Anda di halaman 1dari 11

AUDIT PLAN, AUDIT

PROGRAM, AUDIT
PROCEDURES, AUDIT
TEKNIK, RISIKO DAN
MATERIALITAS

KELOMPOK 8
PARLINDUNGAN PETRUS SARAGIH (21302111)
NURMA PUTRI PRASTIYANTO (21302124)
AUDIT PLAN (PERENCANAAN
PEMERIKSAAN)
Perencanaan audit merupakan tahap awal dalam siklus audit di mana auditor merancang strategi dan
pendekatan untuk melakukan pemeriksaan laporan keuangan suatu entitas. Perencanaan ini memainkan
peran kunci dalam menentukan keberhasilan dan efisiensi audit. Dalam perencanaan audit, auditor harus
memepertimbangkan, antara lain:
a. Masalah yang berkaitan dengan bisnis entitas tersebut dan industri ynag menjadi tempat entitas
tersebut
b. Kebijakan dan prosedur akuntansi entitas tersebut
c. Metode yang digunakan oleh entitas tersebut dalam mengolah informasi akuntansi yang signifikan,
termasuk penggunaan organisasi jasa dari luar untuk mengolah informasi akuntansi pokok perusahaan
d. Tingkat risiko pengendalian yang direncanakan
e. Pertimbangan awal tentang tingkat materialitas untuk tujuan audit
f. Pos laporan keuangan yang mungkin memerlukan penyesuaian (adjustment)
g. Kondisi yang mungkin memerlukan perluasan atau pengubahan pengujian audit
h. Sifat laporan audit yang diharapkan akan diserahkan kepada pemberi tugas
Prosedur yang dapat dipertimbangkan oleh auditor dalam perencanaan dan supervisi biasanya mencakup review
terhadap catatan auditor yang berkaitan dengan suatu usaha dan diskusi dengan staf lain dalam kantor akuntan
pegawai satuan usaha tersebut. Contoh prosedur tersebut meliputi:
a. Mereview arsip korespondensi, kertas kerja, arsip permanen, laporan keuangan, dan laporan audit tahun lalu
b. Membahas masalah-masalah yang berdampak terhadap audit dengan staf kantor akuntan yang bertanggung
jawab atas jasa non audit bagi satuan usaha
c. Mengajukan pertanyaan tentang perkembangan bisnis saat ini yang berdampak terhadap satuan usaha
d. Membaca laporan keuangan interim tahun berjalan
e. Membicarakan tipe, luas, dan waktu audit dengan manajemen, dewan komisaris, atau komite audit
f. Mempertimbangkan dampak diterapkannya pernyataan standar akuntansi dan standar auditing yang
ditetapkan Ikatan Akuntan Indonesia, terutama yang baru
g. Mengkoordinasikan bantuan dari pegawai satuan usaha dalam penyiapan data
h. Menentukan luasnya keterlibatan, jika ada, konsultan, spesialis, dan auditor intern
i. Membuat jadwal pekerjaan audit (time schedule)
j. Menentukan dan mengkoordinasi kebutuhan staf audit
k. Melaksanakan diskusi dengan pihak pemberi tugas untuk memperoleh tambahan informasi tentang tujuan
audit yang akan dilaksanakan
Agar dapat membuat perencanaan audit dengan sebaik-baiknya, auditor harus memahami bisnis
klien dengan sebaik-baiknya (understanding client business), termasuk sifat dan jenis usaha klien,
struktur organisasinya, struktur permodalan, metode produksi, pemasaran, distribusi dan lain-lain.
Pengetahuan tentang bisnis klien, membantu auditor dalam:
a. Mengidentifikasikan bidang yang memerlukan pertimbangan khusus
b. Menilai kondisi yang di dalamnya data akuntansi yang dihasilkan, diolah, di-review dan
dikumpulkan dalam organisasi
c. Menilai kewajaran estimasi, seperti penilaian atas persediaan, depresiasi, penyisihan piutang
ragu-ragu, persentase penyelesaian kontrak jangka panjang
d. Menilai kewajaran representasi manajemen
e. Mempertimbangkan kesesuaian standar akuntansi yang diterapkan dan kecukupan
pengungkapannya
Supervisi mencakup pengarahan usaha sistem yang terkait dalam pencapaian tujuan audit dan
menentukan apakah tujuan tersebut tercapai. Unsur supervisi adalah memberikan instruksi kepada
asisten, tetap menjaga penyampaian informasi masalah-masalah penting yang dijumpai dalam audit,
me-review pekerjaan yang dilaksanakan, dan menyelesaikan perbedaan pendapat di antara staf audit
kantor akuntan.
Para asisten harus diberitahu tanggung jawab mereka dan tujuan prosedur audit yang mereka
laksanakan. Mereka harus diberitahu hal-hal yang kemungkinan berpengaruh terhadap sifat, luas, dan
saat prosedur yang harus dilaksanakan, seperti sifat bisnis entitas yang bersangkutan dengan
penugasan dan masalah-masalah akuntansi dan audit.
