Anda di halaman 1dari 40

PELATIHAN PENYUSUNAN

LAPORAN
PENGERTIAN AUDIT

Audit adalah proses identifikasi masalah, analisis,


dan evaluasi yang dilakukan secara independen,
objektif, dan profesional berdasarkan standar audit,
untuk menilai kebenaran, kecermatan, kredibilitas,
dan keandalan informasi mengenai pengelolaan dan
tanggung jawab keuangan atau proses bisnis
perusahaan.

www.pln.co.id |
PROSES AUDIT

Proses audit meliputi perencanaan, pelaksanaan,


pelaporan dan pemantauan tindak lanjut hasil audit

www.pln.co.id |
RISIKO AUDIT

Risiko audit adalah risiko terjadinya kemungkinan


bahwa temuan, kesimpulan, dan/atau rekomendasi
audit tidak benar atau tidak lengkap, atau hasil
audit tidak sesuai dengan kondisi yang sebenarnya.
Sebagai akibat dari faktor-faktor antara lain bukti
yang tidak cukup dan/atau tidak tepat, prosedur
audit yang tidak memadai, atau kelalaian yang
disengaja maupun informasi yang menyesatkan.

www.pln.co.id |
RISIKO AUDIT (Lanjutan)

Audit harus mewaspadai, menyadari,


mempertimbangkan, dan mengelola risiko audit.
Dengan harus mempertimbangkan kompetensi
auditor, pengalaman auditor, ketersediaan waktu
yang cukup, ruang gerak auditor yang tidak
mendapat pembatasan, ruang lingkup/sasaran
audit yang tepat, dan auditor harus dapat
mengembangkan dan melaksanakan prosedur
audit sehingga dapat meniadakan atau
mengurangi risiko audit

www.pln.co.id |
MANFAAT AUDIT
Audit Mendorong Pengelolaan Perusahaan Untuk Mencapai
Tujuan Yang Telah Ditetapkan, Antara Lain Melalui:
1. Penyediaan Hasil Audit Termasuk Di Dalamnya Kesimpulan
Yang Independen, Objektif Dan Dapat Diandalkan,
Berdasarkan Bukti Yang Cukup Dan Tepat;
2. Peningkatan Akuntabilitas, Transparansi, Keekonomian,
Efisiensi, Dan Efektivitas Dalam Pengelolaan Dan Tanggung
Jawab Keuangan Perusahaan , Dalam Bentuk Rekomendasi
Yang Konstruktif Dan Tindak Lanjut Yang Efektif;
3. Peningkatan Kepatuhan Pengelolaan Dan
Pertanggungjawaban Terhadap Ketentuan Peraturan
Perundang-undangan.

www.pln.co.id |
HAL POKOK DALAM AUDIT
Hal pokok adalah hal-hal yang diaudit dan/atau hal-hal
yang menjadi perhatian dalam suatu penugasan audit,
yang dapat berupa informasi, kondisi, atau aktivitas yang
dapat diukur/dievaluasi berdasarkan kriteria tertentu.

Informasi hal pokok adalah hasil evaluasi atau hasil


pengukuran hal pokok terhadap kriteria.

Hal pokok dan informasi hal pokok memiliki bentuk


yang beragam dan karakteristik yang berbeda tergantung
tujuan auditnya. Hal pokok dan informasi hal pokok dapat
berupa, sebagai berikut:
www.pln.co.id |
HAL POKOK DALAM AUDIT (lanjutan)
Kinerja atau kondisi keuangan (sebagai contoh: posisi keuangan, kinerja
keuangan, dan arus kas historis atau prospektif), dalam hal ini informasi hal
pokok dapat berupa:

