Anda di halaman 1dari 30

PENGANGGARAN KEUANGAN DAERAH,

STRUKTUR & AZAS PELAKSANAAN


APBD

KKDK TAHUN 2011


PUSAT KAJIAN KEUANGAN NEGARA DAN DAERAH
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS BRAWIJAYA

1
Apa Itu APBD
“A plan for introducing programs deal with objectives and goals
within a period, including an estimate of resources required,
usually compared with past periods and showing future
requirements”
Rencana keuangan tahunan pemerintah daerah yang dibahas dan
disetujui bersama oleh pemerintah daerah dan DPRD dan
ditetapkan dengan perda
APBD = dokumen politik = public budget = dokumen public

2
Prinsip Penyusunan APBD
(Permendagri 13/2006 Permendagri 30/2007)

Partisipasi masyarakat (public oriented)


Transparansi dan Akuntabilitas Anggaran
Disiplin Anggaran
Keadilan anggaran (ability to pay principle)
Efisiensi dan efektifitas
Taat Azas

3
FUNGSI APBD
 Fungsi otorisasi mengandung arti bahwa APBD menjadi dasar untuk melaksanakan
pendapatan dan belanja pada tahun yang bersangkutan.
 Fungsi perencanaan mengandung arti bahwa APBD menjadi pedoman bagi
manajemen dalam merencanakan kegiatan pada tahun yang bersangkutan.
 Fungsi pengawasan mengandung arti bahwa APBD menjadi pedoman untuk menilai
apakah kegiatan penyelenggaraan pemerintahan daerah sesuai dengan ketentuan
yang telah ditetapkan.
 Fungsi alokasi mengandung arti bahwa APBD harus diarahkan untuk menciptakan
lapangan kerja/mengurangi pengangguran dan pemborosan sumber daya, serta
meningkatkan efisiensi dan efektivitas perekonomian.
 Fungsi distribusi mengandung arti bahwa kebijakan APBD harus memperhatikan
rasa keadilan dan kepatutan.
 Fungsi stabilisasi mengandung arti bahwa APBD menjadi alat untuk memelihara dan
mengupayakan keseimbangan fundamental perekonomian daerah.

4
Azas-azas Umum Penganggaran
Semua penerimaan baik dalam bentuk uang, barang dan/atau jasa
dianggarkan dalam APBD
Seluruh pendapatan, belanja dan pembiayaan dianggarkan secara
bruto
Jumlah pendapatan merupakan perkiraan terukur dan dpt dicapai
serta berdasarkan ketentuan per-UU-an
Penganggaran pengeluaran harus didukung dengan adanya
kepastian tersedianya penerimaan dalam jumlah cukup dan harus
didukung dengan dasar hukum yang melandasinya

5
Struktur APBD

Klasifikasi belanja menurut urusan pemerintahan daerah,


organisasi, program, kegiatan kelompok, jenis, obyek dan
rincian obyek belanja

Pemisahan kebutuhan belanja antara aparatur dengan pelayanan


publik tercermin dalam program & kegiatan

Belanja dikelompokkan dalam Belanja Langsung & Belanja


Tidak Langsung sehingga mendorong terciptanya efisiensi
mulai saat proses penganggaran

