih
menguntungkan.
. !istem yang tidak memuaskan, seperti diterimanya tindak lan"ut yang seragam
untuk klaim asuransi yang belum diterima padahal kalim tersebut ber#ariasi dalam
"umlah
dan signifikansinya.
$. %ksposur-eksposur risiko yang harus dipertimbangkan.

Meskipun temuan-temuan audit seringkali disebut sebagai


&kekurangan' (deficiency), banyak organisasi audit internal merasa bahwa istilah tersebut
terlalu negatif* dan standar awal kelihatannya setu"u dengan hal ini. +alam kenyataannya,
bahkan istilah temuan dianggap terlalu negatif di beberapa tempat. ata-kata seperti
&kondisi' dianggap lebih nyaman dan tidak memberikan ancaman, serta tidak
menimbulkan tanggapan defensif di pihak klien.

B.Ciri-ciri Temuan Audit yang Baik 

Terdapat tiga ciri temuan audit yang dikatakan baik, yaitu temuan audit
harus didukung oleh bukti yang memadai, temuan audit harus penting (material), ser ta
temuan audit harus mengandung unsur temuan (kondisi, kriteria, dan sebab akibat).

C. Pendekatan untuk Mengontruksi Temuan


Menemukan penyimpangan-penyimpangan kecil pada proses yang sedang ber"alan
relatif mudah. esempurnaan "arang diupayakan dan harga yang yang harus dibayar untuk itu
 "uga terlalu mahal. uditor internal harus realistis dan adil dalam pertimbangan
dan kesimpulan mereka. Mereka harus memiliki naluri bisnis yang baik untuk
mengembangkan temuan-temuan mereka. arena mereka membuat dan melaporkan
temuan-temuan audit, auditor internal harus mempertimbangkan faktor-faktor ini:

1. Menin"au keputusan mana"emen bisa "adi tidak adil dan realistis.


2. uditor, bukan klien, harus bertanggung "awab untuk memberikan bukti.
3. uditor internal harus tertarik pada perbaikan kiner"a tetapi kiner"a tersebut
tidak mutlak harus dikritik hanya karena kurang dari 1 persen.
. uditor internal harus menin"au temuan-temuan audit.

D. Menamah !ogis

+alam setiap aspek usaha, konsep menambah nilai ( adding value) memiliki makna
 baru dan lebih "elas. +efinisi terbaru mengenai audit internal secara khusus
menyebutkan
 penambahan nilai. /ungsi-fungsi yang dianggap tidak menambah nilai berisiko
untuk dirampingkan, atau bahkan dihilangkan. !alah satu cara auditor internal
menambah nilai adalah dengan meyakinkan bahwa temuan dan
rekomendasi yang mereka berikan "elas
 berdampak positif bagi organisasi. uditor internal tidak hanya harus yakin bahwa peker"aan
mereka memberikan kontribusi yang berarti bagi tu"uan dan kesuksesan organisasi, mereka
 "uga harus yakin bahwa kontribusi tersebut dipahami dan dinilai oleh yang lain.

Temuan audit yang wa"ar dapat menghasilkan perbaikan dalam "umlah dolar atau
rupiah yang besar, atau meningkatkan "asa, atau memperbaiki struktur dan proses organisasi.
uditor internal akan meningkatkan citra mereka sebagai penambah nilai, bukan sebagai
 pemakan sumber daya. +i sepan"ang tahapan temuan-temuan audit, penting bagi
auditor internal untuk tetap fokus menyediakan akti#itas-akti#itas dan "asa-"asa bernilai tinggi.

". Signifikansi Temuan Audit

1. Temuan-temuan Tidak !ignifikan


Temuan yang tidak signifikan (insignificant findings) adalah semacam
kesalahan klerikal yang dialami semua organisasi yang tidak memerlukan tindakan
formal. +alam kenyataannya, memasukkan temuan seperti ini kedalam laporan audit
formal akan men"adi tidak produktif karena akan mengaburkan temuan signifikan
yang sebenarnya pada laporan, yang mengimplikasikan bahwa auditor internal
tidak dapat melihat perbedaan antara setitik noda dengan noda yang menyebar.