1. Kinerja atau kondisi nonkeuangan (sebagai contoh: kinerja suatu


entitas), dalam hal ini informasi hal pokok mungkin merupakan
indikator utama efisiensi dan efektivitas;
2. Karakteristik fisik (sebagai contoh: kapasitas suatu fasilitas), dalam hal ini
informasi hal pokok dapat berupa dokumen tentang spesifikasi.
3. Sistem dan proses (sebagai contoh: pengendalian internal atau sistem
teknologi informasi ),
4. Perilaku (sebagai contoh: praktik tata kelola korporasi, kepatuhan
terhadap ketentuan peraturan perundang-undangan, sumber daya
manusia), dalam hal ini informasi hal pokok dapat berupa suatu
pernyataan kepatuhan atau suatu pernyataan efektivitas.

www.pln.co.id |
KRITERIA AUDIT

Kriteria audit adalah tolok ukur yang digunakan


dalam audit dan menilai hal pokok, dalam hal ini
informasi yang diungkapkan dalam pengelolaan dan
pertanggungjawaban keuangan perusahaan,
termasuk tolok ukur penyajian dan pengungkapan
yang relevan. Setiap audit menggunakan kriteria
audit yang sesuai dengan konteks auditnya

www.pln.co.id |
KRITERIA AUDIT (Lanjutan)
Kriteria audit yang sesuai menggambarkan karakteristik
sebagai berikut:
1. Relevan, memberikan kontribusi kepada kesimpulan
guna membantu pengambilan keputusan oleh
pengguna;
2. Lengkap, faktor-faktor relevan yang dapat memengaruhi
kesimpulan tidak ada yang diabaikan;
3. Andal, memungkinkan pengevaluasian dan pengukuran
yang konsisten terhadap hal pokok
4. Dapat dipahami, mudah dipahami oleh pengguna
sehingga pembuatan kesimpulan menjadi jelas,
komprehensif, dan tidak rentan terhadap penafsiran
yang berbeda-beda.
www.pln.co.id |
SUMBER KRITERIA (Lanjutan)
Kriteria audit dapat bersumber dari ketentuan
peraturan perundang-undangan, standar yang
diterbitkan organisasi profesi tertentu, kontrak,
kebijakan dan prosedur yang ditetapkan oleh entitas
yang diaudit, atau kriteria yang dikomunikasikan oleh
auditor kepada pihak yang bertanggung jawab

www.pln.co.id |
BUKTI AUDIT
Bukti audit adalah informasi yang digunakan oleh
auditor dalam menentukan kesesuaian hal pokok
dengan kriteria audit. Auditor mempertimbangkan
kecukupan dan ketepatan bukti yang diperoleh.
Kecukupan bukti audit merupakan ukuran
kuantitas bukti audit, yang dipengaruhi oleh penilaian
auditor atas risiko audit dan kualitas bukti audit.
Ketepatan bukti audit merupakan ukuran kualitas
bukti audit yaitu relevan, valid, dan andal untuk
mendukung hasil audit

www.pln.co.id |
BUKTI AUDIT (Lanjutan)

Bentuk bukti audit bermacam-macam, seperti


catatan transaksi elektronis/fisik, komunikasi
tertulis atau elektronis dengan pihak di luar
entitas yang diaudit, hasil observasi auditor,
maupun keterangan lisan/tertulis dari pihak yang
diaudit. Metode yang digunakan dalam
pemerolehan bukti bisa termasuk inspeksi,
observasi, permintaaan keterangan, konfirmasi,
rekalkulasi, prosedur analitis, dan/atau teknik
lainnya

www.pln.co.id |
TEMUAN AUDIT
Temuan audit adalah himpunan dari data dan
informasi yang dikumpulkan dan diolah selama
dilakukan audit pada entitas tertentu dan disajikan
secara sitematis meliputi unsur Judul Temuan,
kondisi, kriteria, sebab, dampak/akibat dan
tanggapan auditee

