Anda di halaman 1dari 23

PEKERJAAN LAPANGAN 1

(Referensi: Sawyer’s Internal Auditing)

Dr. Tikkos Sitanggang, SE, MM, Ak, CA, CPA.


PROSES DAN TUJUAN PEKERJAAN
LAPANGAN
 Pekerjaan lapangan (field work) merupakan proses untuk
mendapatkan keyakinan secara sistematis dengan mengumpulkan
bahan bukti secara objektif mengenai operasi entitas,
mengevaluasinya, dan (1) melihat apakah operasi tersebut
memenuhi standar yang dapat diterima dan mencapai tujuan-tujuan
yang telah ditetapkan, dan (2) menyediakan informasi untuk
pengambilan keputusan oleh manajemen
 Tujuan pekerjaan lapangan adalah untuk membantu pemberian
keyakinan dengan melaksanakan prosedur-prosedur audit yang ada
di program audit, sesuai tujuan audit yang ingin dicapai
 Dalam makna yang paling sederhana, pekerjaan lapangan
merupakan pengumpulan bukti untuk pengukuran dan evaluasi

2
PEMBUATAN STRATEGI (1)
 Tahap persiapan untuk melakukan pekerjaan lapangan membutuhkan perhatian
dan perencanaan yang sama seperti halnya persiapan audit keseluruhan
 Bagian-bagian dari rencana strategis mencakup:
1) Kebutuhan pegawai
2) Kebutuhan sumber daya dari luar
3) Pengorganisasian staf audit
4) Wewenang dan tanggung jawab
5) Struktur pekerjaan lapangan
6) Waktu pelaksanaan pekerjaan lapangan
7) Metode pekerjaan lapangan
8) Metode pendokumentasian
9) Penyiapan laporan
10) Rencana kontinjensi

3
PEMBUATAN STRATEGI (2)
 Kebutuhan pegawai
Jumlah dan kualifikasi staf yang akan melakukan audit, mencakup
pengidentifikasian keahlian, pengalaman dan disiplin ilmu yang
dibutuhkan untuk melakukan audit dengan layak
 Kebutuhan sumber daya dari luar
Bila staf audit yang ada tidak memiliki keahlian khusus, maka harus
didapat dari sumber diluar perusahaan
 Pengorganisasian staf audit
Rencana harus mengidentifikasi bagian mana dari organisasi audit
yang akan melakukan jenis audit yang berbeda, seperti audit
keuangan, efisiensi, efektivitas, keamanan aset dan ketaatan serta
rencana struktur audit seperti: berdasarkan fungsi, produk, lokasi,
atau organisasi
4
PEMBUATAN STRATEGI (3)
 Wewenang dan tanggung jawab
Bagian ini terkait dengan struktur komando dari tim audit. Juga
mencakup alur wewenang yang berkaitan dan secara khusus
menggambarkan otorisasi yang didelegasikan ke setiap lini dan staf
dalam tim audit
 Struktur pekerjaan lapangan
Aktivitas yang berurutan saling berhubungan untuk meyakinkan
bahwa terdapat susunan alur kerja
 Waktu pelaksanaan pekerjaan lapangan
Proses membuat struktur pekerjaan lapangan memunculkan waktu
pelaksanaan pekerjaan lapangan

5
PEMBUATAN STRATEGI (4)
 Metode pekerjaan lapangan
Enam metode yang biasa digunakan dalam pekerjaan lapangan: (1)
observasi, (2) konfirmasi, (3) verifikasi, (4) investigasi, (5) analisis, dan
(6) evaluasi
 Metode pendokumentasian
Bagian ini melibatkan akumulasi bahan bukti dan penyiapan kertas
kerja
 Penyiapan laporan
Laporan harus dirancang dengan mempertimbangkan pembaca dan
pengguna laporan
 Rencana kontinjensi
Hanya sedikit aktivitas yang akan berjalan sesuai rencana, oleh karena
itu rencana harus menyediakan kontinjensi (antisipasi)
6
TUJUAN-TUJUAN AUDIT (1)
 Tujuan-tujuan audit berbeda dari tujuan-tujuan operasi, sebagaimana
prosedur-prosedur audit juga berbeda dari prosedur-prosedur operasi
 Contoh tujuan-tujuan operasi yang ingin dicapai manajer operasi:
- Mendapatkan barang yang tepat di tempat yang tepat, pada waktu yang
tepat, dan dengan harga yang tepat
- Hanya menerima produk-produk dari pemasok yang memenuhi spesifikasi
dan tercakup dalam jumlah yang dipesan
- Memproses klaim asuransi seera, benar, dan sesuai kebijakan
 Prosedur-prosedur operasi yang dirancang untuk melihat apakah tujuan-
tujuan operasi akan tercapai:
- Adanya spesifikasi barang yang jelas dan eksplisit
- Penggunaan metode statistik yang sesuai dalam menentukan jumlah yang
diterima
- Operasi inspeksi teknis
7
TUJUAN-TUJUAN AUDIT (2)
 Tujuan-tujuan audit terkait dengan tujuan-tujuan operasi, namun memiliki
maksud yang berbeda
 Tujuan audit dirancang untuk menentukan apakah tujuan operasi
tertentu telah dicapai
 Tujuan audit dicapai dengan menerapkan prosedur-prosedur audit
untuk menentukan apakah prosedur-prosedur operasi berfungsi
sebagaimana mestinya dalam mencapai tujuan operasi
 Tujuan operasi ditetapkan manajemen, tujuan audit ditetapkan auditor
 Prosedur-prosedur audit adalah sarana-sarana yang digunakan auditor
untuk memenuhi tujuan-tujuan auditnya
 Prosedur audit merupakan langkah-langkah dalam proses audit yang
menjadi pedoman bagi auditor dalam melaksanakan penelaahan yang
direncanakan, berdasarkan tujuan-tujuan audit yang ditetapkan
8
TUJUAN-TUJUAN AUDIT (3)
Contoh-contoh berikut ini menghubungkan tujuan-tujuan audit dengan prosedur-
prosedur audit untuk aktivitas-aktivitas berbeda dalam berbagai organisasi:
 Rumah Sakit
- Tujuan auditnya adalah untuk mengevaluasi mutu layanan kebersihan di sebuah
rumah sakit
- Penelaahan catatan mungkin tidak akan membantu auditor menentukan mutu
layanan
- Pengamatan dan wawancara dengan beberapa karyawan dan pasien yang dipilih
secara acak akan lebih tepat untuk menemukan masalah-masalah serius
- Tujuan audit yang lainnya adalah memastikan kelengkapan dan validitas klaim
asuransi pasien
- Konfirmasi dengan pasien, perbandingan dengan klaim-klaim tahun sebelumnya,
dan biaya pemrosesan klaim mungkin memberikan informasi yang bermanfaat
- Hal ini memang tidak memenuhi tujuan audit karena hanya penelaahan
kelengkapan dan validitas klaim yang akan efektif

9
TUJUAN-TUJUAN AUDIT (4)
 Persediaan
- Persediaan dipindahkan dari Gudang ke departemen yang
memesan barang tersebut
- Tujuan auditnya adalah mengevaluasi kontrol atas pengalihan
tanggung jawab atas barang-barang tersebut
- Dokumen yang paling tepat untuk menunjukkan pengiriman fisik
persediaan adalah catatan penerimaan yang ditandatangani dan
formulir permintaan barang
- Tujuan audit yang lain adalah menentukan apakah persediaan
dikeluarkan hanya setelah formular permintaan barang yang
diotorisasi diterima
- Tujuan audit lain adalah memastikan apakah terjadi pencurian
persediaan eceran
10
TUJUAN-TUJUAN AUDIT (5)
 Produksi
- Tujuan audit untuk aktivitas ini adalah mengevaluasi efektivitas
kontrol mutu produksi
- Prosedur audit yang relevan adalah mengevaluasi jumlah dan
sebab-sebab adanya penyesuaian penjualan, makin sedikit
penyesuaian makin tinggi mutunya
- Prosedur lainnya seperti jumlah produk yang ditolak selama
pemrosesan
- Tujuan audit lain adalah menentukan kewajaran stadar efisiensi
pekerja
- Memastikan mutu operasi produksi
- Menelaah dampak kurva pembelajaran yang dibuat berdasarkan
catatan akuntansi dan produksi untuk suatu proses baru
11
TUJUAN-TUJUAN AUDIT (6)
 Personalia
- Tujuan audit untuk department personalia adalah menelaah kontrol atas
proses berhentinya karyawan
- Risiko besar dalam proses ini terletak pada kurangnya koordinasi
tentang pembayaran pesangon antar departemen personalia dan
departemen penggajian
- Prosedur lainnya seperti membandingkan tingkat perputaran karyawan,
menelaah wawancara sebelum karyawan berhenti, dan menanyakan
alasan berhentinya karyawan
 Hasil-hasil Program
- Tujuan auditnya adalah menentukan efektivitas program atau proyek
tertentu
- Pendekatan audit yang bisa dilakukan adalah mengidentifikasi tujuan-
tujuan operasi dan memeriksa pencapaiannya
12
TUJUAN-TUJUAN AUDIT (7)
 Riset dan Pengembangan
- Tujuan auditnya adalah menentukan apakah proyek-proyek riset
dan pengembangan diotorisasi dengan semestinya
- Prosedur auditnya adalah memeriksa dokumen pengesahan
proyek
 Barang Sisa
- Tujuan audit adalah menentukan apakah hanya barang-barang
tertentu yang dijual sebagai barang bekas
- Prosedur audit yang relevan adalah menelaah persetujuan yang
diotorisasi pada dokumen pemindahan barang bekas dan
pelepasannya

