Anda di halaman 1dari 8

Penjelasan Diagram Konteks

Gambar diatas memnyajikan diagram konteks. Siklus asset tetap, dimana terdapat lima entitas
yang saling berhubungan dalam siklus aset tetap, yaitu tim produksi, vendor, departemen
penerimaan dan bank yang menjadi sumber utama input sistem asset tetap. Tim produksi
menganalisis asset tetap yang dibutuhkan dan yang tidak memenuhi standard produki akibat
adanya peningkatan produksi perusahaan. Selanjutnya, vendor dihubungi untuk melakukan
pemesanan asset tetap, dan vendor memberikan output berupa Salinan faktur kepada perusahaan.
Selanjutnya, pengiriman pesanan asset tetap dilakukan oleh vendor yang menimbulkan output
berupa barang pesanan dan salinan faktur. Selanjutnya,penerimaan pesanan asset tetap dilakukan
oleh departemen penerimaan. Selanjutnya, akibat transaksi yang terjadi, perusahaan harus
mengupdate buku besar utang dagang, serta membuat laporan ringkasan transaksi yang
kemudian akan mengupdate sistem pengeluaran kas. Setelah itu asset tetap yang dirasa sudah
berumur lama dilakukan proses servis, yang pembayarannya dilakukan melalui transfer bank.

DFD 0

Gambar DFD level 0 dari siklus asset tetap tersebut menunjukan empat aktivitas dasar yang
dilakukan dalam siklus asset tetap. Aktivitas pertama dalam siklus asset tetap yaitu tim produksi
melakukan proses produksi, serta melakukan peningkatan jumlah produksi, yang berakibat
berkurangnya nilai ekonomis asset tetap, dan dibutuhkannya asset tetap baru (lingkaran 1.0).
Aktivitas kedua dilakukan pemesanan asset tetap akibat adanya permintaan dari tim yang
melakukan aktivitas produksi. Pemesanan dilakukan dengan menghubungi vendor yang
memberikan faktur sebagai bukti pembelian. Setelah di proses lebih lanjut oleh vendor dilakukan
pengiriman pesanan oleh vendor yang diikuti dengan pemberian salinan faktur. Kembali kepada
perusahaan (lingkaran 2.0). Aktivitas ketiga proses penerimaan yang berawal pada penerimaan
pesanan asset tetap oleh departemen penerimaan dan mengupdate buku besar utang dagang, serta
membuat laporan ringkasan transaksi, yang akhirnya mengupdate pengeluaran kas (lingkaran
3.0). Aktivitas terakhir yaitu penilaian asset tetap yang bearasal dari penerimaan daftar asset
tetap yang dimiliki serta dilakukan penyeleksian asset tetap. Setelah itu, bagi asset tetap baru
proses penyusutan asset tetap dilakukan dengan mengklaim asuransi yang dimiliki, sedangkan
bagi asset tetap yang lama proses penyusutan dilakukan dengan menghubungi pihak layan servis
yang pembayarannya dilakukan melalui transfer bank.

DFD 1

DFD level 1 ini menjelaskan lebih rinci mengenai proses DFD level 0 (lingkaran 1.0).Perusahaan
melakukan peningkatan jumlah produksi akibat dari peningkatan jumlah pesanan oleh konsumen.
Setelah dilakukan proses produksi dilakukan penilaian asset tetap dengan melihat daftar asset
tetap yang dimiliki, yang selanjutnya dilakukan pelaporan. Kemudian dilakukan pencatatan asset
tetap yang dibutuhkan yang menimbulkan pencatatan kebutuhan asset tetap, serta penentuan
pemesanan asset tetap.
DFD 2

DFD level 2 ini menjelaskan lebih rinci mengenenai proses pada level 0 (lingkaran 2.0).
Informasi daftar kebutuhan asset tetap dan penentuan pemesanan asset tetap digunakan sebagai
patokan untuk melakukan pemesanan asset tetap selanjutnya perusahaan menghubungi vendor
guna memesan asset tetap. Setelah proses lebih lanjut, pengiriman pesanan asset tetap dilakukan
oleh vendor. Vendor memberikan faktur sebagai bukti pemesanan. Pada hari pengiriman, vendor
mengirimkan pesanan asset tetap beserta fakturnya.
DFD 3

DFD level 3 ini menjelaskan lebih rinci mengenai prose pada DFD level 0 (lingkaran 3.0). faktur
bukti pembelian dan pesanan asset tetap beserta fakturnya diterima oleh departemen penerimaan.
Selanjutnya dilakukan pelaporan asset tetap yang kemudian dilakukan perhitungan asset tetap
yang dimiliki yang menghasilakn Daftar Mesin, Metode Penyusutan, dan Umur Ekonomis Aset
Tetap.
DFD 4

DFD level 4 ini menjelaskan lebih rinci mengenai proses pada DFD level 0 (lingkaran 4.0).
Daftar Mesin, Metode Penyusutan, dan Umur Ekonomis asset tetap digunakan sebagai dasar
penilaian kebijakan asset tetap bagi mesin baru, dilakukan pendaftaran untuk klaim asuransi
yang kemudian diserahkan ke perusahaan asuransi. Bagi mesin lama dilakukan perhitungan
penyusutan yang kemudian mengupdate buku besar, setelah itu dilakukan proses pemeliharaan
mesin lama dengan cara menghubungi penyedia layanan servis yang pembayarannya dilakukan
melalui transfer bank.
Flowchart

Perusahaan melakukan inovasi yang membuat peningkatan jumlah produksi, lalu tim produksi
melakukan penilaian mesinnya. Dari situ ditemukan mesin yang sudah tidak layak pakai, lalu tim
produksi membuat daftar mesin-mesin yang akan dibeli. Daftar tersebut diberikan kepada vendor
untuk membuat pemesanan.vendor mengeluarkan faktur penjualan dan melakukan pengiriman.
Departemen penerimaan menerima asset tetap, lalu mengupdate buku besar dari sistem
pengeluaran kas. Setelah asset tetap diterima, departemen penerimaan mengupdate buku besar
dan sistem pengeluaran kas. Setelah asset tetap diterima, departemen penerimaan mengupdate
daftar asset tetap yang dimiliki, lalu tim produksi akan membedakan mesin baru dan mesin lama.
Mesin baru jika rusak di asuransikan, mesin lama akan di servis. Dan kemudian pembayaran
dilakukan lewat transfer bank.

Kelemahan :

1. Otorisasi Transaksi

Pada saat transaksi pembelian asset tetap tim produksi tidak mengkonfirmasi pada departemen
penerimaan dan langsung membelinya sendiri

2. Tidak ada pengecekan

Tidak adanya pengecekan terhadap mesin yang telah dibeli dan ini akan mengakibatkan jika
terjadi kerusakan tidak bisa dilakukan retur pembelian

3. Pemisahan Tugas

Pada perusahaan ini tidak ada pemisahan tugas yang jelas pada departemen – departemen seperti
departemen akuntansi dan penerimaaan

4. Pencatatan Akuntansi

Pada siklus asset tetap ini tidak ada penjelasan yang jelas terkait dengan pencacatan akuntansi
pembelian mesin

Anda mungkin juga menyukai