www.pln.co.id |
TEMUAN AUDIT (LANJUTAN)
JUDUL TEMUAN AUDIT

Judul temuan audit Adalah hal pokok yang merupakan


intisari Informasi hal pokok yang pada umumnya
menggambarkan hubungan kondisi, kriteria, sebab dan
akibat.
Judul temun audit harus dibuat seringkas dan sepadat
mungkin dan mudah dimengerti pembacanya.
Judul Temuan audit harus dapat menimbulkan minat yang
kuat kepada pembacanya dan merasa penting untuk
membaca isinya.
Judul temuan audit, pada umumnya berupa kalimat negatif,
yang ditandai dengan kalimat, “tidak” atau “belum” atau
“telah”

www.pln.co.id |
TEMUAN AUDIT (LANJUTAN)
CONTOH PENYAJIAN JUDUL TEMUAN AUDIT YANG
MEMBINGUNGKAN/KURANG TEPAT

Judul Temuan Audit:


Lemahnya desain kontrol pada proses
pembuatan laporan bulanan supervisi
kontruksi pembangunan YYY di ZZZ karena
kurangnya evaluasi dari unit manajemen
konstruksi mengakibatkan ketidaksesuaian
hasil pelaporan dengan kondisi dilapangan.

www.pln.co.id |
TEMUAN AUDIT (LANJUTAN)
KONDISI

Kondisi diawali dengan prolog dan dilanjutkan


uraian seperti apa keterjadian atas hal pokok, yang
meliputi informasi-informasi yang relevan yang
mendukung pengungkapan masalah, mendukung
penentuan penyebab, penentuan akibat. Atau
sebuah potret apa yang telah terjadi dengan hal
pokok.

www.pln.co.id |
TEMUAN AUDIT (LANJUTAN)
CONTOH KONDISI YANG INFORMASINYA KURANG MEMADAI

PT PLN (PERSERO) XXX.PADA BIDANG PEMBANGKIT MEMILIKI TUGAS POKOK


YANG SALAHSATUNYA ADALAH MENGELOLA SYSTEM TEKNOLOGI INFORMASI
SUB BIDANG OPERASI PROYEK PEMBANGKIT DIMANA SALAH SATU
TANGGUNGJAWABNYA ADALAH MELAKSANAKAN KEGIATAN SUPERVISE DAN
UNTUK MEMBERIKAN MASUKAN DALAM PROSES PENGAMBILAN
KEPUTUSAN YANG DIBUAT DALAM LAPORAN BERKALA RUTIN TENTANG
PROGRES...................
PADATANGGAL 16 JUNI 2016 MENDAPAT PENUGASANNOMOR:
0005/XXXXXXX/YYYYYYYY/2016 UNTUK MELAKUKAN SUPERVISI QA/QC
PEMBANGUNANYYY .DI ZZZ WAKTU PEKERJAAN TERSEBUT DIMULAI
TANGGAL 28JULI 2016 SAMPAI DENGAN TANGGAL 27 JULI 2017.
DARI HASIL PEMERIKSAAN LAPORAN SUPERVISI PEMBANGUNAN YYY
DIDAPATKAN BEBERAPA KETIDAKSESUAIAN ANTARA LAIN :
LAPORAN BULANAN TIDAK SESUAI DENGAN LAPORAN MINGGUAN DAN
LAPORAN HARIAN.

www.pln.co.id |
TEMUAN AUDIT (Lanjutan)
Kriteria
Adalah tolok ukur atau ukuran yang digunakan dalam
audit dan menilai hal pokok, atau sering kita pahami
sebagai apa yang seharusnya dilakukan terhadap hal-hal
yang terjadi pada hal pokok.

Penulisan kriteria harus lengkap tidak merupakan tafsiran


terhadap suatu ketentuan peraturan perundang-
undangan dan harus menyebutkan secara jelas pasal, ayat
dan bunyinya, sehingga dengan mudah difahami oleh
pembacanya atau pihak-pihak yang oleh ketentuan
peraturan perundang-undangan memiliki kepentingan.

