Anda di halaman 1dari 7

Nama : Satria Erlangga

Nim : 1701103010077

Mk : Auditing II

AUDIT PLAN
(Perencanaan Pemeriksaan)

Standar Pekerjaan Lapangan Pertama adalah : “Pekerjaan harus direncanakan sebaik-baiknya


dan jika digunakan asisten harus disupervisi dengan semestinya”

Audit Plan merupakan pengembangan strategi seluruh pelaksanaan dan lingkup audit yang
diharapkan disusun segera setelah Engagement Letter (surat perikatan) disetujui klien.

Tujuan audit plan : Untuk mencapai keyakinan memadai guna mendeteksi salah saji yang
diyakini jumlahnya besar, baik secara individual maupun keseluruhan, yang secara kuantitatif
berdampak material terhadap laporan keuangan.

beberapa hal yang perlu di perhatikan dalam merencanakan audit :

1. Risiko audit dapat dibatasi pada tingkat yang rendah, sesuai dengan
pertimbangan profesional
2. Menetapkan pertimbangan awal mengenai tingkat materialitas
Untuk audit plan, auditor dapat mempertimbangkan materialitas sebagai berikut :

1. Sebelum laporan keuangan yang akan diaudit selesai disusun


2. Setelah laporan keuangan yang diaudit selesai disusun, namun perlu
dimodifikasi

Untuk dua keadaan tsb. didasarkan atas laporan keuangan interim klien yang disetahunkan
atau laporan keuangan tahunan satu/lebih periode sebelumnya, dengan syarat memperhatikan
pengaruh perubahan besar dalam perusahaan klien dan perubahan lain yang relevan dalam
perekonomian secara keseluruhan

Pertimbangan auditor dalam perencanaan auditor :

a. Pahami bisnis dan industri klien (understanding client bussiness)

b. Kebijakan dan prosedur akuntansi klien


c. Metode pengolahan informasi akuntansi yang digunakan klien, termasuk
penggunaan organisasi jasa dari luar untuk mengolah informasi akuntansi
pokok perusahaan

d. Penetapan tingkat risiko pengendalian yang direncanakan

e. Pertimbangan awal tingkat materialitas untuk tujuan audit

f. Pos laporan keuangan yang memerlukan penyesuaian (adjustment)

g. Kondisi yang mungkin memerlukan perluasan atau pengubahan pengujian


audit, seperti risiko kekeliruan dan ketidakberesan yang material atau adanya
transaksi antar pihak yang mempunyai hubungan istimewa

h. Sifat laporan audit yang diharapkan akan diserahkan kepada pemberi tugas
(sebagai contoh, laporan audit tentang laporan keuangan konsolidasi, laporan
khusus untuk menggambarkan kepatuhan klien terhadap kontrak/perjanjian)

Prosedur yang dipertimbangkan dalam perencanaan dan supervisi :

i. Arsip korespondensi, kertas kerja, arsip permanen, laporan keuangan dan


laporan audit tahun lalu

j. Membahas masalah (yang mempunyai dampak audit) dengan staf KAP yang
bertanggungjawab atas jasa non audit

k. Mengajukan pertanyaan tentang perkembangan bisnis yang berdampak


terhadap entitas

l. Membaca laporan keuangan interim tahun berjalan

m. Membicarakan tipe, luas dan waktu audit dengan manajemen, dewan


komisaris atau komite audit

n. Mempertimbangkan dampak diterapkannya pernyataan standar akuntansi dan


auditing

o. Mengkoordinasikan bantuan dari pegawai perusahaan klien dalam penyiapan


data
p. Menentukan luasnya keterlibatan, jika ada, konsultan, spesialis dan auditor
intern

q. Membuat jadwal pekerjaan audit (time schedule)

r. Menentukan dan mengkoordinasikan kebutuhan staf audit

s. Melaksanakan diskusi dengan pihak pemberi tugas untuk memperoleh


tambahan informasi tentang tujuan audit yang akan dilaksanakan sehingga
auditor dapat mengantisipasi dan memberikan perhatian terhadap hal yang
berkaitan

Untuk membuat perencanaan audit dengan baik harus memahami bisnis klien
(understanding bussiness client), Sifat dan jenis usaha klien, Struktur organisasi,
Struktur permodalan, Metode produksi, Pemasaran, Distribusi dll.

Untuk memperoleh pengetahuan tentang bisnis klien melalui Pengalaman dengan


klien dan industrinya, Pengajuan pertanyaan kepada pegawai perusahaan klien, Kertas
kerja audit dari tahun sebelumnya (yang berisi informasi mengenai sifat bisnis,
struktur organisasi dan karakteristik operasi serta transaksi yang memerlukan
pertimbangan khusus), Publikasi yang dikeluarkan industri, laporan keuangan, buku
teks, majalah dan perorangan yang memiliki pengetahuan industri klien.

