Anda di halaman 1dari 11

AUDIT PLAN, PROGRAM & PROCEDURES

Session – 7

Dosen : Kamilah Sa’diah, SE., M,Ak.


INTRODUCTION :

1. Audit Plan
2. Audit Program
3. Audit Procedures
Audit Plan (Perencanaan Audit)
Perencanaan Audit meliputi pengembangan strategi
menyeluruh pelaksanaan dan lingkup audit yang diharapkan.
Dalam audit plan, auditor harus mempertimbangkan hal-hal
berikut:
 Masalah yang terkait dengan entitas bisnis dan industri
dimana entitas tersebut beroperasi didalamnya.
 Kebijakan dan prosedur akuntansi.
 Metode yang digunakan dalam mengolah informasi
akuntansi.
 Penetapan tingkat risiko pengendalian yang direncanakan.
 Pertimbangan awal mengenai tingkat materialitas untuk
tujuan audit.
Perencanaan Audit (Cont’d)
 Pos laporan keuangan yang mungkin memerlukan
penyesuaian (adjustment).
 Kondisi yang memungkinkan perluasan atau pengubahan
pengujian audit, seperti adanya kecurangan yang sifatnya
material, adanya transaksi antar pihak-pihak yang
mempunyai hubungan istimewa.
 Sifat laporan audit yang diharapkan akan diserahkan
kepada pemberi tugas. Contohnya: Laporan Audit tentang
Laporan Keuangan Konsolidasi, Laporan khusus yang
menggambarkan kepatuhan klien terhadap kontrak /
perjanjian.
Agar dapat membuat audit plan dengan baik, auditor harus
memahami bisnis klien dengan sebaik-baiknya, yang
mencakup sifat dan jenis usaha, struktur organisasi, aspek
pendanaan, metode produksi, pemasaran dan lainnya.
Perencanaan Audit (Cont’d)
Isi dari audit plan mencakup:
1. Hal-Hal Mengenai Klien
a. Bidang usaha, alamat, no.telp., faksimili, dan lainnya.
b. Status hukum perusahaan: Nama Pemilik dan Struktur
Permodalan (berdasarkan akte pendirian).
c. Kebijakan Akuntansi (accounting policy), terdiri dari:
 Buku yang Digunakan: Buku penjualan, buku
pembelian, buku kas / bank dan buku memorial.
 Metode Pembukuan: manual, komputer, dan lainnya.
 Komentar mengenai mutu pembukuan secara umum.
d. Neraca Komparatif dan Laba / Rugi tahun lalu dan
sekarang agar memperoleh gambaran mengenai
ukuran (skala perusahaan).
Perencanaan Audit (Cont’d)
e. Client contact, yaitu nama-nama orang yang akan
sering dihubungi.
f. Accounting, Auditing dan Tax-Problem
 Accounting: perubahan metode pencatatan dari
manual ke komputer, revaluasi aset tetap, perubahan
metode atau tarif penyusutan.
 Auditing: hasil konfirmasi periode sebelumnya yang
tidak memuaskan.
 Tax-problem: restitusi pajak, kurang setor (bayar)
PPh, adanya 2 pembukuan di dalam perusahaan.

2. Hal-Hal yang Mempengaruhi Klien


 Adanya peraturan-peraturan baru yang mempengaruhi
klien.
Perencanaan Audit (Cont’d)
3. Rencana Kerja Auditor
a. Staffing, melalui surat penugasan.
b. Waktu Pemeriksaan: dimulainya, lama waktu dan
deadline pemeriksaan, budget audit (waktu dan jarak)
c. Jenis jasa yang diberikan, terdiri dari:
 General Audit.  Menyusun Neraca dan L/R.
 Special Audit.  Perpajakan.
 Bantuan administrasi.  Studi kelayakan bisnis.
d. Bantuan-bantuan yang dapat diberikan klien, seperti
mengisi formulir konfirmasi piutang-hutang, membuat
aging-schedule, rincian aset tetap, rincian piutang dan
rincian biaya yang masih harus dibayar.
Perencanaan Audit (Cont’d)
e. Time schedule, misalnya:
Periode November
 Review I/C.  Tentative audit program.

Periode Desember
 Cash count.  Observasi persediaan.

Pada akhir audit plan, dituliskan:


 Dibuat oleh: __________
 Review oleh: __________
 Approved oleh: ________
Audit Program (Program Audit)
Program Audit disusun sebelum pemeriksaan lapangan
dimulai, yang merupakan kumpulan dari prosedur audit yang
akan dijalankan dan dibuat secara tertulis. Dalam audit
program, auditor harus menggariskan dengan rinci,
prosedur audit yang dapat diperlukan untuk mencapai tujuan
audit. Audit program yang baik harus mencantumkan:
 Tujuan pemeriksaan.  Kesimpulan pemeriksaan.
 Prosedur audit yang akan dijalankan.
Penggunaan audit program baik yang terstandarisasi
maupun disusun sesuai dengan kondisi dan situasi di
perusahaan (tailor made), agar dibuat secara terpisah
untuk Compliance Test dan Substantive Test.
Audit Procedures (Prosedur Audit)
Prosedur Audit adalah langkah-langkah yang harus
dijalankan oleh auditor dalam melaksanakan auditnya dan
sangat diperlukan oleh asisten agar tidak melakukan
penyimpangan dan dapat bekerja secara efisien dan efektif.

Audit procedures ditujukan untuk memperoleh bahan-


bahan bukti (audit evidence) yang cukup untuk mendukung
opini audit atas kewajaran laporan keuangan.

Oleh karena itu, dibutuhkan teknik audit yaitu cara-cara


untuk memperoleh audit evidence, seperti konfirmasi,
observasi, inspeksi tanya-jawab (inquiry), dan lainnya.
SEKIAN

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai