Temuan audit adalah himpunan data dan informasi yang dikumpulkan, diolah dan
diuji selama melaksanakan tugas audit atas kegiatan instansi tertentu yang disajikan
secara analitis menurut unsur- unsurnya yang dianggap bermanfaat bagi pihak-pihak yang
berkepentingan.
Temuan audit bisa memiliki bermacam-macam bentuk dan ukuran. Misalnya, temuan-
temuan tersebut dapat menggambarkan:
Kondisi : Bukti faktual yang ditemukan auditor internal pada saat pengujian
(apa yang ada).
Penyebab : Alasan perbedaan antara apa yang diharapkan dan kondisi aktual
(mengapa ada perbedaan).
Komunikasi objektif bersifat faktual, tidak bias, dan bebas dari distorsi.
Observasi, kesimpulan, dan rekomendasi harus dimasukkan tanpa prasangka.
Komunikasi yang jelas mudah dipahami dan bersifat logis. Kejelasan bisa
ditingkatkan dengan menghindari bahasa teknis yang tidak perlu dan
memberikan informasi pendukung yang memadai.
Komunikasi ringkas langsung ke sasaran dan menghidari rincian yang tidak
perlu. Komunikasi seperti ini mengemukakan piikiran secara lengkap dalam
kata-kata yang sesedikit mungkin.
Komunikasi konstruktif adalah komunikasi yang isi dan nadanya membantu
klien dan organisasi menuju perbaikan jika diperlukan.
Komunikasi tepat waktu adalah komunikasi yang dikeluarkan tanpa
penundaan dan memungkinkan tindakan efektif segera.
Fakta-fakta yang ditemukan auditor internal haruslah meyakinkan, kriterianya harus dapat
diterima, dan logika yang digunakan juga harus meyakinkan. Kebanyakan temuan audit harus
mencakup elemen-elemen tertentu, termasuk latar belakang, kriteria, kondisi, penyebab, dampak,
kesimpulan, dan rekomendasi. Setiap temuan audit yang mencakup elemen-elemen ini baik
eksplisit maupun implisit akan menjadi argumen yang kuat untuk dilakukannya tindak perbaikan.
1.3 Pendekatan Untuk Mengontruksi Temuan Dan Tingkat signifikansi Temuan Audit
Mengembangkan fakta-fakta dan rincian menjadi temuan audit yang signifikan dan
bisa jadi merupakan hal sepele bagi seorang auditor internal yang professional.
Auditor internal harus realistis dan adil dalam pertimbangan dan kesimpulan mereka.
Mereka harus memiliki naluri bisnis yang baik untuk mengembangkan temuan-
temuan mereka. Karena mereka membuat dan melaporkan temuan audit, auditor
Meninjau keputusan manajemen bisa jadi tidak adil dan realistis. Auditor
terjadi. Keputusan manajemen didasarkan pada fakta- fakta yang tersedia saat
karena mereka tidak setuju atau karena mereka memiliki informasi baru yang
yang objektif dan wajar maka temuan ini tidak bisa dilaporkan.
Tidak ada dua temuan yang benar-benar sama. Setiap temuan mencerminkan
tingkat kerugian risiko aktual atau potensialnya masing-masing. Jadi auditor harus
mempertimbangkan tingkat kerusakan yang bisa atau telah disebabkan oleh suatu
laporan audit formal akan menjadi tidak produktif karena akan mengaburkan temuan
internal dapat melihat perbedaan antara setitik noda dengan noda yang menyebar. Hal
ini juga akan semakin mengukuhkan citra auditor internal sebagai seorang yang
resmi. Tidak diambilnya beberapa diskon pembeli acak oleh pegawai utang
yang lebih besar, mungkin harus ada pelaporan. Kesalahan tersebut mungkin
instruksi tertulis yang tidak jelas. Pada kasus-kasus ini kelemahan kontrollah yang
mata kesalahan manusiawi yang bersifat acak. Jika tidak diperbaiki, maka akan
temuan kecil lebih baik dilaporkan dalam surat kepada manajemen (management
letter).
Seorang pegawai yang telah mencampur adukkan kas kecil prbadi dengan milik
organisasi melanggar aturan organisasi dan praktik bisnis yang baik. Tentu hal ini
harus dilaporkan dan diperbaiki; kalau tidak,maka akan terus berlanjut atau
menyebar.
Temuan-temuan Besar
pencapaian tujuan utama suatu organisasi atau suatu unit dalam organisasi. Misalnya,
salah satu tujuan utama departemen utang usaha adalah hanya membayar utang-utang
yang benar-benar sah. Sistem kontrol yang lemah yang bisa atau akan mengakibatkan
menghalangi departemen mencapai tujuan utamanya. Oleh karena itu, hal ini
mempertimbangkan elemen-elemen temuan audit bisa mengandalkan pada suatu bentuk laporan
atau sarana agar mereka teteap bisa menelusurinya. Laporan tersebut juga bisa menjadi sarana
bagi penyedia guna menentukan apakah semua Langkah yang diperlukan untuk menghasilkan
Aktivitas Pencatatan Temuan Audit Internal (Internal Audit Activity Record of Audit
Findings) ditunjukkan pada form catatan audit internal sebagai suatu contoh laporan tersebut.
Laporan tersebut dengan tujuan yang telah dijelaskan dan memberi ruang untuk :
Memberi nomor identifikasi untuk temuan tertentu dan suatu rujukan untuk kerja
pendukung.
Menyatakan arah, prosedur, atau instruksi kerja yang berkaitan dengan temuan tersebut.
Mereka (setuju, tidak setuju), dan sifat tindakan, jika ada, yang mereka usulkan untuk
diambil.
fleksibilitas RAF bisa diurutkan atau diurut ulang untuk memfasilitasi pelaporan formal. Laporan
tersebut memberikan acuan untuk pembahasan, karena mencakup kebanyakan informasi yang di
Laporan tersebut juga berfungsi sebagai alat untuk mengingatkan auditor semua yang
diperlukan untuk memperoleh informasi untuk tern dibuat secara mendalam. RAF juga harus
diselesaikan di lapangan sehingga setiap elemen ya atau tidak lengkap bisa diperbaiki tanpa