Anda di halaman 1dari 48

AUDIT INTERNAL

Definisi
Audit: Proses yang sistematik, independen dan terdokumentasi untuk memperoleh
bukti audit dan mengevaluasinya secara obyektif untuk menentukan sampai sejauh
mana kriteria audit dipenuhi
Kriteria audit: Seperangkat kebijakan, prosedur atau persyaratan

Bukti audit: Rekaman, pernyataan mengenai fakta atau informasi lain yang terkait
dengan kriteria audit dan dapat diverifikasi

Temuan audit: Hasil evaluasi dari bukti audit yang dikumpulkan terhadap kriteria audit

Kesimpulan audit: Hasil dari suatu audit yang disampaikan oleh tim audit setelah
mempertimbangkan tujuan audit dan seluruh temuan audit

Auditi: Organisasi yang diaudit

Auditor: Orang yang memiliki kompetensi untuk melaksanakan audit

1
Definisi (2)

Tim audit: Satu auditor atau lebih yang melaksanakan audit


yang bila dibutuhkan dapat didukung oleh tenaga ahli

Tenaga ahli: Orang yang memberikan pengetahuan atau keahlian


khusus kepada tim audit

Pengamat (observer): Personil yang ikut tim audit tapi tidak


melakukan audit

Pemandu (guide): Personil yang ditunjuk oleh auditi untuk


membantu tim audit

2
Definisi (3)
Program audit: Seperangkat audit atau lebih yang direncanakan dalam
jangka waktu tertentu dan diarahkan untuk maksud tertentu.

Ruang lingkup audit: Cakupan dan batasan-batasan audit

Rencana audit: Uraian kegiatan dan pengaturan untuk audit

Kompetensi: Atribut dan kemampuan seseorang yang ditunjukkan dalam


menerapkan pengetahuan dan keterampilan

3
Jenis audit
Audit Pihak Pertama : Audit yang dilakukan oleh suatu organisasi terhadap
dirinya sendiri (AUDIT INTERNAL)

Audit Pihak Kedua : Audit yang dilakukan oleh pelanggan atau pihak lain yang
memiliki kepentingan terhadap produk atau pelayanan dari suatu organisasi

Audit Pihak Ketiga : Audit yang dilakukan oleh pihak yang independen dari
organisasi yang diaudit, oleh pihak ketiga yang tidak memihak, yang biasanya
digunakan untuk kepentingan sertifikasi, registrasi atau kesesuaian terhadap
regulasi tertentu

4
Audit internal dalam 15189
Dalam SNI ISO 15189:2012, dinyatakan:
Laboratorium harus merencanakan dan melaksanakan proses evaluasi
dan audit internal yang diperlukan untuk:

menunjukkan bahwa proses pra-pemeriksaan, pemeriksaan


dan pasca pemeriksaan serta proses pendukung dilakukan
sesuai kebutuhan dan persyaratan dari pengguna jasa
laboratorium

memastikan kesesuaian terhadap sistem manajemen mutu


.

memperbaiki efektivitas sistem manajemen mutu secara


berkelanjutan

5
Audit internal dalam 15189 (2)

waktu terencana

dilakukan oleh personel terlatih

program audit: status dan pentingnya proses bidang teknis dan manajemen
yang akan diaudit, selain hasil audit sebelumnya

kriteria audit, ruang lingkup, frekuensi dan metode audit ditetapkan dan
didokumentasikan

objektivitas dan ketidakberpihakan proses audit dalam pemilihan auditor


dan pelaksanaan audit

prosedur audit internal

6
Tujuan audit internal
• Memverifikasi bahwa kegiatan laboratorium dilakukan secara
kontinyu sesuai persyaratan sistem manajemen
• Memeriksa pemenuhan sistem manajemen dengan
persyaratan SNI ISO 15189: 2012 atau kesesuaiannya
dengan kriteria lain yang relevan.
• Memeriksa kesesuaian semua kebijakan dinyatakan dalam
Panduan Mutu dan dokumen-dokumen lain yang terkait
terhadap implementasinya di seluruh tingkatan kerja
• Ketidaksesuaian yang ditemukan dalam audit internal
sebagai informasi yang berharga untuk meningkatkan sistem
manajemen laboratorium dan sebagai masukan pada kaji
ulang manajemen

