Audit Plan, Audit Program,Audit procedures Audit Teknik, Risiko Audit dan
Materialitas
Makalah Ini Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah auditing 1
DI SUSUN
O
L
E
H
MAYA SARI
C0221348
AKUNTANSI D 2021
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SULAWESI BARAT
i
BAB 1
PEMBAHASAN
ii
f. Mempertimbangkan dampak diterapkannya pernyataan standar akuntansi
dan standar auditing yang ditetapkan Ikatan Akuntan Indonesia, terutama
yang baru.
g. Mengkoordinasi bantuan dari pegawai satuan usaha dalam penyiapan data.
h. Menentukan luasanya keterlibatan jika ada konsultan, spesialis, dan
auditor intern.
i. Membuat jadwal pekerjaan audit ( time schedule).
j. Menentukan dan mengkoordinasikan kebutuhan staf audit
k. Melaksanakan diskusi dengan pihak pemberi tugas untuk memperoleh
tambahan informasi tentang tujuan audit yang akan dilakasanakan
sehingga auditor dapat mengantisipasi dan memberikan perhatian terhadap
hal-hal yang berkaitan yang dipandang perlu.
iii
dilaksanakannya, dan menyelesaikan perbedaan pendapat di antara staf audit kantor
akuntan. Luasnya supervisi yang memadai bagi suatu keadaan tergantung atas banyak
faktor, termasuk kompleksitas masalah dan kualifikasi orang yang melaksanakan
audit.
Para asisten harus di beritahu tanggung jawab mereka dan tujuan prosedur
audit yang mereka laksanakan. Mereka harus di beritahu hal-hal yang kemungkinan
berpengaruh terhadap sifat, luas, dan saat prosedur yang harus dilaksanakan, seperti
sifat bisnis satuan usaha yang bersangkutan dengan penugasan dan masalah-masalah
akuntansi dan audit. Auditor dengan tanggung jawab akhir untuk setiap audit harus
mengarahkan asisten untuk mengemukakan pertanyaan akuntansi dan auditing
signifikan yang muncul dalam audit sehingga auditor dapat menetapkan seberapa
signifikan masalah tersebut.
iv
Komentar Mengenai Mutu Pembukuan secara umum
( membantu dalam menyusun budget dan pemilihan tenaga
– tenaga yang akan di tugaskan di klien tersebut).
d. Neraca ( laporan posisi keuangan) komparatif dan perbandingan
penjualan Laba/Rugi tahun lalu dan sekarang. Perbandingan antara
Neraca tahun lalu dan Neraca tahun sekarang/ bulan terakhir tahun
sekarang agar diperoleh gambaran mengenai ukuran besar kecilnya
perusahaan.
e. Client contact yaitu mengenai nama dari orang-orang yang akan
sering dihubungi auditor misalnya:
Presiden Direktur
Controller, Chief Accountant
Dewan komisaris dan komite Audit
f. Accounting, Auditing & Tax Problem ( harus dijelaskan persoalan-
persoalan yang mungkin akan dihadapi oleh klien, seperti):
Accounting Problem, misalnya:
Perubahan metode pencatatan dari menual ke computer
Revaluasi fixed asset
Perubahan metode atau tarif penyusutan
Auditing Problem, misalnya:
Hasil konfirmasi tahun lalu tidak memuaskan
Perubahan accounting policy
Tax Problem, misalnya:
Masalah restitusi, kekurangan penyetoran
Adanya 2 pembukuan
2. Hal – Hal yang Mempegaruhi Klien
bisa didapat dari majalah-majalah ekonomi/surat kabar, antara
lain:Business News, ekonomi keuangan Indonesia. Contoh : adanya
peraturan – peraturan baru yang mempengaruhi klien
3. Rencana Kerja Auditor
Hal-hal yang penting antara lain:
Staffing
Waktu Pemeriksaan
Jenis jasa yang diberikan
Bantuan-bantuan yang dapat diberikan klien
Time Schedule
v
