Oleh:
ASEP SARIP HIDAYAT
(1211210040)
ABDURROHMAN HANIF
(1211210207)
TIRANTO SAHDIANTO
(1211210223)
WIDIANSYAH
(1211210226)
KELOMPOK 4
KELAS: A-AP
UNIVERSITAS PANCASILA
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
JAKARTA
2014
SURVEI PENDAHULUAN
Studi awal yang dilakukan auditor mencakup penelaahan atas kertas kerja
tahun sebelumnya, temuan audit, bagan organisasi dan dokumen lain yang
akan membantu untuk lebih memahami subjek audit. Studi awal dilakukan
dikator pusat, meskipun banyak auditor internal saat ini dapat mengakses
informasi secara elektronik dari lokasi yang
2.
Pendokumentasian
Bertemu Klien
Pertemuan auditor dengan manajer klien member peluang bagi auditor untuk
menjelaskan tujuan dan pendekatan audit
Pengamatan
Mengevaluasi risiko
6.
Penentuan Resiko
7.
Bagan Alir memotret suatu proses. Meskipun pembuatan bagan alir mencakup
hal-hal yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan dan seni, namun umumnya
lebih bersifat seni. Pembuangan bagan alir yang formal seharusnya
distandardisasi dalam departemen audit. Semua auditor harus menggunakan
bentuk yang sama dan mengikuti instruksi dasar yang sama. Tidak semua
bagan alir terperinci, formal atau ektensif.
8.
Pelaporan.
manfaatnya.
misinya
Mendapatkan
dengan
gambaran
sasaran
strategis
aktivitas
yang
perusahaan
tepat dan
merupakan
Gambaran yang dimiliki auditor tidak akan dipengaruhi oleh deskripsi pernyataan
tanggung jawab. Dokumen tersebut bisa jadi usang atau merupakan pernyataan
yang dirancang untuk meningkatkan status. Akibatnya auditor tidak benar-benar
memahami aktivitas tersebut.
Auditor internal harus membedakan tujuan, sasaran, dan standar. Tujuan
berasal dari objectum, yang secara harfiah berarti sesuatu yang dilontarkan sebelum
(pikiran). Yaitu ditujukan, tujuan, atau akhir. Turunan dari istilah ini tidak memiliki
makna kuantitatif.
Di sisi lain, sasaran berasal dari bahasa Prancis gaule yang berarti tonggak.
Hal ini seperti tcrai dipancangkan di lapangan bermain, untuk melontarkan suatu
objek di antara dua titik. Sasaran memiliki makna kuantitatif. Di bidang olahraga,
tujuannya adalah memenangkan pertandingan adalah menghadapi rintanganrintangan yang ada di sepanjang jalan menuju final.
Standar
bersifat
otoritatif,
contoh
yang
diakui
untuk
kebenaran,
pencapaiannya.
Tujuan tersebut secara realistis mempertimbangkan sumber daya yang
eksternal.
Sasaran dan standar yang ditetapkan akan memotivasi orang untuk mencapai
alir
memberikan
gambaran
sistem
dan
merupakan
sarana
untuk
menganalisis operasi yang kompleks, analisis yang tidak selalu bisa dicapai dengan
narasi yang rinci.
Pembuatan bagan alir yang formal seharusnya distandardisasi dalam
departemen audit. Semua auditor harus menggunakan bentuk yang sama dan
mengikuti instruksi dasar yang sama. Biasanya akan sangat membantu bila bagan
alir dikoordinasikan dengan auditor eksternalakuntan independen, sehingga
masing-masing dapat menggunakan hasil pekerjaan satu sama lain.
Pelaporan
Survei yang dilakukan dengan baik biasanya menghasilkan sejumlah
informasi yang Data yang dikumpulkan dapat mengidentifikasi hal-hal penting dan
masalah-masalah yang membantu auditor memutuskan apakah pemeriksaan
lanjutan diperlukan.
Jika survei memberi keyakinan adanya sistem, kontrol, pengawasan, dan
manajemen yar bisa menjadi dasar keputusan tidak dilakukannya audit. Sumber
daya audit biasanya kebanyakan organisasi audit internal memiliki lebih banyak
proyek audit dibandingkan auditor yang akan melakukannya. Tidak masuk akal
untuk menghabiskan waktu audit yang berharga hanya untuk mengejar pengujian
transaksi jika kelihatannya sistem kontrol itu sendiri akan menunjukan semua
transaksi yang memiliki kelemahan material.
Pada saat yang sama, kebanyakan auditor internal merasa perlu menerbitkan
laporan audit walaupun hanya survei yang dilakukan. Dengan informasi yang
dikumpulkan selama survei, mungkin laporan berharga bisa disiapkan. Namun akan
menjadi lebih bijak untuk secara hati-hati menguraikan lingkup audit yang terbatas,
dengan berkonsentrasi pada kecukupanbukan pada efektivitas control dan
menunjukkan dasar keputusan untuk terus melakukan audit.
Bahkan dalam situasi program audit akan disiapkan dan pekerjaan lapangan
akan dilakukan mungkin berguna untuk membuat ringkasan basil survei dan
melaporkannya secara informal ke manajemen. Kadang-kadang, informasi yang
mencukupi akan diperoleh selama survei untuk merekomendasikan perbaikan
bahkan sebelum pengujian substantif dilakukan. Dalam kasus ini, pengamatar.
internal harus dibahas dengan manajer klien sebelum program audit disiapkan. Jika
m puas dengan analisis auditor dan bersedia mengambil tindakan perbaikan, hasil
survei final, tergantung pada tindak lanjut normal atas tindakan perbaikan yang
dilakukan.
Selama penelaahan hasil-hasil survei dengan manajemen, pelaporan temuan
positif
dam
jadi
kondusif
bagi
hubungan
auditor-klien.
Pendekatan
ini
mengomunikasikan apa yang internal: kerja sama yang sehat, objektif, tidak bias
terhadap penilaian operasi.
Jika hasil-hasil survei kemudian membutuhkan audit, ringkasan audit
seharusnya men langkah audit yang disarankan dan rasional bagi mereka. Auditor
juga harus mengiden tifikasi aktivitas yang tidak akan diaudit dan menjelaskan
alasannya. Estimasi awal untuk waktu dan kebutuhan sumber daya harus dilakukan,
bersama dengan target tanggal pekerjaan lapangan dan audit.
Membuat Anggaran Survei
Memperkirakan waktu yang dibutuhkan auditor merupakan faktor kunci dalam
survei pendahuluan. Waktu yang akan dialokasikan akan tergantung pada sejumlah
factor. Tujuan survei adalah agar lebih mengenal. Makin kenal auditor dengan
aktivitas yang ada, maka makin sedikit waktu yang dibutuhkan untuk melakukan
survei. Juga, jika audit bersifat rotasional dan kertas kerja sebelumnya memberikan
gambaran yang jelas tentang tujuan, sasaran, standar, dan kontrol operasi, bersama
dengan bagan alir, bagan organisasi, dan dokumen-dokumen lainnya, yang
dibutuhkan untuk memperbarui informasi tersebut.