, CA 2020
RANGKUMAN BAB 7
FIELD WORK
Auditor internal setelah melakukan survey pendahuluan dan menetapkan
program audit yang akan dijalankan, maka langkah selanjutnya adalah
melakukan pekerjaan lapangan. Pekerjaan lapangan merupakan proses untuk
mendapatkan keyakinan secara sistematis dengnan mengumpulkan bahan bukti
secara objektif mengenai operasi entitas, mengevaluasinya, dan melihat apakah
operasi tersebut memenuhi standar danapakah telah mencapai tujuan-tujuan
yang telah ditetapkan.
Pekerjaan lapangan ini, membutuhkan penelaahan yang tepat dalam
menerapkan teknik-teknik yan gkaan digunakan dalam pengumpulan data,
menyusun, mencatat, dan mengevaluasi bahan bukti audit.
Pentingnya pemahaman mengenai proses serta tujuan pekerjaan lapangan
dapat membantu seorang internal auditor dalam melakukan pekerjaan lapangan.
Maka dari itu tugas ini dibuat untuk menjelaskan kembali mengenai “Pekerjaan
Lapangan II”.
pandangan yang luas atas operasi, melebihi yang diperoleh hanya dari
pengujian transaksi.
Auditor harus menerapkan prinsip-prinsip kontrol manajemen supaya dapat
diterapkan. Auditor internal harus mengetahui prinsip-prinsip perencanaan dan
pengarahan. Setiap organisasi harus ditelaah produktivitasnya, karena
produktivitas merupakan kunci bertahannya organisasi dalam lingkungan yang
kompetitif. Untuk menilai produktivitas, auditor internal harus mempelajari
tujuan produktivitas organisasi dan menetapkan sasaran kuantitatif untuk
mengukur produktivitas secara objektif.
c. Studi Manajemen
Setiap organisasi membutuhkan konsultan luar untuk melakukan studi
manajemen, membuat evaluasi, dan menawarkan rekomendasi untuk
memperbaiki masalah organisasi. Organisasi-organisasi ini telah
mendapatkan manfaat dari pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki para
konsultan.
Standar Implementasi 2010 C1 menyatakan bahwa: “Kepala bagian audit
harus mempertimbangkan diterimanya penugasan konsultasi yang diusulkan
berdasarkan potensi yang ada dalam penugasan untuk meningkatkan
pengelolaan risiko, menambah nilai, dan meningkatkan operasi organisasi...”
Penugasan manajemen harus diminta dan disahkan oleh manajemen
eksekutif. Auditor harus menerapkan semua teknik mempengaruhi yang
mereka miliki sejak permulaan dan di sepanjang penugasan. Mereka harus
membuat manajemen tetap mengetahui informasi dan memperoleh
rekomendasi pada tingkat akar rumput sebelum menyajikannya ke
manajemen.
Segera setelah mengenali situasi tersebut, auditor internal harus membuat
presentasi formal ke manajemen mengenai pandangan mereka terhadap
masalah tersebut dan bagaimana usulan untuk mengatasinya. Presentasi
parameter-parameter dari masalah, dan teori kasus begitu auditor
membedahnya, memiliki beberapa manfaat. Hal ini bisa memaksa manajemen
untuk mempertimbangkan masalah tersebut dalam cara pandang yang belum
pernah dipertimbangkan sebelumnya.Studi itu sendiri harus dilakukan secara
mendalam, membutuhkan penelaahan ekstensif dan penelitian. Studi harus
menghasilkan jawaban yang kuat atas setiap pertanyaan relevan yang
diajukan manajemen, dan bisa memberi dukungan yang kuat atas
rekomendasi yang diajukan.
d. Audit atas Program
Manajemen eksekutif biasanya meminta untuk dilakukannya audit atas
program yang telah mereka buat. Program tersebut biasanya mencakup setiap
upaya yang didanai seiring dengan aktivitas normal organisasi yang sedang
berlangsung dan berhubungan dengan tujuan organisasi. Tujuan audit atas
program adalah memberikan manajemen informasi mengenai biaya,
pelaksanaan, dan hasil-hasil program dan membuat evaluasi yang informatif,
bermanfaat, dan objektif. Penelaahan dan pemahanan terhadap beberapa
istilah sebagai berikut :
Evaluasi , memastikan nilai sesuat dengan membandingkan antara
2
Hastutie Noor Andriati., SE., M.Si., Ak., CA 2020
2. Audit Terintegrasi
Konsep integrasi bisa luas dan mencakup aspek-aspek seperti
menyediakan audit yang berlaku sebagai:
Audit berkelanjutan atas elemen-elemen neraca dan operasional dalam audit
kinerja
Pelaksanaan audit tetap tahap varian dari koperasi klien yang biasanya akan
diaudit secara terpisah
Sebuah latihan dalam audit partisipasid yang klien : membantu perencanaan
audit dan/atau berpartisipasi dengan staf salam pelaksanaan audit
Sebuah audit yagn sebenarnya menggabungkan berbagai tahap audit
internal yang berbeda seperti : audit keuagan, audit kinerja, audit sistem
informasi.