2. Temuan-temuan ecil
Temuan-temuan kecil (minor findings) perlu dilaporkan karena bukan semata-
mata kesalah manusiawi yang bersifat acak. 0ika tidak diperbaiki, maka akan berlan"ut
sehingga merugikan dan walaupun tidak menggangu tu"uan operasi organisasi, namun
cukup signifikan untuk diperhatikan oleh mana"emen. eberapa temuan kecil lebihh
 baik dilaporkan dalam surat kepada mana"emen (Management Letter).
3. Temuan-temuan esar 
Temuan-temuan besar (major findings) adalah temuan yang akan
mengahalangi tu"uan utama suatu organisasi atau suatu unit dalam organisasi. !
istem kontrol yang lemah yang bisa atau akan mengakibatkan kesalahan
pembayaran yang akan mencerminkan kelemahan yang bisa menghalangi
departemen mencapai tu"uan utamanya. leh karen aitu, hal ini merupakan
temuan audit yang besar dan harus dilaporkan.

F. "#emen-e#emen Temuan Audit

elayakan tindakan yang mereka lakukan paling baik diukur


dengan membandingkannya dengan beberapa kriteria. !ama halnya dengan pengembangan
temuan audit. 0ika temuan yang dikembangkan memenuhi semua standar audit dapat
diterima, maka temuan tersebut akan men"adi logis, wa"ar, dan meyakinkan. Temuan
tersebut akan memberi stimulus untuk memoti#asi tindakan perbaikan. 0ika ada
yang hilang dari temuan yang dilaporkan, maka temuan tersebut bisa dipertentangkan
dan berakibat pada tindakan yang tidak menyenangkan atau bahkan tidak ada tindakan
sama sekali.

ebanyakan temuan audit harus mencakup elemen-elemen tertentu,


termasuk di dalamnya latar belakang, kriteria, kondisi, penyebab, dampak, kesimpulan, dan
rekomendasi.
!etiap temuan audit yang mencakup elemen-elemen ini, baik eksplisit maupun implisit, akan
men"adi argumen yang kuat untuk dilakukannya tindakan perbaikan.

%lemen-elemen temuan adalah sebagai berikut.

$. %riteria

engembangan temuan audit harus mencakup dua elemen penting


dalam konsep kriteria:

a. Tu"uan dan sasaran, dapat mencakup standar-standar operasi yang


mencerminkan apa yang diinginkan mana"emen untuk dicapai oleh operasi yang
diaudit.
 b. ualitas pencapaian.

Tidak memahami saran atau tu"uan operasi bagaikan menilai patung dengan
matu tertutup. Mungkin sa"a dilakukan penilaian atas bagian yang dipegang, namun
konteksnya tidak tepat. +alam mengembangkan temuan audit, auditor internal harus
dengan "elas melihat dan memahami gambaran keseluruhan, serta bagian lainnya.

!tandar-standar operasi mungkin sudah ada di beberapa bidang


organisasi. Misalnya mana"emen bisa menyatakan bahwa tingkat penolakan
produk-produk tertentu tidak boleh melebihi 24. Tetapi sebelum menerima
standar ini, auditor internal harus menilai #aliditasnya. +asar penentuan standar
mungkin harus diteliti ulang dan auditor mungkin ingin membandingkan
standar dengan organisasi- organisasi srupa dan memeriksa kewa"arannya
dalam memenuhi sasaran-sasaran
 perusahaan.

&. %ondisi

5stilah kondisi mengacu pada fakta-fakta yang dikumpulakn melalui obser#asi,


 penga"uan pertanyaan, analisis, #erifikasi, dan in#estigasi yang dilakukan
auditor internal. ondisi merupakan ktaondisi harus mampu menghadapi serangan
apapun.
ondisi "uga harus mencerminkan total populasi atau sistem yang ditelaah, atau dalam
kasus terpisah, harus merupakan kelemahan yang signifikan. lien harus menyepakati
fakta-fakta yang disa"ikan meskipun mereka bisa sa"a memperselisihkan signifikansi
yang dilekatkan auditor pada temuan-temuan tersebut.

'. Penyea

enyebab men"elaskan mengapa ter"adi de#iasi dari kriteria yang


ada, mengapa sasaran tercapai, dan mengapa tu"uan tidak terpenuhi. 5dentifikasi
penyebab merupakan hal penting untuk memperbaikinya. !etiap temuan audit
dapat ditelusuri
 penyimpangannya dari apa yang diharapkan. Masalah dapat diatasi hanya "ika
 penyimpangan ini diidentifikasi dan penyebabnya diketahui.

(. Dampak 

6ntuk temuan-temuan keekonomisan dan efisiensi, dampak biasanya


diukur dalam dolar atau rupiah. +alam temuan-temuan efekti#itas, dampak
biasanya meupakan ketidakmampuan untuk menyelesaikan hasil akhir yang
diinginkan atau
diwa"ibkan. +ampak adalah hal yang membuat yakin dan sangat diperlukan
untuk suatu temuan audit. 0ika tidak disa"ikan ke mana"emen dengan memadai maka
kecil kemungkinannya akan diambil indak perbaikan.

). %esimpu#an

esimpulan (conclusion) harus ditun"ang oleh fakta-fakta* namun


harus merupakan pertimbangan professional, bukan berisi rincian yang tidak perlu.
+alam membuat kesimpulan, auditor internal "elas memiliki peluang untuk
memberikan kontribusi kepada organisasi. 0ika auditor internal secara
konsisten menya"ikan kesimpulan yang bisa menghasilkan kiner"a yang baru dan
tingkatan kiner"a yang lebih tinggi, menguranggi biaya dan
meningkatkan kualitas ptroduksi, menghilangkam 7eker"aan yang tidak
dibutuhkan, mendayagunakan kekuatan teknologi, meningkatkan kepuasan
pelanggan, merningkatkan "asa, dan meningkatkan
 posisi kompetitif organisasi, maka audit internal "elas bernilai. esimpulan
dapat menekankan pemahaman auditor atas usaha organisasi dan hibungan fungsi
yang diaudit terhadap perusahaan secara keseluruhan.

*. +ekomendasi

8ekomendasi (recommendation) menggambarkan tindakan yang


mungkin dipertimbangkan mana"emen untuk memperbaiki kondisi-kondisi
yang salah dan untuk memperkuat kelemahan dalam sistem kontrol.
8ekomendasi harus positif dan
 bersifat spesifik. 8ekomendasi "uga harus mengidentifikasi siapa yang akan terbaik.

kan tetapi rekomendasi audit membawa bibit-bibit bahaya. 0ika mana"emen


diberi tahu mengenai tindakan yang direkomendasikan auditor, maka
tindakan tersebut bisa berbalik merugikan auditor. Mengidentifikasi kondisi
yang tidak memuaskan adalah tanggung "awab audit. Memperbaikinya
merupakan tanggung
 "awab mana"emen.

,. Pencatatan dan Pe#aporan Temuan Audit

Tidak setiap kelemahan yang ditemukan auditor internal harus dilaporkan. eberapa
kelemahan bersifat kecil dan tidak membutuhkan perhatian mana"emen. !emua temuan audit
yang bisa dilaporkan haruslah:
1. 9ukup signifikan agar dapat dilaporkan ke mana"emen.
2. +idokumentasikan dengan fakta, bukan opini, dan dengan bukti yang
memadai,
kompeten, dan rele#an.
3. !ecara ob"ektif dibuat tanpa bias atau prasangka.
. 8ele#an dengan masalah-masalah yang ada.
$. 9ukup meyakinkan untuk memaksa dilakukannya tindakan untuk
memperbaiki
kondisi-kondisi yang mengandung kelemahan.

arakteristik ini akan diinterpretasikan secara sub"ektif. pa yang dianggapa sebagai
kelemahan signifikan bagi satu indi#idu bisa "adi tidak dianggap signifikan bagi yang lain.
ata-kata seperti ob"ektif, meyakinkan, wa"ar, dan logis memiliki konotasi yang berbeda bagi
orang yang berbeda.

engu"iannya adalah untuk memproyeksikan bagaimana kelemahan-


kelemahan tersebut akan diperhatikan oleh orang yang memiliki sifat wa"ar dan
berhahti-hati pada kondisi-kondisi yang serupa.