6
APBD

Pendapatan Daerah Belanja Daerah Pembiayaan Daerah

PAD
BELANJA TIDAK LANGSUNG PENERIMAAN PEMBIAYAAN
1. Pajak Daerah
2. Retribusi Daerah 1. Belanja Pegawai 1. Sisa lebih perhitungan anggaran TA
3. Hasil Penjualan Kekayaan Daerah yang
sebelumnya (SiLPA)
dipisahkan 2. Bunga 2. Pencairan dana cadangan
4. Lain-lain pendapatan asli daerah yang
sah 3. Subsidi 3. Hasil penjualan kekayaan daerah
DANA PERIMBANGAN yang dipisahkan
4. Hibah
1. Dana Bagi Hasil 4. Penerimaan Pinjaman Daerah
5. Bantuan Sosial
2. Dana Alokasi Umum 5. Penerimaan kembali pemberian
3. Dana Alokasi Khusus 6. Belanja Bagi Hasil pinjaman
LAIN-LAIN PENDAPATAN DAERAH 6. Penerimaan piutang daerah
YANG SAH 7. Bantuan Keuangan
PENGELUARAN PEMBIAYAAN
1. Hibah tidak mengikat 8. Belanja Tidak Terduga
2. Dana Darurat dari Pemerintah 1. Pembentukan dana cadangan
3. Dana Bagi Hasil Pajak dr Propinsi ke BELANJA LANGSUNG
Kab / Kota 2. Penyertaan modal (investasi)
4. Dana Penyesuaian & Dana Otonomi 1. Belanja Pegawai Pemerintah Daerah
khusus
3. Pembayaran Pokok Utang
5. Bantuan Keu dr Propinsi atau dr 2. Belanja Barang dan Jasa
Pemerintah Daerah lainnya
4. Pemberian pinjaman daerah
3. Belanja Modal
7
7
STRUKTUR PENDAPATAN
A. Pendapatan Asli Daerah:
1. Pajak Daerah
2. Retribusi Derah
3. Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan
4. Lain-lain PAD yang sah

B. Dana Perimbangan :
1. Dana Bagi Hasil
2. Dana Alokasi Umum
3. Dana Alokasi Khusus

C. Lain-lain Pendapatan Daerah yang sah :


1. Bantuan Dana
2. Hibah
3. Dana Darurat
4. Dana Penyesuaian & Dana OTSUS
5. Bantuan Keuangan dari Provinsi atau Pemda lainnya
8
Struktur Belanja

 Belanja Tidak Langsung  Belanja Langsung


 Belanja Pegawai Program …
 Belanja Bunga Kegiatan …
 Belanja Subsidi  Belanja Pegawai
 Belanja Hibah  Belanja Barang & Jasa
 Belanja Bantuan Sosial  Belanja Modal
 Belanja Bagi Hasil &
Bantuan Keu
 Belanja Tak Terduga

9
STRUKTUR PEMBIAYAAN
A. Penerimaan Pembiayaan:
1. Selisih Lebih Perhitungan (SiLPA) Anggaran Tahun Sebelumnya
2. Pencairan Dana Cadangan
3. Hasil Penjualan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan
4. Penerimaan Pinjaman Daerah
5. Penerimaan Kembali Pemberian Pinjaman
6. Penerimaan Piutang Daerah

B. Pengeluaran Pembiayaan:
1. Pembentukan Dana Cadangan
2. Penyertaan Modal Pemerintah Daerah
3. Pembayaran Pokok Utang
4. Pemberian Pinjaman

Pembiayaan Neto (A – B)
10
URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH FUNGSI KEUANGAN NEGARA
URUSAN WAJIB
Pendidikan
Kesehatan
Pekerjaan Umum • Pelayanan umum
Perumahan
Penataan Ruang
Perencanaan Pembangunan • Pertahanan *)
Perhubungan
Lingkungan Hidup
Pertanahan
Kependudukan dan Catatan Sipil
• Ketertiban dan ketentraman
Pemberdayaan Perempuan
Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera
Sosial • Ekonomi
Tenaga Kerja
Koperasi dan Usaha Kecil Menengah
Penanaman Modal • Lingkungan hidup
Kebudayaan
Pemuda dan Olah Raga
Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri • Perumahan dan fasilitas umum
Pemerintahan Umum
Kepegawaian
Pemberdayaan Masyarakat dan Desa • Kesehatan
Statistik
Kearsipan
Komunikasi dan Informatika • Pariwisata dan budaya
URUSAN PILIHAN
Pertanian • Agama *)
Kehutanan
Energi dan Sumberdaya Mineral
Pariwisata • Pendidikan
Kelautan dan Perikanan
Perdagangan
Perindustrian • Perlindungan sosial 11
Transmigrasi
Penyusunan Rancangan APBD

Jadual tahapan penyiapan dokumen penyusunan APBD diatur secara rinci dan
ketat utk mencapai target persetujuan DPRD paling lambat 1 bulan sebelum
TA dilaksanakan