13
AUDIT SMART
 Konsep audit SMART dikembangkan oleh operasi audit pada
Carolina Power and Light, salah satu perusahaan publik di AS
 SMART = Selective Monitoring and Assessment of Risks and Trends
(Pengawasan dan Penilaian Selektif atas Risiko dan Tren)
 Metode ini merupakan gabungan penentuan risiko dan audit analitis,
untuk mencerminkan efektivitas sistem kontrol internal dan
memungkinkan auditor untuk dengan segera mengidentifikasi
masalah-masalah potensial, tren yang tidak menguntungkan dan
fluktuasi-fluktuasi yang tidak normal
 Carolina Power and Light mengemukakan bahwa hasil dari inovasi
ini berupa efektivitas biaya yang mendukung proses audit internal
tradisional

14
PENGUKURAN KINERJA (1)
 Jika auditor ingin mengevaluasi kecepatan penerimaan dan inspeksi
bahan baku yang dibeli
 Kecepatan berarti bahwa untuk pengukuran adalah berupa jam
atau hari
 Tingkat standar per unit bisa jadi (1) apa yang dipandang layak
diterima oleh manajemen, seperti yang dinyatakan dalam instruksi-
instruksi operasi, (2) kebutuhan departemen produksi seperti yang
dinyatakan dalam jadwal produksi, atau (3) beberapa kriteria logis
lainnya yang berkaitan dengan tujuan organisasi
 Auditor ingin mengukur waktu yang dibutuhkan untuk memproses
suatu transaksi
 Mereka kemudian membandingkan hasilnya dengan standar

15
PENGUKURAN KINERJA (2)
 Akhirnya mereka akan mengevaluasi hasil-hasil pengukuran mereka
dan menentukan apakah temuan-temuan mereka mencerminkan
kondisi yang bagus atau buruk
 Standar memiliki arti bagi pengukuran
 Untuk melakukan pemeriksaan yang berarti, auditor mencari unit
pengukuran dan kemudian standar
 Standar bisa ditemukan pada instruksi pekerjaan, arahan,
organisasi, anggaran, spesifikasi produk, praktik industri, standar
minimum kontrol internal, GAAP, kontrak-kontrak, praktik-praktik
bisnis yang wajar, atau bahkan dalam table perkalian
 Jadi dengan membandingkan temuan dengan standar, auditor bisa
membuat kesimpulan yang objektif

16
PENGEMBANGAN STANDAR
 Standar harus sesuai dengan tujuan-tujuan operasi yang diperiksa
 Untuk hal-hal yang bersifat teknis, standar harus divalidasi oleh
seorang ahli yang secara teknis memiliki kualifikasi sebelum diterima
oleh manajemen klien
 Bila tidak ada standar, maka auditor yang akan membuatnya
 Untuk memperoleh keyakinan yang memadai bahwa standar
tersebut wajar dan relevan, mereka meminta wakil untuk menelaah
standar tersebut
 Standar yang sudah divalidasi dibahas dengan manajemen klien
dan diterima
 Auditor kemudian bisa dengan yakin menggunakan standar tersebut
untuk dibandingkan dengan hasil pengukuran mereka