Pekerjaan yang dilaksanakan oleh asisten harus di-review untuk menentukan apakah pekerjaan
tersebut telah dilaksanakan secara memadai dan menilai apakah hasilnya sejalan dengan kesimpulan
ynag disajikan dalam laporan audit.
Auditor harus menyusun Audit Plan, segera setelah Engagement Letter disetujui oleh klien.
Isi dari Audit Plan mencakup:
1. Hal-Hal Mengenai Klien
a. Bidang Usaha Klien, Alamat, Nomor Telepon, Facsimile dan lain-lain
b. Status Hukum Perusahaan (berdasarkan Akta Pendirian)
c. Kebijakan Akuntansi (Accounting Policy)
d. Neraca Komparatif dan perbandingan Penjualan, Laba/Rugi tahun lalu dan sekarang
e. Client Contact (mengenai nama dari orang-orang yang sering dihubungi auditor)
f. Accounting, Auditing & Tax Problem
2. Hal-Hal yang Mempengaruhi Klien
Bisa didapat dari majalah-majalah ekonomi/surat kabar
3. Rencana Kerja Auditor
a. Staffing (nama partner, manager, supervisor, senior, dan asisten)
b. Waktu Pemeriksaan
c. Jenis Jasa yang diberikan
d. Bantuan-bantuan yang dapat diberikan klien
e. Time Schedule
AUDIT PROGRAM
Setelah audit plan disusun, tetapi sebelum pemeriksaan lapangan dimulai, auditor harus
menyusun audit program yang merupakan kumpulan prosedur audit yang akan dijalankan dan
dibuat secara tertulis.
Audit program harus menggariskan dengan rinci, prosedur audit yang menurut keyakinan
auditor diperlukan untuk mencapai tujuan audit.
Audit program yang baik harus mencantumkan:
• Tujuan pemeriksaan
• Prosedur audit yang akan dijalankan
• Kesimpulan pemeriksaan
AUDIT PROCEDURES DAN AUDIT
TEKNIK
Audit Procedures adalah langkah-langkah yang harus dijalankan oleh auditor dalam
melaksanakan pemeriksaannya dan sangat diperlukan oleh asisten agar tidak melakukan
penyimpangan dan dapat bekerja secara efisien dan efektif.
Audit procedures dilakukan dalam rangka mendapatkan bahan-bahan bukti (audit evidence)
yang cukup untuk mendukung pendapat auditor atas kewajaran laporan keuangan.
Untuk itu diperlukan audit teknik, yaitu cara-cara untuk memperoleh audit evidence seperti:
konfirmasi, observasi, inspeksi, tanya jawab (inquiry) dan lain- lain.
RISIKO AUDIT DAN
MATERIALITAS
• Risiko audit adalah risiko yang timbul karena auditor tanpa disadari tidak memodifikasikan
pendapatnya sebagaimana mestinya,atas suatu laporan keuangan yang mengandung salah saji
material.
• Materialitas adalah besarnya informasi akuntansi yang apabila terjadi penghilangan atau salah
saji, dilihat dari keadaan yang melingkupinya, mungkin dapat mengubah atau mempengaruhi
pertimbangan orang yang meletakkan kepercayaan atas informasi tersebut. Definisi tersebut
mengakui pertimbangan materialitas dilakukan dengan memperhitungkan keadaan yang
melingkupi dan perlu melibatkan baik pertimbangan kuantitatif maupun kualitatif.
Dalam PSA No.25,diberikan pedoman bagi auditor dalam mempertimbangkan risiko dan materialitas
pada saat perencanaan dan pelaksanaan audit atas laporan keuangan berdasarkan standar auditing
yang ditetapkan Ikatan Akuntan Indonesia (IAI).
KESIMPULAN
Perencanaan audit meliputi pengembangan strategi menyeluruh pelaksanaan dan lingkup audit yang
diharapkan. Sifat, luas, dan saat perencanaan bervariasi dengan ukuran dan kompleksitas suatu usaha,
pengalaman mengenai satuan usaha, dan pengetahuan tentang bisnis satuan usaha. Setelah audit plan
disusun, tetapi sebelum pemeriksaan lapangan dimulai, auditor harus menyusun audit program yang
merupakan kumpulan dari prosedur audit yang akan dijalankan dan dibuat secara tertulis. Audit
procedures adalah langkah-langkah yang harus djalankan auditor dalam melaksanakan pemeriksaannya
dan sangat diperlukan oleh asisten agar tidak melakukan penyimpangan dan dapat bekerja. secara efesien
dan efektif. Untuk itu diperlukan audit teknik yaitu cara-cara untuk memperoleh audit evidence seperti:
konfirmasi, observasi, inspeksi. Tanya jawab (inquiry), dan lain lain. Dalam PSA No. 25, diberikan
pedoman bagi auditor dalam mempertimbangkan risiko dan materialitas pada saat perencanaan dan
pelaksanaan audit atas laporan keuangan berdasarkan standar auditing yang ditetapkan Ikatan Akuntan
Indonesia.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai