Anda di halaman 1dari 9

INTERNAL AUDIT

“TEMUAN AUDIT”
Dosen Pengampu: I Ketut Sunarwijaya, SE.,M.Si

Oleh:
Deva Putri Anggreni (03)
Ni Ketut Ayu Antari (15)
Ni Putu Astrid Carolia P (22)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS MAHASARASWATI
DENPASAR
2021
TEMUAN AUDIT

Definisi Temuan Audit

Temuan audit adalah himpunan data dan informasi yang dikumpulkan, diolah dan diuji
selama melaksanakan tugas audit atas kegiatan instansi tertentu yang disajikan secara analitis
menurut unsur- unsurnya yang dianggap bermanfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan.

Menurut ISO 9000, temuan audit adalah hasil evaluasi dari bukti audit yang
dikumpulkan terhadap kriteria audit. Temuan audit dapat mengindikasikan, baik kesesuaian
ataupun ketidaksesuaian dengan kriteria audit atau peluang perbaikan. Pengertian
ketidaksesuaian sendiri adalah penyimpangan melalui bukti obyektif atas kriteria audit yang
ditetapkan auditor harus menginvestigasi untuk menentukan secaratepat kriteria audit yang
dilanggar dan menetapkan rekomendasi tindakan perbaikan.

Sifat Temuan Audit

1) Tindakan-tindakan yang seharusnya diambil, tetapi tidak dilakukan, seperti


pengiriman yang dilakukan tetapi tidak ditagih.
2) Tindakan-tindakan yang dilarang,seperti pegawai yang mengalihkan sewa dari
perlengkapan perusahaan ke perusahaan kontrak pribadi untuk kepentingan pribadi.
3) Tindakan-tindakann tercela, seperti membayar barang dan perlengkapan pada tarif
yang telah diganti dengan tarif yang lebih rendah pada kontrak yang lebih
menguntungkan.
4) Sistem yang tidak memuaskan, seperti diterimanya tindak lanjut yang seragam untuk
klaim asuransi yang belum diterima padahal klaim tersebut bervariasi dalam jumlah
dan signifikansinya.
5) Eksposur-eksposur risiko yang harus dipertimbangkan.
Elemen-elemen Temuan Audit

Fakta-fakta yang ditemukan auditor internal haruslah meyakinkan, kriterianya harus