7
Manfaat audit
• Memastikan dan mengkonfirmasi ditaatinya persyaratan peraturan
perundang-undangan terkait

• Menentukan tingkat kinerja pengelolaan sistem manajemen

• Membuktikan tanggung jawab dan komitmen manajemen terhadap


penerapan sistem manajemen

• Memastikan risiko terkait telah dikelola dan dikendalikan dengan baik

• Mengidentifikasi peluang penghematan sumber daya dan biaya,


perbaikan/peningkatan kinerja

• Proses, mencegah kehilangan/kerugian (loss prevention) dan peningkatan


efisiensi

• Menyediakan informasi yang objektif dan mandiri yang dibutuhkan oleh


pihak-pihak yang berkepentingan

8
Prinsip audit
kode etik dasar profesionalisme

Penyampaian kewajiban untuk melaporkan secara benar dan


akurat.
yang objektif
(fair)
kesungguhan dan ketepatan penilaian dalam audit

Profesional
keamanan informasi

Kerahasiaan
dasar untuk ketidakberpihakan audit dan objektivitas
kesimpulan audit
Independen
Pendekatan metode yang rasional untuk mencapai kesimpulan
berdasarkan audit yang dapat dipercaya dan terjaga konsistensinya
bukti (reproducible) melalui proses audit yang sistematis

9
Pengorganisasian audit
• Manajer mutu sebagai manajer program audit dan dapat bertindak sebagai
“lead auditor”
– Manajer Mutu bertanggung jawab untuk menjamin audit dilaksanakan
sesuai rencana yang dibuat
– Dilaksanakan sesuai prosedur laboratorium yang terdokumentasi
• Setiap elemen dari sistem manajemen atau setiap bagian dari organisasi
(laboratorium) paling sedikit diperiksa satu kali pertahun. Untuk laboratorium
yang besar hendaknya disusun program audit internal untuk setiap elemen
sistem manajemen dan/atau bagian-bagian dari organisasi (laboratorium)
sedemikian hingga dalam interval waktu dalam satu tahun seluruh unsur
sistem manajemen laboratorium diaudit secara rutin.
• Audit dilakukan oleh personel yang paham teknik audit dan sebaiknya
personel tersebut sudah mengikuti pelatihan teknik dan proses audit.

10
Pengorganisasian audit (2)
• Manajer Mutu dapat mendelegasikan tugas pelaksanaan audit kepada
personil yang familier dengan sistem manajemen laboratorium dan (bila
diperlukan) persyaratan akreditasi
• Pada laboratorium yang besar sebaiknya pelaksanaan audit dilakukan oleh
tim sesuai ruang lingkup (sistem manajemen mutu) laboratorium dengan
dikendalikan oleh manajer mutu
• Pada laboratorium yang kecil dapat dilakukan oleh manajer mutu saja.
meskipun demikian, manajemen harus menjamin bahwa audit terhadap
fungsi manajer mutu dilakukan dengan baik dan obyektif
• (bila sumber daya memungkinkan) auditor sebaiknya independen dari
kegiatan yang diaudit. Personel tidak boleh mengaudit kegiatannya sendiri.
Bila (karena keterbatasan sumber daya) auditor tidak independen dari
kegiatan yang diaudit, laboratorium harus memberikan perhatian khusus
untuk memastikan efektivitas audit

11
Kegiatan audit
Pelaksanaan kegiatan audit lapangan:
− Pelaksanaan rapat pembukaan
Permulaan audit: − Komunikasi selama audit
− Penunjukan ketua tim audit − Tugas dan tanggung jawab pemandu dan pengamat
− Penetapan tujuan, ruang lingkup dan − Pengumpulan dan verifikasi informasi
kriteria audit − Perumusan temuan audit
− Penentuan kelayakan audit − Penyiapan kesimpulan audit
− Pemilihan tim audit − Pelaksanaan rapat penutupan
− Pelaksanaan kontak awal dengan auditi

Penyiapan, pengesahan dan penyampaian


Pelaksanaan tinjauan dokumen:
laporan audit
− Peninjauan dokumensistem
manajemen yang sesuai, termasuk
rekaman, dan penentuan
kecukupannya terhadap kriteria audit

Penyelesaian audit

Persiapan untuk kegiatan audit


lapangan:
− Penyiapan rencana audit
− Penugasan tim audit Pelaksanaan tindak lanjut audit
− Penyiapan dokumen kerja

12
Pengumpulan Informasi s.d Kesimpulan Audit

Sumber informasi

Sampling informasi yang


sesuai dan verifikasi
(wawancara, pengamatan
kegiatan, dan tinjauan
dokumen)

