Audit Internal
Disusun Oleh :
Vicky 16102027
UNIVERSITAS TRILOGI
JAKARTA
2019
TEMUAN AUDIT
1
D. Ciri-ciri Temuan Audit yang Baik
Terdapat tiga ciri temuan audit yang dikatakan baik, yaitu temuan audit harus
didukung oleh bukti yang memadai, temuan audit harus penting (material), serta temuan
audit harus mengandung unsur temuan (kondisi, kriteria, dan sebab akibat).
2
akan menjadi tidak produktif karena akan mengaburkan temuan signifikan yang
sebenarnya pada laporan, yang mengimplikasikan bahwa auditor internal tidak
dapat melihat perbedaan antara setitik noda dengan noda yang menyebar.
2. Temuan-temuan Kecil
Temuan-temuan kecil (minor findings) perlu dilaporkan karena bukan semata-mata
kesalah manusiawi yang bersifat acak. Jika tidak diperbaiki, maka akan berlanjut
sehingga merugikan dan walaupun tidak menggangu tujuan operasi organisasi,
namun cukup signifikan untuk diperhatikan oleh manajemen. Beberapa temuan
kecil lebihh baik dilaporkan dalam surat kepada manajemen (Management Letter).
3. Temuan-temuan Besar
Temuan-temuan besar (major findings) adalah temuan yang akan mengahalangi
tujuan utama suatu organisasi atau suatu unit dalam organisasi. Sistem kontrol yang
lemah yang bisa atau akan mengakibatkan kesalahan pembayaran yang akan
mencerminkan kelemahan yang bisa menghalangi departemen mencapai tujuan
utamanya. Oleh karen aitu, hal ini merupakan temuan audit yang besar dan harus
dilaporkan.
H. Elemen-elemen Temuan Audit
Kelayakan tindakan yang mereka lakukan paling baik diukur dengan
membandingkannya dengan beberapa kriteria. Sama halnya dengan pengembangan
temuan audit. Jika temuan yang dikembangkan memenuhi semua standar audit dapat
diterima, maka temuan tersebut akan menjadi logis, wajar, dan meyakinkan. Temuan
tersebut akan memberi stimulus untuk memotivasi tindakan perbaikan. Jika ada yang
hilang dari temuan yang dilaporkan, maka temuan tersebut bisa dipertentangkan dan
berakibat pada tindakan yang tidak menyenangkan atau bahkan tidak ada tindakan sama
sekali.
Kebanyakan temuan audit harus mencakup elemen-elemen tertentu, termasuk
di dalamnya latar belakang, kriteria, kondisi, penyebab, dampak, kesimpulan, dan
rekomendasi. Setiap temuan audit yang mencakup elemen-elemen ini, baik eksplisit
maupun implisit, akan menjadi argumen yang kuat untuk dilakukannya tindakan
perbaikan.
1. Kriteria
Pengembangan temuan audit harus mencakup dua elemen penting dalam konsep
kriteria:
a. Tujuan dan sasaran, dapat mencakup standar-standar operasi yang
mencerminkan apa yang diinginkan manajemen untuk dicapai oleh operasi yang
diaudit.
b. Kualitas pencapaian.
Tidak memahami saran atau tujuan operasi bagaikan menilai patung dengan matu
tertutup. Mungkin saja dilakukan penilaian atas bagian yang dipegang, namun
konteksnya tidak tepat. Dalam mengembangkan temuan audit, auditor internal
3
harus dengan jelas melihat dan memahami gambaran keseluruhan, serta bagian
lainnya.
2. Kondisi
Istilah kondisi mengacu pada fakta-fakta yang dikumpulakn melalui observasi,
pengajuan pertanyaan, analisis, verifikasi, dan investigasi yang dilakukan auditor
internal. Kondisi merupakan ktaKondisi harus mampu menghadapi serangan
apapun. Kondisi juga harus mencerminkan total populasi atau sistem yang ditelaah,
atau dalam kasus terpisah, harus merupakan kelemahan yang signifikan. Klien harus
menyepakati fakta-fakta yang disajikan meskipun mereka bisa saja
memperselisihkan signifikansi yang dilekatkan auditor pada temuan-temuan
tersebut.
3. Penyebab
Penyebab menjelaskan mengapa terjadi deviasi dari kriteria yang ada, mengapa
sasaran tercapai, dan mengapa tujuan tidak terpenuhi. Identifikasi penyebab
merupakan hal penting untuk memperbaikinya. Setiap temuan audit dapat ditelusuri
penyimpangannya dari apa yang diharapkan. Masalah dapat diatasi hanya jika
penyimpangan ini diidentifikasi dan penyebabnya diketahui.
4. Dampak
Untuk temuan-temuan keekonomisan dan efisiensi, dampak biasanya diukur
dalam dolar atau rupiah. Dalam temuan-temuan efektivitas, dampak biasanya
meupakan ketidakmampuan untuk menyelesaikan hasil akhir yang diinginkan atau
diwajibkan. Dampak adalah hal yang membuat yakin dan sangat diperlukan untuk
suatu temuan audit. Jika tidak disajikan ke manajemen dengan memadai maka kecil
kemungkinannya akan diambil indak perbaikan.