dapat diterima, dan logika yang digunakan juga harus meyakinkan. Kebanyakan temuan audit
harus mencakup elemen-elemen tertentu, termasuk latar belakang, kriteria, kondisi, penyebab,
dampak, kesimpulan, dan rekomendasi. Setiap temuan audit yang mencakup elemen-elemen
ini baik eksplisit maupun implisit akan menjadi argumen yang kuat untuk dilakukannya
tindak perbaikan.
1) Latar belakang (background): Identifikasi orang-orang yang berperan, hubungan
organisasi, dan memperhatikan tujuan serta sasaran. Hal tersebut harus bisa
menjelaskan secara umum lingkungan yang melingkupi operasi dan gravitasi situasi
yang menyebabkan auditor melaporkan temuan tersebut.
2) Kriteria (criteria) : tujuan & sasaran, dimana harus bisa mencakup standar-standar
operasi, yang mencerminkan apa yang diinginkan manajemen untuk dicapai oleh
operasi yang di audit. Serta kualitas pencapaian. Dimana auditor internal harus dengan
jelas melihat dan memahami gambaran keseluruhan, dan juga bagian-bagiannya.Untuk
menentukan seberapa layak, efisien, ekonomis, dan efektifnya suatu operasi , audit
internal harus memiliki tolak ukur-standar pengukuran secara valid. Contoh : Meteran
air disebuah komunitas dipasang untuk mengukur air. Agar memperoleh pendapatan
yang dibutuhkan untuk menjaga sistem pendistribusian air, meteran tersebut haruslah
akurat dan memebebankan pelanggan dengan jumlah yang benar untuk penggunaan
air. Meteran yang digunakan seharusnya tidak berbeda dari meteran induk. Dimana
harus terlihat prosedur yang merupakan instruksi dari manajemen secara tertulis.
Prosedur yang lemah bisa mengakibatkan kondisi yang tidak memuaskan, atau
praktik-praktik yang lemah bisa melanggar prosedur yang memadai. Dalam membuat
temuan-temuan audit, auditor internal harus berupaya untuk menentukan praktik dan
prosedur apa yang diterapkan atau yang seharusnya. Adanya prosedur yang salah atau
tidak adanya prosedur yang layak bisa menjasi alasan dibutuhkannya tindakan
perbaikan. Dibutuhkan keahlian memadai.
3) Kondisi (condition) : merupakan jantungnya temuan. Kondisi mengacu pada fakta-
fakta yang dikumpulkan melalui observasi, pengajuan, pertanyaan, analisis, verifikasi,
dan investigasi yang dilakukan auditor internal dan informasiharus memadai,
kompeten dan relevan.
4) Penyebab (cause) : memerlukan latihan pemecahan masalah (problem solving).
Penyebab menjelaskan mengapa terjadi deviasi dari kriteria yang ada, mengapa
sasaran tidak tercapai, dan mengapa tujuan tiidak terpenuhi.
5) Menentukan penyebab merupakan latihan pemecahan masalah, dan prosesnya
mengikuti langkah-langkah klasik berikut ini :
 Kumpulkan fakta-fakta.
 Identifikasi masalah, cari penyimpangan yang terjadi.
 Jelaskan hal-hal utama dari masalah.
 Uji penyebab-penyebab yang mungkin terjadi.
 Tetapkan tujuan-tujuan potensi tindakan perbaikan.
 Bandingkan tindakan-tindakan alternatif dengan tujuan-tujuan
 Pikirkan keadaan-keadaan buruk yang dipicu oleh tindakan perbaikan yang
telah dipilih.
 Pertimbangkan “bagaimana seandainya”
 Apakah terdapat kondisi-kondisi mitigasi?
 Rekomendasi kontrol untuk memastikan bahwa tindakan terbaik benar-benar
telah dilakukan.
6) Dampak (effect):
Dampak menjawab pertanyaan “lalu kenapa?” Dimana apa saja konsekuensi, akibat
yang signifikan tersebut.
- Temuan tentang keenomisan & efisiensi : diukur dalam $ atau Rp.
- Temuan tentang keefektivan : ketidakmampuan untuk menyelesaikan hasil akhir.
Contoh : Auditor Internal dapat menunjukkan melalui sampel mereka bahwa telah
terjadi kehilangan pendapatan sebesar $2 juta setiap tahun. Mereka juga dapat
menunjukkan bhwa tarif air sangat tinggi secara tidak beralasan, sehingga terjadi
kelebihan pendapatan setidaknya $1,5 juta setiap tahun.
7) Kesimpulan (conclusion) : harus didukung dengan fakta. Juga berupa pertimbangan
profesional. Jika auditor internal secara konsisten menyajikan kesimpulan yang bisa
menghasilkan kinerja yang baru dan tingkatan kinerja yang lebih tiinggi, mengurangi
biaya dan meningkatkan kualitas produksi, menghilangkan pekerjaan yang lebih
tinggi, mengurangi biaya dan meningkatkan kulitas produksi, mendayagunakan
kekuatan teknologi, meningkatkan kepuasan pelanggan, meningkatkan jasa, maka
audit internal jelas bernilai.
8) Rekomendasi (recommendation) : tindakan yang dapat dipertimbangkan oleh
manajemen untuk memperbaiki kondisi yang salah atau memperkuat sistem
pengendalian intern. Saran yang paling memuaskan untuk menyelesaikan temuan
audit adalah membahasnya dengan manajemen operasional sebelum laporan audit
tertulis diterbitkan. Pada saat itu harus dicapai kesepakatan mengenaii fakta-fakta dan
beberapa tindakan perbaikan untuk memperbaiki kekurangan. Kemudian, laporan
formal bisa berisi pernyataan ini: “Kami membahas temuan-temuan kami dengan
manajemen: dan sebagai hasilnya, tindakan telah diambil yang kami yakin telah
diperhitungkan untuk memperbaiki kondisi yang dijelaskan sebelumnya.” Sehingga
akan membangun hubungan kemitraan dalam pemecahan masalah antara auditor dan
klien.