KUA disusun oleh KDH berdasarkan RKPD yang diformulasikan dari hasil
JARING ASMARA (MUSRENBANGDA) dan hasil evaluasi kinerja masa
lalu mengacu pada RPJMD & RKP serta pedoman penyusunan APBD utk
disepakati bersama DPRD

PPAS disusun oleh KDH dan dibahas dengan DPRD utk disepakati bersama
yg selanjutnya KUA & PPA dijadikan sebagai pedoman penyusunan RKA- 12
Jadwal Penyusunan APBD
NO URAIAN WAKTU KETERANGAN
A. APBD
1. Penyusunan RKPD Akhir bulan Mei
2. Penyampaian Rancangan KUA kepada Kepala Awal bulan Juni 1 bulan
Daerah
3. Penyampaian Rancangan KUA dari Kepala Pertengahan bulan Juni 3 minggu
Daerah kepada DPRD
4. KUA disepakati antara Kepala Daerah dengan Minggu pertama bulan Juli
DPRD
5. Penyusunan Rancangan PPAS 1 minggu
6. Penyampaian Rancangan PPAS ke DPRD Minggu kedua bulan Juli 3 minggu
7. PPAS disepakati antara Kepala Daerah dengan Akhir bulan Juli
DPRD
8. Penetapan Pedoman penyusunan RKA-SKPD Awal bulan Agustus 1 minggu
oleh Kepala Daerah
9. Penyampaian Raperda APBD kepada DPRD Minggu pertama bulan Oktober 2 bulan
10. Pengambilan keputusan bersama DPRD dan Paling lama 1 (satu) bulan sebelum
Kepala Daerah terhadap RAPBD tahun anggaran yang bersangkutan
(awal bulan Desember)
11. Penetapan hasil evaluasi 15 hari kerja (pertengahan bulan
Desember)
12. Penetapan Perda tentang APBD & Raper KDH Akhir Desember (31 Desember)
tentang penjabaran APBD bila sesuai hasil
evaluasi
13
NO URAIAN WAKTU KETERANGAN
13. Penyempurnaan sesuai hasil evaluasi 7 hari kerja Akhir bulan Desember
14. Pembatalan berdasarkan hasil evaluasi 7 hari kerja setelah hasil
evaluasi dari Menteri
Dalam Negeri/Gubernur
15. Penghentian dan pencanutan pelaksanaan Perda 7 hari kerja Awal bulan Januari
tentang APBD bersama DPRD
16. Penetapan keputusan pimpinan DPRD tetang 3 hari kerja setelah keputusan
penyempurnaan Perda APBD dan penyampaian hasil ditetapkan
penyempurnaan berdasarkan hasil evaluasi
17. Penetapan Perda APBD dan Peraturan Kepala Daerah 31 Desember
tentang penjabaran APBD
18. Penyampaian Perda APBD dan Peraturan Kepala 7 hari kerja
Daerah tentang Penjabaran APBD kepada Menteri
Dalam Negeri/Gubernur
B. DALAM HAL DPRD TIDAK MENGAMBIL KEPUTUSAN BERSAMA TERHADAP RAPERDA TENTANG APBD
1. Penyampaian Rancangan Peraturan Kepala Daerah Paling lama 15 hari kerja setelah
kepada Menteri Dalam Negeri/Gubernur dalam hal Raperda tidak disetujui DPRD
DPRD tidak mengambil keputusan bersama terhadap (pertengahan bulan Desember)
Raperda tentang APBD sampai dengan batas waktu
yang ditetapkan undang-undang.
2. Pengesahan Menteri Dalam Negeri/Gubernur terhadap Paling lama 30 hari kerja 1 bulan
Rancangan Peraturan Kepala Daerah (pertengahan bulan Januari)
C. APBD bagi daerah yang belum memiliki DPRD
1. Penyampaian rancangan KUA dan PPAS kepada Pertengahan bulan Juni
Menteri Dalam Negeri/Gubernur bagi daerah yang
belum memiliki DPRD
2. Persetujuan Menteri Dalam Negeri/Gubernur Minggu pertama bulan Juli 15 hari
3. Penyampaian Rancangan Peraturan Kepala Daerah 30 hari kerja sejak KUA dan PPAS Minggu pertama bulan
tentang APBD disahkan Menteri Dalam Agustus
Negeri/Gubernur