Alamat Perusahaan : Jl. Perintis Kemerdekaan No. 63 Kota Tegal
Bentuk Perusahaan : Usaha Dagang Peseorangan ( UD )
Tgl/bln/Th mulai usaha : 16 Maret 1989
SIUP Nomor : 1356 / X/ 1989
HO Nomor : 5789/VII/1989
TDP Nomor :970/X/2000, dan
NPWP Nomor :201890.90.00.87
Bidang Usaha : Distributor Jamu Dan Farmasi Tolak Angin Sido
Muncul
Produk : Jamu Dan Farmasi Tolak Angin Sido muncul
Konsumen yang dituju : Outlet, Warung Gerobogan, Toko Grosir, Supermarket,
Mall
Jumlah Target omset : Rp 5.000.000.000
Tenaga Kerja yang Dipekerjakan :
- Struktur Organisasi :
a. Mampu Bekerja atau menjalani Aktifitas Jam Kerja yang panjang selama 6
atau 7 hari seminggu
b. Inovatif
c. Mampu memeperhatikan Efisiensi
d. Mampu memecahkan masalah
e. Mampu mengambil inisiatif
f. Mampu menggunakan strategi mempengaruhi
g. Mampu menciptakan ide ide Kreatifitas
A. Prasarana
a. Lahan : 450 m2
vi
b. Gedung : Permanen 250 m2
c. Ruang : Kantor 1 ruangan , Pelayanan 1 ruang , Gudang 3
ruangan , Keuangan 1 ruangan
B. Peralatan
a. Komputer, Jaringan Komputer , Laptop
b. Koneksi ke internet : dial- up , broadband atau wireless
c. Langganan Internet Service Provider ( ISP ) atau Provider satelit
d. Perangkat lunak ( Software ) untuk mengelola transaksi dan rekening
e. Meja dan Kursi
f. AC Dan Kipas Angin
C. Kendaraan
a. Mobil Xenia dan Hyundai 2 Unit
b. Sepeda motor 5
Laporan Laba-Rugi
Laporan Laba-Rugi adalah suatu bentuk laporan keuangan yang menyajikan informasi
hasil usaha perusahaan yang isinya terdiri dari pendapatan usaha dan beban usaha untuk
satu periode akuntansi tertentu.
Laporan rugi/laba
PT. ABCD
Untuk periode berakhir 31 Desember 2000
Pendapatan:
Penjualan 10,000,000
Pembelian 7,000,000
vi
i
Laba kotor 4,000,000
Biaya operasional:
Total 2,900,000
NERACA
PT. ABCD
Per 31 Desember 2000
Aktiva
Aktiva lancar:
Kas 1,000,000
vi
ii
Uang muka pembelian 500,000
Aktiva tetap:
Tanah 50,000,000
Bangunan 20,000,000
Hutang
Hutang lancar:
ix
Modal
Setelah audit plan disusun, tetapi sebelum pemeriksaan lapangan dimulai, auditor
harus menyusun audit program yang merupakan kumpulan dari prosedur audit yang akan
dijalankan dan dibuat secara tertulis.
Sebagian KAP menggunakan audit program yang sudah distandarisasi dan digunakan
di setiap kliennya, sebagian lagi menggunakan audit program yang disusun sesuai kondisi
dan situasi di perusahaan (tailor made). Akan lebih baik jika audit program dibuat
terpisah untuk Compliance test dan substantive test.
x
Berikut contoh audit program :
Audit Program untuk Compliance Test Prosedur Pembelian
xi
9. Buat kesimpulan hasil pemeriksaan
a. check footingnya.
( subsequent payment ).
sebagai piutang.
xi
i
7. Buat kesimpulan hasil pemeriksaan.
xi
ii
Perusahaan harus melakukan evaluasi, pengawasan, dan peninjauan terhadap kepatuhan pelaksanaan
prosedur dalam program audit dan meningkatkan pemahaman auditor mengenai prosedur audit. Hal ini
dilakukan untuk menghindari terjadinya kesalahan-kesalahan dalam mengaudit sekaligus untuk
memastikan bahwa auditor telah melaksanakan keseluruhan prosedur yang telah disyaratkan
xi
v
b. Estimasi akuntansi yang tidak masuk akal yang timbul dari
kecerobohan atau salah tafsir fakta.
c. Kekeliruan dalam penerapan standar akuntansi yang berkaitan
dengan jumlah klasifikasi,cara penyajian atau pengungkapan.