Pelaporan Temuan Audit


1) Beberapa organisasi audit menyusun ringkasan eksekutif (executive summary) atas
laporan audit internal. Laporan tersebut telah diakumulasikan berurutan secara logis
berdasarkan pengelompokan menurut subjek, lokasi atau unit yang diaudit lalu
diserahkan kepada manajemen.
2) Ringkasan eksekutif :
 Biasanya dibuat dalam satu halaman.
 Menjelaskan lingkup audit
 Menyajikan opini audit secara keseluruhan
 Menyajikan penilaian auditor atas obyek/operasi yang diaudit.
3) Siklus Pelaporan Audit
Sangat diharapkan bahwa selama serangkaian audit, kerangka kerja laporan akhir
dikembangkan sehinga informasi yang dibutuhkan diperoleh secara tepat waktu. Ini
akan menghindari penundaan dalam proses penulisan laporan. Temuan penting dan
sensitive sebaiknya dibagi dengan manajer yang bertanggung jawab segera setelah
verifikasi dengan staf audit; laporan memo dapat digunakan dalam proses ini. Temuan
tersebut dilengkapi, dimasukan dalam bagian yang tepat dari laporan. Laporan audit
merupakan suatu proses itu sendiri, yang dimulai dengan identifikasi temuan,
penyusunan draft laporan, diskusi temuan dengan orang-orang yang bersangkutan,
tanggapan manajemen terhadap temuan audit dan penerbitan laporan akhir. Fungsi
audit internal dapat berubah atau melewati salah satu langkah yang dijelaskan berikut
ini sesuai dengan kebutuhan dan tujuan.
 Outline temuan Audit
- Dokumen semua temuan
- Menentukan apakah ada dukungan yang memadai untuk semua temuan
- Menentukan apakah ada pola defisiensi, yang bisa berarti perubahan
procedural yang diperlukan.

 Penyusunan laporan audit-Draft Pertama


- Draft laporan sebaiknya menyatakan bahwa temuan, kesimpulan dan
rekomendasi yang ditetapkan adalah bersifat sementara.
- Draft laporan seharusnya mengikuti format standar.
- Memastikan bahwa angka-angka dan fakta telah diperiksa dan diperiksa
referansi dengan kertas kerja terkait.
- Mengkaji bawa kertas kerja memberikan dukungan memadai terhadap item
penting.
- Memeriksa nada, ejaan, dan kata sambung.
- Menerbitkan laporan (bercap “DRAFT”) kepada manajemen untuk diperiksa.

 Diskusi dengan klien


- Menentukan apakah manajemen menyadari masalah dan melakukan tindakan
perbaikan pada saat yang sama.
- Seharusnya tidak ada kejutan – segala sesuatu yang terdapat dalam draft
sebaiknya telah didiskusikan selama pekerjaan lapangan.
- Memastikan Anda dapat menemukan dengan mudah dokumentasi pendukung
temuan dalam hal ini pertanyaan yang timbul pada pertemuan tersebut.
- Memastikan penyebab defisiensi/masalah. Cari tahu apa kendala atau
pembatasan kekurangan tersebut.
- Menapatkan komentar klien atas draft laporan, dan ketidakakuratan atau
direkomendasi tidak praktis diselesaikan sebisa mungkin.
- mendapatkan kesepakatan manajemen atas fakta dan kata-kata dari laporan.
- Meminta manajemen untuk tanggapan tertulis (berikan tanggal jatuh tempo
tertentu untuk respon).