14
SINKRONISASI PENYUSUNAN RANCANGAN APBD & APBN
(UU 17/2003, UU 25/2004 UU 32/2004, UU 33/2004)

RPJMD RPJM

5 tahun 5 tahun
Renstra
SKPD
5 tahun
1 tahun 1 tahun

Renja
RKPD RKP
SKPD
1 tahun 1 tahun
Dibahas
bersama
KUA PPAS DPRD

NOTA KESEPAKATAN PIMPINAN


DPRD DGN KDH

PEDOMAN
RKA-SKPD PENYUSUNAN
RKA-SKPD

TAPD

RAPERDA
1 tahun
APBD 15
PENYIAPAN RKA dan RAPERDA APBD
Kepala SKPD PPKD Tim Anggaran
(Satuan Kerja Perangkat Daerah) (Pejabat Pengelola Keuangan Daerah) Pemerintah Daerah

RKA- Disampaikan RKA- RKA-


Dibahas
SKPD SKPD SKPD

RKA-SKPD penelaahan
kesesuaian
yang telah ditelaah dengan

● kebijakan umum APBD


● prioritas dan plafon anggaran
Raperda sementara
tentang dokumen ● prakiraan maju yang telah
APBD pendukung disetujui tahun anggaran
sebelumnya
● dokumen perencanaan lainnya
● capaian kinerja
● indikator kinerja
Nota Rancangan ● analisis standar belanja
Keuangan APBD ● standar satuan harga
● standar pelayanan minimal
SURAT EDARAN KEPALA DAERAH
Tentang
Pedoman Penyusunan RKA – SKPD
(Permendagri Nomor 13/2006, Pasal 89)
1. PPA yang dialokasikan untuk setiap program SKPD berikut rencana
pendapatan dan pembiayaan
2. Sinkronisasi program dan kegiatan antar SKPD dengan Kinerja
SKPD berkenaan sesuai standar pelayanan minimal yang ditetapkan
3. Batas waktu penyampaian RKA – SKPD kepada PPKD
4. Hal-hal lainnya yang perlu mendapat perhatian SKPD terkait dengan
prinsip-prinsip peningkatan efisiensi, efektifitas, transparansi dan
akuntabilitas penyusunan anggaran dalam rangka pencapaian
prestasi kerja
5. Dokumen sebagai lampiran meliputi KUA, PPAS, Kode Rekening
APBD, Format RKA – SKPD, Analisa standar belanja dan Standar
satuan harga.

Diterbitkan

Paling lambat awal bulan Agustsus tahun berjalan


PROSES PENYUSUNAN, PEMBAHASAN DAN PENETAPAN
PERSETUJUAN RAPERDA APBD
(Pelaksanaan Fungsi DPRD: Legislasi, Anggaran & Pengawasan)

Pembahasan & Penetapan Nota Pembahasan & Penetapan


Kesepakatan KUA & PPAS Persetujuan Bersama RAPBD
bahas KUA bahas PPAS Pasal 97 PP 25/2004

Minggu II Minggu I Agustus s.d September

Minggu I 30 November
Juni Juli Oktober
Nota
Pengajuan Kesepakatan KUA Penyusunan RKA- Tingkat IV
KUA Tingkat I Tingkat II Tingkat III
SKPD + Pembahasan Pembahasan Pendapat Akhir &
(TAPD + TAPD Penyampaian Pemandangan
Nota Keuangan Komisi/Gabungan Pengambilan
Panggar) Umum Fraksi
& Raperda Komisi atau Keputusan
Program & & Jawaban Persetujuan
Nota APBD KDH Pansus dgn KDH
kegiatan serta atau pjbt yg Bersama Raperda
pagu indikatif & Kesepakatan APBD
PPA ditunjuk
asumsi serta hal-
hal lain yg
disepakati utk
ditindaklanjuti Mengacu pada
dlm PPAS - skala prioritas urusan KUA & PPAS
Dibahas wajib dan pilihan,
Komisi- Pengajuan - urutan program
Komisi PPAS masing-masing urusan,
urusan,
(TAPD + - plafon anggaran setiap
Panggar) program yg disepakati
- hal-hal lain yg
disepakati dlm
Dibahas pembahasan Raperda
Komisi- APBD
Komisi 18
BAGAN KODE REKENING
KEPMENDAGRI 29/2002 PERMENDAGRI 13/2006
X XX XX XX XX XX XX X XX XX XX XX XX XX XX XX XX