Jelasnya tingkat integrasi tergantung pada
a. Ukuran staf audit
b. Keahlian yang dimiliki staf atau yang terseda melalui sumber-sumber luar
c. Filosofi audit yang dipegang manajemen organisasi dan organisasi audit
d. Tingkat aktivitas teknologi diklien dan organisasi audit
e. Biaya manfaat dari pengoperasian audit semacam itu
3. Konsultan
Beberapa aturan yang harus diikuti auditor internal dalam berhubungan
dengan konsultan, sebagai berikut :
Konsultan tersebut harus dapat dipercaya dan menunjukkan kompetensi
untuk pekerjaan yang dilakukan
Konsultan dan auditor harus memiliki perjanjian lengkap atas lingkup dan
tujuan program sebelum mereka menyiapkan audit program kerja
Staf harus ditugaskan untuk bekerja dengan konsultan, mengawasi aktivitas
mereka, dan membahas masalah-masalah yang ada dengan mereka.
4
Hastutie Noor Andriati., SE., M.Si., Ak., CA 2020
Auditor harus memahami sifat pekerjaan konsultan, alasan yang ada dibali
pilihan analitis mereka, risiko yang melekat dalam data dan analisis mereka,
dan apakah pekerjaan yagn dilakukan konsultan sesuai dengan yang
dimaksudkan
Laporan audit akhir merupakan tanggungjawab auditor internal. Laporan
tersebut menyertakan opini auditor, meskipun ditunjang oleh hasil-hasil studi
yang dilakukan konsultan. Opini konsultan harus dikutip hanya jika subjek
maslah jelas berada diluar kompetensi auditor internal dan jelas-jelas
berkaitan dengan masalah teknis
Konsultan tidak boleh mengarahkan atau mengambil hak prerogative
manajemen.
5. Penelaahan Analitis
Penelaahan analitis telah lama digunakan unttuk menetukan kewajaran data
tertentu. Secara tradisional, penelaahan ini telah dikaitkan dengan masalah-
masalah keuangan. Misalnya:
Perbandingan informasi keuangan periode sekarang dengan periode lalu
Perbandingan informasi keuangan saat ini dengan yang diharapkan, yaitu
dengan anggaran perkiraan, dan pengalaman industri
Penelaahan hubungan antara informasi keuangan dan non keuangan.
6. Bukti Hukum
Hubungan bukti hukum dengan bukti audit
Bukti hukum dan bukti audit memiliki banyak kesamaan. Keduanya memiliki
tujuan yang sama-untuk memberikan bukti, untuk mendorong keyakinan tentang
kebenaran atau kesalahan setiap pernyataan atas suatu masalah. Keyakinan
dibangun dari pertimbangan atas informasi, informasi tersebut yang kemudian
disajikan, dalam bentuk apa pun, merupakan bukti.
Bukti-bukti hukum (legal evidence) sangat mengandalkan pengakuan lisan.
Bukti-bukti audit (audit evidence) sangat mengandalkan bukti-bukti dokumen.
Berikut ini beberapa ringkasan bentuk bukti hukum.
1. Bukti terbaik (best evidence) sering disebut bukti primer, merupakan bukti
yang paling alami-bukti yang paling memuaskan mengenai fakta-fakta yang
sedang diselidiki. Bukti tersebut memiliki hubungan yang kuat dengan
keandalan. Bukti lisan, misalnya, tidak boleh digunakan untuk
memperselisihkan instrument tertulis seperti kontrak atau akta; tetapi, bukti
lisan dapat digunakan untuk menjelaskan makna instrument tersebut jika
instrument seperti ini memungkinkan terjadinya lebih dari satu interpretasi
6
Hastutie Noor Andriati., SE., M.Si., Ak., CA 2020
7. Bukti Audit
Sifat bukti Audit
Bukti audit adalah informasi yang diperoleh auditor internal melalui pengamatan
suatu kondisi, wawancara, dan pemeriksaan catatan. Bukti audit harus
memberikan dasar nyata untuk opini, kesimpulan, dan rekomendasi audit. Bukti
audit teriri atas :
Bukti Fisik : Bukti ini dapat berbentuk pernyataan observasi oleh pengamat.
Bukti Pengakuan : Berbentuk surat pertanyaan. Bukti ini sendiri tidak bersifat
menyimpulkan
Bukti Dokumen : Bukti dokumen bisa eksternal (Mencangkup surat yang
diterima oleh klien,faktur faktur dari pemasok, dan lembar pengemasan).
Maupun dokumen internal (Mencangkup catatan akuntansi)
Bukti Analitis : bersumber dari perhitungan perbandingan dengan standar
yang diterapkan, pertimbangan kewajaran, dan informasi yang telah dipecah
kedalam bagian bagian kecil
8. Kertas Kerja
Kertas kerja merupakan dasar pengembangan bukti. Ada beberapa kertas kerja
yang Penting, yaitu :
Kutipan dari sumber berwenang tentang kriteria dan standar
8
Hastutie Noor Andriati., SE., M.Si., Ak., CA 2020
12. Kesimpulan
10
Hastutie Noor Andriati., SE., M.Si., Ak., CA 2020
11