OUTLINE
Pengertian APBD
Fungsi APBD
Struktur APBD
Siklus APBD
JANJI KEMERDEKAAN INDONESIA
“Masyarakat Adil dan Makmur”
Dan perjuangan
pergerakan kemerdekaan
Indonesia telah sampailah
kepada saat yang
berbahagia dengan selamat
sentausa mengantarkan
rakyat Indonesia ke depan
pintu gerbang
kemerdekaan Negara
Indonesia yang merdeka,
bersatu, berdaulat,
adil dan
makmur.
Pembukaan UUD 1945
adalah
⚫Fungsi perencanaan
⚫Anggaran daerah menjadi pedoman bagi manajemen dalam
merencanakan kegiatan pada tahun yang bersangkutan.
⚫Fungsi pengawasan
⚫Anggaran daerah menjadi pedoman untuk menilai apakah
kegiatan penyelenggaraan pemerintahan daerah sesuai
dengan ketentuan yang telah ditetapkan.
Fungsi Anggaran (lanjutan)
⚫Fungsi alokasi
⚫Anggaran daerah harus diarahkan untuk mengurangi
pengangguran dan pemborosan sumber daya, serta
meningkatkan efisiensi dan efektivitas perekonomian.
⚫Fungsi distribusi
⚫kebijakan anggaran daerah harus memperhatikan rasa
keadilan dan kepatutan.
⚫Fungsi stabilisasi
⚫anggaran daerah menjadi alat untuk memelihara dan
mengupayakan keseimbangan fundamental
perekonomian.
STRUKTUR APBD
a. Pendapatan Daerah;
b. Belanja Daerah; dan
c. Pembiayaan daerah.
STRUKTUR RINGKAS APBD
• PENDAPATAN XXX
• BELANJA XXX (-)
Surplus/(Defisit) XXX
• PEMBIAYAAN
– Penerimaan XXX
– Pengeluaran XXX (-)
Pembiayaan Neto XXX (+)
SILPA XXX
PENDAPATAN DAERAH
PMDN 13/2006..
PP 12/2019 PMDN 21/2011
Lain-lain Lain-lain
Pendapatan Asli Pendapatan Pendapatan Asli Dana
Daerah Transfer
Pendapatan Pendapatan
Daerah yang Sah Daerah Perimbangan
Daerah yang Sah
Transfer
Pajak Daerah; Pemerintah Hibah;
Pusat Pajak Daerah; Dana Bagi Hasil Hibah;
•Dana
Perimbangan
•Dana Insentif
Retribusi Daerah;
•Dana Otonomi Dana Darurat;
Daerah;
Khusus; Retribusi Daerah; Dana Darurat;
Dana Alokasi Umum
•Dana
Hasil Keistimewaan;
•Dana Desa Lain-lain
Pengelolaan
Kekayaan pendapatan
sesuai PUU Dana Bagi Hasil
Daerah yang
Pajak dari Prov
dipisahkan; Hasil Pengelolaan Dana Alokasi Khusus
kepada Kab/Kota;
Lain-lain Kekayaan Daerah
Pendapatan Asli yang dipisahkan;
Daerah Yang
Sah Transfer Antar- Dana Penyeuaian
Daerah dan Otonomi
• Pendapatan Bagi Khusus;
Hasil; Lain-lain
• Bantuan Keuangan
Pendapatan Asli
Daerah Yang Sah Bantuan Keuangan
dari Prov atau
Pemerintah Daerah
lainnya
PENDAPATAN
• Pendapatan Daerah adalah semua hak Daerah yang diakui
sebagai penambah nilai kekayaan bersih dalam periode tahun
anggaran berkenaan.
• Pendapatan Daerah (Pendapatan di APBD menggunakan basis
kas) meliputi semua penerimaan uang melalui Rekening Kas
Umum Daerah yang tidak perlu dibayar kembali oleh Daerah
dan penerimaan lainnya yang sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan diakui sebagai penambah
ekuitas yang merupakan hak daerah dalam 1 (satu) tahun
anggaran.