kode anggaran kode Urusan Pemerintahan


pendapatan, belanja & daerah
pembiayaan
kode Organisasi
kode bidang
pemerintahan kode Program

kode unit organisasi kode Kegiatan

kode kelompok Kode Akun pendapatan,


pendapatan, belanja & belanja & pembiayaan
pembiayaan kode kelompok
pendapatan, belanja &
kode jenis pendapatan, pembiayaan
belanja & pembiayaan
kode jenis pendapatan,
kode obyek belanja & pembiayaan
pendapatan, belanja &
pembiayaan kode obyek pendapatan,
belanja & pembiayaan
kode rincian obyek
pendapatan, belanja & kode rincian obyek
pembiayaan pendapatan, belanja &
pembiayaan
kode bagian belanja
19
PROSES EVALUASI PERDA APBD PROVINSI &
PERATURAN GUBERNUR TTG PENJABARAN APBD

Membuat
RAPERGUB GUBERNUR
RAPERDA Sebesar Pengesahan
Tidak menetapkan
APBD
Setuju Pagu APBD MDN
PER-GUB
Tahun Lalu (30 Hari)
(15 hari)

Dibahas bersama
DPRD DPRD & Pemda
GUBERNUR
menetapkan
Penyempurnaan
PERDA &
(7 Hari)
Melewati PER-GUB
Setuju Batas WKT Tdk Sesuai
Evaluasi Dgn UU
Tdk
Disempurnakan
RAPERGUB Penyampaian
PENJABARAN APBD RAPERDA APBD &
Hasil
RAPERGUB MDN Evaluasi MDN membatalkan
APBD (15 hari) Berlaku Pagu APBD
(3 hari) Sebelumnya

Sesuai
dgn UU

20
PROSES EVALUASI PERDA APBD KAB/KOT &
PERATURAN BUP/WAL TTG PENJABARAN APBD

Membuat
RAPERBUP/WAL Bupati/Walikota
RAPERDA Sebesar Pengesahan
APBD Tidak Setuju
menetapkan
Pagu APBD Gubernur
(30 Hari) PER-BUP/WAL
Tahun Lalu
(15 hari)

Dibahas bersama
DPRD DPRD & Pemda
Bupati/Walikota
menetapkan
Penyempurnaan
PERDA &
(7 Hari)
Melewati PER-BUP/WAL
Setuju Batas waktu Tdk Sesuai
Evaluasi Dgn UU
Tdk
Disempurnakan
RAPERBUP/WAL Penyampaian
PENJABARAN APBD RAPERDA APBD &
Hasil
RAPERBUP/WAL GUBERNUR
APBD Evaluasi GUB membatalkan
(15 hari) Berlaku Pagu APBD
(3 hari) Sebelumnya

Sesuai
dgn UU
Laporan kpd
MDN 21
Perubahan APBD
DOKUMEN
LATAR BELAKANG
KETERANGAN
PERUBAHAN PENGANGGARAN PELAKSANAAN

RKA-SKPD DPA-SKPD
Perkembangan asumsi KUA yang Dapat mendahului perubahan atas
tidak sesuai persetujuan DPRD
DPPA-SKPD DPPA-SKPD

Antar rincian obyek  PPKD


Antar obyek  SEKDA
Dilakukan pergeseran DPPA-SKPD DPPA-SKPD
Antar jenis, program/kegiatan, organisasi
 atas persetujuan DPRD