www.pln.co.id |
TEMUAN AUDIT (LANJUTAN)
CONTOH PENGGUNAAN KRITERIA YANG TIDAK TEPAT
1. Peraturan Direksi Nomor: 0341.P/DIR/2016 tanggal 26
Desember 2016 tentang Organisasi PT PLN (Persero) XXX
2. Surat PenugasanNomor: 0005/DAN.01.04/KITSBS/ 2016
tentang pekerjaan jasa supervise konstruksidan QA/QC
pembangunan YYY PT PLN (Persero) PT PLN (Persero) ........
3. JMK/PSM/OPS-020 Edisi 1 Revisi 2 tanggal 6 Mei 2015
Tentang prosedur Penyusunan Laporan Bulanan Supervisi
Konstruk

www.pln.co.id |
TEMUAN AUDIT (Lanjutan)
SEBAB.
Adalah orang/pejabat yang memiliki kewenangan dan
tanggungjawab yang seharusnya berbuat atau tidak berbuat sesuatu
supaya tidak terjadi masalah. Atau adanya sistem/kebijakan yang tidak
dapat dijalankan karena sudah tidak sesuai lagi dengan perkembangan
Penentuan penyebab haruslah tepat, karena penyebab merupakan
hal penting dalam menentukan rekomendasi pada penyusunan laporan
hasil audit (LHA). Penyebab dalam suatu masalah mungkin sangat banyak,
oleh karena itu harus dapat menentukan penyebab utama yang tepat,
sehingga rekomendasi yang diberikan dapat ditindaklanjuti dan efektif
dalam upaya perbaikan menyeluruh.
Agar penentuan penyebab tepat, maka auditor harus mendapatkan
data yang lengkap dan melakukan analisa atas data tersebut menjadi
informasi yang akurat dengan cara antara lain dengan permintaan
keterangan, analisa dokumen dan menghubungkan keterkaitan dokumen
yang satu dengan dokumen lainnya serta melakukan konfirmasi kepada
pihak-pihak yang kompeten.
www.pln.co.id |
TEMUAN AUDIT (LANJUTAN)
CONTOH PENYEBAB YANG KURANG TEPAT

KELEMAHAN DALAM EVALUASI OLEH SUPERVISOR XXX


TERHADAP LAPORAN BULANAN YANG DIKIRIMKAN OLEH
WWW..

www.pln.co.id |
TEMUAN AUDIT (Lanjutan)

AKIBAT/DAMPAK.
Adalah perbedaan antara keterjadian yang
diungkap dalam kondisi dibandingkan kriteria/
ukuran yang telah ditetapkan atau yang seharusnya
dilakukan.

www.pln.co.id |
TEMUAN AUDIT (LANJUTAN)
CONTOH PENYAJIAN DAMPAK AKIBAT YANG KURANG TEPAT

Terdapat beberapa permasalahan dilapangan yang


tidak termonitor/dilaporkan dalam laporan
bulanan

www.pln.co.id |
TEMUAN AUDIT (LANJUTAN)

Rekomendasi
Rekomendasi adalah saran dari Auditor berdasarkan hasil auditnya,
yang ditujukan kepada pejabat yang memilik tanggung jawab dan
werwenang untuk melakukan tindakan dan/atau perbaikan

Rekomendasi hanya diberikan kepada pihak yang bertanggung


jawab.

Rekomendasi harus dapat mendorong perbaikan atas kelemahan


yang ditemukan, tetapi tidak melampaui apa yang menjadi batas
tanggung jawabnya.

Rekomendasi harus secara jelas menyatakan apa yang harus


diperbaiki serta siapa yang berwenang untuk melaksanakan
perbaikan yang direkomendasikan.

www.pln.co.id |
TEMUAN AUDIT (LANJUTAN)

Rekomendasi (lanjutan)
Rekomendasi diarahkan untuk:
Menghilangkan penyebab yang diungkap dalam temuan audit .
oleh karena itu dalam menentukan penyebab terjadinya suatu
masalah haruslah tepat, mungkin banyak penyebab dari
timbulnya suatu masalah, maka carilah penyebab utamanya,
sehingga rekomendasi yang diberikan efektif untuk
menghilangkan masalah sampai ke akar-akarnya dan tidak
terulang kembali di masa mendatang