Evaluasi terhadap
kriteria audit

Peninjauan

Kesimpulan audit

13
Perencanaan AUDIT INTERNAL
Perencanaan Audit (audit plan) dilakukan oleh Manajer Mutu:
• Menentukan program audit (KAPAN, DIMANA, SIAPA, APA) --- status dan
pentingnya proses bidang teknis dan manajemen yang akan diaudit, hasil
audit sebelumnya, kriteria audit, frekuensi dan metode audit

Menentukan ruang lingkup audit

Memilih auditor internal yang tepat

Mengumpulkan dokumentasi yang diperlukan

Menyusun jadwal (agenda) audit

14
Perencanaan AUDIT INTERNAL (2)

PROGRAM AUDIT
Manajer mutu bertanggungjawab menetapkan:
KAPAN audit dijadwalkan ?
DIMANA audit dijadwalkan ?
SIAPA yang melakukan audit ?
APA (yang secara khusus) akan diaudit ?

Mengaudit adalah proses sampling, yang dapat dilakukan dalam 2 (dua)


jenis (kriteria audit):
Audit Vertikal – fokus pada satu bagian di dalam organisasi, dan
mengaudit sejumlah persyaratan dan/atau prosedur
Audit Horizontal – fokus pada satu bagian standar, dan mengaudit
sejumlah bagian dalam organisasi
Mayoritas proses audit memerlukan kombinasi dari audit vertikal dan
horizontal

15
Perencanaan AUDIT INTERNAL (3)

MENETAPKAN LINGKUP AUDIT (status dan pentingnya proses bidang teknis dan

manajemen yang akan diaudit)

Lingkup audit internal yang baik akan menjawab tiga pertanyaan berikut:

Bidang atau bagian mana yang akan diaudit ?

Apa alasan untuk melakukan audit ?

Apa yang akan diaudit (prosedur yang mana dan/atau bagian standar

yang mana)?

16
Perencanaan AUDIT INTERNAL (4)
MEMILIH AUDITOR INTERNAL YANG TEPAT

Dengan mempertimbangkan :

Kajian terhadap keahlian dan pengalaman auditor

Menentukan pengetahuan yang diperlukan untuk melakukan audit

terhadap bidang atau elemen yang direncanakan untuk diaudit

Memastikan kesesuaian keahlian dan pengalaman auditor dengan

persyaratan audit

Memastikan tidak terdapat auditor yang ditunjuk mengaudit bidang yang

menjadi tanggung jawabnya, untuk memastikan obyektifitas audit

17
Perencanaan AUDIT INTERNAL (5)
Mengumpulkan Dokumen yang diperlukan

Auditor harus familiar dengan dokumentasi yang relevan:

Panduan Mutu Laboratorium

(Bila ada) persyaratan khusus untuk pelanggan khusus laboratorium

Prosedur, instruksi kerja dan dokumentasi yang relevan dengan bidang

atau elemen yang diaudit

Kebijakan dan/atau persyaratan tambahan dari badan akreditasi (bila

laboratorium memerlukan akreditasi)

18
Perencanaan AUDIT INTERNAL (6)
Menyiapkan Kerangka Waktu (Agenda) Audit

Auditor perlu mempertimbangkan:

Berapa lama waktu yang diperlukan untuk mempersiapkan audit ?

Berapa lama waktu yang diperlukan untuk melaksanakan audit ?

Adakah batasan waktu pelaksanaan audit ?

Berapa lama waktu diperlukan untuk menyiapkan laporan audit ?

19
Persiapan AUDIT
Persiapan AUDITOR

Memberitahu auditi

Mempelajari dokumentasi

Menyiapkan daftar periksa sesuai dengan bagian atau elemen yang akan diaudit

Persiapan AUDITI

Auditor hendaknya memastikan bahwa informasi berikut telah diterima oleh auditi:

Lingkup audit

Tanggal dan waktu (agenda) audit

Nama Auditor

Persyaratan khusus (bila ada) yang terkait dengan pelaksanaan audit

20
Persiapan AUDIT (2)
Persiapan AUDITOR

Auditor hendaknya:

Mengetahui dan memahami lingkup audit

Telah melakukan kajian terhadap dokumentasi yang relevan

dengan lingkup audit

Telah menyiapkan daftar periksa

Sesuai dengan prosedur audit internal yang telah ditetapkan

21
Persiapan AUDIT (3)
Menyiapkan dokumen kerja
• Anggota tim audit mengumpulkan dan meninjau
informasi yang relevan dengan penugasan audit mereka
dan menyiapkan dokumen kerja yang diperlukan
• Dokumen kerja mencakup:
- daftar periksa;

- rencana pengambilan contoh audit;

- formulir untuk merekam informasi, seperti bukti

pendukung, temuan audit dan rekaman pertemuan

22
Persiapan AUDIT (4)
MENYIAPKAN DAFTAR PERIKSA

Daftar periksa disiapkan berdasarkan kajian terhadap dokumentasi dan

mencatat hal-hal penting yang perlu diperhatikan pada saat pelaksanaan

audit

Daftar periksa dapat berupa daftar pertanyaan berdasarkan dokumentasi

yang relevan dengan lingkup audit

Pada saat menyiapkan daftar periksa, sisakan tempat yang cukup untuk

mencatat temuan audit

Daftar periksa dapat berupa sekumpulan pernyataan yang perlu diperiksa

Selalu ingat bahwa auditor mengandalkan teknis bertanya yang baik untuk

mengumpulkan bukti obyektif yang dapat mendukung temuan

23
• Combine audit ( 2 standard
dalam satu kali audit)

• Joint audit ( 2 tim melakukan


audit pada satu organisasi)

• Integrated audit (audit untuk


1 atau lebih standard pada
organisasi yang sudah
menerapkan sistem
terintegrasi)

24
Pelaksanaan AUDIT
MELAKSANAKAN AUDIT

Tanggung jawab terhadap 4 (empat) hal selama pelaksanaan

audit

Agenda Audit

Unjuk kerja Auditor

Pengumpulan Bukti

Mencatat dan Melaporkan Temuan

25
Pelaksanaan AUDIT (2)
AGENDA AUDIT

Auditor hendaknya:

Memiliki dan memperhatikan agenda audit

Memonitor waktu pelaksanaan audit secara seksama untuk

memastikan agenda diikuti sedekat mungkin

Fokus pada lingkup audit

Segera memberitahu bagian yang diaudit bila harus dilakukan

penyimpangan dari agenda yang telah ditetapkan

26
Pelaksanaan AUDIT (3)
Pertemuan Pembukaan:
– memperkenalkan tim audit,
– konfirmasi kriteria audit, dan kajian ruang lingkup,
– penjelasan prosedur audit,
– klarifikasi rincian audit yang terkait dengan (area) yang
diaudit,
– konfirmasi jadwal, waktu, tanggal, dan peserta untuk
pertemuan penutup.

27
Pelaksanaan AUDIT (4)
Tinjauan Dokumen
Dokumentasi auditi yang relevan
ditinjau untuk:
• Menentukan apakah sistem
yang didokumentasikan sesuai
dengan kriteria audit;
• Mengumpulkan informasi untuk
mendukung kegiatan audit.

28
Pelaksanaan AUDIT (5)
Unjuk Kerja AUDITOR
Tidak memiliki bias personal
Kegunaan audit adalah memeriksa kesehatan sistem, bukan untuk mencari
kesalahan
Bila temuan tidak dapat dituliskan berdasarkan persyaratan atau dokumentasi
sistem manajemen mutu laboratorium, berarti tidak terdapat temuan
Menguasai teknik wawancara yang efektif untuk memberikan posisi yang baik
bagi auditi
Selalu mengamati bukti obyektif, bila tidak terdapat bukti obyektif berarti tidak
ada temuan, bila tidak teramati atau terekam, berarti tidak terjadi
Auditor ada untuk mencatat dan melaporkan apa yang diamati selama audit,
selalu bicarakan dengan manajer mutu mengenai pendapat atau saran yang
diberikan selama audit
Menggunakan teknik bertanya yang baik dan diperlukan selama audit

29
Pelaksanaan AUDIT (6)
MENGUMPULKAN BUKTI

Bagaimana memperoleh bukti obyektif ?

Memberikan pertanyaan: Tolong ceritakan apa yang anda amati di bawah

mikroskop untuk pemeriksaan sedimen urin?

Mengamati dokumen dan rekaman: Tolong tunjukkan hasil PME bidang

kimia klinik?