• Pendapatan Daerah dirinci menurut Urusan Pemerintahan
daerah, organisasi, jenis, obyek, dan rincian obyek Pendapatan
Daerah.
BELANJA DAERAH
PP 58/2005
PMDN 13/2006..
PP 12/2019 PMDN 21/2011
Belanja Belanja Belanja Tidak Belanja
Operasi Modal Terduga Transfer Belanja Tidak Langsung Belanja Langsung
Pendapatan
Hasil Pendapatan
denda
Jasa giro pengelolaan
retribusi
hasil eksekusi
dana bergulir atas jaminan
daerah
KULIAH MINGGU KE-3
KLASIFIKASI BELANJA DAERAH
a) Belanja Operasi
merupakan pengeluaran anggaran untuk kegiatan sehari-hari Pemerintah
Daerah yang memberi manfaat jangka pendek
b) Belanja modal
merupakan pengeluaran anggaran untuk perolehan aset tetap dan aset
lainnya yang memberi manfaat lebih dari 1 (satu) periode akuntansi.
c) Belanja tidak terduga
merupakan pengeluaran anggaran atas Beban APBD untuk keperluan
darurat termasuk keperluan mendesak yang tidak dapat diprediksi
sebelumnya.
d) Belanja transfer
merupakan pengeluaran uang dari Pemerintah Daerah kepada
Pemerintah Daerah lainnya dan/atau dari Pemerintah Daerah kepada
pemerintah desa.
PP 12/2019
BELANJA OPERASI
Belanja operasi terdiri dari:
a) belanja pegawai;
b) belanja barang dan jasa;
c) belanja bunga;
d) belanja subsidi;
e) belanja hibah; dan
f) belanja bantuan sosial.
BELANJA PEGAWAI
Belanja subsidi digunakan agar harga jual produksi atau jasa yang dihasilkan
oleh badan usaha milik negara, BUMD dan/atau badan usaha milik
swasta, sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
sehingga dapat terjangkau oleh masyarakat.
BELANJA HIBAH DAN BANTUAN SOSIAL
1. Diberikan kepada :
HIBAH BANTUAN SOSIAL
⮚ pemerintah pusat
⮚ pemerintah daerah lainnya
⮚ BUMN/BUMD
⮚ badan dan lembaga, serta organisasi 1. pemberian bantuan berupa uang dan/atau
kemasyarakatan yang berbadan hukum barang untuk Diberikan kepada :
Indonesia ⮚ Individu
2. secara spesifik telah ditetapkan peruntukannya,
⮚ Keluarga
bersifat tidak wajib dan tidak mengikat, serta tidak
secara terus menerus setiap tahun anggaran, ⮚ keluarga, kelompok dan/atau masyarakat
kecuali ditentukan lain PUU;
3. ditujukan untuk menunjang pencapaian Sasaran 2. sifatnya tidak secara terus menerus dan selektif
Program dan Kegiatan Pemda sesuai kepentingan yang bertujuan untuk melindungi dari
Daerah dalam mendukung terselenggaranya fungsi kemungkinan terjadinya resiko sosial, kecuali
pemerintahan, pembangunan, dan dalam keadaan tertentu dapat berkelanjutan;
kemasyarakatan dengan memperhatikan asas 3. Setelah memprioritaskan pemenuhan belanja
keadilan, kepatutan, rasionalitas, dan manfaat Urusan Pemerintahan Wajib dan Urusan
untuk masyarakat; Pemerintahan Pilihan, kecuali ditentukan lain
4. Setelah memprioritaskan pemenuhan belanja sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan
Urusan Pemerintahan Wajib dan Urusan
Pemerintahan Pilihan, kecuali ditentukan lain
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan;
5. Selanjutnya, Hibah juga berupa pemberian bantuan
keuangan kepada partai politik yang mendapatkan
kursi di DPRD provinsi dan DPRD kabupaten/kota.