5. Kesimpulan
Kesimpulan (conclusion) harus ditunjang oleh fakta-fakta; namun harus
merupakan pertimbangan professional, bukan berisi rincian yang tidak perlu. Dalam
membuat kesimpulan, auditor internal jelas memiliki peluang untuk memberikan
kontribusi kepada organisasi. Jika auditor internal secara konsisten menyajikan
kesimpulan yang bisa menghasilkan kinerja yang baru dan tingkatan kinerja yang
lebih tinggi, menguranggi biaya dan meningkatkan kualitas ptroduksi,
menghilangkam [ekerjaan yang tidak dibutuhkan, mendayagunakan kekuatan
teknologi, meningkatkan kepuasan pelanggan, merningkatkan jasa, dan
meningkatkan posisi kompetitif organisasi, maka audit internal jelas bernilai.
4
Kesimpulan dapat menekankan pemahaman auditor atas usaha organisasi dan
hibungan fungsi yang diaudit terhadap perusahaan secara keseluruhan.
6. Rekomendasi
Rekomendasi (recommendation) menggambarkan tindakan yang
mungkin dipertimbangkan manajemen untuk memperbaiki kondisi-kondisi yang
salah dan untuk memperkuat kelemahan dalam sistem kontrol. Rekomendasi harus
positif dan bersifat spesifik. Rekomendasi juga harus mengidentifikasi siapa yang
akan terbaik.
Akan tetapi rekomendasi audit membawa bibit-bibit bahaya. Jika
manajemen diberi tahu mengenai tindakan yang direkomendasikan auditor, maka
tindakan tersebut bisa berbalik merugikan auditor. Mengidentifikasi kondisi yang
tidak memuaskan adalah tanggung jawab audit. Memperbaikinya merupakan
tanggung jawab manajemen.
I. Pembahasan Temuan
Sebelum melakukan pembahasan, seorang auditor harus mengoreksi terlebih
dahulu apakah terdapat kekeliruan dalam menginterprestasi, dengan cara bertaya
langsung kepada klien yang mengetahui hal tersebut. Karna apabila terdapat kesalahan
dalam interpretasi akan memalukan auditor itu sendiri.
J. Pencatatan dan Pelaporan Temuan Audit
Tidak setiap kelemahan yang ditemukan auditor internal harus dilaporkan.
Beberapa kelemahan bersifat kecil dan tidak membutuhkan perhatian manajemen.
Semua temuan audit yang bisa dilaporkan haruslah:
1. Cukup signifikan agar dapat dilaporkan ke manajemen.
2. Didokumentasikan dengan fakta, bukan opini, dan dengan bukti yang memadai,
kompeten, dan relevan.
3. Secara objektif dibuat tanpa bias atau prasangka.
4. Relevan dengan masalah-masalah yang ada.
5. Cukup meyakinkan untuk memaksa dilakukannya tindakan untuk memperbaiki
kondisi-kondisi yang mengandung kelemahan.
5
K. Pencatatan Temuan Audit
Auditor internal yang ingin memastikan bahwa mereka telah sepenuhnya
mempertimbangkan elemen-elemen temuan audit bisa mengandalkan pada suatu
bentuk laporan atau sarana lainnya agar mereka tetap bisa menelusurinya. Laporan
tersebut juga bisa menjadi sarana bagi penyelia audit guna menentukan apakah semua
langkah yang diperlukan untuk menghasilkan temuan audit yang dikembangkan dengan
baik telah diambil.
6
auditor-klien tidak menguntungkan. Auditor bisa berada pada posisi memberikan kritik
atau celaan, bukan sebagai pengamat objektif yang memerhatikan sisi baik maupun sisi
buruk. Dampak yang tidak menguntungkan ini dapat diseimbangkan oleh keseluruhan
tanggapan yang objektif pada ringkasan eksekutif. Hal tersebut juga dapat dinetralkan
dengan pembahasan interim mengenai RAF dengan klien.
O. Tindak Lanjut
Belum ada kesepakatan mengenai tanggung jawab auditor sehubungan dengan
tindak lanjut. Beberapa penulis dan praktisi berpendapat bahwa auditor internal
mengidentifikasi kelemahan-kelemahan dan terserah pada manajemen untuk
mengambil tindakan perbaikan, menentukan kecukupannya, dan mengawasi
efektivitasnya. Namun, pandangan ini tidak konsisten dengan deskripsi yang lebih luas
mengenai tanggung jawab audit internal sebagaimana dinyatakan dalam pembukaan
Standar.
Audit internal merupakan aktivitas pemberian keyakinan yang independen, objektif dan
aktivitas konsultasi yang dirancang untuk menambah nilai dan meningkatkan operasi
organisasi.
7
DAFTAR PUSTAKA
Sawyer, Lawrence B., Dittenhofer, Mortimer A. and Scheiner, James H. Sawyer's Internal
Auditing. s.l. : Edisi 5, 2003. 1.