 Penyusunan draft laporan Audit Akhir


- Pastikan bahwa sudut pendapat manajemen/auditee telah dipertimbangkan.
- Tentukan apakah laporan ditulis baik dan dengan cara semua penerima yang
ditujukan dapat mengerti.
- Pastikan bahwa staf audit yang menulis laporan setuju dengan perubahan
yang dilakukan.
- Memastikan pendapat manajemen/auditee telah dinyatakan dengan benar dan
dibantah dengan memadai, apabila diperlukan.

 Penutupan konferensi
- Memberikan manajemen dan staf yang tepat kesempatan yang memadai untuk
mempelajari laporan tersebut.
- Administrator departemen dan manajer memiliki kesempatan untuk
memberikan informasi tambahan, temuan pertanyaan, atau kesimpulan
tantangan secara informal. Sebagai dasar diskusi tersebut, laporan akhir dapat
dimodifiaksi.
- Mencoba mengantisipasi pertanyaan potensial/konflik.
- Menanyakan pada manajer dan staf yang tepat apakah mereka memiliki
beberapa pertanyaan tentang pendapat atau latar belakang atau proses audit.
- Biasanya, hanya administrator departemen yang akan dikaji menghadiri
konferensi penutupan memperbolehkan pihak-pihak yang lebih berpengaruh
dengan pengungkapan laporan yang lebih bebas dan penuh kerahasian
mengungkapkan pandangannya, dan memastikan akurasi laporan akhir.
- Memperoleh perencanaan tindak lanjut saat ini dari manajemen/auditee.

 Penerbitan laporan akhir


- Laporan akhir sebaiknya memasukan modifikasi dan perubahan
yang didiskusikan dan disepakati pada penutupan konfrensi, apabila
diadakan, selain untuk tanggapan tertulis auditee.
- Tanggapan tertulis auditee akan diperiksa oleh staf auditor dan Supervisor
Audit serta dievaluasi secara tertulis, apabila diperlukan.
- Apabila perbedaan pendapat terjadi setelah draft akhir, laporan akan
diterbitkan meskipun dimodifikasi untuk mengambarkan posisi departemen
yang diaudit atau manajemen tingkat yang lebih tinggi.
- Sebelum diterbitkan, laporan akan ditanda tangani oleh semua yang
bertangung jawab terhadap audit, yang biasanya Direksi Auditor, Supervisor
Audit, dan staf auditor yang sesuai. Semua perubahan terhadap laporan harus
didokumenkan dalam berkas pekerjaan dan ditanda tanggani oleh staf auditor,
Supervisor Audit dan Direksi Audit.
- Mencoba untuk memberikan presentasi yang seimbang dengan melibatkan
kekuatan khusus departemen atau unit pada staf terpercaya untuk mengoreksi
defisiensi yang telah berlalu dan mengenali manajemen superior.
- Melakukan pembacaan akhir laporan untuk isi, kejelasan, konsistensi dan
pemenuhan standard professional.
- Berkas laporan akhir dalam projek pengikat dan pemeriksaan referansi untuk
mendukung kertas kerja audit; memberikan penjelasan untuk komentar
terhapus atau berubah secara signifikan sejak draft asli.

KESIMPULAN
Temuan audit adalah penyimpangan penyimpangan dari norma atau kriteria yang
dapat diterima. Temuan audit dihasilkan dari proses perbandingan antara kondisi
(fakta/keadaan sebenarnya) dengan kriteria (praktek yang diharapkan) berikut penyebab
terjadinya perbedaan, akibat yang mungkin ditimbulkannya. Kemudian auditor Menyusun
rekomendasi yang akan diberikan kepada manajemen berdasarkan temuan audit tersebut.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/28468193/
MAKALAH_INTERNAL_AUDIT_TEMUAN_AUDIT_KELOMPOK_I_Akutansi_F
http://sertifikatisomurah.com/2017/08/klasifikasi-temuan-audit-eksternal-oleh-badan-
sertifikasi-iso/#:~:text=Temuan%20audit%20adalah%20kesimpulan%20akhir,audit
%20(audit%20evidence%20evaluation).

Anda mungkin juga menyukai