BELANJA MODAL
pelaksanaan operasi pencarian dan Belanja Daerah yang bersifat mengikat dan belanja
pertolongan; yang bersifat wajib;
Pemda Pemerintah
Desa
Lainnya
Kesenj
Menerima angan Dari Pem Dari
manfaat Kab/Kota Pemprov
Fiskal
UMUM Khusus
digunakan untuk membantu
capaian kinerja program prioritas
Digunakan untuk pemerintah daerah penerima
mengatasi bantuan keuangan sesuai dengan
urusan pemerintahan yang
kesenjangan fiskal. menjadi kewenangan penerima
bantuan.
KLASIFIKASI BELANJA MENURUT FUNGSI
1) Pelayanan umum;
2) Ketertiban dan keamanan;
3) Ekonomi;
4) Perlindungan lingkungan hidup;
5) Perumahan dan fasilitas umum;
6) Kesehatan;
7) Pariwisata;
8) Pendidikan; dan
9) Perlindungan sosial.
SURPLUS/DEFISIT
• Selisih antara anggaran Pendapatan Daerah dengan
anggaran Belanja Daerah mengakibatkan terjadinya
surplus atau defisit APBD
• Dalam hal APBD diperkirakan surplus, APBD dapat
digunakan untuk pengeluaran Pembiayaan Daerah yang
ditetapkan dalam Perda tentang APBD
• Dalam hal APBD diperkirakan defisit, APBD dapat
didanai dari penerimaan Pembiayaan Daerah yang
ditetapkan dalam Perda tentang APBD
SURPLUS/DEFISIT
• Penggunaan surplus APBD diutamakan untuk:
a. pembayaran cicilan pokok Utang yang jatuh tempo;
• b. penyertaan modal Daerah;
• c. pembentukan Dana Cadangan;
• d. Pemberian Pinjaman Daerah; dan/atau
• e. pengeluaran Pembiayaan lainnya sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
• Defisit APBD harus dapat ditutup dari Pembiayaan neto
• Pembiayaan netto merupakan selisih antara penerimaan
Pembiayaan dengan pengeluaran Pembiayaan.
PEMBIAYAAN DAERAH
PMDN 13/2006..
PP 12/2019 PMDN 21/2011
• Penerimaan Pembiayaan
• SiLPA; • Penerimaan Pembiayaan
• SiLPA;
• Pencairan Dana Cadangan;
• Pencairan Dana Cadangan;
• Hasil Penjualan Kekayaan Daerah yang dipisahkan;
• Hasil Penjualan Kekayaan Daerah yang dipisahkan;
• Penerimaan Pinjaman Daerah;
• Penerimaan Pinjaman Daerah;
• Penerimaan Kembali Pemberian Pinjaman Daerah;
• Penerimaan Kembali Pemberian Pinjaman Daerah;
• Penerimaan Pembiayaan lainnya sesuai PUU
• Penerimaan Piutang Daerah
• Pengeluaran Pembiayaan
• Pembayaran Cicilan Pokok Utang Yang Jatuh Tempo; • Pengeluaran Pembiayaan
• Pembentukan Dana Cadangan;
• Penyertaan Modal Daerah;
• Penanaman Modal (Investasi) Pemerintah Daerah;
• Pembentukan Dana Cadangan;
• Pembayaran Pokok Utang;
• Pemberian Pinjaman Daerah; dan/atau
• Pemberian Pinjaman Daerah
• Pengeluaran Pembiayaan lainnya sesuai PUU
ALOKASI APBD
Berdasarkan Permendagri 13/2006 jo. 59/2007
APBD
Perda
Pertanggungjawa
Perda APBD Perda Perubahan
ban Pelaksanaan
2020 APBD 2020
APBD 2020
No 10/2019 No 3/2020
No 2/2021
Tgl 26 Des 2019 Tgl 3 Sept 2020
Tgl 4 Agustus
2021
LANJUT KE PERTANYAAN D I S K U S I
PERTANYAAN DISKUSI (2)
• Sebutkan beberpa contoh jenis belanja pegawai?
• Sebutkan beberapa contoh jenis belanja barang dan
jasa?
• Sebutkan beberapa contoh belanja modal ?
• Apa persamaan dan berbedaan antara SiLPA (yg ditulis
dengan huruf i kecil ) dan SILPA (yg ditulis dengan huruf I
besar) ?
TUGAS