Mengamati kegiatan

Ingat untuk mencatat hasil pengamatan selama melakukan audit

Catatan hendaknya mencakup contoh spesifik dan rincian yang diperlukan

Catatan hendaknya dapat digunakan untuk membuat laporan audit yang

dapat dipahamai oleh auditi

30
Pelaksanaan AUDIT (7)
Ilustrasi Pertanyaan:

• Apa yang sedang anda kerjakan ?

• Mengapa hal itu dikerjakan ?


• Siapa yang bertanggung jawab mengerjakannya ?

• Bagaimana anda mengerjakannya ?

• Dimana anda melaksanakannya ?


• Kapan anda melakukannya ?
• Mana buktinya ?

Selanjutnya

• Minta prosedur yang menguraikan informasi tersebut

• Amati apakah prosedur tersebut diikuti

• Periksa catatan-catatan yang membuktikan bahwa prosedur tersebut diikuti

31
Pelaksanaan AUDIT (8)
MENCATAT DAN MELAPORKAN TEMUAN

Temuan dapat ditulis menjadi 3 (tiga) bagian kalimat:

Bagian standar atau bagian panduan mutu atau bagian prosedur

atau dokumentasi lainnya yang diacu

Temuan bahwa yang dinyatakan dalam bagian pertama tidak

dipenuhi atau diikuti atau diimplementasikan

Bukti obyektif yang mendukung temuan

32
TEMUAN AUDIT
Pelaksanaan AUDIT (9)
Secara historis, dilaporkan sebagai ketidaksesuaian mayor atau

minor

Badan Akreditasi menetapkan kriteria ketidaksesuaian sebagai dasar

pengambilan keputusan akreditasi

Untuk internal audit, penetapan kategori ketidaksesuaian tidak

terlalu penting, mengingat temuan internal audit ditujukan bagi

kepentingan organisasi sendiri terutama untuk peningkatan sistem

manajemen

Dalam internal audit temuan dapat direkam sebagaimana adanya,

dapat digabungkan dengan sistem pelaporan ketidaksesuaian atau

sebagai laporan terpisah

33
Pelaksanaan AUDIT (10)
MENDOKUMENTASIKAN TEMUAN

Perlu mengingat hal-hal berikut pada saat menuliskan temuan :

Auditor adalah orang yang mengamati temuan

Auditi adalah pihak lain yang bertanggung jawab melakukan tindakan berdasarkan

temuan auditor, oleh karena itu temuan harus jelas dan memberikan informasi yang

cukup bagi auditi untuk memahaminya

Gunakan bahasa yang baik dan benar

Auditor bertugas mengaudit sistem, bukan orang yang menjadi bagian dari sistem

yang diaudit

Pelaksana audit (auditor maupun auditi) sedang berada dalam siklus peningkatan

dari proses identifikasi permasalahan dan tindakan perbaikan

34
Pelaksanaan AUDIT (11)
Pertemuan Penutupan:

– Menyajikan temuan audit,

– Memberikan penjelasan untuk memastikan seluruh


temuan audit dapat dipahami oleh auditi,

– Meminta klarifikasi temuan persetujuan temuan audit


kepada auditi,

– Menetapkan jangka waktu pelaksanaan tindakan


perbaikan (sesuai dengan kebijakan dan prosedur audit
internal yang telah ditetapkan)

35
Laporan AUDIT
Laporan : rekaman audit lengkap, akurat, singkat dan jelas
• sasaran audit;
• lingkup audit,
• identifikasi klien audit;
• identifikasi tim audit dan peserta auditi dalam audit;
• tanggal dan lokasi kegiatan audit dilaksanakan;
• kriteria audit;
• temuan audit dan bukti terkait;
• kesimpulan audit;
• pernyataan mengenai derajat kriteria audit yang telah dipenuhi;

36
Laporan AUDIT (2)
Laporan audit dapat juga mencakup atau mengacu

• Rencana audit;

• Ringkasan proses audit,


• Konfirmasi bahwa sasaran audit telah dicapai;
• Area lingkup audit yang tidak tercakup;
• Ringkasan yang mencakup kesimpulan audit dan
temuan audit;
• Setiap perbedaan opini antara tim audit dan auditi
yang belum terselesaikan;
• Peluang untuk perbaikan;
• Praktik yang baik yang teridentifikasi;
• Rencana tindak lanjut yang disetujui,;
• Pernyataan kerahasiaan isi laporan;
• Implikasi untuk program audit atau audit
selanjutnya;
• Daftar distribusi laporan audit.

37
Penyelesaian AUDIT

Proses audit dinyatakan selesai bilamana:


- seluruh kegiatan dalam rencana audit telah dilaksanakan,
- Laporan audit telah disetujui oleh klien
• Rekaman audit disimpan atau dimusnahkan sesuai dengan
kesepakatan pihak yang berkepentingan
• Tim audit dan pengelola program menjaga kerahasiaan
• Bila otoritas hukum mensyaratkan untuk memberitahu isi
dokumen maka klien audit diinformasikan

38
Tindak lanjut hasil AUDIT
Audit internal hendaknya digunakan sebagai kesempatan untuk

mengklarifikasi permasalahan sedemikian hingga organisasi memiliki

kesempatan untuk memperbaikinya

Tindakan perbaikan merupakan tanggung jawab personel di bagian

yang diaudit bukan tanggung jawab auditor internal dan manajer mutu

Batas waktu tindakan perbaikan harus sesuai dengan prosedur yang

telah ditetapkan oleh organisasi

Bila diperlukan auditor internal dapat melakukan audit tindak lanjut

untuk memastikan tindakan perbaikan telah diimplementasikan dan

efektif

39
4 Tahapan proses evaluasi
kompetensi auditor

Menentukan Menetapkan Memilih


kompetensi kriteria metode evaluasi Melakukan
Evaluasi evaluasi
personil audit Tinjauan rekaman
Observasi
Perilaku personel Kualitatif
Pengetahuan dan keterampilan kuantitatif wawancara

40
Peningkatan kompetensi
AUDITOR INTERNAL

Auditor internal harus selalu meningkatkan kompetensinya melalui:

Monitoring perubahan dan perkembangan dokumen dan proses di

dalam sistem manajemen mutu laboratorium

Meningkatkan ketrampilan atau penguasaan teknik mengaudit

Melakukan kajian terhadap proses audit internal yang telah

dilaksanakan

Berdiskusi dengan auditor internal lainnya di dalam organisasi

41
KETRAMPILAN DAN
PENGETAHUAN DIDAPAT DARI

• Pendidikan,
• Pengalaman kerja,
• Pelatihan auditor & teknis
• Pengalaman audit.

42
PENGEMBANGAN PROFESIONAL
BERKELANJUTAN

• Memelihara & meningkatkan


pengetahuan, keterampilan dan
atribut personel.
melalui tambahan pengalaman kerja,
pelatihan, seminar, coaching, dll.

• Memperagakan pengembangan
profesional yg berkelanjutan.

43
Metode Evaluasi
Metode evaluasi Sasaran Contoh
Tinjauan rekaman Untuk memverifikasi latar belakang auditor Analisis rekaman pendidikan,
pelatihan, kepegawaian, pengakuan
profesional dan pengalaman audit

Umpan balik Untuk memberikan informasi tentang kinerja Survei, kuesioner,referensi personil,
auditor yang diterima testimoni, keluhan, evaluasi kinerja,
peer review
Wawancara Untuk mengevaluasi perilaku personil dan Wawancara personal
kemampuan berkomunikasi, untuk
memverifikasi informasi dan menguji
pengetahuan serta mendapatkan informasi
tambahan
Observasi Untuk mengevaluasi perilaku personil dan Role playing, penyaksian audit,
kemampuan menerapkan pengetahuan dan kinerja saat bekerja
keterampilan
Pengujian Untuk mengevaluasi perilaku personil dan Ujian lisan dan tertulis, psikotes
pengetahuan serta kemampuan dalam
mengaplikasikannya
Tinjauan post audit Untuk memberikan informasi kinerja auditor Tinjauan laporan audit, wawancara
selama audit, mengidentifikasi kekuatan dan dengan ketua tim audit, anggota
kelemahan audit, dan jika sesuai, umpan balik
dari auditi

44
Referensi

1. SNI 19-19011-2005 Panduan audit sistem manajemen mutu dan/atau lingkungan


2. SNI ISO 15189:2012 Laboratorium medik – Persyaratan mutu dan kompetensi
3. APLAC TC 002 Issue No. 4 Internal audits for laboratories and inspection bodies

45
KONTAK
laboratorium@bsn.go.id

• akreditasipengujian@gmail.com
• akreditasikalibrasi@gmail.com
• akreditasimedikpup@gmail.com

Informasi terkait pelaksanaan uji profisiensi PUP diakreditasi KAN Tahun 2021

Anda mungkin juga menyukai