Pengetahuan bisnis klien membantu auditor Mengidentifikasikan bidang yang


memerlukan pertimbangan khusus, Menilai kondisi yang didalamnya data
akuntansi yang dihasilkan, diolah, di review dan dikumpulkan dalam organisasi,
Menilai kewajaran estimasi, seperti penilaian atas persediaan, depresi,
penyisihan piutang ragu-ragu, persentase penyelesaian kontrak jangka panjang,
Menilai kewajaran representasi manajemen, Mempertimbangkan kesesuaian
prinsip akuntansi yang diterapkan dan kecukupan pengungkapannya.

Isi Audit Plan

1) Hal-hal mengenai klien


a. Bidang usaha klien, alamat, no. telepon, fax dll

b. Status hukum perusahaan (berdasarkan akte pendirian)  Nama Pemilik,


Permodalan
c. Accounting policy (Kebijakan Akuntansi)

1. Buku yang digunakan adalah Buku Penjualan, Buku Pembelian


Kas/Bank, Buku Memorial
2. Metode pembukuan adalah Manual (tulis tembus atau biasa),
Komputer Mesin Pembukuan
3. Komentar mengenai mutu pembukuan secara umum

d. Neraca komparatif dan perbandingan penjualan, Laba/Rugi tahun lalu dan


sekarang

e. Client contact yaitu, Presiden direktur, Controller, Chief Accountant,


Penasihat hukum

f. Accounting, Auditing & Tax Problem

1. Accounting problem  Perubahan metode pencatatan dan manual ke


komputer, Revaluasi fixed asset, Perubahan metode atau tarif
penyusutan
2. Auditing problem  Hasil konfirmasi tahun lalu tidak memuaskan,
Perubahan accounting policy
3. Tax problem  Masalah rastitusi, kekurangan penyetoran, adanya dua
pembukan dalam perusahaan.

2) Hal-hal yang Mempengaruhi Klien


 Majalah ekonomi/surat kabar (Business News, Ekonomi Keuangan Indonesia).

Rencana Kerja Auditor

a. Staffing

• Nama Partner

• Nama Manager

• Nama Supervisor

• Nama Senior
• Nama Asisten

b. Waktu Pemeriksaan

• Waktu dimulai suatu pemeriksaan

• Berapa lama waktu pemeriksaan

• Dead Line (selesai kapan, dikirim kemana, sampainya kapan, kepada


siapa report itu dikirim)

• Budget (jam kerja dan biaya audit)

c. Jenis Jasa yang Diberikan

• General Audit, Special Audit, Bantuan Administrasi, Menyusun


Neraca/Laba Rugi, Perpajakan

d. Bantuan yang dapat diberikan klien

• Mengisi formulir konfirmasi piutang, utang

• Membuat schedule

• Aging Schedule

• Rincian Harga Tetap

• Rincian Utang dan Piutang

• Rincian Biaya yang Masih Harus Dibayar

e. Time Schedule

• Jadwal kerja per bulan

• Siapa yang mengerjakan

• Berapa jam waktu yang dibutuhkan

• Pada akhir Audit Plan, mencantumkan :


a. Dibuat oleh :

b. Review oleh :

c. Approved oleh : (harus diapproved oleh Partner)

AUDIT PROGRAM

Audit program adalah kumpulan prosedur audit (dibuat tertulis) yang rinci dan dijalankan
untuk mencapai tujuan audit (akan lebih baik jika audit program dibuat terpisah untuk
Compliance Test dan Substantive Test)

• Tujuan Audit Program :

o Untuk mengetahui apakah penyajian laporan keuangan oleh manajemen dari


sisi eksistensi atau keterjadian, kelengkapan, hak dan kewajiban, penilaian
atau alokasi serta penyajian dan pengungkapan dapat dipercaya, wajar dan
tidak menyesatkan terhadap pihak yang berkepentingan terhadap laporan
keuangan tsb

• Manfaat Audit Program :

o Sebagai petunjuk kerja yang harus dilakukan asisten dan instruksi bagaimana
harus menyelesaikan

o Sebagai dasar untuk koordinasi, pengawasan, dan pengendalian pemeriksaan

o Sebagai dasar penilaian kerja yang dilakukan klien

• Disusun setelah Audit Plan (tetapi sebelum pemeriksaan lapangan dimulai) :

o Disusun secara standardisasi untuk semua klien

o Disusun sesuai dengan kondisi dan situasi klien (tailor made)

• Audit program yang baik mencantumkan :

o Tujuan pemeriksaan (audit objective)

o Prosedur audit yang akan dijalankan


o Kesimpulan pemeriksaan

• Prosedur Audit Program :

o Prosedur audit program untuk Compliance Test

o Prosedur audit program untuk Substantive Test

o Prosedur audit program untuk keduanya

Anda mungkin juga menyukai