H. Pencatatan Temuan Audit


Auditor internal yang ingin memastikan bahwa mereka telah
sepenuhnya mempertimbangkan elemen-elemen temuan audit bisa
mengandalkan pada suatu bentuk laporan atau sarana lainnya agar
mereka tetap bisa menelusurinya. Laporan tersebut juga bisa menjadi
sarana bagi penyelia audit guna menentukan apakah semua langkah yang
diperlukan untuk menghasilkan temuan audit yang dikembangkan
dengan baik telah diambil.
Laporan Pencatatan Temuan Audit (Record of Audit
Findings-- RAF) memberikan feksibilitas karena RAF bisa diurutkan
atau diurut ulang untuk memasilitasi pelaporan ormal. Laporan tersebut
juga memberikan auan untuk pembahasan! karena menakup
kebanyakan inormasi yang dibutuhkan dalam satu lembar untuk
menjelaskan masalah. Laporan tersebut juga berungsi sebagai
pedoman untuk mengingatkan auditor semua yang diperlukan untuk
memperoleh inormasi untuk temuan yang dibuat seara mendalam.
RAF juga harus diselesaikan di lapangan sehingga setiap elemen
yang hilang atau tidak lengkap bisa diperbaiki tanpa membutuhkan
kunjungan ulang ke tempat yang diaudit.
I. Keahlian Komunikasi
Laporan ringkas sekali pun! seperti yang tampak pada RAF harus
ditulis dengan baik! dan masalah-masalah harus dide"nisikan dengan
 jelas mnenggunakan istilah-istilah yang singkat! padat! dan tepat. #ika
dimungkinkan! bahasa RAF harus diekspresikan dalam nada yang positi!
dan istilah-istilah yang mendorong reaksi emosional atau deensi harus
dihindari. $entu saja! sikap yang sama juga harus ditampilkan dalam
komunikasi %erbal sehari-hari dsan presentasi interim hasil-hasil audit.
&ada saat yang sama! auditor terkadang harus terlibat dalam
masalah yang sensitit dan negati. 'asalah-masalah kontrol
serius! keurangan! atau tindakan-tindakan ilegal harus selalu dipandang
sebagai berita buruk! terlepas dari kemampuan komunikasi auditor atau
objekti%itas RAF.

 J. Penelaahan Pengawasan


uper%isi audit tetap merupakan kontrol kuni atas pengembangan
proeisonal temuan-temuan audit. etiap temuan yang dapat dilaporkan
harus melewati penelaahan pengawasan yang ketat! baik seara manual
maupun elektronik! dan penelaahan tersebut haruys dibuktikan dengan
tanda tangan peneyelia atau indikasi persetujuan elektronik.
 $idak ada yang begitu mengurangi kredibilitas akti%itas audit
internal selain temuan yang tidak dibuat dengan mendalam sehingga
mudah diserang. ebuah temuan audit seara de"nisi merupakan sebuah
kritik. 'ekanisme bertahan alami atas kritik-kritik tersebut sering kali
dengan segera menghasilkan serangan terhadap kritik tersebut. leh
karena itu! temuan audit harus mengatasi kritik.

%. Me#aporkan Temuan Audit

/ormat pelaporan ini menekankan pada kelemahan-kelemahan. elaporan


ini menawarkan manfaat dari pelaporan segera setelah peker"aan lapangan diselesaikan,
tetapi apa yang diperoleh dari pelaporan yang cepat bisa "adi sia-sia bila hubungan
auditor-klien tidak menguntungkan. uditor bisa berada pada posisi memberikan kritik
atau celaan, bukan sebagai pengamat ob"ektif yang memerhatikan sisi baik maupun sisi
buruk. +ampak yang
tidak menguntungkan ini dapat diseimbangkan oleh keseluruhan tanggapan yang ob"ektif 
 pada ringkasan eksekutif. al tersebut "uga dapat dinetralkan dengan pembahasan
interim mengenai 8/ dengan klien.

!. Tindak !anut

elum ada kesepakatan mengenai tanggung "awab auditor sehubungan


dengan tindak lan"ut. eberapa penulis dan praktisi berpendapat bahwa
auditor internal mengidentifikasi kelemahan-kelemahan dan terserah pada
mana"emen untuk mengambil tindakan perbaikan, menentukan kecukupannya, dan
mengawasi efekti#itasnya. ;amun,
 pandangan ini tidak konsisten dengan deskripsi yang lebih luas mengenai
tanggung "awab audit internal sebagaimana dinyatakan dalam pembukaan Standar. 

udit internal merupakan akti#itas pemberian keyakinan yang independen,


ob"ektif dan akti#itas konsultasi yang dirancang untuk menambah nilai dan meningkatkan
operasi organisasi.

M. %ecukupan Tindakan Peraikan

Temuan-temuan audit dan tindakan yang diperlukan


untuk mengimplementasikannya memiliki banyak #ariasi
bentuk dan ukuran sehingga tidak ada aturan kaku bagi kelayakan tindakan perbaikan yang
bisa diterapkan di segala situasi. !ecara umum, tindakan perbaikan seharusnya:

1. 8esponsif terhadap kelemahan yang dilaporkan


2. <engkap dalam memperbaiki semua aspek material dari kelemahan yang ada
3. erkelan"tan efekti#itasnya
*. +iawasi untuk mencegah terulang lagi

Anda mungkin juga menyukai