Memulihkan akibat atau dampak dari masalah, seperti


terjadi kerugian perusahaan/potensi kerugian perusahaan

www.pln.co.id |
TEMUAN AUDIT (LANJUTAN)
CONTOH PENGUNGKAPAN REKOMENDASI YANG TIDAK TEPAT

REKOMENDASI,
1. AGAR PT PLN (PERSERO) XXX. MEMASTIKAN PENGAWASAN
PELAPORAN PROYEK OLEH WWW SUDAH DIEVALUASI DENGAN
MELAMPIRKAN LAPORAN BULANAN
2. AGAR PT PLN (PERSERO) XXX MEMBUAT MEKANISME
EVALUASI LAPORAN BULANAN UNTUK MEMASTIKAN
KEAKURATAN DATA DILAPANGAN.

www.pln.co.id |
TEMUAN AUDIT (LANJUTAN)

Tanggapan
Auditor harus mendapatkan tanggapan dari pihak bertanggung
jawab atas temuan audit. Bila isi tanggapan tidak sependapat
dengan temuan audit, maka auditor harus melakukan
pembahasan/diskusi dengan pihak-pihak terkait audit, bila
argumentasi atas ketidaksepahaman dengan temuan audit dapat
diterima oleh auditor, maka temuan audit tersebut harus dibatalkan
dan pembatalan tersebut harus mendapat persetujuan
penanggungjawab audit dan hasil diskusi tersebut harus
didokumentasikan dan menjadi bagian dari kertas kerja audit.
Peranan tanggapan sangan penting dalam merumuskan
rekomendasi.

www.pln.co.id |
LAPORAN HASIL AUDIT (LHA)
Menyusun laporan hasil audit (LHA) adalah suatu keharusan bagi
auditor yang mendapat penugasan audit, pelaporan hasil audit
merupakan tahap akhir kegiatan audit.
Keharusan menyusun laporan hasil audit, sebagai berikut:
Tepat waktu
LHA harus tepat waktu agar informasi yang disampaikan
bermanfaat secara maksimal. Laporan yang dibuat dengan hati-hati
tetapi terlambat disampaikan, nilainya menjadi kurang bagi pengguna
LHA. Oleh karena itu, auditor harus merencanakan penerbitan
laporan tersebut secara semestinya dan melakukan audit dengan
dasar pemikiran tersebut

www.pln.co.id |
LAPORAN HASIL AUDIT (LHA) (Lanjutan)

Akurat
LHA harus akurat dalam menyajikan informasi, didukung oleh
bukti yang cukup dan tepat. Laporan yang akurat akan
memberikan keyakinan kepada pengguna LHP bahwa hal yang
dilaporkan memiliki kredibilitas dan dapat diandalkan. Suatu
ketidakakuratan dalam LHA dapat menimbulkan keraguan atas
keandalan seluruh laporan tersebut dan dapat mengalihkan
perhatian pengguna LHA dari substansi laporan tersebut. Apabila
terdapat data yang dapat memengaruhi kesimpulan audit yang
tidak dapat diuji lebih lanjut oleh auditor, harus harus secara
jelas menunjukkannya dalam LHA.

www.pln.co.id |
LAPORAN HASIL AUDIT (LHA) (Lanjutan)

Objektif
LHA harus objektif. Audit harus memperhatikan
hal-hal sebagai berikut:
a. Auditor harus menyajikan LHA secara seimbang
dan tidak memihak; dan
b. Auditor harus menyajikan LHA sesuai dengan
fakta yang ditemui di lapangan.

www.pln.co.id |
LAPORAN HASIL AUDIT (LHA) (Lanjutan)

