PERENCANAAN
PEMBANGUNAN
Ernan Rustiadi
Indikator adalah ukuran kuantitatif
dan/atau kualitatif yang
menggambarkan tingkat pencapaian
suatu sasaran atau tujuan yang telah
ditetapkan.
1 3
2
Budaya Ekonomi
Tiga cara menetapkan indikator
pembangunan:
Indikator
Berdasarkan “Equity” (Pemerataan,
“Tujuan Keadilan, dan Keberimbangan)
Pembangunan”
“Sustainability” (Keberlanjutan)
Sumberdaya Alam
Sumberdaya Sosial
Input
Implementasi/Proses
Indikator
Output
Berdasarkan
“Proses
Pembangunan” Outcome
Benefit
PDRB (nilai
Struktur Keterkaitan
Intermediate cost
tambah bruto)
Berbagai Konsep
Pendapatan Wilayah
dan Masyarakat
PDRN Penyusutan
PDRN atas dasar Pajak tidak Langsung = (Pajak penjualan, bea ekspor,
biaya faktor bea cukai, dll) + (subsidi harga
Wilayah lain/
Central Gout
Pendapatan
Net Capital Flow = Capital Inflow - Capital Outflow
wilayah neto
Regional Personal
Income
Pajak/Iuran Usaha dan Profit yang tidak dibagikan
(pendapatan
masyarakat)
Regional
+ Transfer Pemerintah ke
Disposable Pajak iuran perorangan/RT
RT
Income
Sumber-sumber
Penerimaan
Daerah
Pajak
Penjualan Saham
Retribusi
Dalam Negeri
Bagian Laba
Luar Negeri
Bagi Hasil
Dividen
Keuntungan
Perusda
Pengelolaan Aset
Daerah
Lain-lain
Gas Alam
Sumber: UU 25/99 tentang Perimabangan Keuangan Antara pemerintah Pusat dan Daerah
RI t ( PAD t n )
dimana RIt adalah pendapatan wilayah pada tahun
ke-t dan PADtn adalah besarnya PAD pada tahun
(beberapa tahun) sebelumnya.
Total nilai barang dan jasa (nilai tambah)
yang dihasilkan di suatu wilayah yang telah
dihilangkan unsur-unsur intermediate cost-
nya dikenal sebagai Produk Domestik
Regional Bruto (PDRB) atau Gross Domestic
Product (GDP)
PDRB Atas Dasar Harga Konstan 1993 (dalam Juta Rupiah)
Rata-rata
(PDRB) No Propinsi
1975 1988 2000 2003
pertumbuhan
per tahun
harga
3 Sumatera Barat 221,647 1,596,840 7,868,238 17,868,238 1.30
4 Riau 1,734,981 8,500,905 21,633,369 21,635,953 0.75
1993 6
7
Sumatera Selatan
Bengkulu
458,976
34,932
4,509,326
395,948
12,591,905
1,744,250
12,599,071
1,744,250
0.98
1.16
8 Lampung 228,831 1,644,969 7,174,254 22,380,316 1.36
9 D.K.I Jakarta 1,036,917 11,469,201 59,694,420 59,491,932 1.20
10 Jawa Barat 1,726,514 15,167,864 55,568,752 63,149,579 1.07
11 Jawa Tengah 1,178,660 10,652,348 40,941,667 37,362,405 1.03
12 D. I. Yogyakarta 146,205 976,436 4,353,595 12,994,039 1.33
13 Jawa Timur 1,881,520 14,420,047 56,856,521 53,246,133 0.99
14 Bali 152,916 1,354,561 7,521,841 7,521,841 1.16
15 Kalimantan Barat 170,241 1,404,183 7,274,000 7,274,000 1.12
16 Kalimantan Tengah 65,903 686,569 4,095,778 4,133,556 1.23
17 Kalimantan Selatan 124,464 1,197,537 6,382,553 6,333,624 1.17
18 Kalimantan Timur 485,089 5,309,167 22,380,316 22,380,316 1.14
19 Sulawesi Utara 149,458 825,027 3,220,688 4,117,109 0.98
20 Sulawesi Tengah 53,559 486,776 2,383,700 8,111,759 1.49
21 Sulawesi Selatan 358,503 2,449,971 10,101,948 8,962,028 0.96
22 Sulawesi Tenggara 38,922 420,778 1,672,193 1,588,457 1.10
23 Nusa Tenggara Barat 99,821 689,965 4,510,571 4,509,148 1.13
Sumber: BPS
24 Nusa Tenggara Timur 93,718 632,362 2,946,892 2,936,892 1.02
PDRB Per Kapita Atas Dasar Harga Konstan 1993 (Rupiah)
Rata-rata pertumbuhan per
No Provinsi
1998 1999 2000 tahun
PDRB
per 1 Daerah Istimewa Aceh 2.685.076 2.530.332 2.323.445 -0,13
Capital Outflow:
Return (keuntungan/balas jasa) pemilik modal
Pendapatan (pajak) untuk pemerintah
pusat/daerah lain
Tidak semua pendapatan wilayah menjadi pendapatan
masyarakatnya (personal income)
Karena adanya pajak pendapatan perusahaan ( corporate
income taxes) dan iuran/pungutan-pungutan
masyarakat.
Pendapatan
Bersih Usaha/ Pajak/
kegiatan Retribusi
Usaha
Personal
Income
Pendapatan
Usaha yang
tdk dibagikan
Pajak/iuran
Disposable Rumah
Income Tangga
Keberimbangan, Pemerataan dan Keadilan
a. Distribusi Pendapatan: Gini Ratio,
b. Ketenagakerjaan/Pengangguran: Pengangguran
Terbuka, Pengangguran Terselubung dan setengah
Pengangguran
1. Payback Period,
2. Benefit Cost Ratio (BCR),
3. Net Present Value (NPV),
4. Net Benefit Cost Ratio (Net BCR)
Internal Rate of Return (IRR).
(a) Net Present Value (NPV)
NPV merupakan nilai sekarang dari suatu usaha atau
industri dikurangi dengan biaya sekarang dari suatu
industri pada tahun tertentu.
n (Bt Ct)
NPV
t 1 (1 i)t
NPV
n
NetBCR (Bt Ct )/(1 i)t
t 1
atau
n t
Bt /(1 i)
B/C t 1
n t
C t /(1 i)
t 1
(c) Internal Rate of Return (IRR)
NPV '
' '' '
IRR i (i i )
'
NPV NPV ''
Dimana: i’: tingkat discount rate (DR) pada saat NPV positif ;
i” : tingkat discount rate (DR) pada saat NPV negatif ; NPV’:
nilai NPV positif ; NPV”: nilai NPV negatif .
(d) Analisis Break Event Point (BEP)
Analisis Break Event Point (BEP) digunakan untuk mengetahui
jangka waktu pengembalian modal atau investasi suatu kegiatan
usaha atau sebagai penentu batas.
TB dan TP
TP
BEP
BV
X ij / X i.
LQij
X . j / X ..
dimana: Xij = derajat aktifitas ke-j di wilayah ke-i
Xi. = total aktifitas di wilayah ke-i
X.j = total aktifitas ke-j di semua wilayah
X.. = derajat aktifitas total wilayah
analisis shift-share
Indikasi keunggulan Kompetitif
sektor/komoditas/kegiatan
a b c
40
20
0 20 40 60 80 100
Persentase Kumulatif Penduduk (x)
GR = Gini Ratio
12.0
16.0
10.5
17.4 16.7
2005
18.2 2004
9.0 2003
18.0 2002
7.5
2001
6.0
3.0 3.5 4.0 4.5 5.0 5.5 6.0
Pertumbuhan Ekonomi (%)
70
63.80
60
59.58 58.83 57.70
54.17 57.69
51.94
50
40
(% )
60
50
Penduduk Miskin (juta)
40
Kota
30 Desa
Total
20
10
0
1996 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005
Kota 9.42 17.6 15.64 12.3 8.6 13.3 12.2 11.4 12.4
Desa 24.59 31.9 32.33 26.4 29.3 25.1 25.1 24.8 22.7
Total 34.01 49.5 47.97 38.7 37.9 38.4 37.3 36.2 35.1
Tahun
Persentase Jumlah KK Petani & Jumlah KK Miskin
Menurut Pulau Besar Utama
90.00
80.00
70.00
60.00
50.00
20.00
10.00
0.00
TENGGARA
PAPUA
SUMATERA
MALUKU
SULAWESI
KALIMANTAN
JAWA-BALI
Sumber:
NUSA
Podes 2006
HASIL DAN PEMBAHASAN
Kabupaten/Kota
Tangerang
Kabupaten
Indramayu
Kabupaten
Pandeglang
Kabupaten/
Kota Bandung
Kabupaten/
Kota Sukabumi
Kabupaten
Ciamis
Kabupaten/Kota
Tangerang
Kabupaten
Indramayu
Kabupaten
Pandeglang
Kabupaten/
Kota Bandung
Kabupaten/
Kota Sukabumi
Kabupaten
Ciamis
pembangunan:
Suatu proses memperluas pilihan‑pilihan bagi
penduduk (a process of enlarging people's choices).
a. Knowledge (Education)
b. Skill (Keterampilan)
c. Competency
d. Etos Kerja/Sosial
e. Pendapatan/Produktivitas
f. Kesehatan
g. Human Development index (HDI)
h. Indeks Pembangunan Manusia (IPM)
Kapasitas Sumberdaya Alam
Klasifikasi umum sumberdaya alam:
1. sumberdaya alam yang tidak dapat diperbarui (non
renewable resources)
2. sumberdaya alam yang dapat diperbarui (renewable
resources).
Sebagai “flow”,
Konsumsi
Produksi
Limbah
Residual
Komponen
Sumberdaya Kriteria Pemanfaatan berkelanjutan
alam
Sumberdaya alam Laju ekstraksi/pemanenan tidak melebihi laju
dapat regenerasinya
diperbarui
Sumberdaya alam Laju ekstraksi/pemanenan tidak melebihi laju
tidak dapat kemampuan produksi subtitusinya
diperbarui
Laju produksi tidak melebihi laju
Limbah pemanfaatan oleh aktifitas industri lain
dan laju pendaurannya
Sumberdaya Sosial
Implementasi/proses
Output
Outcome
Benefit
impact
- Investasi Swasta
Input Antara - DAU (APBN)
- Anggaran Pembangunan
Keterkaitan antar
JANGKA PENDEK
ADM Pemerintah
Proses/
- Manajemen/administrasi Pembangunan
- Dinamika Masyarakat
Indikator-Indikator
Implementasi
- Good Governance
Proses
- PAD
Pembangunan
Output
- Produksi-produksi Bruto
- PDRB Wilayah
- Bangunan Fisik, Saranan dan Prasarana
- Kesejahteraan Masyarakat
Manfaat - Indeks Kualitas Hidup (IPM, HDI)
(Benefit ) - Pemerataan dan Keadilan
- Sustainability
1. Kemiskinan
2. Indeks Pembangunan Manusia
3. Pengangguran
4. Pendapatan rumah tangga
5. “Nilai Tukar” (Petani)
6. Ketimpangan pendapatan (vertikal)
7. Ketimpangan antar wilayah/daerah
8. Total Factor Productivity
9. Daya saing daerah
10.Margin tata niaga
11.Daya beli/purchasing power parity
12.Pendidikan
13.Kesehatan
14.Good governance
15.Social Capital