NIM : 2211070192
UAS AUDITING INTERNAL
2. Hasil temuan audit internal dapat berfungsi sebagai media koreksi antara auditor dan
auditee dalam perbaikan data serta informasi sebuah organisasi untuk mencapai
tujuannya. Sebutkan dan jelaskan langkah-langkah yang diperlukan dalam menyusun
temuan audit!
Jawab:
1. Kenali fakta-fakta atau kondisi secepat mungkin
2. Tetapkan kriteria yang sesuai bagi entitas
3. Tentukan apakah ada perbedaan yang signifikan antara kondiri dan kriteria yang
menghasilkan temuan audit
4. Identifikasi dampak yang ditimbulkan oleh temuan audit tersebut
5. Adakan suatu analisis hubungan antara penyebab, kondisi dana akibat
Sumber: Buku Sawyer & J.H. Scheiner Edisi 5 tahun 2006
3. Jelaskan fungsi kertas kerja audit dan bagaimana cara menyusunnya agar mudah
direview oleh pihak lain yang berkepentingan!
Jawab:
Fungsi kertas kerja audit, yaitu:
• Untuk mendukung laporan audit.
▪ Kertas kerja yang baik memudahkan pengalihan dari materi yang ditulis selama
audit menjadi halaman-halaman laporan audit interim dan final.
• Untuk menyimpan informasi yang diperoleh melalui tanya jawab, penelaahan
instuksi dan arahan, analisis sistem dan proses, pengamatan kondisi, dan
pemeriksaan transaksi
• Untuk mengidentifikasi dan mendokumentasikan temuan-temuan audit,
mengumpulkan bukti yang diperlukan untuk menentukan terjadi dan luasnya
kondisi-kondisi yang mengandung kelemahan
• Untuk mendukung pembahasan dengan karyawan operasi
• Untuk menjadi dasar dalam menelaah kemajuan dan penyelesaian audit.
Penelaahan kerja yang terdokumentasi lebih produktif dibandingkan percakapan
antara penyelia audit dan auditor.
• Untuk memberi dukungan dan bukti untuk masalah-masalah yang melibatkan
kecurangan, tuntutan hukum, dan klaim asuransi
• Untuk menjadi sarana bagi auditor eksternal dalam mengevaluasi pekerjaan audit
internal dan kemudian menggunakannya dalam penilaian mereka sendiri atas
sistem kontrol internal organisasi
• Untuk menjadi latar belakang dan data referensi untuk penelaahan selanjutnya.
Kertas kerja yang professional membuat audit rutin lebih mudah dan efisien
• Untuk membantu memfasilitasi penelaahan rekan sejawat. Kertas kerja menjadi
dasar untuk mengevaluasi program jaminan mutu departemen audit internal yang
menunjukkan kepatuhan dengan standar
• Menjadi bagian dokumentasi yang disyaratkan oleh UU Praktik Korupsi Luar
Negeri Amerika Serikat
Kertas kerja harus jelas dan mudah dipahami tanpa membutuhkan informasi tambahan.
Pihak yang berkepentingan harus dapat memahami apa yang dipilih auditor untuk
dilakukan, apa yang sudah dilakukan, apa yang ditemukan, apa kesimpulan yang
diberikan dan apa yang tidak diputuskan. Auditor yang memparafrasekan tanggapan
klien juga harus mencatat interpretasi yang dimaksud klien. Adapun cara yang dapat
dilakukan oleh auditor untuk menyusun kertas kerja audit agar mudah dipahami oleh
pihak yang berkepentingan:
• Auditor harus menentukan tujuan setiap pembuatan kertas kerja
Memiliki pernyataan tujuan yang jelas pada kertas kerja membantu memastikan
relevansi. Formulir dan arahan harus tercakup hanya jika relevan terhadap audit
dan temua audit. Arahan tersebut harus ditekankan sehingga mengemukakan pada
penelaahan yang akan dilakukan. Jika terdapat kata-kata yang tepat dari suatu
prosedur tidak perlukan untuk mendukung suatu temuan, maka hal tersebut dapat
dirujuk di kertas kerja.
• Hindari penulisan yang tidak diperlukan
Auditor harus menghindari daftar dan skedul yang tidak diperlukan. Untuk itu
auditor dapat menggunakan salinan dokumen klien atau hasil cetak komputer.
Masukkan sebanyak mungkin uji pada satu lembar kertas kerja, sampel yang sama
dapat digunakan untuk sejumlah analisis.
• Memberikan penjelasan pada semua akun
Dalam penyusunan kertas kerja, tidak direkomendasikan untuk penggunaan jargon
namun apabila ingin tetap digunakan maka harus dijelaskan pada bagian terpisah
dari kertas kerja yaitu pada daftar istilah, di daftar ini auditor dapat menggabungkan
dengan istilah lain yang kurang dikenal.
• Menggunakan susunan kertas kerja yang terstruktur dan logis
Kertas kerja harus disusun secara paralel dalam program audit. Untuk awal bagian,
auditor harus memberikan informasi umum dalam bentuk narasi untuk segmen
audit. Untuk setiap bagian audit, auditor harus menyebtukan dengan jelas tujuan
rinci dari segmen, termasuk perluasan hal-hal yang ditetapkan di program audit jika
diperlukan. Selain itu, auditor juga harus menjelaskan terkait lingkup audit, fakta,
dan kesimpulan yang mereka temukan. Di belakang narasi akan memuat catatan
audit yang berisi bagan alir dari sistem kontrol, jadwal pengujian audit, dan
ringkasan temuan.
Sumber: Buku Sawyer Edisi 5 Bab 9 halaman 361 – 367
4. Jelaskan tantangan yang harus dihadapi auditor internal berkaitan dengan
“communication, etichal, creative thinking & problem solving”!
Jawab:
a. Communication
Pekerjaan auditor internal berhubungan erat dengan unit organisasi lain,
manajemen, komite audit, auditor eksternal (Kantor Akuntan Publik), oleh
karena itu auditor internal harus menjalin komunikasi yang baik dengan pihak-
pihak lain tersebut. Dalam hal ini, auditor internal perlu memiliki kemampuan
dalam bidang komunikasi, baik lisan maupun tertulis.
b. Berpikir kreatiir kreatif & solusi masalah (Creative Thinking & Problem
Solving)
Auditor internal harus selalu berpikir positif dan inovatikf serta lebih
berorientasi pada pemecahan masalah. Untuk menjadi problem solver auditor
internal memerlukan pengalaman bertahun-tahun melakukan audit berbagai
fungsi / unit kerja suatu organisasi / perusahaan.
c. Ethical Auditor internal harus selalu menjaga kode etik dan moralitas yang
berlandaskan ajaran agama dalam menjalankan tugas, sehingga terhindar dari
perilaku yang tidak terpuji
Sumber:https://muhariefeffendi.wordpress.com/2012/03/02/tantangan-auditor-
internal-abad-21/