17
EVALUASI
 Pengukuran melalui perbandingan dengan standar merupakan satu dari dua
tahap pekerjaan lapangan
 Setelah pengukuran dilakukan, auditor internal kemudian harus mengevaluasi
temuan-temuan mereka untuk mencapai pertimbangan profesional
 Evaluasi dimaksudkan untuk mencapai pertimbangan yang benar secara
matematis, dan untuk menyatakan pertimbangan tersebut dalam hal apa yang
diketahui
 Evaluasi jarang digunakan untuk menentukan nilai moneter, tetapi lebih pada
menemukan hal-hal sejenis dalam istilah-istilah yang lebih dikenal
 Karena auditor internal menerapkan standar operasional di sepanjang
pekerjaan lapangannya, maka auditor internal seharusnya tidak gagal dalam
mengevaluasi standar itu sendiri
 Pengukuran yang dilakukan oleh auditor internal biasanya akan diarahkan
pada tiga aspek penting organisasi yaitu: kualitas, biaya, dan jadwal.

18
PENGUJIAN (1)
 Tujuan Umum Pengujian
Bagi auditor internal, pengujian berarti pengukuran hal-hal yang
representatif dan perbandingan hasilnya dengan standar atau
kriteria yang ditetapkan. Tujuannya adalah untuk memberi auditor
dasar bagi pembentukan opini audit

 Tujuan Khusus Pengujian


- Validitas, yaitu kelayakan, keaslian, kewajaran
- Akurasi, yaitu kuantitas, kualitas, klasifikasi
- Ketaatan dengan prosedur, regulasi, hukum yang berlaku, dan
lain-lain
- Kompetensi kontrol, yaitu tingkat kenetralan risiko
19
PENGUJIAN (2)
 Merencanakan Pengujian
- Pendefinisian tujuan pengujian
- Pengidentifikasian jenis pengujian untuk mencapai suatu tujuan
- Pengidentifikasian kebutuhan pegawai yang mencakup: keahlian
dan disiplin ilmu yang dimiliki, kualifikasi pengalaman, dan jumlah
- Penentuan urutan proses pengujian
- Pendefinisian standar atau kriteria
- Pendefinisian populasi pengujian
- Keputusan metodologi pengambilan sampel yang akan dilakukan
- Pemeriksaan transasksi atau proses terpilih

20
TEKNIK-TEKNIK PEMERIKSAAN TRANSAKSI-
TRANSAKSI ATAU PROSES-PROSES TERPILIH
 Mengamati, berarti melihat, memperhatikan, tidak melewatkan hal-hal
yang dianggap penting
 Mengajukan Pertanyaan, diajukan selama audit dan bisa secara lisan
maupun tertulis
 Menganalisis, berarti memeriksa secara rinci atau melihat lebih dalam,
dimana kita memecah entitas yang kompleks ke dalam bagian-bagian kecil
untuk menentukan karakteristiknya yang sebenarnya
 Memverifikasi, berarti mengkonfirmasi kebenaran, akurasi, keaslian, atau
validitas sesuatu
 Menginvestigasi, merupakan istilah yang secara umum diterapkan pada
pelaksanaan tanya jawab untuk menemukan fakta-fakta yang tersembunyi
dan mencari kebenaran
 Mengevaluasi, berarti menuju suatu pertimbangan, menimbang apa yang
telah dianalisis dan menentukan kecukupan, efisiensi, dan efektivitasnya
21
Sekian dan Terimakasih

22
Kerjakanlah soal-soal dibawah ini dalam konteks
pengauditan internal, dan dikumpulkan sebagai
tugas !

(1) Jelaskan apa yang dimaksud dengan pekerjaan


lapangan dan jelaskan tujuannya !
(2) Sebutkan dan jelaskan apa saja yang menjadi
pertimbangan auditor internal dalam menyusun
rencana strategis pekerjaan lapangan !
(3) Jelaskan perbedaan antara tujuan audit dan
tujuan operasi serta berikan contohnya !
23

Anda mungkin juga menyukai