7. Faktor utama yang membedakan kecurangan dengan kekeliruan adalah
apakah tindakan yang mendasarinya yang berakibat pada salah saji dalam
laporan keuangan merupakan tindakan yang disengaja atau tidak
disengaja.
8. Pada waktu mempertimbangkan tanggung jawab auditor memperoleh
keyakinan memadai bahwa laporan keuangan bebas salah saji
material,tidak ada perbedaan penting antara kekeliruan dan kecurangan.
9. Pada waktu menyimpulkan apakah dampak salah saji, secara individual
atau secara gabungan, material, auditor biasanya harus mempertimbangkan
sifat dan jumlah dalam kaitannya dengan sifat dan jumlah pos dalam
laporan keuangan yang di audit.
10. Pertimbangan auditor mengenai materialitas merupakan pertimbangan
professional dan dipengaruhi oleh persepsi auditor atas kebutuhan orang
yang memiliki pengetahuan memadai dan yang akan meletakkan
kepercayaan terhadap laporan keuangan.
11. Auditor harus mempertimbangkan risiko audit dan materialitas baik dalam:
a. Merencanakan audit dan merancang prosedur audit.
b. Mengevaluasi apakah laporan keuangan secara keseluruhan
disajikan secara wajar,dalam semua hal yang material,sesuai
dengan stndar akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.
12. Auditor harus merencanakan auditnya sedemikian rupa,sehingga risiko
audit dapat dibatasi pada tingkat yang rendah,yang menurut pertimbangan
profesionalnya,memadai untuk menyatakan pendapat atas laporan
keuangan.Risiko audit dapat ditentukan dalam ukuran kuantitatif atau
kualitatif.
13. Dalam merencanakan audit,auditor harus menggunakan pertimbangan
dalam menentukan tingkat risiko audit yang cukup rendah dan
pertimbangan awal mengenai tingkat materialitas dengan suatu cara yang
diharapkan,dalam keterbatasan bawaan dalam proses audit,dapat
memberikan bukti audit yang cukup untuk mencapai keyakinan memadai
bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji material.
14. Auditor merencanakan audit untuk mencapai keyakinan memadai guna
mendeteksi salah saji yang diyakini jumlahnya cukup besar, secara
individual atau keseluruhan yang secara kuantitatif berdampak material
terhadap laporan keuangan
15. Dalam situasi tertentu, untuk perencanaan audit, auditor
mempertimbangkan materialitas sebelum laporan keuangan yang akan di
auditnya selesai di susun.
16. Pada tingkat saldo akun atau golongan transaksi, resiko audit terdiri atas
resiko yang meliputi resiko bawaan (inherent risk) dan resiko
x
v
pengendalian (control risk) bahwa saldo akun atau golongan transaksi
mengandung salah saji ( disebabkan oleh kekliruan atau kecurangan ) yang
dapat menjadi material terhadap laporan keuangan apabila digabungakan
dengan salah saji pada saldo akun atau golongan transaksi lainnya, dan
resiko deteksi (detection risk) bahwa auditor tidak akan mendeteksi salah
saji tersebut.
Rumus : AR = IR × CR × DR
ATAU
𝐴𝑅
DR =
𝐴𝑅 × 𝐷𝑅
Keterangan :
AR = overall audit risk
IR = inherent risk
CR = control risk
x
vi
DR = detection rsk
18. Risiko deteksi yang dapat diterima oleh auditor dalam merancang
prosedur audit tergantung pada tingkat yang diingin untuk membatasi
risiko audit suatu saldo akun atau golongan transaksi dan teergantung
atas penetapan auditor terhadap risiko pengendalian
x
vi