Anda di halaman 1dari 13

TEMUAN AUDIT

(Referensi: Sawyer’s Internal Auditing)

Dr. Tikkos Sitanggang, SE, MM, Ak, CA, CPA.


SIFAT TEMUAN AUDIT
 Selama pelaksanaan pekerjaan mereka, auditor mengidentifikasi kondisi-kondisi
yang membutuhkan tindakan perbaikan
 Penyimpangan-penyimpangan dari norma-norma atau kriteria yang dapat diterima
disebut temuan audit (audit findings)
 Bentuk dari temuan:
- Tindakan yang seharusnya diambil, tetapi tidak dilakukan, seperti pengiriman yang
dilakukan tetapi tidak ditagih
- Tindakan yang dilarang, seperti pegawai yang mengalihkan sewa dari
perlengkapan perusahaan ke perusahaan kontrak pribadi untuk kepentingan sendiri
- Tindakan tercela, seperti membayar barang dan perlengkapan pada tarif yang
telah diganti dengan tarif yang lebih rendah pada kontrak yang lebih
menguntungkan
- Sistem yang tidak memuaskan, seperti diterimanya tindak lanjut yang seragam untuk
klaim asuransi yang belum diterima padahal klaim tersebut bervariasi dalam jumlah
dan signifikansinya
- Eksposur-eksposur risiko yang harus dipertimbangkan
2
STANDAR (1)
 Komunikasi akhir penugasan bisa mencakup informasi latar
belakang dan ringkasan
 Informasi latar belakang bisa mengidentifikasi unit-unit
organisasional dan aktivitas-aktivitas yang ditelaah serta
memberikan informasi penjelasan yang relevan
 Informasi ini juga bisa mencakup status pengamatan, kesimpulan,
dan rekomendasi dari laporan-laporan sebelumnya
 Ringkasan, jika tercakup, harus menjadi representasi penyeimbang
dari isi komunikasi penugasan
 Hasil-hasil harus mencakup observasi, kesimpulan (opini),
rekomendasi, dan rencana-rencana tindakan
 Observasi adalah pernyataan fakta yang berkaitan

3
STANDAR (2)
 Observasi dan rekomendasi harus didasarkan pada atribut-atribut
berikut:
- Kriteria: standar, ukuran, atau ekspektasi yang digunakan dalam
melakukan evaluasi dan atau verifikasi (apa yang seharusnya ada)
- Kondisi: bukti factual yang ditemukan auditor internal pada saat
pengujian (apa yang ada)
- Penyebab: alasan perbedaan antara apa yang diharapkan dan kondisi
aktual (mengapa ada perbedaan)
- Dampak: risiko atau eksposur yang dihadapi organisasi dan atau yang
lainnya karena kondisi tidak sama dengan kriteria (dampak
perbedaan)
- Observasi dan rekomendasi juga bisa mencakup penyelesaian
penugasan klien, hal-hal terkait, dan informasi pendukung jika tidak
terkandung di laporan manapun
4
SARAN-SARAN PERBAIKAN
 Untuk membedakan temuan-temuan audit dari saran-saran perbaikan,
auditor harus menanyakan apakah kondisi tersebut bertentangan
dengan beberapa kriteria yang dapat diterima, atau jika bisa diterima
tetapi bisa diperbaiki karena ada pengetahuan baru mengenai subjek
tersebut
 Garis pemisah antara keduanya tidak selalu mudah untuk digambar
 Manajer operasi bisa mengatakan kepada auditor internal bahwa
temuan tertentu murni mencerminkan sebuah peluang untuk
memperbaiki kondisi yang tidak memuaskan, sedangkan auditor
internal bisa jadi melihatnya sebagai sebuah kekurangan sehingga bisa
dimasukkan sebagai temuan audit
 Keputusan mengenai hal ini merupakan pertimbangan profesional, dan
pertimbangan tersebut tidak bisa diserahkan ke manajer operasi
 Temuan audit membutuhkan tindakan perbaikan
5
TEMUAN-TEMUAN AUDIT YANG DAPAT
DILAPORKAN
 Tidak setiap kelemahan yang ditemukan auditor internal harus
dilaporkan
 Beberapa kelemahan bersifat kecil dan tidak membutuhkan
perhatian manajemen
 Semua temuan audit yang bisa dilaporkan haruslah:
- Cukup signifikan agar layak dilaporkan ke manajemen
- Didokumentasikan dengan fakta, bukan opini, dan dengan bukti
yang memadai, kompeten, dan relevan
- Secara objektif dibuat tanpa bias atau prasangka
- Relevan dengan masalah-masalah yang ada
- Cukup meyakinkan untuk memaksa dilakukannya tindakan untuk
memperbaiki kondisi-kondisi yang mengandung kelemahan
6
PENDEKATAN MENGKONSTRUKSI TEMUAN

 Dalam membuat dan melaporkan temuan-temuan audit, auditor


internal harus mempertimbangkan faktor-faktor berikut:
- Meninjau keputusan manajemen bisa jadi tidak adil dan
realistis. Auditor internal harus mempertimbangkan keadaan-
keadaan yang ada pada saat kelemahan terjadi.
- Auditor, bukan klien, harus bertanggung jawab untuk
memberikan bukti
- Auditor internal harus tertarik pada perbaikan kinerja tetapi
kinerja tersebut tidak mutlak harus dikritik hanya karena
kurang dari 100 persen
- Auditor internal harus meinjau temuan-temuan audit

7
MENAMBAH NILAI

 Salah satu cara auditor internal menambah nilai adalah dengan


meyakinkan bahwa temuan dan rekomendasi yang mereka
berikan jelas berdampak positif bagi organisasi
 Temuan-temuan yang menghasilkan nilai terbesar seringkali
mengalahkan kekuatan teknologi, memberikan perubahan yang
positif, dan berorientasi ke depan
 Temuan-temuan ini membantu organisasi bergerak maju dan
mencapai sasaran-sasaran mereka
 Temuan audit yang wajar dapat menghasilkan perbedaan dalam
jumlah dolar atau rupiah yang besar, atau meningkatkan jasa,
atau memperbaiki struktur dan proses organisasi

8
TINGKAT SIGNIFIKANSI (1)
Temuan-temuan Tidak Signifikan
 Insignificant findings adalah semacam kesalahan klerikal yang dialami
semua organisasi – tidak memerlukan tindakan formal
 Masalah yang tidak signifikan seharusnya tidak disembunyikan atau
dilewatkan
 Tindakan yang dapat dilakukan adalah: (1) mendiskusikan masalah tersebut
dengan orang yang bertanggung jawab; (2) melihat apakah situasi
tersebut telah diperbaiki; (3) mencatat hal tersebut dalam kertas kerja, dan
(4) tidak memasukkan penyimpangan kecil tersebut dalam laporan audit
internal resmi
Temuan-temuan Kecil
 Temuan kecil (minor findings) perlu dilaporkan karena bukan semata-mata
kesalahan manusiawi yang bersifat acak

9
TINGKAT SIGNIFIKANSI (2)
Temuan-temuan Besar
 Major findings adalah temuan yang akan menghalangi pencapaian
tujuan utama suatu organisasi atau suatu unit dalam organisasi
 Misalnya, salah satu tujuan utama departemen utang usaha adalah
hanya membayar utang yang benar-benar sah
 Sistem kontrol yang lemah yang bisa atau akan mengakibatkan
kesalahan pembayaran sebesar $500.000 mencerminkan kelemahan
yang bisa menghalangi departemen untuk mencapai tujuannya
 Keputusan akhir mengenai apakah sebuah temuan harus
diklasifikasikan sebagai temuan besar atau kecil merupakan
tanggung jawab auditor internal, bukan manajemen

10
ELEMEN-ELEMEN TEMUAN AUDIT (1)
 Latar Belakang. Informasi umum yang memadai agar bisa
memahami sepenuhnya alasan-alasan mengapa auditor yakin
temuan tersebut harus dilaporkan.
 Kriteria. Pengembangan temuan audit harus mencakup dua elemen
penting dalam konsep kriteria (criteria) yaitu: (1) tujuan dan sasaran,
bisa mencakup standar-standar operasi, yang mencerminkan apa
yang diinginkan manajemen untuk dicapai oleh operasi yang
diaudit; (2) kualitas pencapaian
 Kondisi. Istilah ini mengacu pada fakta-fakta yang dikumpulkan
melalui observasi, pengajuan pertanyaan, analisis, verifikasi, dan
investigasi yang dilakukan oleh internal auditor
 Penyebab. Menjelaskan mengapa terjadi deviasi dari kriteria yang
ada, mengapa sasaran tidak tercapai, dan mengapa tujuan tidak
terpenuhi 11
ELEMEN-ELEMEN TEMUAN AUDIT (2)
 Dampak. Effect menjawab pertanyaan “lalu kenapa”. Anggaplah
semua fakta sdah disajikan, lalu kenapa? Siapa atau apa yang
dirugikan, dan seberapa buruk? Apa konsekuensinya?
 Kesimpulan. Conclusion harus ditunjang oleh fakta-fakta, namun
harus merupakan pertimbangan profesional, bukan berisi rincian
yang tidak perlu. Dalam membuat kesimpulan, auditor internal jelas
memiliki peluang untuk memberikan kontribusi kepada organisasi
 Rekomendasi. Menggambarkan tindakan yang mungkin
dipertimbangkan manajemen untuk memperbaiki kondisi-kondisi
yang salah, dan untuk memperkuat kelemahan dalam sistem kontrol.
Rekomendasi haruslah positif dan bersifat spesifik. Rekomendasi
juga harus mengidentifikasi siapa yang akan bertindak

12
Sekian dan Terimakasih

13

Anda mungkin juga menyukai