RKA-SKPD DPA-SKPD
Dapat mendahului perubahan dan
Penggunaan Saldo anggaran dalam
DPPA-SKPD DPA-SKPD menunggu perubahan
perubahan Atas persetujuan
tahun anggaran berjalan
DPRD
DPAL-SKPD DPAL-SKPD

RKA-SKPD DPA-SKPD
Dapat mendahului perubahan, dan jika
Darurat terjadi setelah perubahan ditampung
DPPA-SKPD DPPA-SKPD dalam laporan realisasi anggaran

RKA-SKPD DPA-SKPD
Luar biasa >50%
DPPA-SKPD DPPA-SKPD Setelah perubahan kedua APBD

Luar biasa <50% DPPA-SKPD DPPA-SKPD


22
HUBUNGAN INFORMASI DALAM RPJMD DAN RKPD

23
PERANAN RENCANA TAHUNAN

 Rencana Tahunan berfungsi menjamin operasionalisasi, keterpaduan dan


fleksibilitas suatu perencanaan;
 Begitu pentingnya peranan Rencana Tahunan, UU 25/2004 merubah
namanya menjadi Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD)
 RKPD berfungsi melakukan penyesuaian RPJMD dengan perubahan kondisi
dan kemampuan dana daerah (Rolling Plan);
 RKPD berperanan menjaga keterpaduan antara perencanaan, program dan
anggaran.
 RKPD merupakan jabaran lebih konkrit dan operasional dari RPJMD
untuk tahun bersangkutan;
 Renja SKPD merupakan jabaran lebih konkrit dan operasional dari
Renstra SKPD untuk tahun bersangkutan

24
PENGERTIAN KUA
 Pasal 84, Permendagri 13/2006, KUA memuat target
pencapaian kinerja yang terukur dari setiap urusan
pemerintah daerah disertai dengan proyeksi pendapatan
daerah, alokasi belanja daerah, sumber dan penggunaan
pembiayaan yang disertai dengan asumsi yang
mendasarinya;
 Program dalam KUA diselaraskan dengan prioritas
pembangunan dalam RKPD;
 Asumsi yang melandasi adalah perkembangan ekonomi
makro dan atau perobahan kebijakan fiskal yang ditetapkan
oleh pemerintah;
25
RINCIAN URUSAN DAERAH

Undang-Undang No. 32/2004 menentukan urusan yang menjadi kewenangan


daerah, yaitu Urusan Wajib dan Urusan Pilihan;

A. Urusan Wajib B. Urusan Pilihan


1. Pendidikan 1. Pertanian
2. Kesehatan 2. Kehutanan
3. Pekerjaan Umum 3. Energi dan Sumber Daya
4. Perumahan Rakyat mineral
5. Penataan Ruang 4. Pariwisata
6. Perencanaan Pembangunan 5. Kelautan dan Perikanan
7. Perhubungan 6. Perdagangan
8. Lingkungan Hidup 7. Perindustrian
9. DLL 8. Transmigrasi

26
Hubungan RKPD dengan KUA

27
PRIORITAS & PLAFON ANGGARAN
SEMENTARA
 Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara yang selanjutnya
disingkat PPAS merupakan:
 program prioritas dan patokan batas maksimal anggaran
yang diberikan kepada SKPD
 untuk setiap program sebagai acuan dalam penyusunan RKA-
SKPD
 Plafon anggaran yang disepakati bersifat sementara, dan harus
ditindaklanjuti dengan Peraturan Kepala Daerah menyangkut
batasan plafon anggaran yang bersifat tetap.

PP 58 Th 2005 Pasal 1 (47)

28
Proses Penyusunan PPAS

 UU No. 17/2003, PP 58/2005 dan Permendagri 13/2006 menentukan bahwa


PPAS disusun setelah KUA disepakati DPRD

 PPAS disusun dengan tahapan berikut:


a. Menentukan skala prioritas urusan wajib;
b. Menentukan program setiap urusan;
c. Menyusun Plafond Anggaran Sementara;

 Kepala daerah menyampaikan rancangan PPAS ke DPRD pertengahan bulan


Juli untuk dibahas dan disepakati yang dituangkan dalam Nota Kesepakatan;

29
30

Anda mungkin juga menyukai