MEYAKINKAN
LHA harus meyakinkan. Agar meyakinkan, LHA
harus menyajikan hubungan logis antara tujuan audit,
kriteria, temuan, kesimpulan, dan rekomendasi .
informasi yang disajikan harus cukup meyakinkan
pengguna laporan untuk mengakui validitas temuan
tersebut dan manfaat penerapan rekomendasi. Laporan
yang disusun dengan cara ini dapat membantu pihak
yang bertanggung jawab untuk memusatkan
perhatiannya dalam melakukan perbaikan sesuai
rekomendasi yang diberikan.

www.pln.co.id |
LAPORAN HASIL AUDIT (LHA) (Lanjutan)

JELAS
LHA harus jelas yaitu mudah dibaca dan
dipahami. Pemeriksa harus menulis laporan dengan
bahasa yang jelas, sesederhana mungkin, dan
sedapat mungkin menghindari penggunaan istilah-
istilah teknis. Pemeriksa juga harus menyusun LHA
dengan logis untuk memberi kejelasan dan
pemahaman bagi pengguna LHA.

www.pln.co.id |
LAPORAN HASIL AUDIT (LHA) (Lanjutan)

Ringkas
LHA harus ringkas yaitu tidak memuat informasi
yang tidak perlu atau tidak sesuai dengan tujuan
audit.
Laporan yang menyajikan informasi yang kurang
memadai atau memuat hal-hal yang tidak relevan
akan berdampak pada kesalahpahaman pembaca
atas informasi LHA.

www.pln.co.id |
LAPORAN HASIL AUDIT (LHA) (Lanjutan)

Unsur-unsur LHA

Tujuan
tujuan audit mengungkapkan hal yang ingin
dicapai dari audit tersebut

Lingkup
Lingkup audit mencakup pengidentifikasian
objek/sasaran audit, aspek yang diaudit, organisasi,
lokasi geografis, dan periode yang dicakup dalam
audit
www.pln.co.id |
LAPORAN HASIL AUDIT (LHA) (Lanjutan)

Metodologi
Metodologi audit menggambarkan seluruh proses
udit untuk memenuhi tujuan audit. Apabila dalam
audit digunakan tenaga ahli, penggunaan tenaga ahli
tersebut harus diungkapkan dalam LHA

www.pln.co.id |
LAPORAN HASIL AUDIT (LHA) (Lanjutan)

Kesimpulan
audit memberikan kesimpulan atas tujuan audit.
Temuan audit
audit mengungkapkan temuannya dengan unsur-
unsur yang harus ada adalah kondisi, kriteria, akibat,
sebab, rekomendasi dan tanggapan auditee

www.pln.co.id |
LAPORAN HASIL AUDIT (LHA) (Lanjutan)
Latihan memahami penyusunan laporan hasil audit yang berkualitas, khususnya
temuan audit, yang menyangkut judul temuan, kondisi, kriteria, sebab, dampak/akibat
dan rekomendasi.
TUGAS PESERTA ADALAH :
1. Pembagian kelompok (tim) dan penunjukan ketua kelompok oleh anggota
kelompok.
2. Diskusi kelompok (diskusi mandiri), Masing-masing kelompok MENYUSUN
KOMENTAR SECARA TERTULIS TENTANG INFOMASI YANG TERDAPAT DALAM
NASKAH LATIHAN yang menyangkut unsur-unsur - judul temuan, kondisi, kriteria,
sebab, akibat dan rekomendasi audit sesuai format materi latihan. dan
dipresentasikan dalam forum diskusi kelas yang dipandu oleh Komite Audit
3. Masing-masing anggota kelompok memberikan tanggapan atas presentasi yang
disajikan oleh kelompok lainnya yang terkait dengan unsur-unsur temuan audit
yaitu :judul temuan, kondisi, kriteria, sebab, akibat dan rekomendasi audit.
4. Dalam kegiatan diskusi kelompok dan menyusun komentar (no. 2) dapat
berkonsultasi dengan instruktur
5. Soft CopyKomentar dari masing-masing kelompok diserahkan kepada Instruktur
dan Penyelenggara.
www.pln.co.id |
SELAMAT LATIHAN

www.pln.co.id |
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai